Brio Virtual Drift Challenge 2 Kembali Hadir dengan Visual Lebih Apik dan Kompetisi Lebih Menantang

PT Honda Prospect Motor (HPM) secara resmi memperkenalkan Brio Virtual Drift Challenge (BVDC) 2 pada tanggal 7 Oktober 2021 kemarin. Dikembangkan oleh Anantarupa Studios, BVDC 2 melanjutkan jejak game sebelumnya dan kembali menantang para pemain untuk melangsungkan atraksi slalom dalam waktu tercepat.

BVDC 2 menggunakan seluruh tipe Honda Brio, termasuk halnya Honda Brio RS Urbanite sebagai opsi mobil yang dapat dipilih oleh para pemain. Dengan mengikuti petunjuk arah yang tampil pada layar, pemain diajak untuk melakukan atraksi slalom hingga mencapai garis finis. Pemain juga punya kesempatan untuk mendapatkan poin tambahan yang akan membantu mengurangi perolehan waktu pada akhir permainan.

BVDC 2 hadir dengan 21 trek baru yang terbagi dalam 7 latar belakang kota besar di Indonesia, di antaranya Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, dan Medan. Supaya semakin relatable, pemain juga bakal menjumpai lokasi-lokasi ikonis dari masing-masing kota.

Di setiap kota, pemain harus melewati tantangan yang terbagi dalam tiga mode: Easy Mode, Medium Mode, dan Hard Mode. Ketiganya harus dimainkan secara bertahap sebagai syarat untuk melanjutkan ke kota berikutnya.

Guna menambah keseruan, Honda sudah berencana untuk menggelar kompetisi BVDC 2 sebanyak 7 seri, plus satu seri final yang akan mempertemukan sepuluh pemain tercepat dari tiap seri.

Tiap-tiap seri akan digelar dengan menggunakan trek khusus yang berbeda-beda dan dapat dimainkan dalam waktu 7 hari. Setiap harinya, masing-masing pemain bakal mendapatkan 10 kali kesempatan untuk mencatatkan waktu terbaiknya di leaderboard. Dengan kata lain, pemain punya total 70 kali kesempatan untuk setiap seri kompetisi.

Pada setiap seri, 30 peserta dengan catatan waktu tercepat akan mendapatkan merchandise menarik dari Honda. Honda juga telah menyiapkan total hadiah uang tunai sebesar 75 juta rupiah untuk 10 peserta teratas yang berlaga di seri akhir.

Kompetisi BVDC 2 ini akan berlangsung dari 21 Oktober 2021 hingga 7 Maret 2022. Berikut adalah jadwal lengkapnya:

Seri Jadwal Trek
Seri 1 21 – 16 Oktober 2021 Tugu Monas
Seri 2 3 – 9 November 2021 Tugu Pahlawan
Seri 3 17 – 23 November 2021 Monumen BLA
Seri 4 1 – 7 Desember 2021 Tugu Muda
Seri 5 19 – 25 Januari 2022 Tugu PKK
Seri 6 2 – 8 Februari 2022 Monumen Mandala
Seri 7 15 – 22 Februari 2022 Old City Hall
Seri Akhir 2 – 7 Maret 2022 Parkir Timur Senayan

Yusak Billy, Business Innovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor, mengatakan, “Setelah sukses menghadirkan BVDC tahun lalu, kali ini BVDC 2 hadir dengan rancangan permainan yang lebih menarik secara visual dan cara bermain serta hadiah yang lebih besar. Game ini dihadirkan untuk mempertahankan DNA sporty dari Honda dengan membawa semangat ‘Everyone Can Race’ kepada lebih banyak orang di Indonesia dengan kompetisi yang lebih seru dan menantang. Kami berharap, game serta kompetisi ini juga mendapatkan antusiasme yang besar dari para gamers.”

Buat yang tertarik berpartisipasi, Brio Virtual Drift Challenge 2 dapat diunduh di perangkat Android maupun iOS.

