Huawei Luncurkan Mate Xs, Ponsel Foldable Keduanya dengan Konstruksi yang Lebih Kokoh

Tepat setahun yang lalu, Huawei memperkenalkan ponsel foldable pertamanya, Mate X. Sayang perangkat itu hanya sempat dipasarkan di Tiongkok saja. Namun sekarang Huawei sudah punya Mate Xs, yang kabarnya bakal dipasarkan secara global.

Sepintas, Mate Xs tampak tidak berbeda, dan Huawei ternyata memang tidak mengubah gaya desainnya. Yang mereka benahi adalah konstruksi layar dan engselnya. Pada Mate Xs, layarnya kini terdiri dari empat lapisan yang berbeda: mulai dari yang paling atas adalah lapisan polyamide, panel OLED fleksibel, lapisan polimer sebagai bantalan, dan lapisan terakhir yang menghubungkan komponen elektroniknya.

Huawei Mate Xs

Hasilnya, kalau menurut Huawei, adalah struktur layar yang lebih kokoh. Untuk engselnya, Huawei bilang bahwa jumlah komponen di dalamnya bertambah dari sekitar 100 menjadi 150, dan lagi-lagi ini dimaksudkan supaya konstruksinya lebih kuat, tapi di saat yang sama juga untuk membuat mekanisme lipatnya jadi lebih mulus.

Selebihnya, perangkat ini cukup identik dengan pendahulunya. Ukuran layar dan resolusinya sama persis; 8 inci saat dibuka, 6,6 inci saat dilipat (plus 6,4 inci sebagai layar belakang). Di sebelah layar belakangnya, terdapat empat modul kamera: 40 megapixel f/1.8, 8 megapixel telephoto f/2.4, 16 megapixel ultra-wide f/2.2, dan modul 3D depth-sensing. Sensor sidik jarinya juga masih disatukan dengan tombol power.

Huawei Mate Xs

Prosesornya sudah di-upgrade menjadi Kirin 990, dan tentu saja 5G sudah didukung sepenuhnya. Melengkapi dapur pacunya adalah RAM 8 GB, storage internal 512 GB, dan baterai 4.500 mAh. Sama nasibnya seperti ponsel Huawei lain belakangan ini, Mate Xs tidak dilengkapi Google Play Services, yang berarti ia harus mengandalkan Huawei AppGallery.

Terlepas dari itu, Huawei masih berniat melepas Mate Xs ke pasar global mulai bulan depan. Di Eropa, mereka mematok harga 2.499 euro untuk Mate Xs, atau sekitar Rp 37,8 juta.

Sumber: 1, 2, 3.

Ongkos Reparasi Layar Huawei Mate X Setara dengan Satu Unit Anyar Galaxy Note 10

Teknologi foldable phone masih sangat muda, dan seperti halnya teknologi lain yang masih seumur jagung, ongkos pembuatannya pun masih mahal. Jadi jangan kaget melihat Samsung Galaxy Fold dibanderol $1.980, atau Huawei Mate X yang seharga $2.400. Bukan cuma itu, ongkos reparasinya pun masih kelewat mahal untuk sekarang.

Berdasarkan informasi yang didapat GizmoChina melalui situs resmi Huawei Tiongkok, konsumen yang hendak memperbaiki layar Huawei Mate X harus merogoh kocek sebesar 7.080 yuan, atau kurang lebih sekitar Rp 14,2 juta. Ya, biaya yang dibutuhkan untuk mengganti layar Huawei Mate X dengan yang baru sebenarnya bisa dipakai untuk membeli satu unit anyar Galaxy Note 10.

Bagaimana dengan nasib konsumen Galaxy Fold? Mereka sedikit lebih beruntung, sebab Samsung punya program garansi khusus sehingga konsumen hanya perlu membayar $150 seandainya ada kerusakan pada layar perangkat. Namun perlu dicatat, harga khusus ini hanya berlaku selama satu tahun untuk unit Galaxy Fold yang dibeli sebelum 31 Desember 2019.

