[Review] Garmin Fenix 6S Pro Solar: Tahan Lama Berkat Tenaga Matahari

Saat ini, olah raga merupakan salah satu cara untuk meningkatkan daya tahan tubuh pada saat pandemi COVID-19. Namun, olah raga yang dilakukan tanpa adanya sebuah alat untuk memonitor kesehatan sepertinya terasa hampa. Banyak vendor yang menawarkan alat untuk memonitor kesehatan, seperti Garmin yang sangat dikenal dengan GPS-nya. Nah, kali ini Garmin menawarkan Fenix 6s Pro Solar kepada mereka yang gemar melakukan olah raga.

Satu hal yang unik dari Garmin Fenix 6s Pro Solar adalah kemampuannya untuk menerima daya dari sinar matahari. Hal ini akan membuat perangkat ini memiliki daya tahan yang lebih lama dibandingkan dengan smartwatch lainnya. Selain itu, tanpa sinar matahari pun juga jam tangan pintar ini bisa dipakai lebih dari seminggu.

Garmin Fenix 6S Pro Solar

Garmin sendiri populer karena perangkat GPS (Global Positioning System) yang mereka produksi beberapa tahun lalu. Oleh karena itu pada jam tangan pintarnya ini, Garmin juga tidak lupa untuk menyematkan GPS didalamnya. Sensor GPS yang ada juga tidak tergantung dengan konektivitas smartphone dan mampu mendeteksi lokasi dengan mandiri.

Garmin Fenix 6s Pro Solar memiliki spesifikasi seperti berikut ini

Layar Transflective memory-in-pixel
Resolusi 240 x 240
Diameter 30,4 mm, 1,2 inci
Penyimpanan internal 32 GB
Bobot 61 gram
Rating 10 ATM
Dimensi 42 x 42 x 14,2 mm
Konektivitas Bluetooth®, ANT+, Wi-Fi 2.4 GHz

Seperti jam tangan pintar yang mereka keluarkan sebelumnya, Garmin Fenix 6S Pro Solar juga memiliki beberapa feature hiburan didalamnya. Hal utama yang mereka tonjolkan adalah kemampuannya untuk mendengarkan musik. Tentunya, hal tersebut akan kita bahas pada segmen-segmen berikutnya.

Unboxing

Pada paket penjualan yang saya terima, Garmin hanya memberikan sebuah kabel charger saja. Sebagai informasi, antarmuka yang ada pada kabel tersebut merupakan standar dari setiap jam tangan pintar Garmin. Bagi Anda yang sudah memiliki jam tangan pintar dari Garmin sebelumnya, tentu saja bisa menggunakan kabel tersebut pada Fenix 6S Pro Solar.

Garmin Fenix 6S Pro Solar - Kabel charger

Desain

Jam dengan bentuk bundar sepertinya memang sudah menjadi model standar dari Garmin. Hal tersebut pun termasuk Garmin Fenix 6S Pro Solar yang saya dapatkan dengan warna Light Gold dan strap berwarna Light Sand. Jam tangan pintar ini memiliki rangka yang terbuat dari metal, sehingga terasa sangat kokoh saat dipegang.

Garmin Fenix 6S Pro Solar - Strap Off

Tali jam tangan bawaan yang ada pada Garmin Fenix 6S Pro Solar terbuat dari karet sintetis. Strap ini bisa langsung diganti dengan menggunakan tali jam standar 20 mm yang banyak dijual di pasaran. Namun, Garmin memiliki standar sendiri di mana terdapat sebuah klip pada sisi kanan dan kirinya yang bisa melepaskan diri dari pin dari tali jam tangan. Hal ini tentu saja sangat mudah saat melepas dan memasangnya kembali.

Layar yang digunakan pada Garmin Fenix 6S Pro Solar berjenis transflective memory-in-pixel. Jenis layar ini memang memiliki resolusi (240×240) yang lebih rendah namun memiliki daya yang lebih kecil dibandingkan AMOLED dan IPS. Kacanya sendiri menggunakan Power Glass yang memiliki kemampuan photovoltaic, yaitu menyerap sinar matahari untuk menjadi energi. Perpaduan inilah yang membuat Fenix 6S Pro Solar memiliki daya tahan baterai yang lama.

Garmin Fenix 6S Pro Solar - Tombol kiri

Untuk mengisi baterainya, pengguna tinggal menancapkan kabelnya pada bagian belakang dari jam tangan pintar ini. Kabelnya sendiri memiliki konektor yang sudah menjadi standar jam dari Garmin. Hal tersebut tentu saja membuatnya lebih mudah untuk diganti saat rusak. Konektornya sendiri juga terkait dengan baik sehigga tidak mudah lepas.

