Grab Akuisisi Platform Reservasi Restoran Chope

Grab mengumumkan akuisisinya terhadap platform reservasi restoran Chope. Berita ini  pertama kali dipublikasikan The Business Times, merujuk pada email internal yang dibagikan perusahaan kepada stakeholder pada Senin (22/7).

Seperti diketahui, Chope saat ini beroperasi di sejumlah pasar kunci Grab, seperti Indonesia, Singapura, dan Thailand. Sebelumnya Grab memang tengah memperluas cakupan layanannya dengan memungkinkan penggunanya untuk melakukan pembelian voucher dine-in di restoran lewat GrabFood Dine-in. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan value added layanan digital mereka kepada para merchant.

Bisnis Chope di Indonesia

Meski sudah hadir sejak 2018 di tanah air, Chope baru fokus di dua pasar utama mereka yakni Jakarta dan Bali. Mereka menawarkan sejumlah layanan melalui aplikasinya, yakni direktori restoran, voucher dan informasi diskon, dan fitur reward untuk loyalty.

Berdasarkan wawancara yang kami lakukan pada pertengahan 2023 bersama General Manager Chope Indonesia Karthik Shetty, perusahaan telah menjalin kerja sama dengan 1800+ restoran dan 120 ribu pengguna di Jakarta dan Bali. Operasional mereka di sini telah didukung 50+ anggota tim.

Terdapat beberapa model bisnis yang diaplikasikan Chope kepada mitra restoran mereka. Untuk sistem reservasi Chope memiliki dua opsi, online reservation dan table management system. Untuk kedua produk tersebut perusahaan kenakan biaya berlangganan per bulan kepada restoran.

Kemudian untuk setiap online reservation yang dilakukan dari semua platform Chope, mereka mengenakan commission fee dari setiap pelanggan yang datang ke restoran. Namun jika pelanggan melakukan reservasi langsung ke website atau media sosial restoran, Chope tidak mengenakan biaya kepada mereka.

Model bisnis perusahaan lainnya adalah melalui penjualan deals. Yaitu setiap ada pelanggan yang membeli deals di platform Chope, akan dikenakan biaya, serupa dengan yang dilancarkan oleh layanan e-commerce kepada mitra merchant mereka.

Revenue terakhir yang didapatkan oleh Chope kepada restoran adalah melalui Paid Marketing Services. Meskipun Chope menawarkan layanan tersebut secara gratis, namun bagi restoran yang ingin melakukan kegiatan pemasaran atau promosi lebih, Chope akan mengenakan biaya untuk layanan tersebut.

Chope menawarkan data analytics kepada mitra restoran mereka. Perusahaan juga mencatat sebanyak 70% reservasi restoran paling banyak dilakukan di aplikasi Chope dan sisanya di mobile browser hingga desktop.

Pemain serupa

Sebelumnya ada sejumlah platform serupa yang telah beroperasi di Indonesia. Zomato dari India adalah salah satunya, namun memutuskan untuk menutup bisnis mereka di Indonesia. Pemain lokal pun ada yang turut andil di sini, termasuk PergiKuliner.

Sementara Qraved yang awalnya fokus kepada reservasi restoran online, kini hanya bermain di ranah listing saja dan memosisikan platform mereka sebagai aplikasi gaya hidup. Founder Qraved kini juga mengembangkan YOBO sebagai platform loyalitas untuk berbagai macam bisnis.

Superbank Dapat Tambahan Investasi Rp1,2 Triliun dari Grab, Singtel, dan KakaoBank

Perusahaan pengembang layanan bank digital Superbank hari ini (03/7) mengumumkan tambahan investasi Rp1,2 triliun dari para pemegang saham sebelumnya, yakni Grab, Singtel, dan KakaoBank. Dana segar akan dimanfaatkan untuk mendukung upaya peningkatan layanan dan inovasi produk para nasabahnya.

Investasi ini sekaligus dinilai menegaskan keyakinan dan dukungan pemegang saham terhadap visi dan potensi Superbank.

Sebelum putaran investasi baru ini, EMTEK masih menjadi pemegang saham dengan persentase tertinggi, diikuti oleh Grab, Singtel, dan KakaoBank. Grab sendiri menggunakan PT Kudo Teknologi Indonesia (Kudo) sebagai kendaraan investasinya – seperti diketahui Kudo diakuisisi Grab sejak 2017 lalu.

