Gamescom Asia Pertama Resmi Digelar Pada 14-17 Oktober 2021

Untuk pertama kalinya, Gamescom Asia digelar di Singapura pada 14-17 Oktober 2021. Acara tersebut digelar dengan model hibrida. Jadi, Anda bisa menghadiri Gamescom Asia secara langsung di Suntec Convention Centre, Singapura. Namun, jika Anda tidak bisa datang secara langsung, Anda juga bisa menonton siaran online dari berbagai kegiatan di Gamescom Asia.

Gamescom merupakan trade fair untuk game terbesar di dunia. Selama 12 tahun, acara tahunan tersebut selalu diadakan oleh Koelnmesse di Cologne, Jerman. Pada tahun ini, untuk pertama kalinya, Gamescom juga diadakan di Asia. Dalam konferensi pers virtual yang diadakan pada Selasa, 12 Oktober 2021, Managing Director, Koelnmesse Pte Ltd, Mathias Kuepper menjelaskan alasan Koelnmessse untuk mengadakan Gamescom di Asia.

“Keputusan kami untuk mengadakan Gamescom Asia sudah ditentukan sejak dua tahun lalu, sebelum pandemi COVID-19. Kami merasa, ekosistem gaming di Asia sudah jauh lebih berkembang. Para pelaku industri game di Asia membutuhkan event khusus sebagai platform,” ujar Kuepper. “Sayangnya, saat ini, tidak ada event kelas dunia yang digelar khusus untuk membahas industri game di Asia Tenggara. Gamescom Asia hadir sebagai platform bagi pelaku industri game di Asia Tenggara untuk bertemu dan mengenal satu sama lain.”

Jadwal Gamescom Asia. | Sumber: Gamescom.Asia

Lebih lanjut Kuepper menjelaskan, developer game asal Asia memang bisa mengikuti acara gaming kelas dunia yang diadakan di kawasan lain, seperti Gamescom yang diadakan di Jerman. Dan selama ini, developer Asia memang sudah melakukan hal itu, termasuk developer Indonesia. Faktanya, puluhan game asal Indonesia dipamerkan di Gamescom tahun ini. Hanya saja, Kupper mengungkap, acara yang diadakan di kawasan Eropa atau Amerika Utara tentunya akan lebih fokus untuk membahas developer dan ekosistem game di kawasan tersebut. Dengan adanya Gamescom Asia, Kupper berharap, developer Asia akan bisa menunjukkan kemampuan mereka.

Jika dibandingkan dengan industri game di Amerika Utara atau Eropa, industri game di Asia cukup unik. Menurut Kuepper, budaya game di Asia mendapatkan pengaruh yang lebih besar dari budaya game di Jepang, Korea Selatan, dan Tiongkok. Memang, ketiga negara tersebut merupakan negara Asia dengan industri game sudah cukup matang.

Sementara itu, Gwen Guo, Chairperson, Singapore Games Association (SGGA) mengatakan, di Asia, mobile game punya peran besar dalam industri game. Selain itu, model bisnis game free-to-play juga sangat populer. Tak hanya itu, di Asia, jumlah pemain game perempuan juga cukup besar, mencapai 40-45% dari total gamers di wilayah tersebut. Gwen menyebutkan, meningkatnya jumlah gamers perempuan akan mendorong perusahaan game untuk mempekerjakan perempuan di posisi penting untuk menyesuaikan diri dengan demografi yang telah berubah.

Jika Anda tertarik untuk tahu lebih lanjut tentang Gamescom Asia, Anda bisa mengunjungi situs resminya.

30 Game Asal Indonesia yang Mencuri Perhatian di Gamescom 2021

Gelaran Gamescom memang menjadi pameran video game terbesar yang setiap tahunnya diadakan di Jerman. Sayangnya pandemi mengharuskan event akbar ini diadakan secara digital.

Untungnya, kondisi tersebut tidak mengurangi keseruan dari pengumuman-pengumuman game yang hadir pada Gamescom 2021. Game-game besar seperti Forza Horizon 5, Saints Row Reboot, dan Marvel’s Midnight Suns mungkin memang mencuri perhatian pada Opening Night Live.

Namun di eksibisi Devcom Developer Conference (DDC) 2021, game-game Indonesia ternyata cukup menarik perhatian dari banyak negara karena dominasinya di dalam ajang ini. Asosiasi Game Indonesia (AGI) memang membuat program untuk mengirimkan 30 developer game lokal untuk tampil di dalam Gamescom 2021.

Dan bila Anda penasaran game apa saja yang ikut, berikut adalah daftar 30 game terbaik asal Indonesia yang tampil pada gelaran Gamescom 2021.

Nusantara Fighter

Developer: Miracle Gates Entertainment

Salah satu pendatang baru yang langsung mencuri perhatian banyak gamer dan media pada Gamescom kemarin adalah Nusantara Fighter. Game fighting ala Mortal Kombat atau Street Fighter ini memang tampil menarik dengan desain karakter yang terinspirasi dari sejarah dan kisah rakyat lokal. Game ini tengah dalam tahap pendanaan dan juga pencarian publisher.

Fallen Elysium, Dusk at War, and Fading Star

Developer: Miracle Gates Entertainment

Selain Nusantara Fighter, pengembang Miracle Gates Entertainment ternyata juga memiliki beberapa proyek menarik lain yang ikut ditampilkan. Ada tiga game lain bergenre visual novel yang diperkenalkan, yaitu Fallen Elysium yang bertema masa depan, Dusk at War yang bertema peperangan, dan yang terakhir adalah Fading Star yang bertema romantis. Ketiganya mengambil tema cerita yang cukup berbeda-beda.

Escape from Naraka

Developer: Xelo Games

Game ini memang bukan game yang baru, namun para penonton Gamescom tetap dibuat terpukau lewat trailer eksklusif barunya. Game bergenre action-platformer ini terus mencuri banyak perhatian gamer di seluruh dunia karena aksi yang ditampilkan dikombinasikan dengan tema Balinya yang cukup unik.

