10 Istilah Penting yang Wajib Diketahui Digital Marketer Pemula

Di zaman teknologi seperti sekarang ini, pemasaran sudah dilakukan melalui media digital. Media yang digunakan juga semakin beragam mulai dari website, media sosial, hingga menggunakan jasa selebriti media sosial.

Pembaruan media yang digunakan ini menyebabkan banyaknya istilah baru yang masuk ke dalam dunia digital marketing. Istilah baru tersebut menjadi wajib karena seiring waktu sering digunakan oleh orang-orang yang berkecimpung di dalam dunia digital marketing.

  1. Affiliate Marketing

Affiliate Marketing ini praktiknya sering kita lihat dalam video TikTok, yaitu ketika orang memberikan rekomendasi untuk suatu barang yang digunakannya dan memberikan tautan untuk membeli barangnya di keranjang kuning.

Saat ada yang membeli di keranjang kuning, orang yang memberikan rekomendasi tersebut akan mendapatkan komisi. Jadi affiliate marketing adalah sistem pembayaran komisi kepada satu pihak yang sudah berhasil menawarkan barang atau jasa yang dijual oleh suatu perusahaan.

  1. Social Media Marketing (SMM)

Banyaknya pengguna media sosial, menyebabkan perusahaan mencoba untuk promosi di media sosial. Social Media Marketing berbeda dengan bermain media sosial pada umumnya, karena ada tujuan pemasaran. Sehingga dalam pelakasanaanya melibatkan proses agar audiens tertarik (engaged) dengan konten yang dibuat di media sosial.

Selain itu konten yang dibuat juga harus memiliki karakter tertentu karena akan menjadi branding perusahaan di media sosial. Branding ini akan menjadi citra perusahaan di masyarakat melalui profil dan interaksi yang dibangun dengan audiens.

  1. Search Engine Optimization (SEO)

Bagi Anda yang sering mencari sesuatu melalui google atau mesin pencari lain, Anda akan sering melihat praktik SEO. SEO ini adalah cara memaksimalkan tulisan berbasis website untuk bisa tembus urutan paling atas di halaman pencarian dengan keyword yang dicari pengguna internet.

SEO ini berdifat oraganik dan tanpa mengeluarkan biaya apapun, tetapi SEO ini memerlukan waktu agar bisa tembus ke halaman terdepan minimal tiga bulan.

  1. Search Engine Marketing (SEM)

SEM ini konsepnya masih sama dengan SEO, tetapi memiliki perbedaan. SEO merupakan cara organik, sedangkan SEM merupakan cara berbayar. SEM ini adalah iklan yang dibayar oleh perusahaan agar tulisan atau produknya muncul di pencarian teratas mesin pencari.

  1. E-mail Marketing

Apakah Anda sering mendapatkan email yang berisi promosi di email? Nah, hal tersebut email marketing yang dibuat oleh perusahaan sebagai pendekatan promosi kepada konsumen.

Dalam prosesnya, terdapat e-mail bounce di mana e-mail marketing gagal terkirim karena berbagai faktor. Anda bisa mengetahui persentase penerima e-mail yang membuka pesan promosi dari jumlah konsumen yang masuk ke dalam database melalui proses open rate.

  1. Influencer Marketing

Apakah Anda pernah menemukan sebuah review atau iklan tertentu yang melibatkan content creator. Nah, campaign yang melibatkan content creator tersebut adalah influencer marketing yang biasa digunakan brand di media sosial untuk mencapai objektif komunikasi tertentu.

  1. Retargeting

Jika Anda pernah mencari sesuatu di website yang sedang ingin Anda beli. Setelah Anda mencari hal lain di berbagai website, dan iklan di website pertama terus muncul.

Nah, hal tersebut namnya retargeting. Strategi ini tujuannya agar audiens kembali lagi mengunjungi website tersebut. Bisa sekadar untuk melihat-lihat ilang, atau bahkan sampai membeli produk yang diiklankan.

  1. Call to Action (CTA)

Apakah Anda pernah membaca iklan atau caption yang di akhirnya Anda sebagai pembaca  melakukan sesuatu terkait pembelian ataupun mengunjungi profil media sosial yang beriklanan. Pesan singkat yang memancing melakukan sesuatu (action) tersebutlah yang disebut dengan CTA.

