Fender Play Ialah Platform Pembelajaran Gitar Online Berbasis Video dengan Fokus pada Aspek Personalisasi

Menarik perhatian seseorang untuk belajar gitar itu mudah, terutama kalau targetnya adalah anak muda penggemar musik rock. Yang sulit adalah meyakinkan mereka untuk terus belajar meski harus melewati sejumlah fase frustasi; berdasarkan hasil observasi Fender, 90% orang yang belajar gitar akan menyerah setelah satu tahun – saya salah satunya.

Menurunnya minat akan gitar jelas berbahaya terhadap kelangsungan bisnis Fender sebagai produsen gitar. Untuk itu, mereka sudah menyiapkan solusinya, yakni Fender Play, sebuah platform pembelajaran gitar online berbasis video, dan yang berfokus pada aspek praktis dan personalisasi.

Fender Play

Personalisasi merupakan bagian penting dari Fender Play. Saat baru memulai, Anda akan diberi pertanyaan seputar instrumen yang ingin Anda pelajari (akustik atau elektrik) serta genre yang Anda sukai (rock, pop, country, blues atau folk). Setelahnya, Anda dan saya akan mendapatkan kurikulum yang berbeda, tergantung jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tadi.

Andai Anda merupakan penggemar musik country yang hendak belajar gitar akustik, Play mungkin akan mengajak Anda untuk berfokus pada teknik finger-picking di awal. Sebaliknya, saya yang lebih suka rock dan gitar elektrik akan langsung digembleng dengan teknik power chord dan lagu-lagu dari Foo Fighters.

Fokus pada pengajaran teknik dan berdasarkan lagu-lagu populer juga merupakan nilai plus Fender Play. Sederhananya, tidak ada banyak pelajaran teori yang membosankan di sini. Selama Anda sudah menguasai dasar-dasarnya, Anda bisa langsung berlatih memainkan chord dan riff lagu-lagu favorit Anda.

Fender Play

Katalog Fender Play sendiri mencakup lebih dari seratus lagu dari musisi ternama macam U2, Rolling Stones, Meghan Trainor, Carrie Underwood dan Willie Nelson. Semuanya disajikan melalui video multi-perspektif berdurasi singkat – Fender percaya bahwa metode belajar singkat tapi sering jauh lebih efektif.

Kurikulumnya didesain bersama para ahli dari berbagai institusi musik kenamaan, dan karena online, materinya akan terus diperbarui seiring berjalannya waktu.

Bagi yang tertarik, Fender Play menyediakan uji coba gratis selama 30 hari, baru setelahnya Anda akan ditarik biaya berlangganan sebesar $20 per bulan. Selain via web, Fender Play juga bisa diakses lewat aplikasi iOS – kemungkinan besar versi Android-nya akan menyusul dalam waktu dekat.

Sumber: PR Newswire dan Engadget.

Fender Umumkan Dua Speaker Bluetooth dengan Penampilan ala Amplifier Gitar

Pasar speaker Bluetooth kian sesak dengan masuknya pelapak baru yang reputasinya cukup dipandang. Perusahaan bernama Fender ini mungkin lebih Anda kenal sebagai produsen gitar elektrik beserta amplifier-nya, akan tetapi sejak tahun lalu mereka sebenarnya sudah menjejaki segmen consumer audio lewat lima pasang in-ear headphone.

Tidak tanggung-tanggung, Fender langsung memperkenalkan dua speaker sekaligus dalam menjalani debutnya, yakni Monterey dan Newport. Keduanya didesain menyerupai amplifier gitar. Hal ini terdengar agak lucu buat saya, sebab beberapa saat lalu Fender merilis Mustang GT, amplifier gitar canggih yang berpenampilan minimalis dengan alasan perangkat juga berfungsi sebagai speaker Bluetooth.

Monterey dan adik kecilnya, Newport, sayangnya tidak bisa merangkap tugas sebagai amplifier. Grille bernuansa klasik itu hanya sebatas kosmetik – kasusnya sama seperti lini speaker Bluetooth besutan Marshall. Di baliknya, bernaung sepasang woofer dan tweeter – Newport yang berukuran mungil hanya mengemas sepasang woofer dan satu tweeter saja.

