Usability: Pengertian, Kegunaannya dan Ciri-cirinya

Hingga 37% pengguna situs web meninggalkan situs web karena desain yang buruk atau navigasi yang buruk. Itu menurut sebuah penelitian yang dikutip oleh Yayasan Desain Interaksi. Dari sini dapat disimpulkan bahwa usability itu penting.

Nah, apakah kamu sudah familiar dengan istilah ini? Mengapa dia memainkan peran yang begitu besar? Berikut ini penjelasannya.

Pengertian Usability

Usability adalah ukuran atau tingkat pengalaman pengguna saat berinteraksi dengan produk atau sistem, aplikasi, teknologi atau perangkat yang digunakan secara efektif dan efisien dalam konteks penggunanya.

Kegunaannya mengacu pada tingkat suatu produk yang dapat digunakan oleh pengguna tertentu untuk mencapai tujuan tertentu dari efektivitas (efisiensi), efisiensi (efisiensi) dan kepuasan (satisfaction) dalam konteks penggunaan.

Kemudahan penggunaan adalah salah satu faktor terpenting yang dipertimbangkan pengguna saat membeli produk, bersama dengan fungsionalitasnya, harga, layanan purna jual, dan sebagainya.

Usability merupakan komponen yang menyatu dan berkaitan erat dengan lima dimensi usability yaitu learnability, efficiency, retention, error dan satisfaction.

Pentingnya Usability

Usability bukan hanya tentang pengalaman user. Bahkan, user bisa mendapatkan keuntungan dari itu. User lebih mungkin untuk mencapai tujuan mereka dengan baik. Kebahagiaan juga bisa dimaksimalkan.

Selain itu, development juga mendapat manfaat dari kegunaan. Alasannya, bisa menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan sistem.

Perusahaan juga bisa mendapatkan keuntungan. Produk dengan kegunaan yang tinggi dapat membuat pelanggan betah. Ujung-ujungnya, pesaing bisa kalah karena pengguna loyal terhadap produk mu.

Ada juga yang berpendapat bahwa usability adalah bagian dari Hak Asasi Manusia (HAM). Ini adalah pernyataan dari Joel Spolsky, orang di balik aplikasi Trello. Menurutnya, usability membawa sepotong hak asasi manusia untuk interaksi manusia-komputer. Ini membuat kamu menghargai orang tersebut dan kemanusiaannya.

Ciri Produk dengan Usability Tinggi

1. Efektivitas

Bagaimana user dapat secara akurat mencapai tujuan mereka? Ini adalah pertanyaan kegunaan dari kinerja.

Contohnya ada di aplikasi pembayaran. Kemudian ada spasi di antara baris nomor akun. Spasi mengurangi kemungkinan salah ketik. Ini memudahkan user untuk mengisi.

2. Efesiensi

Efisiensi tergantung pada kecepatan. Berapa lama waktu yang dibutuhkan user untuk mencapai tujuannya?

Ini dapat ditambahkan melalui jalan pintas. Misalnya, kamu dapat menekan Ctrl dan C untuk menyalin. Jalan pintas ini dapat mempersingkat penyelesaian tujuan. Tidak perlu klik kanan lalu cari menu copy.

3. Engagement

Karakteristik kemudahan user selanjutnya adalah engagement. Ini dapat diartikan sebagai ikatan.

Masih bingung dengan istilah ini? Jadi berapa banyak usaha yang kamu lakukan untuk membuat produk menyenangkan dan memuaskan?

Estetika dan desain memengaruhi engagement. Selain itu, kamu juga perlu memilih font yang tepat. Perhatikan juga desain produk yang kontekstual. Sebenarnya desainnya tidaklah harus muluk-muluk. Namun, kesederhanaan membuatnya lebih unggul.

Ingatlah bahwa orang membaca konten untuk memahami sesuatu. Oleh karena itu, dibuatlah desain sederhana dengan navigasi yang jelas. Dengan cara ini, user dapat dengan mudah mencapai tujuan mereka.

4. Toleransi error

Dalam hal usability, error yang relevan adalah berbagai jenis kesalahan yang mungkin dilakukan oleh user. Misalnya, menghapus email secara tidak sengaja. User juga dapat membuat kesalahan saat menekan tombol.

Untuk mencegahnya, kamu bisa mendesain tombol lebih jelas. Bedakan tampilan tombol dengan fungsi yang berbeda. Jangan lupa gunakan bahasa yang mudah dipahami.

5. Kemudahan untuk dipelajari

Terkadang fitur baru memiliki desain yang lebih baik. Efektivitas dan efisiensinya juga tidak perlu dipertanyakan.

Sayangnya, beberapa fitur ini sulit dipelajari. Padahal, inilah salah satu ciri usability untuk user. Jadi ini harus diperhatikan lagi. Agar dapat membuat user mudah dalam memahaminya.

Demikianlah penjelasan mengenai usability yang bisa Dailysocial.id berikan kepadamu. Semoga artikel ini dapat memudahkan mu dalam berbisnis!

Unicorn: Pengertian, Ciri-ciri, Nilai Valuasi dan Contohnya

Unicorn adalah istilah untuk perusahaan startup dengan nilai nominal aset mencapai USD 1 miliar. Istilah ini banyak diperbincangkan di berbagai berita bisnis, namun banyak orang yang belum memahami arti, contoh dan kriteria perusahaan yang tergolong unicorn.

Meski masih dalam bentuk start-up, perusahaan unicorn merupakan entitas bisnis yang memungkinkan untuk terus berkembang dan mempekerjakan banyak karyawan. Oleh karena itu, untuk lebih memahaminya, yuk simak penjelasannya di bawah ini!

Apa Itu Unicorn?

Perusahaan unicorn adalah badan usaha, khususnya berbentuk PT, dengan nilai nominal US$1 miliar atau sekitar Rp14 triliun. Secara umum, istilah ini digunakan oleh perusahaan start-up di bidang teknologi dan informasi online, seperti pengembangan aplikasi, layanan pembayaran, atau transportasi.