  1. Landing Page

Saat Anda melihat Instagram atau Facebook Ads, dan Anda klik link yang tertera yang diarahkan ke halaman website dengan menampilkan beragam produk. Jadi, landing page mengarahkan Anda ke website suatu brand untuk melihat informasi spesifik mengenai produk atau jasa yang mereka tawarkan.

  1. Engagement Rate

Engagement Rate merupakan persentase bagaimana konten yang telah Anda buat di media sosial maupun blog berinteraksi dengan pengikut Anda. Interaksi yang dibangun melalui komentar, like, dan share. Semakin tinggi engagement rate, konten yang Anda hasilkan semakin baik karena bisa memahami audiens.

40 Istilah dalam Digital Marketing yang Wajib Anda Tahu!

Bila Anda baru terjun dalam dunia digital marketing, Anda akan menemui begitu banyak penggunaan istilah asing. Penting bagi Anda untuk memahami dan menguasai berbagai istilah agar Anda mampu merumuskan strategi digital marketing yang tepat nan efektif.

Tidak perlu khawatir, artikel ini telah merangkum 40 istilah dalam dunia digital marketing yang paling sering digunakan. Jadi, pastikan Anda menyimak hingga akhir, ya!

  • Impression

Impression merupakan metrik yang mengukur jumlah tayangan suatu konten. Jika total impression adalah 100, maka artinya konten tersebut telah tayang sebanyak 100 kali di layar audiens. Mungkin saja, audiens yang sama melihat tayangan konten yang sama lebih dari satu kali.

  • Reach

Reach merupakan metrik yang mengukur jumlah orang atau audiens yang telah melihat iklan Anda. Jika total reach suatu iklan adalah 100, maka artinya iklan tersebut telah dilihat oleh 100 orang.

  • Engagement

Engagement merupakan tingkat interaksi dari audiens terhadap konten Anda. Engagement dapat berupa komentar, likes, share, dan lain-lain.

  • Retargeting

Retargeting merupakan strategi untuk menyasar audiens yang sudah pernah mengunjungi website, tetapi belum melakukan pembelian. Dengan menggunakan kode Javascript pixel-based, iklan akan ditampilkan secara terus menerus ke orang yang pernah berkunjung ke suatu website.

  • Remarketing

Remarketing merupakan strategi untuk menghubungi kembali konsumen agar melakukan pembelian ulang. Remarketing umumnya dilakukan dengan melalui email, untuk memberikan informasi mengenai diskon, produk baru, voucher, agar konsumen menjadi pelanggan tetap.

  • Campaign

Campaign atau kampanye merupakan strategi mempromosikan sesuatu melalui berbagai macam aktivitas yang menggunakan berbagai media untuk mencapai suatu tujuan.

  • CTA

CTA adalah singkatan dari Call-to-Action yang merupakan panggilan kepada audiens untuk melakukan suatu tindakan yang diinginkan oleh pembuat iklan atau konten, misalnya pembelian. CTA dapat berupa tulisan, tombol, ataupun link.

  • USP

USP adalah singkatan dari Unique Selling Proposition yang mengacu pada keunikan, nilai lebih, dan keunggulan dari suatu produk atau bisnis. USP menjadi pembeda antara suatu bisnis dengan bisnis lainnya.

  • KPI

KPI adalah singkatan dari Key Performance Indicator yang merupakan sebuah pengukuran, nilai, atau metrik untuk mengukur performa dari suatu kegiatan bisnis. 

  • Bounce Rate

Bounce rate merupakan matriks yang mengukur kunjungan pada konten iklan, namun tidak melakukan aksi apapun.

Aksi yang dimaksud dapat berupa interaksi apapun yang bisa dilakukan dalam website, seperti mengklik link, membuka halaman lain dalam website, memutar video, dan interaksi lainnya.

  • Churn Rate

Churn adalah keadaan di mana pelanggan memutuskan untuk berhenti berlangganan atau membeli produk. Sehingga, churn rate adalah persentase pelanggan yang berhenti berlangganan atau membeli produk.

Churn rate biasanya diukur dalam periode waktu tertentu, misalnya dalam kurun bulanan atau tahunan.

  • Affiliate marketing

Affiliate marketing merupakan strategi promosi melalui seorang promotor untuk membagikan link. Kemudian orang tersebut akan diberi komisi apabila terdapat pembelian melalui link tersebut.

