Kehadiran Teknologi 5G Diyakini Mempercepat Transformasi Digital Indonesia

Kehadiran dukungan jaringan 5G beberapa hari yang lalu menjadi kabar gembira bagi pengguna smartphone yang memang sejak awal support jaringan tersebut. Hal senada dirilis oleh Ericsson ConsumerLab yang melaporkan bahwa pengguna smartphone di Indonesia khususnya yang sudah mendukung jaringan 5G menilai teknologi generasi kelima ini akan 10 kali lebih cepat ketimbang 4G.

Continue reading Kehadiran Teknologi 5G Diyakini Mempercepat Transformasi Digital Indonesia

Smartfren Technology Update 2020: Tingkatkan Kapasitas dan Jangkauan

2020 merupakan tahun yang sangat berbeda dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun ini, kegiatan bekerja dan sekolah di rumah diperkenalkan dan dijalankan dengan terpaksa. Oleh karena itu, kebutuhan internet menjadi lebih besar. Sementara itu, kepemilikan internet berbasis kabel pada setiap rumah belum banyak dimiliki.

Smartfren sebagai salah satu penyedia layanan internet berbasis seluler pun menjadi salah satu pilihan. Smartfren mencatat terjadi peningkatan traffic di berbagai wilayah operasional, dengan kenaikan tertinggi di wilayah-wilayah pemukiman. Oleh karena itu, Smartfren terus melakukan peningkatan kapasitas, coverage serta optimasi jaringan.

Kenaikan lalu lintas data internet Smartfren pada paruh kedua 2020 ternyata mencapai 24 % dibanding paruh pertama. Kenaikan traffic terbesar terjadi di Samarinda mencapai 58%, kemudian Semarang mencapai 38% dan Balikpapan mencapai 36%. Smartren juga melakukan penambahan kapasitas jaringan yang kini sudah meningkat 29% sekaligus perluasan coverage 4G yang sudah mencapai 21% secara nasional.

Smartfren Tech update 2020

“Sekarang kita sudah mengoptimasi 42% dari keseluruhan network, dan masih terus bertambah. Selain itu kami juga menerapkan berbagai teknologi yang memungkinkan akses internet berkecepatan tinggi,” jelas Munir Syahda Prabowo, VP Technology Relations and Communications Smartfren. Pada sisi teknologinya, saat ini Smartfren telah menerapkan sejumlah teknologi pada seluruh aspek network, yaitu multiple carrier, milimeter wave, small cell, 4×4 MIMO, Beam Forming, Full Duplex, serta 256 QAM.

Pada sisi produk, Smartfren memiliki teknologi eSIM terbaru. Teknologi ini baru diterapkan pada smartphone Samsung dan yang pasti, iPhone. Untuk menggunakan eSIM, pengguna hanya harus melakukan pemindaian kode QR saja dan langsung bisa terhubung ke network Smartfren. Teknologi ini juga memungkinkan iPhone generasi baru untuk bisa terhubung dengan dua operator seluler.

Kemana VoWiFi?

Bagi Anda yang belum tahu, saat ini Smartfren sudah memiliki teknologi yang bernama VoWiFi. Teknologi ini memungkinkan penggunanya untuk tetap dapat melakukan panggilan dan menerima SMS saat tidak ada sinyal dari jaringan Smartfren, asalkan terhubung dengan WiFi. Saat ini, hanya iPhone dan smartphone dari Xiaomi saja yang bisa menggunakan VoWiFi dari Smartfren dengan lancar. Mengapa?

Ternyata, Smartfren sendiri belum secara resmi meluncurkan teknologi VoWiFi tersebut. Pak Munir mengatakan bahwa secara network dari Smartfren sudah tidak ada masalah. Namun belum resminya VoWiFi dari Smartfren disebabkan oleh dua hal.

VoWiFi Xiaomi - Extra

Yang pertama adalah sesuai dengan undang-undang atau aturan dari pemerintah Indonesia. Smartfren juga masih menunggu karena WiFi belum dinyatakan sebagai sarana carrier yang diformalkan oleh pemerintah Indonesia untuk menjadi carrier dalam telekomunikasi.

