LG Ungkap Laptop Gaming Perdananya, UltraGear 17G90Q

Sekitar enam tahun sejak menyeriusi segmen laptop lewat seri LG Gram, LG kini ingin melebarkan sayapnya ke ranah laptop gaming. Melalui sebuah siaran pers, LG mengumumkan laptop gaming perdananya: LG UltraGear 17G90Q.

LG tampaknya tidak mau tanggung-tanggung dalam menjalani debutnya, sebab laptop ini datang membawa spesifikasi kelas atas. Utamanya adalah prosesor Intel generasi ke-11 Tiger Lake H Series dan kartu grafis Nvidia GeForce RTX 3080 Max-Q, lengkap dengan sistem pendingin vapor chamber guna menjamin performa yang konsisten.

Melengkapi spesifikasinya adalah memory dual-channel dengan kapasitas 16 GB atau 32 GB, serta sepasang slot SSD M.2 NVMe dengan dukungan kapasitas hingga 1 TB, tidak ketinggalan pula baterai berkapasitas 93 Wh. Hebatnya, semua itu dikemas dalam bodi yang relatif ringkas, dengan tebal hanya 21,4 mm dan bobot 2,64 kg.

Secara estetika, laptop ini terkesan memiliki gaya industrial dengan sasis serba aluminium, sekaligus kelihatan cukup minimalis untuk sebuah laptop gaming. Di dekat engsel layarnya, kita bisa melihat dua ventilasi besar untuk mengakomodasi sirkulasi udaranya.

Bicara soal layar, laptop ini datang membawa panel IPS 17,3 inci dengan resolusi 1920 x 1080, refresh rate 300 Hz, dan waktu respon 1 milidetik (GtG). Pengalaman panjang LG memproduksi monitor gaming semestinya juga bakal bisa dirasakan di laptop ini.

Port yang tertanam cukup melimpah, mulai dari port USB 4 Gen 3×2 Type C, USB 3.2 Gen 2×1 Type C, sepasang port USB 3.2 Gen 2×1 Type A, HDMI, Ethernet, sampai slot kartu microSD. Fitur-fitur pendukungnya mencakup sepasang speaker DTS:X Ultra, Wi-Fi 6E dan Intel Killer Wireless, serta sensor sidik jari di tombol power.

Secara keseluruhan, debut perdana LG di ranah laptop gaming ini terdengar cukup menjanjikan. Sayang LG baru berencana memasarkannya di Korea Selatan dan Amerika Serikat saja pada awal 2022 mendatang. Harganya masih belum diketahui, tapi kemungkinan bakal disingkap di event CES 2022 tidak lama lagi (4 Januari).

Sumber: The Verge dan LG.

8 Laptop Gaming dengan Harga 10-15 Jutaan Rupiah Edisi Tahun 2021

Apa yang membedakan laptop gaming dari laptop biasa? Pertanyaan ini tentu sudah sangat umum kita dengar, dan sering kali jawabannya sesederhana “laptop gaming dibekali kartu grafis diskret, laptop biasa tidak.”

Jawaban tersebut tidak salah, tapi sebenarnya masih bisa dielaborasi lebih jauh lagi, sebab tidak semua kartu grafis diskret diciptakan sama. Contohnya, Nvidia GeForce MX450 dan GTX 1650 sama-sama merupakan kartu grafis diskret, tapi salah satunya lebih diperuntukkan kebutuhan harian ketimbang gaming, dan selisih performa di antara keduanya pun cukup jauh saat dipakai untuk menjalankan game.

Terlepas dari itu, kehadiran kartu grafis yang terpisah dari komponen prosesor memang adalah syarat utama agar laptop bisa masuk kategori gaming, dan itu yang sering kali menjadi alasan mengapa harganya bisa mahal.

Kabar baiknya, di tahun 2021 ini pun kita masih bisa mendapatkan laptop gaming dengan harga 10-15 jutaan rupiah. Bukan sekadar laptop yang bisa dipakai untuk bermain game, tapi yang benar-benar produsennya ciptakan untuk keperluan gaming.

Mengacu pada kriteria tersebut, di artikel ini saya sengaja tidak mencantumkan laptop-laptop yang dibekali kartu grafis mainstream seperti GeForce MX350 atau MX450 tadi. Malahan, sebagian di antaranya justru mengusung seri kartu grafis terbaru Nvidia, yakni RTX 30 Series.

Tanpa perlu berlama-lama lagi, berikut adalah 8 laptop gaming dengan harga 10-15 jutaan rupiah edisi tahun 2021 yang dapat dibeli di Indonesia.

Laptop gaming 10-15 jutaan rupiah dari Acer

1. Acer Nitro AN515-57-56ER

Dibanderol Rp14.999.000, Acer Nitro AN515-57-56ER adalah pilihan tepat bagi yang memerlukan laptop gaming dengan spesifikasi terkini. Perangkat ditenagai prosesor Intel Core i5-11400H (6-core, 12-thread), dan yang lebih penting lagi, kartu grafis Nvidia GeForce RTX 3050 4 GB. Artinya, laptop ini sepenuhnya mendukung teknologi ray-tracing sekaligus DLSS besutan Nvidia.

Melengkapi spesifikasinya adalah RAM 8 GB dan SSD NVMe 512 GB yang semuanya user-upgradeable. Layarnya merupakan panel IPS-Level 15,6 inci dengan resolusi FHD (1080p) dan refresh rate 144 Hz. Masih tidak percaya ini merupakan laptop gaming? Perhatikan saja tarian lampu RGB-nya.

Link pembelian: Acer Nitro AN515-57-56ER

2. Acer Swift X SFX14-41G-R2TD

Jangan tertipu oleh penampilannya yang tidak terkesan gaming sama sekali, sebab spesifikasinya tidak kalah mumpuni dibanding saudaranya yang serba RGB tadi. Yang paling utama, ia juga dibekali GPU RTX 3050 4 GB, sedangkan untuk prosesornya, ia mengandalkan AMD Ryzen 5 5500U (6-core, 12-thread).

Perangkat dibekali RAM 16 GB (tidak upgradeable) dan SSD NVMe 512 GB. Layarnya menggunakan panel IPS 14 inci beresolusi FHD, tapi refresh rate-nya cuma 60 Hz. Secara keseluruhan, perangkat ini cocok bagi yang memerlukan laptop untuk bekerja, dan yang sesekali juga ingin memainkan game-game AAA. Harganya? Rp14.999.000.

Link pembelian: Acer Swift X SFX14-41G-R2TD

Laptop gaming 10-15 jutaan rupiah dari Asus

3. Asus TUF Gaming FX506LH-I565B6T

Kalau tidak mementingkan ray-tracing ataupun DLSS, Anda bisa menghemat hampir dua juta rupiah dengan meminang laptop yang satu ini. Meski harga laptop ini cuma Rp13.099.000, spesifikasinya tetap mumpuni untuk gaming: prosesor Intel Core i5-10300H (4-core, 8-thread), GPU GeForce GTX 1650 4 GB, RAM 8 GB, dan SSD NVMe 512 GB.