Jajaran pemegang saham Superbank sebelum investasi baru ini / Superbank
Jajaran pemegang saham Superbank sebelum investasi baru ini / Superbank

“Kami sangat mengapresiasi kepercayaan para pemegang saham dalam mendukung upaya kami untuk terus membuat produk dan layanan perbankan digital yang inovatif dan relevan,” ujar Presiden Direktur Superbank Tigor M. Siahaan.

Ia melanjutkan, “Dukungan berkelanjutan dari Grab, Singtel, dan KakaoBank tidak hanya berupa investasi, tetapi juga teknologi terdepan, wawasan, dan aset jaringan untuk mempercepat pertumbuhan kami. Tambahan investasi ini akan memperkuat kami dalam memperluas layanan finansial inklusif dan pembiayaan yang mudah diakses oleh lebih banyak nasabah ritel dan UMKM underbanked di Indonesia.”

Superbank sebelumnya dikenal sebagai PT Bank Fama International. Berdiri di Bandung pada tahun 1993, Superbank memasuki era baru ketika menjadi bagian dari Emtek Group pada akhir 2021, diikuti oleh Grab dan Singtel pada awal 2022, dan KakaoBank pada tahun 2023 sebagai bagian dari konsorsium. Superbank memiliki misi untuk memperluas akses kredit bagi nasabah ritel dan UMKM, memberdayakan mereka dengan solusi inovatif, serta mengembangkan kolaborasi melalui salah satu ekosistem terluas di industri.

Pada Juni 2024 lalu, Superbank baru resmikan kerja sama strategis bersama Grab lewat layanan Banking as a Services. Pengguna dan mitra kini dapat membuka rekening, menabung, dan bertransaksi langsung dari aplikasi Grab. Selain fitur perbankan dasar, Superbank juga menawarkan Pinjaman Atur Sendiri (PAS) kepada pengguna Grab terpilih. PAS adalah pinjaman digital tanpa agunan yang mudah diajukan dengan limit kredit dan tenor fleksibel serta informasi bunga dan biaya yang transparan.

Superbank terus memperkenalkan produk tabungan inovatif seperti Celengan by Superbank yang menawarkan bunga tinggi 10% per tahun untuk menabung harian secara otomatis. Langkah ini mempertegas komitmen Superbank untuk inovasi dan inklusi keuangan di Indonesia.

“Grab memahami pentingnya menghadirkan teknologi bank digital dengan beragam fitur inovatif serta mudah diakses, dan dapat membantu pengelolaan keuangan yang lebih baik bagi konsumen. Dukungan Grab untuk Superbank menegaskan komitmen bersama kami untuk meningkatkan inklusi keuangan di seluruh Indonesia,” sambut Country Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi.

Application Information Will Show Up Here

Superbank Resmikan Kerja Sama dengan Grab

Superbank hari ini (19/6) mengumumkan kemitraan strategis dengan Grab untuk menyediakan layanan perbankan langsung melalui aplikasi Grab. Jutaan pengguna dan mitra Grab kini dapat dengan mudah membuka rekening, menabung, dan menggunakan rekening tersebut sebagai metode pembayaran tanpa perlu mengunduh aplikasi Superbank.

Fitur utama dan penawaran

  1. Pembukaan Rekening Tanpa Aplikasi Tambahan: Pengguna Grab dapat membuka rekening Superbank langsung melalui aplikasi Grab. Rekening ini bisa digunakan untuk berbagai layanan seperti GrabFood, GrabBike, GrabCar, GrabExpress, dan GrabMart. Proses registrasi yang cepat dan efisien ini juga mengurangi penggunaan penyimpanan ponsel pengguna.
  2. Bunga 6% per Tahun: Pengguna yang membuka rekening Superbank melalui aplikasi Grab mendapatkan bunga tabungan sebesar 6% per tahun yang dapat dicairkan kapanpun. Ini memberikan kesempatan menabung dengan lebih efisien dan menguntungkan.
  3. Super Diskon dan Diskon Dine-Out: Pengguna Superbank di Grab mendapatkan Super Diskon 75% untuk layanan GrabFood dan GrabBike, serta Diskon Dine-Out di lebih dari 1.000 restoran. Penawaran ini dapat digabungkan dengan promo lainnya, memberikan nilai lebih bagi pengguna.

Turut didukung pemegang saham Superbank

Kemitraan ini didukung oleh Grab, Grup EMTEK, Singtel, dan KakaoBank. Superbank terus berinovasi dalam layanan finansial untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang berkembang.

