The Looking Glass Ialah Display Hologram Sejati Berbentuk Kotak Kaca

Berawal dari cerita-cerita fiksi ilmiah, banyak perusahaan mencoba mewujudkan teknologi hologram melalui beragam cara. Pada realitanya, memunculkan objek tiga dimensi di udara tanpa bantuan medium proyeksi atau kacamata khusus tidaklah mudah. Sistem yang paling mendekati hologram saat ini adalah teknologi augmented serta mixed reality.

Berdiri sejak 2013, impian tim Looking Glass Factory asal Brooklyn adalah menyajikan teknologi hologram sejati yang bisa dilihat tanpa memerlukan alat optik tambahan. Inkarnasi pertama ide tersebut muncul di tahun lalu lewatHoloPlayer One. Selain menampilkan konten hologram di hadapan mata telanjang, perangkat ini memungkinkan kita berinteraksi dengannya secara real-time.

Namun produsen sepertinya masih belum puas. Belum lama ini, Looking Glass Factory memperkenalkan lagi display hologram generasi terbaru. Mereka memberinya nama yang sederhana: The Looking Glass. Perangkat mengusung basis teknologi serupa HoloPlayer One, tetapi penampilannya jauh lebih rapi karena tubuhnya lebih padat – dan tak lagi terdiri dari beberapa bagian.

The Looking Glass 1

The Looking Glass memiliki wujud seperti boks kaca dengan pilihan ukuran 9- atau 16-inci. Perangkat diposisikan miring 45 derajat, didesain untuk ditaruh di permukaan datar seperti meja. Saat The Looking Glass menapilkan objek, konten tersebut seakan-akan melayang di udara. Dan ketika display digeser, ia akan menampilkan bagian berbeda dari objek itu layaknya benda tiga dimensi.

Metode light field kembali digunakan oleh Looking Glass Factory pada perangkat ini untuk memproyeksikan gambar dari sudut berbeda secara berbarengan demi menciptakan sensasi 3D. Produsen berharap kreasi mereka tersebut bisa membantu para seniman, desainer produk, developer game hingga arsitek buat mendapatkan perspektif baru dari proyek yang tengah mereka kerjakan.

The Looking Glass 2

Tentu saja Anda juga bisa berinteraksi dengan konten 3D di sana. The Looking Glass siap mendukung beragam peiferal kendali, dari mulai Nintendo Joy-Con untuk Switch hingga controller berbasis gerakan seperti Leap Motion. Perangkat ini bisa menampilkan objek dari software-software seperti Maya, Zbrush, Blender, Tinkercad, serta Solidworks.

Perlu diketahui bahwa untuk bekerja, The Looking Glass membutuhkan PC berspesifikasi cukup tinggi. Pastikan sistem Anda sudah dibekali prosesor Intel Core i5, RAM sebesar 4GB dan kartu grafis minimal Nvidia GTX 1060. The Looking Glass juga memerlukan port HDMI buat data dan USB type-C untuk tenaga.

The Looking Glass.

Saat artikel ini ditulis Looking Glass Factory sedang melangsungkan kampanye crowdfunding produk di Kickstarter, dan kabar gembiranya, mereka berhasil mengumpulkan modal berkali-kali lipat dari target awal. Rencananya, The Looking Glass 9-inci akan dijajakan seharga US$ 600, lalu varian 16-incinya dibanderol US$ 3.000.

Via Digital Trends.

Dengan HoloPlayer One, Anda Bisa Melihat dan Berinteraksi dengan Hologram Tanpa Headset Khusus

Film-film seperti Star Wars dan Iron Man mengimajinasikan teknologi masa depan di mana kita dapat berinteraksi dengan hologram. Sejauh ini, teknologi terdekat yang kita punya adalah HoloLens, akan tetapi temuan Microsoft itu masih mengharuskan kita mengenakan sebuah headset khusus untuk bisa melihat gambar hologram.

Lain halnya dengan HoloPlayer One. Perangkat ini diklaim dapat menyuguhkan hologram di hadapan mata telanjang. Lebih istimewa lagi, hologram yang tersaji tidak hanya bisa dilihat, tapi juga bisa diajak berinteraksi secara real-time.

HoloPlayer One

Rahasianya terletak pada penerapan teknologi light field, sama seperti yang digunakan Lytro pada deretan kameranya. Sederhananya, HoloPlayer One memanfaatkan teknologi light field untuk memproyeksikan gambar dari beberapa sudut sekaligus, hingga akhirnya kelihatan sebagai gambar 3D di mata pengguna.

Resolusinya memang bukan yang paling tajam, tapi masih cukup jelas untuk dilihat. Looking Glass Factory selaku pengembangnya bilang bahwa mereka sengaja tidak meningkatkan resolusinya supaya perangkat masih bisa dijangkau oleh banyak kreator. Seiring berjalannya waktu dan menurunnya harga komponen yang dibutuhkan, resolusi hologramnya pasti bisa ditingkatkan.

HoloPlayer One

Elemen interaksinya sendiri mengandalkan kamera 3D Intel RealSense SR300 untuk menangkap pergerakan tangan dan jari pengguna di hadapan hologram. Beragam gesture bakal diterjemahkan menjadi input kontrol, sehingga pengguna bahkan bisa melukis di udara dan melihat hasilnya secara tiga dimensi.

Dari sini sebenarnya bisa kita lihat bahwa, setidaknya untuk sekarang, kalangan kreator dan developer adalah yang menjadi target pasar HoloPlayer One. Looking Glass saat ini sudah menerima pre-order atas HoloPlayer One Development Edition seharga $750, dan konsumen dijadwalkan menerima pesanannya mulai April 2018.

Sumber: UploadVR dan Looking Glass Factory.