[Review] Western Digital Black Game Drive P10 2 TB: Bermain Game PC di Mana Saja dengan Kinerja Tinggi

Mungkin banyak dari pembaca Dailysocial belum mengenal apa itu Black Gaming Drive dari Western Digital. Hal ini disebabkan banyaknya hard disk eksternal WD yang ada di Indonesia dijual dengan nama Passport. Ternyata, varian Black sudah ada semenjak tahun 2015 yang lalu, lho.

Pada saat itu, kemungkinan penggunaan hard disk eksternal untuk keperluan gaming memang belum menjadi tren seperti saat ini. Apalagi, XBOX dan PS4 masih berumur cukup muda untuk menjadi console gaming, sehingga orang masih mencari game dengan bentuk fisiknya.

WD Black Game Drive P10

WD Black sendiri sudah sejak lama dilabel menjadi sebuah perangkat penyimpanan untuk gaming. Dua varian yang mungkin tidak dikenal sebagai WD Black, yaitu Raptor dan Velociraptor, merupakan yang khusus ditempatkan sebagai gaming. WD Black sendiri dari dulu dicap sebagai HDD untuk mereka yang membutuhkan kinerja tinggi. Walaupun begitu, perlu diperhatikan bahwa Raptor dan Velociraptor memiliki label hitam pada HDD-nya.

Saat ini, WD Black Game Drive P10 akhirnya mendarat di Indonesia dan saya pun juga sudah mendapatkan sebuah sampel dengan kapasitas 2 TB. Saya menyukai bentuknya yang berbeda dengan kebanyakan HDD eksternal yang ada dipasaran. Namun, secara keseluruhan memiliki fungsi yang sama dengan HDD eksternal yang ada hingga saat ini.

WD Black Game Drive P10 - Extra 2

Spesifikasi dari WD Black Game Drive P10 adalah sebagai berikut

Kapasitas 2TB
Interface USB 3.2 Gen 1
Tipe konektor micro-B
Dimensi 118.1 x 87.8 x 12.7 mm
Bobot 140 gram

Tidak ada kotak penjualan yang datang ke meja pengujian kami. Oleh karena itu, saya juga belum mengetahui paket penjualan penuh yang dimiliki oleh WD Game Drive P10 ini seperti apa.

Desain

Desain dari WD Game Drive P10 ini memang berbeda dengan kebanyakan HDD eksternal yang dijual di pasaran. Oleh karena dibuat khusus untuk gaming, desainnya dibuat seperti pola peti kontainer yang ada di pelabuhan. Tulisan WD Black yang ada juga dibuat seperti asal di cat saja.

WD Black Game Drive P10 - Bawah

Casing eksternal dari WD Game Drive P10 sendiri juga masih terbuat dari plastik polikarbonat. Dimensinya juga dibuat menjadi lebih tipis sehingga membuatnya tidak terkesan “kopong” dan kokoh saat dipegang. Pada setiap sisinya, terdapat sebuah sekrup yang membuatnya lebih mudah untuk dibongkat pasang, asal memiliki obeng yang tepat.

Pada bagian belakangnya terdapat sebuah konektor micro-B USB yang mungkin saat ini dipakai pada semua HDD eksternal dengan konektivitas USB 3.0. Di sebelah konektor tersebut terdapat lampu indikator LED dengan warna putih. Lampu indikator seperti ini memang sangat dibutuhkan karena kita sering kali tidak mengerti apakah sebuah HDD itu menyala atau tidak.

WD Black Game Drive P10 - Konektor

Pada bagian bawahnya terdapat empat buah karet pada setiap pinggir sisinya. Karet ini selain digunakan untuk menjadi kaki dari HDD eksternal ini, juga menjaga agar WD Game Drive P10 tidak mudah tergeser akibat licin. Apalagi, dengan kabel yang ada, sering kali membuat gamer terganggu sehingga bisa saja HDD ini tergeser saat sedang digunakan.

Pengujian

Sebenarnya, fungsi semua HDD eksternal adalah sama, yaitu menjadi sebuah media penyimpanan yang dapat dibawa ke mana saja. Selain itu, bisa menjadi sebuah drive permanen pada sebuah laptop maupun desktop. Hal tersebut tidak berbeda dengan WD Game Drive P10 ini.

Yang membedakan mungkin adalah kecepatan dari HDD yang digunakan pada WD Game Drive P10. HDD yang digunakan memiliki kecepatan yang kurang lebih sama dengan HDD internal sebuah laptop. Hal ini tentu saja sudah lebih dari cukup untuk menampung dan menjalankan sebuah game yang tidak diinstalasikan pada HDD internal.

Hal tersebut terbukti pada benchmark yang saya lakukan berikut ini.

Kinerja dari HDD ini sudah memiliki kecepatan di atas 100 MB/s. WD sendiri menjanjikan kecepatan hingga 140 MB/s, yang sampai beberapa kali saya tes tidak sampai pada kecepatan tersebut. Namun, kinerjanya sudah terbukti lebih baik dibandingkan beberapa HDD eksternal lainnya.

Verdict

Pengguna hard disk eksternal memang sudah terbagi ke dalam beberapa segmen. Pengguna umum akan lebih mudah menemukan perangkat penyimpanan ini karena yang dijual di pasaran memang mengakomodasi penggunaan hard disk secara umum. Namun untuk para gamer, sepertinya baru WD yang memiliki solusinya dengan Game Drive P10.