  • Referral Marketing

Referral Marketing atau pemasaran rujukan merupakan strategi pemasaran dengan memberikan program insentif kepada pelanggan yang merekomendasikan suatu produk atau layanan ke orang lain.

Perbedaan dengan affiliate marketing yang paling menonjol, yaitu referral marketing  dilakukan oleh sesama konsumen sementara affiliate marketing  bisa dilakukan oleh siapa saja.

  • Influencer/Key Opinion Leader (KOL)

Influencer atau KOL merupakan seseorang yang memiliki audiens dan pengaruh yang besar, yang bekerja sama dengan brand tertentu untuk membantu brand dalam mencapai tujuannya.

  • SEO

SEO adalah singkatan dari Search Engine Optimization yang merupakan strategi optimasi website, yang betujuan agar suatu website muncul di tempat paling atas atau halaman pertama pada mesin pencari.

  • SEM

SEM adalah singkatan dari Search Engine Marketing yang merupakan strategi optimasi website dengan cara beriklan pada Google, agar secara cepat bisa menempati halaman pertama atau posisi paling atas dalam mesin pencari.

  • SMM

SMM adalah singkatan dari Social Media Marketing yang merupakan teknik pemasaran dengan cara beriklan di media sosial agar menjangkau audiens yang lebih luas. SMM umumnya berfokus pada penjualan.

  • SMO

SMO adalah singkatan dari Social Media Optimization yang merupakan strategi optimasi pemasaran melalui penggunaan media sosial. SMM umumnya berfokus pada brand awareness.

  • Brand Awareness

Brand awareness merupakan kesadaran seseorang akan suatu merek, di mana seseorang dapat mengenal dan mengidentifikasi merek dalam kaitannya dengan kategori tertentu secara spontan.

  • Conversion

Conversion merupakan suatu tindakan dari target audiens yang menguntungkan bagi bisnis. Conversion dapat berupa pembelian, unduhan, atau pendaftaran pada website.

  • Organic Traffic

Organic traffic merupakan segala kunjungan ke website yang dilakukan secara organik atau alami, dan bukan hasil dari iklan berbayar.

  • Paid Traffic

Paid traffic merupakan segala kunjungan ke website dari hasil iklan berbayar.

  • Customer Retention

Customer retention merupakan berbagai aktivitas bisnis yang dilakukan untuk mempertahankan konsumen.

  • Customer Defection

Customer defection merupakan konsumen yang berhenti sebagai pelanggan.

  • UTM Link

UTM merupakan singkatan dari Urchin Tracking Module, yang merupakan kode pada sebuah URL. Sehingga, UTM link adalah link unik yang memungkinkan seorang marketer untuk melacak sumber traffic link tersebut.

  • UI

UI merupakan singkatan dari User Interface yang mengacu pada visual wesbite atau aplikasi, meliputi desain, warna, pemilihan font, dan lain-lain yang mempengaruhi tampilan.

  • UX

UX merupakan singkatan dari User Experience yang mengacu pada pengalaman seseorrang saat mengakses suatu website atau aplikasi. UX lebih berfokus pada kegunaan dan kenyamanan.

  • CPA

CPA adalah singkatan dari Cost Per Action yang merupakan penghitungan biaya yang perlu dikeluarkan marketer bila memasang suatu iklan, dihitung dari seberapa banyak aksi atau tindakan yang dilakukan.

  • CPC

CPC merupakan singkatan dari Cost Per Click, mengacu pada perhitungan biaya iklan berdasarkan total klik dari pengunjung terhadap iklan.

  • CTR

CTR merupakan singkatan dari Click Through Rate, mengacu pada persentasi total klik yang didapatkan dibagi dengan total impression.

  • CPM

CPM merupakan singkatan dari Cost Per Mille, mengacu pada perhitungan biaya iklan per 1.000 impression.

  • CPL

CPL merupakan singkatan dari Cost Per Lead, mengacu pada perhitungan biaya iklan berdasarkan jumlah lead yang dihasilkan, yaitu prospek kinerjaa misalnya berupa jumlah registrasi.

  • Lead Generation

Lead generatiion merupakan berbagai aktivitas yang bertujuan untuk mengubah lead, atau orang-orang yang memiliki ketertarikan terhadap produk, menjadi konsumen (melakukan pembelian).

  • Niche

Niche merupakan target pasar yang spesifik dalam sebuah bisnis.