Makin Kompetitif, Honda Racing Simulator Championship Kembali Lahirkan Juara Baru

Babak ketiga dari Honda Racing Simulator Championship (HRSC) musim kedua yang digelar pada tanggal 19 September kemarin berlangsung dengan amat sengit. Ajang balapan yang menggunakan sirkuit virtual Adelaide ini kembali memunculkan juara baru setelah Gilbert Eman untuk pertama kalinya berhasil meraih posisi pertama dengan catatan waktu 20 menit 28,0331 detik.

Gilbert yang berlaga di kelas Rookie berhasil menjadi juara pertama pada seri ini meski ia harus mendapat tambahan beban seberat 10 kg akibat duduk di posisi kelima pada papan klasemen. Gilbert juga berhasil mendapatkan tambahan 25 poin, sebab ia berhasil mempertahankan posisinya sejak mengawali balapan dan tak sedikitpun terlewati oleh Simracer lainnya.

Finis di belakang Gilbert, ada Rio Loho yang tak kalah hebat, sebab ia sukses mengamankan posisi kedua dengan waktu 20 menit 30,9486 detik meski harus berlaga dengan penambahan berat 50 kg, imbas dari posisinya di puncak papan klasemen. Di posisi ketiga, Putra Dharma berhasil melewati garis finis dengan waktu 20 menit 39,5864 dan mendapatkan tambahan 16 poin.

Di kesempatan yang sama, digelar pula sesi balapan kelas Rising Star yang akhirnya dimenangkan oleh Rio Dzaki dengan catatan waktu 20 menit 28,7338 detik. Rio Dzaki berhasil naik ke posisi pertama meski ia harus menerima beban tambahan seberat 20 kg pada mobil Honda Brio RS Urbanite yang digunakannya.

Selanjutnya, di posisi kedua, Billie Ebenhaezer berhasil menyelesaikan balapan dengan catatan waktu 20 menit 29,1246 detik, dan diikuti oleh Jason Ciputra — yang berlaga dengan tambahan beban seberat 40 kg — di posisi ketiga dengan catatan waktu 20 menit 31,7646 detik.

Di kelas Master, situasinya sangat berbeda. Andika Rama Maulana yang berada pada posisi teratas klasemen masih tak tersentuh dan berhasil mempertahankan posisinya meski ia harus mendapat tambahan beban seberat 50 kg, dan ia mampu menyelesaikan balapan dengan catatan waktu 21 menit 13,9393 detik.

Rama yang memulai balapan di posisi kedua berhasil menyalip Fadhli Rachmat, yang membawa beban tambahan seberat 40 kg. Rama dengan lincahnya berhasil merebut posisi pertama di tikungan pertama pada awal permainan, dan akhirnya Fadhli pun harus puas finis di posisi kedua dengan catatan waktu 21 menit 17,5553 detik.

Di posisi ketiga, ada Daffa Ardiansa yang finis dengan catatan waktu 21 menit 27,0334 detik meski berlaga dengan beban tambahan seberat 30 kg. Dengan demikian, sudah bisa dipastikan bahwa Rama, Fadhli, dan Daffa akan menjadi pemain teratas pada papan klasemen di seri berikutnya dengan tambahan beban yang sama.

Yusak Billy selaku Business Innovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor mengatakan, “Seri ketiga kali ini kembali melahirkan pemenang baru yang semakin menyajikan persaingan yang ketat dan memberikan kesempatan bagi lebih banyak Simracer untuk mencicipi podium pertama. Para Simracer pun terlihat sudah dapat menyesuaikan keahliannya di lintasan balap dengan sangat baik. Kami harap pada babak berikutnya juga akan menyajikan keseruan yang lebih kompetitif.”

Selanjutnya, seri keempat akan dihelat pada Sabtu, 2 Oktober 2021 dengan menggunakan sirkuit virtual Road Atlanta, Amerika Serikat. Babak ini akan disiarkan langsung pada akun YouTube @Hondaisme pada pukul 19.30 WIB.

Teknologi Honda untuk Kenyamanan dan Keamanan Berkendara

Nama Honda identik dengan kendaraan otomotif baik roda dua taupun empat. Padahal inovasi yang dihadirkan Honda tidak terbatas pada alat transportasi saja. Beberapa project yang juga digarap oleh Honda antara lain, pembuatan robot, kompetisi balap dan juga pesawat jet.