Presiden Direktur Superbank Tigor M. Siahaan menyatakan, “Kami sangat antusias melihat bagaimana masyarakat dapat dengan mudah membuka rekening, menabung, dan melakukan pembayaran langsung melalui aplikasi Grab. Kehadiran Superbank di Grab tidak hanya memberikan kemudahan akses layanan perbankan dan penawaran yang menarik, tapi juga mendukung mereka dalam menabung dan mengelola keuangan dengan lebih baik.”

Country Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi menambahkan, “Kini jutaan pengguna serta mitra kami dapat dengan mudah, cepat, dan aman mengakses layanan perbankan serta layanan Grab dalam satu aplikasi. Penawaran bunga tabungan yang tinggi dari Superbank diharapkan dapat membantu masyarakat. Hal ini sejalan dengan misi kami untuk memberikan dampak positif yang lebih luas secara berkelanjutan melalui inovasi teknologi dan pemberdayaan ekonomi.”

Fitur lainnya

Selain fitur utama tersebut, Superbank juga menawarkan Pinjaman Atur Sendiri (PAS) kepada pengguna Grab terpilih. PAS adalah pinjaman digital tanpa agunan yang mudah diajukan dengan limit kredit dan tenor fleksibel serta informasi bunga dan biaya yang transparan.

Superbank terus memperkenalkan produk tabungan inovatif seperti Celengan by Superbank yang menawarkan bunga tinggi 10% per tahun untuk menabung harian secara otomatis. Langkah ini mempertegas komitmen Superbank untuk inovasi dan inklusi keuangan di Indonesia.

Application Information Will Show Up Here
Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

Grab Gandeng OpenAI, Siap Optimalkan Layanannya dengan Teknologi Kecerdasan Buatan

Grab mengumumkan kemitraan strategis dengan OpenAI. Kerja sama ini bertujuan untuk mengintegrasikan teknologi AI mutakhir ke dalam berbagai layanan Grab, meningkatkan pengalaman pengguna, serta memperkuat posisi perusahaan sebagai inovator di industri teknologi.

Dalam konferensi pers yang diadakan di Singapura, CEO Grab Anthony Tan, menyatakan bahwa kemitraan ini akan membawa manfaat besar bagi pengguna dan mitra Grab di seluruh wilayah operasionalnya.

“Dengan memanfaatkan kemampuan AI dari OpenAI, kami dapat menawarkan layanan yang lebih cerdas, personal, dan efisien. Ini merupakan langkah penting dalam visi kami untuk menciptakan ekosistem yang mendukung mobilitas, pengiriman, dan keuangan digital yang lebih baik,” ujar Tan.

OpenAI, yang dikenal luas dengan model bahasa GPT (Generative Pre-trained Transformer), akan bekerja sama dengan tim teknologi Grab untuk mengembangkan solusi AI yang dapat diimplementasikan dalam berbagai fitur aplikasi Grab.

Teknologi ini diharapkan dapat meningkatkan berbagai aspek layanan Grab, mulai dari rekomendasi makanan yang lebih akurat di GrabFood, optimasi rute perjalanan di GrabTransport, hingga analisis data transaksi di GrabFinancial.

Kolaborasi ini diharapkan dapat memberikan dampak signifikan terhadap kualitas layanan yang diterima pengguna. Salah satu contohnya adalah integrasi teknologi AI dalam layanan GrabFood, di mana sistem AI akan mampu memahami preferensi kuliner pengguna dan memberikan rekomendasi yang lebih tepat dan personal.

Selain itu, AI juga akan digunakan untuk meningkatkan efisiensi operasional dengan mengoptimalkan rute pengiriman dan mengurangi waktu tunggu bagi pengguna.

Teknologi AI dari OpenAI juga akan diterapkan dalam sektor keuangan digital Grab. Melalui analisis data yang lebih mendalam, GrabFinancial akan dapat menawarkan produk keuangan yang lebih relevan dan sesuai dengan kebutuhan pengguna. Ini termasuk pengembangan layanan pinjaman dan asuransi yang didukung oleh AI, yang akan membantu meningkatkan inklusi keuangan di wilayah Asia Tenggara.

Kepala AI OpenAI Sam Altman, menambahkan bahwa kemitraan ini merupakan peluang besar untuk menunjukkan bagaimana AI dapat membawa perubahan positif dalam kehidupan sehari-hari.

“Kami sangat antusias bekerja dengan Grab untuk menerapkan teknologi AI kami dalam skala besar dan melihat dampaknya yang nyata terhadap masyarakat,” kata Altman.