Samsung Galaxy Fold / Samsung
Samsung Galaxy Fold / Samsung

Ya, inilah risiko yang harus diterima para konsumen apabila melibatkan teknologi generasi pertama. Membeli smartphone lipat sekarang berarti Anda rela membayar lebih untuk teknologi yang belum benar-benar matang, sekaligus rela mengucurkan dana besar seandainya ada kerusakan.

Terlepas dari daya tariknya, ponsel seperti Huawei Mate X juga bisa dibilang cukup rentan terhadap kerusakan mengingat layar fleksibelnya berada di sisi luar, tidak seperti milik Galaxy Fold yang diposisikan di sisi dalam. Singkat cerita, konsumen Huawei Mate X harus ekstra hati-hati dalam memperlakukan perangkatnya demi mencegah pengeluaran besar yang tidak terduga.

Sumber: Android Authority.

Huawei Mate X Segera Dipasarkan di Tiongkok Seharga Rp 33,7 Jutaan

Tren foldable phone sempat mencuri perhatian publik di tahun 2019 ini. Namun dikarenakan eksekusinya belum benar-benar terbukti, tidak sedikit yang menilai konsep perangkat semacam ini belum siap untuk dikonsumsi khalayak, ditambah lagi faktor harganya yang masih sangat mahal.

Setelah Samsung Galaxy Fold, kini giliran Huawei Mate X yang tengah bersiap untuk dipasarkan. Diperkenalkan pada bulan Februari lalu, Mate X dieksekusi secara berbeda dari Galaxy Fold meski sama-sama menganut prinsip foldable. Dari segi estetika dan fungsionalitas, Mate X terkesan lebih unggul karena seluruh layarnya berada di sisi luar, jauh lebih mudah diakses ketimbang layar lipat Galaxy Fold yang berada di sisi dalam.

Huawei Mate X

Kendati demikian, Mate X juga harus membuktikan bahwa dirinya benar-benar teruji soal durabilitas, sebab semua layarnya terekspos begitu saja secara konstan. Layarnya sendiri merupakan panel OLED 8 inci beresolusi 2480 x 2200 pixel saat terbuka lebar. Saat tertutup, pengguna dihadapkan dengan layar 6,6 inci 2480 x 1148 pixel di depan, dan 6,38 inci 2480 x 892 pixel di belakang.

Seperti yang sudah sempat saya jabarkan di artikel peluncurannya, spesifikasi Mate X sangatlah mumpuni, mencakup chipset Kirin 980, RAM 8 GB, dan storage internal 512 GB. Sepasang modul baterai berkapasitas total 4.500 mAh-nya mendukung fast charging 55 W, hanya memerlukan waktu 30 menit untuk terisi 85% dari total kapasitasnya.

Huawei Mate X

Yang belum sempat dibeberkan kala itu adalah rincian kameranya. Mate X mengemas total empat kamera: 40 megapixel f/1.8, ultra-wide 16 megapixel f/2.2, telephoto 8 megapixel f/2.4, dan terakhir sensor untuk depth mapping. Anda tidak akan menemukan kamera depan, sebab mengambil selfie menggunakan ponsel ini tinggal semudah membalik posisinya saja.

Lalu berapa harganya? Di Tiongkok, Huawei mematok harga 16.999 yuan (± Rp 33,7 juta) untuk Mate X saat dipasarkan mulai 15 November nanti. Berhubung Mate X mengemas konektivitas 5G sebagai standar, pemasaran internasionalnya juga bakal bergantung pada kesiapan jaringan 5G di masing-masing kawasan.

Sumber: The Verge.

Huawei Mate X Siap Tantang Samsung Galaxy Fold di Segmen Baru Foldable Smartphone

2019 resmi menjadi tahunnya foldable smartphone alias ponsel yang layarnya bisa ditekuk. Belum lama berselang setelah Samsung memperkenalkan Galaxy Fold, Huawei sudah langsung tancap gas menyingkap bakal rivalnya, yaitu Mate X.