A Space For The Unbound

Developer: Mojiken Studio

Game petualangan kehidupan berlatar Indonesia di tahun 90-an ini memang menjadi salah satu game yang paling diantisipasi oleh banyak gamer di Indonesia dan bahkan Asia Tenggara. Game ini memang ikut tampil di booth milik Toge’s Indie Arena Booth. Namun sayangnya game ini tidak menunjukkan hal baru pada gelaran kemarin.

Stella Gale: The Trials of Faith

Developer: Extra Life Entertainment

Visual style memang menjadi salah satu daya tarik unik bagi sebuah video game. Dan Stella Game: The Trials of Faith dengan indah membuat game-nya seakan kartun atau anime klasik yang digambar manual. Para pemain akan menjadi Stella yang mengikuti kompetisi gladiator dengan hadiah satu permintaan apapun yang akan dikabulkan oleh sang pangeran.

Misguided: Never Back Home

Developer: JEVO Games

Mengambil tema game horor dengan karakter utama seorang cewek SMA, plus gameplay dari pandangan orang ketiga tentu membuat Misguided: Never Back Home langsung dibanding-bandingkan dengan Dreadout. Namun game ini merupakan game mobile yang akan mengikuti Silvia yang mencari teman-temannya di tempat yang tidak diketahui dan dihantui oleh mahluk-mahluk mistis.

Who Is He: Let Me Out

Developer: 4Happy Studio

Game horor dengan karakter utama anak-anak memang terkadang membuat suasananya semakin mencekam, sekaligus membuat sedikit menenangkan saat dimainkan. Dalam game ini pemain akan menjadi Alvin yang terperangkap di kampung halamannya. Dengan bantuan saudarinya yang telah meninggal dan juga laba-laba peliharannya, ia harus mengungkap rahasia kelam di desanya dan kabur dari sana.

Kirana: Raga Sukma

Developer: Kawarna Studio

Aspek mitologi dan cerita rakyat Indonesia memang menjadi salah satu tema yang luas untuk digali. Seperti judulnya, game yang satu ini mengangkat tema raga sukma atau ngrogo sukmo. Dalam game petualangan dengan pandangan orang ketiga ini, pemain akan menjadi Kirana yang punya misi untuk menyelamatkan saudaranya, sekaligus menyelesaikan masalah mental yang ia hadapi.

Ngopi, Yuk!

Developer: Uniqx Games Studio

Game adaptasi komik atau anime memang bukan yang baru. Sama seperti game ini yang diadaptasi dari webtoon lokal dengan judul yang sama. Sesuai namanya, pemain akan menjadi barista yang sibuk mengurusi mulai dari kostumer, menu, dan bahkan mengembangkan toko lewat sistem gacha.

Here Comes The Hero

Developer: GameChanger Studio

Menggabungkan dua genre video game yang berbeda memang berpotensi untuk membuat sebuah genre hybrid yang memberikan pengalaman baru bagi gamer. Seperti yang ditawarkan lewat Here Comes The Hero, game ini menggabungkan genre petulangan roguelike yang tengah naik daun dengan game fighting 1-vs-1. Game ini direncanakan untuk dirilis pada 2023 mendatang untuk PC dan konsol.

Rendezvous

Developer: Pendopo Studios

Kombinasi konsep cyberpunk, style pixel art, dan juga aksi 2 dimensi mungkin menjadi komposisi andalan dari para pengembang game indie. Namun hal tersebut tidak selalu negatif, apalagi bila konsep tersebut ditambahkan elemen lokal seperti pada game Rendezvous ini yang menampilkan kota Neo-Surabaya.

Grammarian Ltd

Developer: Algorocks

Memberikan narasi imajinatif untuk konsep dasar sebuah game terkadang bisa membuat game edukasi menjadi menarik. Seperti yang dilakukan pada game ini lewat cerita di masa depan ketika sang presiden mewajibkan semua tata bahasa dan juga tulisan harus benar dan sempurna. Dan pemain mendapat tugas besar untuk memastikan bahwa semua teks yang lewat tanpa cacat bahasa.

Project Unseek

Developer: Arsanesia

Apa jadinya bila kalian bermain petak umpet di malam hari, mungkin itulah yang ingin disuguhkan oleh Project Unseek ini. Pemain akan bermain secara multiplayer dengan 6-10 pemain lainnya, dengan satu orang akan bertugas menjadi penjaga yang harus menangkap pemain lainnya. Dengan pandangan yang terbatas, para pemain yang dikejar harus menggunakan kemampuan uniknya untuk selamat.

Night of Sorrow

Developer: Satriver Studio

Bila ada yang mengatakan sebuah game shooter bertema Malam Satu Suro, mungkin akan banyak yang menyebut bahwa hal itu terlalu mengada-ada. Namun itulah yang tengah direalisasikan oleh developer asal Malang ini. Memang tidak banyak yang ditunjukkan selain dari desain karakter yang menyerupai hantu kuntilanak yang membawa senjata.

Project KISS: Road to Debut

Developer: Wisageni Studio

Dengan semakin populernya Kpop dan para idol-nya. Maka cukup menarik untuk melihat bagaimana jadinya bila pemain menjadi manajer dari para idol ini. Game ini nantinya akan berfokus pada narasi dengan gameplay yang kasual. Para pemain nantinya akan mengatur jadwal dari idol ini untuk mendapatkan ending yang memiliki 15-20 varian.

Hello Goodboy

Developer: Rolling Glory Jam

Game tentang cerita kehidupan atau slice-of-life mungkin memberikan kesan tersendiri kepada para pemainnya. Hello Goodboy kemungkinan akan menjadi salah satunya. Game ini bercerita tentang seorang anak dengan anjing kesayangannya yang bernama Coco. Hello Goodboy akan menjadi game side-scrolling 2D dengan puzzle dan beragam aktivitas yang akan berdampak pada kelanjutan narasinya.