Continue reading Teknologi Honda untuk Kenyamanan dan Keamanan Berkendara

Together with Gameloft, Honda Prospect Motor Launches Brio Virtual Drift Challenge

Together with Gameloft, Honda Prospect Motor launches a mobile racing game, Brio Virtual Drift Challenge. In the game, players could use two cars Honda Brio RS and Honda Brio Satya. Meanwhile, there are 16 racing tracks that you can use. As you can guess from its name, players have to do many drift challenges to get points.

Brio Virtual Drift Challenge has two modes, Campaign Challenge and Quick Race. In the Campaign Challenge, players have to pass through various obstacles continuously. They can unlock new circuits by gathering points from each level. On the other side, in the Quick Race, players can choose available circuits that have been unlocked through the Campaign Challenge.

Brio Virtual Drift Challenge
In the Brio Virtual Drift Challenge, players could choose the colour of the car.

“Following consumers’ current behaviours, digital media consumption, especially on mobile devices, keep rising.” Said Yusak Billy, Business Innovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor in a press release. “That’s why we believe this mobile game is the suitable media to spread the spirit of racing to more people.”

Besides launching the game, Honda also holds competitions for Brio Virtual Drift Challenge players. With the total prize pool of IDR 32,250,000, the competitions will be split into 3 periods. The first period will be held on 24 September-7 October 2020 in Oriental Town track.  The second one will be held on 22 October-4 November 2020 in Snow Aftermath track. Last but not least, the third period will be held in Seaside Village track on 18 November-1 December 2020.

Those virtual races are not the first from Honda. Before this, they held Honda Racing Simulator Championship. It’s aimed at sim racers, instead of mobile gamers. Those sim racers competed in rFactor 2.

The original article is in Indonesian, translated by Yabes Elia.

Honda Kibarkan Benderanya di Summoner’s Rift League of Legends Championship Series

Kerja sama di antara brand dengan organisasi esports atau bahkan studio game dapat dimanifestasikan dengan berbagai cara. Selain logo placement pada jersey yang sudah begitu familiar, esports memberikan ruang lebih bagi brand untuk bisa membangun awareness akan produk mereka.

In game banner dan broadcast segment menjadi beberapa contoh dari ruang yang bisa diisi oleh brand dalam menjalin kerja sama di ranah esports. Sekalipun baru dalam waktu yang cukup singkat diperkenalkan, Riot Games bisa memberikan daya tarik dan menjadikan kerja sama di ranah esports bagi brand non endemik terlihat kian menjanjikan. In game banner yang diluncurkan oleh Riot Games beberapa waktu lalu kini menarik brand Honda untuk mengikat kerja sama dengan League of Legends Championship Series.

via: Riot Games
via: Riot Games

Kurang lebih 3 bulan yang lalu Riot Games mengumumkan peluncuran fitur in game banner. Aplikasinya hampir mirip dengan opsi meletakkan logo pada sisi-sisi gelanggang olahraga hanya saja berada di dalam ruang digital. Mastercard dan Alienware tercatat sebagai brand pertama yang mengisi ruang itu secara global. Saat ini liga profesional League of Legends tercatat sudah beroperasi di 12 region dan mempunyai otonomi masing-masing untuk bekerja sama dengan sponsor maupun brand manapun.

Seperti yang dilansir dalam rilis resmi Leaegue of Legends, perusahaan manufaktur mobil asal Jepang, Honda, dinyatakan menjadi brand pertama yang mengisi in game banner bagi League of Legends Championship Series yang secara khusus beroperasi di region Amerika Utara. Di waktu bersamaan Honda juga akan memiliki segmen tersendiri bertajuk Honda Performance Play selama tayangan LCS untuk membahas top plays yang terjadi sepanjang pertandingan.

