10 Game yang Paling Layak Dinanti di Tahun 2021

2020 adalah tahun yang berat bagi hampir semua industri, tidak terkecuali industri gaming. Pandemi COVID-19 memaksa banyak developer untuk bekerja dari kediamannya masing-masing, dan dampaknya adalah banyak game yang jadwal perilisannya harus ditunda.

2021 memang baru berjalan beberapa hari, dan sejauh ini sebagian besar developer masih harus terus bekerja secara remote. Terlepas dari itu, tahun ini semestinya bakal menjadi saksi atas sederet game yang istimewa; game yang tadinya dijadwalkan hadir di tahun 2020, dan game yang disiapkan secara eksklusif untuk console next-gen.

Di artikel ini, saya akan menyoroti setidaknya 10 game yang paling layak dinantikan di tahun 2021. Sebagian sudah punya jadwal rilis yang pasti, sebagian lainnya masih tentatif. Asalkan situasi yang diakibatkan pandemi tidak kian memburuk, saya optimis semua game di bawah ini akan bisa kita mainkan di tahun ini juga. Semoga…

1. Hitman 3

Tepat tanggal 20 Januari nanti, penggemar seri Hitman bakal kembali menjalani sederet kontrak pembunuhan bersama Agent 47 dengan cara sekreatif mungkin. Bagi yang ketinggalan, Anda tidak harus memainkan game pertama dan keduanya, sebab Hitman 3 bakal mengemas seluruh misi dari Hitman dan Hitman 2.

Engine yang digunakan pada Hitman 3 sudah diperbarui sehingga tak hanya menawarkan penyempurnaan visual belaka, tapi juga mampu mengakomodasi lebih dari 300 NPC dalam satu kesempatan yang sama. Hitman 3 bakal mengakhiri trilogi “World of Assassination” yang berawal di tahun 2016, dan setelahnya IO Interactive selaku developer-nya akan beralih menggarap proyek baru dari franchise James Bond.

2. Far Cry 6

Setelah mengajak kita mengeksplorasi kawasan pegunungan Amerika Utara di Far Cry 5, Ubisoft ingin menyuguhkan pengalaman yang berbeda di Far Cry 6. Setting lokasinya kali ini adalah Yara, negara tropis fiktif dengan area pemukiman urban yang luas yang banyak terinspirasi oleh Kuba, lengkap dengan seorang diktator tangan besi bernama Anton Castillo yang menguasainya.

Far Cry 6 bakal mengangkat seputar kisah konflik bersenjata antara rakyat dan pemerintahannya. Namun sudah pasti juga ada narasi yang penuh intrik terkait relasi antara sang diktator dan putranya, Diego – yang diduga adalah Vaas Montenegro (karakter antagonis di Far Cry 3) semasa muda.

Sebelumnya dijadwalkan hadir pada 18 Februari, sayangnya perilisan Far Cry 6 harus ditunda akibat pandemi. Jadwal barunya belum ditetapkan, tapi yang pasti setelah bulan Maret 2021.

3. Deathloop

Setelah sukses dengan Dishonored dan Prey, Arkane Studios kembali menyajikan FPS penuh aksi dalam bentuk Deathloop. Yang menarik dari Deathloop adalah plotnya; Anda memerankan Colt, seorang pembunuh bayaran yang sedang terjebak di sebuah pulau bernama Blackreef. Di sana, Colt harus membunuh 8 orang target dalam kurun waktu 24 jam.

Problemnya ada dua. Yang pertama, Blackreef sendiri terjebak dalam sebuah time loop; seandainya Colt mati atau gagal melaksanakan misinya dalam batas waktu yang ditentukan, maka ia harus kembali mengulanginya dari nol. Yang kedua, Colt sendiri tengah diburu seorang pembunuh lain bernama Julianna, dan tugas Julianna cuma satu, yakni memastikan Colt tetap terkunci dalam time loop.

