Meski Sea Masih Catat Kerugian, Shopee Cetak Rekor Pendapatan Tertinggi di Q1 2024

Kabar baik datang dari Shopee, yang mencetak pendapatan kuartal tertinggi, yang sukses menarik perhatian dan pujian dari para investor. Walaupun, Sea sendiri mencatat kerugian bersih sebesar $23 juta untuk kuartal pertamanya.

Merujuk laporan keuangan yang dirilis, pendapatan Sea tumbuh sebesar 22,8% menjadi $3,7 miliar, dengan kontribusi sebesar $2,7 miliar berasal dari segmen e-commerce. Pencapaian ini mencerminkan kinerja yang melebihi ekspektasi analis, dengan EBITDA yang disesuaikan mencapai $401,1 juta, jauh di atas perkiraan analis sebesar $221,8 juta.

Keberhasilan Shopee dalam mengukir pendapatan rekor ini didukung oleh nilai GMV yang naik 36,3% mencapai $23,6 miliar. Menurut CEO Sea Forrest Li, pengembangan kapabilitas live streaming dan peningkatan layanan logistik SPX Express telah menjadi kunci utama pertumbuhan yang signifikan ini. SPX Express, yang menangani lebih dari setengah pesanan Shopee di Asia dan sekitar 70% di Brazil, kini dapat mengirimkan pesanan dalam waktu tiga hari.

Meskipun Shopee mencatat pertumbuhan pendapatan yang mengesankan, segmen ini masih mengalami kerugian EBITDA sebesar $21,7 juta, sebuah pembalikan dari laba EBITDA tahun lalu yang sebesar $207,7 juta. Peningkatan ini sebagian besar disebabkan oleh peningkatan biaya penjualan dan pemasaran yang hampir dua kali lipat menjadi $675,9 juta selama kuartal.

Sementara itu, segmen hiburan digital Sea, yang termasuk unit game Garena, mengalami penurunan pendapatan sebesar 15,1% menjadi $458,1 juta. Namun, Garena masih mencatat peningkatan jumlah pengguna berbayar sebesar 29,8% menjadi 48,9 juta. Li tetap optimis terhadap potensi Free Fire, salah satu game populer Garena, yang diharapkan dapat terus menjadi motor pertumbuhan perusahaan.

Sea juga melaporkan perkembangan positif dalam layanan keuangan digitalnya, dengan pendapatan yang meningkat 21% menjadi $499,4 juta dan EBITDA yang disesuaikan naik 50,3% menjadi $148,7 juta. Perkembangan ini didorong oleh pertumbuhan dalam pemberian pinjaman kepada konsumen dan UKM, dengan jumlah pinjaman yang mencapai $3,3 miliar per 31 Maret.

Dengan melalui masa sulit penuh tantangan ekonomi makro, Li menyatakan bahwa Sea kini berada pada jalur pertumbuhan yang stabil dan lebih efisien, yang akan memperkuat posisi perusahaan dalam jangka panjang.

Application Information Will Show Up Here
Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

4 Cara Top Up Diamond Free Fire, Mudah dan Cepat

Free Fire adalah game battle royale populer yang telah menggemparkan dunia game. Dikembangkan oleh Garena, Free Fire dengan cepat menjadi salah satu game terpopuler, dengan jutaan pemain di seluruh dunia.

Permainan ini menampilkan pertempuran sengit, beragam senjata, serta item untuk dikumpulkan.

Pemain dapat bekerja sama dengan teman atau bermain solo untuk bertahan hidup dan menjadi orang terakhir yang bertahan.

Free Fire menawarkan berbagai mode permainan, termasuk mode battle royale klasik, mode 4v4, dan banyak lagi. Dengan gameplay yang adiktif, grafik warna-warni, dan pembaruan konstan, Free Fire telah menjadi favorit di kalangan gamer seluler dan sensasi nyata di dunia game.

Top Up Free Fire

Diamond adalah mata uang premium di Free Fire yang dapat digunakan untuk membeli item eksklusif yang tidak tersedia melalui cara lain.

Item tersebut antara lain hero yang langka, senjata, dan skin yang dapat memberikan keuntungan bagi pemain dalam permainan.

Meskipun diamond dapat diperoleh melalui gameplay, banyak pemain lebih suka menambah saldo diamond mereka untuk membuka item baru dengan cepat dan mendapatkan keunggulan atas lawan mereka.

Berikut ini adalah cara top up diamond di Free Fire:

Melalui Gopay

Kamu juga bisa melakukan top up diamond melalui Gopay dengan mudah dan tidak perlu top up keluar rumah.

  1. Buka aplikasi Free Fire dan klik ikon diamond di bagian atas layar.
  2. Pilih jumlah diamond yang ingin dibeli dan pilih opsi metode pembayaran.
  3. Pilih GoPay sebagai metode pembayaran pilihan kamu.
  4. Konfirmasikan pembelian kamu dengan mengeklik tombol Beli 1-tap Buy.
  5. Masukkan PIN atau gunakan sidik jari kamu untuk memverifikasi transaksi.

Melalui Google Play

Kamu dapat menambah saldo Google Play terlebih dahulu dengan mengklaim kode di voucher fisik Google Play. Voucher ini banyak tersedia di berbagai marketplace, antara lain Indomaret, Alfamart, Tokopedia, dan lainnya.

  1. Buka aplikasi Free Fire dan klik ikon diamond di bagian atas layar.
  2. Pilih jumlah diamond yang ingin dibeli dan pilih opsi metode pembayaran.
  3. Pilih Google Play sebagai metode pembayaran pilihan kamu.
  4. Konfirmasikan pembelian dengan mengeklik tombol 1-tap Buy. Sebelum melanjutkan transaksi, pastikan saldo Google Play kamu memiliki dana yang cukup.

Melalui Tokopedia

Tokopedia dapat memanjakan pemain Free Fire karena menyediakan layanan yang mudah untuk mereka membeli diamond permainan ini.

  1. Buka aplikasi Tokopedia dan cari “Game Voucher” menggunakan pencarian.
  2. Pilih opsi Free Fire dan pilih jumlah diamond yang ingin kamu beli.
  3. Pilih metode pembayaran yang diinginkan dan klik tombol Bayar untuk melanjutkan transaksi pembelian diamond.

Melalui Codashop

Codashop adalah platform online untuk membeli kredit game dan voucher berbagai game, termasuk Free Fire, Mobile Legends, dan PUBG. Mereka menawarkan cara yang nyaman dan aman untuk menambah kredit game melalui berbagai metode pembayaran.

  1. Kunjungi situs web Codashop dan pilih Free Fire dari daftar game yang tersedia.
  2. Masukkan nomor ID Pengguna kamu dan pilih jumlah diamond yang ingin kamu beli. Kamu dapat menemukan nomor ID Pengguna kamu dengan mengklik avatar kamu di dalam game.
  3. Pilih diamond yang ingin kamu beli dan pilih metode pembayaran.
  4. Masukkan alamat email kamu dan klik tombol Beli Sekarang.
  5. Tinjau detail pesanan kamu dan klik tombol Konfirmasi.
  6. Periksa kotak masuk email kamu dan ikuti instruksi yang diberikan untuk menyelesaikan proses pembelian diamond.

Demikianlah penjelasan mengenai cara-cara top up diamond di Free Fire, selamat bermain!

Rekomendasi 20 Game Terbaik di Indonesia, Dijamin Seru!

Tidak dapat dimungkiri bermain game merupakan hal yang menyenangkan. Saat ini sudah bermunculan game dengan berbagai genre yang bisa dimainkan baik online maupun offline. Tak terkecuali di Indonesia.

Perkembangan game pun semakin menarik, seperti kualitas grafis yang semakin meningkat. Kalau kamu merasa bosan atau suntuk main game saja sejenak. Berikut rekomendasi 20 game terbaik di Indonesia.

1. Free Fire

Rekomendasi 20 Game Terbaik di Dunia
Free Fire

Walau sering disandingkan dengan PUBG Mobile, faktanya Free Fire mampu menarik banyak peminat gamers di Indonesia. Mengusung kualitas grafis yang lebih rendah, Free Fire lebih mudah dimainkan, terlebih spesifikasi ponsel gamers di Indonesia masih kurang mumpuni. Jika ingin memenangkan game ini, kamu harus mampu mengalahkan puluhan pemain lain dan bertahan hingga pertandingan berakhir.

2. Higgs Domino Island

Rekomendasi Game Terbaik Indonesia
Higgs Domino Island

Nah, game ini sangat cocok bagi kamu pecinta permainan kartu. High Domino Island menyediakan permainan kartu, dadu, dan lotere yang bisa kamu mainkan bersama temanmu. Visualnya yang sederhana akan membuatmu ketagihan untuk memaikan game ini.