Sebagai catatan tambahan Honda kian yakin memperkuat brandingnya di ranah esports League of Legends setelah menjadi sponsor utama bagi ajang pencarian talenta baru esports LoL melalui program LCS Honda Scouting Ground.

via: Riot Games
via: Riot Games

Jika ditilik dari segi bisnis, in game banner adalah pilihan yang sangat tepat untuk menjadi media promosi bagi brand saat ini. Mengingat situasi pandemi yang masih terus berlangsung, hampir tidak mungkin menjalankan pertandingan secara offline. Malahan siaran pertandingan esports kini bisa diakses oleh khalayak yang lebih luas daripada gelaran pertandingan offline terlepas dari region dan perbedaan waktu, selama terhubung dengan internet.

Honda Racing Simulator Championship Tawarkan Total Hadiah Rp65 Juta, Terbuka untuk Umum

Bersama HM Engineering, PT. Honda Prospect Motor mengadakan kompetisi balap virtual yang dinamai Honda Racing Simulator Championship. Pendaftaran dibuka sejak 15 Juni 2020 sampai 4 Juli 2020. Sampai tanggal 17 Juni 2020 malam, telah ada 116 orang peserta yang mendaftar, termasuk sim racer profesional Andika Rama Maulana, yang memenangkan Race for Frontliners di Filipina. Anda mendaftarkan diri dalam Honda Racing Simulator melalui Discord. Di sana, Anda juga akan bisa melihat peraturan terkait balapan virtual ini.

Semua peserta yang mendaftar dalam Honda Racing Simulator Championship harus mengikuti babak kualifikasi yang diadakan pada hari yang sama dengan hari registrasi. Tujuan dari babak kualifikasi ini adalah untuk memilih 60 peserta terbaik. Enam puluh pembalap tersebut akan dibagi ke dalam dua kelas. Tiga puluh peserta dengan waktu terbaik akan masuk ke dalam kelas profesional sementara 30 sisanya akan masuk dalam kelas amatir. Honda Racing Simulator Championship menawarkan total hadiah hingga Rp65 juta, yang dibagikan pada 5 pembalap terbaik di kelas profesional dan 5 pembalap lain di kelas amatir.

Honda Racing Simulator Championship
Balapan virtual bisa diikuti oleh siapa saja yang memiliki simulator dan koneksi internet yang baik.

Di tengah pandemi virus corona, banyak balapan yang harus dibatalkan dan digantikan oleh balapan virtual, termasuk Formula 1 dan NASCAR. Namun, Adhi Parama Sugarda, Communication Strategy Manager PT Honda Prospect Motor mengatakan bahwa Honda Racing Simulator Championship diadakan tidak hanya karena pandemi.

“Sebenarnya, tujuan kami mengadakan balapan ini tidak hanya karena pandemi. Kami ingin mengusung tagline everyone can race. Jadi, tidak hanya pembalap saja yang bisa ikut balapan, tapi juga orang-orang biasa di rumah dapat merasakan serunya ikut balapan,” ujar pria yang akrab dengan sapaan Parama ini dalam konferensi pers virtual. Lebih lanjut dia menjelaskan, jika antusiasme masyarakat akan balapan virtual ini cukup tinggi, tidak tertutup kemungkinan, Honda Prospect Mtoro akan kembali mengadakannya secara rutin.

Honda Racing Simulator Championship akan diadakan di 6 sirkuit. Berikut jadwal dan waktu dari setiap balapan:
1. Seri 1 diadakan pada 11 Juli di sirkuit Suzuka, Jepang
2. Seri 2 diadakan pada 25 Juli di sirkuit Sepang, Malaysia
3. Seri 3 diadakan pada 1 Agustus di sirkuit Silverstone, Inggris
4. Seri 4 diadakan pada 15 Agustus di sirkuit Interlagos, Brasil
5. Seri 5 diadakan pada 22 Agustus di sirkuit Zandvoort, Belanda
6. Seri 6 diadakan pada 29 Agustus di sirkuit Estoril, Portugal

Haris Muhammad, pemilik HM Engineering, mengatakan bahwa platform yang digunakan untuk Honda Racing Simulator Championship adalah rFactor 2. Alasannya adalah platform itu menawarkan balapan yang sangat realistis jika dibandingkan dengan platform lainnya. Sementara mobil yang akan digunakan adalah Honda Civic Type R tahun produksi 2018. Masing-masing peserta dalam mengubah setup dari mobil tersebut agar sesuai dengan sirkuit.