Meski mengandalkan konektivitas Bluetooth, Monterey tak bisa dimasukkan dalam kategori portable. Pasalnya, ia tak memiliki baterai dan harus terus dicolokkan ke listrik. Sebaliknya, Newport mengemas baterai dengan estimasi daya tahan 12 jam, plus sejumlah kontrol dan mikrofon untuk menerima panggilan telepon dari ponsel.

Baik Fender Monterey dan Newport rencananya akan tersedia di pasaran mulai bulan Juli mendatang, masing-masing dengan harga $350 dan $200. Jujur saya bingung kenapa harganya begitu mahal, apalagi mengingat amplifier sekaligus speaker Bluetooth yang saya singgung tadi bisa didapat seharga $250 saja untuk model terkecilnya.

Sumber: 9to5Toys dan The Verge.

Berbekal Wi-Fi dan Bluetooth, Fender Mustang GT Siap Merebut Hati Gitaris Generasi Modern

Seperti yang sudah diberitakan menjelang akhir tahun kemarin, Fender akhirnya meluncurkan amplifier digital yang ditujukan untuk gitaris generasi modern, dimana konektivitas wireless serta opsi kustomisasi yang melimpah sudah menjadi suatu keharusan. Dinamai Mustang GT, ia melanjutkan salah satu lini amplifier terlaris Fender selama ini.

Desain Mustang GT sangatlah berbeda dibanding amp buatan Fender selama ini. Penampilannya jauh lebih minimalis, dan di sebelah deretan kenopnya terdapat sebuah layar beserta sejumlah tombol dan kenop khusus untuk menavigasikan menu serta mengaktifkan berbagai efek sekaligus preset.

Fender mengaku mengadopsi gaya desain semacam ini karena Mustang GT sebenarnya juga merangkap tugas sebagai speaker Bluetooth. Untuk itu, tim desainernya harus memutar otak dan pada akhirnya menciptakan rancangan yang bisa terlihat relevan di ruang tamu maupun di atas panggung.

Pengguna bebas bereksperimen dengan efek dan preset lewat aplikasi Fender Tone, lalu meneruskannya secara nirkabel ke Mustang GT / Fender
Pengguna bebas bereksperimen dengan efek dan preset lewat aplikasi Fender Tone, lalu meneruskannya secara nirkabel ke Mustang GT / Fender

Mendampingi Mustang GT adalah aplikasi baru bernama Fender Tone. Lewat aplikasi inilah pengguna dibebaskan untuk bereksperimen dengan tone gitar dan mengutak-atik preset yang sudah tersedia sesuai keinginan masing-masing. Dari situ preset-nya tinggal diteruskan ke amp untuk segera dijajal dengan gitar kesayangan.

Pengguna juga dapat saling berbagi preset buatannya. Fender bahkan sudah menyiapkan situs khusus untuk menampung semua kreasi komunitas, plus tone dan preset gubahan gitaris-gitaris ternama seperti Gary Clark Jr., Joe Bonamassa dan Josh Klinghoffer.

Fender Mustang GT tersedia dalam tiga varian ukuran / Fender
Fender Mustang GT tersedia dalam tiga varian ukuran / Fender

Berbekal Wi-Fi, Mustang GT pun juga bisa menerima firmware update layaknya sebuah smartphone. Jadi ketika Fender merilis sebuah amplifier baru, mereka juga bisa meracik simulasi tone-nya dan mengirimkannya ke Mustang GT tanpa harus mengoprek jeroannya.

Fender Mustang GT saat ini sudah dipasarkan dalam tiga model yang berbeda: Mustang GT 40 ($249), Mustang GT 100 ($399) dan Mustang GT 200 ($599), dimana yang terakhir ini diyakini sanggup mengisi venue besar sekalipun.

Sumber: Fender dan Quartz.

Fender Akan Rilis Amplifier Gitar Bluetooth dengan Aplikasi Pendamping yang Inovatif

Perkembangan teknologi digital yang begitu pesat memungkinkan kita untuk bermain musik menggunakan perangkat seperti smartphone atau tablet. Kondisi ini secara tak langsung memaksa produsen alat musik untuk terus berinovasi dan mengadopsi kecanggihan teknologi kalau tidak mau terus kehilangan pelanggannya satu demi satu.

