Lomography Ciptakan Kamera Instan Analog untuk Format Instax Square

Lomography kembali hadir dengan kamera instan bernuansa retro, kali ini yang menggunakan format Instax Square. Instax Square sendiri diperkenalkan Fuji bersamaan dengan kamera instan hybrid SQ10, yang berarti kamera bernama Lomo’Instant Square ini adalah kamera instan analog pertama yang kompatibel dengan film Instax Square.

Sepertinya sulit menemukan kamera instan yang berpenampilan lebih retro ketimbang Lomo’Instant Square. Lensanya bahkan memiliki mekanisme seperti membuka pintu, yang berjasa membuat dimensi kamera jadi lebih ringkas sekaligus memunculkan kesan antik.

Lomography bilang kalau lensa 95 mm ini dibuat menggunakan material kaca asli supaya hasil fotonya bisa tetap kelihatan tajam. Pengguna bebas bermain-main dengan aperture f/10 – f/22, tapi Lomography rupanya tidak lupa menyematkan mode otomatis yang akan menyesuaikan shutter speed, aperture dan output flash secara otomatis.

Lomo'Instant Square

Meski analog, Lomo’Instant Square sejatinya menyimpan sejumlah fitur modern, seperti misalnya indikator LED yang menandakan berapa film Instax Square yang tersisa, atau kemampuan dikendalikan dari jarak jauh menggunakan remote control. Penggemar multi exposure juga akan tersenyum mengetahui bahwa kamera ini tak akan membatasi Anda sama sekali.

Lalu untuk siapa sebenarnya kamera ini? Untuk mereka yang suka dengan format Instax Square, tapi tidak membutuhkan elemen digital dari Fuji SQ10. Harganya pun juga lebih terjangkau di angka $199, atau malah bisa lebih murah lagi ($129) kalau konsumen memesannya via Kickstarter selama masa kampanyenya.

Impossible I-1 Ialah Kamera Instan Analog dengan Sentuhan Fitur Digital

Masih ingat dengan Impossible Instant Lab Universal, perangkat unik yang dapat menyulap foto-foto digital di smartphone menjadi foto analog ala Polaroid? Well, kini perusahaan pengembangnya baru saja memperkenalkan kamera perdananya, Impossible I–1.

I–1 didapuk sebagai generasi baru kamera instan yang dipopulerkan oleh Polaroid. Ia mencoba meleburkan dua dunia yang terpisah oleh waktu, yakni kesan nostalgia bersama kamera instan analog dan desain modern beserta kontrol berbasis digital yang kita kenal baik sekarang.

Kamera ini pada dasarnya merupakan kamera analog. Ia menggunakan film tipe 600 seperti milik seri Polaroid 600. Pun begitu, dirinya tetap mengemas sejumlah fitur modern, seperti baterai rechargeable, autofocus dan deretan LED flash yang membentuk lingkaran yang akan bekerja secara otomatis menyesuaikan dengan kondisi pencahayaan sekitar sekaligus jarak kamera dan objek yang terkunci fokus.

Impossible I-1

Impossible Project selaku pengembangnya tak lupa menyertakan aplikasi pendamping yang akan memberikan fungsi ekstra ketika kamera dan smartphone terhubung via Bluetooth. Dari situ pengguna akan mendapat kontrol manual secara penuh, mulai dari aperture, shutter speed sampai pengaturan flash-nya dan mode-mode kreatif lain seperti double exposure atau long exposure.

Impossible I–1 sejatinya ingin mempertahankan seluruh kebaikan yang diusung oleh kamera instan analog dan kamera digital, mengemasnya dalam satu produk inovatif yang bisa memikat semua kalangan, tidak hanya komunitas penggemar kamera-kamera lawas saja.

Perangkat ini rencananya akan mulai dipasarkan pada 10 Mei mendatang dengan harga $300. Berikut contoh hasil foto yang diambil menggunakan Impossible I–1.

Impossible I-1 sample images

Sumber: PetaPixel.