IBM Resmi Pilih Slack Sebagai Platform Komunikasi Bagi 350 Ribu Karyawannya

Slack awalnya dikembangkan sebagai perkakas internal Tiny Spark (nama developer saat itu) untuk membantu mereka menggarap game MMO berbasis web. Hampir tujuh tahun setelah meluncur, fitur Slack terus bertambah – satu contohnya adalah integrasi dengan Microsoft Office 365. Lalu di tahun 2018, pihak pengembang sempat mengungkap rencana mengakuisisi HipChat dan Stride buatan Atlassian Corp.

Tak lama sejak tersedia hingga hari ini, Slack merupakan platform instant messaging favorit tim DailySocial yang tersebar di beberapa daerah di Indonesia. Dan berdasarkan laporan Business Insider, Slack ternyata juga menjadi layanan komunikasi resmi pilihan raksasa teknologi IBM dan 350 ribu lebih karyawannya. Angka ini menunjukkan kemenangan Slack atas Microsoft Teams yang diluncurkan perusahaan asal Redmond itu untuk menyainginya.

Kabarnya, IBM sudah cukup lama bereksperimen dengan Slack dan akhirnya layanan meluncur buat seluruh staf. Tim internal IBM sendiri mengungkapkan bahwa mereka telah mulai menggunakan Slack sejak tahun 2014. CEO Stewart Butterfield menyampaikan, diadopsinya Slack secara formal oleh IBM menunjukkan kesiapan platform mereka untuk mendukung organisasi-organisasi terbesar di dunia. IBM dianggap sebagai brand ‘berskala maksimal’ yang Slack sanggup layani.

Melalui peluncuran Slack secara masif pada karyawan, IBM resmi menjadi pelanggan Slack Technologies paling besar – terlepas dari kolaborasi antara kedua perusahaan yang sudah berjalan selama beberapa tahun. Saat artikel ini ditulis, belum diketahui apakah IBM memberikan versi berbayar untuk semua staf atau kombinasi antara keanggotaan premium dan gratis.

Dalam pernyataan terpisah kepada The Verge, Slack Technologies menyampaikan bahwa layanan mereka dimanfaatkan oleh lebih dari 300 ribu staf IBM. Angka ini menunjukkan peningkatan secara signifikan dari tahun 2019 (waktu itu dengan 165 ribu pengguna di bawah payung IBM) tak lama setelah developer menyediakan opsi Enterprise Grid. Keputusan IBM memilih buat menggandeng Slack dilakukan beberapa minggu sesudah Microsoft menayangkan iklan televisi perdana Teams.

Harus diakui, pertumbuhan Microsoft Teams memang mengesankan. Dalam dua tahun, platform kolaborasi ini berhasil menyusul jumlah user Slack. Teams kini dipakai oleh 20 juta pengguna aktif setiap hari, dibanding Slack dengan 12 juta user-nya. Tentu saja kompetisi antara kedua layanan tidak bisa dikatakan seimbang. Microsoft membundel Teams bersama keanggotaan Office 365, sementara itu Slack ialah platform berbayar terpisah.

Kondisi ini memang membuat Teams jadi pilihan tepat bagi beberapa tipe bisnis. Meski begitu, Slack tetap menjadi layanan idola sektor wiraswasta pemula hingga kelas menengah serta pemain startup yang lebih mengandalkan Google G Suite ketimbang Word, Excel dan Outlook.

Via The Verge.

Aplikasi Pesan Instan Lokal Kiwari Chat Unggulkan Faktor Keamanan

Meski sudah banyak aplikasi chat yang populer di IndonesiaKiwari tetap optimis menghadirkan Kiwari Chat. Sebuah aplikasi pesan instan atau chat yang menyasar masyarakat Indonesia dengan mengedepankan faktor keamanan.

Kiwari Chat beroperasi mulai Maret 2018 dengan dukungan Telkom Indonesia. CEO Kiwari Reza Akhmad Gandara kepada DailySocial menjelaskan bahwa mereka mendesain Kiwari Chat berdasarkan kebutuhan masyarakat, lengkap dengan konten-konten yang dapat diterima.