Matchmaker: Love & Roguelike

Developer: MelonCat studio

Bila sebelumnya Here Comes The Hero mencoba menggabungkan genre roguelike dengan fighting 1-vs-1, game yang satu ini mencoba lebih radikal dengan menggabungkan genre roguelike dengan matchmaking sim. Namun itulah inti dari game ini. Pemain diminta untuk menjadi Mak Comblang, sekaligus berpacu dengan waktu untuk memasangkan sebanyak mungkin orang.

Anuchard

Developer: stellarNull

Game action RPG berlatar fantasi ini menjadi salah satu game yang ditampilkan secara langsung kepada para pengunjung Gamescom. Game ini menawarkan nostalgia dari game-game action RPG klasik yang akan membawa para pemain ke dalam petualangan di dungeon, memecahkan puzzle, dan juga pertarungan secara real-time. Game ini tengah dipersiapkan untuk dirilis di PC via Steam dan Xbox awal tahun depan.

Amazing Swing

Developer: Megaxus

Bila game-game sebelumnya menitik beratkan aspek naratif ataupun gameplay-nya. Maka Swing Saga merupakan game kasual yang menantang para pemain untuk berayun dari satu platform ke platform yang lain. Para pemain juga akan mendapatkan poin bila mereka dapat mendarat pada titik yang tepat. Game ini akan dirilis untuk PlayStation 4 dan 5, serta Nintendo Switch akhir tahun nanti.

Monster Breakout! Brickbreaker Pixel RPG

Developer:  Seraph Games

Game yang satu ini sebenarnya adalah remake dari Brick Pixel yang keluar untuk platform mobile awal tahun ini. Namun Seraph Games bersama dengan publisher Niji Games Studio dan art designer Frosty Rabbid memberikan improvisasi visual dan animasi yang lebih baik, ditambah dengan narasi yang lebih kuat serta sistem progres ala RPG yang lebih detail.

Cooking Chef Story: Food Park

Developer: Dreams Studio

Masih di bawah publisher Niji Games, ada Dreams Studio yang membawa game memasak dan menantang para pemain untuk menyiapkan dan juga menyajikan berbagai makanan ataupun kudapan dari Indonesia maupun negara lainnya. Game yang dirilis untuk mobile ini tengah berstatus alpha dan direncanakan untuk dirilis pada 2022

Calico Cafe

Publisher: Niji Games Studio

Game terakhir yang dibawa Niji Games lagi-lagi bertemakan makanan-minuman. Dalam game ini, para pemain akan menjadi kucing tiga warna alias calico yang membuka kafe pertamanya. Berbeda dengan game sebelumnya yang akan menuntut ketangkasan, game ini akan lebih menenangkan.

Knight Vs Giant

Developer: Gambir Studio

Siapa yang menyangka bahwa game flash yang berasal dari tahun 2013 kini dapat hidup kembali. Itulah yang dialami oleh Knight vs Giant. Game Flash bergenre hack and slash ini dikembangkan ulang sebagai game yang lebih sempurna dengan grafis, mekanisme pertarungan, dan juga sistem progresi yang lebih baik.

The Sun Shines Over Us (Menggapai Matahari)

Developer: Eternal Dream Studio

Isu perundungan atau bullying memang masih menjadi topik yang masih terus menghantui. Game Menggapai Matahari ini mencoba mengangkat isu-isu sensitif dari kehidupan para remaja seperti persahabatan dan juga kesehatan mental. Game visual novel ini masih tengah dalam tahap pengembangan.

Fractured Core

Developer: Engram Interactive

Sistem pertarungan turn-based mungkin kini sudah banyak ditinggalkan game-game besar untuk mendorong aksi yang lebih cepat dan interaktif. Namun sistem ini ternyata diaplikasikan dalam game futuristis cyberpunk yang berlatar di Jerman ini. Fractured Core menawarkan cerita naratif yang dalam dan juga kostumisasi karakter yang membuat game-nya lebih menarik.

Tanasurga

Developer: Rainman Studios

Satu lagi game yang mengimplementasikan sistem pertarungan turn-based dan juga naratif. Namun bedanya, Tanasurga mengambil latar mundur ke era Perang Dunia 2 dengan ‘twist‘ bahwa para pejuang kini menggunakan robot untuk bertarung dan berjuang untuk memerdekakan negaranya. Game ini memiliki tiga orang pilot yang punya cerita berbeda-beda dengan multiple ending yang membuatnya semakin membuat penasaran.

Project Angels

Developer: Project Angels Dev

Bila Anda mencari sebuah game visual novel bertema militer dengan karakter bergaya anime, maka game yang satu ini merupakan jawaban yang pas. Dalam Project Angels pemain akan menjadi komandan dari pasukan elit superhuman yang harus memastikan bahwa setiap misinya berhasil sekaligus membangun hubungan dengan para tentaranya.

Billy Makin Kid

Developer: SLAB Games

Game terakhir yang masuk ke dalam Gamescom ini sebenarnya bukan game baru. Namun developer SLAB Games memang tengah membawa game flash satu ini untuk masuk ke dalam PC, mobile, dan juga HTML5. Game tower defense ini memang cukup populer saat era game flash. Selain itu SLAB Games juga memiliki beberapa proyek yang masih belum diumumkan.

Penutup

Dan itulah tadi ke-30 game asal Indonesia yang berhasil tampil pada gelaran Gamescom dan mencuri perhatian pada Devcom Developer’s Conference karena serbuan dari game-game asal Indonesia yang mendominasi hingga menjadi game terbaik pada Indie Arena Booth.

Semoga saja, serbuan semacam ini dapat dipertahankan pada event-event internasional berikutnya agar para gamer dari seluruh dunia mengetahui bahwa para developer asal Indonesia juga memiliki game-game berkualitas yang mampu bersaing secara internasional.