Ia dibekali layar IPS-Level 15,6 inci dengan resolusi 1920 x 1080. Refresh rate-nya juga sudah 144 Hz, membuatnya layak untuk dipakai dalam konteks gaming kompetitif. Buat bekerja pun juga oke, sebab seperti dua laptop sebelumnya dari Acer, paket penjualannya turut disertai software Office Home & Student 2019.

Link pembelian: Asus TUF Gaming FX506LH-I565B6T

4. Asus TUF Gaming A15 FA506IC-R735B6T

Lagi-lagi Anda tak perlu menghabiskan dana lebih dari 15 juta rupiah untuk mendapatkan laptop gaming dengan kartu grafis RTX generasi kedua. Selain GPU RTX 3050 4 GB, laptop seharga Rp14.999.000 ini juga mengemas prosesor AMD Ryzen 7 4800H (8-core, 16-thread) yang cukup powerful.

Spesifikasi lengkapnya meliputi RAM 8 GB, SSD NVMe 512 GB, dan layar IPS-Level 15,6 inci FHD 144 Hz. Anda butuh laptop gaming dengan harga bersahabat yang juga bisa dipakai untuk video editing? Laptop ini bisa jadi salah satu kandidat kuat.

Link pembelian: Asus TUF Gaming A15 FA506IC-R735B6T

5. Asus ROG Strix G513IH-R765B6T-O

Bisakah Anda mendapat laptop gaming dari lini Asus ROG dengan modal 15 jutaan? Rupanya bisa, buktinya adalah laptop seharga Rp15.799.000 ini. Sebagai bagian dari keluarga ROG, otomatis styling-nya jauh lebih menarik ketimbang seri TUF Gaming, dan pencahayaan RGB pun tentu sudah menjadi fitur standar di sini.

Untuk spesifikasinya, perangkat dibekali prosesor Ryzen 7 4800H (8-core, 16-thread), GPU GTX 1650 4 GB, RAM 8 GB, dan SSD NVMe 512 GB. Layarnya merupakan panel IPS-Level 15,6 inci dengan resolusi 1920 x 1080 dan refresh rate 144 Hz. Paket penjualannya sudah mencakup Office Home & Student 2019, plus sebuah tas ransel ROG.

Link pembelian: Asus ROG Strix G513IH-R765B6T-O

Laptop gaming 10-15 jutaan rupiah dari MSI

6. MSI GF63 Thin 11SC-080ID

Sekali lagi, seandainya Anda tidak masalah bermain tanpa ray-tracing dan DLSS, maka Anda bakal punya sisa bujet untuk dibelanjakan produk lain, semisal mouse gaming wireless atau headset gaming. Buat yang punya rencana demikian, laptop seharga Rp12.999.000 dari MSI ini pantas Anda pertimbangkan.

Sesuai kriteria, spesifikasinya sepenuhnya layak untuk gaming: prosesor Intel Core i5-11400H (6-core, 12-thread), GPU GTX 1650 4 GB, RAM 8 GB, dan SSD NVMe 512 GB. Perangkat mengemas layar IPS-Level 15,6 inci dengan resolusi FHD dan refresh rate 144 Hz.

Link pembelian: MSI GF63 Thin 11SC-080ID

7. MSI Katana GF66 11UC-447ID

Kombinasi prosesor Intel Core i5-11400H (6-core, 12-thread) dan GPU RTX 3050 4 GB adalah tandem yang pas untuk gaming dengan lancar di resolusi FHD, dan laptop ini sekali lagi membuktikan bahwa itu sudah bisa didapat di harga Rp14.999.000 saja.

Penggemar game kompetitif pun juga akan dimanjakan oleh layar IPS-Level 15,6 inci FHD 144 Hz yang dimilikinya. Sebuah laptop gaming modern juga tidak akan lengkap tanpa RAM dan storage yang bisa di-upgrade. Namun untuk opsi default-nya, konsumen bakal mendapat RAM 8 GB dan SSD NVMe 512 GB.

Link pembelian: MSI GF66 11UC-447ID

Laptop gaming 10-15 jutaan rupiah dari HP

8. HP Pavilion Gaming 15-ec2010AX

Terakhir, ada laptop gaming besutan HP yang dibanderol Rp15.999.000 ini. Desainnya memang belum sekeren seri Victus maupun Omen, tapi yang penting spesifikasinya sudah kapabel untuk menjalankan deretan game AAA: prosesor Ryzen 5 5600H (6-core, 12-thread), GPU RTX 3050 4 GB, RAM 8 GB, dan SSD NVMe 512 GB.

Tak hanya game AAA, game esport pun juga siap disajikan dengan baik berkat layarnya yang mendukung refresh rate 144 Hz. Panel yang digunakan sendiri adalah panel IPS 15,6 inci dengan resolusi 1080p.

Link pembelian: HP Pavilion Gaming 15-ec2010AX

Hybrid.co.id hadir juga di berbagai media sosial. Temukan konten yang menarik di Instagram atau follow akun Twitter kami. Jangan lupa juga untuk Likes Fanpage Facebook Hybrid.

Alienware Kembali Menapakkan Kaki di Indonesia, Luncurkan Dua Laptop Gaming Baru

Alienware resmi menjejakkan kakinya kembali di pasar tanah air setelah sempat hengkang di tahun 2016. Melalui sebuah acara virtual, Dell mengumumkan ketersediaan laptop-laptop terbaru dari sub-brand khusus gaming-nya tersebut di Indonesia dan sejumlah negara lain di kawasan Asia Tenggara.

Untuk pasar Indonesia, dua laptop Alienware yang akan hadir adalah Alienware m15 R6 dan Alienware m15 Ryzen Edition R5. Di saat yang sama, Dell juga bakal menghadirkan laptop Dell G15 dan Dell G15 Ryzen Edition yang menyasar segmen konsumen yang berbeda.

Dalam presentasinya, Leonard Kee selaku Regional Product Manager Dell menjelaskan bahwa pandemi dan meningkatnya permintaan di pasar gaming menjadi alasan kuat bagi mereka untuk merambah konsumen di lebih banyak negara.

Sebagai informasi, alasan Alienware hengkang dari Indonesia lima tahun lalu adalah karena rendahnya permintaan pasar. Sekarang, situasinya jadi berbanding terbalik. Jumlah gamer terus meningkat semenjak pandemi COVID-19 merebak, dan Dell maupun Alienware tentu tidak mau melewatkan momentum tersebut.

Alienware m15 R6 dan Alienware m15 Ryzen Edition R5

Tipikal Alienware, desain yang keren serta performa tanpa kompromi selalu menjadi suguhan utama, dan prinsip tersebut juga mereka terapkan di kedua laptop ini. Tidak seperti laptop-laptop Alienware dari beberapa tahun silam, penampilan duo m15 ini tampak jauh lebih dewasa dan tidak kelewat norak. Di mata saya, desainnya terkesan industrial, tapi di saat yang sama masih menyiratkan nuansa gaming yang kental.

Urusan performa, m15 R6 mengandalkan prosesor Intel Core i7-11800H, sementara m15 Ryzen Edition R5 menawarkan dua opsi, yakni Ryzen 7 5800H dan Ryzen 9 5900HX. Kedua laptop sama-sama bakal hadir dalam varian yang dibekali kartu grafis Nvidia GeForce RTX 3060 6 GB atau RTX 3070 8 GB.