Hard disk eksternal ini memang khusus dibuat untuk bermain game. Hal tersebut juga terbukti dengan kinerja yang dimiliki oleh WD Game Drive P10 yang kurang lebih sama dengan sebuah hard disk internal. Hal ini tentu saja membuat loading sebuah game terasa seperti sebuah hard disk yang tertempel didalam desktop.

Harga sebuah perangkat yang khusus dibuat pada segmen tertentu memang akan lebih tinggi dibandingkan dengan yang dijual untuk kebutuhan umum. WD Game Drive P10 dengan kapasitas 2 TB sendiri dijual dengan harga Rp. 2.250.000. Walaupun begitu, dengan harga seperti ini, kinerja gaming sudah terjamin akan lebih cepat walau melalui koneksi kabel USB 3.

Sparks

  • Kinerja cukup tinggi
  • Desain unik
  • Build kokoh
  • Garansi panjang, 3 tahun

Slacks

  • Harga cukup tinggi
  • Tanpa bonus software

 

 

Panduan Mengoptimalkan PC Anda dengan SSD WD Blue dari Western Digital

Pernahkah Anda mengalami saat menyalakan komputer, membutuhkan lebih dari satu menit untuk masuk ke dalam sistem operasi? Atau mungkin saat bermain game membutuhkan beberapa saat untuk menunggu agar dapat bermain? Atau mungkin merasa telah melakukan upgrade PC namun kecepatan konversi video masih kurang kencang?

Konsumen kerap kali menganggap bahwa melakukan upgrade komputer cukup mengganti RAM atau prosesor saja. Memang, mengganti kedua peripheral tersebut akan meningkatkan kinerja komputer. Namun, kinerja transfer data antara RAM, komputer, dan media penyimpanan membutuhkan ketiga perangkat tersebut kencang.

Banyak pengguna komputer yang melakukan upgrade masih menggunakan media penyimpanan berbasis piringan atau dikenal dengan Hard Disk Drive (HDD). HDD memang saat ini memiliki kapasitas yang sangat tinggi, sehingga banyak data yang dapat disimpan di dalamnya. Akan tetapi, HDD yang paling kencang pun juga memiliki keterbatasan dalam melakukan akses data.

Tidak sedikit pengguna komputer yang menggunakan HDD tidak melihat secara rinci spesifikasi media penyimpanan tersebut. Saat ini masih banyak HDD yang memiliki kecepatan putaran yang hanya 5400 RPM saja. Selain itu, memori penyimpanan sementara dari HDD tersebut (cache) juga kerap sangat kecil. Dan terakhir, HDD yang ada tidak didukung dengan garansi yang memadai.

Masih banyak lagi masalah yang membuat sebuah komputer tidak optimal saat digunakan. Namun Anda tidak usah khawatir, karena Western Digital memiliki solusi yang bisa Anda terapkan. Solusi yang dihadirkan adalah dengan memberikan pilihan pada konsumen untuk menggunakan HDD dan SSD dengan label biru (Blue) dari Western Digital.

WD Blue

WD Blue

HDD WD Blue memiliki cache sebesar 64 MB yang mampu meningkatkan kinerja piringannya saat mengakses data kecil. Selain itu, putarannya yang mencapai 7200 RPM mampu meningkatkan kinerja baca dan tulis dari perangkat tersebut. Hal ini tentu sangat cocok digunakan untuk keperluan komputasi sehari-hari.

Yang lebih kencang lagi adalah SSD WD Blue 3D NAND yang saat ini sudah tersedia secara luas di Indonesia. Dengan kecepatan sampai dengan 550 MB/s, SSD ini mampu meningkatkan kinerja komputer saat melakukan loading, rendering, dan lain sebagainya. SSD pun juga secara teoritis memiliki kinerja yang sampai 10 kali lipat dari HDD.

Akan tetapi, pertanyaan yang sering ditanyakan adalah SSD tidak memiliki kapasitas yang sama dengan sebuah HDD. Lalu bagaimana cara mengatasinya? Ada beberapa tips yang bisa Anda ikuti untuk mendapatkan perbandingan kapasitas dan kinerja yang seimbang.

Membeli SSD dengan kapasitas besar

Membeli SSD dengan kapasitas besar akan meringkas ruang yang ada dalam sebuah casing komputer. Anda dapat menggunakan SSD WD Blue 3D NAND dengan kapasitas 1 TB. Hal ini akan membuat sistem operasi dan data-data akan tersimpan pada satu perangkat yang sama.

Kinerja komputer Anda tentunya akan lebih baik dibandingkan dengan menggunakan satu HDD saja. Selain itu, dengan kecepatan yang tinggi, membuat akses dari yang dibutuhkan oleh sistem operasi menjadi tidak terhambat.

Membeli SSD berkapasitas kecil dan HDD berkapasitas besar

Saat ini, WD memiliki SSD WD Blue dengan kapasitas yang lebih kecil, yaitu 250 GB. Dengan kapasitas tersebut, memang tidak akan memadai untuk kebutuhan penggunaan komputer saat ini. Akan tetapi, dengan kapasitas 250 GB cukup untuk digunakan sebagai drive sistem operasi. Lalu, di mana data akan disimpan?