Alasan kedua yang menyebabkan Smartfren belum meresmikannya adalah karena komunikasi melalui aplikasi pihak ketiga lebih diminati. Aplikasi seperti Whatsapp, Skype, dan lain sebagainya saat ini sudah bisa digunakan untuk melakukan panggilan suara langsung saat terhubung dengan WiFi. Hal ini yang harus dilihat untuk mengetahui tren kedepannya.

Oleh karena itu, Pak Munir mengatakan bahwa pihak Smartfren juga harus menunggu. Jika memang nanti VoWiFi cukup bagus dan bisa diterima masyarakat serta pemerintah Indonesia juga sudah meresmikannya, dari sisi Smartfren sudah tidak ada masalah lagi. Smartfren juga akan langsung menjalankannya.

5G Belum Merata, Samsung Berbagi Visi Untuk Teknologi 6G

Saat ini, teknologi 5G memang baru tersedia di bebarapa negara. Di Indonesia sendiri sepertinya belum akan bisa menikmati kelebihan 5G pada tahun 2020 ini. Di saat penerapan jaringan 5G di seluruh dunia belum merata, Samsung telah jauh-jauh hari memproyeksikan keunggulan dari teknologi 6G.

Samsung telah merilis buku putih (white paper) yang berjudul “The Next Hyper-Connected Experience for All”. Di mana Samsung memvisualisasikan dampak positif di berbagai bidang dan juga hambatannya.

Perusahaan asal Korea Selatan ini mengatakan bahwa komersialisasi teknologi 6G paling awal bisa dilaksanakan pada tahun 2028. Sedangkan, komersialisasi massal dapat terjadi pada tahun 2030 atau sepuluh tahun mendatang dari sekarang.

Samsung-6G-white-paper-1

Baik manusia dan mesin akan menggunakan 6G, serta membawa Extended Reality yang lebih imersif, streaming AR ke layar 8K, mobile hologram, dan digital replica/digital twin. Sunghyun Choi, Head of Advanced Communications Research Center mengatakan bahwa timnya telah membentuk R&D 6G dan berkomitmen untuk memimpin standardisasi 6G bekerja sama dengan para pemangku kepentinga lintas industri, akademis, dan bidang pemerintahan.

Samsung menyatakan ada tiga kategori persyaratan yang harus dipenuhi saat penerapan 6G yaitu, kinerja, arsitektur dan kepercayaan. Nantinya jaringan 6G ini akan menawarkan kecepatan tertinggi 1.000 Gbps atau 50 kali lebih cepat ketimbang 5G. Serta, latensi kurang dari 100 microsecond atau seper sepeluh lebih rendah dari latensi 5G.

Samsung-6G-white-paper

Hal penting lainnya untuk mewujudkan jaringan 6G ialah pita frekuensi terahertz (THz), solusi antena baru, teknologi dupleks yang canggih, topologi jaringan yang lebih baik, dan penggunaan AI dalam komunikasi nirkabel, semua aspek ini perlu dikembangkan dari awal.

Ya, masih terlalu jauh bicara soal 6G. Mari berharap teknologi 5G bisa diimplementasikan di Indonesia dan dinikmati setidaknya tahun depan. Serta, bisa menerapkan teknologi 6G tepat pada waktunya bila nanti telah tersedia.

Sumber: GSMArena

TP-Link Umumkan Empat Produk Baru, Deco 4 Hingga Switch TL-SF1008P

TP-Link Indonesia hari ini (26 November 2019) telah meluncurkan empat produk terbaru mereka dalam acara bertajuk ‘Reliable Technology‘. Pertama Deco E4, sistem WiFi mesh yang dilengkapi dengan fitur QoS. Berkat teknologi mesh ini setiap unit Deco E4 akan terhubung secara wireless tanpa perlu menarik kabel lagi.