“Salah satu strategi kami membuat Official Account resmi Kiwari agar dapat lebih dekat dengan masyarakat Indonesia. Pastinya fungsi dan fitur dari Kiwari Chat harus tidak kalah dengan apa yang sudah ada di WhatsApp, Line, Telegram, dan Aplikasi chat lainnya yang biasa digunakan oleh masyarakat Indonesia,” terang Reza.

Beberapa faktor yang coba diunggulkan Kiwari adalah kemampuan diakses dari banyak platform dan faktor keamanan yang terjamin karena seluruh percakapan yang disimpan di server Indonesia. Mereka berharap agar para pengguna bisa lebih merasa aman dan nyaman ketika melakukan komunikasi. Kiwari juga menjanjikan akan menghadirkan fitur end-to-end enkripsi untuk membuat pengguna lebih yakin dengan keamanan mereka.

“Karena server kita disimpan di Indonesia, otomatis untuk masalah kecepatan kita akan lebih cepat dibanding aplikasi yang tersimpan di server luar Indonesia. Simple, Secure, and Fast merupakan salah satu misi kami dalam membangun Kiwari Chat,” imbuh Reza.

Memanfaatkan SDK Qiscus

Sejauh ini sebagai sebuah aplikasi chat Kiwari didukung oleh teknologi Qiscus, sebuah perusahaan teknologi yang selama ini terkenal sebagai penyedia Real-Time Communication (RTC). Untuk mempercepat pengembangan produknya Kiwari memanfaatkan Chat Software Development Kit milik Qiscus.

CEO Qiscus Delta Purna Widyangga menyebutkan, dukungannya dilatarbelakangi ketertarikan terhadap visi dan misi yang dimiliki tim Kiwari. Ia berharap ke depannya Kiwari dan juga perusahaan lokal penyedia aplikasi chat di Indonesia bisa terus berkembang dan memenuhi pasar di Indonesia dengan dukungan dari semua pihak, salah satunya dengan aktif menjadi pengguna aplikasi lokal.

“Tentunya masih menjadi tugas bagi setiap bisnis untuk melakukan improvisasi, khususnya pada aspek keamanan, skalabilitas, maupun reliabilitas dari aplikasi chat itu sendiri,” imbuh Delta.

Bertahan dulu, bersaing kemudian

Sebagai aplikasi baru diluncurkan, fokus Kiwari Chat tak hanya soal bersaing dengan WhatsApp, Line, Telegram. Mereka harus mampu membuktikan diri bisa bertahan dengan segala dinamika yang ada di pasar Indonesia. Pasalnya meski mulai banyak bermunculan aplikasi chat lokal Indonesia juga baru saja ditinggal aplikasi BBM, pemain lama yang akhirnya memutuskan untuk menyudahi kiprahnya di Indonesia.

Reza menceritakan, tahun ini Kiwari akan fokus pada pengembangan aplikasi sambil mengenalkan layanan-layanan apa saja yang terdapat pada ekosistem Kiwari Chat. Karena selain percakapan pribadi dan group mereka juga memiliki official account yang menawarkan sejumlah keuntungan.

“Sebagai contoh bagi yang mau curhat atau bercerita tentang asmara, persahabatan, akademik dan lainnya bisa menghubungi Official Account Mba Kiki. Contoh lainnya dalam mendukung aktivitas traveling kami bekerja sama dengan startup Koperansel untuk masyarakat Indonesia yang ingin mendapatkan potongan harga secara personal dari setiap situs perjalanan,” tutup Reza.

Application Information Will Show Up Here

 

Peran Tim Lokal untuk Penetrasi Layanan Line

Beberapa dari kita mungkin mengenal Line sebagai aplikasi pesan instan. Meskipun demikian, pada dasarnya Line lebih dari sekedar aplikasi pesan instan karena sebagai perusahaan teknologi mereka mulai mengembangkan beberapa fitur dan layanan. Baik yang tergabung dalam aplikasi Line maupun yang terpisah. Mulai dari fitur baca berita hingga fitur fintech.

Salah satu hal yang menarik adalah bagaimana Line masuk ke pasar-pasar lokal. Mereka menempatkan tim produk dan engineer di beberapa negara untuk bisa mengetahui kondisi dan minat pasar lokal terhadap produk-produk yang sedang mereka kembangkan.