Fender merupakan salah satu pabrikan yang tengah mengalaminya. Mereka pada dasarnya terus memikirkan cara untuk membuat konsumennya jadi terikat dengan produk-produknya dan tidak mengabaikan gitar yang mereka beli usai dipakai hanya selama tiga bulan.

Upaya perdananya diwujudkan lewat aplikasi stem gitar Fender Tune. Sekarang, mereka sedang bersiap untuk merilis aplikasi lain yang punya fungsi sebagai studio berlatih virtual, memudahkan pengguna untuk belajar memainkan lagu apa saja dari koleksi pribadinya di ponsel.

Tahun depan, Fender malah berencana untuk merilis amplifier dengan konektivitas Bluetooth. Amp ini datang bersama sebuah aplikasi yang berfungsi untuk memanipulasi tone suara gitar yang dihasilkan, dimana pengguna dapat mengemulasikan tone suara khas dari sejumlah gitaris ternama.

Inovasi Fender ini pada dasarnya merupakan pengganti yang ideal untuk pedal efek di era serba digital ini. Yang menjadi pedal efek nantinya adalah smartphone dengan segala fleksibilitas software, didukung oleh kenyamanan konektivitas nirkabel.

Tujuan akhirnya adalah memberikan opsi yang lebih mudah untuk konsumen yang baru mulai belajar, dan di saat yang sama masih bisa menyajikan sesuatu yang menarik bagi mereka yang sudah berpengalaman.

Sumber: Engadget dan Bloomberg. Gambar header: Pixabay.

Fender Luncurkan Aplikasi Smartphone Perdananya, Fender Tune

Nama Fender mungkin selalu dikaitkan dengan gitar, akan tetapi belakangan perusahaan asal Amerika Serikat tersebut tidak segan melebarkan sayapnya ke ranah lain. Setelah memperkenalkan lini earphone perdananya, kini giliran aplikasi smartphone yang Fender luncurkan.

Tentu saja, semua akan terasa sangat alami apabila debut Fender di ranah mobile ini berupa aplikasi stem gitar. Yup, tebakan kita tidak meleset. Dinamai Fender Tune, ini merupakan aplikasi stem gitar yang cukup layak untuk diperhatikan.

Bukan, bukan semata karena aplikasi ini dibuat oleh salah satu produsen gitar terpopuler, tetapi karena tampilannya yang sederhana, bersih dan fungsional. Memang ia akan bersaing dengan segudang aplikasi stem gitar lain, tapi setidaknya Fender Tune masih punya keistimewaan tersendiri, yakni fokus pada tune sekaligus tone.

Otomatis, manual atau kromatik, semuanya terserah pengguna / Fender
Otomatis, manual atau kromatik, semuanya terserah pengguna / Fender

Terdapat dua mode stem dalam Fender Tune, otomatis atau manual. Otomatis bekerja seperti di aplikasi lain, dimana Anda tinggal memetik senar dan aplikasi akan mendengarkan apakah suaranya sudah pas. Di sebelah atas, terdapat meteran berwarna hijau yang menandakan seberapa bising suara di sekitar – kalau terlalu berisik, aplikasi akan memperingatkan Anda.

Mode manual akan membantu pengguna melatih pendengarannya. Fender Tune juga mendukung mode kromatik, dan secara total ada 22 pilihan tuning, mulai dari yang standar sampai yang kurang umum.

Fender Tune saat ini tersedia secara cuma-cuma untuk perangkat iOS. Aplikasi juga menawarkan fitur Custom Tuning dimana pengguna bisa menyimpan dan mengakses profil stem pribadinya dengan mudah.

Sumber: TheNextWeb dan Fender.

Fender Mod Shop Ibarat Moto Maker tapi untuk Gitar dan Bass Listrik

Selera konsumen yang sangat beragam memaksa banyak pabrikan untuk menawarkan opsi kustomisasi dalam beberapa tahun terakhir. Lihat saja Apple; iPhone generasi pertama hadir dalam satu warna saja, sedangkan iPhone 6S ditawarkan dalam empat kombinasi warna yang berbeda.

Empat pilihan saja sebenarnya jauh dari kata cukup. Itulah mengapa Motorola mengambil langkah yang berbeda tiga tahun lalu lewat Moto Maker, sebuah situs dimana pengguna bisa melakukan beragam kustomisasi sebelum membeli produknya. Inovasi Motorola ini terbukti cukup efektif, hingga akhirnya kini pabrikan gitar Fender mengambil langkah serupa untuk produk besutannya.