Media penyimpanan seperti HDD WD Blue saat ini memiliki kapasitas yang cukup besar, hingga 4 TB. Kapasitas ini tentunya lebih dari cukup untuk menyimpan data seperti foto, dokumen, video, dan lain sebagainya. Gunakan saja HDD WD Blue sebagai drive kedua.

Dengan kombinasi ini, loading aplikasi yang di install pada SSD tentu akan kencang. Saat butuh melakukan pembacaan data, tentu saja tidak memerlukan kinerja yang sangat tinggi.

WD Blue

Menggunakan SSD sebagai cache drive

Pada sebuah HDD, terdapat satu chip dengan kapasitas yang kecil yang bernama cache memory. Chip kecil ini menampung data sementara yang akan diambil atau ditulis ke HDD. Tujuan utamanya tentu untuk meningkatkan kinerja sebuah HDD. Semakin besar kapasitas cache, maka akan semakin tinggi kinerjanya.

Menggunakan WD SSD Blue untuk menjadi cache dari WD HDD Blue saat ini cukup mudah. Hal tersebut dikarenakan para produsen prosesor seperti Intel dan AMD sudah memberikan software-nya secara gratis. Intel memiliki Intel Rapid Storage Technology sedangkan AMD memiliki StoreMi. Keduanya mampu membuat kinerja HDD menjadi mirip dengan menggunakan sebuah SSD.

Untuk melakukan hal ini, kombinasi menggunakan SSD berukuran kecil serta HDD berukuran besar bisa dilakukan. Hal ini akan membuat HDD WD Blue Anda memiliki cache sebesar 256 GB.

Dengan WD Blue SSD yang saat ini sudah banyak tersedia di pasar Indonesia, kinerja komputer akan menjadi lebih kencang. Bagi Anda yang sedang berencana untuk meng-upgrade PC Anda akan bisa bekerja lebih maksimal, Anda bisa memilih untuk menggunakan produk dari WD, SSD Blue untuk urusan kecepatan dan HDD Blue untuk urusan penyimpanan.

Disclosure: Artikel advertorial ini didukung oleh Western Digital.

[Review] Western Digital Black NVME SSD: Kencang untuk Gamer dan Editor

Perusahaan Western Digital selama ini kita kenal sebagai produsen hard disk. Semakin lama, teknologi penyimpanan menjadi lebih kencang dan canggih. Sayangnya, Western Digital sepertinya belum mau berpindah dari perangkat dengan piringan.

Hal tersebut berubah pada saat Western Digital mengakuisisi SanDisk yang dikenal sebagai vendor perangkat penyimpanan berbasis flash. SanDisk pun juga dikenal memiliki media penyimpanan untuk komputer, yaitu Solid State Drive. Tentunya, setelah penggabungan tersebut, Western Digital pun memiliki semua teknologi SSD yang ada.

WD Black SSD -

Teknologi SSD yang ada tidak melulu menggunakan antar muka Serial ATA atau SATA. Oleh karena SATA sepertinya sudah menemukan titik tertingginya, interface yang dipilih yaitu yang selama ini sudah ada: PCI-express. Dengan menggunakan interface ini, terbentuklah sebuah form factor baru bernama Non Volatile Memory Express atau NVMe.

Dengan platform NVMe ini, bandwidth yang dimiliki sebuah media penyimpanan akan dapat mencapai 3 GB/s, tergantung dari kontroler dan cip NAND yang digunakan. Tentunya, hal ini membuat sebuah SSD NVMe yang menggunakan form factor M.2 bisa jauh lebih kencang dari SATA.

Kali ini, Western Digital pun ternyata sudah memiliki sebuah SSD yang menggunakan form factor M.2. Dan kebetulan, DailySocial sudah mendapatkan sampel pengujian dari SSD terbaru mereka ini.

Untuk spesifikasinya dapat dilihat berikut ini:

Model WDS100T2X0C
Kapasitas 1 TB
Interface M.2 NVMe
NAND SanDisk 64 Layer 3D TLC
Kontroler SanDisk

Dengan kecepatan teoritis sampai dengan 3 GB/s, tentu saja membuat pekerjaan seseorang dalam bidang editing lebih cepat. Tidak hanya para editor foto dan video saja, para gamers juga bakal mendapatkan keuntungan saat menggunakan SSD yang satu ini.

Saat melakukan review Western Digital Black SSD, kami menggunakan spesifikasi sebagai berikut

Prosesor Intel Core i9 9900K ES
Motherboard Gigabyte Z390 UD
RAM 2x 8GB Corsair Vengeance RGB Pro DDR4 3200MHz
HSF Noctua NH-D15
PSU AX1600i
Keyboard Corsair K70 RGB MK.2 SE Rapid Fire
Mouse Corsair Harpoon RGB Gaming Mouse
Monitor MSI Optix MAG27C

Paket Penjualan

Sayangnya, Western Digital tidak menyertakan apa pun kecuali SSD itu sendiri pada paket penjualannya. Bentuk dari paket penjualan tersebut adalah sebagai berikut

WD Black SSD - Paket Penjualan

Desain

Western Digital Black NVMe SSD hanya menggunakan satu sisi untuk menaruh semua cip dan transistornya. Empat cip yang ada pun juga ditutup oleh sebuah heat spreader yang membuat suhu SSD ini bakal lebih dingin dibandingkan yang tidak menggunakan pendingin.