Meski sama-sama mengusung premis foldable, kedua ponsel ini dieksekusi secara sangat berbeda. Perbedaan yang paling kentara adalah, Huawei menempatkan semua layar Mate X pada bagian luarnya, sedangkan Samsung memilih menanamkan layar kecil di bagian luar, lalu yang besar di bagian dalam.

Huawei Mate X

Hasilnya, kalau buat saya pribadi, punya Huawei terkesan jauh lebih menarik. Dalam posisi normal (terlipat), Mate X tampak lebih menyerupai smartphone pada umumnya, dengan layar yang membentang dari ujung ke ujung. Tidak demikian untuk Galaxy Fold, sebab layarnya pada posisi normal tampak begitu imut-imut.

Juga berbeda adalah bagaimana Galaxy Fold kelihatan begitu tebal ketika dalam posisi terlipat, sedangkan Mate X masih masuk dalam batas wajar dengan tebal cuma 11 mm. Ini berkat solusi pintar yang diterapkan Huawei: menempatkan kamera, tombol pengunci beserta port USB-C pada satu sisi samping.

Huawei Mate X

Lebih menarik lagi, bagian samping itu juga berfungsi sebagai grip ketika ponsel sedang dalam keadaan terbuka lebar layarnya. Rancangan seperti ini langsung mengingatkan saya pada Amazon Kindle Oasis, dan bagusnya, sisanya bisa dibuat setipis mungkin. Dalam kasus Huawei, tebal perangkat (kecuali bagian grip itu tadi) hanya berkisar 5,4 mm saja dalam posisi terbuka.

Layarnya sendiri merupakan panel OLED berdimensi 8 inci dengan resolusi 2480 x 2200 (nyaris berbentuk persegi). Saat ditutup dan kembali ke posisi normal, layarnya pun otomatis ‘terbagi’ menjadi dua: 6,6 inci beresolusi 2480 x 1148 di depan, 6,4 inci beresolusi 2480 x 892 di belakang (persis di sebelah tiga kamera berlogo Leica).

Huawei Mate X

Lagi-lagi saya terkesima dengan arahan desain Huawei yang begitu cerdas. Seperti yang bisa Anda lihat, layar depannya sama sekali tidak dilengkapi notch. Lalu bagaimana ketika pengguna hendak mengambil selfie atau melakukan panggilan video? Balik saja ponselnya, dan gunakan layar belakangnya. Simpel, efektif.

Beralih ke spesifikasi, Mate X juga sama sekali tidak mengecewakan. Perangkat diotaki chipset 7 nm Kirin 980, lengkap beserta RAM 8 GB dan kapasitas penyimpanan 512 GB. Kirin 980 adalah chipset yang sama persis seperti yang terdapat pada Mate 20 Pro, sehingga performa Mate X semestinya setara dengan salah satu flagship terkini Huawei tersebut.

Untuk spesifikasi kameranya, Huawei masih enggan membeberkan. Kendati demikian, perwakilan Huawei menyampaikan kepada The Verge bahwa kualitas kameranya juga bakal setara dengan Mate 20 Pro.

Ada sensor sidik jari terintegrasi pada tombol power-nya / Huawei
Ada sensor sidik jari terintegrasi pada tombol power-nya / Huawei

Soal baterai, Mate X juga dibekali sepasang baterai layaknya Galaxy Fold, dengan total kapasitas 4.500 mAh, dan baterai ini dapat diisi ulang hingga mencapai 85% kapasitasnya dalam waktu 30 menit saja. Kejutan yang terakhir, Mate X juga merupakan salah satu dari segelintir ponsel yang sudah 5G-ready.

Semua itu harus ditebus dengan harga yang sama sekali tidak murah, sama kasusnya seperti Galaxy Fold. Untuk Mate X dengan konfigurasi spesifikasi seperti yang saya jabarkan di atas, Huawei mematok harga 2.299 euro saat dipasarkan mulai pertengahan tahun nanti.

Sumber: The Verge.