Merangkul Talenta IT untuk Masa Depan Digital Banking

Revolusi teknologi yang sedang kita hadapi saat ini berada pada masa pertumbuhannya. Keterjangkauan teknologi dan aksesibilitas memungkinkan munculnya inovasi baru yang juga turut mempengaruhi industri perbankan.

Pada tahun 2016, penetrasi pengguna internet di Indonesia mencapai 132,7 juta dari total populasi 256,2 juta jiwa. Sementara perangkat yang digunakan untuk mengakses internet dari smartphone sebanyak 63,1 juta. Hal inilah yang mendorong berkembangnya dunia digital serta munculnya inovasi-inovasi baru yang memudahkan kita dalam melakukan aktivitas sehari-hari hanya melalui smartphone yang terkoneksi dengan internet.

Mengacu pada fakta tersebut, maka preferensi nasabah akan produk dan layanan perbankan kini tidak lagi terpaku pada kehadiran kantor cabang. Artinya bahwa agar perbankan dapat terus memberikan layanan serta produk terbaik kepada nasabah, perbankan harus inovatif dalam menciptakan produk dan layanan sejalan dengan kemajuan teknologi salah satunya dengan digital banking.

Sejak tahun 2011, digital banking di Asia mengalami peningkatan. Berdasarkan studi yang dilakukan oleh McKinsey menunjukkan bahwa pelanggan jasa keuangan kini telah beralih ke komputer, smartphone, tablet dalam menjalankan aktivitas perbankan dibandingkan harus mengunjungi cabang atau menghubungi hotline layanan.

Maraknya digital banking di Asia juga didorong dengan adanya ekosistem yang jauh lebih kuat untuk memungkinkan terwujudnya digital banking, yang mencakup peningkatan pesat dalam adopsi internet dan smartphone serta pertumbuhan e-commerce yang mengakibatkan permintaan akan digital banking dapat menjangkau pelanggan lebih luas lagi.

Dalam Survei yang dilakukan McKinsey di tahun 2014 menunjukkan bahwa 92 persen responden menggunakan internet banking jika dibandingkan dengan tahun 2011 yang hanya 52 persen. Selain itu, 61 persen responden telah mengakses layanan perbankan dengan menggunakan smartphone, atau meningkat tiga kali lipat dibandingkan tahun 2011. McKinsey mengungkapkan bahwa di seluruh Asia, terdapat lebih dari 700 juta pelanggan menggunakan digital banking dan diperkirakan akan menjadi 1,7 miliar pada tahun 2020.

Indonesia adalah salah satu negara yang masuk dalam daftar 10 besar negara Asia dengan peningkatan penetrasi digital banking. Hasil survei yang dilakukan McKinsey pada 2014 lalu menunjukkan bahwa Indonesia mengalami peningkatan penetrasi digital banking sebesar 36 persen dan diprediksi akan terus mengalami peningkatan.

Digital banking dianggap sebagai cara baru melakukan transaksi perbankan terutama berkat potensinya untuk menghemat biaya. Bank sebaiknya melihat bahwa hal tersebut bukan sekedar men-digitalisasi produk yang sudah ada, tapi merubah pola pikir dan solusi menjadi digital sesuai perilaku dan kebutuhan masyarakat.

Berdasarkan laporan Indonesian Tech Startup 2016, DailySocial.id melakukan survei kepada sejumlah investor mengenai sektor apa saja yang menjadi primadona dan fokus mereka tahun 2017 dimana terdapat empat sektor yang diperkirakan akan menjadi pusat perhatian yaitu fintech (financial technology), e-commerce, Software-as-a-Service (SaaS) dan on-demand atau layanan marketplace.

Fintech merupakan pengembangan industri jasa keuangan yang sangat bergantung dengan internet dan inovasi digital. Fintech hadir karena ada segmen layanan keuangan konvensional yang belum bisa menjangkau berbagai kalangan masyarakat.

Peluang inilah yang mampu ditangkap dengan baik oleh PT. Bank Central Asia Tbk. (BCA) dengan menyelenggarakan BCA Finhacks (Financial Hackathon). Berbekal ide-ide terbaru dan kerja sama antara pelaku industri dan developer IT, melalui Finhacks diharapkan akan hadir inovasi-inovasi digital dan menjadi solusi bagi dunia keuangan, khususnya perbankan.

