Female Daily Rambah Layanan E-commerce Melalui “Beauty Studio”

Platform komunitas online untuk perempuan Female Daily merilis situs e-commerce khusus produk kecantikan Beauty Studio sejak Mei 2020, bertepatan dengan hari jadi perusahaan yang ke-13. Layanan ini sudah bisa diakses melalui aplikasi utama Female Daily atau mengunjungi langsung ke situsnya.

Co-Founder dan CEO Female Daily Hanifa Ambadar menjelaskan, sementara ini katalog produk yang tersedia masih berasal dari produk kecantikan lokal. Alasannya, selain punya misi untuk memajukan produk lokal yang tak kalah saing dengan brand luar, perusahaan punya hubungan yang dekat karena pernah terlibat secara langsung dari sebelum mereka dirilis resmi ke publik.

We have a very close relationship with them. [..] dan tentunya kami punya misi untuk memajukan local beauty industry dan menonjolkan local beauty entrepreneurs karena sekarang produknya udah keren-keren banget. Target berikutnya menambah international brands di e-commerce kami,” jelas Hanifa kepada DailySocial.

Tampilan situs e-commerce Female Daily
Tampilan situs e-commerce Female Daily

Menurutnya, meski sudah banyak pemain e-commerce dan marketplace yang fokus ke produk kecantikan, Studio Beauty punya proposisi yang beda. Situs ini memberikan pengalaman belanja yang lebih spesial, personal, dan seamless untuk semua anggota Female Daily karena semua perjalanan tentang kecantikannya ada di Female Daily.

Kendati belum semua fitur yang diinginkan sudah bisa dinikmati, sehingga perlu waktu supaya platformnya bisa sesuai dengan target. Terlebih, Female Daily sebagai platform komunitas memiliki keunggulan yang kuat dari sisi konten. Alhasil telah mendapat kepercayaan yang tinggi dari konsumen untuk mendapatkan informasi yang edukatif dan akurat.

“Jadi kami juga ingin meng-extend service itu [Female Daily] dengan menjual produk-produk kecantikan secara langsung.”

Sebagai platform komunitas, basis pengguna Female Daily bisa dikatakan cukup kuat. Hanifa mengatakan penggunanya mencapai 50 juta dalam setahun terakhir. Dari angka tersebut, 4 juta di antaranya adalah unique users per bulannya.

Yang menarik adalah rentang usia pengguna Female Daily terbesar datang dari kelompok 18-24 tahun. “Sebelumnya lebih dewasa, ini menandakan bahwa semakin banyak anak muda yang tertarik dengan beauty.”

Tim Beauty Studio / Female Daily
Tim Beauty Studio / Female Daily

Pasca bergabung dengan CT Corp

Hanifa melanjutkan akuisisi terhadap J-Tech pada 2016 sebenarnya lebih ditujukan untuk urgensi merilis aplikasi Female Daily karena belum ada. Sehingga pengembangan untuk mengembangkan layanan e-commerce belum terbersit.

“Saat itu kami belum ada app dan belum ada tech team yang kuat. Akhirnya diputuskan jalan paling cepat untuk bangun tech team adalah mengakuisisi. Dua bulan setelah akuisisi, kami launch app lalu banyak sekali menambah beragam fitur yang memudahkan konsumen mencari produk kecantikan dan me-review.”

Selain aplikasi, tim teknologi di Female Daily juga membuat platform lainnya seperti user dashboard, brand dashboard, FD Talk, GirlsBeyond, dan lainnya.

Mengenai dampak pandemi, dia menuturkan dari sisi konsumsi konten terkait kecantikan terjadi penurunan trafik pada bulan pertama. Kondisi tersebut dianggap wajar karena prioritas pengguna adalah informasi seputar kesehatan dan sedang sibuk beradaptasi dengan keadaan.

Tim akhirnya mulai geser fokus dengan memperkaya konten terkait kesehatan baik fisik maupun mental dan semua yang berhubungan dengan work from home. “Misalnya, makeup untuk video call, alat-alat yang dibutuhkan untuk work from home, dan sebagainya.”