 

DokeV, Game Open World Penuh Warna Baru dari Pearl Abyss

Bagaimana jadinya bila dunia Pokemon bergabung dengan karakter Splatoon, dan ditambah dengan sentuhan budaya Korea? Mungkin DokeV ini adalah jawabannya. Game terbaru dari Pearl Abyss yang diumumkan pada gelaran Gamescom ini langsung menarik perhatian banyak gamer.

Developer dari Black Dessert ini seakan mengambil arah visual yang sangat berlawanan dengan game mereka sebelumnya. Dengan desain karakter kartun namun dunia yang realistis, serta animasi serta efek visual ala anime, membuat DokeV tampil unik dan berbeda dari game-game lainnya.

Lewat trailer terbarunya, DokeV dengan percaya diri menunjukkan gameplay-nya yang ceria namun juga penuh ledakan. Trailer-nya juga mayoritas berfokus kepada sang karakter utama yang menjelajahi dunianya menggunakan skateboard, paraglider, jet ski, dan bahkan mobil mainan. Dunia yang ditawarkan dalam game ini juga cukup bervariasi. Mulai dari perkotaan padat ala kota-kota di Korea hingga pegunungan dan alam liar.

Untuk gameplay-nya, DokeV mengadaptasi premis dari Pokemon yang meminta para pemain untuk mengoleksi mahluk-mahluk bernama Dokebi, mahluk legendaris yang berasal dari mitologi dan cerita rakyat Korea. Dokebi yang berhasil dikoleksi oleh pemain akan memberikat kekuatan unik.

Dalam videonya juga diperlihatkan beberapa variasi seperti serangan palu raksasa, pistol air, walkie talkie, penyedot debu, bola granat, busur pelangi dengan panah yang dapat meledak, hingga topi sulap yang mengeluarkan hujan konfeti. Dari apa yang terlihat di video, para pemain nantinya juga dapat berganti-ganti senjata saat bertempur melawan monster.

Sayangnya, terlepas dari trailer yang sudah cukup meyakinkan tersebut, Pearl Abyss masih dalam tahap pengembangan untuk DokeV. Masih belum ada tanggal rilis pasti dari game ini ataupun platform apa saja yang akan dituju. Pearl Abyss bahkan menjelaskan bahwa konten yang mereka tunjukkan masih dapat berubah selama pengembangan.

Selain itu melihat dari trailer gameplay yang diperlihatkan. Dengan semua visualisasi realistis yang diusung, serta beragam efek visual yang muncul saat melakukan serangan, DokeV sepertinya akan menjadi game dengan kebutuhan hardware yang cukup tinggi. Meski memang, Pearl Abyss juga belum mengumumkan spesifikasi minimumnya untuk PC.

Deretan Event Gaming Paling Dinanti di Pertengahan 2020

Memasuki bulan Juni, segudang berita dari perhelatan E3 biasanya sudah membanjiri media-media gaming. Tahun ini tidak demikian. Seperti yang kita ketahui, E3 2020 resmi dibatalkan akibat pandemi COVID-19.

E3 boleh batal digelar, namun itu bukan berarti industri gaming tahun ini harus melesu. Demi tetap menjaga suasananya tetap meriah di tengah pandemi, sejumlah developer dan publisher memutuskan untuk mengadakan event digitalnya sendiri.

Berikut adalah daftar event gaming paling dinanti di pertengahan tahun 2020. Selain yang digelar developer dan publisher, ada pula event yang diadakan oleh media gaming maupun pihak ketiga lainnya.

Sony PlayStation 5: The Future of Gaming

Sony PS5 Future of Gaming

Tidak seperti Xbox Series X, wujud PlayStation 5 hingga kini masih misteri. Entah kapan Sony bakal mengungkapnya, tapi yang pasti event digital ini dimaksudkan untuk memamerkan sejumlah game yang bakal tersedia di console tersebut.

Awalnya dijadwalkan berlangsung pada tanggal 4 Juni via Twitch dan YouTube, event ini akhirnya Sony tunda sebagai bentuk solidaritas mereka terhadap kasus rasisme di Amerika Serikat yang tengah ramai dibicarakan. Sony belum mengungkap jadwal penggantinya.

Night City Wire

Night City merupakan nama lokasi utama dalam game Cyberpunk 2077. Mendengar namanya saja, kita sudah tahu bahwa event ini bakal mengungkap lebih banyak lagi mengenai karya terbaru CD Projekt Red tersebut.

Live stream Night City Wire dijadwalkan berlangsung pada tanggal 11 Juni, akan tetapi akhirnya ditunda menjadi 25 Juni atas alasan yang sama seperti Sony tadi.

Guerrilla Collective

Guerrilla Collective

Guerrilla Collective adalah festival game baru hasil kolaborasi antara Media Indie Exchange dan Kinda Funny Games Showcase. Acara dijadwalkan berlangsung mulai 13 – 15 Juni mendatang.

Beberapa nama familier yang bakal terlibat dalam event ini di antaranya adalah 11 Bit Studios (Frostpunk), Coffee Stain (Goat Simulator), Humble Bundle, Nightdive (System Shock Remake), Paradox Interactive, Sega, ZA/UM (Disco Elysium), dan yang mungkin paling dinantikan sesinya adalah Larian Studios, yang berjanji untuk mengungkap lebih detail soal gameplay Baldur’s Gate 3.

EA Play Live

Biasanya merupakan bagian dari E3, EA Play Live kali ini harus diselenggarakan secara mandiri dan sepenuhnya dalam format digital pada tanggal 11 Juni mendatang. Juga seperti sebelumnya, acara ini bakal menyingkap sejumlah judul game olahraga terbaru besutan Electronic Arts.

Semoga saja EA juga sempat berbagi sedikit soal Battlefield anyar, yang kabarnya siap dirilis tahun depan.