Honda Jadi Sponsor LCS untuk Tarik Generasi Milenial dan Gen Z

Honda menjadi sponsor dari League of Legends Championship Series (LCS). Pada Januari lalu, perusahaan Jepang itu menjadi sponsor dari Team Liquid.

Dengan ini, Honda menjadi perusahaan pertama yang menjadi sponsor baik tim esports League of Legends maupun turnamennya. Sayangnya, tidak disebutkan berapa nilai sponsorship ini.

Kerja sama dengan Riot, developer League of Legends, ini dimulai pada Agustus ini dengan dimulainya Summer Split Off. Selain itu, kerja sama ini juga mencakup League MVP award dan LCS Scouting Grounds.

Tujuan utama Honda gencar untuk mensponsori tim esports dan turnamen esports adalah untuk mendekatkan diri dengan generasi milenial dan generasi Z. Kedua generasi itu jarang menonton TV. Dan ketika mereka menjelajah internet, biasanya mereka menggunakan pemblokir iklan. Untungnya, generasi milenial dan generasi Z suka menonton esports. 

“Pada awal tahun ini, kami berusaha untuk memperkuat strategi gaming kami secara keseluruhan. Ketika itulah kami mendapatkan kontrak dengan TL,” kata Manager of Media Strategy, American Honda, Phil Hruska pada Esports Observer. Pada Januari, Honda menjadi sponsor dari Team Liquid.

“Pada saat yang sama, kami menggunakan pendekatan merangkak-jalan-lari, jadi, kami juga mencari kontrak lain pada saat bersamaan. Kontrak dengan Riot memang memakan waktu lebih lama untuk direalisasikan. Namun, ini adalah perkembangan yang wajar setelah kami menjadi sponsor dari TL.”

Alasan Honda berusaha untuk mendekatkan diri dengan generasi milenial dan generasi Z adalah karena kedua golongan itu adalah satu-satunya kategori yang masih membeli mobil baru. Selain itu, mobil merek Honda, seperti Civic dan Accord, memang ditujukan untuk orang-orang yang membeli mobil untuk pertama kalinya.

“Generasi muda yang kami coba dekati lebih suka menggunakan media sosial dan menonton esports daripada media tradisional,” kata Hruska, seperti dilaporkan AdAge. “Kami melihat kontrak ini layaknya dengan platform media sosial, yang menjadi tempat tujuan para konsumen.”

Saat ini, esports memang menjadi industri bernilai US$1,1 miliar, menurut Newzoo. Diperkirakan, industri esports masih akan bertumbuh. Jumlah penonton esports juga terus bertambah. Karena itu, tidak heran jika semakin banyak merek non-endemik seperti Honda, yang tertarik untuk masuk ke industri ini.

Honda tampaknya serius untuk mendalami industri esports. Setidaknya begitulah yang disebutkan oleh North American Head of Esports Partnership and Business Development, Riot, Matthew Archambault. Dia mengatakan, dalam mencari sponsor, Riot berusaha untuk tidak bekerja sama dengan perusahaan yang setengah hati.

“Honda berusaha untuk berinvestasi, menyediakan sumber daya, dan siap untuk memberikan cerita,” katanya, lapor AdAge.

Sumber: Esports Observer, AdAge,

Honda Tunjukkan Bahwa Dashboard Mobil Modern Tak Harus Sepenuhnya Digital untuk Bisa Tampil Menarik

Musim semi 2020 nanti, warga negara-negara Eropa bakal dibuat terpikat oleh sebuah mobil elektrik baru yang melintas di jalanan. Mobil tersebut adalah Honda E, yang penampilannya terkesan seperti reinkarnasi modern dari Civic generasi pertama di tahun 70-an, yang kala itu masih berwujud hatchback.

