Microbot Push Ubah Hampir Semua Perangkat yang Dilengkapi Tombol Menjadi Perangkat Pintar

Waktu sudah menunjuk pukul 12 malam. Anda pun bergegas masuk ke dalam kamar untuk beristirahat karena besok pagi harus kembali bekerja. Sesampainya di kamar, Anda langsung rebahan di atas kasur. Eits, lampu lupa dimatikan. Rasanya malas sekali kalau harus beranjak dari kasur hanya untuk mematikan lampu.

Solusinya? Gunakan saklar pintar macam Belkin WeMo, atau sekalian saja beli bohlam pintar Philips Hue. Tentu saja ini bukan satu-satunya opsi, karena masih ada alternatif lain yang tak kalah menarik. Salah satunya adalah perangkat bernama Microbot Push ini.

Oleh tim pengembangnya yang bermarkas di Korea Selatan, Push dianggap sebagai sebuah jari robotik untuk menekan hampir seluruh tombol yang ada di dalam rumah Anda. Push memiliki misi untuk membawa hampir seluruh perangkat elektronik yang ada di dalam rumah masuk ke ekosistem smart home.

Microbot Push

Secara teori perangkat apapun yang dioperasikan via tombol bisa disulap menjadi perangkat pintar yang terhubung ke dalam jaringan oleh Push. Berkat konektivitas Bluetooth yang diusung Push, perangkat tersebut bisa Anda nyala-matikan menggunakan smartphone.

Jadi, dalam kasus di paragraf awal tadi, Anda bisa menempelkan dua buah Push di saklar lampu dengan isolasi bolak-balik – satu untuk mematikan, dan satu untuk menyalakan. Saat Anda sudah terlanjur rebahan, buka saja aplikasi pendamping Microbot Push di smartphone untuk mematikan lampu tersebut.

Microbot Push

Lalu bagaimana ketika Anda sedang tidak bersama smartphone kepercayaan? Apakah Anda harus melepas Push terlebih dulu lalu menekan tombol saklar secara manual? Tidak, karena permukaan atas Push juga dibekali panel sentuh kapasitif. Letakkan jari Anda di atasnya, maka Push akan langsung menekan tombol saklar, sama seperti ketika Anda menggunakan aplikasinya.

Menemani Microbot Push adalah sebuah hub bernama Prota Box. Hub ini sifatnya opsional, berfungsi untuk menghadirkan fitur otomatisasi pada Push berkat kemampuannya menyambung ke jaringan Wi-Fi. Fitur otomatisasi yang ditawarkan sejatinya mirip seperti yang ditawarkan platform IFTTT, dimana Anda bisa membuat berbagai ‘resep’ seperti “jika saya tiba di rumah, nyalakan lampu ruang tamu,” dan sebagainya.

Prota Box

Sejatinya Microbot Push bisa jadi langkah awal yang ideal untuk merasakan inovasi di era Internet of Things (IoT), apalagi mengingat baterainya bisa bertahan hingga sekitar 6 bulan dalam satu kali charge. Tidak ada salahnya memberikan kemampuan berkomunikasi pada perangkat-perangkat elektronik lawas kalau memang tujuannya baik dan bisa mempermudah aktivitas sehari-hari.

Kalau Anda tertarik, Anda masih harus bersabar sebelum Microbot Push siap untuk dipasarkan. Saat ini pihak pengembangnya baru menerima pesanan lewat laman crowdfunding di Indiegogo. Satu unit Microbot Push dihargai $39. Atau kalau mau yang satu paket, tersedia bundle 3 Microbot Push + 1 Prota Box seharga $199.

Sukses Crowdfunding, Perangkat Home Automation Hub Sentri Siap Dipasarkan

Sentri Home Automation Hub / Sentri

Sekarang ini ada banyak perangkat home automation hub yang dijual di pasaran, tapi hanya sedikit yang punya fisik seelegan Sentri. Buat yang masih bingung apa itu home automation hub, perangkat ini sejatinya berperan sebagai otak dari sebuah rumah pintar, memberikan kontrol yang lengkap atas berbagai perangkat sekaligus.

Saya sendiri tidak menyangka kalau Sentri berawal dari sebuah proyek crowdfunding di Kickstarter. Pasalnya, wujudnya tampak seperti seakan-akan Apple yang mendesain. Di depan, Anda akan disambut oleh layar sentuh 10,1 inci dengan tampilan yang bisa dikustomisasi, sedangkan di belakang ada semacam kickstand sehingga Anda bisa meletakkannya di atas rak buku misalnya.

Namun tentunya tampang saja tidak cukup untuk merebut predikat home automation hub terbaik. Sentri ingin meraih prestasi tersebut dengan bekal seabrek sensor, mulai dari termometer, accelerometer, sensor pendeteksi gerakan, sensor kelembaban sampai sensor pengukur kualitas udara.

Tak hanya berhenti sampai di situ saja, Sentri juga mengemas kamera HD berkemampuan night vision sehingga ia bisa ditugaskan sebagai kamera pengawas. Mikrofon dan speaker pun turut ditanamkan di dalamnya supaya pengguna bisa memanfaatkannya sebagai sistem intercom untuk memudahkan komunikasi antar keluarga di dalam rumah.

Sentri Home Automation Hub

Keunggulan lain Sentri adalah proses setup awal yang diklaim sangat mudah. Begitu mudahnya, Anda tidak perlu melibatkan smartphone selama proses tersebut. Selanjutnya, Sentri siap disambungkan dengan sejumlah perangkat smart home seperti bohlam Philips Hue, thermostat Nest atau saklar pintar Belkin WeMo.

Dari sini, fitur yang ditawarkan Sentri akan terdengar semakin menarik. Ia dapat memanfaatkan data-data yang dikumpulkan oleh sederet sensornya untuk mengontrol berbagai fungsi perangkat-perangkat smart home di atas secara otomatis. Contoh termudah adalah, menyalakan AC yang tersambung ke sebuah saklar pintar ketika suhu ruangan meningkat melewati batas yang telah ditentukan. Contoh lainnya, bohlam Philips Hue bisa menyala dengan sendirinya saat langit mulai gelap, bukan berdasarkan jadwal.

Kedengarannya sangat menarik bukan? Tentu saja. Akan tetapi sebelum Anda memesannya seharga $299, pastikan bahwa perangkat smart home yang ada di rumah Anda memang kompatibel dengannya. Kalau tidak ada, maka sia-sialah kemampuan home automation yang begitu dibanggakan Sentri – meski Anda tetap bisa memanfaatkannya untuk memonitor ‘kesehatan’ rumah Anda.

Sumber: Digital Trends.