WD Black SSD - Belakang

SSD ini memiliki dimensi 22 x 80 x 2,3 mm. Yup, sekecil itu. Dan biasanya penempatan slot M.2 tidak akan memenuhi ruang slot penyimpanan lainnya.

WD SSD Dashboard

Sepertinya Western Digital sudah mempersiapkan semua yang dibutuhkan, termasuk sebuah software yang mampu mendeteksi kegiatan dari WD Black NVMe SSD. Software yang dapat di-download langsung pada website resminya ini bernama SSD Dashboard.

Sayangnya, SSD Dashboard tidak dapat melakukan TRIM yang akan mengembalikan performa SSD setelah lama dilakukan kegiatan penulisan data. Walaupun begitu, kami telah mencoba menggunakan tips TRIM yang sudah kami ulas.

Pengujian

Sebuah SSD dengan interface NVMe merupakan media penyimpanan terkencang yang ada saat ini untuk sebuah komputer konsumen. Oleh karena itu, pengujian pun harus disesuaikan dengan kinerja dari SSD tersebut.

Untuk menguji SSD, kami menggunakan dua metode, yaitu metode sintesis dan metode transfer data. Untuk metode sintesis, kami menggunakan software HDTune dan Crystal Disk Mark. Untuk metode transfer data, kami menggunakan file sebesar 4482 MB yang terdiri dari beberapa ratus foto dan satu file zip dengan besar yang sama.

Sebagai pembanding, kami menyertakan SSD SATA Western Digital Blue yang menggunakan form factor SATA 3. Hal ini untuk menunjukkan seberapa kencang WD Black NVMe SSD dibandingkan dengan SSD SATA yang umum beredar di pasaran. Berikut adalah hasilnya

Dengan hasil seperti ini, kinerja sebuah komputer tentu saja akan meningkat. Kinerja rendering sebuah video saat dikerjakan dengan prosesor paling cepat akan memiliki bottleneck pada penyimpanan. Dengan WD Black NVMe SSD, pekerjaan tersebut akan lebih cepat selesai.

Apalagi jika sebuah game yang saat ini memiliki kapasitas yang besar. Untuk melakukan loading file-file yang banyak dan berukuran kecil, tentu saja akan lebih kencang saat menggunakan SSD dibandingkan HDD. Akan tetapi, dengan menggunakan WD Black NVMe SSD sudah pasti akan lebih kencang lagi.

Verdict

Saat membeli sebuah media penyimpanan memang harus memikirkan dua hal: kinerja dan kapasitas. Saat memilih kapasitas, biasanya pilihan akan jatuh ke HDD yang memiliki kinerja rendah. Saat memilih kinerja, SSD tentu akan menjadi pilihan walaupun kapasitasnya lebih kecil. WD pun memiliki solusi keduanya dengan WD Black NVMe SSD.

Kinerja yang ditawarkan WD Black NVMe SSD memang sangat kencang. Hal ini menandakan bahwa para editor video dan foto serta gamer yang membutuhkan kecepatan loading software tinggi cocok untuk memilikinya. Kinerjanya bahkan melebihi SSD SATA yang ada saat ini.

Dengan kinerja tinggi tentu saja akan berdampak pada harganya. WD Black NVMe SSD ini dijual dengan harga Rp. 5.400.000 (MSRP). Dengan harga ini, memang pasar yang disasar menjadi menengah ke atas. Oleh karena itu, untuk harga yang lebih terjangkau, WD masih menyediakan alternatif lain, yaitu WD Blue SSD.

Sparks

  • Kinerja kencang
  • Tidak panas
  • Kapasitas besar

Slacks

  • SSD Dashboard tidak menyertakan fungsi TRIM
  • Harga cukup mahal

[Review] Synology DS218+: NAS Lengkap untuk Usaha Kecil dan Rumahan

Beberapa dari para pembaca DS bisa jadi masih asing atau tidak mengenal lebih dalam dengan istilah NAS. NAS merupakan kependekan dari Network Attached Storage. NAS memiliki fungsi sebagai sebuah media penyimpanan eksternal yang terhubung dengan kabel jaringan RJ45. Nantinya, jika dihubungkan dengan sebuah router, perangkat penyimpan ini bisa diakses melalui WiFi dan oleh beberapa pengguna sekaligus.

Synology DSM218+

Perkembangan NAS tidak berhenti sampai disitu saja. Saat ini, NAS sudah dilengkapi dengan fasilitas cloud, sehingga pengguna dapat mengakses data mereka dari mana pun, asal ada koneksi internet. NAS pun sudah mampu menggantikan sebuah server. Contohnya adalah NAS buatan Synology yang bernama DS218+.

DailySocial kedatangan Synology DS218+. Tidak seperti kebanyakan NAS, DS218+ sudah tertanam sistem operasi buatan mereka sendiri yang memudahkan pengguna untuk melakukan setting NAS mereka. Synology pun juga memiliki sebuah toko aplikasi sendiri yang dapat melakukan instalasi aplikasi buatan mereka sendiri. Aplikasi yang umum digunakan bisa diunduh secara gratis.