Dengan kerja sama ini, Grab dan OpenAI berkomitmen untuk terus berinovasi dan membawa solusi berbasis AI yang dapat memberikan manfaat nyata bagi pengguna. Langkah ini juga memperkuat posisi Grab sebagai pionir dalam memanfaatkan teknologi canggih untuk meningkatkan kualitas layanan dan kesejahteraan masyarakat di Asia Tenggara.

Application Information Will Show Up Here
Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

Kemenaker akan Merilis Aturan Skema Kemitraan di Platform “Ride-Hailing”

Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) mengumumkan akan merilis aturan baru yang mengatur kemitraan dan bagi hasil untuk pengemudi ojek dan taksi online pada Desember 2024. Aturan ini bertujuan untuk memberikan kepastian hukum dan meningkatkan kesejahteraan pengemudi.

Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menyampaikan dalam Rapat Kerja Komisi IX DPR secara virtual bahwa penandatanganan dan pengundangan peraturan tersebut akan dilaksanakan pada Desember 2024. “Kami berharap aturan ini bisa memberikan kejelasan mengenai hak dan kewajiban bagi pengemudi dan aplikator,” ujar Ida.

Aturan baru ini akan mencakup delapan poin penting, yaitu:

  1. Definisi tenaga kerja di luar hubungan kerja pada layanan berbasis aplikasi.
  2. Hak dan kewajiban dalam perjanjian di luar hubungan kerja.
  3. Imbal hasil yang diambil oleh aplikator seperti Gojek, Grab, Maxim, dan inDrive.
  4. Waktu kerja dan waktu istirahat.
  5. Jaminan sosial.
  6. Keselamatan dan kesehatan kerja.
  7. Kesejahteraan.
  8. Penyelesaian perselisihan antara aplikator dengan pengemudi.

Kemenaker telah melakukan dialog kemitraan dan Focus Group Discussion (FGD) dengan berbagai serikat pekerja pengemudi dan aplikator untuk menyerap aspirasi dan masukan sejak tahun lalu. Proses perumusan aturan ini juga melibatkan beberapa kementerian terkait, termasuk Kementerian Perhubungan dan Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Agenda berikutnya adalah serap aspirasi yang akan dilaksanakan hingga Agustus, perumusan dan pembahasan draft pada September hingga Oktober, serta harmonisasi peraturan dengan Kementerian Hukum dan HAM pada November.

Dengan aturan baru ini, diharapkan bisa memberikan perlindungan dan kesejahteraan yang lebih baik bagi pengemudi ojek dan taksi online.

Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

Pendapatan Grab Melonjak 24%, Perusahaan Tingkatkan Perkiraan Laba Tahunan

Grab Holdings meningkatkan perkiraan laba tahunannya setelah pendapatan Q1 2024 naik 24% menjadi $653 juta, melampaui perkiraan analis. Pertumbuhan ini didorong oleh pengurangan biaya dan permintaan kuat untuk layanan ride-hailing dan food deliverymasing-masing tumbuh 27% dan 19%.

Restrukturisasi besar pada tahun 2023, termasuk pengurangan 1000 pekerjaan dan pemotongan biaya teknologi, membantu perusahaan mencapai arus kas positif. CFO Grab Peter Oey menyatakan bahwa lonjakan pariwisata di Asia Tenggara memperkuat permintaan layanan ride-hailing.

Grab sekarang memperkirakan laba inti yang disesuaikan antara $250 juta hingga $270 juta tahun ini, naik dari perkiraan sebelumnya $180 juta hingga $200 juta. Proyeksi pendapatan tahunan tetap tidak berubah pada $2,70 miliar hingga $2,75 miliar.

Perusahaan juga mengungkapkan pembelian kembali saham Kelas A sebesar $97 juta, bagian dari rencana pembelian kembali $500 juta yang diumumkan pada bulan Februari.

Co-founder dan CEO Grab Anthony Tan menyatakan bahwa fokus mereka pada pertumbuhan produk membuahkan hasil, dengan GMV permintaan meningkat meskipun ada dampak musiman pada kuartal pertama. Peningkatan keterjangkauan dan keandalan layanan mereka juga menarik lebih banyak pengguna dan meningkatkan frekuensi pesanan.

Saham Grab yang terdaftar di AS naik 2% dalam perdagangan setelah jam kerja, menyusul hasil yang diumumkan beberapa jam setelah pasar tutup. Meskipun saham masih turun sekitar dua pertiga sejak Grab go public pada akhir 2021, perusahaan yakin bahwa inisiatif baru seperti perbankan digital akan meningkatkan pendapatan di masa depan.

Dengan langkah-langkah strategis ini, Grab berharap dapat terus mendorong pertumbuhan dan memperkuat posisinya sebagai pemimpin pasar di Asia Tenggara.