3. Onet Deluxe

onet
Onet

Kalau kamu pernah memainkan game ini di perangkat PC, kamu juga bisa memainkan gamenya di Android, lho. Game santai ini akan mengajakmu untuk menyusun gambar supaya menang dan naik level selanjutnya. Tentu saja game ini cocok dimainkan saat bosan.

4. Tahu Bulat 2

tahu bulat
Tahu Bulat 2

Pernah populer beberapa tahun lalu, kini Tahu Bulat 2 hadir dengan banyak pembaharuan serta fitur baru yang menarik. Tahu Bulat 2 sudah memungkinkan untuk membuat kota dan menghadirkan skala permainan yang kebih kompleks. Selain itu, kamu juga bisa membangun gedung hingga memproduksi tahu bulat di pabrikmu sendiri.

5. Tebak Gambar

tebak gambar
Tebak Gambar

Tebak Gambar merupakan game asah otak ringan yang bisa kamu mainkan untuk mengisi waktu luang. Kamu harus menjawab pertanyaan yang ada untuk memenangkan permainan ini.

6. Candy Crush Saga

candy crush saga
Candy Crush Saga

Candy Crush Saga merupakan game offline yang bisa kamu andalkan untuk menghilangkan rasa bosan. Telah diunduh jutaan kali, Candy Crush Saga telah menelurkan versi lain, yaitu Candy Crush Soda Saga dan Candy Crush Jelly Saga. Cara memainkan game ini pun terbilang mudah, cukup pasangkan saja permen dengan jenis yang sama. Lalu, ulangi sampai kamu naik ke level selanjutnya.

7. Chess

chess
Chess

Game catur ini bisa kamu unduh melalui Google PlayStore. Chess memiliki banyak fitur, seperti memilih tema yang kamu sukai, menentukan tingkat kesulitan, juga efek suara. Sebelum pertandingan dimulai, kamu direkomendasikan untuk menonton tutorial bermain terlebih dahulu.

8. F1 Mobile

f1 mobil
F1 Mobile

Game F1 Mobile merupakan salah satu permainan balapan yang bisa kamu mainkan di Android. F1 Mobile akan membawamu untuk memenangkan pertandingan balapan melawan pemain lain. Kamu juga bisa memilih tingkat kesulitan sesuai keinginanmu.

9. Hill Climb Racing

hill climb racing
Hill Climb Racing

Berbeda dengan F1 Mobile, Hill Climb Racing mengusung permainan balapan yang lebih ringan. Visualnya pun lebih sederhana, sehingga game ini cocok dimainkan untuk segala usia. Hill Climb Racing akan mengajakmu naik turun bukit dan melewati berbagai rintangan untuk menyelesaikan misi.

10. 8 Ball Pool

8 ball pool
8 Ball Pool

Game permainan biliar ini bisa dimainkan secara online dengan pemain yang tersebar di seluruh dunia. 8 Ball Pool bisa dimainkan dengan mode pertandingan 1 lawan 1. Kalau kamu memenangkan pertandingan, kamu akan mendapatkan koin yang bisa digunakan untuk membeli berbagai item.

11. Valorant

valorant
Valorant

Valorant tersedia secara gratis dan bisa dimainkan menggunakan perangkat Android dengan spesifikasi menengah. Valorant akan mengajakmu bertarung dengan mode 5v5 di 13 ronde. Selain itu, Valorant menghadirkan beragam senjata menarik yang bisa kamu pilih.

12. Temple Run

temple run
Temple Run

Pernah populer beberapa tahun ke belakang, Temple Run merupakan game yang cocok dimainkan saat jenuh melanda. Kamu akan dibawa berlari mengumpulkan koin dan menghindari rintangan untuk menyelesaikan misi. Jangan sampai menabrak apapun di depanmu, ya!

13. Quizoid

quizoid
Quizoid

Nah, kalau kamu senang dengan game asah otak, Quizoid bisa dijadikan pilihan. Pasalnya, Quizoid menyediakan lebih dari 7 ribu pertanyaan yang bisa kamu selesaikan secara offline maupun online. Temanya pun beragam, mulai dari seni, makanan, minuman hingga pengetahuan umum.

14. Stumble Guys

stumble guys
Stumble Guys

Stumble Guys adalah salah satu game terkenal yang sudah diunduh sebanyak seratus juta kali. Game ini dimainkan multiplayer sebanyak 32 pemain yang terdiri dari 3 ronde. Kamu harus mencapai garis finish dengan melewati berbagai rintangan untuk memenangkan ini.

15. Subway Surf

subway surfs
Subway Surf

Dikembangkan oleh SYBO Games, Subway Surf akan mengajakmu berselancar di rel kereta untuk mengumpulkan koin. Telah diunduh lebih dari satu miliar pengguna, Subway Surf bisa kamu mainkan secara gratis.

16. Genshin Impact

genshin impac
Genshin Impact

Game dengan kualitas grafis terbaik setara Nintendo Switch ini bisa kamu mainkan di Android. Jangan khawatir, kalau spesifikasi ponselmu tidak memungkinkan, kamu bisa memainkan game ini di perangkat komputer, lho. Nah, kalau kamu senang dengan game bergenre RPG, game ini wajib kamu mainkan.

17. Call of Duty

call of duty
Call of Duty

Game yang bisa dimainkan multiplayer ini akan membawamu untuk bertanding dan berkompetisi memenangkan pertandingan. Call of Duty yang kini hadir di perangkat Android memberikan pengalaman baru game FPS. Kamu juga bisa memainkan game ini dengan mode battle royale dan zombie yang penuh tantangan juga menegangkan.

18. Minecraft Pocket Edition

minecrat
Minecraft Pocket Edition

Minecraft Pocket Edition merupakan permainan yang mempunyai dunia luas untuk dijelajahi. Melalui game ini, kamu bisa mengelilingi dan menjelajahi dunia Minecraft. Bahkan, kamu jua bisa mengajak teman dekatmu untuk bermain bersama supaya permainan menjadi semakin seru.

19. Among Us

among us
Among US

Among US merupakan permainan santai yang bisa dimainkan bersama teman. Sempat viral tahun lalu, Among US akan membawamu menangkap impostor jahat. Nah, selain itu kamu juga bisa menjadi impostor, lho.

20. Pokemon Unite

pokemon unite
Pokemon Unite

Pokemon Unite merupakan game multiplayer online Android dengan karakter utama Pokemon yang dikembangkan oleh The Pokemon Company dan TiMi Studios. Untuk memenangkan game ini, kamu harus mengumpulkan pokeball dan mengalahkan pokemon lawan dan mencetak banyak poin dengan waktu yang ditentukan.

itulah game pilihan kami, apa kamu punya pilihan lain yang beda dan lebih seru ?

Dapatkan Berita dan Artikel lain di Google News

Krafton Kembali Menggugat Garena Terkait Kemiripan Free Fire dengan PUBG

Tidak bisa dimungkiri, Free Fire punya banyak kemiripan dengan PUBG Mobile. Saking banyaknya, Krafton berniat untuk memerkarakan hal itu di meja hijau. Dilansir dari Bloomberg Law, perusahaan induk PUBG Studios itu baru saja melayangkan surat gugatan terhadap Garena.

Ini bukan pertama kalinya Krafton menuntut Garena. Di tahun 2017, Krafton sebenarnya sempat mengajukan gugatan terhadap Garena di pengadilan Singapura terkait penjualan Free Fire. Sengketa tersebut akhirnya selesai, namun Krafton rupanya masih tidak terima. Gugatan serupa pun kembali dilayangkan, namun kali ini melalui pengadilan Amerika Serikat.

Krafton mengklaim bahwa setelah perkaranya selesai di tahun 2017, Garena masih lanjut memublikasikan Free Fire di Apple App Store dan Google Play Store tanpa mendapat izin maupun perjanjian lisensi dari Krafton. Garena bahkan juga sempat merilis game yang berbeda di bulan September 2021 (Free Fire Max), dan itu pun juga mencontek banyak aspek dari PUBG Mobile.

“Free Fire dan Free Fire Max secara ekstensif menjiplak beragam aspek dari Battlegrounds, baik secara individu maupun gabungan, termasuk adegan pembuka permainan “air drop“, struktur dan mekanisme permainan, kombinasi dan pilihan senjata, armor, objek-objek unik, lokasi, dan keseluruhan pemilihan skema warna, material, dan tekstur,” tulis Krafton di surat gugatannya.

Krafton tidak lupa menyertakan sejumlah screenshot yang menunjukkan kemiripan antara PUBG Mobile dan Free Fire. Mereka bahkan juga sempat menyinggung soal bagaimana Free Fire turut mencontek ekspresi kemenangan “chicken dinner” yang sudah sangat lekat asosiasinya dengan PUBG.