Istimewanya, Alienware tidak menggunakan kartu grafis versi Max-Q yang mengorbankan kinerja demi mengedepankan efisiensi. Sebaliknya, duo m15 ini justru hadir mengusung versi standar dari RTX 3060 dan RTX 3070 untuk laptop yang lebih bertenaga.

Menurut Leonard, rahasianya terletak pada sistem pendingin mutakhir Cryotech 2.0 yang Alienware implementasikan pada kedua laptop tersebut. Sistem ini mengemas komponen heatpipe dengan ukuran 40% lebih besar, serta yang melibatkan 22% lebih banyak material tembaga. Dengan begitu, sistem jadi bisa mentransfer panas dari komponen GPU dan CPU secara lebih efektif.

Sepasang kipas besar kemudian menyalurkan hawa panas tersebut ke luar melalui empat ventilasi di sisi kiri, kanan, dan belakang, sekaligus menghirup udara segar dari lubang ventilasi di atas dan bawah. Berkat sistem pendingin yang efektif ini, Alienware pun tidak ragu menyematkan kartu grafis dengan TGP (total graphics power) maksimum sebesar 125 W, lebih tinggi daripada di mayoritas laptop gaming lain.

Melengkapi spesifikasinya adalah RAM DDR4 3200 MHz berkapasitas 16 GB atau 32 GB, serta SSD NVMe sebesar 512 GB atau 1 TB. Varian manapun yang konsumen pilih, memory beserta storage-nya bisa ditambah sewaktu-waktu, sebuah nilai plus yang dulunya kerap absen dan menjadi salah satu keluhan terbesar pengguna laptop Alienware.

Duo Alienware m15 anyar ini datang mengusung layar 15,6 inci dengan dua opsi resolusi yang berbeda: 1080p 165 Hz, atau 1440p 240 Hz. Pada varian termahalnya, m15 mengemas keyboard dengan mechanical switch Cherry MX Low Profile. Leonard juga sempat menyinggung mengenai charger model baru yang sekitar 30% lebih kecil daripada milik generasi-generasi sebelumnya.

Di Indonesia, Dell bakal memasarkan kedua laptop ini mulai bulan Oktober 2021. Alienware m15 R6 akan dijual dengan harga mulai Rp40.099.000, sedangkan m15 Ryzen Edition R5 dibanderol mulai Rp38.099.000. Kenapa m15 R6 lebih mahal? Karena ia punya sejumlah fitur eksklusif besutan Intel yang tak dimiliki saudaranya.

Fitur yang dimaksud antara lain adalah port Thunderbolt 4, Intel Killer DoubleShot Pro untuk semakin mengoptimalkan koneksi internet, dan Temperature Cruise Control (TCC) untuk mengatur agar suhu CPU tidak pernah melewati batas yang telah pengguna tentukan.

Dell G15 dan Dell G15 Ryzen Edition

Sebelum membahas lebih jauh, saya tahu sebagian dari Anda mungkin bertanya-tanya, “Kenapa harus ada laptop gaming Dell kalau sekarang sudah ada Alienware?” Jawabannya sederhana saja; karena segmen konsumen yang dituju berbeda.

“Dell G15 ditujukan untuk orang-orang yang ingin menceburkan kakinya (ke ranah gaming). Ibaratnya ini mobil pertama mereka,” ucap Leonard saat ditanya mengenai hal ini.

Kalau Anda tanya saya, saya bakal menjawab bahwa Dell G15 ditujukan untuk gamer dengan bujet terbatas, sementara Alienware m15 disiapkan untuk kalangan gamer sultan. Dari harganya saja sudah kelihatan: Dell G15 dihargai mulai Rp21.499.000, sementara Dell G15 Ryzen Edition mulai Rp16.599.000, semuanya cuma sekitar separuh harga Alienware m15.

Menengok dapur pacunya, kita bisa menemukan prosesor Intel Core i5-11400H atau Core i7-11800H pada Dell G15. Untuk Dell G15 Ryzen Edition, pilihan prosesor yang tersedia adalah Ryzen 5 5600H dan Ryzen 7 5800H. Opsi GPU-nya terdiri dari RTX 3050 4 GB dan RTX 3050 Ti 4 GB.

Untuk RAM-nya, duo Dell G15 ini sudah menggunakan modul DDR4 3200 MHz dengan pilihan kapasitas 8 GB atau 16 GB. Lalu untuk storage, keduanya menawarkan SSD NVMe berkapasitas 256 GB atau 512 GB. Kabar baiknya, baik RAM maupun SSD-nya juga user upgradeable seperti Alienware m15.

Kedua laptop ini belum memakai Cryotech, tapi setidaknya sistem pendinginnya memiliki jumlah heatpipe tembaga sekaligus ventilasi yang yang lebih banyak daripada generasi sebelumnya. Saat memerlukan kinerja terbaik, pengguna bisa dengan mudah meningkatkan kinerja sistem pendinginnya dan menggeber kecepatan putaran kipasnya hanya dengan mengaktifkan fitur Game Shift via satu klik tombol.

Dell bilang bahwa desainnya telah dirancang ulang secara total, dan kita bisa melihat beberapa bagian yang terinspirasi langsung dari desain khas Alienware. Laptop ini memiliki panel layar 15,6 inci dengan opsi resolusi 1080p 120 Hz atau 1080p 165 Hz.

Di Indonesia, Dell G15 Ryzen Edition kabarnya sudah tersedia mulai sekarang, sedangkan Dell G15 baru akan menyusul di bulan Oktober mendatang. Untuk penjualan online, Dell memilih untuk bermitra secara eksklusif dengan JD.id. Detail lebih lengkap mengenai pre-order laptop gaming terbaru Dell dan Alienware bisa dilihat di tautan ini.

8 Laptop Gaming di Bawah 10 Juta Rupiah yang Bisa Dibeli di Indonesia

Mencari laptop gaming di bawah 10 juta rupiah itu susah-susah gampang. Susah karena tidak ada laptop yang betul-betul didedikasikan untuk gaming yang harganya semurah itu. Gampang karena laptop zaman sekarang telah dibekali performa yang cukup mumpuni untuk gaming.

Sudah bukan rahasia kalau gaming menuntut kinerja kartu grafis yang tinggi. Itulah mengapa laptop gaming dibekali kartu grafis yang terpisah dari komponen prosesornya, dan itu juga yang menyebabkan harganya melambung tinggi di atas laptop standar.

Kabar baiknya, chip grafis yang terintegrasi pada deretan prosesor generasi terbaru sekarang sudah cukup kuat untuk menjalankan berbagai judul game secara lancar. Jadi, beberapa laptop biasa pun sebenarnya juga sudah bisa dipakai untuk gaming. Namun tentu saja, ini harus diimbangi dengan pengaturan setting grafis di dalam game yang masuk akal.

Buat yang memiliki modal 10 juta rupiah dan ingin membeli laptop untuk gaming, berikut adalah 8 opsi yang bisa dijadikan referensi.

