Pencapaian Zomato Indonesia Sepanjang Tahun 2016

Sebagai panduan restoran secara online termasuk daftar makanan, foto, ulasan, hingga rating, Zomato, yang berasal dari India, semakin mengukuhkan posisinya sebagai yang terdepan di Indonesia. Situs yang didirikan Deepinder Goyal ini mengedepankan algoritma untuk menentukan popularitas restoran yang terdapat di platform Zomato.

Algoritma ini tidak hanya mengkalkulasi rating restoran berdasarkan perhitungan rata-rata sederhana dari rating yang diberikan pengguna. Zomato mengklaim inovasi inilah yang membedakan Zomato dengan situs serupa yang bermain dalam industri kuliner berbasis teknologi.

“Zomato tidak hanya membantu pengguna dengan menyediakan informasi lengkap mengenai restoran, tetapi juga membantu pengguna ‘menemukan’ dan mencari restoran baru dengan fitur search dan nearby,” kata Country Manager Zomato Indonesia Karthik Shetty dalam rilisnya.

Rating yang diberikan pengguna memiliki bobot yang berbeda tergantung kredibilitas pengguna dari Zomato tersebut. Artinya,  pengguna perlu membangun status mereka di Zomato sebelum rating yang diberikan bisa memberikan dampak yang sama kuatnya dengan pengguna Zomato yang terbilang rutin menuliskan ulasan restoran di aplikasi dan situs Zomato.

Layanan lebih untuk pemilik restoran

Bukan hanya memanjakan para pecinta kuliner, Zomato juga menawarkan beragam layanan khusus yang bisa dimanfaatkan oleh pemilik restoran, diantaranya adalah iklan spanduk bagi restoran di Indonesia, analitik dan layanan tambahan lainnya. Saat ini Zomato tengah mengembangkan beberapa fitur yang bisa digunakan oleh pemilik restoran sekaligus pengguna.

“Zomato sedang membangun sebuah rangkaian produk dan jasa lengkap, termasuk fitur pemesanan makanan secara online untuk beberapa pasar, dan juga reservasi restoran secara online. Kami juga dalam proses untuk membangun sistem ‘ point-of-sale’ untuk restoran dan akan mengintegrasikannya dengan laman Zomato mereka yang menyediakan berbagai analitik yang dibutuhkan,” kata Karthik.

Pertumbuhan pengguna dan restoran

Perusahaan yang didukung oleh para investor ini kini mengklaim telah mencapai titik break even di awal tahun 2016 , dan telah mendapatkan investasi lebih dari $ 225 juta dari berbagai investor termasuk Sequoia Capital, Temasek Holdings, Vy Capital, dan Info Edge India.

Hingga akhir tahun 2016 Zomato telah memiliki informasi mendetil dari 30 ribu lebih restoran di Jakarta, Bali, dan Bandung. Informasi di Bandung rencananya segera diluncurkan dalam waktu dekat. Dalam hal trafik, saat ini Zomato di Jakarta dan Bali telah memiliki lebih dari 2 juta pengguna yang unik, dengan trafik bulanan mencapai 6 juta kunjungan untuk Jakarta saja.

“Trafik web dan aplikasi kami selalu bertumbuh dalam tingkat yang sehat dari bulan ke bulan di Indonesia, dan ini benar-benar memberikan kami dorongan yang besar,” kata Karthik.

Zomato juga memiliki fitur yang memungkinkan pengguna menciptakan daftar koleksi restoran mereka sendiri yang bisa dengan mudah mereka bagikan melalui SMS, WhatsApp, Path, Facebook, Twitter, dan lainnya. Selain itu integrasi dengan pihak ketiga yang selama ini telah dilancarkan diantaranya dengan Uber dan Instagram memberikan pilihan baru untuk pengguna.

“Selain pertumbuhan angka pengguna, jumlah ulasan dan foto yang diunggah baik mingguan atau pun bulanan juga merupakan aspek yang sangat menggembirakan. Dari sudut pandang bisnis, semua hal ini membuat pemasukan kami bertumbuh tiap bulan pada tingkat yang sehat,” kata Karthik.

Application Information Will Show Up Here

Enam Bulan Beroperasi, Foody Hadir di Jabodetabek, Bandung, Pulau Bali, dan, Surabaya

Setelah resmi beroperasi selama 6 bulan di Indonesia pasca perolehan pendanaan seri C dari Tiger Global Management, aplikasi pencarian restoran Foody, dengan tagline “Rewarding Your Culinary Journey”, mengklaim telah memiliki 500 ribu pengguna daftar dan lebih dari 29 ribu restoran dalam basidatanya. Startup asal Vietnam ini mencoba untuk bermain di pasar kuliner dengan menawarkan ragam fitur menarik yang hampir serupa dengan fitur yang ditawarkan oleh pemain lainnya seperti Zomato, Qraved, Pergikuliner dan OpenRice.

