Sistem Ranking Video Facebook Bakal Lebih Prioritaskan Konten yang Bersifat Orisinal

Sebagai sebuah platform video, Facebook memang belum sebesar YouTube, tapi itu tidak mencegah sejumlah kreator mendedikasikan seluruh karyanya buat para pengguna Facebook. Sebaliknya, Facebook juga ingin lebih memanjakan para kreator yang sudah memilih platform-nya dalam berkarya.

Mereka baru saja mengumumkan pembaruan yang bakal diterapkan pada sistem ranking video-video yang tersebar di Facebook. Secara garis besar, Facebook ingin lebih memprioritaskan video-video yang bersifat orisinal, bukan yang sebatas diedit ulang dan ditambahi caption begitu saja.

Singkat cerita, Facebook bakal lebih membatasi ‘pergerakan’ video-video yang tidak orisinal ini. Harapannya tentu saja adalah supaya penonton dapat lebih mudah menemukan konten dari kreator yang benar-benar berdedikasi dalam berkarya.

Dalam beberapa bulan ke depan, sistem ranking video di Facebook bakal lebih mengistimewakan video-video yang tak sekadar banyak dicari, tapi juga mampu membuat kita menontonnya berulang-ulang dari waktu ke waktu.

Perlakuan yang sama juga bakal diterapkan untuk video-video yang berhasil menarik perhatian menonton lebih dari satu menit, khususnya untuk video yang durasinya melebihi angka tiga menit. Intinya, kalau suatu video terbukti mampu membuat penontonnya merasa engaged, maka video itu bakal lebih sering muncul di News Feed, Facebook Watch maupun algoritma rekomendasi “More Videos”.

Selain membenahi sistem ranking, Facebook juga menjabarkan secara detail pedoman buat kreator video di platform-nya, termasuk untuk aspek monetisasinya.

Sumber: Facebook via Engadget.

Facebook Dikabarkan Sedang Mengerjakan Aksesori untuk TV dengan Fungsi Video Calling

Facebook membuat kejutan baru-baru ini dengan meluncurkan sepasang smart display speaker dengan fungsi utama untuk video calling bernama Portal dan Portal+. Pengumuman ini dinilai mengejutkan sebab Facebook sendiri sedang dilanda skandal privasi yang cukup serius di kampung halamannya.

Portal dan Portal+ juga merupakan hardware pertama bikinan Facebook di luar Oculus, yang merupakan hasil akuisisi. Berhubung kedua perangkat itu baru akan dipasarkan pada bulan November mendatang, kita tentu belum bisa menilai sukses atau tidaknya.

Kendati demikian, Facebook sudah punya rencana mengenai hardware mereka selanjutnya. Perangkat baru ini merupakan semacam webcam yang bisa didudukkan di atas TV (plus mungkin menyambung via HDMI), sehingga TV dapat digunakan untuk video calling. Teknologi yang digunakan kurang lebih sama seperti yang terdapat pada Portal dan Portal+.

Berdasarkan informasi yang diterima oleh Cheddar dari sumber terpercaya, perangkat ini masih dalam tahap pengembangan. Facebook menjulukinya dengan codename “Project Ripley” secara internal, dan perilisannya dijadwalkan berlangsung pada musim semi 2019, meski ini masih belum pasti.

Di samping fitur percakapan video, Ripley juga mengusung integrasi Facebook Watch, layanan streaming video ala YouTube yang belum lama ini diluncurkan secara global. Facebook Watch juga merupakan salah satu suguhan Portal dan Portal+, dan Facebook sudah punya rencana untuk menambahkan integrasi layanan lain ke depannya (meski kans untuk YouTube tergolong kecil).

Sumber: Cheddar.

Facebook Perkenalkan Watch, Layanan Video Orisinil dan Berseri ala TV

Dalam waktu yang terbilang singkat, YouTube sudah berhasil mengusik saluran TV tradisional. Layanan lain seperti Netflix tentunya juga berkontribusi terhadap pergeseran tren ini, dan kini Facebook pun berniat untuk semakin mempercepat perkembangannya melalui layanan barunya yang dinamai Watch.

Facebook Watch pada dasarnya merupakan kelanjutan dari tab Video terpisah yang Facebook luncurkan tahun lalu untuk pasar AS. Watch dideskripsikan sebagai platform untuk berbagai macam tayangan episodik – termasuk yang disiarkan secara live – yang mengemas tema atau jalan cerita tertentu.

Facebook Watch

Watch nantinya akan muncul sebagai tab tersendiri di aplikasi mobile, web maupun smart TV. Koleksi video orisinilnya akan disuguhkan dalam sejumlah kategori macam “Most Talked About”, “What Friends Are Watching”, atau “What’s Making People Laugh” yang mencakup video-video yang paling banyak mendulang reaksi “Haha” dari para penontonnya.

Pengguna bebas mengikuti tayangan-tayangan yang disukai, dan setelahnya episode-episode baru nanti akan muncul di bawah menu Watchlist, bersamaan dengan episode-episode yang disimpan untuk ditonton di lain waktu. Dengan demikian, pengguna tak akan ketinggalan episode terbaru dari sebuah tayangan.

Facebook Watch

Facebook melihat Watch sebagai tempat yang ideal untuk macam-macam genre, mulai dari reality show, komedi sampai tayangan olahraga live. Kreator independen juga dipersilakan membuat tayangan untuk Watch, dan di awal peluncurannya ini Facebook telah mendanai sejumlah kreator untuk menciptakan konten berseri maupun yang mengedepankan keterlibatan komunitas, yang pada akhirnya bisa dijadikan contoh ke depannya.

Dalam waktu dekat, Watch akan tersedia tapi baru untuk kalangan terbatas di Amerika Serikat, namun Facebook sudah punya niatan untuk menghadirkannya ke kalangan yang lebih luas – meski sejauh ini belum ada singgungan terkait ketersediannya di negara-negara lain. Akses oleh para kreator pun juga masih terbatas, tapi Facebook berencana untuk segera membukanya ke semua.

Sumber: Facebook.