Laptop gaming di bawah 10 juta dari Lenovo

1. Lenovo IdeaPad L340 15

Laptop gaming di bawah 10 juta

Dibanderol Rp8.799.000, laptop gaming 8 jutaan ini mengandalkan prosesor AMD Ryzen 7 3700U (4-core, 8-thread) dengan chip grafis Radeon RX Vega 10 yang kapabel. Performanya kian disempurnakan berkat penggunaan SSD berkapasitas 256 GB, serta RAM sebesar 8 GB yang upgradeable.

Lenovo IdeaPad L340 15 mengemas layar 15,6 inci beresolusi 1080p. Paket penjualannya sudah termasuk sistem operasi Windows 10.

Link pembelian: Lenovo IdeaPad L340 15

2. Lenovo IdeaPad Slim 3 (Ryzen 5)

Laptop gaming di bawah 10 juta

Ryzen 5 5500U menjadi pilihan yang populer di antara para produsen laptop berkat keseimbangan antara performa dan efisiensi yang ditawarkan. Prosesor ini juga chip grafis bawaan yang cukup lumayan, sanggup menjalankan game macam GTA V di rata-rata 40-an fps pada resolusi 1080p dengan setting grafis normal.

Salah satu laptop Ryzen 5 5500U yang patut dipertimbangkan adalah Lenovo IdeaPad Slim 3, yang dijual dengan harga resmi Rp9.999.000. Perangkat ditenagai RAM 8 GB beserta SSD NVMe 512 GB, dan semuanya bisa ditambah lagi sewaktu-waktu. Layar 14 incinya sudah menggunakan panel IPS beresolusi FHD.

Link pembelian: Lenovo IdeaPad Slim 3 (Ryzen 5)

3. Lenovo IdeaPad Slim 3 (Ryzen 3)

Laptop gaming di bawah 10 juta

Kalau 10 juta masih dirasa terlalu mahal, Anda bisa melirik varian lain Lenovo IdeaPad Slim 3 yang ditenagai prosesor Ryzen 3 5300U (4-core, 8-thread), yang dijual seharga Rp8.999.000. Berhubung lebih murah, kinerjanya jelas lebih inferior, tapi setidaknya masih sanggup menjalankan Valorant di rata-rata 60-an fps pada resolusi 1080p dengan setting Medium.

Di luar prosesornya, spesifikasinya mirip seperti varian yang dibekali prosesor Ryzen 5 tadi, dengan RAM 8 GB dan SSD NVMe 512 GB yang semuanya upgradeable, plus layar 14 inci beresolusi 1080p.

Link pembelian: Lenovo IdeaPad Slim 3 (Ryzen 3)

4. Lenovo IdeaPad Slim 3i

Laptop gaming di bawah 10 juta

Opsi terakhir laptop terjangkau yang ditenagai prosesor Core i5-1135G7 adalah Lenovo IdeaPad Slim 3i. Spesifikasi lengkapnya meliputi RAM 8 GB serta SSD 256 GB, dan kombinasi ini sudah cukup kuat untuk menjalankan, misalnya, Doom Eternal di rata-rata 40 fps pada resolusi 720p dengan setting Low.

Laptop dengan layar 14 inci beresolusi FHD ini sudah bisa dibeli dengan harga Rp9.599.000, juga sudah termasuk Windows dan Office.

Link pembelian: Lenovo IdeaPad Slim 3i

Laptop gaming di bawah 10 juta dari Acer

5. Acer Aspire 5 A515-45

Laptop gaming di bawah 10 juta

Dengan dana Rp9.999.000, Anda sudah bisa membawa pulang laptop yang dibekali prosesor AMD Ryzen 5 5500U. Prosesor tersebut memiliki 6-core dan 12-thread, serta mengemas chip grafis dengan 7-core dan clock speed 1.800 MHz. Melengkapi spesifikasi laptop-nya adalah RAM 8 GB dan SSD NVMe 512 GB.

Acer Aspire 5 A515-45 dibekali layar 15,6 inci FHD. Selain OS Windows 10, paket penjualannya juga sudah termasuk Office Home & Student 2019.

Link pembelian: Acer Aspire 5 A515-45

6. Acer Aspire 5 Slim A514-54

Laptop gaming di bawah 10 juta

Beralih ke kubu Intel, mereka juga punya prosesor kelas menengah dengan chip grafis bawaan yang mumpuni, yakni Core i5-1135G7 (4-core, 8-thread). Untuk game super-berat macam Red Dead Redemption 2 misalnya, chip Iris XE milik mampu menjalankannya di rata-rata 30-an fps pada resolusi 720p dengan setting Low.

Salah satu laptop dengan harga di bawah 10 juta rupiah yang ditenagai prosesor tersebut adalah Acer Aspire 5 Slim A514-54. Spesifikasinya mencakup RAM 8 GB (upgradeable) dan SSD NVMe 512 GB, serta layar 14 inci beresolusi 1366 x 768. Laptop ini dijual seharga Rp9.999.000, sudah termasuk Windows dan Office.

Link pembelian: Acer Aspire 5 Slim A514-54

Laptop gaming di bawah 10 juta dari HP

7. HP 14s-fq1004AU

Laptop gaming di bawah 10 juta

Bagaimana dengan game kompetitif? Sebagus apa performa chip grafis bawaan Ryzen 5 5500U? Cukup kuat untuk menjalankan Valorant di rata-rata 70-an fps pada resolusi 1080p dengan setting High. Maka dari itu, jika Anda cuma punya modal tidak lebih dari 10 juta rupiah, Anda bisa mencari laptop yang dibekali prosesor ini untuk keperluan gaming, seperti misalnya HP 14s-fq1004AU ini.

Laptop ini dibekali RAM 8 GB beserta SSD NVMe 512 GB. Layarnya juga telah menggunakan panel IPS 14 inci dengan resolusi 1920 x 1080. Seperti laptop Ryzen 5 5500U lain yang ada di artikel ini, paket penjualan laptop seharga Rp9.999.000 ini sudah mencakup OS Windows 10 Home dan Office Home & Student 2019.

Link pembelian: HP 14s-fq1004AU

Laptop gaming di bawah 10 juta dari Asus

8. Asus Vivobook A416EA

Laptop gaming di bawah 10 juta

Laptop lain yang dibekali prosesor Intel Core i5-1135G7 dan chip grafis Iris XE adalah Asus Vivobook A416EA, yang dijual seharga Rp8.999.000. Perangkat dibekali RAM 4 GB dan SSD 256 GB, lengkap beserta layar 14 inci beresolusi FHD.

Tipikal lini Asus Vivobook, fisiknya tergolong ringkas dengan bobot cuma sekitar 1,6 kg. Seperti biasa, paket penjualannya sudah mencakup OS Windows 10 Home dan software Office Home & Student 2019.

Link pembelian: Asus Vivobook A416EA

Itu tadi daftar atau listicle laptop di bawah 10 juta di tahun 2021 yang bisa Anda pilih. Ikuti terus informasi gadget gaming di Hybrid.co.id. Jangan lupa follow akun media sosial kami di Instagram, Facebook dan Twitter.