Di Indonesia, sejumlah anggota tim produk dan engineer Line merupakan anggota tim TemanJalan yang diakusisi Line Indonesia pada November 2017. Termasuk di dalamnya adalah Product Manager Line Indonesia Fauzan Helmi Sudaryanto yang membantu Line merangkul lebih banyak pengguna di Indonesia.

Kepada DailySocial, Fauzan membeberkan bahwa tim produk dan engineer di setiap negara memiliki tugas untuk memberikan wawasan kepada Line tentang kondisi pasar lokal. Tentang bagaimana kemungkinan penerimaan masyarakat terhadap produk baru, termasuk rekam jejak layanan serupa yang pernah hadir sebelumnya.

Berdasarkan insight tersebut, tim lokal memiliki peluang untuk meluncurkan produknya sendiri.

Meski tidak bisa menentukan layanan apa yang akan diluncurkan oleh Line global, tim lokal Line memiliki peran penting untuk memberikan masukan mengenai layanan apa yang cocok untuk pasar tersebut. Jika cocok, layanan tersebut bisa diaplikasikan juga di negara-negara lain.

Fauzan menambahkan, tak jarang mereka berdiskusi dengan tim lokal lainnya untuk mengembangkan produk yang sama. Salah satu contohnya adalah keputusan memisahkan Line Today menjadi sebuah aplikasi terpisah.

Line sudah memperkenalkan layanan-layanan baru di Indonesia, seperti aplikasi Line Today (yang terpisah dari aplikasi utama Line), T-GO! (sebuah layanan kuis), Line Today Buzz, dan beberapa lainnya. Mereka juga memudahkan pengembang bereksplorasi dengan chatbot di dalam layanan pesan instan Line.

Cara Line membangun tim lokal

Sebagai perusahaan teknologi, Line saat ini bisa dikategorikan sebagai perusahaan global. Aplikasi dan layanannya sudah digunakan banyak orang di banyak negara di dunia. Pun dengan tim-tim lokal mereka.

Fauzan bercerita, Line memiliki banyak tim lokal yang tersebar di beberapa negara, tidak hanya di pasar-pasar potensial. Nantinya talenta lokal tersebut akan dimanfaatkan Line untuk mengembangkan proyek-proyek yang ada, baik proyek global maupun lokal.

Untuk di Indonesia sendiri Line tercatat memiliki beberapa cara untuk membangun tim. Salah satunya dengan akuisisi, seperti yang dilakukan terhadap TemanJalan tahun 2017 silam. Fauzan menambahkan bahwa sebenarnya mereka memiliki banyak cara untuk membangun tim lokal, termasuk menyoroti mereka yang memiliki potensi atau mereka yang menjuarai kompetisi. Seleksinya pun tidak hanya dilakukan oleh tim lokal, tetapi juga tim global.

we are opening our ears, our eyes, [..] untuk how to get the best talent di Indonesia,” imbuh Fauzan.

DIVA Rilis Platform “Instant Messaging” untuk Sewa Modem

Distribusi Voucher Nusantara (DIVA), anak usaha dari entitas Kresna Graha Investama, merilis platform Instant Messaging (IM) untuk pemesanan layanan akses internet buat para traveller yang ingin bepergian ke luar negeri. Ada tiga produk yang tersedia, yakni rental modem MiFi, SIM card roaming, dan paket roaming.

Layanan teranyar ini diharapkan dapat memperkuat posisi DIVA untuk pilar pariwisata, melengkapi dua sektor lainnya yang juga ditekuni, yakni finansial dan telekomunikasi. Di samping itu, rilis layanan baru ini dipertimbangkan karena ada pertumbuhan signifikan perjalanan liburan ke luar negeri, terutama di segmen kalangan anak muda.

“Intelligent IM Tour MiFi diluncurkan dengan menggunakan platform DIVA Intelligent IM yang didukung oleh teknologi AI. Pelanggan dapat menikmati layanan premium dari kami secara gratis melalui platform ini,” ucap Direktur DIVA Dian Kurniadi, Kamis (15/11).