Semua itu dipadukan dengan gameplay inovatif yang sudah menjadi keahlian Arkane sejak lama. Juga menarik adalah fitur multiplayer yang opsional, di mana Anda bisa bermain sebagai Julianna, lalu mengacaukan campaign teman Anda yang tengah memerankan Colt. Andai semuanya berjalan sesuai rencana, Deathloop akan tersedia pada 21 Mei.

4. Halo Infinite

Didapuk sebagai salah satu judul eksklusif untuk Xbox Series X dan Series S, Halo Infinite akan kembali mengajak pemain beraksi sebagai Master Chief dan melanjutkan jalan cerita dari Halo 5, tentunya dengan persenjataan dan perlengkapan baru yang dapat dimanfaatkan, termasuk halnya sebuah grappling hook ala franchise Just Cause.

Awalnya dijadwalkan hadir bersamaan dengan Xbox anyar di musim liburan 2020, Halo Infinite sayangnya harus ditunda dan baru akan dirilis di musim semi 2021. Yang cukup menarik, Halo Infinite bakal menawarkan mode multiplayer yang free-to-play, dan developer 343 Industries memastikan tidak ada loot box dalam opsi microtransaction-nya.

5. Vampire: The Masquerade – Bloodlines 2

Sekuel dari salah satu RPG terbaik yang kurang laku karena dirilis di hari yang sama persis seperti Half-Life 2 di tahun 2004, Vampire: The Masquerade – Bloodlines 2 menempatkan pemain sebagai seorang vampir amatir di tengah konflik antara beberapa faksi vampir dengan ideologinya masing-masing. Buat yang tidak tahu, game ini mengambil tabletop RPG berjudul sama sebagai basis lore-nya.

Meski digarap oleh developer yang berbeda, Bloodlines 2 menjanjikan narasi yang mendalam sekaligus opsi dialog yang kaya seperti game pertamanya. Yang baru adalah semacam sistem backstory, di mana pemain dapat memilih latar belakang karakter protagonisnya sebelum dibunuh dan bangkit kembali sebagai seorang vampir, dan NPC bakal memberikan reaksi yang berbeda tergantung latar belakang yang dipilih.

Permainan disajikan dalam format first-person, dengan sesekali beralih ke tampilan third-person untuk sejumlah aksi yang spesifik, dan tentu saja semua peristiwanya berlangsung di malam hari. Seperti kebanyakan game dalam daftar ini, Bloodlines 2 yang tadinya dijadwalkan hadir pada tahun 2020 terpaksa harus diundur. Jadwal rilis pastinya belum ditentukan, tapi semoga tetap di tahun 2021.

6. Horizon Forbidden West

Di tahun 2017, tidak lama setelah PlayStation 4 Pro diluncurkan, Horizon Zero Dawn hadir sebagai salah satu action RPG terbaik untuk console tersebut. Di tahun 2021 ini, menyusul kedatangan PlayStation 5, giliran sekuelnya, Horizon Forbidden West, yang turun tangan.

Dalam Horizon Forbidden West, pemain akan kembali mengontrol Aloy, mengeksplorasi dunia post-apocalyptic yang dipenuhi robot-robot buas dengan berbagai macam bentuk. Setting lokasinya kali ini adalah San Francisco dan Yosemite Valley, dan satu hal yang mungkin sangat mencuri perhatian adalah hadirnya elemen gameplay baru berupa eksplorasi bawah air.

Ya, sepertinya Aloy bakal berjumpa dengan beragam robot yang hidup di laut, danau ataupun sungai. Sejauh ini belum ada jadwal rilis pasti untuk Horizon Forbidden West. Buat yang berharap versi PC-nya bisa datang lebih cepat, well, sepertinya Anda mungkin harus bersabar mengingat Sony pasti melihat game ini sebagai salah satu faktor pendorong penjualan PlayStation 5.