Xiaomi Umumkan Redmi G 2021, Laptop Gaming Murah dengan GPU RTX 30 Series

Pasar laptop tanah air belum lama ini dibuat geger oleh RedmiBook 15. Tipikal Xiaomi, perangkat tersebut menawarkan spesifikasi lebih tinggi ketimbang pesaing-pesaingnya di rentang harga yang sepadan. Di Tiongkok, Xiaomi bahkan sudah menerapkan strategi yang sama untuk segmen laptop gaming.

Yang terbaru, Xiaomi belum lama ini memperkenalkan Redmi G 2021. Laptop gaming ini hadir dalam dua versi; satu dengan prosesor Intel, satu dengan prosesor AMD. Versi Intel-nya ditenagai prosesor Core i5-11260H (6-core, 12-thread), sementara versi AMD-nya dibekali prosesor Ryzen 7 5800H (8-core, 16-thread).

Terkait kinerja grafisnya, Redmi G 2021 versi Intel mengandalkan GPU Nvidia GeForce RTX 3050, sedangkan versi AMD-nya lebih superior berkat RTX 3060 dengan TDP 130 W. Perbedaan selanjutnya terletak di sistem pendinginnya. Meski sama-sama mengusung sistem cooling generasi baru, cuma versi AMD-nya saja yang turut dilengkapi heat pipe tembaga.

Ini wajar mengingat versi AMD-nya memang menawarkan performa yang lebih gahar daripada versi Intel-nya. Bahkan charger yang Xiaomi sertakan pun berbeda: 180 W untuk versi Intel, 230 W untuk versi AMD.

Selebihnya, duo Redmi G 2021 ini cukup identik. Keduanya sama-sama dibekali RAM 16 GB dan SSD berkapasitas 512 GB. Layarnya pun sama persis, dengan panel 16,1 inci FHD 144 Hz. Melengkapi fitur-fiturnya adalah konektivitas Wi-Fi 6, sistem audio DTS: X Ultra 3D, serta backlit keyboard.

Di Tiongkok, Redmi G 2021 versi Intel dijual seharga 5.700 yuan (± 12,6 jutaan rupiah), sementara versi AMD-nya dibanderol 7.000 yuan (± 15,5 jutaan rupiah). Semoga saja Xiaomi punya rencana untuk mengusik pasar laptop gaming tanah air dengan mendatangkan setidaknya salah satu varian Redmi G 2021 ke sini. Semoga…

Sumber: GSM Arena dan GizmoChina.

Duo Laptop Gaming Terbaru HP, Omen 16 dan Victus 16, Resmi Hadir di Indonesia

Mei lalu, HP memperkenalkan seri laptop gaming baru bernama Victus. Empat bulan berselang, perangkat tersebut sudah resmi mendarat di Indonesia, bersamaan dengan anggota terbaru dari lini Omen, yaitu Omen 16.

Meski ditujukan untuk segmen pasar yang berbeda — Victus untuk kelas menengah, Omen di atasnya — kedua laptop ini sebenarnya punya sejumlah kemiripan. Yang paling utama, layarnya sama-sama berukuran 16 inci, dengan resolusi 1080p dan refresh rate 144 Hz.

Omen by HP 16 / HP

Laptop dengan layar 16 inci memang cukup ngetren belakangan ini. Sepintas mungkin terkesan nanggung, tapi ukuran ini justru bisa jadi solusi bagi yang merasa 15 inci terlalu kecil untuk mengakomodasi hasrat bermainnya, sementara 17 inci kelewat bongsor dan agak sulit dibawa-bawa. Daripada bingung, ambil saja di tengahnya.

Kemiripan yang selanjutnya adalah, kedua perangkat juga sama-sama hadir dalam versi Intel (11th Gen H-Series) dan AMD (Ryzen 5000 H-Series). Itu berarti ada varian yang dibekali port Thunderbolt 4 (Intel), ada pula yang harus puas dengan port USB-C standar (AMD). Jadi kalau Thunderbolt 4 merupakan suatu keharusan, pilih varian yang mengemas prosesor Intel.

Juga identik adalah kapasitas RAM dan penyimpanannya. Baik Victus 16 maupun Omen 16 sama-sama mengusung RAM 16 GB (dual-channel, upgradeable) dan SSD NVMe PCIe Gen 4 berkapasitas 512 GB. Kalau butuh lebih, pengguna bisa menyelipkan SSD NVMe lain, tapi slot tambahannya ini cuma mendukung versi PCIe Gen 3.

Satu hal lagi yang perlu dicatat, yang dibekali SSD NVMe PCIe Gen 4 cuma versi Intel saja, sebab versi mobile dari Ryzen 5000 Series memang belum mendukung PCIe Gen 4, berbeda dari versi desktop-nya.

Victus by HP 16 / HP

Untuk GPU-nya, varian termahal Victus 16 ditenagai oleh Nvidia GeForce RTX 3060, sementara varian termahal Omen 16 mengemas RTX 3070. Kedua perangkat sama-sama mendukung fitur undervolting via software Omen Gaming Hub, akan tetapi sistem pendingin Omen 16 lebih superior, dengan bilah kipas 2,5x lebih tipis dan jumlah 2x lebih banyak.

Omen 16 juga lebih unggul soal baterai berkat kapasitas yang lebih besar; 83 Wh dibanding 70 Wh milik Victus 16. Untuk bermain game, baterai Omen 16 bisa tahan sampai sekitar 2 jam menurut perwakilan HP Indonesia, tapi ini bisa bervariasi tergantung game-nya, dan tentu saja performa terbaiknya baru bisa didapat saat laptop dicolok ke listrik. Perwakilan HP juga bilang tidak ada perbedaan daya tahan baterai antara versi Intel dan AMD.

Victus by HP 16 / HP

Di Indonesia, HP Victus 16 dan HP Omen 16 saat ini sudah bisa dibeli melalui official store HP di Tokopedia. Untuk harganya, Victus 16 dibanderol mulai Rp18.999.000, sementara Omen 16 mulai Rp24.999.000. HP tidak menyertakan terlalu banyak bonus, tapi setidaknya harga tersebut sudah termasuk software Office Home & Student 2019.

Asus Ungkap Laptop Gaming Pertama dengan Sertifikasi AMD Advantage Edition, Plus Edisi Khusus Alan Walker

Asus Indonesia kembali mendatangkan dua laptop gaming baru, yakni ROG Strix G15 Advantage Edition dan ROG Zephyrus G14 Alan Walker Special Edition. Meski sama-sama masuk kategori laptop gaming, keduanya memiliki target pasar yang berbeda.

Untuk ROG Strix G15 Advantage Edition, tipe konsumen yang diincar adalah yang mengutamakan performa tanpa kompromi. Sementara untuk ROG Zephyrus G14 AW SE, target pasarnya adalah kreator konten, khususnya mereka yang berfokus di bidang musik.