Sementara, fitur QoS pada Deco E4 akan secara otomatis membagi kecepatan internet pada masing-masing aktivitas, mulai dari streaming video, bermain game, dan browsing. Selain itu, Deco E4 memiliki kemampuan untuk mengcover hingga 2.800 square ft area WiFi.

Pengguna Deco E4 dapat menginstal aplikasi Deco di smartphone mereka untuk mengatur Deco E4. Terdapat juga fitur parental control yang bisa memonitor situs-situs web yang diakses dan membatasi akses penggunaan internet di rumah. Harga yang dibanderol untuk Deco E4 ialah Rp1.550.000.

Lanjut ke Tapo C200, Home Security WiFi Camera atau kamera keamanan untuk rumah ini dibanderol Rp400.000 dan mampu menangkap gerakan atau gambar di tempat yang gelap.

Fitur unik dari Tapo C200 ini ialah ‘pan tilt zoom‘, di mana kamera mampu berputar hingga 360 derajat – bisa dikontrol melalui aplikasi bawaan lewat smartphone. Selain itu, speaker yang tersemat dalam perangkat ini memungkinkan pengguna untuk melakukan komunikasi dua arah.

Pindah ke CPE605, sebuah perangkat access point yang bisa memberikan solusi untuk titik-titik lokasi yang tidak bisa dijangkau oleh internet WiFi. CPE605 ini merupakan perangkat outdoor access point yang dapat memancarkan frekuensi hingga 5GHz dan dilengkapi antena internal yang mampu menghasilkan kecepatan hingga 150Mbps.

Terdapat teknologi TDMA yang ditanamkan pada CPE605 sebagai transmisi outdoor jarak jauh yang bisa meningkatkan kinerja, serta kapasitas device dalam menangkap dan memancarkan sinyal. Karena memang di desain untuk luar ruangan, CPE605 tahan berbagai kondisi cuaca baik panas maupun hujau. Harga dari CPE605 dijual seharga Rp670.000.

Satu lagi ada TL-SF1008P, switch dengan delapan port yang mampu mendukung kekuatan listrik hingga 15,4 watt dari total seluruh port. Switch sendiri merupakan sebuah alat yang berfungsi untuk berbagi koneksi internet kepada user lainnya dengan kabel.

Pada kondisi tertentu switch masih diperlukan dan memiliki kelebihan yaitu transfer data menjadi lebih cepat dan koneksi lebih stabil. Di pasar Indonesia, TL-SF1008P dibanderol Rp 700.000. Perangkat ini mengusung kampanye Green Technology, di mana konsumsi daya yang rendah pada perangkat ini akan menghemat penggunaan listrik.

Empat produk yang diluncurkan oleh TP-Link tahun ini dibuat agar sesuai dengan kebutuhan. Serta, diharapkan menjadi solusi yang tepat bagi setiap masalah jaringan dan keamanan yang sering muncul di masyarakat. Mulai dari sistem WiFi mesh yang memecahkan masalah untuk ruang yang tidak dijangkau sinyal WiFi hingga kamera keamanan yang mampu menangkap gerakan dan gambar dengan kualitas baik di ruang gelap.

Qualcomm Bahas Dampak 5G di Indonesia

Qualcomm pada tanggal 22 Agustus 2019 mengadakan seminar yang bertajuk Welcoming 5G Technology: Benefits and Challanges to Indonesia. Kami pun mendapatkan undangan untuk melakukan wawancara kepada petinggi Qualcomm di Indonesia. Sayang memang, ruangan sangat penuh sesak sehingga menyulitkan para jurnalis untuk mengambil gambar.

Qualcomm menganggap pentingnya 5G di Indonesia karena merupakan teknologi komunikasi nirkabel yang paling canggih yang ada saat ini dan standarnya ternyata sudah ditetapkan. Untuk spektrumnya sendiri membutuhkan alokasi baru, berbeda dari 4G. Kecepatannya sendiri lebih tinggi dibandingkan dengan teknologi sebelumnya. 5G nantinya akan berguna untuk menyampaikan layanan-layanan seperti Enhanced BroadbandMassive IoT, dan Ultra Reliable Low Latency.