Tidak puas sampai di situ saja, Krafton juga ikut menyeret Apple dan Google, menggugat keduanya dengan alasan mereka menolak memenuhi permintaan Krafton untuk menyetop distribusi Free Fire di platform milik masing-masing perusahaan. Bahkan YouTube pun juga ikut diperkarakan karena menolak menghapus video-video gameplay Free Fire dari platformnya.

“Tindakan Apple dan Google memperjelas bahwa mereka memilih untuk melindungi hak cipta hanya jika mereka tidak diberi kompensasi oleh pelanggar yang berkantong tebal,” tulis Krafton. Ya, meskipun penghasilan Free Fire masih kalah jauh dari PUBG Mobile, Garena tetap kaya raya berkat pendapatan dari Free Fire.

Sumber: Games Industry. Gambar header: Onur Binay via Unsplash.

Laporan Analisis Data dari Upgrade Hardware Para Gamer PC

Dari tahun ke tahun, game terus berevolusi, menjadi semakin kompleks. Alhasil, spesifikasi perangkat yang diperlukan untuk memainkan game tersebut pun menjadi semakin meningkat. Karena itu, para PC gamers akan melakukan upgrade secara rutin. Sayangnya, mobile games yang ingin memperbaiki perangkatnya tidak punya pilihan lain selain membeli smartphone baru. Hanya saja, tidak semua orang dapat membeli smartphone dengan harga mahal. Hal ini memunculkan dilema bagi developer mobile game.

Dilema itu adalah apakah developer harus membuat game yang bisa dijalankan di smartphone dengan spesifikasi yang rendah agar bisa dimainkan oleh banyak orang ataukah mereka harus membuat game dengan spesifikasi yang lebih tinggi agar mereka bisa memberikan pengalaman bermain game yang lebih memuaskan. Untuk menjawab dilema tersebut, Newzoo melacak empat miliar smartphone aktif, yang dirangkum dalam Mobile Device Data.

Developer Bisa Naikkan Spesifikasi Minimal untuk Mobile Game

Beberapa tahun lalu, banyak developer aplikasi mobile yang meluncurkan versi lite dari aplikasi mereka, seperti PUBG Mobile Lite dan Facebook Lite. Tujuannya adalah agar smartphone dengan spesifikasi yang tidak terlalu tinggi pun tetap bisa menggunakan aplikasi tersebut. Harapannya, jumlah orang yang bisa memainkan mobile game atau menggunakan aplikasi itu akan naik. Namun sekarang, tren yang terjadi adalah sebaliknya.

Saat ini, developer aplikasi dan game mobile mulai meluncurkan versi yang lebih baik dari aplikasi atau game yang mereka buat. Salah satu contohnya adalah Garena, yang meluncurkan Free Fire Max pada September 2021. Jika dibandingkan dengan Free Fire standar, Free Fire Max memerlukan RAM yang lebih besar. Jika Free Fire membutuhkan RAM minimal 1GB, Free Fire Max memerlukan 2GB.

Untuk mengetahui apakah keputusan Garena untuk meningkatkan spesifikasi minimal dari Free Fire Max mempengaruhi total addressable market (TAM) dari game itu, Newzoo mengumpulkan data dari mobile gamers di India, negara dengan potensi pertumbuhan mobile game paling besar.

Total addressable market berdasarkan minimal RAM smartphone yang diperlukan. | Sumber: Newzoo

Per September 2021, diketahui bahwa 98% mobile gamers di India menggunakan smartphone dengan RAM setidaknya sebesar 1GB dan 92% mobile gamers bermain menggunakan smartphone dengan RAM sebesar setidaknya 2GB. Sementara itu, jumlah mobile gamers yang menggunakan smartphone yang memiliki RAM setidaknya 3GB adalah 73% dan jumlah pemilik smartphone dengan RAM setidaknya 4GB adalah 53%.

Data di atas menunjukkan, meskipun developer mobile game — dalam kasus ini Garena — meningkatkan spesifikasi minimal untuk game mereka, TAM yang mereka punya tidak berkurang jauh, hanya turun sebesar 6%. Walau, harus diakui, jika spesifikasi minimal dari sebuah game dinaikkan menjadi 3GB, atau malah 4GB, TAM yang dari game tersebut akan mengalami penurunan yang cukup drastis.

Perilaku Gamers PC Dalam Melakukan Upgrade

Saat ini, mobile game memang memberikan kontribusi paling besar pada industri game. Namun, industri game PC tetap memiliki nilai yang fantastis. Pada 2021, jumlah PC gamers mencapai 1,4 miliar orang, sementara nilai industri PC gaming mencapai US$35,9 miliar. Tak hanya itu, pandemi — dan beberapa faktor lain — membuat permintaan akan hardware PC gaming naik.

Untuk mencari tahu tentang perilaku para pemain PC, Newzoo melakukan survei pada lebih dari sembilan ribu PC  gamers di enam negara, yaitu Amerika Serikat, Inggris, Jepang, Jerman, Prancis, dan Tiongkok.

Berdasarkan survei itu, Newzoo menemukan, sebanyak 40% dari PC gamers merupakan dedicated gamers. Newzoo mengartikan “dedicated gamers” sebagai para gamers yang setidaknya bermain game satu kali dalam seminggu. Hal lain yang Newzoo temukan adalah dari semua dedicated PC gamers, hampir sepertiganya merakit PC mereka sendiri. Sementara sekitar 30% dari mereka membeli PC gaming yang sudah dirakit. Menariknya, di kalangan dedicated gamers, sekitar 38% menggunakan laptop sebagai perangkat mereka.

Laptop Bisa Jadi Langkah Awal untuk Rakit PC Sendiri

Merakit PC sendiri, membeli PC yang sudah dirakit, atau menggunakan laptop; masing-masing pilihan itu memiliki kelebihan dan kelemahan tersendiri. Jika Anda merakit PC sendiri, Anda bisa menyesuaikan PC yang Anda bangun sesuai dengan selera dan dana yang Anda miliki. Sementara itu, jika Anda membeli pre-built PC, Anda memang tidak perlu repot untuk merakitnya, tapi biasanya, pre-built PC punya harga yang lebih mahal.

Jika dibandingkan dengan PC desktop, salah satu keunggulan laptop adalah ia bisa dibawa berpergian. Namun, harga laptop gaming cenderung lebih mahal jika dibandingkan dengan PC. Tak hanya itu, dengan dana yang sama, spesifikasi yang Anda dapat jika Anda membeli laptop gaming biasanya lebih rendah dari desktop gaming. Karena itu, tidak heran jika sebagian pemilik laptop gaming tertarik untuk membeli desktop gaming.

Grafik pemiliki komputer gaming yang ingin membeli perangkat baru. | Sumber: Newzoo

Seperti yang bisa Anda lihat pada grafik di atas, sekitar 26% dari pemilik laptop gaming mempertimbangkan untuk membeli desktop PC ketika mereka harus mengganti laptop yang mereka gunakan. Sebanyak 17% pemilik laptop tertarik untuk membeli PC yang sudah dirakit, sementara 9% sisanya menaruh minat untuk merakit PC sendiri.

Meskipun begitu, umumnya, pemilik laptop akan tertarik untuk membeli laptop gaming baru saat mereka harus mengganti perangkat baru. Begitu juga dengan gamers yang merakit PC sendiri atau membeli pre-built PC. Mereka akan lebih tertarik untuk kembali membeli PC yang sudah dirakit atau membeli hardware baru untuk PC rakitan mereka.

Apa yang Membuat PC Gamers Ingin Memperbarui Perangkat Mereka?

Berdasarkan survei yang mereka lakukan, Newzoo juga menemukan bahwa para dedicated biasanya memperbarui hardware yang mereka gunakan setiap 3,3 tahun sekali. Jika dibandingkan dengan jeda waktu rata-rata antara peluncuran konsol baru, para PC gamers memperbarui perangkat mereka dengan lebih cepat. Hal itu berarti, permintaan akan komponen PC akan selalu ada.

Ketika ditanya tentang alasan untuk melakukan upgrade, hampir 75% dedicated gamers mengatakan, mereka memperbarui komputer mereka untuk mendapatkan pengalaman bermain game yang lebih baik. Dan jika mereka menggunakan komputer dengan spesifikasi yang lebih tinggi, mereka tidak hanya mendapatkan pengalaman bermain yang lebih baik, mereka juga bisa memainkan game-game baru yang menuntut spesifikasi yang lebih tinggi.

Alasan PC gamers ingin melakukan upgrade. | Sumber: Newzoo

Seperti yang bisa Anda lihat pada grafik di atas, selain pengalaman bermain game yang lebih baik, alasan lain bagi dedicated gamers untuk memperbarui komputer mereka adalah karena mereka ingin mendapatkan komputer dengan performa yang lebih baik secara umum. Memang, komputer yang powerful tidak hanya bisa digunakan untuk bermain game, tapi juga untuk melakukan tugas-tugas berat lain, seperti mengedit video, machine learning, dan lain sebagainya.