Spesifikasi Asus ROG Strix G15 Advantage Edition

ROG Strix G15 Advantage Edition mengemas prosesor AMD Ryzen 9 5900HX (8-core, 16-thread) dan GPU AMD Radeon RX 6800M 12 GB GDDR6. Ya, ini adalah laptop ROG pertama yang ditenagai oleh prosesor sekaligus kartu grafis bikinan AMD. Asus bahkan tidak segan menandai kolaborasi tersebut dengan membubuhkan tulisan “IIIR” (ROG, Ryzen, Radeon) dengan aksen warna merah di bodi laptop.

Melengkapi spesifikasinya adalah RAM 2 x 8 GB, SSD NVMe 1 TB, dan baterai berkapasitas 90 Wh. Layarnya menggunakan panel IPS 15,6 inci dengan resolusi QHD (2560 x 1440 pixel), refresh rate 165 Hz, dan color gamut 100% DCI-P3.

Semua itu dikemas dalam bodi yang ukurannya 7% lebih ringkas ketimbang seri Strix G keluaran tahun 2020. Ukuran layarnya sama persis, tapi dimensinya menciut, sebab rasio layar ke bodinya memang naik menjadi 85%. Laptop ini mempunyai bagian paling tebal 2,72 cm, sedangkan bobotnya berada di kisaran 2,4 kg.

AMD Advantage Edition

Embel-embel “Advantage Edition” di laptop ini mengacu pada design framework baru yang AMD tetapkan. Dijuluki AMD Advantage Edition, ada tiga premis utama yang diangkat: “Amplified Performance”, “Premium Displays”, dan “Built to Game”. Anggap saja AMD Advantage Edition ini seperti Intel Evo, tapi yang dikhususkan untuk kategori laptop gaming.

Dalam acara virtual yang dihelat oleh Asus Indonesia via Zoom, Armawati Cen selaku Business Development Manager AMD menjelaskan secara merinci syarat-syarat apa saja yang harus produsen laptop penuhi agar bisa mendapatkan sertifikasi AMD Advantage Edition ini. “Amplified Performance” mengacu pada penggunaan prosesor Ryzen dan kartu grafis Radeon generasi terbaru.

Kombinasi tersebut penting untuk mewujudkan fitur bernama AMD SmartShift, yang memungkinkan penyesuaian alokasi daya ke CPU dan GPU berdasarkan skenario penggunaan. Jadi semisal pengguna sedang sibuk mengedit video atau kegiatan-kegiatan kreasi konten lainnya, perangkat bakal mengutamakan alokasi daya ke CPU. Sebaliknya, ketika sedang bermain game, yang diutamakan adalah GPU. Hasil akhirnya adalah peningkatan performa sampai sebesar 10%.

Selanjutnya ada fitur AMD Smart Access Memory, yang memungkinkan CPU untuk mengakses penuh VRAM milik GPU. Kebetulan RX 6800M memang mengusung kapasitas VRAM yang amat berlimpah di angka 12 GB.

Beralih ke premis yang kedua, yakni “Premium Displays”, syarat-syarat yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut: jenis panel IPS atau OLED, refresh rate minimum 144 Hz di resolusi 1080p, mendukung AMD FreeSync Premium, tingkat kecerahan minimum 300 nit, color gamut 100% SRGB atau 72% NTSC.

Terakhir, “Built to Game” merujuk pada tiga hal: penggunaan SSD NVMe, suhu kurang dari 40° C di area keyboard selama sesi gaming berlangsung, dan daya tahan baterai 10 jam ke atas saat dipakai menonton video.

Pembahasan soal suhu ini menarik, dan Asus pun sama sekali tidak menganggap remeh. Pasalnya, seperti yang kita tahu, performa gahar CPU dan GPU tidak akan ada artinya kalau tidak diimbangi oleh sistem pendingin yang optimal. Di ROG Strix G15 Advantage Edition, sistem pendinginnya mengandalkan vapor chamber ketimbang heat pipe, memungkinkan pembuangan panas yang lebih merata dari semua komponen, bukan cuma dari CPU dan GPU-nya saja.

Desain kipasnya juga telah diperbarui demi meminimalkan turbulensi. Jadi walaupun kecepatan putarannya (RPM) sama dengan model kipas yang lama, aliran udaranya bisa ditingkatkan hingga 17% untuk CPU, dan 20% untuk GPU. Di saat yang sama, suara yang dihasilkan oleh kipasnya justru lebih sedikit lebih senyap.

Asus juga tidak lupa menyelipkan sensor infra-merah di bawah tombol “K” untuk memonitor suhu keyboard secara konstan, sehingga pada akhirnya laptop bisa menyesuaikan distribusi daya dan kinerja sistem pendinginnya secara otomatis. Ingat, AMD mensyaratkan suhu kurang dari 40° C di area keyboard, dan ini dalam posisi laptop-nya sedang menjalankan game, bukan idle.

Mengenai baterai, hasil pengujian internal Asus menunjukkan bahwa ketika dipakai menonton video secara terus-menerus, laptop ini mampu bertahan sampai 12 jam sebelum akhirnya kehabisan daya. Paket penjualannya turut mencakup charger USB-PD dengan output 100 W, jadi pengisian dari 0% – 50% di laptop ini hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit saja.

Spesifikasi dan fitur Asus ROG Zephyrus G14 Alan Walker Special Edition

Sesuai namanya, ROG Zephyrus G14 Alan Walker Special Edition ini merupakan hasil kolaborasi Asus bersama DJ blasteran Inggris-Norwegia, Alan Walker. Sebagai model edisi terbatas, desainnya sengaja dibuat berbeda dari Zephyrus G14 versi standar. Deretan LED AniMe Matrix yang terdapat di cover laptop tidak lagi menyala dalam warna putih, melainkan warna biru khas Alan Walker (Spectre Blue).

Saat dibuka, pengguna juga akan berjumpa dengan perpaduan aksen warna yang cukup menarik. Lalu khusus pada tombol “A” dan “W” di keyboard, label tulisannya sudah digantikan oleh logo Alan Walker. Melalui laptop ini, Asus pada dasarnya ingin menunjukkan bahwa brand ROG tak lagi menyasar kalangan gamer saja, tapi juga segmen lifestyle.

Perihal dapur pacu, ROG Zephyrus G14 AW SE mengandalkan prosesor AMD Ryzen 9 5900HS. Sama-sama 8-core dan 16-thread seperti 5900HX tadi, tapi dengan clock speed dan TDP (thermal design power) yang lebih rendah, sehingga lebih irit daya. Untuk kartu grafisnya, Asus memercayakan pada Nvidia GeForce RTX 3050 Ti 4 GB GDDR6. Perlu diingat sekali lagi, laptop ini lebih ditujukan kepada para kreator konten ketimbang gamer.

ROG Zephyrus G14 AW SE hadir membawa RAM 8 GB (plus satu slot SO-DIMM ekstra), SSD NVMe 1 TB, dan baterai 76 Wh. Untuk layarnya, laptop ini duduk satu level lebih tinggi berkat panel IPS 14 inci yang memiliki resolusi 1440p dan refresh rate 120 Hz, sementara Zephyrus G14 standar hanya mengemas resolusi 1080p pada semua variannya.

