Induk Perusahaan CekAja Kembali Peroleh Pendanaan, Kali Ini dari Korea Investment Partners

C88, induk perusahaan layanan e-commerce finansial CekAja, kembali mendapatkan pendanaan. Kali ini dari Korea Investment Partners (KIP), meskipun besar pendanaan tidak diungkapkan. Ini merupakan lanjutan pendanaan Seri C yang disebutkan mengalami oversubscribed. Pasca perolehan dana ini, C88 akan tetap fokus pada pelanggan mereka ada di Indonesia, terutama bank dan perusahaan multifinance.

“Pada waktu kami sedang fundraising buat pendanaan Series C, ketertarikan dari para investor melebihi ekspektasi kami sehingga Series C kami adalah oversubscribed. Salah satu dari beberapa investor yang kami sangat ingin bekerja sama ada Korea Investment Partners. Jadi, sebenarnya dari kami tak ada urgensi tetapi ada ketertarikan yang luar biasa dari para investor,” terang CEO C88 J.P. Ellis kepada DailySocial.

Di putaran pendanaan Seri C yang diumumkan awal Agustus 2018, C88 berhasil mengamankan pendanaan senilai $28 juta atau lebih dari 404 miliar dari konsorsium investor yang dipimpin Experian. Dana tersebut salah satunya untuk membantu ekspansi perusahaan ke Thailand. C88 saat ini sudah memiliki layanan di Indonesia dan Filipina.

Setalah pendanaan ini, Ellis menyebutkan bahwa mereka akan fokus ke pelanggan mereka, yakni masyarakat Indonesia dan mayoritas bank dan multifinance di Indonesia. Tujuannya untuk memberikan akses finansial yang lebih lancar dan kecerdasan finansial bagi masyarakat.

“Tentunya kami ada fokus secara obsessive sama customer kami, yaitu jutaan masyarakat Indonesia dan mayoritas dari bank dan multifinance di Indonesia. Kami terus fokus untuk memberikan solusi buat mereka, sehingga akses finansial jadi lebih lancar, masyarakat jadi lebih cerdas keuangan, dan sektor finansial Indonesia terutama bank dan multifinance yang dapat bekerja sama dengan kam ibisa menerima lebih banyak customer dengan tingkat teknologi, data dan analitik lebih tinggi,” jelas Ellis.

Kantongi Pendanaan Seri C 404 Miliar Rupiah, Induk Usaha CekAja Ekspansi ke Thailand

Induk usaha CekAja, C88 Fintech Technologies, mengumumkan perolehan dana segar Seri C senilai $28 juta (lebih dari 404 miliar Rupiah) dari konsorsium investor yang dipimpin layanan global informasi dan analitik fintech Experian. Salah satu langkah yang dilakukan untuk pemanfaatan dana tersebut adalah persiapan ekspansi ke Thailand. Sebelumnya mereka juga memiliki bisnis di Filipina bernama eCompareMo.

Investor lain yang terlibat di putaran pendanaan kali ini antara lain ResponAbility Investments AG, DEG, InterVest, FengHe Fund Management, Pelago Capital, dan Fuchsia Venture Capital. Turut berpartisipasi investor terdahulu, yaitu Monk’s Hill Ventures, Telstra Ventures, Kickstart Ventures, dan Kejora Ventures.

Kepada DailySocial saat acara penandatanganan kemitraan strategis dengan Experian, Co-Founder dan Group CEO C88 J.P. Ellis mengungkapkan, investasi yang dipimpin Experian ini telah berjalan selama 8 bulan terakhir, namun proses perkenalan sudah dilakukan jauh sebelum investasi disepakati.

Saat ini pihaknya telah menempatkan tim untuk melakukan pendekatan dan proses perizinan ke pemerintah Thailand. Jika tidak ada hambatan, proses finalisasi peluncuran layanan tersebut segera diselesaikan.

“Pada dasarnya CekAja dan Experian memiliki misi dan komitmen yang sama, yaitu mendukung inklusi finansial dan menyasar konsumen secara langsung,” kata Ellis.