Masuk ke bulan kedua, ada kenaikan momentum untuk konten terkait kecantikan dan sekarang mencapai rekor tertingginya. Kecenderungan konten yang paling banyak dinikmati adalah seputar perawatan kulit (skincare) dibandingkan makeup.

Selain itu, seluruh kegiatan rutin offline tahunan Female Daily juga harus dibatalkan. Baik di Jakarta, maupun kota lainnya juga bernasib sama, seperti di Surabaya dan Medan. Sebelum ada pandemi, Jakarta x Beauty mampu menarik 25 ribu pengunjung.

Hanifa melanjutkan pasca diakuisisi oleh CT Corp pada tahun lalu, dia mengaku belum ada perubahan dari internal maupun eksternal. Akan tetapi, bicara tentang rencana ke depannya akan ada banyak hal yang bisa disinergikan dengan ekosistem CT Corp. Mereka memiliki entitas usaha yang bergerak di industri media, ritel, dan unit bisnis lainnya yang bisa mengakselerasi pertumbuhan Female Daily.

“Sayangnya beberapa jadi tertunda karena pandemi. Semoga setelah ini kami bisa berlari kencang bersama,” tukasnya.

Application Information Will Show Up Here

CT Corp is Reportedly to Finalize the Acquisition Over Female Daily Network

The first time it was covered by DealStreetAsia, DailySocial aware that CT Corp is to finalize the acquisition process of the women focused media, Female Daily Network. The service will work independently while the founders stay and hold the minor shares. The Co-Founder, Affi Assegaf had previously resigned from the management due to personal issue.

According to a source, Female Daily Network has been looking for strategic partners to support the company’s plans since last year, particularly to enter the related e-commerce industry.

CT Corp has Trans Media (in charge of Detikcom, CNN Indonesia, and CNBC Indonesia) and Trans Fashion (which owns such brands as Aigner, Tods, Jimmy Choo, and Furla) suitable with the vision.

The company has received a million dollar funding in 2014 from Ideosource, SMDV, and Convergence Ventures. In its journey, Female Daily Network has acquired mobile tech consultant, J-Technologies to support its product solutions.

In the previous interview with DailySocial, Hanifa Ambadar as the CEO said, “We are now having around two million users. In line with our commitment to focus on 99% beauty related information since 2014, the number is predicted to increase along the way.”


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

CT Corp Dikabarkan Segera Selesaikan Akuisisi Terhadap Female Daily Network

Pertama kali diangkat oleh DealStreetAsia, DailySocial memahami bahwa CT Corp segera menyelesaikan proses akuisisi terhadap layanan media yang fokus ke audience perempuan Female Daily Network. Layanan akan tetap beroperasi secara independen, sementara para pendiri akan tetap berada di perusahaan dan memegang saham minoritas. Co-Founder Affi Assegaf sebelumnya sudah keluar dari jajaran manajemen karena urusan pribadi.

Female Daily Network, menurut sumber kami, sejak tahun lalu memang mencari mitra strategis untuk mendukung rencana-rencana perusahaan, terutama masuk ke industri e-commerce yang bersesuaian.

CT Corp memiliki Trans Media (yang membawahi Detikcom, CNN Indonesia, dan CNBC Indonesia) dan Trans Fashion (yang memiliki brand seperti Aigner, Tods, Jimmy Choo, dan Furla) yang disebut cocok dengan visi tersebut.

Perusahaan telah memperoleh pendanaan satu juta dollar di tahun 2014 dari Ideosource, SMDV, dan Convergence Ventures. Dalam perjalanannya, Female Daily Network telah mengakuisisi konsultan teknologi mobile J-Technologies untuk mendukung solusi produknya.

Dalam wawancara terdahulu dengan DailySocial, CEO Hanifa Ambadar mengatakan, “Saat ini kami sudah memiliki sekitar dua juta pengguna. Sesuai dengan komitmen kita yang fokus kepada informasi seputar dunia kecantikan sebanyak 99% sejak tahun 2014, diperkirakan jumlah pengguna kami akan makin bertambah.”