Dibandingkan dengan pemain sejenis, sambung Dian, perseroan lebih komprehensif dalam memberikan pelayanan yang menyeluruh dan dibantu oleh ekosistem yang telah dibangun DIVA dan Kresna Group. Perseroan berkomitmen untuk terus mengembangkan fitur agar dapat menjangkau lebih banyak pelanggan.

Metode pemesanan produk pun cukup mudah, hanya melalui WhatsApp dengan memasukkan nomor 0821-1070-0075 atau scan barcode DIVA Tour MiFi. Nanti ada chatbot yang siap membantu seluruh permintaan dengan petunjuk yang mudah, pembayaran akan diakomodasi lewat virtual account.

Untuk rental modem, pelanggan memiliki fleksibilitas waktu dan tempat untuk mengambil dan mengembalikan modem. DIVA menyediakan enam titik loker digital yang tersedia di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, begitu juga dengan pengambilan SIM card roaming. Untuk paket data roaming, sementara ini baru tersedia buat pelanggan Telkomsel.

Display loker digital untuk pengambilan modem di bandara / DailySocial
Display loker digital untuk pengambilan modem di bandara / DailySocial

Modem dapat digunakan di lebih dari 30 negara, meliputi Asia, Australia, Amerika, dan Afrika. Untuk 10 negara tertentu, seperti Singapura, Malaysia, dan Macau tarif yang ditetapkan sebesar Rp10 ribu untuk kapasitas data 1 GB untuk pemakaian satu hari.

Pengembalian modem dapat melalui loker digital atau dengan kurir. Buat mengamankan modem, DIVA menetapkan biaya deposit sebesar Rp500 ribu. Deposit akan dikembalikan ketika barang sudah sampai kembali dengan aman ke perseroan.

Dian menerangkan perseroan telah menyiapkan sekitar 1000 modem yang siap didistribusikan pada pelanggan. Ke depannya perseroan akan merambah pembelian paket untuk mencakup perjalanan umroh dan tambahan jangkauan negara.

Saat ini DIVA masih dalam tahap proses bookbuilding menuju perusahaan terbuka. Bila tidak ada aral melintang, DIVA akan IPO pada 29 November 2018.

Laporan DailySocial: Survey Instant Messaging 2017

Aplikasi mobile instant messaging tak dipungkiri lagi menjadi salah satu aplikasi yang paling digunakan pengguna perangkat mobile Indonesia — bila bukan merupakan aplikasi paling utama. Beberapa tahun yang lalu adalah BBM (BlackBerry Messenger) yang menjadi chat apps paling sering digunakan di Indonesia. Sekarang ini, bisa diperkirakan, WhatsApp yang paling banyak digunakan.

Survei ini bertujuan mengukur berbagai aspek perihal penggunaan aplikasi mobile chat app oleh konsumen Indonesia, berbagai fungsi guna — seperti untuk komunikasi kerja, menjaga kontak dengan keluarga, dsb. — dan juga bagaimana tanggapan masyarakat terhadap tindakan Kementrian Kominfo Republik Indonesia beberapa waktu sebelum ini, yang melakukan blokir terhadap layanan chat app Telegram. Survei dilaksanakan awal Agustus 2017 oleh DailySocial.id bekerjasama dengan Jakpat Mobile Survey Platform.


Beberapa temuan survei antara lain:

  • 97.24% responden survei menyatakan pernah menggunakan WhatsApp, dan 61,81% mengatakan bahwa WhatsApp adalah aplikasi instant messaging yang paling sering mereka gunakan.
  • Empat aplikasi mobile instant messaging paling pernah digunakan para responden adalah WhatsApp (97,24%), LINE (88,49%), BBM (85.82%), dan FB Messenger (77,26%)
  • Hanya 0.76% responden menyatakan paling mengandalkan Telegram untuk instant messaging
  • Jumlah responden yang memisahkan penggunaan chat apps berdasarkan jenis komunikasi (untuk pekerjaan, untuk keluarga), sebesar 40.19%, hanya sedikit lebih sedikit dari yang tidak memisahkan (59.81%).
  • Cukup banyak responden (90.48%) yang setuju bahwa kita membutuhkan sebuah chat apps yang khusus dibuat oleh, dan dikelola oleh, perusahaan Indonesia.