Layar ini juga memiliki color gamut 100% DCI-P3 sekaligus sertifikasi Pantone Validated, semakin memperkuat posisinya sebagai laptop untuk kreasi konten. Sebagai bagian dari keluarga Zephyrus, portabilitas tentu menjadi kunci. Laptop ini tercatat memiliki tebal bodi 1,99 cm, sementara bobotnya berada di kisaran 1,7 kg.

Namun bagian yang paling mencuri perhatian dari laptop ini justru adalah packaging-nya. Saat membuka boksnya, konsumen bakal menjumpai ROG Zephyrus G14 AW SE dalam sebuah kotak akrilik. Pada permukaan atas kotaknya, tampak grafik yang sepintas kelihatan seperti kombinasi tombol. Benar saja, gambar-gambar kotak, lingkaran, dan segitiga tersebut dicetak menggunakan tinta konduktif, sehingga semuanya bisa berperan sebagai panel sentuh kapasitif.

Jadi dengan menghubungkan kotak ini ke laptop via kabel USB-C, pengguna bisa memperlakukannya bak sebuah mixer DJ, menyentuh tombol-tombolnya untuk menciptakan berbagai efek audio (dan visual) di software bawaan bernama ROG Remix. Jadi tanpa bantuan satu pun alat tambahan, pengguna laptop ini sudah bisa menciptakan musik sendiri.

Harga dan ketersediaan

Di Indonesia, Asus saat ini telah memasarkan ROG Strix G15 Advantage Edition (G513QY) dengan harga resmi Rp33.999.000, sementara ROG Zephyrus G14 Alan Walker Special Edition dijual seharga Rp30.999.000.

Khusus ROG Zephyrus G14 AW SE, paket penjualannya turut mencakup aksesori eksklusif seperti ROG x Alan Walker Baseball Cap, ROG x Alan Walker Socks, dan juga lisensi premium JOOX selama satu tahun (kuota terbatas).

Versi Anyar Razer Blade 17 Unggulkan Salah Satu Prosesor Terkuat Intel Saat Ini

Razer meluncurkan versi terbaru dari laptop gaming paling bongsornya, Blade 17. Seperti sebelumnya, laptop ini diproyeksikan sebagai sebuah desktop replacement bagi kalangan gamer maupun kreator konten, dan itu berarti performanya sama sekali tidak bisa diremehkan.

Pada konfigurasi termahalnya, Blade 17 ditenagai oleh prosesor Intel Core i9-11900H. Ini merupakan salah satu prosesor laptop terkuat Intel saat ini, dengan 8-core dan 16-thread, plus boost clock maksimum di angka 4,9 GHz. Untuk GPU-nya, Blade 17 mengandalkan Nvidia GeForce RTX 3080 versi 16 GB yang memiliki angka TGP sebesar 130 watt, lebih tinggi daripada TGP milik GPU yang sama di Blade 15 Advanced (95 watt).

TGP alias Total Graphics Power ini krusial karena bisa mengindikasikan performa maksimum suatu GPU. Semakin tinggi angkanya, berarti semakin kencang kinerjanya, tapi juga semakin panas suhu yang dihasilkan. Berhubung ukuran Blade 17 lebih besar, panas ekstra ini semestinya bukan masalah bagi sistem pendinginnya. Bicara soal ukuran, Blade 17 tercatat memiliki dimensi 395 x 260 x 19,9 mm, dengan bobot 2,75 kg.

Melengkapi spesifikasi varian tertinggi Blade 17 adalah RAM 32 GB, SSD NVMe 1 TB (plus sebuah slot M.2 ekstra), dan baterai berkapasitas 70,5 Whr. Untuk layarnya, konsumen bisa memilih di antara tiga opsi yang tersedia sesuai dengan kebutuhannya masing-masing: touchscreen 4K 120 Hz, 1440p 240 Hz, atau 1080p 360 Hz. Di atas layarnya, pengguna bisa menemukan webcam 1080p.

Sebagai sebuah desktop replacement, Blade 17 sudah pasti dibekali konektivitas yang melimpah: dua port Thunderbolt 4 (USB-C), tiga port USB-A, port HDM 2.1, dan slot SD card. Ukuran besarnya juga memungkinkan Razer untuk melipatgandakan jumlah mikrofon dan speaker yang tertanam dari dua menjadi empat.

Versi terbaru Razer Blade 17 ini bakal segera dijual dengan banderol mulai $2.400. Namun untuk mendapatkan spesifikasi seperti di atas, plus layar 4K, Anda harus menyiapkan modal sebesar $3.700.

Razer Blade 15 Base / Razer

Dalam kesempatan yang sama, Razer turut memperkenalkan varian baru Blade 15 Base yang ditujukan untuk konsumen dengan budget lebih terbatas. Spesifikasinya mencakup prosesor Intel Core i7-11800H, dan GPU RTX 3070 8 GB pada konfigurasi termahalnya.

Opsi layar yang tersedia buat Blade 15 Base ada dua, yakni 1080p 144 Hz atau 1440p 165 Hz. Deretan port-nya meliputi satu Thunderbolt 4, satu USB-C, tiga USB-A, HDMI 2.1, dan Ethernet. Razer mematok harga mulai $1.800 untuk Blade 15 Base.

Sumber: 1, 2, 3.

Deretan Laptop Gaming Acer Bakal Menerima Peningkatan Performa Grafis via Firmware Update

Tidak setiap hari kita melihat sebuah laptop gaming bisa meningkat performanya saat sudah berada di tangan konsumen. Namun itulah yang hendak dicapai Acer pada deretan laptop gaming-nya yang dibekali GPU Nvidia GeForce RTX 30-series, mulai dari seri Nitro 5, Predator Helios 300, sampai Predator Triton 300.

Mereka berniat merilis firmware update gratis yang bakal meningkatkan angka TGP (Total Graphics Power) dari GPU masing-masing laptop. Kenaikannya bakal berbeda-beda tergantung masing-masing laptop; ada yang cuma naik 5 watt, ada pula yang naik hingga 30 watt. Secara teori, peningkatan angka TGP berarti GPU bisa menerima asupan daya yang lebih tinggi, yang pada akhirnya dapat diterjemahkan menjadi peningkatan performa grafis.

Bayangkan ada dua laptop gaming yang sama-sama ditenagai GPU RTX 3060. Apakah kinerja grafis keduanya sudah pasti identik? Belum tentu, sebab bisa jadi angka TGP yang dimiliki GPU masing-masing laptop berbeda. Satu dengan TGP 100W, satu lagi dengan TGP 130W, misalnya. Kenapa bisa berbeda? Karena angka TGP yang lebih besar berarti panas yang dihasilkan pun lebih tinggi, dan sistem pendingin setiap laptop tentu berbeda satu dengan yang lainnya.

Rencana yang hendak dieksekusi Acer ini pada dasarnya mengindikasikan kepercayaan diri mereka atas sistem pendingin yang tertanam pada deretan laptop gaming-nya. Seandainya sistem pendinginnya tidak sanggup mengompensasi panas ekstra yang dihasilkan, maka sia-sia saja kenaikan angka TGP-nya, sebab GPU-nya pasti bakal mengalami throttling dan tidak mampu mencapai performa puncaknya.