Application Information Will Show Up Here

CT Corp Juga akan Masuki Sektor E-Commerce

Tak perlu waktu lama sampai semua raksasa bermodal besar, terutama yang sudah memiliki bisnis mapan di bidang ritel, ambil bagian dalam perlombaan marathon e-commerce Indonesia. Setelah Salim Group menggandeng raksasa ritel Korea Selatan Lotte untuk ambil bagian tahun depan, kini giliran CT Corp milik pengusaha Chairul Tanjung yang menyiapkan amunisi di sektor ini. Belum ada informasi kapan layanan e-commerce CT Corp bakal beroperasi, tetapi nantinya operasional layanan ini terpisah dari Trans Retail yang membawahi berbagai unit bisnis ritel CT Corp.

Seperti dikutip dari Detik, Chairul Tanjung mengatakan, “E-commerce saat ini sedang kita siapkan karena kita maunya begitu masuk harus langsung jadi juara. Kalau nggak jadi juara, mending nggak usah buat, karena line bisnis kita ini komplit. Ada hypermarket, department store, airlines, hotel, food and beverages, dan juga entertainment. Kita mau nanti semua platform e-commerce kita harus tersedia.”

Dari bisnis ritel yang dimilikinya, CT Corp bisa dibilang punya berbagai properti yang cocok dijual secara online. Tanpa dukungan pihak ketiga pun, bakal ada banyak hal yang langsung tersedia ketika layanan e-commerce ini siap. Sebut saja jaringan hypermarket Carrefour, department store Metro, berbagai hotel dan tempat hiburan di bawah manajemen TransStudio, dan sejumlah produk fashion branded menjadi nilai tambah bagi layanan e-commerce ini. Tentunya jika mereka tahu bagaimana mengeksekusinya secara online.

Menjadi juara di layanan e-commerce Indonesia tidak akan terjadi dalam waktu singkat. Perlu modal besar dan nafas panjang untuk bersaing dengan Lazada, Tokopedia, Matahari Mall, dan berbagai konglomerat lain yang berlomba-lomba menjadi Amazon-nya Indonesia. Diperkirakan industri e-commerce di Indonesia akan bernilai $130 miliar di tahun 2020.

Did Traveloka Get Acquired by CT Corp? It’s A Big No

We received a tip yesterday (12/4) stating that Traveloka might have been acquired by Chairul Tanjung through his CT Corp. This was strengthened by the fact that both CT Corp and Traveloka’s Wikipedia page indicate CT Corp as the rightful owner of Traveloka, though there wasn’t any official citation being attached already. Continue reading Did Traveloka Get Acquired by CT Corp? It’s A Big No

Mungkinkah Traveloka Diakuisisi CT Corp? Jawabannya: Tidak

Hari ini kami mendapatkan kabar bahwa Traveloka kemungkinan telah diakuisisi oleh konglomerasi Chairul Tanjung melalui CT Corp. Rumor ini diperkuat dari halaman Wikipedia milik CT Corp dan Traveloka yang merujuk bahwa CT Corp adalah pemilik dari Traveloka meski informasi tersebut belum didukung citation resmi.

Jika rumor akuisisi ini benar, maka ini akan menjadi akuisisi kedua CT Corp di bidang internet setelah sebelumnya mengakuisisi Detik.com pada tahun 2011.

Screenshot Wikipedia CT Corp - 11 April 2015
Screenshot Wikipedia CT Corp – 11 April 2015

CT Corp sendiri saat ini terdiri dari tiga perusahaan sub holding: Mega Corp, Trans Corp, dan CT Global Resources yang meliputi layanan finansial, media, ritel, gaya hidup, hiburan, dan sumber daya alam. Sedangkan Traveloka yang didirikan tahun 2012 oleh Ferry Unardi, Derianto Kusuma, dan Albert, dan didukung oleh East Ventures dan Global Founders Fund miliki Samwer bersaudara pendiri Rocket Internet.

Kami telah mencoba mendapatkan konfirmasi ke pihak Traveloka mengenai rumor akuisisi ini namun belum mendapatkan jawaban. Artikel ini akan kami perbarui begitu kami mendapatkan konfirmasi dari kedua belah pihak.

UPDATE: Co-founder Ferry Unardi mengkonfirmasi bahwa berita ini tidak benar, dan kemungkinan ada yang memberikan data fiktif di Wikipedia.