Apa yang membedakan Foody dengan pemain lainnya? Dari situs yang sarat dengan informasi lengkap ulasan restoran, tempat makan baru berdasarkan lokasi, jenis restoran dan lainnya Foody mencoba menghadirkan fitur video yang berisikan tips, informasi, profil restoran dan lainnya. Pilihan ini nampaknya sengaja diberikan untuk mendiferensiasi Foody dengan yang lainnya.

Di saat yang bersamaan, ulasan dari pengguna masih merupakan fitur utama yang dicoba untuk ditawarkan oleh Foody. Hal ini terlihat dengan banyaknya promosi berhadiah bagi pengguna yang menuliskan ulasan di situs dan aplikasi Foody.

Jumlah ulasan yang telah terkumpul dari pengguna Foody tercatat telah mencapai 9066 ulasan dan 80.326 foto. Fitur unik lainnya yang dimiliki oleh Foody berupa artikel sebagai referensi wisata kuliner.

“Ada keuntungan lebih ketika user bergabung menjadi user Foody. Tidak hanya mendapatkan seluruh informasi terkait kuliner terbaik di kota­kota besar, baik profil restoran, info promo restoran dan promo kartu bank, tetapi dengan Foody.id, kami juga memberikan reward untuk tiap aktivitas yang dilakukan oleh user di Foody.id dengan sistem poin yang dapat ditukar dengan voucher. Kami optimis bahwa kehadiran Foody.id akan memberikan pengalaman menarik bagi pecinta kuliner di Indonesia,” ungkap Branch Manager Foody.id Laurensia Irma Saraswati.

Application Information Will Show Up Here

FoodGasm Masuki Ceruk Layanan Reservasi dan Pemesanan Makanan Online

Sebuah startup mencoba melihat peluang baru di segmen makanan. FoodGasm mencoba menawarkan hal yang sedikit berbeda, sebagai aplikasi reservasi dengan kemampuan memesan dan membayar di depan. Selain itu, mereka juga mencoba memasuki bisnis pengantaran makanan, bermitra dengan Uber dan GrabExpress. Peluncuran resminya dilakukan berbarengan dengan perayaan Hari Valentine, hari Minggu lalu.

FoodGasm menyasar pasar niche, hanya untuk restoran kelas A+. Hal ini bisa dimengerti karena apa yang ditawarkan mungkin tidak sesuai untuk semua restoran. Selain kemudahan reservasi dan pembayaran, baik bagi restoran maupun konsumen, nantinya mereka akan memperluas model bisnis ke arah CRM dan analisis big data.

Contoh nyata penggunaan FoodGasm adalah ketika seseorang ingin mengorganisir kegiatan makan bersama dengan keluarga, rekan kerja, atau teman-teman. Untuk pilihan dan biaya makanan yang cukup banyak dan besar, biasanya restoran meminta jaminan uang muka yang biasanya ditransfer langsung ke rekening.

Dengan aplikasi dan sistem yang dihadirkan FoodGasm ini, seharusnya pemesanan dan pembayaran menjadi lebih mudah. Pembayaran bisa menggunakan kartu kredit dan transfer rekening bank. Berikutnya mereka bakal menambah partner pembayaran, yang bakal diumumkan beberapa bulan lagi, dengan sebuah bank, operator telekomunikasi, dan layanan OTT.

Untuk mewujudkan aplikasi ini, selain partner logistik, FoodGasm bekerja sama dengan Veritrans untuk urusan pembayaran dan DyCode untuk urusan teknis. Aplikasinya sudah tersedia untuk platform iOS dan Android. FoodGasm bisa jadi adalah startup lokal pertama yang memanfaatkan Uber sebagai mitra jasa pengantaran.

Berdasarkan perbincangan kami dengan Pendiri FoodGasm Marshall Jahja, saat ini FoodGasm sudah memiliki daftar klien restoran di Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Pulau Bali. Tahun ini, mereka berhasrat untuk bisa ekspansi ke Filipina, karena sudah ada investor yang berminat untuk memasuki pasar negara tersebut. Di Indonesia sendiri, untuk operasional mereka dibantu dengan pendanaan dari angel investor.

Bergantung bagaimana eksekusi FoodGasm, yang didirikan Marshall dan Louis Tan, pasar yang ditujunya jelas ada. Tantangannya adalah meyakinkan restoran dan konsumen bahwa sistem yang dimilikinya bisa mengakomodasi semua kebutuhan, tanpa konsumen harus berurusan secara langsung dengan restoran. Ini perlu edukasi tersendiri karena sistem seperti ini benar-benar baru. Dengan Qraved misalnya, sistem reservasi yang ada, berdasarkan pengalaman pelanggan, tidak selalu berlangsung mulus dan masih memerlukan interaksi manual (dalam bentuk komunikasi telepon) dengan pihak restoran.

Satu hal yang pasti, menurut pandangan kami, sebaiknya FoodGasm tidak terlalu terburu-buru melakukan ekspansi ke berbagai pasar, termasuk ke luar negeri, sebelum menguasai, atau setidaknya mendapatkan pasar loyal, di sejumlah kota di Indonesia. Idealnya, sebuah startup mencoba menguasai satu demi satu pasar sebelum memperluas cakupan layanannya.

Application Information Will Show Up Here