Untuk laporan survei selengkapnya, Anda dapat mengunduh gratis “DailySocial Instant Messaging Survey 2017” dari DailySocial.id

Aplikasi Pesan Instan Cakapp Hubungkan Pengguna dengan Para Ahli

Di era digital sekarang semua orang yang menggenggam smartphone pasti sudah akrab menggunakan layanan pesan instan. Baik itu digunakan untuk kerja, bisnis, atau hanya saling bertukar informasi dengan kolega atau keluarga. Penyedia layanan pesan instan ini terbilang cukup banyak, bahkan sudah mendunia sebut saja Whatsapp, Telegram, LINE, BBM, dan Facebook Messenger. Belum lagi layanan chatbot. Pada intinya layanan pesan instan sudah cukup komplit. Meski demikian pengembang di PT RuangKerja berusaha berinovasi dengan menghadirkan konsep layanan pesan instan khusus untuk konsultasi dengan para ahli di bidangnya, Cakapp.

Cakapp berusaha menjadi platform untuk menghubungkan penggunanya dengan para ahli di bidangnya. Disampaikan pendiri Cakapp, Ditto Anindita, Cakapp hadir untuk membantu penggunanya dalam mengatasi berbagai persoalan. Menurut Ditto selama ini seseorang akan merasa puas jika pertanyaan, keluhan, atau konsultasinya langsung dilakukan dengan para ahli. Di sinilah Cakapp mencoba berperan sebagai media penghubung.

“Kita selalu menemui permasalahan baru, dan masalah baru ini mungkin tidak bisa dijawab oleh orang – orang di sekitar kita. Kalaupun ada, untuk masalah yang agak berat, biasanya kita baru merasa puas bila kita telah berbicara dengan orang yang ahli di bidang tersebut. Di aplikasi Cakapp, sudah tersedia daftar kontak para ahli sesuai bidangnya. Sehingga kita tidak usah membuang waktu banyak hanya untuk menemukan solusi atas masalah yang kita hadapi,” terang Ditto.

Menghadirkan para ahli di layanannya tentu bukan perkara mudah. Seorang ahli harus ditunjukkan dengan kemampuan atau pengalaman di bidangnya sehingga kompetensinya bisa berguna dalam memberikan solusi terhadap permasalahan yang dikonsultasikan. Termasuk menjaga kualitas solusi yang diberikan.

Untuk mengantisipasi hal ini tim Cakapp menyiasatinya dengan melakukan verifikasi untuk ahli. Untuk ahli di bidang yang profesional seperti bidan atau dokter, tim Cakapp melakukan verifikasi manual untuk memastikan yang bersangkutan memiliki profesi dan perizinan sesuai bidang tersebut. Sementara untuk bidang yang lebih umum seperti teknologi, bisnis, penyembuhan holistik, atau lifestyle pihak Cakapp akan melakukan pengecekan latar belakang pekerjaan, keterarikan dan pengalaman orang tersebut.

Ditto juga menjelaskan bahwa tidak ada kriteria khusus untuk menjadi ahli di sistem Cakapp, hanya saja proses verifikasi harus dipenuhi. Cakapp nantinya juga disebutkan akan menerapkan system feedback dan rating untuk mengetahui ahli mana yang memang benar – benar bagus di bidangnya.

“Untuk ahli yang bidangnya profesional seperti bidan dan dokter, jawaban mereka pasti terikat dengan kode etik profesi mereka. Dan untuk diagnosa detil dan penanganan lanjutan memang harus dilakukan di tempat praktek mereka. Sehingga permasalahan diselesaikan secara profesional. Untuk bidang yang lebih umum, jawaban mereka akan berpengaruh pada tingkat rating dan feedback dari pengguna lain. Pengguna tidak harus setuju dengan hasil konsultasi satu ahli saja, namun mereka bisa mendapatkan second opinion dari ahli manapun yang bidangnya sama. Lebih gampang dan cepat dibandingkan bila  mencari second opinion dengan cara tradisional,” papar Ditto.