Application Information Will Show Up Here
Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

Grab Singapura Gandeng Triple-A Hadirkan Top-up Saldo dengan Token Digital

Grab berkolaborasi dengan platform aset digital asa Singapura, Triple-A, untuk menghadirkan fitur top-up saldo e-wallet dalam bentuk token digital. Opsi token dan platform yang mendukung fitur ini masih dirahasiakan oleh Grab.

Melansir Coingape, pengguna dompet digital GrabPay di Singapura dapat mengubah stablecoin dan aset digital lainnya menjadi saldo e-wallet yang dapat digunakan untuk bertransaksi sehari-sehari.

Saat ini, opsi top-up dalam bentuk kripto baru tersedia di Singapura. Namun, melalui kolaborasi layanan, Grab menegaskan strateginya sebagai superapp untuk memperluas layanan dan adopsi pengguna ke pasar lainnya.

Grab menyatakan tetap berhati-hati dan berkomitmen untuk mengawasi ketat para pengguna dan merespons secara proaktif terhadap permintaan yang terus meningkat. Hal ini mengindikasikan upaya perusahaan untuk ekspansi layanan tersebut ke luar Singapura.

Sekadar informasi, Triple-A adalah anak usaha Xfers, fintech asal Singapura yang melebur dengan Payfazz menjadi FAZZ Financial Group pada 2021. Adapun, Triple-A memiliki lisensi sebagai lembaga pembayaran besar dari Monetary Authority of Singapore (MAS).

Sebelum ini, Grab sudah menjalin kerja sama dengan Triple-A pada 2021 untuk pembelian mata uang digital bagi pengguna TransCrypt (token milik Triple-A) dengan GrabPay. Kerja sama ini baru berlaku di Singapura.

Di Indonesia, pengisian saldo dompet digital dengan uang digital belum bisa dikarenakan faktor regulasi. Menurut UU No. 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang, kripto dilarang atau ilegal sebagai alat pembayaran sah di Indonesia. Belum ada platform e-wallet di Indonesia yang memiliki infrastruktur untuk mendukung top-up saldo dalam bentuk kripto.

Sebagai aset yang diperdagangkan, kripto telah banyak diminati oleh investor di Indonesia. Bappebti mencatat nilai transaksi kripto pada Februari 2024 mencapai Rp30 triliun, naik dari Rp21,57 triliun pada Januari 2024. Jumlah investor kripto di Indonesia mencapai 19 juta orang pada Februari 2024. Pemerintah menargetkan transaksi kripto tahun ini dapat kembali mencapai rekor di 2021 yang sebesar Rp 859,4 triliun.

Startup Healthtech Good Doctor Beberkan Strategi Masuk ke Lini Korporat

Good Doctor Technology Indonesia mengumumkan telah menerima pendanaan seri A senilai $10 juta atau setara 156,6 miliar Rupiah. Putaran ini dipimpin  MDI Ventures dengan keterlibatan investor sebelumnya, yakni Grab. Suntikan investasi ini akan dimanfaatkan untuk memperluas jangkauan Good Doctor, termasuk dengan meningkatkan kemitraan bersama lebih banyak institusi kesehatan.

“Dengan dukungan kuat ini, kami siap mengambil langkah selanjutnya dalam meningkatkan dan memperluas layanan kesehatan di Indonesia. Selain inisiatif kuratif yang kami lakukan saat ini, perusahaan bermaksud untuk menerapkan langkah-langkah pencegahan dan promosi kesehatan yang sejalan dengan prioritas Kementerian Kesehatan,” ujar CEO Good Doctor Danu Wicaksana.

Optimalkan momentum pertumbuhan telemedis

Berdasarkan data McKinsey yang dihimpun pada Q3 2023, terdapat perubahan signifikan dalam perilaku perawatan kesehatan masyarakat Indonesia, hal ini didorong tren yang terbentuk selama pandemi Covid-19 berlangsung. Lebih dari 70% masyarakat berniat untuk menggunakan layanan telemedis, walaupun pandemi sudah dinyatakan usai.

Melihat kondisi pasar yang ada, ekosistem layanan telemedis memang sudah mulai matang. Konsumen dimanjakan dengan cara yang sangat efisien untuk terhubung dengan dokter yang mereka inginkan kapan pun. Variasi produknya juga lengkap, termasuk ke bantuan psikologis, ahli gizi, hingga konsultasi medis yang membutuhkan penanganan dokter spesialis.