Synology DSM218+ - Spec

NAS yang satu ini menggunakan prosesor Intel Celeron J3355 dengan kecepatan 2 GHz dan memiliki kecepatan Turbo 2.5 GHz. RAM DDR 3 yang terpasang memiliki kapasitas 2 GB dan dapat ditingkatkan sampai 6 GB. Ruang yang tersedia untuk memasang hard disk ada dua buah. Untuk tambahannya, DS218+ juga menyediakan tiga buah port USB 3.0 dan sebuah eSATA.

Unboxing

Seperti inilah isi dari paket penjualan Synology DS218+:

Synology DSM218+ - Unboxing

Desain

NAS Synology DS218+ ini menggunakan casing dengan bahan plastik berwarna hitam. Namun, rangka dalamnya menggunakan bahan metal sehingga mampu menahan dua hard disk secara bersamaan. Di sisi depannya pun tersedia penutup dengan bahan plastik pula.

Synology DSM218+ - Bay

Pada bagian belakangnya terdapat sebuah kipas dengan dimensi 92 x 92 mm yang dapat membuat dua hard disk yang berada di dalam NAS ini tidak kepanasan. Bunyi dari kipasnya sendiri juga tidak mengganggu dan cukup sunyi. Pada bagian bawahnya terdapat kaki-kaki yang terbuat dari bahan karet yang membuat tidak licin saat NAS ini ditaruh di atas meja.

Synology DSM218+ - Port Belakang

Pada bagian depannya, terdapat tombol power untuk menyalakan NAS, tombol Copy untuk menyalin isi flash disk ke NAS, sebuah port USB 3.0, dan empat buah lampu indikator LED. Pada bagian belakangnya terdapat dua port USB 3.0, sebuah slot eSATA, tombol resetport LAN RJ45, dan port daya.

Software

Tidak lengkap rasanya jika kami tidak membahas mengenai software yang ada didalam DS218+ ini. Setiap NAS yang dikeluarkan oleh Synology sudah dilengkapi dengan OS dan desktop buatan sendiri yang dinamakan DiskStation Manager. Sistem operasi ini pun berbasis Linux yang saat ini sudah dipakai di semua perangkat, termasuk smartphone dan tablet.

Synology DSM218+ - Desktop

Sistem operasi ini pun juga sudah dilengkapi menu-menu yang dapat membantu pengguna awam untuk mengatur DS218+nya. Selain itu, ada Control Panel yang mampu melakukan setting apa pun yang ada pada NAS ini. Akan tetapi, mari kita tuju pada Package Center, sebuah toko aplikasi yang ada untuk Synology.

Synology DSM218+ - Package Center

Sama seperti Google Play atau Apple App Store, Package Center membutuhkan sebuah koneksi internet untuk melakukan pengunduhan paket untuk dipasang pada NAS. Jadi tanpa internet, pengguna pun tidak bisa mendapatkan aplikasi-aplikasi yang ada pada NAS ini.

Dengan aplikasi yang ada, NAS ini pun akan memiliki fungsi lebih dari sebuah perangkat penyimpan data. Misalnya saja jika pengguna melakukan instalasi Office pada NAS ini. Dengan begitu, semua perangkat yang menggunakan NAS ini tidak lagi harus menginstall aplikasi sejenis seperti Microsoft Office atau WPS lagi pada perangkatnya.

Synology DSM218+ - Office

Selain itu, Anda yang memiliki koneksi internet kencang juga bisa menggunakan fasilitas dari NAS ini untuk membuat server email pribadi, sehingga lebih aman dan lebih mudah saat diakses. Semua email akan disimpan pada hard disk yang terpasang pada NAS ini.

Pengguna yang sering melakukan download juga bisa melakukan instalasi aplikasi untuk mengunduh otomatis. Dan masih banyak lagi aplikasi yang bisa diinstal pada NAS ini. Akan tetapi, beberapa aplikasi memang masih ada yang berbayar, namun tidak semua orang membutuhkannya.

Performa

Menguji kinerja sebuah NAS memang selalu akan terbatas pada koneksi yang digunakan. Pada saat terhubung langsung ke PC, tentu saja kinerjanya akan semakin baik karena keduanya menggunakan 1 Gbit LAN. Namun saat terhubung pada router WiFi, akan sangat tergantung pada tipe jaringan yang digunakan.

Kami pun menguji dengan menggunakan NASPT yang sampai saat ini masih belum tergantikan. Walaupun Intel, sang pemilik software sudah menghentikan dukungannya, tetapi saat ini belum ada satu pun yang memiliki fungsi sama. Selain itu, kami juga menggunakan Crystal Disk Mark saat terhubung dengan LAN dan Router agar tergambar dengan baik kinerja dari NAS ini.

Sebagai informasi, dua hard disk yang terpasang pada NAS ini adalah Seagate IronWolf 10 TB yang tergabung pada mode RAID-0. Kami ingin mengetahui seberapa kencang transfer data yang mampu dilakukan oleh NAS ini. Ternyata, terbukti bahwa NAS ini mampu mengirimkan data dengan bandwidth penuh sebuah Gigabit LAN.

Kesimpulan

Dalam memilih sebuah perangkat penyimpanan yang dapat menyala selama 24 jam memang terdapat banyak alternatif. Tentu saja, perangkat seperti ini sangat dibutuhkan untuk sebuah UKM maupun pengguna rumahan yang selalu menyimpan banyak data. Akan tetapi, sebuah NAS yang lengkap dan mampu dibuat sebuah perangkat dengan banyak fungsi tidaklah banyak, seperti Synology DS218+.

