Soundbops Ajarkan si Kecil Bermusik Melalui Cara yang Asik

Sudah banyak studi membuktikan bahwa mempelajari alat musik sejak dini sangat baik untuk perkembangan otak. Dengan memahami ritme dan nada, anak-anak akan lebih cepat mempelajari formula matematika dan mendeteksi pola, serta melatih skill motorik dan koordinasi anggota tubuh mereka. Hal ini mendorong Michael Tougher buat memberikan solusi agar proses belajar musik jadi lebih sederhana dan mengasikkan.

Sang inventor asal Glasgow, Skotlandia itu menghimpun satu tim developer untuk mengembangkan perangkat unik bernama Soundbops. Soundbops ialah instrumen edukasi musik buat si buyung, dirancang sebagai alternatif yang lebih mudah serta efektif dibandingkan melodika atau recorder. Ia memungkinkan penggunanya bereksperimen dengan nada dan menyusun lagu sendiri.

Soundbops mempunyai penampilan berupa papan, ditemani kepingan-kepingan nada yang dilengkapi tombol. Pengguna dipersilakan menaruh kepingan ‘bop‘ tersebut di slot yang telah disediakan sesuai keinginan mereka. Masing-masing kepingan juga bisa ditumpuk untuk menghasilkan kombinasi tiga nada dalam satu oktaf bersamaan (akor). Sesudah puas dengan susunan tersebut, kita tinggal menekan tombolnya secara berurutan buat memainkan lagu.

Soundbop 1

Soundbops didesain agar dapat bekerja mandiri tanpa dukungan perangkat lain. Ia dibekali speaker ‘berkualitas tinggi’, kemudian Anda bisa memilih jenis intrumen dan mengatur volume dengan memutar kenop yang tersedia. Warna warni pada kepingan bop bukan sekadar pemanis, tapi dimaksudkan agar anak-anak lebih mudah menghafal nada.

Soundbop 3

Tentu saja, Soundbops juga bisa dikombinasikan dengan perangkat bergerak. Instrumen unik ini dapat tersambung dengan aplikasi MIDI di tablet atau smartphone – misalnya GarageBand. Menariknya lagi, Soundbops turut dirancang agar bisa dimainkan secara kolaboratif – seluruh petunjuknya ada di dalam buku panduan yang ada di paket penjualan.

Ada beberapa hal yang ingin Tougher capai melalui penciptaan Soundbops. Sang inventor berharap agar perangkat ini bisa membantu meningkatkan kreativitas anak-anak, serta menggenjot kecerdasan sosial mereka. Dan dengan menumbuhkan kegemaran serta pemahaman terhadap musik sejak kecil, nantinya mereka akan lebih mudah mempelajari instrumen apapun.

Soundbop 2

Developer saat ini sedang melangsungkan kampanye pengumpulan dana di Kickstarter. Di platform crowdfunding tersebut, Soundbops dijajakan seharga mulai dari US$ 130. Sayang sekali, saat ini produk belum dapat dipesan oleh konsumen yang berada di Indonesia (negara terdekat yang bisa memesannya adalah Singapura).

Seandainya Soundbops telah tersedia sejak saya kecil, maka saya tidak akan buta tangga nada seperti sekarang…

Sarung Tangan Remidi T8 Memungkinkan Kita Bermain Musik Lewat Gerakan

Ekspresi merupakan elemen penting dalam bermain musik. Melalui aspek ini, penonton bisa merasakan semangat dan energi sang musisi, serta menunjukkan pada kita bahwa lagu bukan sekedar susunan tangga nada. Dan demi membebaskan para pemusik dari keterbatasan instrumen tradisional, para developer mulai mengajukan device-device eksperimental.

Di tahun 2014, Imogen Jennifer Heap memperkenalkan sarung tangan unik bernama Mi.Mu untuk bermain musik. Pendekatan yang sama tampaknya digunakan oleh tim Remidi. Via platform crowdfunding, pengembang asal Austin ini mengungkap Remidi T8, diklaim sebagai alat musik wearable pertama berkemampuan ‘record, play and perform‘. Visi mereka ialah mencoba menterjemahkan gerakan tangan manusia jadi lagu.

Remidi T8 01

Remidi T8 dapat kita analogikan seperti Nintendo Power Glove-nya para musisi. Ia terdiri atas sarung tangan yang menyimpan rangkaian sensor dan unit MIDI controller. Komponen-komponen ini memungkinkan T8 berfungsi sebagai instrumen cuma dengan menggerakan tangan, jari, serta telapak. Anda dipersilakan mengomposisi lagu baru atau me-remix track favorit secara real-time.

T8 memiliki delapan buah sensor, tiga di telapak, dan lima di masing-masing ujung jari. Selain merespons sentuhan, ia mengetahui durasi serta besarnya tekanan; memberi efek pada intensitas suara. Sarung tangan ini juga mampu melacak perubahan posisi tangan – bawah/atas, kiri/kanan, serta seberapa cepat Anda bergerak. Pengguna dapat mengkustomisasi suara serta mengendalikan efek semisal reverb, tempo dan elongation.

Remidi T8 02

Semua fitur Remidi T8 dapat Anda konfigurasi lewat aplikasi, tersedia untuk perangkat mobile dan desktop. Di sana Anda dibebaskan buat menyusun susunan tangga nada, setup gerakan via Air Modulation, memilah-milih sensor, serta setting sensitivitas tekanan. T8 dilengkapi accelerometer, encoder, port micro USB, tombol (mode, play, pause dan lain-lain) serta lampu LED RGB.

Untuk mulai menggunakannya, Anda tinggal mengenakan gelang MIDI controller dan sarung tangan, lalu menyambungkannya ke perangkat utama via Bluetooth dan mulai bermain musik. Sensor ‘skeleton‘ T8 terbuat dari bahan polyethylene terephthalate dan thermoplastic polyurethane. Sensor dilindungi dua lapis spandex di sisi luar dan dalam, memastikannya kuat, nyaman dan responsif.

Remidi T8 bisa Anda pesan sekarang melalui situs Kickstarter. Di masa penggalangan dana ini, backer ditawarkan diskon 50 persen dari harga retail, dibanderol US$ 200. Proses pengiriman rencananya akan dilangsungkan pada bulan September 2016 nanti.

Menjadi Raja Musik Electro bersama Pocket Operator, Synthesizer Seukuran Dompet

Perkembangan musik electro, atau yang kini dikenal dengan nama populer Electronic Dance Music (EDM), tidak pernah luput dari inovasi teknologi. Awalnya hanya dimotori oleh instrumen keyboard dengan sejumlah efek yang dijual amat mahal, kini musik electro dapat diciptakan menggunakan aplikasi synthesizer di perangkat mobile seperti tablet. Continue reading Menjadi Raja Musik Electro bersama Pocket Operator, Synthesizer Seukuran Dompet