Penyebutan unicorn pertama kali mengacu pada mitos tentang hewan mitologis langka yaitu kuda bertanduk. Hewan-hewan tersebut sama dengan startup yang berhasil mencapai valuasi hingga US$1 miliar yang sangat tinggi mengingat masih dalam tahap pengembangan.

Valuasi adalah nilai keuangan perusahaan yang nantinya ketika ada pihak yang ingin membelinya harus membayar nilai tersebut. Jadi, startup unicorn adalah entitas bisnis dengan nilai luar biasa.

Ciri-ciri Bisnis Unicorn

Perusahaan unicorn biasanya memiliki beberapa karakteristik. Ciri-ciri perusahaan unicorn adalah sebagai berikut.

Adanya inovasi

Ciri utama yang biasanya ditemukan pada perusahaan unicorn adalah inovasi bisnis. Kaki melihat ini di Gojek. Layanan ojek, layanan antar jemput, atau pesanan online awalnya tidak kita ketahui. Namun, berkat lahirnya startup-startup tersebut, muncullah perusahaan-perusahaan besar di industri transportasi.

Fokus pada layanan pelanggan

Secara umum, layanan yang ditawarkan oleh perusahaan unicorn adalah B2C (business to consumer), yaitu strategi bisnis yang berfokus pada rentang harga pelanggan yang luas. Contohnya adalah Spotify yang mengembangkan layanan musik gratis dan legal dalam program tersebut.

Pengembangan teknis

Ciri khas dari hampir semua startup unicorn adalah pengembangan teknologi yang memungkinkan kamu menggunakan banyak mode dalam satu aplikasi. Contohnya adalah Gojek yang menawarkan layanan ojek online, pemesanan makanan, pengiriman barang dan berbagai pembayaran.

Kepemilikan pribadi

Salah satu alasan mengapa perusahaan berkembang pesat hingga meraih predikat unicorn adalah karena kepemilikan pribadinya. Akibatnya, perusahaan menjadi lebih sensitif dan membuat keputusan investasi lebih cepat, sehingga meningkatkan valuasi.

Nilai Valuasi Unicorn

Perusahaan startup sendiri dinilai berdasarkan nilainya. Skor ini digunakan sebagai acuan untuk mengukur potensi bisnis perusahaan.

Jika sebuah startup bernilai Rp 1 triliun, seseorang yang ingin membelinya harus membayar hingga Rp 1 triliun. Semakin banyak pendanaan yang diterima startup, semakin tinggi angka peringkatnya. Valuasi yang tinggi dinilai sangat menjanjikan dan tentunya dapat menarik banyak investor. Pada saat yang sama, penilaian perusahaan unicorn biasanya didasarkan pada bagaimana investor dan pemodal ventura memandang pertumbuhan dan perkembangan startup. Dalam jangka panjang tentunya.

Peringkat ini tidak ada hubungannya dengan situasi keuangan startup. Karena itu, banyak startup yang jarang mendapat untung pertama kali.

Namun, investor dan kapitalis mungkin menghadapi beberapa kendala. Jika tidak ada pesaing lain dalam industri tersebut, mungkin tidak ada model bisnis lain yang dapat bersaing, sehingga prosesnya agak rumit.

Contoh Perusahaan Unicorn

Di Indonesia, Traveloka, Bukalapak, dan OVO adalah contoh startup yang telah mencapai peringkat unicorn. Baru-baru ini, perusahaan makanan dan minuman, Kopi Kenangan, masuk dalam daftar startup unicorn setelah mendapat suntikan Rp 1,3 triliun.

Pendanaan seri C dipimpin oleh Tybourne Capital Management dan didukung oleh beberapa investor dari seri sebelumnya antara lain Horizons Ventures, Kunlun dan B Capital, serta investor baru yaitu Falcon Edge Capital. Pendanaan ini sekarang telah menghargai perusahaan Kopi Kenangan sebesar $1 miliar.

Menurut Pelacak Unicorn CB Insights, setidaknya ada 907 perusahaan unicorn di seluruh dunia per November 2021. Nilai total startup unicorn adalah $2,995 miliar.

Unicorn yang lebih tinggi adalah decahorn dan hetohorn. Decacorn adalah startup dengan valuasi 10 miliar dolar AS atau Rp 140 miliar. Hectocorn adalah startup dengan valuasi $100 miliar atau Rp 1.400 triliun. Level Hectocorn adalah level peringkat tertinggi perusahaan. Perusahaan teknologi seperti Apple, Google, Microsoft, Facebook, Oracle, dan Cisco dinilai pada level Hectocorn.

Biasanya hanya ada satu sampai tiga perusahaan baru per tahun yang bisa mencapai level ini. Tentu saja, hanya perusahaan kelas dunia yang bisa berada di level ini.

Dengan demikianlah penjelasan mengenai unicorn yang dapat kami jelaskan. Semoga bermanfaat!

Traction: Pengertian, Fungsi, Indikator, dan Tipsnya

Bagi kamu yang ingin membangun startup, daya tarik adalah aspek yang tidak bisa diabaikan. Alasannya, traction adalah hal terpenting yang disukai investor! Menawarkan iklan dan layanan gratis di awal rilis adalah salah satu contoh daya tarik paling umum dari berbagai perusahaan.

Mengingat hasil traction memiliki pengaruh yang besar terhadap perkembangan perusahaan selanjutnya, maka hal ini harus diperhitungkan dengan benar agar efektif dan mencapai tujuan. Untuk itu, mari pelajari lebih lanjut tentang traction di bawah ini.

Apa Itu Traction?

Pengertian traksi atau traction adalah kecepatan pengembangan bagi startup untuk meningkatkan penjualan dan basis pelanggan. Dengan kata lain, traksi adalah kemampuan perusahaan untuk memonetisasi nilai penggunanya, di mana keluarannya dapat berupa pengguna, mitra, pedagang, dan sebagainya, selama dapat dimonetisasi.