Idealnya, laptoplaptop ini bakal mencatatkan angka fps (frame per second) yang lebih tinggi saat dipakai bermain game pasca menerima update. Seberapa besar peningkatannya masih belum diketahui, dan pastinya berbeda-beda dari satu laptop ke yang lainnya (dan juga tergantung judul game yang dimainkan).

Juga belum diketahui adalah apakah pengguna nantinya bisa melakukan roll back dengan mudah, terutama jika mereka keberatan dengan suara kipas pendingin yang semakin bising (karena harus berputar lebih cepat demi mengompensasi panas ekstra yang dihasilkan).

Sumber: PC Gamer.

Laptop Gaming Entry-Level Baru MSI Hadir dengan Prosesor Intel Generasi ke-11 dan GPU RTX 30 Series

Belum lama ini, Micro-Star International (MSI) meluncurkan sederet laptop gaming baru yang mengunggulkan prosesor Intel generasi ke-11 dan GPU NVIDIA GeForce RTX 30 Series. Dua diantaranya datang dari seri Katana GF dan Pulse GL, yang sama-sama ditujukan untuk segmen entry level.

Seperti yang bisa dilihat dari namanya, masing-masing seri laptop mengusung gaya desain yang berbeda. Seri Katana mengadopsi filosofi Japanese style, memberikan kesan bahwa performanya konsisten layaknya sebuah pedang samurai yang konsisten membelah nyaris segala objek yang dihantamnya. Seri Pulse di sisi lain menyiratkan nuansa futuristis, dengan rancangan yang terinspirasi oleh prajurit masa depan berbaju titanium.

Kita mulai dari seri Katana GF dulu, yang generasi terbarunya hadir dalam dua ukuran dan tiga konfigurasi di pasar Indonesia. Yang pertama adalah MSI Katana GF76 11UC-256ID. Laptop seharga Rp17.499.000 ini datang membawa prosesor Intel Core i7-11800H dengan 8-core dan boost clock maksimum 4,6 GHz, GPU NVIDIA GeForce RTX3050 Laptop GPU GDDR6 4GB, RAM DDR4 3200 MHz 8 GB, SSD NVMe PCIe 512 GB, dan layar IPS Level 17,3 inci dengan resolusi 1080p serta refresh rate 144 Hz.

Kedua, ada MSI Katana GF66 11UC-446ID yang dihargai Rp16.499.000. Dengan selisih harga cuma satu juta rupiah, spesifikasinya pun nyaris identik dengan model sebelumnya, dengan perbedaan hanya pada ukuran layarnya saja: 15,6 inci, tapi masih merupakan panel IPS Level dengan resolusi 1080p dan refresh rate 144 Hz.

Model ketiga ialah MSI Katana GF66 11UC-447ID. Model ini adalah yang harganya paling terjangkau di Rp14.499.000, akan tetapi spesifikasinya masih tergolong sangat menarik: prosesor Core i5-11400H (6-core, up to 4,5 GHz), GPU NVIDIA GeForce RTX3050 Laptop GPU GDDR6 4GB, RAM DDR IV 3200 MHz 8 GB, SSD NVMe PCle 512 GB, dan layar IPS Level 15,6 inci dengan resolusi 1080p serta refresh rate 144 Hz. Seperti yang bisa dilihat, bagian yang berbeda ternyata cuma prosesornya saja.

Beralih ke seri Pulse GL, lineup-nya terdiri dari dua model saja. Yang pertama adalah MSI Pulse GL76 11UDK-254ID, dengan rincian spesifikasi yang meliputi prosesor Core i7-11800H, GPU RTX3050 Ti Laptop GPU GDDR6 4GB, RAM DDR4 3200 MHz 16 GB, SSD NVMe PCIe 1TB, dan layar IPS Level 17,3 inci dengan resolusi 1080p serta refresh rate 144 Hz. Harganya dipatok Rp21.999.000.

Model yang kedua, yakni MSI Pulse GL66 11UDK-442ID, dihargai Rp19.999.000 dan mengusung spesifikasi yang hampir sama, dengan perbedaan hanya pada ukuran layar beserta kapasitas penyimpanannya: IPS Level 15,6 inci (1080p, 144 Hz), dan SSD NVMe PCIe 512GB.

Kalau melihat harga dan spesifikasinya, tidak heran apabila kemudian MSI memosisikan kedua seri laptop ini di kelas entry level. RTX 3050 Laptop GPU dan RTX 3050 Ti Laptop GPU merupakan dua model GPU termurah NVIDIA untuk generasi ini, akan tetapi keduanya tetap dibekali fitur-fitur seperti dukungan ray tracing dan DLSS, serta resizable BAR yang memungkinkan prosesor untuk mengakses VRAM milik GPU secara menyeluruh demi semakin meningkatkan performa.

Namun seperti yang kita tahu, musuh utama laptop sebenarnya adalah panas, dan panas yang berlebih pastinya bakal sangat mempengaruhi kinerja perangkat ketika sedang dipakai untuk bermain game. Sebaliknya, semakin dingin sebuah laptop, berarti semakin lama ia dapat mengerahkan tenaga maksimumnya. Itulah mengapa sistem pendingin yang efisien sekaligus efektif sangat krusial untuk laptop gaming.

Dalam konteks sistem pendingin, kelima laptop di atas sudah dibekali dengan Cooler Boost 5, sistem pendingin generasi terbaru rancangan MSI yang terdiri dari dua kipas, material thermal compound eksklusif, serta enam heat pipe dengan diameter internal yang lebih besar dari biasanya guna menghadirkan sirkulasi udara yang lebih baik.

Semuanya dikemas dalam desain yang sleek sekaligus modern; tidak tampak terlalu agresif, tapi masih menunjukkan kesan gaming yang cukup kental. Dengan rentang harga yang relatif terjangkau, kelima laptop ini bisa menjadi alternatif yang menarik bagi konsumen yang tengah mengincar laptop baru untuk keperluan bekerja/belajar sekaligus gaming.

Yang cukup menarik, MSI rupanya turut mengadakan program promosi Review & Receive yang akan berlangsung mulai tanggal 14 hingga 30 Juni 2021. Jadi buat konsumen yang membeli secara online salah satu dari kelima laptop di atas selama periode promosi berlangsung, mereka bisa meninggalkan ulasan positif mengenai laptop tersebut di e-commerce tempat membeli, lalu mendapatkan hadiah berupa Steam Wallet code senilai $50.

Hadiah tersebut bisa diklaim dengan cara login atau registrasi di MSI Product Registration Center, dan batas waktu klaim hadiah paling lambat adalah 15 Juli 2021. Perlu dicatat, promosi ini berlaku selama persediaan masih ada, dan persediaannya sendiri dikabarkan cukup terbatas. Untuk pembeliannya sendiri, selain via Official Store di Tokopedia, MSI Official Shop di Shopee, dan JD.ID, juga bisa melalui MSI Official Online Store.

Untuk mempelajari lebih lengkap mengenai program promosi Review & Receive maupun perangkat-perangkatnya itu sendiri, silakan langsung kunjungi situs resmi MSI.

Disclosure: Artikel ini adalah advertorial yang didukung oleh MSI.