Sementara itu, hanya 32% responden yang mengatakan, mereka melakukan upgrade komputer mereka mereka tertarik dengan fitur atau teknologi baru yang ditawarkan. Biasanya, teknologi atau fitur baru di dunia komputer melekat pada komponen GPU, seperti ray tracing atau Deep Learning Super Sampling (DLSS). Karena itu, tidak heran jika dedicated gamers menganggap GPU sebagai komponen komputer yang paling penting.

Kabar baik bagi perusahaan manufaktur GPU, tingkat kesetiaan para dedicated gamers pada brand sangat tinggi. Sebanyak 70% gamers mengatakan, kemungkinan besar, mereka akan membeli GPU dengan merek yang sama dengan GPU lama mereka.

Sebelum membeli hardware komputer, dedicated PC gamers biasanya akan mencari pilihan terbaik. Rata-rata, mereka menghabiskan waktu sekitar 5,5 minggu untuk mengevaluasi pilihan yang mereka punya. Sumber referensi yang mereka gunakan untuk mencari opsi hardware terbaik beragam. Sebanyak 50% dedicated PC gamers menggunakan situs resmi dari manufaktur hardware, sementara 46% memilih untuk menjadikan situs penjual retail sebagai acuan. Sebanyak 38% menggunakan referensi dari forum online, 33% membaca situs review dan benchmarking resmi, dan 33% lainnya menonton video review.

Sumber header: Pexels

Free Fire Punya Peta Baru: Alpine, Nintendo Ungkap Daftar Game Indie Terpopuler di Switch

Pada akhir 2021, menjelang tahun baru 2022, ada beberapa kabar menarik dari industri game. Salah satunya, Garena meluncurkan peta baru untuk Free Fire. Peta yang dinamai Alpine itu diluncurkan tepat pada 1 Januari 2022. Selain itu, Krafton juga mengungkap bahwa mereka akan merilis peta baru untuk PUBG: New State pada pertengahan 2022. Sementara Nintendo baru saja merilis daftar game-game indie paling populer sepanjang 2021. Dan President Square Enix menyambut tahun baru dengan mengungkap minatnya akan berbagai teknologi baru di dunia game, khususnya NFT.

1 Januari 2022, Garena Luncurkan Peta Baru untuk Free Fire

Free Fire kini punya peta baru, yang dinamai Alpine. Pada awalnya, Alpine merupakan desa nelayan. Desa itu lalu diubah menjadi pos militer pada Winter War. Alpine resmi dirilis pada 1 Januari 2022, menurut laporan Dot Esports.

Tampilan peta baru Free Fire, Alpine.

Bersamaan dengan peluncuran peta baru, Garena juga mengadakan berbagai events di Free Fire. Dalam salah satu event, pemain akan bisa mendapatkan Magic Cube Fragments jika mereka bermain di peta baru. Kepingan tersebut dapat ditukar dengan “item eksklusif” di Magic Cube exchange store. Di toko itu pula, pemain juga akan menemukan beberapa bundles yang bisa didapatkan dalam waktu terbatas, seperti Winter Icerunner Costume Bundle.

Nintendo Ungkap Game-Game Indie Terbaik di Switch

Sejak Nintendo Switch diluncurkan pada 2017, ada banyak game indie yang dirilis untuk konsol tersebut. Pada 2021, berbagai game indie yang unik dan kreatif juga diluncurkan untuk Switch. Untuk menunjukkan apreasiasi mereka pada developer indie, Nintendo merilis daftar game-game indie dengan penjualan terbaik sepanjang 2021. Daftar itu ditampilkan dalam video Indie World terbaru mereka.

Berikut daftar game-game indie dengan penjualan terbaik sepanjang 2021 di Nintendo Switch:

Axiom Verge 2
Curse of the Dead Gods
Cyber Shadow
Doki Doki Literature Club
Eastward
Ender Lilies: Quietus of the Knights
Islanders: Console Edition
Littlewood
Road 96
Slime Rancher: Plortable Edition
Spelunky 2
Stick Fight: The Game
Subnautica + Subnautica: Below Zero
Tetris Effect: Connected
Unpacking

PUBG: New State Bakal Punya Peta Baru di Pertengahan 2022

Minggu lalu, Krafton memamerkan tampilan peta baru untuk PUBG: New State. Melalui Twitter, developer asal Korea Selatan itu mengatakan, mereka sedang mengembangkan battleground baru yang akan diluncurkan pada pertengahan 2022. Sayangnya, saat ini, belum ada banyak informasi yang ada tentang peta baru tersebut. Selain peta baru untuk New State, Krafton mengatakan bahwa mereka juga akan meluncurkan dua peta baru — Kiki dan Tiger — di PUBG: Battlegrounds dalam waktu dekat, lapor Dot Esports.

Saat ini, PUBG: New State hanya punya dua peta. Pertama adalah Troi, yang merupakan peta eksklusif untuk game tersebut. Kedua adalah peta yang didasarkan pada Erangel. Kedua peta tersebut memiliki ukuran 8×8 kilometer. Sejauh ini, Krafton juga belum mengungkap ukuran dari peta baru untuk New State. Tampaknya, peta baru itu akan berupa medan berat yang dipenuhi dengan pepohonan.

Presiden Square Enix Tunjukkan Minat akan NFT dan Blockchain

Dalam sebuah surat terbuka, President Square Enix, Yosuke Matsuda membahas tentang berbagai teknologi baru di industri game, mulai dari metaverse, cloud gaming, sampai AI. Dan blockchain token menjadi salah satu fokus pembahasan dalam surat tersebut. Matsuda memang tidak mengatakan bahwa Square Enix akan memasukkan NFT ke game-game mereka, tapi dia mengaku, perusahaan akan terus memantau perkembangan teknologi NFT. Tak hanya itu, dia juga mengatakan, tak tertutup kemungkinan, Square Enix akan membuat token mereka sendiri, seperti disebutkan oleh PC Gamer.

President Square Enix, Yosuke Matsuda. | Sumber: Square Enix

Menariknya, dalam surat terbuka yang dia buat, Matsuda mengaku sadar bahwa ada banyak gamers yang tidak suka jika NFT menjadi bagian tak terpisahkan dari game. Pada saat yang sama, dia juga percaya, keberadaan NFT akan memberikan alasan baru bagi orang-orang untuk bermain game. Walau dia menunjukkan ketertarikan pada NFT dan blockchain, Matsuda tidak memberikan penjelasan lebih lanjut tentang bagaimana kedua teknologi itu akan bisa membuat industri game terus tumbuh.

Riot Games Bayar US$100 Juta untuk Selesaikan Kasus Diskriminasi Gender

Minggu lalu, Riot Games mengumumkan bahwa mereka akan membayar US$100 juta demi menyelesaikan kasus diskriminasi gender yang terjadi dalam perusahaan. Kasus ini diawali oleh laporan dari Kotaku pada November 2018. Ketika itu, Riot dituduh telah tidak mengacuhkan akan budaya kantor yang tidak sehat. Dari US$100 juta yang Riot bayarkan, US$80 juta merupakan kompensasi untuk semua karyawan dan mantan karyawan yang bekerja dengan mereka sejak November 2014 sampai saat ini. Sementara US$20 juta sisanya digunakan untuk membayar biaya pengadilan.

Sebelum ini, Riot sempat menawarkan untuk memberikan kompensasi sebesar US$10 juta pada para pekerjanya. Namun, California Department of Fair Employment and Housing mengatakan, para pekerja Riot seharusnya bisa menerima kompensasi hingga lebih dari US$400 juta, lapor GamesIndustry. Setelah menyelesaikan kasus diskriminasi ini dengan membayar kompensasi, Riot mengatakan, ke depan, mereka akan berusaha untuk membuat budaya kantor yang lebih transparan dan akuntabel.

8 Mobile Game dengan Pemasukan Lebih dari US$1 Miliar di 2021

Pandemi COVID-19 membuat industri game tumbuh pesat pada 2020. Momentum tersebut berlanjut di 2021. Menurut data dari Sensor Tower, total belanja mobile gamers pada 2021 mencapai US$89,6 miliar, naik 12,6% jika dibandingkan dengan tahun lalu.

Seiring dengan meningkatnya total belanja para mobile gamers, jumlah mobile game yang pemasukannya menembus US$1 miliar pun bertambah. Di 2018 dan 2019, hanya ada 3 mobile game yang pemasukannya mencapai US$1 miliar. Angka itu naik menjadi 5 mobile game pada 2020. Dan pada 2021, ada 8 mobile game yang pemasukannya melebihi US$1 miliar.

Total Belanja Gamers dari 8 Mobile Game Tembus US$1 Miliar

Di tahun 2021, PUBG Mobile berhasil menjadi mobile game dengan total belanja paling banyak. Sepanjang tahun ini, pemain PUBG Mobile menghabiskan US$2,8 miliar di game tersebut. Jika dibandingkan dengan tahun lalu, total spending PUBG Mobile pada tahun ini naik 9%.