Biasanya, keberhasilan perusahaan selama fase traksi diukur dengan jumlah pelanggan baru dan omzet total mereka. Namun, banyak perusahaan besar seperti Amazon, Google, Uber, atau startup seperti Gojek memiliki daya tarik yang baik, meskipun penjualan tidak selalu dapat diidentifikasi.

Pada dasarnya daya tarik startup adalah positif selama startup tersebut memiliki reputasi brand yang stabil, sumber daya manusia yang baik dan basis pelanggan yang kuat, serta mampu memenuhi kebutuhan pelanggan dengan baik.

Fungsi Traction dalam Startup

Traction adalah suatu konsep yang abstrak, tetapi memang begitu. Berikut adalah beberapa fungsinya:

• Pertimbangan utama bagi investor

Fungsi pertama dari traction adalah pertimbangan utama para investor saat mereka menarik dana. Investor memilih perusahaan yang stabil, memiliki potensi dan dapat tumbuh secara eksponensial.

Secara tidak langsung, tingkat keberhasilan startup menjadi indikator yang cukup mengesankan bagi investor yang tertarik untuk membelanjakan dananya.

• Indikator minat pelanggan

Fungsi traction yang kedua adalah indikator seberapa tertarik pelanggan terhadap produk atau jasa yang ditawarkan. Attractiveness Score berfungsi sebagai bahan validasi dan evaluasi terkait keberhasilan produk atau layanan startup tersebut.

• Menarik koneksi potensial

Daya tarik yang terus tumbuh dapat mendorong kandidat yang luar biasa untuk bergabung dengan startup mu. Hal ini memungkinkan kamu untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di perusahaan.

• Mendorong perusahaan untuk berinovasi

Mengingat traction adalah upaya untuk meningkatkan keuntungan bisnis, pendapatan, dan basis pelanggan. Tak heran jika peluncuran startup disebut juga sebagai “cambuk” dimana perusahaan berkali-kali melakukan langkah-langkah inovatif agar startup bisa berkembang.

Beberapa Indikator Traction

Beberapa poin yang dijadikan indikator traction startup, yaitu:

1. Customer Acquisition

Ada beberapa konsumen yang memiliki startup dan berkembang menjadi sesuatu yang sangat dibutuhkan investor. Startup mempertahankan pelanggan yang sudah ada dan mendapatkan pelanggan baru sampai mereka memenangkan konsumen melalui rekomendasi pelanggan lainnya.

Secara umum, peluang pengembangan startup terlihat lebih besar seiring dengan jumlah konsumen yang terus bertambah. Ini sangat penting bagi startup itu sendiri atau investor yang ingin memberikan uangnya.

2. Partnership

Biasanya startup di tahap awal, seperti attraction, bekerja sama dengan beberapa pihak. Hal ini dilakukan untuk menawarkan produk dan layanan terbaik kepada konsumen tanpa kamu harus melakukan semuanya sendiri.

Kerjasama dengan pihak lain juga dapat memenuhi kebutuhan konsumen yang tidak hanya mengincar produk awal tersebut.

Misalnya, partnership yang bisa menginspirasi startup kamu sebagai bentuk apresiasi. Kemudian, kamu bisa langsung menikmati akumulasi poin di layanan lain yang telah bermitra dengan Grab, Gojek, dan Telkom.

Tentunya hal ini memperkuat kerjasama dengan pihak lain, membangun kredibilitas perusahaan dan meningkatkan jumlah penggunaan produk.

3. Traffic dan Engagement

Dunia startup terkait erat dengan teknologi dan internet. Jadi mempunyai online presence yang baik namun bukanlah menjadi pilihan terbaik. Selama fase traksi, online presence sebuah startup dapat memberikan setidaknya dua keuntungan, yaitu engagement dan traffic.

Traffic ini sangat penting untuk menarik lebih banyak konsumen dan engagement diperlukan agar konsumen lebih aware dan loyal terhadap startup. Jelas, ketika kamu berkomitmen untuk presence online, akan lebih mudah untuk membangun bisnis, terutama dalam fase traksi.

4. Revenue

Revenue yang stabil adalah bukti daya tarik startup. Namun, revenue yang dimulai selama periode traction biasanya tidak menguntungkan untuk beberapa tahun pertama.

Investor sendiri biasanya tertarik pada sebagian dari pendapatan yang diinvestasikan dan dihasilkan dalam pengembangan bisnis, yang tidak termasuk pendapatan bersih. Namun, traction sebuah startup tidak hanya terlihat dari revenue nya saja.

5. Liputan Media

Semakin banyak startup yang diliput dengan berita positif oleh media, maka semakin banyak masyarakat yang mengetahui keberadaan startup tersebut, baik dari segi calon pelanggan maupun investor.

Misalnya Meatable, sebuah startup yang menggunakan konsep peternakan daging untuk mendapatkan eksposur dan publikasi di Cambridge Independent.

Informasi di atas dapat mengungkap potensi Meatable dan meningkatkan media perusahaan. Agar setiap pencapaian startup dapat terlihat di media, sangat penting bagi startup untuk berkomunikasi melalui media online atau portal berita.

Tips Agar Traction dalam Berjalan Sukses

Agar traction berhasil dan menarik banyak investor, kamu bisa memakai beberapa tips di bawah. Perhatikan tips berikut ini!

• Ciptakan produk yang berkualitas

• Susun tujuan traction dengan jelas

• Berikan produk atau layanan gratis

• Buat daftar pre launching

• Lakukan analisis dengan teliti

Itulah pembahasan mengenai traction dari pengertian hingga tips sukses melakukannya. Semoga artikel ini dapat membantumu!

Thought Leader: Definisi, Tips, Keuntungan dan Kerugian

Sebagian besar enterpreneur saat ini berusaha mengubah diri mereka menjadi thought leader untuk keuntungan bisnis.