Di sisi lain, platform telemedis juga mulai terhubung dengan ekosistem kesehatan yang lebih luas. Misalnya dengan apotek untuk memudahkan pengguna menebus obat yang disarankan dokter.

Tren permintaan telemedis yang tetap kencang turut diamini oleh para pemain di industri tersebut, tak terkecuali Good Doctor.

Danu mengatakan, “sesudah pandemi, kami mengamati tiga perubahan penting dalam perilaku pengguna Good Doctor. Pertama, selama pandemi, orang-orang mencari layanan kami terutama untuk masalah terkait Covid-19, namun kini mereka berkonsultasi dengan kami untuk berbagai penyakit lain seperti demam, gangguan pencernaan, maag, batuk dan alergi.”

Danu melanjutkan, “Kedua, ketika pandemi, konsultasi banyak dilakukan secara individual dan didanai sendiri, kini kami melihat banyak perusahaan yang memfasilitasi karyawannya untuk mengakses layanan Good Doctor secara gratis, dengan lebih dari 55 perusahaan asuransi dan lebih dari 2500 korporasi telah bermitra dengan kami. Ketiga, mereka yang menggunakan layanan Good Doctor selama pandemi masih mengandalkan telemedisin bahkan setelah pandemi berakhir karena mereka merasa nyaman dengan layanan tersebut dan sudah menjadi bagian dari layanan kesehatan rutin mereka.”

Good Doctor kini telah berkembang positif dalam satu tahun terakhir. Mereka kini memiliki lebih dari 15 juta pengguna dan secara khusus bisnis B2B telah tumbuh pesat bermitra dengan lebih dari 60 perusahaan asuransi dan lebih dari 2500 korporasi/startup/berbagai organisasi lainnya.

Perdalam fitur B2B untuk pelanggan korporat

Dari sejumlah layanan yang ada, Danu bercerita, bahwa yang cukup diminati akhir-akhir ini adalah vaksinasi. Good Doctor banyak membantu pelanggan individu dan korporat dalam mendapatkan vaksin demam berdarah, flu, dan lain sebagainya.

Sejumlah fitur baru juga banyak dikembangkan untuk memanjakan pelanggan korporat, seperti:

  • Plug-in; integrasi Good Doctor ke berbagai aplikasi dari perusahaan asuransi di Indonesia.
  • Co-payment; fitur yang memungkinkan mitra asuransi bisa menerapkan kebijakan co-payment untuk benefit tertentu, misalnya 80% ditanggung perusahaan dan 20% ditanggung oleh karyawan.
  • Surat sakit elektronik; karyawan perusahaan bisa mendapatkan surat sakit elektronik secara resmi dari dokter di Good Doctor ketika mereka sakit dan harus melaporkannya ke direktorat SDM perusahaan tersebut.

Good Doctor mencoba menghadirkan proposisi nilai yang kuat dengan menghadirkan ekosistem kesehatan yang paling lengkap dengan lebih dari 4500 jaringan apotek, rumah sakit, lab, klinik; dan kemampuan pengiriman obat instan di lebih dari 200 kota di Indonesia.

“Tahun depan kita berencana meluncurkan beberapa fitur dan layanan baru […] Kita berencana melakukan ekspansi bisnis ke segmentasi pelanggan yang lebih luas (misalnya lebih banyak korporat dan partner asuransi; ataupun segmen pelanggan lain); menambah fitur/layanan baru untuk meningkatkan customer engagement; dan juga memperkenalkan program-program preventif untuk membantu klien-klien perusahaan kami untuk menjaga kondisi kesehatan karyawannya dengan lebih baik sehingga biaya kesehatan perusahaan ke depan dapat terjaga dengan baik,” imbuh Danu.

Kini menjadi unit independen

Ketika hadir di Indonesia pada 2019 sebagai hasil joint-venture Ping An Good Doctor dan Grab, layanan Good Doctor menyatu sebagai telehealth yang terintegrasi dengan superapp Grab. Kemudian pada tahun 2021 Good Doctor hadir sebagai aplikasi terpisah dengan harapan bisa mengakselerasi pertumbuhan pengguna dan fitur-fitur di dalamnya.

Disampaikan dalam rilis pendanaan, bahwa kini Good Doctor sepenuhnya independen dengan porsi saham tertinggi dipegang oleh jajaran manajemen, sehingga membuat mereka lebih percaya diri untuk bisa bergerak lebih lincah dalam berinovasi.

“Hingga saat ini manajemen memiliki saham mayoritas sehingga bisa bergerak secara lebih independen dan agile. Dengan masuknya MDI, ini semakin menguatkan posisi Good Doctor, di mana mayoritas kepemilikan perusahaan dimiliki pemegang saham lokal Indonesia juga,” jelas Danu.