Di Indonesia belum ada frekuensi 5G yang dialokasikan oleh pemerintah. Hal ini dikarenakan pemerintah masih menunggu keputusan World Radio Congress (WRC),  di mana seluruh perwakilan pemerintah di dunia berkumpul untuk menentukan frekuensinya. Beberapa frekuensi sudah populer untuk digunakan, yaitu 2.6 GHz, 3.5 GHz, 2.8 GHz, dan 4.0 GHz.

qualcomm 5G - launch

Qualcomm berharap pemerintah semakin pasti untuk menentukan frekuensi mana yang bakal dipakai di Indonesia. Sementara di dunia beberapa negara sudah meluncurkan 5G secara komersil seperti Amerika dan Korea Selatan.

Qualcomm sudah memiliki ekosistem perangkat untuk 5G. Bahkan beberapa merek sudah memiliki chipset 5G dan juga mulai menjual perangkatnya. Mereka berharap, Indonesia dapat mengimplementasikan teknologi ini dengan lebih cepat.

Peluang

Menurut Shanedy Ong, Qualcomm Country Director Indonesia, 5G bisa memunculkan bisnis-bisnis dan peluang baru nantinya. Contoh yang paling mudah adalah dengan latensi rendah, seorang dokter di Jakarta dapat melakukan remote surgery dengan pasien yang ada di Papua. Dampak 5G bagi ekonomi dari sisi goods and services mencapai 12,3 triliun dolar Amerika. Hal ini tentu saja menjadi dampak positif bagi sebuah negara.

“Factory of the future membutuhkan infrastruktur cerdas termasuk data nirkabel, sistem cyber-physical seluler, dan arsitektur TI terintegrasi. Dengan 5G, Indonesia dapat memiliki ketahanan, konektivitas real-time, dan kecepatan data yang memadai untuk industrial IoT. Lebih dari sekedar teknologi, 5G juga dapat mentransformasi model bisnis, dengan assembly-as-a-service, manufacture-as-a-service, machine-as-a-service dan AI-as-a-service. Oleh karena itu 5G merupakan bagian integral Making Indonesia 4.0,” jelas Toto Suharto, Managing Director, Bosch Indonesia.

Industri lain dengan potensi tinggi aplikasi 5G adalah game, yang sedang bertumbuh pesat di Indonesia. Di Indonesia pasar game berkembang sangat pesat dan diprediksi menjadi lima pasar terbesar sedunia senilai US $ 4,3 miliar pada tahun 2030. Game multiplayere-sports, dan AR/VR semakin populer. 5G akan merevolusi user experience dan menjadi perkembangan paling menarik di industri game.

Jadi, jangan melihat penggunaan 5G dari sisi konsumen saja, tetapi juga harus dilihat dari segi bisnisnya.

Tantangannya

Tentunya, masalah di Indonesia berbeda dengan negara lain. Permasalahan yang teridentifikasi di Indonesia adalah Milimeter Wave dan C Band Spectrum. C Band Spectrum saat ini dipakai untuk komunikasi satelit dengan frekuensi 3500 MHz di Indonesia. Namun frekuensi ini ditetapkan akan dipakai untuk frekuensi 5G. Qualcomm melihat bahwa pada frekuensi 3500 MHz ini nantinya bisa dibagi dua pengalokasiannya, yaitu untuk penggunaan satelit dan juga 5G.

Dengan adanya frekuensi yang ‘bentrok’, tentu saja pemerintah harus mengadakan alokasi spektrum. Setelah itu, akan ada langkah-langkah yang dapat dilakukan bersama Qualcomm. Setelah menentukan standar, pemerintah harus menetapkan standarnya. Semakin cepat melakukan alokasi spektrum, semakin baik.