Yang demikian itu baik namun kemudian istilah tersebut menjadi trend di kalangan wirausahawan.

Jadi, bagaimana kamu menjadi thought leader/pemimpin pemikiran dalam sebuah industri di mana semua orang juga ingin menjadi seperti itu?

Apa Itu Thought Leader?

Seorang “pemimpin pemikiran” adalah seseorang yang dianggap ahli dalam bidang tertentu. Bahasa mudahnya “pakar”. Kamu mampu menghadirkan ide-ide baru dan memengaruhi orang lain untuk membuat keputusan tertentu atau mengambil tindakan tertentu.

“Kepemimpinan pikiran” dapat digambarkan sebagai proses pengembangan keterampilan seseorang dan menggunakannya untuk memimpin orang lain.

Keuntungan dari Potensi Thought Leader

Meningkatkan rasa hormat dan kepercayaan

Tak pelak, orang yang melihat kamu sebagai seorang ahli akan lebih menghormatimu dan lebih cenderung mempercayaimu.

Ini dapat membantu kamu meningkatkan penjualan dan mendapatkan lebih banyak kepercayaan pada merek dan produk mu.

Visibilitas meningkat

Tentu saja, menjadi seorang ahli akan meningkatkan visibilitas.

Jika kamu memiliki blog dengan banyak trafik atau profil media sosial dengan ribuan pengikut dan jaringan besar kontak profesional, kamu akan lebih mudah mengubah audiens mu menjadi pelanggan yang membayar.

Diferensiasi merek

Pemikiran kepemimpinan (thought leader) atau keahlian juga merupakan cara yang dapat membantu merek mu menonjol di tengah arus pasar yang riuh.

Ketika ada banyak perusahaan seperti milik mu tetapi perusahaan kamu adalah satu-satunya yang dipimpin oleh seorang ahli terkenal. Ini tentu saja memberi kamy kesempatan yang lebih baik untuk mendapatkan pangsa pasar dari pesaing.

Kekurangan dari Thought Leader

Meskipun thought leader sangat lah memiliki keuntungan yang besar namun dia memiliki beberapa masalah yang dapat menyebabkan kehambatan, misalnya:

Terlalu banyak pakar

Coba saja cari menggunakan kata kunci “thought leader” di LinkedIn, dan kamu akan melihat sekitar 306.531 hasil lainnya.

Begitu banyak orang mengaku sebagai visioner unik di bidangnya. Jadi terlalu banyak orang yang bersaing untuk dilihat dan dianggap sebagai “ahli” dan karena itu mungkin akan sangat sulit bagi kamu untuk menonjol.

Bangun pondasi dari awal

Bagaimana kamu bisa menampilkan diri mu sebagai seorang ahli jika tidak ada yang pernah mendengar tentang mu? Sangat sulit untuk membangun basis setia pengikut dan pembaca yang terlibat dari awal.

Definisi yang diperluas

Istilah “ahli” digunakan hanya untuk individu yang paling berwibawa dan berpengalaman dalam bidang tertentu.

Tapi sekarang keahlian lebih mudah, jadi orang ahli sudah seperti kacang goreng. Satu orang menulis postingan yang diikuti banyak orang sudah cukup untuk menjadikan mereka ahli.

Bagaimana Caranya Mengembangkan Thought Leader?

Bagaimana cara kamu mengatasi masalah di atas agar keahlian kamu bermanfaat bagi bisnis mu?

Tentu saja, langkah-langkah ini tetap berlaku:

Sangat penting untuk membuat konten berkualitas. menghibur penonton; dan menonjol dari yang lain.

Tapi bagaimana jika persaingan sudah begitu ketat? Barangkali kiat-kiat ini bisa mengatasinya:

Pertama, hindari menangani sesuatu yang sangat umum. Alih-alih, beri tahu orang-orang tentang topik yang sangat spesifik atau detail. Dengan cara ini kamu tidak hanya menghilangkan beberapa pesaing, tetapi juga memiliki kesempatan untuk memamerkan keahlian mu.

Kedua, fokus pada kualitas. Alih-alih terus-menerus membombardir pembaca mu dengan konten baru, gunakan energi kamy untuk melakukan pekerjaan penting. Seringkali karya berkualitas tinggi lebih baik daripada selusin karya yang lebih rendah.

Ketiga, bangun reputasi mu dengan asosiasi. Jika kamu kesulitan mendapatkan momentum, cobalah membangun reputasi melalui asosiasi. Berkolaborasi dengan para pemimpin di industri lain dengan menulis konten, berpartisipasi dalam wawancara, atau bahkan mendiskusikan topik di media sosial.

Keempat, selalu hadirkan ide-ide baru. Jadilah ahli sejati dalam menyajikan ide-ide baru. Jangan takut dengan kontroversi karena jauh lebih baik daripada selalu mengatakan hal-hal yang sudah pernah didengar orang sebelumnya.

Tertarik dengan thought leader? Semoga artikel di atas dapat membantumu!

Total Addressable Market (TAM) : Pengertian dan Cara Menghitungnya

Sebelum membuat rencana bisnis, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu pasar yang akan kita masuki. Salah satu cara untuk memahami pasar adalah menghitung TAM, SOM dan SAM. Ketiga istilah ini adalah metode menghitung pasar yang cukup mudah untuk memulai bisnis.

Namun dalam penjelasan selanjutnya, kita akan fokus membahas Total Addressable Market, atau disingkat TAM. Apa itu TAM? dan mengapa penting untuk mengetahui TAM dalam pemasaran? Selengkapnya di percakapan berikutnya.

Apa Itu TAM?

TAM adalah singkatan dari Total Addressable Market atau Total Tersedia Pasar. TAM menggambarkan ukuran pasar potensial yang tersedia untuk bisnismu. Seluruh pasar menggunakan produk mu atau produk serupa.