Kesan simpel namun playful itu tidak terhenti di luar, tapi juga berlanjut sampai ke dalam. Interior bergaya kontemporer ini tak hanya mengundang kita untuk segera masuk, tapi juga siap memanjakan para penumpangnya dengan teknologi canggih, dan itulah yang hendak didemonstrasikan oleh Honda baru-baru ini.

Honda E

Seperti yang bisa kita lihat, dashboard Honda E dihuni oleh layar dari ujung ke ujung. Di ujung kiri dan kanan, ada sepasang layar 6 inci yang bertugas menggantikan kaca spion, menampilkan apa saja yang terlihat oleh kamera di bagian eksteriornya. Konsep ini tidak jauh berbeda dari yang Audi terapkan pada mobil elektrik perdananya, e-tron.

Persis di balik lingkar kemudinya, layar 8,8 inci bertindak sebagai panel instrumen digital. Kemudian tepat di sebelahnya, terdapat dua layar sentuh 12,3 inci yang menampilkan antarmuka dari sistem infotainment-nya. Kenapa harus ada dua? Supaya pengemudi dan penumpang di sebelahnya tidak harus saling berebut akses.

Honda E

Ya, kedua layar infotainment ini bisa dioperasikan secara terpisah. Jadi semisal sang pengemudi sedang sibuk mengakses sistem navigasi, penumpang di sebelahnya bebas meracik playlist musik untuk menemani perjalanan. Pengoperasiannya sendiri mengandalkan sentuhan, dengan tampilan antarmuka yang sengaja dibuat semirip mungkin dengan smartphone supaya terasa familier.

Integrasi smart assistant tentu saja tidak ketinggalan, apalagi mengingat tahun lalu Honda sempat mengumumkan kemitraan strategisnya bersama SoundHound. Honda Personal Assistant, demikian nama resminya, siap merespon perintah-perintah suara pengemudi dan penumpang yang disampaikan dengan bahasa percakapan sehari-hari, sekaligus menyalurkan akses ke beragam layanan online.

Dukungan Android Auto dan Apple CarPlay tentu juga tersedia. Pemilik Honda E bahkan dapat meneruskan video yang ditontonnya di ponsel menuju ke layar besar di dashboard, tapi ini hanya bisa dilakukan saat mobil sedang diparkir atau di-charge.

Honda E

Satu hal yang saya suka dari dashboard Honda E adalah bagaimana desainernya masih mementingkan eksistensi input fisik. Persis di depan layar infotainment-nya, kita bisa melihat sederet tombol dan kenop, demikian pula seabrek tombol yang terdapat di setir.

Sistem pendingin Honda E pun bahkan masih harus dioperasikan via panel tersendiri, tidak seperti Tesla Model 3 yang menurut saya kelewat canggih hingga akhirnya menyusahkan pengemudi dan penumpang dengan segala fungsinya yang harus dikendalikan melalui layar sentuh.

Honda E

Honda E tak lupa mengadopsi tren yang sedang hangat di dunia otomotif, yakni menjadikan ponsel sebagai semacam kunci digital mobil, sehingga pemiliknya dapat mengunci dan membuka mobil menggunakan ponsel. Beragam fungsinya pun juga dapat diakses melalui aplikasi pendamping yang terdapat di ponsel, semisal untuk memonitor sisa baterai mobil, atau mengaktifkan sistem pendingin sebelum menaiki mobilnya.

Sumber: Autoblog dan Honda.

Setelah Mercedez-SK Gaming, Giliran Team Liquid Gandeng Honda

Industri otomotif internasional nampaknya semakin mantab menjejakkan kakinya di kolam esports. Setelah Audi jadi yang pertama ke esports menggandeng Astralis dan Mercedes-Benz menyusul bersama SK Gaming, kali ini Team Liquid merangkul Honda.menjalin kerjasama.

Steve Arhancet, Co-CEO dan Owner dari Team Liquid, memberikan komentarnya dalam pengumuman langsung yang dirilis oleh Team Liquid.