Selain itu, dana baru ini akan dimanfaatkan C88 untuk mengembangkan teknologi, menerapkan digital onboarding hingga menambah talenta baru untuk mempercepat pertumbuhan bisnis.

“Di saat yang bersamaan layanan informasi dan perbandingan produk keuangan eCompareMo di Filipina, juga tengah bersiap mengembangkan bisnis. Selain fokus kepada layanan kepada konsumen dan revenue, kita juga berencana untuk mulai fokus kepada mobile. Kita juga terus melakukan pengembangan dari sisi operasional, back office hingga data center,” kata Ellis.

Kondisi fintech di Indonesia

Menurut Ellis, di Indonesia (dan Filipina) infrastruktur kredit belum dibangun dengan baik. Itu sebabnya model KTA dan rentenir menjadi bermunculan.

“Hal ini buruk bagi negara, bagi masyarakat, dan bagi institusi finansial. Fokus kami di putaran pendanaan kali ini adalah terus mencoba menyelesaikan masalah ini dengan meninggalkan sistem finansial eksklusif, tidak efisien, mahal, dan berbasis kertas menuju sistem finansial inklusif, personal, efektif secara biaya, efisien, dan digital.”

Ellis memastikan bahwa pihaknya terus bermitra dengan pihak perbankan dan regulator, bukan berkompetisi melawan mereka.

Ellis mengatakan, “[Ekspansi ke] Thailand adalah satu satu obyektif bisnis kami, tapi bukan satu-satunya. Untungnya kami memiliki investor dan mitra bisnis global yang terpercaya di Experian. Experian adalah ahli untuk sistem dan layanan ini [seperti Scoring and Decisioning Services], sehingga kami memiliki kepercayaan tinggi dalam kualitas, reliabilitas, dan dampak layanan kami untuk pasar.”

“Fokusnya harus ke jutaan konsumen yang merasa putus asa karena mereka tidak punya pilihan [sehingga datang ke rentenir]. Ini adalah bukti terbesar ada permasalahan dan sistem yang ada saat ini belum memadai. Kami memberikan penawaran sistem digital modern sehingga kami bisa membantu menyelesaikan masalah ini untuk kebaikan masyarakat,” ujar Ellis.

Experian dan rencana investasi

Mengedepankan pengalaman, jaringan bisnis, ragam produk dan layanan yang dimiliki, Experian ingin menerapkan teknologi hingga pengalaman secara global kepada pasar yang memiliki potensi seperti Indonesia.

Kepada DailySocial, CEO Experian Asia Pasifik Ben Elliott mengungkapkan, CekAja/C88 dipilih untuk investasi setelah melalui proses dialog yang cukup panjang.

“Kita sudah melakukan dialog sebelumnya dengan J.P. Ellis, namun dalam waktu 8 bulan terakhir perbincangan tersebut makin intensif dan mulai serius membicarakan hal apa yang bisa kita lakukan bersama, dalam hal ini memberikan investasi. [Selain itu] Juga kolaborasi komersial yang kuat seperti digital onboarding dan fase selanjutnya bagaimana kita bisa mengembangkan teknologi anti fraud di industri ini,” kata Ben.

Ben melanjutkan, “Jadi dari perspektif kenapa memilih CekAja karena kami percaya dengan visi mereka. Kami juga sudah melihat dengan baik bisnis mereka dan mengerti sepenuhnya teknologi mereka dan bagaimana teknologi milik Experian bisa dikontribusikan.”

Ellis menambahkan, “Selain menjadi salah satu layanan data kredit dan analitik terbesar di dunia, Experian juga merupakan pemimpin untuk digital onboarding, decisionn engines, fraud detection, electronic KYC, dan banyak fungsi critical lainnya. Experian memiliki fokus global dan telah banyak mendapatkan kesuksesan di berbagai pasar, seperti Brazil dan India.”