Karena TAM adalah gambaran dari keseluruhan pasar potensial, hampir tidak mungkin mengharapkan sebuah perusahaan untuk mendapatkan angka tersebut. Ini berarti bahwa kamu adalah satu-satunya pemasok (di seluruh dunia) dari produk atau layanan tersebut tanpa persaingan.

TAM menunjukkan potensi ukuran pasar. Penilaian TAM merupakan langkah awal bagi pengusaha untuk memulai usaha. Penting untuk mengevaluasi TAM secara objektif, daripada melebih-lebihkan atau meremehkan nilai ini dengan sikap subjektif.

Karena sangat penting untuk mengalokasikan kapasitas sesuai dengan pertumbuhan pasar.

Pendanaan atau investor sering mencari pasar dengan skor TAM yang tinggi karena skor TAM yang tinggi menunjukkan potensi pasar yang tinggi, sehingga permintaan akan produk dan layanan diharapkan tumbuh pesat di masa mendatang.

Namun, nilai TAM yang tinggi belum tentu merupakan pertanda baik. Karena angka TAM yang tinggi belum tentu menyebabkan tingginya permintaan.

Banyak juga faktor lain seperti tingkat persaingan pasar, ketersediaan sumber daya, kapasitas produksi yang tersedia dan lain-lain yang juga mempengaruhi kinerja perusahaan sebelum tujuan TAM yang diinginkan akhirnya tercapai.

Karena itu, ada beberapa perhitungan lain seperti SAM dan SOM yang juga diperlukan sebagai indikator layak tidaknya suatu bisnis untuk dijalankan atau diinvestasikan.

Cara Menghitung TAM

Secara sederhana, menghitung TAM dapat dibagi menjadi tiga cara, yaitu:

1. Top Down

Polanya akan seperti piramida terbalik. Yakni, terlebih dahulu menghitung besar populasi yang bisa menerima produk tersebut. Ini kemudian dikurangi dan disaring hingga segmen pasar yang paling cocok untuk mendirikan perusahaan ditemukan.

2. Bottom Up

Terkadang cara ini dianggap lebih handal karena menggunakan perhitungan pangsa pasar yang ada. Metode ini menggunakan riset pasar, yang awalnya divalidasi, untuk menentukan titik awal segmen pasar. Baru setelah itu potensi pasar terkait populasi yang lebih besar dihitung.

3. Value Theory

Ini adalah cara baru untuk menghitung TAM. Sering digunakan pada startup inovatif dimana produk tersebut merupakan produk yang belum pernah ada di pasaran sebelumnya.

Teori ini berfokus pada berapa banyak pelanggan potensial yang benar-benar menjadi pelanggan dan nilai yang bersedia mereka bayarkan untuk layanan baru.

Kamu yang mengetahui besarnya pasar melalui metode TAM akan dapat membantu melihat prospek perkembangan bisnis ke depannya. Semoga artikel ini dapat memberikan informasi dan deskripsi yang relevan untuk membantu kamu menghitung potensi pasar sebelum memperdagangkan produk.

The Chasm: Pengertian dan Sebab Akibat dan Pengaruhnya

Pengelompokan customer berdasarkan karakteristik yang mereka lakukan terhadap produk yang dijual, pengelompokan ini dilakukan dengan menggunakan kurva distribusi normal atau yang sering kita sebut kurva lonceng.

Maka yang demikian terdapat perbedaan karakteristik yang menjadi perhatian terbesar, yaitu antara customer (early adopters) and pragmatists (early majority). Di situlah letak the chasm.

Mari kita mengenal apa itu the chasm dan penjelasan yang terkait tentangnya pada tulisan di bawah ini!

Apa Itu The Chasm?

The chasm, yaitu celah ketidakpastian yang kemungkinan besar akan gagal oleh perusahaan produk teknologi jika tidak menjembatani celah tersebut. Karena seperti dijelaskan diatas kelompok early majority ini adalah kelompok terbesar, jadi keberhasilan menembus kelompok ini sangatlah krusial.

Untuk menjadi perusahaan yang hebat, kamu harus menghadapi the chasm dengan menyusun strategi yang menutup celah tersebut.

Akibat The Chasm pada Suatu Produk

The chasm bisa dikatakan sebagai jurang kematian sebuah produk. Karena hal ini menunjukkan bahwa kesenjangan antara early adopters dan early majority begitu besar.

Inovator dan pengadopsi awal (early adopter) adalah jenis yang unik karena mereka membeli barang dengan cara yang berbeda, dengan motivasi yang berbeda dan anggaran yang berbeda. Mereka tipikal orang yang akan berada di Apple Store saat Apple menjual iPhone pertama. Mereka cenderung mencoba hal baru dan terkini, meskipun mereka tahu bahwa produk generasi pertama akan memiliki banyak masalah, mereka tidak peduli.

Pengadopsi awal berharap bahwa mereka benar-benar berharap untuk menjadi “agen perubahan”, yang dipandang sebagai pelaksana pertama perubahan atau pengadopsi inovasi. Pengadopsi awal mengharapkan manfaat besar dari penerapannya sebelum kelompok lain, tetapi mereka juga siap jika terus menghadapi kesenjangan dalam produk atau inovasi baru.

Sebaliknya, mayoritas awal (early majority) jauh lebih konservatif dan pragmatis. Mayoritas awal berharap produk atau inovasi tersebut akan meningkatkan produktivitas. Mereka menginginkan teknologi yang dapat meningkatkan kebiasaan atau proses bisnis atau membuat operasi mereka lebih nyaman.

Mereka tidak ingin dipaksa untuk memindai kerentanan dan memberi tahu vendor atau pemasar tentang kelemahan produk. Mayoritas awal ingin melihat review, menghubungi pemasar atau produsen untuk informasi lebih lanjut, dan menunggu sampai mereka melihat seseorang menggunakan produk tersebut. Pengadopsi awal (early adopters) biasanya bukan indikator yang baik dari mayoritas awal.