“Mobil pertama saya adalah Honda Accord EX warna hijau – dan saya mengasosiasikan merek Honda dengan keandalan, keamanan, dan penampilan sampai hari ini. Saya pun bangga dapat mengorelasikan pengalaman tadi dalam kerjasama resmi dengan Team Liquid. Kami akan bekerjasama dengan Honda untuk menyuguhkan konten, aktivasi, dan yang lainnya ke fans Team Liquid. Kami juga bangga dapat bekerjasama dengan merek internasional yang prestisius yang juga sama-sama percaya dengan ekosistem esports seperti kami.” Ujar Steve.

Dalam pengumuman resminya, Team Liquid juga mengatakan bahwa perjalanan mereka berdua akan dimulai di LCS yang merupakan liga League of Legends profesional untuk wilayah Amerika Utara. Untuk mengawali kerjasama mereka, juara bertahan LCS ini akan diantar bertanding dengan Honda Odyssey dengan desain Team Liquid.

Nantinya, Team Liquid juga akan mendapatkan akses untuk sejumlah mobil Honda Civic. Selain soal transportasi, logo Honda akan dipasang di jersey Team Liquid dan keduanya akan berkolaborasi menggarap konten untuk League of Legends, Fortnite, dan Dota 2.

Menyadur dari Esports Observer, Phil Hruska, Manager of Media Strategy untuk Honda Amerika sempat memberikan komentarnya mengenai kerjasama ini. Ia melihat kerjasama ini sebagai langkah lanjut brand otomotif menggarap pasar milenial.

Team Liquid sendiri merupakan salah satu organisasi esports paling bergengsi di dunia yang cukup dikenal prestasinya di LoL ataupun Dota 2. Organisasi yang didirikan tahun 2000 ini juga memiliki tim di berbagai game lainnya seperti CS:GO, Rainbow 6: Siege, Street Fighter, Fortnite, PUBG dan yang lainnya.

Honda Gandeng SoundHound untuk Kembangkan Asisten AI Buat Mobil

Setahun yang lalu, Honda memperkenalkan dua mobil konsep bermesin elektrik yang cukup menarik. Menarik bukan hanya karena desainnya yang kelihatan retro sekaligus futuristis, tapi juga klaim Honda bahwa keduanya bakal mengunggulkan asisten virtual yang canggih.

Honda kala itu enggan menjelaskannya lebih lanjut. Namun sekarang kita tahu bahwa mereka tidak sendirian mengerjakan sistem kecerdasan buatan tersebut. Ketimbang memulai dari nol, Honda memilih untuk memanfaatkan platform yang sudah matang, yakni Houndify buatan SoundHound.

Bagi yang tidak tahu, SoundHound memang sudah mengalihkan fokusnya ke pengembangan AI sejak meraih pendanaan sebesar $75 juta tahun lalu. Kelebihan platform Houndify adalah kemampuannya memahami perintah suara secara alami, tanpa perlu mengandalkan kata atau frasa tertentu.

Tampilan Houndify dalam aplikasi smartphone-nya / SoundHound
Tampilan Houndify dalam aplikasi smartphone-nya / SoundHound

Lebih lanjut, AI Houndify juga mampu mengenali konteks dengan baik, sehingga percakapan antar pengguna dan asisten virtual bisa berlangsung secara alami. Kelebihan seperti ini tentunya sangat ideal untuk sistem yang dimaksudkan untuk menemani seorang pengemudi, yang perlu berkonsentrasi ke jalan ketimbang mengulang-ulang pertanyaan.

Penetapan SoundHound sebagai mitra strategis Honda ini membuat saya bertanya-tanya mengenai kemitraan Honda dengan SoftBank yang dijalin dua tahun lalu. Kala itu Honda bilang bahwa keduanya bakal mengembangkan AI untuk dijadikan asisten pribadi bagi pengemudi mobil.

Apakah Honda menyimpulkan bahwa garapan SoundHound lebih cocok dengan arahan mereka? Atau mereka berniat menggabungkan keduanya demi menciptakan asisten dengan keunikan tersendiri? Pertanyaan-pertanyaan ini penting mengingat Honda bukan yang pertama memilih AI garapan SoundHound. Sebelumnya, Hyundai sudah lebih dulu mengumumkan bahwa AI racikan mereka juga mengambil Houndify sebagai basisnya.

Sumber: Business Wire.