Setelah CekAja/C88, Experian memiliki rencana untuk memberikan investasi di startup lainnya. Tidak hanya layanan fintech, tetapi juga kategori lain yang dinilai relevan dan memiliki potensi.

“Bukan hanya startup di Indonesia. Bisa jadi kita nantinya akan memberikan investasi kepada startup di negara lain,” tutup Ben.

Wawancara dengan Group CEO C88 J.P. Ellis soal Akuisisi Otobro, Penambahan Pendanaan, dan Masuknya Marketplace ke Industri Fintech

Minggu lalu layanan fintech Asia Tenggara C88 mengumumkan akuisisi terhadap layanan pembantu pembelian kendaraan secara online Otobro. Dalam waktu yang berdekatan, platform marketplace Bukalapak menjalin kemitraan dengan MobilKamu untuk menjalankan bisnis serupa dalam bentuk BukaMobil. Bagaimana sebenarnya alasan di balik akuisisi ini dan bagaimana C88 melihat geliat marketplace besar memasuki layanan fintech?

DailySocial berbincang dengan Group CEO C88 J.P. Ellis tentang hal ini. Ellis menyebutkan alasan grup memasuki sektor finansial otomotif dan mengakuisisi Otobro berkaitan dengan kematangan produk yang dimiliki (KTA, kartu kredit, dan asuransi) dan usahanya memasuki pasar kredit rumah (KPR) dan kredit kendaraan (KKB).

“Hal ini penting karena menambah seleksi produk ritel, tapi juga membutuhkan langkah khusus karena membantu konsumen memiliki produk ketimbang sekedar menjual fitur finansial produk tersebut. Otobro adalah perusahaan unik yang melakukan hal menarik di ranah [bisnis] kendaraan. Kami yakin bahwa kami bisa membawa bisnis asuransi kendaraan dan KKB secara bersama dan memberikan layanan ke konsumen yang jauh lebih baik. Untungnya para pendiri Otobro memiliki visi yang sama.”

Ellis memastikan Otobro, yang didirikan oleh Patrick Williamson dan Mathew Jones, tetap berjalan seperti saat ini, terpisah dari situs CekAja atau Premiro, dua layanan C88 di Indonesia. Meskipun demikian, ada perubahan di sejumlah detil untuk memastikan layanan sesuai dengan pengetahuan C88 tentang pasar kendaraan.

“Penawaran akan dibungkus dalam penawaran produk finansial dan asuransi yang sudah kami miliki. Kami merasa hal ini akan menjadi pengalaman konsumen yang lebih baik dan cara baru untuk mencari kendaraan dan bagaimana mendanai dan memberikan asuransi terhadap produk tersebut.”

Perolehan pendanaan baru

Pasca perolehan pendanaan Seri B dari Telstra Ventures, C88 kembali mendapatkan pendanaan baru dari Kickstart Ventures dan Socrates Capital. Menurut Ellis, mereka senang memiliki tambahan investor yang mendukung perusahaan sebagai pemimpin pasar di Indonesia dan Filipina.

Ellis mengklaim C88 berbeda dari sekedar agregator atau pembuat lead penjualan (lead generator).

“Kami selalu fokus untuk menyediakan layanan transaksi secara penuh ke konsumen kami dan mitra institusi finansial, Hal ini sangat teknis dan membutuhkan banyak otomasi di belakang layar (back office automation). Apa yang ada di situs dan aplikasi, dalam pembentuk perbandingan, hanya 10% dari rangkaian produk kami.”

Soal transaksional, Ellis menganalogikannya dengan layanan OTA (travel online). Tanpa perlu mengunjungi pemilik layanan, transaksi bisa dilakukan di situs OTA. Kira-kira produk finansial C88 memiliki kebebasan dan kemudahan seperti itu.

Marketplace masuk ke fintech: kompetisi atau kolaborasi?

Tak cuma C88 yang bertransformasi sebagai layanan e-commerce finansial. Marketplace besar mulai membidik hal serupa. Menurut Ellis, hal ini bukan hal yang acak jika mengacu pada perkembangan startup di Tiongkok.