Meskipun tipikal mayoritas awal bukanlah kelompok yang berusaha melakukan perubahan radikal dalam kelompok atau organisasinya. Mayoritas awal tidak menginginkan perubahan dan inovasi besar, tetapi peningkatan bertahap berdasarkan penggunaan produk dan solusi yang telah terbukti, sehingga sebagian besar argumen yang diajukan para visioner pada tahap awal peluncuran produk untuk mengajak mayoritas awal bergabung tidaklah menarik.

Penyebab Munculnya The Chasm

Pada tahun 2018, EVAdoption.com melakukan survei di Amerika Serikat untuk mengetahui mengapa orang tidak membeli mobil listrik. Beberapa tanggapan diperoleh dari survei yang diduga menjadi penyebab munculnya jurang the chasm tersebut. Inilah beberapa jawabannya:

• Jarak tempuh atau daya jelajah tidak cukup bagus.

• Keterbatasan jumlah dan sebaran stasiun pengisian daya.

• Harga yang terlalu mahal.

• Model yang tersedia tidak cukup bervariasi.

• Pengisan daya membutuhkan durasi yang lama.

Demikianlah penjelasan mengenai the chasm yang dapat Dailysocial.id bagikan untukmu. Semoga bermanfaat!

Bisnis Proses: Pengertian, Karakteristik, Jenis dan Tahapannya

Untuk membangun sebuah bisnis yang sukses tidak dapat dilakukan secara instan. Setiap bisnis harus melalui setiap rangkaian proses, mulai dari merancang konsep dan tujuan dengan matang, mengimplementasikannya, hingga meluncurkan produknya.

Seluruh rangkaian proses tersebut disebut sebagai bisnis proses. Meski setiap perusahaan memiliki proses yang berbeda-beda dalam perkembangannya, namun bisa dipastikan bahwa secara garis besar mereka melalui proses yang kurang lebih sama.

Lantas, apa yang disebut sebagai bisnis proses dan bagaimana prosesnya? Simak penjelasan selengkapnya dalam artikel ini.

Pengertian Bisnis Proses

Secara umum, bisnis proses dapat diartikan sebagai serangkaian kegiatan usaha untuk menghasilkan produk dan jasa. Dalam artian lengkapnya, Monk mendefinisikan bisnis proses sebagai kumpulan aktivitas yang dilakukan dengan menerima masukan untuk menghasilkan output yang berkualitas bagi pelanggan.

Kegiatan tersebut dilaksanakan oleh beberapa pihak yang saling berkaitan dalam menjalankan tugasnya, sesuai spesialisasinya dengan berpedoman pada standar perusahaan. Proses tersebut juga diawasi secara rutin dan dievaluasi, sehingga tahapannya sering berubah untuk menyesuaikan selera konsumen maupun target perusahaan.

Karakteristik Bisnis Proses

Proses yang terjadi dalam aktivitas bisnis ini juga memiliki beberapa karakteristik, di antaranya:

  • Definitif, yakni semua pihak harus memahami masukan, hasil, dan batasan-batasan aktivitas yang ditetapkan oleh perusahaan.
  • Urutan, yakni seluruh rangkaian aktivitas usaha harus dilakukan secara sistematis, runtut, dan tertib.
  • Pelanggan, yakni hasil dari serangkaian aktivitas bisnis harus dapat diterima oleh pihak yang membutuhkannya.
  • Nilai tambah, yakni inovasi, transformasi, dan pengembangan-pengembangan tiap prosesnya harus dapat memberi nilai tambah bagi produk tersebut maupun bagi pelanggan.
  • Keterkaitan, yakni aktivitas-aktivas usaha tidak dapat berdiri sendiri, melainkan harus ada suatu struktur organisasi yang mampu menjaga keterkaitannya.
  • Fungsi silang, yakni dalam rangkaian aktivitas bisnis terdapat beberapa fungsi yang saling mendukung dan melengkapi.

Jenis-Jenis Bisnis Proses

Bisnis proses juga terbagi menjadi 3 jenis, yakni:

Proses Primer atau Operasional

Proses primer mencakup serangkaian aktivitas fundamental bisnis, mulai dari pembuatan produk, pemasaran, dan penyediaan layanan kepada pelanggan.

Proses Sekunder atau Dukungan

Proses sekunder merupakan komponen pendukung dari operasiona bisnis. Tujuan dari proses ini adalah untuk menjaga kondusifitas lingkungan kerja dan memastikan bahwa setiap proses selalu berjalan semestinya.

Proses Manajemen

Proses manajemen meliputi kegiatan dalam mengatur dan mengelola bisnis, operasi bisnis, dan perancangan strategi dengan cara menetapkan standar bagi operasional perusahaan maupun komponen pendukungnya.

Proses ini juga bertugas untuk melakukan pengawasan, pemantauan, dan pengendalian pelaksanaan operasional serta kinerja divisi pendukung.

Tahapan Bisnis Proses

Analisis Kegiatan Bisnis

Dalam tahap ini, manajemen memiliki peran untuk berdiskusi dengan pemilik bisnis mengenai operasional bisnis sekaligus menganalisis peluang pasar.

Penentuan Berbagai Proses dalam Bisnis

Setelah mengetahui jenis usaha yang akan dijalankan, langkah selanjutnya adalah menentukan proses, modal, dan peran tiap anggota dalam tim.

Pelaksanaan

Langkah selanjutnya adalah melaksanakan rencana yang telah ditetapkan. Dalam tahap ini, setiap komponen perusahaan harus bekerja sama secara sungguh-sungguh untuk mencapai tujuan.

Evaluasi

Terakhir, tahap evaluasi dilakukan untuk mengukur kinerja setiap komponen dan memperbaiki hal-hal yang menjadi kekurangan bisnis tersebut.

Nah, itulah yang disebut sebagai bisnis proses. Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa bisnis proses harus dilalui agar sebuah bisnis dapat berkembang dan mudah mencapai tujuannya.