Steam Game Festival: Summer Edition

Steam Game Festival: Summer Edition

Ajang tahunan Steam ini kabarnya bakal menyediakan akses ke versi demo dari sejumlah game anyar dalam durasi terbatas. Acaranya akan dimulai dari tanggal 9 Juni – 14 Juni.

PC Gaming Show

Seperti di tahun-tahun sebelumnya, PC Gaming Show bakal memamerkan beragam judul menarik yang bakal hadir di platform PC, termasuk halnya sejumlah judul indie yang mungkin kurang mendapat sorotan publik. Acaranya bakal disiarkan pada tanggal 13 Juni (ditunda satu minggu dari jadwal aslinya) di channel YouTube PC Gamer, Twitch, Facebook sekaligus Twitter.

Future Games Show

Future Games Show

GamesRadar, sepupu PC Gamer yang masih di bawah satu induk perusahaan (Future Plc), juga akan menghelat acaranya sendiri yang bertajuk Future Games Show. Tanggal siarannya sama, 13 Juni, tapi kemungkinan jamnya yang berbeda.

Sebanyak 30 game kabarnya bakal disajikan, dan acaranya bakal dibawakan oleh Nolan North beserta Emily Rose (voice actor dan actress Uncharted) sebagai host.

New Game+ Expo

Disiarkan lewat Twitch pada tanggal 23 Juni mendatang, New Game+ Expo merupakan hasil kolaborasi antara sejumlah publisher dan developer Jepang macam Atlus, Koei Tecmo, SNK, Natsume, Arc System Works dan masih banyak lagi.

BitSummit Gaiden

Bitsummit Gaiden

Masih seputar game Jepang, BitSummit Gaiden yang diselenggarakan oleh Japanese Independent Games Aggregate (JIGA) bakal menjadi panggung demonstrasi sejumlah judul-judul indie terbaru dari Negeri Sakura. Acara bakal berlangsung selama dua hari mulai tanggal 27 Juni.

The Escapist Indie Showcase

Sesuai judulnya, acara yang diselenggarakan Escapist Magazine bersama GOG ini bakal menyuguhkan sederet konten dari lebih dari 70 developer indie. Acara akan berlangsung selama lebih dari satu hari mulai 11 Juni, dengan hari kedua dan seterusnya yang diisi oleh sesi gameplay sekaligus diskusi.

Summer Game Fest Developer Showcase

Summer Game Fest Developer Showcase

Summer Game Fest merupakan serangkaian event digital hasil inisiatif Geoff Keighley, yang sendirinya dikenal sebagai penggagas acara The Game Awards. Summer Game Fest bakal punya sesi Developer Showcase-nya sendiri, satu di tanggal 22 Juni, dan satu lagi di 20 Juli, dan bakal menyajikan berbagai konten dari sejumlah developer indie macam Panic, The Behemoth, thatgamecompany, Ustwo, maupun Annapurna Interactive.

Ubisoft Forward

Seperti halnya EA, Ubisoft juga berencana menggelar digital showcase-nya sendiri yang bertajuk Forward. Apa saja game baru yang bakal dipamerkan? Sudah pasti Assassin’s Creed Valhalla, demikian pula judul-judul yang sempat tertunda seperti Watch Dogs Legion, Rainbow Six Quarantine, dan Gods & Monsters.

Gamescom 2020

Gamescom 2020

Tidak seperti E3, Gamescom tahun ini memilih menempuh jalur digital sepenuhnya. Sesi pembukanya, Opening Night Live, bakal disiarkan pada tanggal 27 Agustus mendatang. Gamescom 2020 juga disiapkan sebagai penutup dari rangkaian acara Summer Game Fest itu tadi.

Sony Berhasil Mendominasi Gamescom Awards 2019

Gamescom, ajang pameran gaming tahunan raksasa yang diadakan di kota Cologne, telah berakhir minggu lalu. Di sana, para developer dan publisher biasanya mengumumkan deretan game baru serta memublikasikan trailer-trailer anyar dari permainan yang tengah mereka garap. Dan sesuai tradisi, acara ini juga dimeriahkan dengan pemilihan judul-judul paling menarik berdasarkan pertimbangan juri.

Nominasi Gamescom Awards 2019 disingkap kira-kira seminggu sebelum ajang dimulai. Kemudian, pemenang diumumkan di hari Senin minggu kemarin dalam acara Opening Night Live. Namun baru di penghujung minggu lalu daftarnya diungkap lengkap, termasuk peraih Best of Gamescom serta judul-judul favorit gamer. Secara mengejutkan, permainan eksklusif PlayStation-lah yang ternyata merebut banyak penghargaan, termasuk gelar paling bergensi itu. Game tersebut ialah Dreams.

Dreams sejatinya adalah platformmultigame‘ yang dikembangkan oleh studio asal Inggris, Media Molecule. Dreams menitikberatkan elemen bermain, berkreasi dan berbagi; mempersilakan para pemainnya untuk menciptakan segala macam konten sendiri – dari mulai mekanisme, aset, musik dan lain-lain. Kemudian seluruh hal itu bisa dibagikan atau dikombinasikan dengan kreasi orang lain. Versi beta Dreams meluncur di bulan Desember 2018, lalu game tersedia dalam early access di bulan April 2019.

Dreams berhasil menyabet tiga penghargaan di Gamescom 2019, yaitu Most Original Game, Best PlayStation 4 Game, dan Best of Gamescom. Selain Dreams, permainan Sony juga memenangkan kategori game VR/AR dan keluarga lewat Marvel’s Iron Man VR serta Concrete Genie.

Kondisi ini sangat menarik karena kehadiran Sony di Gamescom 2019 sebetulnya tidak semeriah tahun-tahun sebelumnya. Pengunjung belum diperkenankan mencicipi Death Stranding, kemudian Sony juga memutuskan untuk ‘menyimpan’ The Last of Us: Part II dan Ghost of Tsushima, mungkin hingga mendekati waktu peluncurannya.