Terkait dengan masuknya MDI, Danu juga mengatakan bahwa akan banyak sinergi yang sedang direncanakan bersama grup konglomerasi telekomunikasi terbesar di Indonesia tersebut. Kerja sama tersebut akan menyentuh berbagai perusahaan yang berada di bawah Telkom. Bahkan disampaikan ada sejumlah kerja sama yang sudah berjalan, salah satunya dengan Admedika sebagai perusahaan TPA (Third Party Administrator) terbesar di Indonesia.

“Kami juga merupakan penyedia layanan kesehatan digital rawat jalan bagi beberapa perusahaan Telkom Group, seperti Telkom Akses, Metra, Telkomsel, dan beberapa [anak] perusahaan lain,” imbuh Danu.

CEO MDI Ventures Donald Wihardja mengatakan, “Kami mengakui kemajuan yang telah dicapai Good Doctor dan ketahanan model bisnis Good Doctor di Indonesia, khususnya di segmen korporasi. Dedikasi mereka dalam menyediakan layanan kesehatan yang mudah diakses dan berkualitas tinggi dengan memanfaatkan teknologi telah menarik perhatian kami. Kami melihat potensi pertumbuhan yang sangat besar dalam upaya ini.”

Rencana berikutnya

Danu percaya bahwa sektor healthtech di Indonesia sangat besar potensinya, karena jumlah populasi Indonesia yang besar dan penyebaran warganya di 13 ribu pulau lebih yang menjadi tantangan tersendiri. Kekurangan jumlah dokter, penyebaran dokter dan nakes yang belum merata, serta tekanan biaya kesehatan nasional yang terus meningkat di atas laju inflasi akan menjadi landasan penggunaan/adopsi teknologi yang lebih luas lagi ke depannya.

“Kami di Good Doctor siap membantu pemerintah Indonesia untuk memberikan layanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau untuk seluruh masyarakat Indonesia tanpa terkecuali,” ucap Danu.

Selain itu turut disampaikan bahwa ke depan Good Doctor juga tidak menutup kemungkinan untuk masuk ke segmen biotech, dengan melihat affordability dan scalability-nya. Danu dan tim melihat genomic, biotech dll akan sangat berguna untuk program preventif kesehatan ke depannya.

“Seperti yang disampaikan Pak Menkes, biaya kesehatan akan terus naik dan membebani APBN jika cara penanganan kesehatan kita hanya selalu dengan kuratif. Sehingga pendekatan preventif akan sangat dibutuhkan, dari yang paling simpel dahulu –diagnostik secara reguler, gaya hidup sehat, dan lainnya,” pungkas Danu.

Application Information Will Show Up Here

Grab, Emtek dan BukaLapak Gelar Program #KotaMasaDepan, Bidik UMKM di Kota-kota Kecil

Dimulai sejak tahun 2021 silam, program #KotaMasaDepan (Kolaborasi Nyata untuk Masa Depan) yang digalang oleh Grab, Emtek dan BukaLapak konsisten mendorong pemberdayaan pelaku UMKM lewat pendampingan dan pendanaan. Di tahun 2023 ini, gerakan ini kembali digelar yang fokus pada UMKM di kota-kota tier 2 dan 3 dengan menambah program pelatihan untuk meningkatkan kemampuan pelaku UMKM dan bimbingan dalam pembuatan Nomor Induk Berusaha (NIB).

Dalam rilis pers yang diterima oleh Dailysocial NeoSME, Neneng Goenadi selaku Country Managing Director, Grab Indonesia mengatakan, “Kami yakin akan kemampuan luar biasa dari kota-kota kecil di Indonesia. #KotaMasaDepan adalah dedikasi jangka panjang kami bersama Emtek dan Bukalapak. Kami terus mengoptimalisasi setiap kegiatan dalam program #KotaMasaDepan agar sesuai dengan keperluan UMKM. Dengan demikian, usaha lokal dapat tumbuh tidak hanya dari penguasaan ekonomi digital dan akses pasar yang lebih besar tanpa perlu pindah, tapi juga memberikan kontribusi pada ekonomi lokal.”

Materi pelatihan untuk pengembangan usaha yang diberikan ke pelaku UMKM di #KotaMasaDepan Tahap 3 meliputi konten kreatif, pemanfaatan media sosial, manajemen penjualan di platform online, strategi pemasaran digital melalui Grab dan Bukalapak, edukasi tentang sertifikasi halal baik offline maupun online, serta sosialisasi pembuatan dan pendaftaran NIB.