Finhacks sendiri telah diselenggarakan pada 2016 lalu. Hampir 500 ide inovasi dari developer TI di seluruh Indonesia telah berhasil dijaring oleh Finhacks dan menghasilkan inovasi-inovasi sistem pembayaran menggunakan e-wallet. Mengusung konsep #Codescape, BCA kembali menggelar Finhacks 2017 yang mengajak para developer atau praktisi TI berkolaborasi dan berlomba menghasilkan inovasi yang dapat menjawab tantangan dalam menciptakan inovasi teknologi layanan perbankan yang lebih mudah, aman dan menyenangkan bagi gaya hidup nasabah sehari-hari.

Disclosure: Artikel ini adalah advertorial hasil kerja sama BCA dan DailySocial sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Finhacks 2017

Diadakan di Empat Kota Indonesia, Sprint Coding dan Hackathon Mewarnai Rangkaian Finhacks Codescape 2017

Setelah tahun lalu sukses menggelar Financial Hackathon (Finhacks) 2016 dengan tema #HackByTheBeach dan menghasilkan tiga inovasi terbaik, BCA dan DailySocial kembali menggelar Finhacks bertajuk Codescape 2017.

Jika tahun lalu mengusung tema #HackByTheBeach dengan suasana tepi laut. Finhacks 2017 ini mengusung tema #Codescape dengan nuansa pegunungan yang akan mengambil lokasi di BCA Learning Institute, Sentul.

Sebelum menuju perhelatan Finhacks 2017, BCA dan DailySocial terlebih dahulu akan mengadakan meetup dan Mini Finhacks.

Inilah rangkaian perjalanan Finhacks #Codescape 2017!

Meetup

Titik awal perjalanan akan dimulai di Meetup Jakarta. BCA dan DailySocial akan menjumpai rekan-rekan developer Ibu Kota untuk berbincang santai dan sharing seputar dunia fintech dan digital banking.

Bertempat di markas Kaskus, Finhacks Meetup Jakarta akan menghadirkan Hans Lesmana (General Manager of KASKUS Payment), Rahmat Harlyadi (Vice President Marketing DailySocial), dan Petrus Johans Ariwibowo (Project Manager of BCA). Ketiganya membahas soal Driving Digital Banking Breakthrough Among Internet Culture.

Mini Finhacks

Sesuai namanya, Mini Finhacks adalah kompetisi pemrograman dengan skala yang lebih kecil. Jika acara utama dari Finhacks Codescape 2017 adalah hackathon, Mini Finhacks dikemas dalam format sprint coding, atau “balapan ngoding”.

Acara Mini Finhacks rencananya akan dilangsungkan di tiga kota yaitu Surabaya, Yogyakarta, dan Bandung. Dengan acara talkshow sebagai pembukanya, Mini Finhacks di setiap kota akan berisi tema berbeda-beda; “Practical Approach on Favorable Digital Banking Product” di Surabaya, “Developing Favoured Digital Banking Product” di Yogyakarta, dan “Create Your Own Digital Bank” di Bandung.

Di Mini Finhacks, selain talkshow–akan diadakan sprint coding mencari 5 tim yang berkesempatan dapatkan golden ticket Finhacks 2017. Selain ‘golden ticket’ Finhacks 2017, lima tim pemenang sprint coding akan mendapatkan total uang tunai sebesar Rp 20 juta.

Pemenang sprint coding di Mini Finhacks akan mendapatkan golden ticket untuk mengikuti hackathon di Sentul, Bogor.

Setelah Mini Finhacks, perjalanan Finhacks Codescape 2017 akan ditutup di Sentul, Bogor.

Hackathon

Ini dia ‘menu utama’ dari Finhacks Codescape 2017! Tanggal 26 – 27 Agustus 2017, BCA Learning Institute akan berubah menjadi colloseum untuk pertandingan developer fintech Tanah Air.

Dalam ajang hackathon Finhacks Codescape 2017, mereka akan berlaga menciptakan teknologi yang mendorong kemajuan digital banking experience. Enam puluh tim developer berlomba untuk menyajikan solusi terbaru di dunia fintech.

So, are you ready to join the journey?

Disclosure: Artikel ini adalah advertorial hasil kerja sama BCA dan DailySocial sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Finhacks 2017.