Apa Itu Web3: Pengertian, Karakteristik dan Kelebihannya

Seiring dengan bertambahnya zaman, perkembangan teknologi internet juga semakin canggih. Berbagai teknologi baru seperti metaverse, crypto, bitcoin, hingga Web3 semakin sering digaungkan.

Sejumlah pakar teknologi bahkan memprediksi bahwa Web3 akan menjadi evolusi terbaru internet yang mampu memahami semua keinginan pengguna. Meski Web3 belum dimulai, namun beberapa platform telah mengadopsi teknologi yang digunakannya.

Lantas, apa itu Web3 dan mengapa teknologi ini digadang-gadang sebagai salah satu solusi bagi pengguna internet saat ini?

Apa Itu Web3?

Web3 adalah generasi ketiga dari evolusi web yang berbasis blockchain dengan sistem yang terdesentralisasi. Dalam Web3, sebuah situs web akan mampu memproses segala bentuk informasi dengan lebih cerdas dengan memanfaatkan teknologi, seperti machine learning, big data, DLT, dan lain sebagainya.

Web3 juga dapat diartikan sebagai data yang saling terhubung dengan cara terdesentralisasi. Artinya, sebagian besar data pengguna akan tersimpan dalam repositori terpusat. Karena jaringan tersebut beroperasi secara terdesentralisasi, keberadaan Web3 sangat berkaitan dengan teknologi blockchain dan mata uang kripto.

Mengutip dari Harvard Business Review, awal mula perkembangan Web3 telah dimulai sejak tahun 1991, ketika dua orang ilmuwan, W. Scott Stornetta dan Stuart Haber meluncurkan blockchain pertama. Sementara perkembangan web sendiri telah dimulai sejak munculnya internet pertama kali pada tahun 1989.

Pada perkembangannya, web generasi pertama belum memiliki algoritma yang dapat menyaring informasi yang ada dalam internet. Sementara Web2 adalah web yang digunakan saat ini, yang dapat membuat internet jauh lebih interaktif berkat kemajuan teknologi web, seperti Javascript, HTML5, CSS3 dan lain sebagainya.

Sedangkan Web3 disebut-sebut sebagai tahap selanjutnya dari evolusi web yang akan memproses informasi dengan memanfaatkan Artificial Intelligence (AI). Melalui sistem AI inilah, nantinya Web3 akan menjalankan program pintar yang bertujuan untuk memudahkan pengguna.

Karakteristik Web3

Mengutip dari laman Pintu, Web3 memiliki 4 karakteristik, yakni trustless, permissionless, self-governance, dan data ownership. Berikut adalah penjelasan dari keempat karakteristik tersebut.

  • Trustless, yakni interaksi pengguna dalam Web3 akan mengandalkan algoritma komputer tanpa membutuhkan perantara pihak ketiga.
  • Permissionless, yakni interaksi yang terjadi antar pengguna tersebut tidak memerlukan izin tertentu, sehingga data pengguna akan tetap aman.
  • Self-governance, yakni Web3 memiliki sistem Decentralized Autonomous Organization (DAO), yang dapat digunakan berbagai aplikasi. Dengan sistem ini, para pengguna dapat menentukan arah kebijakan platform.
  • Ownership, yakni memungkinkan para pengguna untuk dapat mengontrol data mereka sendiri.

Kelebihan Web3

Web3 memiliki kelebihan utama, yakni sistemnya yang terdesentralisasi. Tak hanya itu saja, Web3 juga memiliki kelebihan lainnya. Berikut adalah beberapa kelebihan Web3 yang perlu kamu ketahui.

Privasi Pengguna Menjadi Prioritas Utama

Web3 memiliki prioritas utama pada keamanan dan privasi penggunanya. Dengan Web3, pengguna akan memiliki kontrol penuh atas data mereka, karena memiliki kelebihan untuk membagikan atau merahasiakan informasinya.

Keamanan yang Lebih Unggul

Dalam poin sebelumnya telah dijelaskan bahwa Web3 memiliki prioritas utama dalam hal privasi penggunanya. Hal tersebut tentu akan membuat keamanan pengguna akan lebih tinggi dengan teknologi blockshain yang dikembangkan. Pengguna pun akan dijauhkan dari risiko peretasan, scam dan aktivitas kejahatan cyber lainnya.

Semantic Web

Semantic web adalah evolusi internet berikutnya yang dapat meningkatkan pengalaman platform berbasis web. Teknologi semantic memungkinkan untuk melakukan online repository data, menentukan kosakata, dan menetapkan aturan penangan data.

Konektivitas

Semantic content yang mengarah pada peningkatan user experience akan berpengaruh pada tingkat konektivitas dengan memanfaatkan seluruh data yang dapat diakses.

Nah, itulah penjelasan lengkap mengenai Web3. Dengan segala keunggulan yang dimilikinya, tak heran jika Web3 dianggap sebagai evolusi terbaik bagi masa depan internet.

Wantpreneur: Pengertian, Tanda-Tanda dan Cara Mengubahnya

Pernahkah kamu mendengar istilah wantpreneur? Istilah ini biasa digunakan untuk menggambarkan seseorang yang berkeinginan menjadi entrepenur, tidak pernah bergerak untuk mewujudkannya. Bahkan, wantpreneur kerap diidentikkan dengan kemunduran yang dirasakan oleh seseorang.

Lantas. apa yang sebenarnya dimaksud dengan wantpreneur dan apa saja tanda-tanda serta cara mengubahnya?

Apa Itu Wantpreneur?

Secara umum, wantpreneur adalah kesadaran dasar yang membuat seseorang ingin menjadi seorang pengusaha. Istilah wantpreneur sendiri berasal dari kata ‘want’ yang berarti ‘ingin’ dan ‘entrepreneur’ yang berarti pengusaha.

Sayangnya, istilah wantpreneur kerap kali dianggap memiliki konotasi yang negatif. Mengutip dari situs The Investors Book, wantpreneur adalah seseorang yang memiliki keinginan untuk menjadi seorang pengusaha, namun tidak pernah benar-benar melakukan sesuatu untuk mewujudkannya.