Mulai bermunculan hal yang disebut sebagai “perusahaan platform” di Indonesia. Bayangkan Go-Jek, Tokopedia, dan Bukalapak yang memiliki berbagai layanan di satu aplikasi.

Kebanyakan platform ini menambahkan layanan pembayaran dan finansial ke dalam ekosistemnya, hal ini juga terjadi di Tiongkok dan sudah diprediksi sebelumnya. Saat yang fokus mereka adalah soal pembayaran.

Ellis mengatakan, “C88 bukan perusahaan pembayaran, sehingga kami bisa bermitra dengan siapapun. Ketika sebuah platform menambah layanan finansial, seperti peminjaman, kami melihatnya sebagai sebuah peluang. Konsumen akan bertanya: apakah saya seharusnya mengambil pinjaman dari perusahaan [platform] ini, bank, atau perusahaan lain? C88 akan membantu [memberikan perbandingan].”

“Jika perusahaan platform menawarkan layanan finansial, maka mereka berkompetisi dengan bank dan layanan peminjam/multifinance yang lain, bukan dengan C88. Kami bisa bermitra dengan mereka, sebagaimana kami bermitra dengan lebih dari 100 institusi finansial di kawasan [Asia Tenggara]. Kasus kolaborasi dalam fintech lebih kuat ketimbang kompetisi,” pungkas Ellis.

Induk Perusahaan CekAja Peroleh Pendanaan Seri B dari Telstra Ventures

Induk perusahaan fintech CekAja, C88 Financial Technologies, mengumumkan perolehan pendanaan Seri B dalam jumlah yang tak disebutkan yang dipimpin Telstra Ventures. Selain di Indonesia, C88 juga memiliki layanan fintech eCompareMo di Filipina. Telstra Ventures adalah perusahaan investasi milik layanan telekomunikasi Australia Telstra. Pendanaan disebutkan akan digunakan untuk memperkuat penguasaan pasar C88 di kedua negara tersebut.

Seperti disebutkan dalam rilis yang kami terima, Managing Director Telstra Matthew Koertge menyebutkan investasi ini didorong fakta bahwa semakin banyak konsumen yang terkoneksi secara online dan adanya transformasi digital di bidang finansial yang memberikan peluang menarik di pasar seperti Indonesia dan Filipina.

Koertge mengatakan, “Properti C88, CekAja di Indonesia dan eCompareMo di Filipina adalah situs [teknologi] finansial terbesar di masing-masing negara. Mereka menghubungkan bank dan penyedia jasa asuransi dengan konsumen melalui berbagai jenis produk, termasuk pinjaman, KPR, dan asuransi.”

Di Indonesia, selain mengoperasikan CekAja, C88 juga memiliki Premiro yang memiliki lisensi broker asuransi dan menyediakan jasa berjualan asuransi secara online untuk konsumen ritel dan UKM.

Selain dalam bentuk pemberian investasi, Telstra juga memiliki layanan joint venture telkomtelstra di Indonesia bersama Telkom Group. Bagi Telstra Ventures, investasi ini adalah yang keempat di Asia dalam setahun terakhir mengingat pertumbuhan digital yang sangat baik di kawasan ini.

Selain Telstra Ventures, pendanaan Seri B ini juga diikuti sejumlah investor terdahulu, termasuk Monk’s Hill Ventures and Kejora Ventures. Captii Ventures, Altitude Partners, dan Jasrag Investments. Juga turut berpartisipasi sejumlah grup investasi internasional dan individu-individu yang berasal dari Indonesia dan Malaysia.

Co-Founder dan Group CEO C88 J.P. Ellis menyebutkan, “Putaran investasi ini menyediakan dana yang dibutuhkan untuk meningkatkan kepemimpinan pasar kami di Indonesia dan Filipina. Kami menargetkan pasar yang lebih luas dengan melanjutkan usaha membantu konsumen menghemat waktu dan uang, membantu mitra secara kompetitif menambah konsumen baru, dan membantu mitra regulator membentuk sektor finansial yang berbasis transparansi dan inklusif.”