7. Ratchet and Clank: Rift Apart

Sukses dengan Marvel’s Spider-Man: Miles Morales, Insomniac Games kini sedang sibuk mematangkan Ratchet and Clank: Rift Apart. Berbeda dari Miles Morales, Rift Apart hanya akan tersedia di PlayStation 5 saja, dan itu bisa menjadi indikasi bahwa pengembangnya bebas bereksperimen dengan beragam fitur tanpa harus takut terbatasi oleh kapabilitas hardware console lawas.

Salah satu contoh konkretnya adalah mekanisme gameplay Rift Tether yang memungkinkan sang protagonis untuk melompat dari satu dimensi ke lainnya secara real-time, dan ini hanya bisa diwujudkan berkat SSD berkecepatan tinggi yang tertanam di jantung PlayStation 5. Kalau Anda sudah memesan PS5, game ini semestinya harus masuk ke wish list Anda.

8. Resident Evil Village

Game ke-8 dari franchise Resident Evil ini mengambil setting beberapa tahun setelah peristiwa yang terjadi di Resident Evil 7: Biohazard. Ethan Winters kembali menjadi karakter utamanya, dan kali ini ia harus berhadapan dengan misteri kelam pada sebuah desa di dataran Eropa, yang sedikit banyak diakibatkan oleh ulah Chris Redfield – membuat para penggemar franchise ini bertanya-tanya apakah Chris kali ini merupakan teman atau lawan.

Permainan juga akan kembali disuguhkan dari perspektif orang pertama guna menghasilkan sensasi mencekam yang lebih immersive lagi. Capcom sendiri bilang bahwa Resident Evil Village punya nuansa horor yang lebih kental ketimbang RE7.

9. Gotham Knights

Bayangkan Gotham tanpa Batman, sudah pasti kekacauan ada di mana-mana, dengan tingkat kriminalitas yang meningkat drastis. Nasib kota tersebut kini berada di tangan empat junior Batman: Batgirl, Robin, Red Hood, dan Nightwing, masing-masing tentu dengan kemampuan dan gaya bertarungnya sendiri-sendiri. Pemain dapat mengontrol mereka secara bergantian, atau bersama seorang teman.

Gotham Knights merupakan sebuah action RPG. Pengembangannya diserahkan kepada WB Games Montreal, developer di balik game Batman: Arkham Origins yang dirilis di tahun 2013. Kendati demikian, WB Games telah mengonfirmasi bahwa Gotham Knights tidak mengambil setting dunia yang sama seperti seri Arkham. Sebagai gantinya, Arkham-verse justru akan dilanjutkan oleh Suicide Squad: Kill the Justice League, game garapan Rocksteady yang akan menyusul di tahun 2022.

10. Hogwarts Legacy

2021 sepertinya bakal menjadi tahunnya action RPG. Selain Gotham Knights tadi, masih ada satu lagi franchise populer milik Warner Bros. yang akan dikemas menjadi action RPG. Dikerjakan oleh Avalanche Software, Hogwarts Legacy menempatkan Anda sebagai seorang penyihir muda sekitar 100 tahun sebelum kelahiran Harry Potter.

Selain komplek sekolah Hogwarts itu sendiri, permainan bergaya open-world ini juga mengambil tempat seperti Forbidden Forest dan Hogsmeade Village sebagai area yang bisa dieksplorasi. Satu bagian yang mungkin bisa menjadi daya tarik tersendiri adalah adanya sistem moralitas sebagai salah satu elemen gameplay utama.

Honorable Mentions

Seperti yang saya bilang, dampak dari pandemi COVID-19 selama tahun 2020 adalah banyaknya game bagus yang menunggu untuk dirilis di tahun 2021. Selain sepuluh yang sudah saya sebutkan, masih banyak judul lain yang mencuri perhatian, meski mungkin tidak untuk semua kalangan gamer.