Package Center dari Synology merupakan salah satu kunci penjualan dari setiap NAS yang mereka jual. Oleh karena itu, kemudahan pengoperasian memang menjadi sebuah keharusan. Walaupun orang awam harus sedikit belajar, tetapi pengguna mainstream dengan sangat mudah melakukan setting pada NAS ini.

Kinerja yang dimiliki NAS ini memang sangat baik. Namun semua itu tergantung hard disk yang ada pada bay tersebut, apakah mampu menerima perintah dari banyak pengguna. Pada saat menggunakan mode RAID-0, tentu saja kinerjanya akan menjadi lebih baik. Oleh karena itu, pastikan menggunakan hard disk yang khusus ditujukan untuk NAS.

Dengan harga Rp. 4.999.000 tanpa hard disk di dalamnya, tentu saja terlihat cukup mahal. Namun, dengan kemampuan yang dimiliki oleh DS218+, harga tersebut memang terasa pantas. NAS lainnya pun ada yang memiliki harga sama namun tidak memiliki sistem operasi tersendiri dan yang pasti, toko aplikasi gratis.

Sparks

  • Kinerja baik
  • Fasilitas lengkap
  • Pengoperasian mudah
  • Port dan slot ekspansi lengkap
  • Pemasangan mudah tanpa obeng

Slacks

  • Harga memang cukup tinggi
  • Casing masih terbuat dari plastik
  • Beberapa aplikasi masih berbayar

Synology Kenalkan NAS Terbarunya untuk UMKM dan Perusahaan Besar

Selama ini, tidak banyak orang atau perusahaan yang mengerti fungsi dari Network Attached Storage. NAS merupakan sebuah perangkat penyimpanan berbasis jaringan yang dapat berjalan tanpa bantuan komputer seperti desktop atau pun laptop. Kebutuhan sebuah penyimpanan yang selalu tersedia 24 jam pun bakal terpenuhi dengan adanya NAS.

Synology - launch

Pesan tersebut pula yang ingin disampaikan oleh Synology dalam pertemuannya dengan para jurnalis pada tanggal 7 November 2018 lalu. Bertempat di GoWork Chubb Square, Synology berharap bahwa perusahaan besar dan UMKM sadar akan pentingnya sebuah penyimpanan yang selalu tersedia 24 jam dan dapat terhubung secara cloud di mana pun.

Synology - DS dan RS

Synology memperkenalkan DS218+ untuk pengguna rumahan maupun UMKM yang memiliki fitur cukup lengkap. NAS yang satu ini memiliki dua bay untuk diisikan dua hard disk yang bakal menjadi media penyimpanan utamanya. NAS ini juga menyediakan tiga buah port USB 3.0 dan sebuah eSATA. Uniknya, NAS ini berdesain toolless, sehingga tidak lagi memerlukan obeng untuk membuka dan memasangnya.

Synology - DS218Plus

Selain itu, Synology juga memperkenalkan NAS untuk pengguna enterprise. Perangkat yang diperkenalkan adalah RS 1219+. NAS ini memiliki delapan bay yang juga tidak memerlukan obeng untuk menempelkan hard disk di dalamnya. NAS ini pun baru diproduksi pada bulan Oktober 2018 lalu.

Synology - RS1219

Synology juga memiliki fitur menarik yang merupakan aplikasi gratis buatan mereka sendiri. Pengguna NAS dari Synology dapat melakukan instalasi langsung dari sistem operasi yang berjalan pada NAS ini. Aplikasi yang ditawarkan pun macam-macam, mulai dari download manageroffice, hingga server email pribadi.

Synology - on Phone

Synology menghadirkan banyak aplikasi yang juga bisa dipakai pada smartphone, sehingga bisa langsung mengambil file dari NAS melalui internet di mana saja kita berada. Bahkan NAS ini juga mampu menjadi server streaming untuk video dan musik. Jadi, pengguna hanya memerlukan koneksi internet berkecepatan tinggi untuk NAS dan internet pada smartphone untuk mengakses file mereka.

DS218+ dijual dengan harga Rp. 4.999.000 tidak termasuk hard disk didalamnya. Untuk RS1219+ dijual dengan harga Rp. 16.999.000 dan dipasarkan untuk perusahaan-perusahaan besar. Dailysocial sendiri juga sudah mendapatkan sampel review untuk DS218+. Tentunya, kami akan melakukan review yang lebih mendalam pada perangkat yang satu ini.

Tunggu, ya!

Western Digital Hadirkan Hard Disk 15 TB

Hard disk merupakan satu komponen yang penting dalam sebuah komputer, apalagi untuk pengguna enterprise. Hal tersebut dikarenakan seluruh data yang jumlahnya sangat banyak disimpan pada drive tersebut. Untuk menampung data yang jumlahnya sangat besar tersebut, produsen hard disk pun berlomba-lomba mengeluarkan produk yang kapasitasnya besar.

Saat ini, Western Digital ternyata memiliki sebuah HDD yang kapasitasnya paling besar di tahun 2018. Dengan kapasitas per drive sebesar 15 TB, WD memiliki produk berama WD Ultrastar DC HC620 15 TB. Sasaran utama pelanggannya tentu saja bukan konsumen rumahan, namun untuk data center.

ultrastar-dc-hc620-400x500_0

Teknologi yang digunakan pada hard disk ini memakai Shingled Magnetic Recording (SMR) yang memang membuat piringan hard disk lebih padat. Hal ini membuat WD dapat memasukkan kapasitas sampai 15 TB ke dalam piringan yang ada didalam produknya.