CekAja Rambah Bisnis E-Commerce, Berjualan Asuransi Secara Online

Salah satu industri yang bisa dipercepat perkembangannya dengan memanfaatkan Financial Technology (Fintech) adalah asuransi. CekAja mengumumkan kemitraan strategisnya dengan Premiro untuk berjualan asuransi secara online. Induk perusahaan Premiro adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang asuransi digital yang sudah mengantongi lisensi broker dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Dengan kerja sama ini masyarakat bisa menggunakan CekAja dan Premiro untuk melakukan pembelian dan pembayaran administrasi polis, klaim, dan pembaruan asuransi.

“Berkembangnya industri fintech (teknologi layanan finansial) merevolusi cara membeli asuransi. Bila beberapa tahun yang lalu berbelanja polis asuransi terasa rumit, sekarang semuanya bisa dilakukan langsung di depan layar komputer/smartphone. Bahkan dapat dilakukan dalam hitungan menit hingga terbitnya polis. Melalui kerja sama antara CekAja dan Premiro, serta integrasi sistem back-end yang ada, merealisasikan kecepatan dalam pengajuan produk asuransi di Indonesia,” kata Presiden Direktur PT Mitra Ibisnis Terapan, induk perusahaan Premiro, Aditya Budi.

Secara teknis teknisnya, aktivitas pemasaran digital produk-produk asuransi akan CekAja. Sedangkan untuk proses transaksinya, seperti administrasi polis, penjualan, pembayaran, klaim, dan renewal sales akan dilakukan oleh Premiro sebagai pialang asuransi yang telah terdaftar di OJK. Secara langsung kemitraan strategis ini akan memperluas jangkauan pemasaran dan penjualan  produk asuransi secara digital.

“Di Eropa dan Amerika, fintech telah berkembang lebih dulu, salah satunya dalam proses pemasaran dan penjualan asuransi. Kini hal itu telah berkembang dengan cepat di regional Asia dan merevolusi masyarakat dalam menerima layanan produk finansial,” kata CEO CekAja Group John Patrick Ellis.

The Polemic that Surrounds UangTeman

Tech-based startups that focus on financial services are mushrooming today. However, there has yet been any regulation backing them up so far. This definitely draws public’s attention. UangTeman’s case study can be one of examples to that. Continue reading The Polemic that Surrounds UangTeman

Echelon Indonesia 2015 Roadshow Jakarta Sukses Digelar

Echelon Indonesia 2015 / Echelon

Malam kemarin (4/3) adalah kesempatan langka bagi para peserta yang hadir untuk bisa menyimak presentasi dan berdiskusi bersama dengan pembicara yang hadir dalam perhelatan pertama rangkaian Roadshow dari ajang Echelon Indonesia 2015. Dalam acara yang mengambil tempat di Ciputra GEPI Incubator tersebut, CEO DailySocial Rama Mamuaya bertindak sebagai moderator diskusi dari empat pembicara yang hadir.

Continue reading Echelon Indonesia 2015 Roadshow Jakarta Sukses Digelar

CekAja Ingin Permudah Masyarakat Mencari Pilihan Produk Finansial dan Asuransi Secara Tepat, Mudah, dan Aman

Semakin banyaknya layanan yang memberikan perbandingan produk finansial dan asuransi di Indonesia membuat persaingan startup di bidang ini semakin semarak. CekAja yang didirikan oleh John Patrick (J.P.) Ellis  adalah satu dari sedikit startup yang berusaha tetap tampil dengan ciri lokal dan ingin memudahkan konsumen mencari pilihan produk finansial dan asuransi secara tepat, mudah, dan aman.

Continue reading CekAja Ingin Permudah Masyarakat Mencari Pilihan Produk Finansial dan Asuransi Secara Tepat, Mudah, dan Aman