Sebenarnya apa yang coba diusung Cakapp bukan sesuatu yang baru. Hanya saja Cakapp lebih mengakomodir keseluruhan bidang atau profesi. Tidak seperti bisnis yang sudah ada yang memposisikan diri sebagai marketplace untuk ahli di bidang-bidang tertentu seperti guru, arsitek atau tukang bangunan, dokter, montir, dan lain sebagainya. Namun sejauh ini sistem Cakapp baru sebatas konsultasi. Menjadi sebuah tantangan serius bagi Cakapp untuk bisa mengembangkan bisnisnya menghadapi layanan lain yang lebih khusus di satu bidang.

Salah satu keuntungan yang coba ditawarkan tim Cakapp bagi setiap ahli yang tergabung dalam sistemnya adalah keuntungan promosi dan konsultasi berbayar. Melalui Cakapp mereka bisa mempromosikan produk, jasa, atau brand mereka, selain itu mereka bisa juga menerapkan konsultasi berbayar jika ingin berkonsultasi lebih lanjut.

Dalam strateginya menggaet lebih banyak pengguna Cakapp memanfaatkan referensi dari pengguna Cakapp sendiri yang disebutkan sudah mencapai 1500 pengguna. Selain itu tim Cakapp juga masih berusaha memperbanyak daftar ahli sehingga semakin banyak variasi aspek atau bidang yang bisa dikonsultasikan.

Saat ini total sudah ada empat varian aplikasi Cakapp yang bisa dijumpai di Google Play, yang pertama adalah aplikasi Cakapp dengan BidanKita (bidan), Action Coach (bisnis), Berjalan Sehat (penyembuhan holistik), dan Cakapp (umum). Tahun ini dari penuturan Ditto pihaknya masih terus berfokus untuk peningkatan pengguna dan kualitas layanannya. Salah satu yang tengah diusahakan adalah fitur video call.

Application Information Will Show Up Here

Versi Terbaru Snapchat Bebaskan Pengguna Berbagi Pesan Teks, Audio, Video Sekaligus Sticker

Snapchat belum lama ini merilis update besar untuk aplikasi pesan instannya. Dalam Snapchat 2.0, hampir semua aspek sosial yang dimilikinya berubah menjadi lebih sempurna, dimana Snapchat sekarang bertindak sebagai sarana komunikasi yang sangat lengkap, mencakup teks, suara, video, dan tentu saja, sticker.

Yang membuat Snapchat 2.0 istimewa dibandingkan rival-rivalnya adalah bagaimana semua aspek di atas terintegrasikan secara penuh dan bisa berfungsi secara simultan. Saat Anda tengah bertukar pesan misalnya, Anda juga bisa langsung mengirim reaksi secara live dalam bentuk video atau audio dengan hanya menahan tombol di atas keyboard.

Snapchat 2.0

Fitur panggilan video dan audio kini bisa diakses sebelum Anda memulai chat dengan pengguna lain. Selagi bercakap-cakap, Anda bisa mengirimkan foto dari galeri milik ponsel tanpa perlu menghentikan panggilan video atau audio. Semuanya berjalan secara real-time, hampir mendekati komunikasi tatap muka seperti sebenarnya.

Ketika seseorang mengajak Anda untuk video call, Anda bebas memilih untuk bergabung atau sekadar melihat apa yang hendak disampaikan olehnya, lalu membalas menggunakan teks. Fitur ini sangat ideal pada skenario-skenario dimana Anda sedang tidak memungkinkan untuk video call, misalnya ketika sedang sibuk di toilet.

Snapchat 2.0

Snapchat 2.0 juga mengemas lebih dari 200 sticker yang akan bereaksi secara otomatis terhadap teks yang Anda kirim. Jadi semisal Anda mengirim pesan berbunyi “hungry”, sticker yang relevan akan langsung muncul ketika Anda menekan tombolnya di ujung kanan sehingga Anda tak perlu repot-repot mencarinya lagi. Kemunculan fitur sticker ini sekaligus menjadikan akuisisi Snapchat terhadap Bitstrips makin masuk akal.

Semua pembaruan di atas ini sejatinya menjadikan Snapchat 2.0 lebih dari sekadar aplikasi pesan instan yang populer di kalangan remaja. Pengguna kini bebas berpindah dari medium teks ke suara atau video selagi percakapan tengah berlangsung, tanpa ada jeda yang disebabkan oleh keterbatasan aplikasi.