Hard disk yang satu ini merupakan produk dari HGST, perusahaan yang dibeli oleh WD beberapa tahun yang lalu. Oleh karenanya, pada produk ini juga telah disematkan teknologi Helio-Seal yang menggunakan helium.

Ultrastar DC HC620 memiliki kecepatan rotasi 7200 RPM dengan buffer 512 MB DRAM. WD pun menawarkan HDD yang satu ini dengan dua interface berbeda, yaitu SATA Gbps atau dengan SAS 12 Gbps. Selain itu, HDD ini juga akan memakan daya 6,4 watt untuk SATA dan 8,3 watt untuk SAS.

WD Ultrastar DC HC620 memiliki rata-rata mean time before failure (MTBF) sebanyak 2,5 juta jam. Garansinya sendiri 5 tahun, seperti kebanyakan HDD dari WD. Untuk harganya, WD sendiri tidak mengeluarkan daftarnya karena akan dijual untuk enterprise.

Sumber: Western Digital. Gambar Feature: Pixabay.

BackBlaze Keluarkan Statistik Daya Tahan Hard Disk di Q3 2018

Bagi Anda yang belum tahu, Backblaze merupakan sebuah perusahaan yang menyediakan jasa penyimpanan cloud dengan kapasitas yang tidak terbatas. Oleh karena itu, per 30 September 2018, Backblaze memiliki sekitar 99.636 hard disk, di mana 1.866 hard disk sebagai boot drive dan 97.770 hard disk untuk menyimpan data.

Ilustrasi Hard Disk Komputer

Dari semua hard disk yang mereka miliki, tentu saja di antaranya pasti ada yang rusak sebelum waktunya. Backblaze sendiri juga mengambil beberapa merek hard disk untuk dipasangkan pada server mereka. Hal ini tentu membuat mereka mengerti merek mana yang sering mengalami kerusakan dan mana yang tidak.

Pada kuartal ketiga tahun 2018 ini, Backblaze sudah tidak lagi menggunakan hard disk dengan kapasitas 3 TB dan berganti ke kapasitas 12 GB milik Hitachi. Oleh karena ada beberapa jenis hard disk yang dimiliki oleh Backblaze tidak melebihi 45 unit, mereka pun tidak terhitung dalam statistiknya. Hal tersebut membuat model-model ini akan terdeteksi memiliki tingkat kerusakan 0%.

Berikut ini adalah hasil statistik dari tanggal 1 Juli 2018 sampai 30 September 2018:

Backblaze Q3

Statistik ini memang hanya untuk pemakaian tiga bulan saja. Oleh karenanya, perhitungannya tidak akan lebih tepat pada saat dihitung dalam jangka waktu yang lebih lama.

Backblaze juga memiliki statistik hard disk dari pertama kali mereka mendirikan perusahaannya. Hasilnya adalah sebagai berikut:

Backblaze all time

Untuk melihat mana yang bagus dan tidak, lihat saja pada nilai AFR (Annualized Failure Rate). Dari bulan April 2013 sampai dengan September 2018, WD 6TB lah yang memegang rekor failure paling tinggi dengan 4.13%. Akan tetapi, HDD besar dengan kapasitas 8 TB ke atas dapat dibilang sangat bagus dengan AFR 1.21%.

Tingkat kegagalan hard disk dari Backblaze dengan jumlah 1.71% merupakan yang terendah yang pernah mereka dapatkan. Sebelumnya pada Q2 tahun 2018, jumlah tingkat kegagalannya mencapai 1.82%.

Statistik ini juga bisa menjadi pedoman untuk membeli sebuah hard disk yang bakal dipakai pada komputer Anda. Jadi, pilih yang mana?

Sumber: Backblaze Blog. Gambar Pendukung: Pixabay.

Hard Disk Eksternal LaCie DJI Copilot Ditujukan untuk Pengguna Drone dan Menyimpan Sebuah Layar

Seagate terus melanjutkan kerja samanya dengan DJI dalam menyediakan solusi penyimpanan yang praktis untuk para pengguna drone. Tahun lalu, mereka memperkenalkan DJI Fly Drive, sebuah hard disk ekternal yang dilengkapi slot kartu microSD. Tahun ini, produk serupa dengan fungsionalitas ekstra datang dari anak perusahaannya, LaCie.

Dinamai LaCie DJI Copilot, hard disk eksternal ini cukup istimewa karena bagian atasnya dihuni sebuah layar. Layar ini bukan touchscreen, melainkan berfungsi untuk menampilkan progress transfer data yang berlangsung. Dengan demikian, memindah data ke hard disk bisa dilakukan tanpa PC maupun smartphone.

LaCie DJI Copilot

Kalau Fly Drive mengemas slot microSD, Copilot datang dengan slot SD card standar. Tidak cuma dari memory card, Anda bahkan bisa memindah file langsung dari kamera berkat kehadiran port USB-A dan USB-C pada sisi tubuh hard disk ini. Lebih lanjut, ia juga bisa difungsikan sebagai power bank andai diperlukan.