Pemerintah juga harus menetapkan roadmap untuk jaringan 5G. Hal ini juga bakal memudahkan para operator untuk menentukan arah bisnis mereka ke depannya. Dengan begitu, implementasi 5G di Indonesia dapat dipercepat.

Smartfren Uji Coba Jaringan di Jalur MRT

Pada tanggal 9 April 2019, Smartfren mengundang para wartawan pada stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta. Pada acara tersebut, Smartfren mengajak para jurnalis untuk bersama-sama menguji jaringan yang ada pada terowongan MRT Jakarta. Sebelumnya, semua operator pun kesulitan untuk menghadirkan sinyal mereka sepanjang jalur bawah MRT.

Smartfren MRT Launch

Deputy CEO Smartfren Djoko Tata Ibrahim mengatakan bahwa Smartfren telah hadir di MRT Jakarta. Hal ini karena mereka ingin menghadirkan kenyamanan dan layanan yang lebih baik untuk para pelanggannya, khususnya pengguna MRT. Smartfren pun juga sudah menghadirkan layanan 4G nya di semua stasiun MRT.

Teknologi yang digunakan oleh Smartfren untuk menggelar layanannya memakai Leakage Cable yang sudah disediakan oleh Tower Bersama Group selaku penyedia sarana telekomunikasi di MRT Jakarta. Hal ini membuat Smartfren hanya harus “menyuntikkan” sinyal dari BTS. Dengan teknologi ini, Smartfren hanya memasangkan empat BTS sepanjang jalur bawah MRT.

Smartfren MRT - Speedtest Tunnel

Uji coba ini dilakukan dalam kurun waktu tiga bulan. Walaupun begitu, Smartfren bersama dengan para operator lainnya masih melakukan negosiasi harga pasang sebelum layanan tersebut bersifat permanen. Uji Coba ini sendiri sudah dimulai semenjak akhir Maret atau saat MRT mulai digratiskan. Pihak Smartfren sendiri meminta doa agar negosiasi ini dapat berjalan dengan lancar.

Smartfren MRT - Speedtest LB Bulus

VP Technology Relations and Special Project Smartfren Munir Syahda Prabowo dalam kesempatan yang sama melakukan uji kecepatan internet dengan menggunakan aplikasi Net Velocity. Pada saat didalam terowongan, internet Smartfren mampu berlari pada kecepatan sampai 63 Mbps! Akan tetapi, pada saat di stasiun Lebak Bulus, di mana banyak orang tersambung ke jaringan Smartfren, kecepatannya “hanya” 35-an Mbps.

Smartfren MRT Merza

Terakhir, Merza Fachys selaku Presiden Direktur Smartfren mengatakan bahwa beliau belum tahu pasti kapan negosiasi ini akan berakhir. Beliau berharap bahwa hasil negosiasi bisa tercapai pada saat uji coba ini berakhir. Tentu saja, hal tersebut demi tercapainya layanan Smartfren agar dapat digunakan dengan nyaman oleh para pelanggannya.

XL Media Gathering 2019: Sediakan Aplikasi untuk Nelayan dan Update 4G LTE

Seperti biasa, XL selalu mengadakan kumpul-kumpul bersama para wartawan di setiap tahunnya. Pada kali ini, XL mengajak para jurnalis ke Banyuwangi untuk sekaligus memperkenalkan kebudayaan dan pariwisata dari daerah tersebut. Acara tersebut diadakan pada tanggal 4-6 April 2019.

Banyuwangi dipilih oleh XL karena di sana merupakan tempat penghasil ikan terbaik di pulau Jawa. Selain itu, sejak dua tahun terakhir ini Banyuwangi sangat menarik minat para wisatawan. XL pun ingin memperkenalkan Banyuwangi pada para wisatawan agar dapat meningkatkan pariwisata dari daerah tersebut.

XL Laut Nusantara

Acara XL Media Gathering 2019 ini pun diikuti oleh lebih dari 30 media. Dalam acara kali ini, XL langsung membawa para jurnalis ke sebuah desa bernama Mandar untuk mengumumkan aplikasi terbaru yang dikembangkan oleh XL Axiata, Laut Nusantara.