Pada tahun lalu, PUBG Mobile sempat mengalami masalah dan diblokir di India, salah satu pasar terbesarnya. Namun, tahun ini, masalah tersebut telah terselesaikan. Di India, PUBG Mobile diluncurkan dengan nama Battlegrounds Mobile. Selain di India, PUBG Mobile juga melalui proses pelokalan di Tiongkok. Di sana, PUBG Mobile dikenal dengan nama Game For Peace.

Dengan total spending sebesar US$2,8 miliar, Honor of Kings berhasil menjadi mobile game dengan total spending terbesar ke-2 di 2021. Pada tahun ini, total belanja gamers Honor of Kings — yang juga dikenal dengan nama Arena of Valor — mengalami kenaikan sebesar 14,7%. Baik PUBG Mobile dan Honor of Kings merupakan mobile game di bawah bendera Tencecnt.

Delapan mobile game dengan total belanja lebih dari US$1 miliar. | Sumber: Sensor Tower

Selain PUBG Mobile dan Honor of Kings, mobile game lain yang mendapatkan pemasukan lebih dari US$1 miliar pada tahun ini adalah Genshin Impact dari miHoYo. Sejak diluncurkan pada September 2020, Genshin Impact telah meraup US$1,8 miliar, menjadikannya sebagai mobile game dengan total belanja terbesar ke-3. Untuk membuat para gamers tetap tertarik memainkan Genshin Impact, miHoYo terus merilis update secara berkala. Strategi miHoYo ini terbukti efektif. Setelah mereka meluncurkan Version 2.1 pada September 2021, total spending mingguan para pemain Genshin Impact naik hingga 5 kali lipat.

Dalam daftar 8 mobile game dengan total spending terbesar di 2021, Roblox ada di posisi ke-4. Sepanjang 2021, total spending gamers Roblox mencapai US$1,3 miliar, naik 20,3% jika dibandingkan dengan tahun lalu. Peringkat 5 diisi oleh Coin Master dari Moon Active, yang juga mendapatkan total spending sebanyak US$1,3 miliar. Dari tahun lalu, total belanja gamers Coin Master tahun ini naik hingga 13,8%.

Posisi ke-6 dan ke-7 diisi oleh Pokemon Go dari Niantic dan Candy Crush Saga dari King. Kedua game itu sama-sama mendapatkan total spending sebesar US$1,2 miliar. Game ke-8 yang mendapatkan pemasukan lebih dari US$1 miliar adalah Free Fire dari Garena. Selain delapan mobile game tersebut, Sensor Tower mengatakan, ada satu mobile game lain yang berpotensi untuk mendapatkan pemasukan lebih dari US$1 miliar.

Ialah Uma Musume Pretty Derby dari Cygames. Walau mobile game itu baru diluncurkan pada Februari 2021 dan hanya diluncurkan di Jepang, game tersebut telah berhasil mendapatkan US$965 juta per 14 Desember 2021. Jadi, tidak tertutup kemungkinan, total spending dari game itu akan menembus US$1 miliar dalam dua minggu terakhir dari 2021.

900 Aplikasi Dapatkan US$1 Juta untuk Pertama Kalinya di 2021

Sepanjang 2021, konsumen tidak hanya menghabiskan uangnya untuk membeli item dalam mobile game, tapi juga untuk aplikasi lain. Buktinya, total spending pengguna aplikasi mobile di 2021 juga mengalami kenaikan. Berkat hal itu, sepanjang 2021, lebih dari 900 publisher aplikasi mobile berhasil mendapatkan pemasukan sebesar US$1 juta untuk pertama kalinya.

Dari semua publisher itu, sebanyak 581 publishers merilis aplikasi mereka di iOS dan 325 publisher lainnya meluncurkan aplikasi mereka di Android. Sebagai perbandingan, pada 2016, jumlah publisher aplikasi iOS yang mendapatkan pemasukan lebih dari US$1 juta hanyalah 310 perusahaan dan jumlah publisher aplikasi Android yang berhasil mendapatkan pencapaian itu hanyalah 165 perusahaan. Hal itu berarti, dalam 5 tahun lalu, jumlah publisher aplikasi iOS yang pemasukannya bisa menembus US$1 juta meningkat 87%. Angka pertumbuhan itu lebih tinggi di Android, mencapai 97%.

Jumlah aplikasi yang pemasukannya berhasil menembus US$1 juta. | Sumber: Sensor Tower

Sebagian besar aplikasi yang pemasukannya mencapai US$1 juta merupakan mobile game. Menurut Sensor Tower, tahun ini, ada 185 publisher mobile game yang berhasil mendapatkan pemasukan lebih dari US$1 juta. Selain mobile game, banyak aplikasi dengan pemasukan lebih dari US$1 juta yang masuk dalam kategori Social Networking dan Entertainment. Jumlah aplikasi Social Networking yang berhasil mendapatkan US$1 juta di tahun ini adalah 62 aplikasi. Sementara di sektor Entertainment, ada 41 aplikasi yang berhasil mendapatkan US$1 juta.

Selain mobile game, Social Networking, dan Entertainment, aplikasi-aplikasi yang berhasil mendapatkan pemasukan lebih dari US$1 juta berasal dari kategori Productivity dan Sports. Jumlah aplikasi Productivity dengan total spending lebih dari US$1 juta di 2021 mencapai 34 aplikasi, naik dari 21 aplikasi pada tahun lalu. Sementara di kategori Sports, di tahun ini, ada 18 aplikasi yang berhasil mendapatkan pemasukan sebesar US$1 juta, naik dari 5 aplikasi pada tahun lalu.

Kategori aplikasi-aplikasi yang berhasil mendapatkan US$1 juta. | Sumber: Sensor Tower

Di masa depan, spending yang dilakukan oleh konsumen di mobile game dan aplikasi mobile diperkirakan masih akan mengalami kenaikan. Sayangnya, jumlah aplikasi yang akan bisa mendapatkan pemasukan lebih dari US$1 juta justru diduga akan berkurang. Alasannya adalah perubahan kebiasaan konsumen.

Pandemi COVID-19 pada 2020 membuat kebiasaan konsumen dalam memasang aplikasi mobile berubah drastis. Mereka cenderung mau untuk memasang aplikasi baru. Namun, seiring dengan semakin terkendalinya pandemi, maka kebiasaan penggunaan aplikasi konsumen mulai kembali normal seperti sebelum pandemi. Hal ini tercermin dari menurunnya jumlah aplikasi yang diunduh oleh konsumen pada tahun ini jika dibandingkan dengan tahun lalu.

Selain itu, jumlah aplikasi yang mendapatkan pemasukan lebih dari US$1 juta di tahun 2021 sebenarnya lebih sedikit dari tahun 2020. Di tahun lalu, jumlah aplikasi dengan total spending lebih dari US$1 juta adalah 1.003 aplikasi: 636 aplikasi iOS dan367 aplikasi Android.

Sumber header: Sensor Tower

Perbandingan Penonton antara MPL, PMPL, dan FFIM di 2021

Pandemi COVID-19 memang belum berakhir pada 2021. Kabar baiknya, publisher game esports dan penyelenggara turnamen sudah bisa menyesuaikan diri dengan keadaan. Alhasil, sepanjang 2021, berbagai kompetisi esports kembali digelar. Di Indonesia, ada setidaknya tiga liga esports yang ditangani langsung oleh pihak publisher, yaitu MPL oleh Moonton, PMPL oleh Tencent, dan FFIM oleh Garena.

Untuk tingkat nasional, MPL, PMPL, dan FFIM bisa disebut sebagai kompetisi dengan level tertinggi untuk masing-masing game. Karena itu, Hybrid.co.id tertarik untuk membandingkan viewership dari tiga kompetisi tersebut. Sebelum ini, kami juga pernah membandingkan viewerships dari ketiga liga esports tersebut pada 2020. Berikut data viewerships dari MPL, PMPL, dan FFIM berdasarkan data dari Esports Charts.

Mobile Legends Professional League Indonesia S7 dan S8

Sepanjang 2021, Moonton menggelar Mobile Legends Professional League Indonesia (MPL ID) sebanyak dua kali. Season 7 digelar pada 26 Februari-1 Mei 2021. Sementara Season 8 diadakan pada 13 Agustus-24 Oktober 2021. Berdasarkan data dari Esports Charts, total siaran dari MPL ID S7 dan S8 tidak jauh berbeda. Total durasi siaran dari Season 7 mencapai 170 jam, dan Season 8 172 jam. Meskipun begitu, viewerships dari Season 8 lebih tinggi dari Season 7, baik dari segi jumlah penonton maupun total hours watched.