Snapchat 2.0

Melengkapi semua itu adalah fitur Auto-Advance Stories, dimana setiap kali Anda menyelesaikan sebuah klip, klip lainnya akan langsung dimulai secara otomatis tanpa menunggu instruksi dari Anda. Saat sudah bosan, tinggal swipe ke bawah untuk keluar dari menu Stories.

Versi terbaru Snapchat ini sekarang sudah tersedia di iOS dan Android.

Sumber: TechCrunch.

Application Information Will Show Up Here

WhatsApp Messenger Sekarang Gratis Selamanya

Tidak ada lagi alasan untuk tidak memakai WhatsApp Messenger. Aplikasi chatting yang diakuisisi Facebook pada tahun 2014 tersebut sekarang berubah menjadi gratis selamanya. Sebelumnya, pengguna harus membayar biaya berlangganan sebesar $1 per tahun setelah tahun pertamanya selesai.

Apa alasan di balik perubahan keputusan ini? Menurut WhatsApp sendiri, alasannya adalah minimnya penetrasi kartu kredit maupun kartu debit di sejumlah kawasan. Meski jumlah penggunanya telah mencapai hampir satu miliar, masalah semacam ini tentu saja akan menghambat pertumbuhan jumlah pengguna WhatsApp ke depannya, terlebih setelah masa gratis selama setahunnya habis.

Kendati demikian, hal ini bukan berarti WhatsApp nantinya bakal jadi dipenuhi iklan demi mendapat pemasukan. Melalui blog resminya, WhatsApp menegaskan bahwa mereka sama sekali tidak tertarik merusak pengalaman pengguna dengan iklan. Seperti yang kita tahu, salah satu fitur andalan WhatsApp sejak pertama kali ia diluncurkan adalah tidak ada iklan sama sekali, dan hal itu juga tidak akan berubah meski pengguna kini tak lagi ditarik biaya berlangganan.

Namun tentu saja tetap harus ada cara lain untuk mendapat pemasukan supaya WhatsApp bisa terus beroperasi. Untuk itu, mulai tahun ini mereka akan bereksperimen dengan sejumlah fitur yang memungkinkan pengguna untuk berkomunikasi langsung dengan badan usaha atau organisasi yang memang ingin mereka hubungi.

Komunikasi yang dimaksud bisa berupa klaim tagihan nyasar ke bank, atau komplain ke maskapai penerbangan soal jadwal yang mundur. Sejauh ini kita sudah terbiasa melakukannya lewat panggilan telepon atau SMS. Nah, nantinya WhatsApp ingin pengguna bisa melakukannya lewat aplikasi chatting tersebut.

Perlu diingat, biaya berlangganan yang sudah terlanjur kita bayar tidak akan dikembalikan oleh WhatsApp. Mereka hanya akan langsung menghentikan tagihan selanjutnya. Bagi yang sudah berpaling dari WhatsApp karena masa gratis setahunnya habis, apakah setelah ini Anda bakal kembali ke WhatsApp? Silakan sampaikan pendapat Anda di kolom komentar.

Sumber: Re/code. Gambar header: WhatsApp Messenger via Shutterstock.

Aplikasi Messaging Buzz Tawarkan Fitur Self-Destructing Connection

Fakta menunjukkan bahwa tidak sedikit orang yang menganggap faktor privasi sebagai salah satu pertimbangan penting dalam kegiatan berkomunikasi. Fakta seperti ini juga yang membuat aplikasi seperti Snapchat populer, dimana salah satu fitur andalannya adalah self-destructing message, alias pesan yang akan terhapus secara otomatis setelah beberapa saat. Continue reading Aplikasi Messaging Buzz Tawarkan Fitur Self-Destructing Connection

Skype Perkenalkan Fitur Video Message Filter, Bantu Anda Tampil Seperti Hantu

Belakangan ini, Skype sepertinya cukup terobsesi menyediakan cara baru berinteraksi bagi para penggunanya. Setelah Skype Mojis, mereka kini menghadirkan sebuah fitur baru bernama video message filter. Continue reading Skype Perkenalkan Fitur Video Message Filter, Bantu Anda Tampil Seperti Hantu