Sedangkan untuk penyaluran modal, bentuknya berupa perlengkapan operasional yang nantinya akan disalurkan melalui situs penggalangan dana sosial, BenihBaik. Sedikitnya 100 UMKM yang terlibat dalam Kota Masa Depan 2023 akan menerima modal ini, dengan seleksi berdasarkan potensi keberlanjutan bisnis jangka panjang.

Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (PLUT-KUMKM) juga akan melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut, berkolaborasi dengan Kementerian Investasi serta Kementerian Koperasi dan UKM.

“Kami percaya bahwa media memainkan peran kunci dalam mewujudkan digitalisasi UMKM yang cepat, mulai dari sosialisasi program onboarding sampai platform digital yang memberi kesempatan kepada masyarakat di seluruh Indonesia untuk berkontribusi dan berinteraksi dengan rekan-rekan UMKM serta mentor. Dengan dukungan platform media dari Emtek, kami berharap ini dapat merangsang perkembangan UMKM, mendorong kesadaran mereka untuk memaksimalkan potensi platform digital dalam bisnis mereka,” kata Sutanto Hartono, Managing Director, Emtek.

Bagi Grab sendiri, ini bukan program pertama yang menyasar UMKM. Sebelumnya, bersama OVO mereka juga menggelar Hajatan UMKM 2023, dengan dukungan dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) RI. Acara ini diadakan sebagai bentuk pengakuan terhadap prestasi dan kontribusi UMKM yang berada di bawah platform Grab dan Ovo. Acara ini tidak sekadar memperlihatkan bazar dan pameran UMKM, namun juga menyuguhkan pertunjukan seni, area bermain untuk keluarga, dan sesi aktivitas olahraga.

Apresiasi atas Kontribusi UMKM, Grab Gelar Hajatan UMKM 2023

Grab dan OVO menyelenggarakan Hajatan UMKM 2023, yang didukung oleh Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) RI. Gelaran ini merupakan bentuk penghargaan atas pencapaian dan sumbangsih UMKM yang tergabung dalam platform Grab dan Ovo.

Dalam rilis pers yang diterima oleh Dailysocial, platform Grab dan OVO telah menerima keanggotaan dari lebih dari 500 ribu UMKM baru dalam satu tahun terakhir, membuka kesempatan kerja bagi 1 juta individu. Acara yang diadakan di Fresh Market, Bintaro, Tangerang Selatan ini merupakan bagian dari serangkaian kegiatan yang menuju ke Hari UMKM Nasional pada 12 Agustus mendatang.

“UMKM memiliki posisi dan peran strategis dalam perekonomian Indonesia dengan kontribusi PDB Indonesia sebesar 61% dan menyerap tenaga kerja sebesar 97%,” jelas Menteri Koperasi dan UKM Republik Indonesia, Teten Masduki, yang tampak antusias mengikuti sesi makan kuliner khas Nusantara.

Dalam acara Hajatan UMKM 2023 tersebut, Grab memberikan kesempatan kepada pelaku UMKM dari kota-kota seperti Jabodetabek, Bandung, Solo, Yogyakarta, Surabaya, dan Medan untuk menampilkan produk andalan mereka.

Berdasarkan informasi dari Kemenkop UKM RI, sekitar 22 juta UMKM telah melakukan onboarding, dan pada tahun 2023, targetnya adalah 24 juta UMKM yang terintegrasi dalam ekosistem digital.

Menanggapi capaian tersebut, Country Managing Director Grab Indonesia, Neneng Goenadi, menyatakan, “Grab dan OVO #PercayaUMKM Indonesia dan terus dukung pemerintah untuk capai target digitalisasi 30 juta UMKM pada 2024. Berbagai inisiatif akan terus dilanjutkan untuk memfasilitasi UMKM dalam mengembangkan usaha, seperti program pelatihan digital di aplikasi GrabMerchant, dan portal informasi satu pintu melalui akun Instagram @GrabMerchantID.”

Tidak hanya pelaku UMKM di bidang kuliner, Grab dan OVO juga terus mendorong digitalisasi pedagang pasar. “Ribuan pedagang pasar telah bergabung dengan Grab melalui GrabMart Pasar di 26 kota di seluruh Indonesia,” tutup Neneng Goenadi.

Acara ini tidak hanya menampilkan bazar dan pameran dari UMKM, tetapi juga menawarkan pertunjukan kesenian, zona permainan untuk keluarga, serta sesi kegiatan olahraga.