Garmin Fenix 6S Pro Solar memiliki total lima buah tombol di sekitarnya. Pada bagian kiri terdapat tombol light untuk menyalakan backlight, tombol menu yang tergabung dengan tombol atas, dan tombol bawah. Pada bagian kanannya terdapat tombol OK dan tombol back. Pada bagian bawahnya terdapat beberapa sensor yang diperlukan untuk mendeteksi detak jantung dan lain sebagainya.

Garmin Fenix 6S Pro Solar - Tombol Kanan

Sistem operasi yang digunakan pada jam tangan pintar ini tentu saja buatan Garmin sendiri. Sayangnya pada Fenix 6S Pro Solar, menu yang dimiliki begitu banyak dan membutuhkan tombol yang berbeda untuk mengaksesnya. Pengguna pun harus bersabar untuk belajar mengoperasikannya agar lebih lancar.

Pengalaman menggunakan: Jam tangan pintar tanpa layar sentuh

Saat membuka paket penjualannya, saya berpikir bahwa Garmin Fenix 6S Pro Solar sama seperti smartwatch lainnya. Namun setelah pertama kali menyentuh layarnya, saya cukup bingung mengapa tidak ada respon sama sekali. Ternyata, Garmin Fenix 6S Pro Solar tidak memiliki fungsi layar sentuh. Maklum, pengalaman saya dengan smartwatch selama ini selalu bersama yang memiliki layar sentuh.

Sayang memang, masa pandemi seperti ini membatasi ruang gerak saya untuk mencoba menggunakan Garmin Fenix 6S Pro Solar. Hal tersebut membuat saya kesulitan mencoba mode-mode olah raga. Hal tersebut juga berpengaruh pada pemakaian baterai yang menjadi lebih irit, di mana sensor yang ada tidak bekerja dengan maksimal.

Garmin Fenix 6S Pro Solar - at hand

Gelapnya langit pada dua sampai tiga minggu belakangan ini juga membuat saya kesulitan dalam menguji panel surya dari jam tangan pintar ini. Namun, Garmin menjanjikan daya tahan baterai selama 14 hari saat digunakan hanya sebagai smartwatch saja. Selama tiga hari setelah diisi ulang, baterai ada pada posisi 83%. Hal ini cukup membuktikan janji Garmin tersebut.

Saat menggunakan Fenix 6S Pro Solar, saya cukup bingung dengan menu yang ada. Saya berpikir bahwa tombol menu akan mengeluarkan segala pilihan feature yang ada pada jam tangan ini. Ternyata hampir setiap tombol memiliki menu tersendiri. Hal tersebut juga termasuk pada tombol light yang berfungsi untuk menyalakan layarnya.

Klik langsung pada tombol OK akan membuka menu untuk melakukan aktivitas olah raga. Ada beberapa profile yang bisa dipilih sesuai dengan jenis kegiatan yang akan dilakukan. Tombol atas dan bawah akan menampilkan beberapa widget yang bisa dipasang sesuai dengan keinginan. Semuanya akan menampilkan informasi secara real time.

Saat menahan tombol atas (menu), akan muncul berbagai macam menu yang lengkap. Saya bisa mengubah watch face pada menu yang satu ini sesuai dengan pilihan. Anda pun juga bisa membuat watch face sendiri pada menu yang satu ini. Selain itu, masih banyak lagi menu yang bisa diakses pada saat menahan tombol atas tersebut.

Menahan tombol light akan menampilkan menu yang berbeda lagi. Kali ini, pengguna akan disuguhkan dengan beberapa icon yang tertata secara melingkar. Pada menu ini pula saya bisa mematikan smartwatch atau melakukan restart.

Untuk terhubung ke smartphone, Garmin memiliki aplikasi yang bernama Garmin Connect. Aplikasi ini menampilkan data-data kegiatan penggunanya dengan sangat lengkap. Pengguna tinggal melakukan sinkronisasi dan semua data akan tersaji dengan jelas. Jam tangan ini juga bisa terkoneksi dengan WiFi pada jaringan 2,4 GHz melalui Garmin Connect.

Fenix 6S Pro juga mendukung beberapa aplikasi musik yang bisa langsung ditambahkan melalui Connect IQ Store. Spotify sendiri sudah terpasang pada jam tangan pintar ini. Namun, aplikasi seperti Deezer, Amazon Music, Line Music, dan lain sebagainya juga bisa ditambahkan. Semua musik nantinya akan di-download ke dalam penyimpanan internal dari Fenix 6S Pro Solar.

Garmin Fenix 6S Pro Solar - Connector

Untuk mendengarkan musik, pertama yang harus dilakukan adalah melakukan pairing dengan headset melalui bluetooth. Saya menggunakan TWS yang dapat terhubung dengan mudah pada jam tangan pintar ini. Namun, penggunaan musik serta bluetooth membuat jam tangan ini sedikit boros.