Laut Nusantara dikembangkan oleh XL untuk membantu para nelayan, khususnya mereka yang berada di kampung Mandar, dalam menangkap ikan. Aplikasi ini akan memberitahukan para nelayan keberadaan ikan, sehingga nelayan tidak lagi kesulitan dalam mencarinya. Pihak XL juga menyebut bahwa dengan menggunakan aplikasi ini, nelayan tidak lagi “mencari ikan” tetapi tinggal “menangkap ikan”.

XL NElayan

Keberadaan ikan ini sendiri dilacak melalui Balai Riset dan Observasi Laut pada Kementrian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia melalui jalur khusus atau tunnelling. Semua informasi kelautan yang terdapat dalam Aplikasi Laut Nusantara ini didapat secara langsung dari stasiun bumi Balai Riset dan Observasi Laut, sehingga cukup akurat.

XL pun memberikan pelatihan dan juga memberikan smartphone Xtream kepada para nelayan. Para nelayan pun juga merasa sangat terbantu dengan adanya aplikasi yang satu ini. Bapak Rachmat, salah satu nelayan di kampung Mandar, mengatakan bahwa setiap kali menggunakan aplikasi ini, beliau selalu mendapatkan ikan lebih banyak dari biasanya hanya bermodalkan aplikasi dan smartphone ber-GPS.

XL- Nelayan

Saat dikonfirmasi, informasi kelautan dari Balai Riset dan Observasi Laut didapatkan langsung melalui satelit. Oleh karena itu, mereka mengklaim bahwa keakuratan data yang mereka dapat sangat tinggi berkat informasi dari satelit tersebut. Selain nelayan, mereka yang memiliki hobi memancing juga dapat menggunakan aplikasi ini.

Acara kemudian berpindah ke Ballroom Hotel Dialoog Banyuwangi. Pada kesempatan kali ini, XL memaparkan peningkatan pertumbuhan yang mereka dapatkan selama tahun 2017-2019.

XL - QnA

Hingga akhir tahun 2018 lalu, kontribusi pendapatan data terhadap total pendapatan layanan telah mencapai 82%, meningkat dari 69% ditahun 2017. Pencapaian tersebut berhasil mendorong peningkatan EBITDA tahun 2018 sebesar 2% dibandingkan tahun sebelumnya. Kinerja XL Axiata di tahun 2018 tersebut secara rata-rata telah mengungguli para kompetitor, baik untuk pertumbuhan revenue maupun pertumbuhan EBITDA. Hingga akhir tahun pendapatan XL Axiata diharapkan bisa ditingkatkan minimal selaras bahkan di atas rata-rata industri.

Pihak XL juga menyebut 3 hal utama yang akan dilaksanakan sepanjang tahun 2019 ini. Pertama, terus membangun jaringan secara agresif di berbagai wilayah di luar Jawa. Perluasan jaringan ini termasuk mencakup wilayah yang secara geografis sebagai pelosok dan terluar dengan memanfaatkan jaringan Palapa Ring Barat dan Timur.

Kedua, dari sisi produk, XL Axiata akan terus menghadirkan layanan-layanan yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia dari berbagai segmen. Strategi yang sama dengan tahun lalu, yaitu dual brand XL dan AXIS pada layanan prabayar, serta XL Prioritas untuk pascabayar, akan terus ditingkatkan manfaatnya dengan menyesuaikan pada selera dan trend digital terkini dari masing-masing segmen.

Ketiga, melanjutkan inovasi bisnis untuk memperkuat pijakan di masa depan. Inovasi bisnis ini berupa pencipaan layanan-layanan baru yang saat ini masih di luar bisnis utama namun yang memiliki peluang besar di masa mendatang. Termasuk pada kategori ini, sekarang XL Axiata sudah memiliki antara lain layanan yang berbasis pada jaringan fiber, yaitu XL Home dan layanan bagi pelanggan korporasi XL Business Solutions. Untuk mendukung layanan-layanan tersebut, XL Axiata juga akan melanjutkan upaya fiberisasi jaringan. Termasuk dalam upaya ini adalah pengembangan layanan Internet of Thing (IoT).