Tim-tim terpopuler sepanjang MPL ID S7. | Sumber: Esports Charts

MPL ID Season 7 mendapatkan total views sebanyak 232,2 juta views, sementara Season 8 mendapatkan 285,2 juta views. Hal itu berarti, jumlah views pada Season 8 naik 22,8% dari musim sebelumnya. Dari segi hours watched, Season 7 mendapatkan 54,3 juta jam dan Season 8 berhasil mengumpulkan 76,9 juta jam. Tak hanya itu, dari segi jumlah penonton pun, Season 8 unggul dari Season 7. Jumlah penonton rata-rata dari MPL ID Season 7 adalah 319,9 ribu orang, dengan jumlah peak viewers sebanyak 1,8 juta orang. Pada Season 8, jumlah average viewers mencapai 447,1 ribu orang, dan jumlah peak viewers mencapai 2,4 juta orang.

Satu hal yang tidak berubah pada MPL ID Season 7 dan Season 8 adalah platform favorit yang digunakan fans untuk menonton liga tersebut. Selama dua musim MPL di 2021, YouTube, Nimo TV, dan Facebook menjadi tiga platform dengan jumlah penonton paling banyak. Di YouTube, jumlah peak viewers dari Season 7 mencapai 999,8 ribu orang. Di Nimo TV, angka itu turun menjadi 854 ribu, dan di Facebook 146 ribu orang.

Sementara itu, jumlah peak viewers dari Season 8 di YouTube mencapai 1,5 juta orang. Menariknya, jumlah peak viewers di Nimo TV justru mengalami penurunan, menjadi 787,8 ribu orang. Di Facebook, jumlah peak viewers dari MPL ID S8 mencapai 172,9 ribu orang.

Tim-tim terpopuler di MPL ID S8. | Sumber: Esports Charts

Mengingat MPL ID adalah liga nasional Indonesia, tentu saja, siaran dalam Bahasa Indonesia menjadi siaran paling populer. Dua bahasa lain yang populer adalah Bahasa Inggris dan Bahasa Mealaysia. Satu hal yang menarik, jumlah penonton dari siaran dalam Bahasa Inggris pada Season 8 mencapai 89,3 ribu orang, naik 213% dari jumlah peak viewers pada Season 7, yang hanya mencapai 28,5 ribu orang.

PUBG Mobile Pro League Indonesia S3 dan S4

Sama seperti Moonton, di tahun 2021, Tencent juga menggelar dua PUBG Mobile Pro League Indonesia. PMPL ID Season 3 diadakan pada 24 Maret 2021 sampai 18 April 2021. Sementara PMPL ID Season 4 diadakan menjelang akhir tahun, yaitu pada 24 Oktober 2021 sampai 19 September 2021.

Total airtime dari PMPL Season 3 mencapai 110 jam. Angka ini turun menjadi 96 jam pada Season 4. Durasi siaran yang lebih singkat bisa jadi alasan mengapa viewerships dari Season 4 lebih buruk dari Season 3. PMPL ID Season 3 berhasil mendapatkan 84,3 juta views, dengan jumlah hours watched sebanyak 25,6 juta jam. Sayangnya, PMPL ID Season 4 hanya mendapatkan 73,6 juta views, dengan total hours watched sebanyak 22,9 juta jam.

Data viewerships dari PMPL ID Season 3. | Sumber: Esports Charts

Dari segi peak viewers, PMPL ID S4 juga mengalami penurunan dari musim sebelumnya. Pada puncaknya, jumlah penonton PMPL ID S3 mencapai 631,6 ribu orang. Sementara jumlah peak viewers dari Season 4 hanya mencapai 566,9 ribu orang. Kabar baiknya, Season 4 lebih unggul dari Season 3 dalam hal average viewers. Jumlah penonton rata-rata di Season 4 mencapai 239,9 ribu orang, sedikit naik dari jumlah average viewers Season 3, yang hanya mencapai 231,7 ribu orang.

Di PMPL ID Season 3, YouTube berhasil menjadi platform favorit bagi para fans. Di YouTube, Season 3 berhasil mengumpulkan 65,5 juta views dan 1,6 juta likes, dengan jumlah peak viewers mencapai 322,1 ribu orang. Nimo TV menjadi platform streaming terpopuler ke-2, dengan jumlah peak viewers mencapai 240,1 ribu orang.

Data viewerships dari PMPL ID Season 4. | Sumber: Esports Charts

Menariknya, pada Season 4, Nimo TV berhasil mengalahkan YouTube dan merebut gelar platform favorit fans PMPL ID. PMPL ID S4 mendapatkan 48,6 juta views dan 747,5 ribu likes di YouTube. Namun, jumlah peak viewers dari YouTube hanya mencapai 231,5 ribu orang. Sebagai perbandingan, pada puncaknya, jumlah penonton dari Nimo TV mencapai 313,2 ribu orang.

Free Fire Indonesia Masters 2021 Spring dan Fall

Free Fire Indonesia Masters jadi liga esports lain yang resmi diselenggarakan oleh publisher. Garena mengadakan FFIM 2021 Spring pada 28 Februari-21 Maret 2021. Sementara FFIM 2021 Fall digelar pada 3-24 Oktober 2021. Jika dibandingkan dengan MPL dan PMPL, total airtime dari FFIM adalah yang paling rendah. Baik FFIM 2021 Spring maupun Fall hanya memiliki total waktu siaran selama 16 jam. Hal ini bisa menjadi alasan mengapa viewerships dari FFIM jauh lebih rendah daripada viewerships dari MPL atau PMPL.

Data viewerships dari FFIM 2021 Spring. | Sumber: Esports Charts

Dengan total durasi siaran yang sangat singkat, FFIM 2021 Spring berhasil mendapatkan 4,9 views, dengan 1,1 juta hours watched. Sementara itu, musim Fall mendapat 4,6 juta views, dengan total hours watched sebanyak 756,2 ribu jam. Untuk masalah jumlah penonton, FFIM 2021 Spring dapat mengumpulkan average viewers sebanyak 70,2 ribu orang dan jumlah peak viewers sebanyak 214,4 ribu orang. Dan musim Fall berhasil mendapatkan 47,5 ribu average viewers, serta 169,4 ribu peak viewers.

YouTube merupakan platform streaming favorit fans Free Fire untuk menonton FFIM. Untuk FFIM 2021 Spring, jumlah views di YouTube mencapai 4,1 juta views, dengan 285,9 ribu likes. Pada puncaknya, ada 188,7 ribu orang yang menonton FFIM 2021 Spring di YouTube. Facebook menjadi platform terpopuler ke-2 untuk menonton liga tersebut. Namun, jumlah peak viewers yang didapatkan oleh platform itu jauh lebih kecil, hanya mencapai 25,7 ribu orang.

Data viewerships dari FFIM 2021 Fall. | Sumber: Esports Charts

Untuk FFIM 2021 Fall, jumlah views di YouTube mencapai 4,3 juta views, sedikit naik dari musim sebelumnya. Sayangnya, baik dari segi likes dan average viewers, liga Fall masih kalah dari liga Spring. Di YouTube, FFIM 2021 Fall hanya mendapatkan 219,5 ribu likes dan 158,7 ribu average viewers. Sementara itu, jumlah average viewers di Facebook juga mengalami penurunan drastis, hanya menjadi 9,1 ribu orang. Hal unik lain yang Garena lakukan pada FFIM 2021 Fall adalah menayangkannya di Booyah. Namun, jumlah average viewers di platform itu hanya mencapai 1,7 ribu orang.

Sumber header: ONE Esports

Daftar Turnamen Esports Terpopuler Pada November 2021

Memasuki bulan Desember 2021, Hybrid.co.id kembali membuat daftar turnamen esports paling populer di November 2021. Kali ini, ada tiga turnamen dari game esports PC yang masuk dalam daftar tersebut: dua turnamen Counter-Strike: Global Offensive dan satu turnamen League of Legends. Daftar itu dilengkapi dengan dua turnamen dari mobile esports, yaitu Mobile Legends dan Free Fire.

Berikut data viewerships dari lima turnamen esports terpopuler sepanjang November 2021, menurut data dari Esports Charts.

5. BLAST Premier Fall 2021 Finals

Dengan peak viewers sebanyak 861,4 ribu orang, BLAST Premier Fall 2021 Finals berhasil menduduki peringkat 5 dalam daftar turnamen esports terpopuler di November 2021. Peak viewers tersebut tercapai pada babak final yang mempertemukan Natus Vincere (NAVI) dan Vitality. Diadakan pada 24-28 November 2021, BLAST Premier Fall 2021 Finals memiliki total durasi siaran selama 50 jam. Secara total, turnamen CS:GO itu berhasil mendapatkan 25,9 juta views, Sementara total hours watched yang kompetisi itu dapat mencapai 17,1 juta jam dengan jumlah penonton rata-rata mencapai 338,4 ribu orang.