Berikut adalah daftar lengkap pemenang Gamescom Awards 2019:

 

Best Action Adventure Game: Blacksad: Under the Skin

Nominasi: Concrete Genie, The Legend of Zelda: Link’s Awakening

 

Best Action Game: Doom Eternal

Nominasi: Borderlands 3, Marvel’s Avengers

 

Best Family Game: Concrete Genie

Nominasi: Dreams, Luigi’s Mansion 3

 

Best Racing Game: Grid

Nominasi: Hot Wheels Infinite Loop, Need for Speed Heat

 

Best Role Playing Game: Wasteland 3


Nominasi: Final Fantasy VII Remake, Pokémon Sword & Shield

 

Best Simulation Game: Planet Zoo

Nominasi: Barotrauma, NBA 2K20

 

Best Sports Game: Roller Champions

Nominasi: FIFA 20, PES 2020

 

Best Strategy Game: Desperados III

Nominasi: Age of Empires II: Definitive Edition, Foundation

 

Most Original Game: Dreams

Nominasi: Concrete Genie, Felix The Reaper

 

Best Xbox One Game: Gears 5

Nominasi: Bleeding Edge, Borderlands 3

Best Nintendo Switch Game: The Legend of Zelda: Link’s Awakening

Nominasi: Luigi’s Mansion 3, Pokémon Sword & Shield

 

Best PlayStation 4 Game: Dreams

Nominasi: Concrete Genie, Final Fantasy VII Remake

 

Best Mobile Game: Battle Chasers: Nightwar

Nominasi: Hot Wheels Infinite Loop, Lock’s Quest

 

Best PC Game: Tom Clancy’s Ghost Recon Breakpoint

Nominasi: Borderlands 3, Doom Eternal

 

Best of Gamescom: Dreams

 

Gamescom Most Wanted Consumer Award: Borderlands 3

 

Gamescom Indie Award: El Hijo

Nominasi: Genesis Noir, Minute of Islands, Mosaic, Unheard

 

Best Hardware/Technology: Xbox Elite Wireless Controller Series 2

Nominasi: Red Magic 3, Sega Mega Drive Mini

 

Best AR/VR Game: Marvel’s Iron Man VR

Nominasi: Journey to Elysium

 

Best Ongoing Game: Monster Hunter World: Iceborne

Nominasi: Apex Legends Season 2, Sea of Thieves

 

Best Multiplayer Game: Borderlands 3

Nominasi: Gears 5, Hunt: Showdown

 

Best Esports Experience: Super Smash Bros. Ultimate Gamescom Invitational

 

Best Booth: Indie Arena Booth

 

Best Games Company: THQ Nordic

 

Best Streamer/Let’s Player: Piet Smith

 

Best of Campus: Super Size Hero

Nominasi: Drop Motion, Echoes of Etra

 

Heart of Gaming Award: Diversity

Via PushSquare.

Samsung CRG5 Adalah Monitor 240 Hz Pertama dengan Layar Curved

Entah disengaja atau tidak, Gamescom 2019 jadi panggung peluncuran atas sederet monitor gaming yang revolusioner. Pertama ada Alienware 55 yang mengemas panel OLED berukuran masif. Kedua ada HP Omen X 27 yang mengawinkan resolusi QHD dengan refresh rate 240 Hz.

Sekarang giliran Samsung yang unjuk gigi lewat Samsung CRG5, yang diyakini merupakan monitor 240 Hz pertama dengan layar curved alias melengkung. Premis yang diusung pada dasarnya adalah bagaimana konsumen dapat menikmati sesi gaming yang immersive tanpa harus mengorbankan performa.

Secara teknis, CRG5 mengemas panel tipe VA (vertical alignment) berukuran 27 inci. Resolusinya memang cuma 1920 x 1080 pixel, akan tetapi kurvaturnya mencapai 1500R, dan rasio kontrasnya juga tergolong tinggi di angka 3000:1. Di samping mempunyai refresh rate yang tinggi, monitor ini juga kompatibel dengan fitur anti-tearing Nvidia G-Sync.

Seperti halnya monitor-monitor modern, rancangan dengan bezel yang amat tipis membuatnya tetap ideal dalam konfigurasi dual monitor. Bagian belakangnya juga dibuat seminimalis mungkin agar setup gaming konsumen tidak terganggu secara estetika.

Samsung Space Gaming Monitor / Samsung
Samsung Space Gaming Monitor / Samsung

Di samping CRG5, Samsung turut menyingkap versi gaming dari Samsung Space Monitor. Seperti saudara non-gaming-nya, keistimewaannya terletak pada dudukan unik yang dapat dijepitkan ke belakang meja, sehingga layarnya bisa dipepetkan ke tembok guna menghemat ruang di atas meja.

Penambahan label “Gaming” pada namanya mengacu pada panel 32 inci beresolusi 2560 x 1440 pixel yang memiliki refresh rate 144 Hz, sesuai dengan standar minimal mayoritas gamer saat ini. Tidak ketinggalan juga adalah kompatibilitas FreeSync bagi para pengguna GPU AMD Radeon.

Saat ini yang sudah dipasarkan barulah Samsung CRG5 saja, dengan banderol $400. Space Gaming Monitor di sisi lain belum memiliki jadwal rilis maupun banderol harga, namun seandainya versi standarnya bisa dijadikan rujukan, monitor tersebut dijual dengan harga $330 – $400 (tergantung varian).

Sumber: Samsung.

HP Luncurkan Monitor QHD 240 Hz dan Sekuel dari Gaming Headset Inovatifnya

Seperti biasa setiap tahunnya, deretan game yang diluncurkan di Gamescom turut dibarengi oleh sejumlah gaming gear baru. Dari kubu HP tahun ini, ada dua perangkat menarik yang diumumkan di bawah divisi gaming-nya, Omen.