XL - Kupang

Guna mendorong pertumbuhan layanan data di tahun 2019 ini, XL Axiata akan meningkatkan lagi tingkat penetrasi smartphone. Pada akhir tahun lalu, tingkat penetrasi telah mencapai 80% dari pelanggan, dan diharapkan hingga akhir tahun 2019 ini bisa terus meningkatkan lagi. XL Axiata akan berfokus mengakuisisi pelanggan smartphone yang merupakan heavy user layanan data, khususnya layanan data 4G. Dengan demikian, trafik data akan bisa terdorong kuat yang didukung oleh pertumbuhan trafik 4G.

Pada kesempatan yang sama, Yessie D. Yosetya selaku Chief Technology Officer XL Axiata mengatakan bahwa XL akan secara pelan-pelan mematikan jaringan 2G. Oleh karenanya, dalam dua sampai tiga tahun ke depan, jaringan 2G bakal dialihkan ke jaringan 4G.

Hal tersebut dilakukan dengan cara mematikan jaringan 2G pada daerah-daerah yang sudah rendah pemakaiannya. Setelah jaringan tersebut dimatikan, XL akan lebih leluasa untuk melakukan refarming jaringan. Hal tersebut tentu akan berimbas pada kecepatan dari jaringan 4G.

Dengan penutupan jaringan 2G tersebut, XL pun bisa lebih berhemat lagi. Direktur Keuangan XL Axiata, Mohamed Adlan Bin Ahmad Tajudin mengatakan bahwa jaringan 2G merupakan teknologi lama. Hal tersebut tentu saja berimbas pada daya yang digunakan lebih besar dari teknologi yang baru. Dengan penutupan ini dan dialihkan ke jaringan 4G, daya yang digunakan tentu lebih kecil.

Ketersediaan jaringan pada jaringan MRT juga menjadi pertanyaan yang banyak diajukan oleh wartawan. Menurut Yessie, XL sampai saat ini masih melakukan negosiasi untuk dapat memancarkan sinyal sepanjang terowongan MRT. XL pun meminta agar diadakannya aturan khusus untuk penyediaan layanan di ruang publik, sehingga kedepannya kejadian yang sama tidak akan terulang kembali.

Setelah pernyataan tersebut, XL pun mengakhiri acara Question and Answer pada hari pertama. XL pun juga berjanji akan mengadakan acara temu wartawan pada saat ada update-update terbaru mengenai jaringan XL. Oleh karena itu, mari kita tunggu saja pengumuman selanjutnya.

Sistem 5G Akan Tersedia Secara Komersil Akhir 2018

Selama ini, para operator yang ada di seluruh dunia masih menjajaki tentang teknologi 5G. Teknologi 5G sendiri tidak difokuskan untuk meningkatkan kecepatan upload dan download saja, walaupun secara sendirinya sudah pasti ada peningkatan yang cukup signifikan.

Selama ini, 5G sendiri selalu dipasarkan dengan menurunkan latensi koneksi yang ada. Jadi, saat melakukan pengoperasian jarak jauh, jeda perintah yang ada dan pergerakan pada perangkat tujuan seharusnya tidak lama.

5G sendiri nantinya akan membuat penggunaannya tidak hanya terpaku pada yang ada sekarang, seperti penggunaan pada smartphone dan komputer saja. Demonstrasi yang ditunjukkan saat ini menunjukkan pengoperasian sebuah traktor yang dikendalikan dari dua negara yang berbeda.