BLAST Premier Fall 2021 dimenangkan oleh NAVI. Dan NAVI memang berhasil menjadi tim terpopuler sepanjang kompetisi itu, setidaknya dari segi average viewers. Jumlah penonton rata-rata yang didapat tim itu mencapai 482,56 ribu orang. Namun, dari segi hours watched, Vitality masih unggul. Tim yang melawan NAVI di babak final itu mendapatkan total hours watched sebanyak 8,16 juta jam. Sementara NAVI hanya mendapatkan 6,67 juta hours watched.

Data viewership dari BLAST Premier Fall 2021. | Sumber: Esports Charts

Turnamen BLAST Premier Fall 2021 disiarkan di lima platform: Twitch, YouTube, Nimo TV, Facebook, dan VK Live. Twitch menjdi platform streaming game paling populer dengan peak viewers sebanyak 623,1 ribu orang. Disiarkan di 22 channels, BLAST Premier Fall 2021 berhasil mendapatkan 16,8 juta views dan 112,4 ribu follows di Twitch. Sementara itu, YouTube menjadi platform siaran paling populer ke-2 untuk kompetisi ini. Jumlah peak viewers yang dicapai BLAST Premier Falll 2021 di YouTube mencapai 190,6 ribu orang. Sementara total views yang didapat turnamen itu adalah 8,99 juta views dengan 189,9 ribu likes.

Dari segi bahasa, siaran dalam Bahasa Inggris menjadi siaran BLAST Premier Fall 2021 paling populer, diikuti oleh siaran dalam bahasa Rusia. Peak viewers dari siaran dalam Bahasa Inggris mencapai 372,5 ribu orang, sementara siaran dalam bahasa Rusia mencapai 316,8 ribu orang.

4. Free Fire Asia Championship 2021

Free Fire Asia Championship 2021 menjadi turnamen esports terpopuler ke-4 pada bulan lalu. Secara total, airtime dari turnamen itu adalah 11 jam. Walau tidak berlangsung lama, kompetisi tersebut berhasil mendapatkan 46,8 juta views dan 3,98 juta hours watched, dengan jumlah penonton rata-rata mencapai 357,2 ribu orang.

Pada puncaknya, jumlah penonton dari Free Fire Asia Championship 2021 mencapai 1,09 juta orang. Ronde 7 dari babak final menjadi pertandingan paling populer sepanjang turnamen tersebut. Sementara babak terpopuler ke-2 adalah Ronde 1 pada babak final, dengan 988,4 ribu peak viewers, diikuti oleh Ronde 4  di babak final, dengan 915,1 ribu peak viewers.

Viewership dari Free Fire Asia Championship. | Sumber: Esports Charts

YouTube menjadi platform favorit para fans untuk menonton Free Fire Asia Championship. Di platform itu, peak viewers dari kompetisi Free Fire tersebut mencapai 1,03 juta orang. Secara total, di YouTube, Free Fire Asia Championship 2021 berhasil mendapatkan 46,1 juta views dan 4,3 juta likes.

Free Fire Asia Championship 2021 berhasil menarik banyak penonton dari negara-negara Asia. Buktinya, siaran dalam bahasa Hindi menjadi siaran paling populer, dengan 545,7 ribu peak viewers. Sementara Bahasa Indonesia menjadi bahasa terpopuler ke-2 dengan 216 ribu peak viewers. Dan bahasa Vietnam menjadi bahasa terpopuler ke-3, dengan peak viewers sebanyak 196,7 ribu orang.

3. ONE Esports MPL Invitational 2021

Walau liga-liga nasional Mobile Legends telah berakhir, fans mobile MOBA itu masih bisa menikmati MPL Invitational 2021 yang digelar oleh ONE Esports pada bulan lalu. Diadakan pada 2-7 November 2021, total durasi siaran MPL Invitational 2021 mencapai 42 jam. Puluhan jam siaran tersebut menghasilkan 65,1 juta views dan total hours watched sebanyak 14,2 juta jam. Rata-rata, jumlah penonton dari MPL Invitational 2021 adalah 341,4 ribu orang. Sementara pada puncaknya, jumlah penonton dari turnamen itu mencapai 1,7 juta orang.

Menariknya, babak yang berhasil menjaring paling banyak penonton bukanlah pertandingan grand final antara Blacklist International (BI) dan ONIC Esports, tapi babak semifinal yang mempertemukan BI dan RRQ Hoshi. Dan babak terpopuler ke-2 adalah pertandingan antara EVOS Legends dan RRQ Hoshi di hari pertama Group Stage. Ketika itu, ada 1,36 juta orang yang menonton El Clasico Mobile Legends tersebut. Babak grand final antara BI dan ONIC menjadi pertandingan paling populer ke-3, dengan peak viewers sebanyak 1,35 juta orang.

Data viewership dari ONE Esports MPL Invitational. | Sumber: Esports Charts

Satu hal yang menarik dari MPL Invitational, siaran dalam Bahasa Indonesia menjadi siaran yang paling populer. Peak viewers dari siaran dalam Bahasa Indonesia mencapai 1,3 juta orang. Sementar bahasa terpopuler ke-2 adalah Tagalog, dengan peak viewers mencapai 327,2 ribu orang, diikuti oleh Bahasa Inggris dengan peak viewers sebanyak 101,7 ribu orang.

Platform favorit fans untuk menonton MPL Invitational 2021 adalah YouTube. Di platform tersebut, MPL Invitational berhasil mendapatkan 62,4 juta views, 661,9 ribu likes, dengan peak viewers mencapai 1,16 juta orang. Nimo TV menjadi platform favorit ke-2 dengan jumlah peak viewers sebanyak 423 ribu orang dan Facebook ada di peringket ke-3 dengan total peak viewers sebanyak 219,1 ribu orang.

2. PGL Major Stockholm 2021

PGL Major Stockholm 2021 masuk dalam daftar turnamen esports terpopuler pada Oktober 2021. Ketika itu, turnamen CS:GO tersebut duduk di peringkat 4. Bulan lalu, turnamen itu kembali masuk dalam daftar turnamen esports terpopuler. Kali ini, ia ada di peringkat 2, dengan peak viewers sebanyak 2,7 juta orang. Dari segi views, PGL Major Stockholm berhasil mendapatkan 123,4 juta views. Sementara total hours watched dari turnamen itu adalah 71,2 juta jam dengan jumlah penonton rata-rata sebanyak 596 ribu orang.

Pertandingan final antara G2 dengan NAVI menjadi pertandingan yang paling diminati. Sementara pertandingan antara NAVI dengan Gambit di babak semifinal menjadi pertandingan terpopuler ke-2. Seperti yang bisa Anda lihat pada grafik di bawah, pertandingan antara NAVI dan Gambit berhasil menarik 1,4 juta penonton pada puncaknya. Selain menjuarai PGL Major Stockholm, NAVI juga sukses meraih gelar tim terpopuler dalam turnamen itu. NAVI unggul dari tim-tim lain baik dari segi hours watched maupun average viewers. Sementara itu, G2, yang menjadi runner up, menjadi tim terpopuler ke-2.

Data viewership dari PGL Major Stockholm. | Sumber: Esports Charts

PGL Major Stockholm disiarkan dalam 25 bahasa. Bahasa Inggris dan Bahasa Rusia menjadi dua bahasa paling populer. Siaran dalam Bahasa Inggris memiliki peak viewers sebanyak 1,08 juta orang sementara Bahasa Rusia 1,01 juta orang. Soal platform, Twitch merupakan platform favorit fans untuk menonton PGL Major Stockholm. Disiarkan di 134 channels, turnamen itu berhasil mendapatkan 99,1 juta views dan 2,3 juta follows di Twitch. Sementara peak viewers dari turnamen itu di Twitch mencapai 2 juta orang. Di YouTube, PGL Major Stockholm mendapatkan 23,7 views dan 731,7 ribu likes.

1. 2021 League of Legends World Championship

League of Legends World Championship 2021 berhasil mempertahankan gelarnya dan kembali menjadi turnamen esports terpopuler di November 2021. Pada bulan lalu, peak viewers dari Worlds 2021 mencapai 4 juta orang, naik 500 ribu orang dari 3,5 juta orang pada Oktober 2021. Digelar pada 5 Oktober 2021 sampai 6 November 2021, total durasi siaran dari Worlds 2021 mencapai 135 jam. Kompetisi itu berhasil mendapatkan 220,5 juta views dan 174,8 juta hours watched, dengan jumlah penonton rata-rata sebanyak 1,3 juta orang.

Babak final antara Edward Gaming (EDG) dan DWG KIA (DWGK) menjadi pertandingan yang menarik perhatian paling banyak penonton. Walau hanya menjadi runner up, DWGK sukses menjadi tim paling populer sepanjang Worlds 2021, baik dari segi hours watched maupun average viewers. Total hours watched yang didapat oleh tim Korea Selatan itu mencapai 42,5 juta jam, dengan average viewers sebanyak 2,16 juta orang.