Perangkat yang pertama adalah HP Omen X 27. Ukuran monitor ini memang kalah jauh dari persembahan terbaru Alienware, akan tetapi panelnya sangat istimewa: 27 inci dengan resolusi 2560 x 1440 pixel (QHD), refresh rate 240 Hz, dan response time 1 ms. Perpaduan resolusi dan refresh rate-nya ini tergolong langka mengingat mayoritas monitor 240 Hz yang ada di pasaran saat ini hanya mengemas resolusi 1080p.

Bukan hanya itu saja, panel milik Omen X 27 juga sudah mendukung penuh format HDR. Ia bahkan kompatibel dengan FreeSync 2 HDR, fitur khusus seri GPU AMD Radeon yang pada dasarnya mampu mencegah problem screen tearing terjadi meski monitor tengah menayangkan konten HDR.

HP Omen Mindframe Prime / HP
HP Omen Mindframe Prime / HP

Produk yang kedua adalah HP Omen Mindframe Prime, sekuel dari headset “anti kuping panas” yang HP rilis tahun lalu. Seperti sebelumnya, sistem termoelektrik yang bertugas menyerap udara panas di dalam earcup dan membuangnya ke luar kembali menjadi daya tarik utama dari headset ini.

Yang membuat suksesornya berbeda adalah, kinerjanya menyerap dan mengeliminasi panas semakin efektif berkat penambahan heat spreader berbahan grafit yang ditempatkan di sisi dalam earcup. Juga ikut disempurnakan adalah performa mikrofonnya, yang kini berjumlah sepasang dan bertipe noise cancelling, dengan klaim kemampuan mengeliminasi suara luar hingga 40 desibel.

Terkait jadwal pemasarannya, HP Omen X bakal tersedia lebih dulu mulai bulan September mendatang dengan harga $649, sedangkan HP Omen Mindframe Prime baru akan menyusul di bulan Januari 2020 seharga $199.

Sumber: Trusted Reviews dan IGN.

Ini Dia Semua Trailer Game Baru yang Dipamerkan di Gamescom 2019

Gamescom 2019 telah dimulai. Acara yang diadakan tiap tahun di kota Cologne, Jerman itu merupakan pameran gaming terbesar di dunia jika ditakar dari jumlah pengunjung serta ukuran lokasi. Tahun lalu, event diikuti oleh 1037 peserta pameran dan lebih dari 370 ribu pengunjung dari 56 negara. Dan seperti E3, Gamecom juga dimanfaatkan para developer untuk melepas berita atau trailer baru game yang tengah mereka garap.

Momen pembukaan Gamescom 2019 sendiri diisi oleh penyingkapan tiga jenis trailer, yaitu sinematik, gameplay serta video-video game PC yang memperlihatkan kecanggihan grafis berbekal teknologi ray tracing atau dukungan resolusi 4K. Ajang tahun ini diramaikan oleh judul-judul besar yang rencananya akan dilepas tak lama lagi, di antaranya Death Stranding, Gears 5, Cyberpunk 2077, Control sampai Watch Dogs Legion.

Gamescom tentu saja turut diwarnai oleh pengumuman-pengumuman permainan menarik, misalnya penyingkapan Little Nightmares 2 dan Everspace 2, upgrade ray tracing pada Minecraft, hingga terkait peluncuran The Witcher 3 dan Hotline Miami Collection di Nintendo Switch. Tak sempat menyimak Gamescom 2019? Jangan cemas, di bawah ini Anda bisa menyimak (hampir) seluruh trailer yang dipublikasikan selama ajang digelar.

 

Blair Witch

 

Call of Duty: Modern Warfare

 

Control

 

Creature in the Well

 

Cyberpunk 2077 (Stadia)

 

Darksiders Genesis

 

Death Stranding

 

Destiny 2: Shadowkeep

 

Disintegration

 

Everspace 2

 

Gears 5

 

Ghostrunner

 

Greedfall

 

Hotline Miami Collection (Switch)

 

Humandkind

 

Kerbal Space Program 2

 

Little Nightmares 2

 

Life is Strange 2 – Episode 4

 

Marvel’s Avengers

 

Minecraft (Windows 10, GeForce RTX)

 

Mount & Blade II: Bannerlord

 

NBA 2K20

 

Need for Speed Heat

 

Ori and the Blind Forest – Definitive Edition (Switch)

 

Synced: Off-Planet

 

Vampire: The Masquerade–Bloodlines 2

 

Watch Dogs: Legion

 

Wolfenstein: Youngblood

 

The Witcher 3: Wild Hunt – Complete Edition (Switch)

Setelah menyaksikan semua trailer anyar ini, judul apa yang jadi favorit dan paling Anda nantikan perilisannya? Bagi saya, Death Stranding terlihat makin menarik, namun hati ini tetap sulit beralih dari Cyberpunk 2077. Saya juga semakin penasaran dengan Kerbal Space Program 2, Blair Witch dan Vampire: The Masquarade – Bloodlines 2. Jika konten dan mutu permainan-permainan ini sesuai dengan janji developer, kemungkinan besar saya akan membelinya.

Sekuel Game Simulasi Penerbangan Antariksa Jenaka Kerbal Space Program Diumumkan

Ada banyak game berkualitas kesusahan merangkul pemain kasual karena kompleksnya gameplay dan ditambah lagi proses belajar yang menuntut waktu serta perhatian. Di sinilah isitimewanya Kerbal Space Program. Permainan simulasi penerbangan luar angkasa ini pada dasarnya sulit, namun jadi favorit banyak orang karena adiktif serta menyajikan arahan yang jenaka.