Silakan luangkan waktu untuk menonton trailer dari gamegame di bawah ini, dan tentukan sendiri apakah mereka nantinya pantas menyita waktu bermain Anda tahun ini:

Back 4 Blood (spiritual successor dari seri Left 4 Dead)

Warhammer 40,000: Darktide (bayangkan keseruan membasmi monster di seri Warhammer: Vermintide, tapi kali ini dengan setting futuristis Warhammer 40,000)

Shadow Warrior 3 (kelanjutan dari FPS juara karya Flying Wild Hog)

Kena: Bridge of Spirits (game action adventure indie dengan setting dunia fantasi yang banyak terinspirasi oleh budaya Jepang dan Bali)

Weird West (immersive sim garapan WolfEye Studios, studio game baru milik pendiri Arkane Studios, Raphael Colantonio)

Bright Memory: Infinite (FPS penuh aksi karya satu orang developer)

Ruined King (turn-based RPG dengan setting dunia League of Legends)

Selain Jagokan Judul-Judul Andalan, Bethesda Juga Singkap Kejutan Menarik di E3 2019

Dalam melakukan debutnya di Electronic Entertainment Expo, Bethesda Softworks melakukan sebuah hal yang mengesankan di tengah-tengah persaingan panas Sony dan Microsoft. Saat itu tahun 2015 dan ketika E3 mulai terasa stagnan, Bethesda membuat sebuah kehebohan dengan melakukan pengumuman Fallout 4 secara mendadak. Momen seperti inilah yang hingga kini dinanti para fans.

Di E3 kali ini, Bethesda mengandalkan game-game blockbuster yang pernah mereka umumkan atau sudah dirilis sebelumnya, dipadu dengan sejumlah kejutan menyenangkan. Namun mungkin ada hal yang sedikit mengecewakan di sini: Bethesda belum memberikan update substainsial terkait Starfield dan The Elder Scrolls 6, selain bilang bahwa kedua game masih berada di tahap pengembangan dan berkomitmen untuk tidak mengambil jalan pintas dalam prosesnya.

Ini dia segala hal yang Bethesda umumkan di E3 2019:

 

The Elder Scrolls: Blades

Melalui game action role-playing spin-off dari The Elder Scrolls IV: Oblivion ini, Bethesda mencoba mengajak para penikmat permainan mobile untuk masuk ke dunia Elder Scrolls. Dalam Blades, pemain disuguhkan desain level linier dan di sana mereka bisa bertualang dengan memanfaatkan metode kendali stick virtual, serta gerakan tap dan swipe. Banyak orang menyukai aspek visual, perkembangan karakter, sistem pertempuran serta cerita permainan.

Respons yang cukup positif ini mendorong publisher untuk meluncurkan Blades di Nintendo Switch. Seperti versi mobile-nya, permainan dapat diakses secara gratis. Selain itu, game nantinya juga ditopang oleh fitur cross-play dan cross-save, yang memungkinkan kita buat meneruskan petualangan dan progres permainan di smartphone ke Switch. Blades versi Switch rencananya akan meluncur setelah periode early access di Android dan iOS-nya selesai.

 

Fallout 76

Konten yang belum rampung, serta berbagai masalah teknis dan bug menodai peluncuran game multiplayer online pertama di jagat Fallout ini, namun Bethesda terus memegang janji mereka untuk memperbaiki, menyempurnakan serta memperkaya konten. Di tahun 2019, ada rentetan agenda menarik yang Bethesda sudah siapkan buat Fallout 76.

Pertama-tama, mereka mempersilakan Anda yang belum pernah bermain buat mencicipi Fallout 76 secara gratis selama kurang lebih seminggu hingga tanggal 17 Juni. Kedua, tim Bethesda Game Studios membubuhkan mode battle royale untuk 52 orang pemain bertajuk Nuclear Winter. Dan terakhir, melalui add-on bernama Wastelanders, developer menghadirkan tokoh-tokoh NPC ala game Fallout single-player yang sebelumnya absen di 76.

Satu hal yang perlu digarisbawahi adalah, seluruh update ini akan tersuguh gratis bagi pemain Fallout 76.