Data viewership dari LOL World Championship 2021. | Sumber: Esports Charts

Sementara itu, EDG, yang membawa pulang Summoner’s Cup, menjadi tim terpopuler ke-2 dari segi hours watched. Tim Tiongkok itu mendapatkan total hours watched sebanyak 37,68 juta jam. Namun, dari segi average viewers, EDG masih kalah dari T1. Jumlah penonton rata-rata EDG mencapai 1,81 juta orang, sementara T1 1,94 juta orang.

Worlds 2021 disiarkan dalam belasan bahasa. Siaran dalam Bahasa Inggris menjadi siaran paling populer, dengan jumlah peak viewers sebanyak 1,18 juta orang. Siaran dalam Bahasa Korea menjadi siaran terpopuler ke-2, dengan jumlah peak viewers sebanyak 882,6 ribu orang. Kompetisi Worlds 2021 disiarkan di 20 channels di Twitch dan mendapatkan 122,4 juta views serta 956,8 ribu follows. Di Twitch, total peak viewers dari Worlds 2021 mencapai 2,99 juta orang. Sementara di YouTube, Worlds 2021 mendapatkan 94,89 juta views dan 1,16 juta likes. Pada puncaknya, Worlds 2021 ditonton oleh 1,02 juta orang di YouTube.

Mobile Legends Jadi Mobile Esports Terpopuler di Asia Tenggara

Dalam beberapa tahun belakangan, publisher mobile game mulai serius untuk membangun ekosistem mobile esports. Sekarang, skena mobile esports kini tidak lagi bisa dipandang sebelah mata. Di beberapa negara — seperti negara-negara Asia Tenggara — mobile esports bahkan lebih populer daripada esports untuk PC atau konsol. Esports Charts lalu mencoba untuk memetakan popularitas dari mobile esports di Asia.

Untuk itu, mereka mengumpulkan data viewership dari kompetisi-kompetisi nasional dari berbagai judul mobile esports di negara-negara Asia. Karena mereka mendata popularitas mobile esports berdasarkan negara, mereka tidak menyertakan kompetisi internasional atau turnamen regional. Metrik utama yang mereka gunakan adalah hours watched.

Popularitas Mobile Esports di Asia Tenggara

Di Asia Tenggara, mobile esports yang paling populer adalah Mobile Legends: Bang Bang. Dari semua negara-negara ASEAN, Indonesia memberikan kontribusi paling besar pada total hours watched dari Mobile Legends. Memang, selama ini, Mobile Legends Professional League (MPL) Indonesia telah mencetak berbagai rekor dalam hal jumlah penonton. MPL Indonesia juga sering masuk dalam daftar kompetisi esports terpopuler bulanan. Pada akhir Oktober 2021, jumlah peak viewers MPL Indonesia bahkan sempat menyaingi peak viewers dari League of Legends World Championship (LWC) 2021.

Selain di Indonesia, Moonton juga mengadakan MPL di beberapa negara Asia Tenggara, seperti Filipina, Malaysia, Myanmar, dan Singapura. Tak hanya itu, pada tahun 2021, mereka juga memulai MPL di Kamboja. Menurut Esports Charts, keberadaan MPL membuat ekosistem mobile esports di kawasan ASEAN menjadi lebih matang. Setelah sukses dengan MPL di Asia Tenggara, Moonton juga memutuskan untuk mengadakan MPL di Brasil, menjadikannya sebagai MPL pertama di luar Asia Tenggara.

Total hours watched dari lima MPL di negara yang berbeda. | Sumber data: Esports Charts

Selain Mobile Legends, mobile esports lain yang populer di Asia Tenggara adalah Arena of Valor, yang juga memiliki genre MOBA. Hanya saja, fans Arena of Valor tersebar di negara-negara yang berbeda dari Mobile Legends. Walau Arena of Valor kalah pamor dengan Mobile Legends di Indonesia, game buatan Tencent itu sangat populer di Vietnam dan Thailand. Selain itu, Arena of Valor juga menjadi mobile esports paling digemari di Taiwan dan Macau. Untuk Arena of Valor, Vietnam memberikan kontribusi paling besar soal hours watched, yaitu sebesar 14,7 juta jam. Sementara itu, Taiwan hanya berkontribusi 1,2 juta hours watched. Dengan begitu, Taiwan menjadi negara dengan kontribusi terkecil untuk total hours watched dari Arena of Valor.

Dominasi Mobile Legends di Asia Tenggara tidak membuat Riot Games gentar untuk menjajaki industri mobile game MOBA. Setelah bertahun-tahun hanya fokus pada League of Legends, Riot akhirnya meluncurkan mobile game ber-genre MOBA mereka, yaitu League of Legends: Wild Rift. Bergerak cepat, Riot juga langsung menyiapkan ekosistem esports dari game tersebut. Di kawasan Asia Tenggara, salah satu kompetisi Wild Rift yang Riot gelar adalah SEA Icon Series.

Sayangnya, sejauh ini, Wild Rift belum bisa menyaingi popularitas Mobile Legends atau Arena of Valor. Hong Kong menjadi satu-satunya negara tempat Wild Rift berjaya. Hanya saja, hal ini terjadi karena memang tidak ada turnamen esports besar yang diadakan di negara tersebut. Dari Hong Kong, Wild Rift mendapatkan total hours watched sebanyak 23,5 ribu jam. Sebagian besar, viewership itu datang dari SEA Icon Series 2021 Summer.

Peta popularitas mobile esports. | Sumber: Esports Charts

Selain MOBA, genre mobile game lain yang populer di Asia Tenggara adalah battle royale. Di Brunei dan Singapura, PUBG Mobile jadi mobile esports paling populer. Kedua negara itu menyumbangkan total hours watched sebanyak 11 juta jam untuk PUBG Mobile.

Satu hal yang harus diingat, dominasi sebuah mobile game di satu negara bukan berarti game itu memonopoli pasar esports di negara tersebut. Misalnya, di Indonesia, Mobile Legends memang jadi mobile esports paling populer. Namun,  kompetisi esports dari game-game lain — seperti PUBG Mobile dan Free Fire — tetap diminati. Sebelum ini, Hybrid pernah membandingkan tren penonton liga nasional untuk Mobile Legends, PUBG Mobile, dan Free Fire.

Tren Mobile Esports di Asia Timur dan Selatan

Tiongkok merupakan pasar esports paling besar. Sayangnya, mencari tahu tentang mobile esports yang paling populer di negara itu tidak mudah. Alasannya, karena Tiongkok punya platform streaming game sendiri, seperti Huya dan Douyu. Selain itu, popularitas esports di Tiongkok juga diukur dengan metode yang sangat spesifik. Namun, berdasarkan data dari Esports Charts, mobile esports yang paling populer di Tiongkok adalah PUBG Mobile dan Honor of Kings alias Arena of Valor.

Sementara itu, di Korea Selatan, Clash of Clans menjadi mobile esports favorit. Meskipun game dari Supercell itu menjadi mobile game terpopuler, ia hanya mendapatkan total hours watched sebanyak 12 ribu jam. Tampaknya, walau Korea Selatan punya ekosistem esports yang matang, skena mobile esports di sana masih kurang berkembang jika dibandingkan dengan ekosistem esports untuk PC. Namun, di masa depan, ada kemungkinan ekosistem mobile esports di Korea Selatan akan tumbuh. Karena, Wild Rift cukup digemari oleh gamers di sana. Hanya saja, saat ini, belum ada kompetisi esports nasional untuk Wild Rift.

Di India, PUBG Mobile dinamai Battlegrounds Mobile India.

Di Sri Lanka dan India — dua negara dari Asia Selatan — Free Fire menjadi mobile esports yang paling digemari. Sri Lanka memberikan kontribusi sebanyak 11 ribu jam pada total hours watched untuk game buatan Garena tersebut, sementara India berkontribusi 2,5 juta jam.

Fakta bahwa Free Fire menjadi mobile esports terpopuler di India menarik. Pasalnya, sebelum ini, PUBG Mobile menjadi game esports yang paling digemari di sana. Hanya saja, pada akhir 2020, pemerintah India memutuskan untuk memblokir beberapa game dan aplikasi buatan Tiongkok, termasuk PUBG Mobile. Alasan pemerintah India adalah karena mereka khawatir, game dan aplikasi buatan perusahaan Tiongkok akan menjadi ancaman bagi kedaulatan dan integritas nasional. Alhasil, PUBG Corp memutuskan untuk turun tangan langsung sebagai publisher PUBG Mobile di India. Dan nama PUBG Mobile di India pun diubah menjadi Battlegrounds Mobile India.

Disclosure: Hybrid adalah media partner dari Esports Charts.