Perusahaan yang didirikan oleh seorang inventor bernama Leo Fender tersebut baru-baru ini memperkenalkan Fender Mod Shop. Mod Shop bisa diibaratkan sebagai Moto Maker, tapi khusus untuk gitar dan bass listrik, utamanya model Telecaster, Stratocaster, Precision Bass dan Jazz Bass.

Kustomisasi yang bisa dilakukan dalam Fender Mod Shop sangat lengkap dan merinci / Fender
Kustomisasi yang bisa dilakukan dalam Fender Mod Shop sangat lengkap dan merinci / Fender

Setelah memilih model yang diinginkan, pengguna bisa melakukan kustomisasi yang amat merinci; mulai dari dari orientasi, material dan warna bodi, fingerboard, pickguard, sampai jenis pickup maupun tuning-nya. Semakin kompleks kustomisasi yang Anda lakukan, harganya tentu akan semakin naik mengikuti variasi komponen yang Anda pilih – start awalnya adalah $1.650, dan bisa melambung hingga $1.950.

Kalau butuh inspirasi, Anda dapat melihat-lihat karya orang lain yang ditampilkan di situs Mod Shop, atau Anda juga bisa memamerkan kreasi Anda sendiri di sana maupun di media sosial dan memberinya nama panggilan yang catchy seperti “Whiskey Brown”. Sayang sekali Mod Shop sejauh ini baru tersedia buat konsumen AS saja.

Terlepas dari itu, Mod Shop bisa menjadi bukti bahwa proses pemesanan gitar custom sudah sangat berbeda sekarang. Tahap yang perlu dilalui sangatlah simpel, dan waktu pengerjaannya juga tidak harus berarti jauh lebih lama – Fender menjanjikan waktu satu bulan saja setelah Anda melakukan kustomisasi dan pemesanan.

Sumber: Engadget.

Pabrikan Gitar Ternama Fender Kini Jualan Earphone

Setelah memproduksi gitar selama lebih dari enam dekade, Fender memperluas cakupan bisnisnya menuju ranah headphone. Perusahaan yang bermarkas di Arizona, Amerika Serikat tersebut kini tak lagi melayani permintaan para pemusik saja, tetapi juga para pendengar lewat lini earphone perdananya, Fender In-Ear Monitor Series.

Guna memberikan kualitas yang terbaik, Fender tidak serta-merta bereksperimen di bidang yang baru buat mereka ini tanpa ada dasar pengalaman sama sekali. Mereka mengakuisisi Aurisonics, pabrikan headphone asal AS yang terkenal di kalangan audiophile maupun musisi profesional, memanfaatkan aset dan pengalamannya guna merancang earphone dengan label Fender di atasnya.

Total ada lima model earphone yang diperkenalkan. Sebagian di antaranya merupakan model yang pernah dijual Aurisonics, akan tetapi telah disempurnakan di berbagai aspek semenjak proses akuisisinya rampung. Kelimanya mengemas driver yang terbuat dari material titanium, sedangkan beberapa model kelas atasnya mempunyai desain yang diklaim bisa terasa nyaman di telinga 95 persen konsumen.

Masing-masing model juga mengandalkan konfigurasi driver yang berbeda. Ada yang memakai driver berjenis balanced armature, ada juga yang memadukan balanced armature dengan dynamic driver. Tidak kalah penting, kelimanya disertai kabel konektor yang bisa dilepas-pasang.

Fender In-Ear Monitor Series

Soal harga, rentangnya antara $99 sampai $499. Model yang paling murah adalah DXA1 Pro, yang mempunyai case semi-transparan dan ideal untuk digunakan dengan smartphone. Kemudian ada FXA2 Pro seharga $199 yang ditargetkan buat para bassist ataupun drummer.

Model yang ketiga, FXA5 Pro, dihargai $299 dan mengemas sepasang driver balanced armature. Di atasnya lagi ada FXA6 Pro seharga $399 yang memadukan driver balanced armature tunggal dengan dynamic driver. Terakhir, FXA7 Pro seharga $499 menjanjikan kualitas suara yang terbaik berkat penggunaan sepasang driver balanced armature dan dynamic driver.

Sumber: The Verge dan Fender.