5G Summit

Pada 5G Summit 2018 yang diadakan baru-baru ini, Wakil Menteri Departemen Perindustrian dan Teknologi Informasi Tiongkok, Chen Xiongxiong, memaparkan beberapa kemajuan standar, komersial, dan peralatan 5G di Tiongkok dan global. Standar 5G itu sendiri ternyata sudah rampung untuk skala global. Beberapa perusahaan di sana juga telah berpartisipasi untuk mendukung standar tersebut.

Untuk teknologi utamanya, seperti antena dengan skala yang besar serta coding pada jaringan sudah dimiliki oleh Tiongkok. Dan untuk pengujian perdana standar internasional 5G bakal dilakukan sebelum akhir tahun 2018.

Sebelumnya, pada 3GPP RAN Plenary yang diadakan di San Diego, 3GPP mengumumkan bahwa spesifikasi interface 5G NR baru untuk jaringan independen (SA) telah diselesaikan tepat waktu. Fitur-fitur baru pun telah ditambah untuk mendukung jaringan end-to-end baru serta untuk jaringan non independen.

Uniknya, versi kedua untuk standar internasional 5G pun telah diumumkan. Fokus pengoptimalannya adalah pada aplikasi untuk IoT seperti drone, sistem keamanan, VR, dan lain sebagainya.

Diharapkan sistem 5G komersial dan pra-komersial akan tersedia pada akhir tahun ini. 

Tahun lalu, beberapa operator di Indonesia pun turut memperlihatkan bagaimana sistem 5G bekerja. Walaupun masih dalam tahap awal, namun sudah menunjukkan hasil yang sangat menjanjikan. Seperti pada saat sebuah alat yang ditempelkan pada lengan seseorang, pergerakannya akan diikuti oleh sebuah lengan robot yang berada di sebelah kirinya. Walaupun masih terjadi jeda waktu kurang dari satu detik antara pergerakan manusia dan robotnya, hal tersebut tentu saja masih bisa diperbaiki lagi.

Mari kita tunggu perkembangan selanjutnya.

Sumber artikel: MyDrivers. Sumber gambar: Pixabay.

Cara Memutus Koneksi Wi-Fi Pengguna Lain Menggunakan Smartphone Android

Sebelumnya kita sudah mencoba tutorial cara memutus koneksi Wi-Fi pengguna lain di jaringan yang sama menggunakan laptop atau PC. Seperti yang saya janjikan, kita juga akan mencoba trik serupa tapi kali ini kita akan melakukannya dari smartphone Android.

  • Unduh dahulu aplikasi Netcut dari Google Play Store. Tetapi perlu saya ingatkan bahwa untuk melakukan trik ini menggunakan Netcut, smartphone Anda harus dalam kondisi root, jika tidak saya khawatir fungsi Netcut tidak dapat bekerja secara normal.

Screenshot_2016-12-20-12-40-45

  • Jika sudah terpasang, jalankan aplikasi kemudian tap tombol Cut – Defender untuk mencegah serangan yang sama dari pengguna lain.

Screenshot_2016-12-20-12-48-30

  • Di sebelah tombol Defender ada ikon refresh tepat di sebelah ikon Wi-fi. Fungsinya untuk merefresh daftar pengguna. Untuk melihat daftar pengguna, tap ikon Wi-Fi.
  • Untuk memblokir pengguna, tap alamat Mac yang ada di daftar tersebut. Pastikan indikator WiFi berwarna merah atau Off.

Screenshot_2016-12-20-12-48-33

  • Daftar pengguna yang diblokir nantinya akan dikelompokkan di menu Jail.

Screenshot_2016-12-20-12-49-02

  • Jika semua pengguna dirasa sudah diblokir, klik menu Exit – Switch off UI, Keep Service Running. Langkah ini akan menempatkan aplikasi di latar belakang.

Dari pengalaman saya menggunakan Netcut versi Android, aplikasi sering kali membutuhkan waktu yang lama untuk memindai daftar pengguna yang terhubung ke jaringan yang sama. Jadi, jangan buru-buru menutup aplikasi jika semua pengguna belum terdeteksi.

Sumber gambar header Pixabay.

Application Information Will Show Up Here