Secara keseluruhan, jam tangan pintar ini memang ditujukan untuk mereka yang gemar berolah raga sambil mendengarkan musik. Sayang memang, saya tidak bisa menguji jam tangan ini sambil berolah raga. Setidaknya, saya cukup puas untuk bisa mencoba Garmin Fenix 6S Pro Solar ini.

Verdict

Olah raga sudah menjadi sebuah kegiatan yang tidak hanya menyehatkan, namun juga menyenangkan. Oleh karena itu, perangkat pendukung akan selalu dilirik oleh konsumen. Garmin pun menawarkan perangkat pendukung olah raga tersebut melalui jam tangan pintarnya, Fenix 6S Pro Solar.

Garmin Fenix 6S Pro Solar - Bawah

Dengan menggunakan panel surya, Garmin Fenix 6S Pro Solar bisa memiliki daya tahan yang lebih lama. Penggunaannya bisa bertahan hingga 14 hari tanpa harus terkoneksi dengan charger. Saat digunakan untuk berolah raga dengan GPS pun, jam tangan pintar ini masih bisa digunakan selama seharian.

Jam tangan pintar ini dijual oleh Garmin dengan harga yang tinggi, yaitu Rp. 13.999.000. Tentu saja harga tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan para pesaing yang ada di passar Indonesia. Hal tersebut dikarenakan Garmin memang membidik pangsa pasar profesional yang membutuhkan akurasi dan informasi mengenai kesehatan.

Sparks

  • Daya tahan baterai yang baik ditambah dengan tenaga surya
  • Bisa ditambahkan beberapa aplikasi
  • GPS tanpa harus tergantung dengan smartphone
  • Informasi kesehatan yang cukup lengkap baik di jam maupun pada Garmin Connect
  • Build terasa kokoh
  • Dapat dibawa 100 meter di bawah permukaan air

Slacks

  • Harganya mahal, yaitu Rp. 13.499.000
  • Tombol berlebih yang membuat bingung penggunanya
  • Tanpa layar sentuh

Tangguh dan Canggih, Garmin Fenix 5 Siap Penuhi Kebutuhan Penggemar Olahraga di Indonesia

Dengan mengadopsi kemahiran mereka di bidang GPS ke perangkat wearable olahraga, Garmin punya keunggulan yang tak dimiliki brand-brand smartwatch mainstream: keakuratan dalam melacak posisi serta pemindaian data biometrik tubuh. Produk-produk racikan Garmin adalah salah satu pilihan favorit para pecinta olahraga hingga atlet profesional.

Garmin Fenix 5 7

Setelah memeriahkan CES 2017 Las Vegas dengan pengenalan pewaris Fenix 3, minggu ini akhirnya Garmin membawa Fenix 5 ke Indonesia. Fenix 5 terdiri dari tiga opsi desain dengan lima pilihan spesifikasi, sengaja disiapkan bagi mereka yang antusias terhadap berbagai macam kegiatan olah fisik. Berbeda dari smartwatch standar, Fenix 5 memiliki daya tahan dan ketangguhan yang sangat tinggi.

Garmin Fenix 5 11

Fenix 5 juga dihadirkan demi memberikan lebih banyak pilihan desain dan ukuran. Garmin mengakui, kekurangan terbesar produk tracker mereka terletak pada kompatibilitas, terutama buat pergelangan tangan orang Asia yang cenderung kecil. Lewat Fenix 5, buat pertama kalinya Garmin menyediakan lebih banyak ukuran. Keluarga Fenix 5 terdiri dari Fenix 5S, Fenix 5 standar, dan model jumbo Fenix 5X.

Garmin Fenix 5 4

Ketika Forerunner diramu khusus untuk para pelari, cakupan genre olahraga Fenix 5 lebih luas. Selain berlari, ia siap mendukung kegiatan berenang, memanjat tebing, golf, sampai ber-ski. Tentu saja ada banyak upgrade dibanding pendahulunya: UI-nya diperbaiki, ada gyroscope, sudah di-pre-load dengan Maps, serta mengusung QuickFit – strap dapat mudah dilepas dan dipasang, bisa Anda lakukan tanpa perlu melihat.

Garmin Fenix 5 20

Garmin Fenix 5 3

Komponen layarnya juga memperoleh upgrade. Display bundar seluas 1,1-/1,2-inci di sana sekarang menyuguhkan resolusi 240x240p (di varian Fenix 5 dan 5X, dahulu 214x214p). User casual mungkin menganggap warna di layar smartwatch Garmin tidak secerah dan sejelas Android Wear, tapi ada alasan produsen memilih teknologi Chroma Display.