Dan di momen pembukaan Gamescom Cologne 2019, tim Private Division resmi mengumumkan sekuel dari Kerbal Space Program lewat sebuah trailer. Permainan berjudul Kerbal Space Program 2 itu dirancang untuk menyempurnakan gameplay serta mengekspansi fitur-fitur pendahulunya. Menariknya, game tidak digarap developer aslinya, (Monkey) Squad asal Meksiko, tapi dikembangkan oleh Star Theory setelah franchis ini diambil alih Take-Two Interactive.

Kerbal Space Program 2 tetap mengusung aspek-aspek fundamental pendahulunya, seperti membangun program antariksa serta menciptakan pesawat-pesawat luar angkasa. Namun Star Theory melangkah lebih jauh dan mempersilakan kita merakit kapal-kapal penjelajah bintang yang bisa membawa para Kerbal (alien lucu berkulit hijau yang jadi primadona permainan ini) pergi dari sistem tata surya mereka.

KSP2 3

Agar lebih bersahabat untuk para pemula sembari memastikan pemain veteran lebih betah menikmatinya, Star Theory menyiapkan sesi tutorial beranimasi, memperbaiki user interface, dan merombak bagian instruksi penerbangan serta perakitan. Anda tidak perlu cemas, tak ada pengurangan tingkat kesulitan sama sekali. Kerbal Space Program 2 tetap menuntut kita buat mengeluarkan seluruh akal dan kreativitas.

Kejutan dari Star Theory tidak berhenti sampai di sana. Selain menyuguhkan gameplay ‘tradisional’ yang digemari fans, Kerbal Space Program 2 juga memperkenankan kita untuk membangun koloni di planet lain. Kesempatan ini memang menarik, namun memberikan pemain tantangan baru karena mereka harus beradaptasi dengan situasi dan gravitasi di tempat itu. Kemudian kita perlu mengumpulkan sumber daya buat membangun gedung, stasiun luar angkasa, tempat tinggal serta untuk memproduksi bahan bakar.

KSP2 2

Jika koloni bisa berkembang dan makmur, pemain dapat melakukan eksplorasi lebih jauh lagi ke sistem tata surya lain. Di sana ada banyak kejutan unik serta situasi-situasi mencengangkan, contohnya planet mirip Bumi berukuran raksasa dengan cincin ala Jupiter atau serta sepasang bintang yang saling terkunci dalam ‘dansa gravitasi’.

KSP2 4

Kerbal Space Program 2 akan meluncur pada tahun 2020 di PC, Xbox One dan PlayStation 4, tapi tanggal spesifiknya belum diketahui. Tim Star Theory kabarnya memanfaatkan teknologi engine baru yang memudahkan proses modding serta memungkinkan ada dukungan mode multiplayer. Semua fitur itu akan hadir via update.

Yang Perlu Anda Ketahui Mengenai Game Balap Baru EA, Need for Speed Heat

Populer di era 90-an, EA telah merilis lebih dari 20 permainan Need for Speed dalam rentang waktu dua dekade, dan pengerjaannya dilakukan oleh tim developer berbeda. Publisher juga pernah melepas beberapa spin-off, lalu melakukan reboot di tahun 2015 dengan maksud mengembalikan kejayaan seri ini. Namun mungkin, kenangan manis Underground dan Most Wanted merupakan yang paling melekat di ingatan kita.

Absen selama dua tahun selepas perilisan Payback, Electronic Arts baru saja mengumumkan game terbaru di seri NFS. EA memberinya judul Need for Speed Heat, dan permainan ini mencoba mewariskan konsep yang dahulu disajikan Most Wanted. NFS Heat menyuguhkan kembali dunia yang terbuka luas serta aksi kebut-kebutan melawan ‘otoritas nakal’.

Sejujurnya, arahan seperti ini sudah berkali-kali diusung Need for Speed, maka dari itu developer Ghost Games menerapkan twist menarik pada gameplay-nya. Di siang hari, Anda dapat menjelajahi berbagai lokasi di Palm City dan berpartisipasi di kompetisi Speedhunter Showdown, kemudian mengumpulkan uang buat membeli kendaraan baru serta melakukan modifikasi. Di malam hari, Anda dipersilakan untuk ikut serta dalam ajang balapan liar. Dan di sinilah bagian terunik dari Heat.

Dengan mengikuti kontes ilegal di malam hari, Anda bisa mengumpulkan ‘mata uang’ berbeda: Rep. EA belum menjelaskan lebih rinci apa yang dapat Anda lakukan dengan Rep, tapi saya menduga, Rep memungkinkan kita membuka konten khusus yang tak bisa diakses oleh uang biasa – boleh jadi berupa upgrade atau modifikasi tak resmi. Namun kesempatan menarik ini juga memiliki resiko.

Di malam hari, para polisi nakal berpatroli dan membuat situasi jadi lebih rumit. Mereka siap melakukan pengejaran, dan jika tertangkap, maka uang dan aset Anda akan disita. Prediksi saya, para penegak hukum tidak hanya sekadar mengejar, tetapi juga menggunakan sejumlah perlengkapan serta taktik penyergapan demi menghentikan kendaraan. Bahkan boleh jadi aksi mereka turut dibantu helikopter seperti di Need for Speed Most Wanted.

Electronic Arts berencana untuk memublikasikan trailer gameplay Need for Speed Heat di acara Gamescom Cologne 2019 yang dimulai tanggal 20 Agustus nanti. Kemungkinan besar, publisher juga akan memanfaatkan momen itu buat menyingkap detail lebih jauh mengenai game. Lewat Heat, EA dan Ghost Games menjanjikan ‘keleluasaan berekspresi melalui kustomisasi, budaya otomotif urban, serta narasi seru’.

Need for Speed Heat dijadwalkan untuk meluncur di PC, PlayStation 4 dan Xbox One pada tanggal 8 November 2019. Sedikit info: Ghost Games adalah tim yang bertanggung jawab dalam pembuatan NFS Rivals, Payback dan reboot Need for Speed.

Via Polygon.