 

GhostWire: Tokyo

Dari atas panggung E3 2019, ‘kakek game survival horror‘ Shinji Mikami mengabarkan bahwa tim Tango Gameworks pimpinannya tengah mengembangkan game baru bertajuk GhostWire: Tokyo. Permainan dibuat agar tidak semengerikan seri The Evil Within, tapi tentu saja Mikami tidak bisa pergi jauh dari tema supernatural. Sesuai judulnya, game mengambil latar belakang kota Tokyo. GhostWire mengisahkan kejadian aneh yang menyebabkan penduduk di sana hilang dan Anda ditugaskan untuk mengeksplorasi serta menginvestigasi fenomena tersebut.

Belum diketahui kapan GhostWire: Tokyo akan dilepas.

 

The Elder Scrolls Online: Elsweyr

Setelah diumumkan di bulan Januari kemarin, Bethesda akhirnya meluncurkan expansion pack teranyar untuk RPG online ini. Elswyr membawa pemain ke kampung halaman manusia-kucing Khajiit, sembari mempersilakan kita buat bermain jadi necromancer dan menyuguhkan jalan cerita yang melibatkan naga. Di E3 2019, developer memublikasikan satu lagi trailer sinematik baru.

 

Commander Keen

Bertahun-tahun sebelum merevolusi industri dengan permainan-permainan legendaris seperti Wolfenstein 3D dan Doom, id Software memulai debutnya lewat Commander Keen in Invasion of the Vorticons dan game terakhirnya dirilis di Game Boy Color 18 tahun silam. Sebagai pemilik IP, Bethesda berniat untuk menghadirkan lagi Commander Keen dalam wujud yang sedikit berbeda: sebagai permainan perangkat bergerak free-to-play.

 

Deathloop

Deathloop ialah kreasi terbaru dari talenta di belakang seri Dishonored. Konsep permainannya tak kalah unik, mengisahkan persaingan antara dua pembunuh profesional – Colt dan Julianna – yang terjebak di sebuah pulau misterius. Tiap kali salah satu dari karakter ini tewas, mereka akan hidup lagi. Colt percaya cara untuk memecahkan siklus ini adalah dengan menghabisi Julianna, sedangkan sang gadis malah menyukai kondisi tersebut.

 

Wolfenstein: Youngblood

Youngblood merupakan sekuel sekaligus spin-off dari Wolfenstein II: The New Colossus. Game memperkenalkan dua tokoh protagonis, Jessica dan Sophia Blazkowicz, yaitu anak gadis kembar dari B.J. Blazkowicz. Anda bisa memilih satu dari karakter ini di mode single-player, atau alternatifnya, bermain berdua bersama kawan dalam mode multiplayer kooperatif. Tentu saja Bethesda tidak membuang-buang kesempatan buat memamerkan trailer gameplay Youngblood baru di E3 2019.

Wolfenstein: Youngblood siap meluncur pada tanggal 26 Juli di PC, PlayStation 4, Xbox One dan Switch.

 

Doom Eternal

Bethesda sudah lama ingin membuktikan bahwa era permainan single-player berkualitas belum berakhir. Dan dalam beberapa tahun ke belakang, mereka berhasil melakukannya lewat karya-karya berkualitas seperti remake Doom dan Wolfenstein. Tradisi itu terus mereka jaga, dan Doom Eternal menjadi salah satu unggulan sang publisher di E3 2019. Game lagi-lagi mengusung formula ‘push-forward‘ sang pendahulu demi mendorong Anda buat bermain agresif. Kali ini ada lebih banyak jenis iblis yang menghadang Anda, namun kondisi ini diimbangi dengan beragam perkakas baru untuk menumpas mereka.

Di E3 2019, Bethesda menyingkap dua buah trailer baru Doom Eternal, satu membahas jalan cerita permainan dan satu lagi adalah teaser mode multiplayer asimetris Battlemode (2 vs 1 pemain). Selanjutnya, publisher tidak lupa mengumumkan waktu rilis game, jatuh pada tanggal 22 November 2019. Doom Eternal akan tersedia di PC, PlayStation 4, Xbox One, Switch, dan Stadia.