Garmin Fenix 5 12

Garmin Fenix 5 17

Berbincang-bincang bersama Ivan Lai selaku Product Regional Manager South Asia & India, ia menjelaskan bahwa meskipun AMOLED mampu menampilkan konten lebih indah, layar jenis ini sangat haus terhadap tenaga. Ketika digunakan di bawah teriknya sinar matahari, satu-satunya cara supaya UI bisa tetap terlihat adalah dengan meningkatkan kecerahan. Cara kerja Chroma Display berbeda dari AMOLED. Cahaya matahari tidak mengurangi visibilitas layar, membuatnya cocok dipakai di ruang terbuka.

Garmin Fenix 5 10

Garmin Fenix 5 14

Perbedaan paling mencolok antara Fenix 5S, 5 dan 5X terletak pada wujudnya. Fenix 5S memiliki diameter 42mm berlayar 1,1-inci, Fenix 5 berukuran 47mm dengan layar 1,2-inci, lalu Fenix 5X mempunyai diameter 51mm – sama seperti Fenix 3 HR. Mereka semua dirancang sebagai perangkat unisex, namun mungkin Fenix 5S-lah yang digemarin wanita karena dimensinya paling kecil; dan strap bisa diganti agar kombinasi warnanya lebih feminin.

Garmin Fenix 5 2

Garmin Fenix 5 13

Meski demikian, tak menutup kemungkinan Fenix 5S dipakai pengguna pria, khususnya mereka yang memiliki pergelangan tangan kecil. Dan sebaliknya, Fenix 5 standar tidak akan terlihat aneh saat dikenakan altet wanita.

Garmin Fenix 5 24

Layaknya arloji klasik, Garmin Fenix 5 dirancang agar tahan terhadap benturan dan air, memanfaatkan material stainless steel tanggih dengan housingfiber-reinforced polymer‘. Managing Director Garmin Indonesia Engelhard Sundoro bilang, pengguna tak perlu memberikan perhatian khusus pada device. Garmin malah merekomendasikan Anda buat menggunakannya di tiap kesempatan karena Fenix 5 memonitor tubuh secara real-time – termasuk sewaktu tidur.

Ketika ingin membersihkannya, Anda bisa membawanya mandi. Fenix 5 siap menemani Anda menyelam, tahan air hingga kedalaman 100 meter.

Garmin Fenix 5 15

Garmin Fenix 5 16

Di dalam, Fenix 5 menyimpan sensor altimeter, barometer, kompas, dan sensor optik detak jantung (dengan output lampu berwarna hijau buat menghitung denyut nadi). Ia dapat menghitung jumlah langkah, jarak tempuh, mutu tidur, menakar lactate threshold, hingga membantu kita memperoleh data rinci mengenai aktivitas berlari serta bersepeda.  Lalu, baterainya bisa bertahan sampai dua minggu.

Garmin Fenix 5 22

Garmin Fenix 5 18

Perangkat wearable ini juga andal dalam membantu navigasi dan menentukan rute. Fenix 5 dibekali Sight ‘N Go (arahkan device ke point of interest, seperti landmark atau bangunan, secara otomatis Anda akan di arahkan ke sana), TracBack untuk memudahkan kita menemukan kembali tempat memulai aktivitas, Road Trip Ride/Round Trip Run, Around Me, sampai Future Elevation Plot.

Garmin Fenix 5 19

Garmin Fenix 5 21

Smartwatch multi-sport ini kompatibel ke perangkat iOS, Android, serta Windows. Fenix 5 dapat menampilkan notifikasi di display, misalnya panggilan masuk, pesan singkat, email, sosial media, sampai notifikasi aplikasi third-party seperti Go-Jek. Di dalam store Connect IQ, Anda juga bisa mendapatkan app-app unik seperti Uber, Garmin Muslim (petunjuk kiblat) sampai watch face Data Field.

Garmin Fenix 5 8

Garmin Fenix 5 1

Garmin Fenix 5 akan mulai dipasarkan di Indonesia pada tanggal 5 Mei 2017 nanti. Berikut adalah daftar harganya:

  • Fenix 5X (non-kaca safir), strap putih – Rp 9,9 juta
  • Fenix 5S (kaca safir), strap hitam – Rp 10,85 juta
  • Fenix 5 (non-kaca safir), body abu-abu, strap hitam – Rp 9,9 juta
  • Fenix 5 (kaca safir), body hitam, strap hitam – Rp 10,85 juta
  • Fenix 5X (kaca safir), body abu-abu, strap hitam – Rp 12 juta
  • Strap QuickFit – Rp 830 ribu

Garmin Fenix 5 5