  • Endorse

Endorse merupakan teknik pemasaran dengan cara bekerja sama dengan influencer untuk mempromosikan suatu produk atau layanan.

  • AdWords

AdWords merupakan platform periklanan yang disediakan oleh Google.

  • AdSense

AdSense merupakan program yang dibuat oleh Google untuk bekerjasama dengan kreator konten untuk menampilkan iklan.

  • Advertorial

Advertorial merupakan salah satu strategi iklan yang ditampilkan dalam bentuk artikel.

  • Soft Selling

Soft selling merupakan teknik mempersuasi target audiens dengan pendekatan halus, dengan tujuan untuk menarik perhatian audiens tanpa arahan untuk membeli secara langsung.

  • Hard Selling

Hard selling merupakan teknik penjualan yang secara langsung mempersuasi audiens untuk membeli produk atau layanan.

Nah, itu tadi istilah-istilah penting yang perlu Anda kuasai. Karena digital marketing berkembang dengan sangat pesat, pastinya akan muncul istilah baru lagi di waktu mendatang. Anda harus selalu up-to-date dengan istilah dan tren baru, agar semakin andal dalam memasarkan produk. Semoga bermanfaat.

Pengertian Break Even Point, Istilah yang Paling Sering Disebut dalam Bisnis

Dalam berbisnis, terdapat banyak sekali istilah yang harus Anda pelajari. Break Even Point atau yang sering disingkat dengan BEP adalah salah satu istilah penting dalam dunia bisnis yang harus Anda ketahui selaku business owner.

Istilah BEP ini berhubungan dengan manajemen keuangan dalam sebuah bisnis. Hal ini karena BEP dipakai untuk menganalisa apakah sebuah bisnis masih merugi atau tidak. Untuk lebih memahami istilah ini dengan baik, simak informasi selengkapnya pada artikel ini.

Pengertian Break Even Point (BEP)

BEP atau Break Even Point adalah titik dimana sebuah bisnis telah terbebas dari kerugian atau titik di mana sebuah bisnis bisa menutupi biaya produksi dari hasil penjualan.

Istilah BEP ini juga umum dikenal sebagai titik impas atau balik modal. Seperti nama lainnya, yakni titik impas, sebuah bisnis dikatakan telah mencapai BEP ketika total hasil penjualan bisnis Anda dapat menutupi semua jenis pengeluaran, tidak kurang dan tidak lebih.

 

Break even point adalah

 

Menghitung BEP bisnis Anda memiliki banyak sekali manfaat atau keuntungan. Berikut ini adalah manfaat dari menghitung BEP:

  • Mengetahui biaya produksi dan pengeluaran lainnya. Ketika hendak menghitung nilai BEP bisnis Anda, secara otomatis Anda tentu perlu menghitung biaya pengeluaran. Dengan begitu, Anda tahu berapa biaya yang Anda habiskan untuk produksi, operasional, dan kegiatan lainnya dalam bisnis Anda.
  • Mengetahui banyaknya investasi yang dibutuhkan. Dengan menghitung BEP, Anda juga bisa mengetahui banyaknya modal tambahan atau investasi yang bisnis Anda butuhkan. Modal tambahan ini nantinya akan membantu Anda agar sampai pada titik BEP hingga titik laba.
  • Mengetahui estimasi waktu balik modal. Ketika sebuah bisnis baru berjalan, tentu bisnis tidak akan langsung mencapai titik balik modal. Namun, Anda bisa mengetahui estimasi waktu balik modal Anda dengan menghitung BEP.
  • Menjadi batas agar tidak mengalami kerugian. Sebuah bisnis tentu tidak ingin mengalami kerugian. Nilai BEP bisa menjadi batasan atau margin agar Anda dapat mencegah kerugian dengan memastikan profit bisnis tidak kurang dari nilai BEP.
  • Membantu menyusun strategi untuk meningkatkan profit. BEP, biaya produk, dan keuntungan merupakan variabel dalam bisnis yang saling berhubungan satu sama lain. Ketika Anda berusaha untuk mencapai titik laba, maka Anda perlu mengetahui terlebih dahulu BEP bisnis Anda untuk kemudian menyusun strategi yang tepat guna meningkatkan profit.

Ternyata, BEP bukan hanya sekedar istilah namun juga tolak ukur yang perlu diketahui untuk menilai apakah bisnis Anda merugi dan membantu menyusun strategi untuk bisa mencapai titik laba.