Selagi ponsel tersambung, pengguna juga dapat melihat foto atau video yang tersimpan dalam Copilot dalam resolusi penuh dengan bantuan aplikasi pendampingnya. Manajemen file, mulai dari mengganti nama sampai menghapus yang tidak dibutuhkan, juga dapat langsung dilakukan dalam skenario ini.

LaCie DJI Copilot

Kapasitasnya sendiri sama seperti Fly Drive, yakni sebesar 2 TB, sanggup menampung video 4K 30 fps dengan durasi total 65 jam dan lebih dari 20.000 foto berformat RAW. Semuanya dikemas dalam rangka yang tahan banting, tahan debu sekaligus tahan cipratan air.

LaCie DJI Copilot rencananya akan dipasarkan mulai musim semi tahun ini. Harganya $349, atau nyaris tiga kali lipat DJI Fly Drive.

Sumber: LaCie.

Gandeng DJI, Seagate Luncurkan Hard Disk Eksternal untuk Pengguna Drone

Perekaman video 4K telah menjadi fitur standar drone di tahun 2017 ini, dan kapasitas kartu microSD yang dibutuhkan pun ikut membesar juga. Namun sebesar dan sebanyak apapun microSD yang Anda bawa, ada kalanya semua itu bakal terisi penuh meski sesi perekaman belum kelar. Solusinya? Backup dulu semuanya ke laptop, baru mulai merekam lagi.

Masalahnya, kalau laptop yang Anda bawa ternyata adalah MacBook Pro generasi terbaru, Anda membutuhkan dongle yang pastinya akan cukup merepotkan ketika berada di lapangan. Seagate dan DJI rupanya memiliki solusi yang lebih efektif dalam wujud sebuah hard disk eksternal dengan slot microSD terintegrasi.

Dijuluki Seagate DJI Fly Drive, produk ini merupakan buah kemitraan strategis antar kedua perusahaan. Wujudnya sepintas tidak berbeda dari hard disk eksternal pada umumnya, hanya saja di sisinya tampak sebuah slot kartu microSD yang kompatibel dengan tipe UHS-II, yang paling cepat kinerja baca-tulisnya saat ini.

Di balik bumpernya, terdapat kabel USB-C built-in / Seagate
Di balik bumpernya, terdapat kabel USB-C built-in / Seagate

Perangkat dilengkapi bumper guna menjamin durabilitasnya saat digunakan di lapangan. Di balik bumper tersebut, terdapat sebuah kabel USB-C built-in yang juga kompatibel dengan interface Thunderbolt 3. Jadi tanpa bantuan dongle sama sekali, Anda bisa memindah hasil rekaman drone dari microSD langsung ke Fly Drive atau storage internal laptop sendiri.

Fly Drive akan tersedia dalam beberapa varian kapasitas, yang paling besar adalah 2 TB. Menurut Seagate, kapasitas sebesar ini mampu menampung lebih dari 60 jam konten video 4K 30 fps. Tidak ada catatan khusus kalau Fly Drive hanya kompatibel dengan drone DJI, yang berarti Anda bisa menggunakannya bersama perangkat apapun dengan microSD.

Seagate DJI Fly Drive rencananya akan dipasarkan mulai musim panas ini seharga $120. Pembelinya juga akan diberi bonus akses ke software video editing Adobe Premiere Pro CC selama dua bulan.

Sumber: SlashGear dan Seagate.

Seagate Perkenalkan Hard Disk Baru Berkapasitas 5TB

Pabrikan perangkat penyimpanan papan atas, Seagate hari ini kembali memperkenalkan varian baru dari jajaran Backup Plus Portabel berupa hard disk eksternal yang memiliki kapasitas seluas 5TB. Kapasitas besar ini memberikan keleluasaan bagi pengguna untuk menyimpan berkas dalam jumlah yang besar pula.

Hard disk ekstra luas terbaru Seagate ini mengadopsi desain yang dulunya ditanamkan di jajaran hard disk BarraCuda, 1TB platters. Desain ini pertama kali diperkenalkan oleh Seagate di ajang CES Januari lalu. Keunggulan lainnya, hard disk ini tidak membutuhkan sumber tenaga tersepisah seperti hard disk lainnya, sehingga sepenuhnya berfungsi sebagai perangkat portabel.

seagate backup plus

Kendati demikian, hard disk tak lantas mengorbankan kecepatan transfer data yang diklaim mencapai 120MB/s menggunakan USB 3.0. Dari segi desin, hard disk mempunyai ketebalan pelapisnya mencapai 0.8 inci (20.5mm) yang memang dua kali lebih tebal dari Backup Ultra Slim yang mempunyai 0.38 inci dan Backup Slim setebal 0.4 inci. Namun ketebalan ini dinilai masih dapat diterima mengingat kapasitas yang ditawarkan dua kali lebih lega atau setara dengan dua lapis perangkat-perangkat pembanding tersebut.

backup-plus-portable-5tb-silver-back-of-box-hi-res-100693930-large

Perangkat juga dilengkapi dengan aplikasi Seagate Dashboard yang memudahkan pengguna mengelola berkas secara lokal, mobile, cloud dan juga media sosial. Kemudahan ini dapat dinikmati baik dari Windows maupun Mac.

Seagate Backup Plus Portabel 5TB dijadwalkan mulai dijajakan pada akhir bulan ini dengan banderol di kisaran $189.9 per unitnya.

Sumber berita Seagate.