Seorang wantpreneur biasanya memiliki segudang ide, namun tidak pernah benar-benar fokus untuk mengeksekusi satu ide di antaranya. Dalam dunia startup, wantpreneur sering kali terjebak dalam ide bisnisnya, namun mereka jarang bergerak untuk mengeksekusi idenya, mencari pendanaan ataupun meluncurkan produknya.

Tanda-Tanda Wantpreneur

Pada dasarnya, seorang wantpreneur sering dianggap lebih banyak bicara daripada bertindak. Berdasarkan hal tersebut, berikut adalah beberapa tanda wantpreneur yang dapat kamu kenali.

Tidak Memiliki Banyak Ide

Meski sebagian dari wantpreneur biasanya memiliki segudang ide, namun ide tersebut hanya bersifat teoritis. Seorang wantpreneur tidak banyak memiliki ide-ide praktikal yang dapat diwujudkan secara realistis.

Takut Gagal

Takut gagal adalah hal yang wajar dirasakan oleh seseorang yang baru merintis bisnisnya. Kegagalan bahkan dapat dianggap sebagai guru berharga yang mengantarkan pada kesuksesan. Namun, seorang wantpreneur sering merasa takut pada kegagalan hingga membuatnya takut untuk mencoba segala hal baru.

Berorientasi pada Uang

Tujuan utama berbisnis memang untuk mendapatkan keuntungan. Namun, seorang wantpreneur cenderung terlalu beorientasi pada bagaimana cara mereka menghasilkan uang daripada aktualisasi diri. Padahal, hal tersebut adalah salah satu cara untuk mencapai kesuksesan.

Melakukan Prokrastinasi

Prokratinasi adalah kebiasaan menunda-nunda pekerjaan. Seorang wantpreneur biasanya memiliki kebiasaan untuk menunda banyak hal untuk dikerjakan yang dapat membuat berbagai kesempatan menjadi tertunda.

Mengkhawatirkan Modal

Salah satu pilar utama dalam mendirikan sebuah perusahaan adalah dengan penanaman modal. Namun, kekhawatiran terhadap hal ini tidak akan berakhir tanpa adanya usaha untuk mencari investor, mengajukan pinjaman, dan lain sebagainya.

Mudah Terpengaruh Orang Lain

Seorang wantpreneur juga mudah terpengaruh oleh orang lain, bukannya fokus pada apa yang ingin dicapai dan diinginkannya sendiri.

Suka Mengeluh

Tanpa disadari, sikap suka mengeluh juga dapat mengarah pada kegagalan. Sebab, orang-orang yang suka mengeluh cenderung suka mencari-cari alasan atas berbagai hal.

Menunggu Waktu untuk Memulai

Seorang wantpreneur juga sering kali kesulitan untuk memulai. Mereka susah menemukan waktu yang paling tepat untuk memulai, sehingga mereka tetap menunggu tanpa adanya kejelasan untuk mulai berbisnis.

Cara Mengubah Wantpreneur Menjadi Entrepeneur

Wantpreneur bukanlah karakter permanen yang tidak dapat diubah dari diri seseorang. Seorang wantpreneur bisa berubah menjadi entrepeneur, asalkan memiliki niat dan keinginan.

Berikut adalah beberapa cara mengubah wantpreneur menjadi entrepeneur.

Bangun Mindset Baru

Langkah pertama untuk berubah dari wantpreneur menjadi entrepeneur adalah dengan menanamkan mindset baru. Membangun mindset baru berarti kamu telah memiliki kesadaran atas diri kamu sendiri. Ketika mindset tersebut sudah berkembang, kamu tinggal menerapkannya dalam mengembangkan usahamu.

Waktu adalah Aset yang Paling Berharga

Selain itu, tanamkan keyakinan bahwa waktu adalah hal yang paling penting. Jika kamu membuang-buang waktu, maka kamu tidak akan bisa mendapatkan kesempatan yang sama kembali. Oleh sebab itu, waktu harus dimanfaatkan dan dikelola semaksimal mungkin.

Mulailah Bersikap Ambisius

Sikap ambisius juga penting ditanamkan sebagai seorang entrepeneur. Pasalnya, sikap ambisius dapat melatih pikiran untuk selau percaya bahwa segala tujuan dapat diraih dengan kerja keras. Sikap ambisius juga memiliki pengaruh yang positif bagi kepercayaan dirimu untuk melakukan sesuatu.

Jadilah Mandiri

Salah satu kunci untuk menjadi seorang entrepreneur adalah dengan bersikap mandiri. Jangan terlalu banyak bergantung pada orang lain untuk mencapai tujuan.

Selalu Bersikap Positif

Terakhir, biasakan diri untuk selalu bersikap positif. Bersikap positif dapat membuatmu memiliki optimisme. Sikap optimisme ini tentunya sangat diperlukan sebagai seorang entrepeneur.

Nah, itulah penjelasan mengenai wantpreneur. Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa untuk menjadi seorang entrepreneur yang sukses, perbanyak bertindak dengan nyata daripada terus memikirkan hal-hal yang tidak pasti.

Wireframing: Pengertian, Kegunaan dan Elemen-Elemennya

Bagi kamu yang menekuni bidang UX atau UI, wireframing adalah istilah yang cukup familiar, bukan? Pasalnya, wireframing adalah proses penting yang dilakukan sebelum mulai mengerjakan rancangan desain website atau aplikasi.

Lantas, apa yang dimaksud dengan wireframing dan mengapa hal tersebut cukup penting dilakukan dalam pengembangan desain website atau aplikasi? Simak penjelasan selengkapnya dalam artikel ini.

Pengertian Wireframing

Pada dasarnya, wireframing adalah sebuah kerangka, struktur atau sketsa yang dibuat oleh UX atau UI designer sebelum mengaplikasikannya pada desain yang lebih nyata. Wireframe dibuat dengan tujuan untuk merepresentasikan sebuah desain pada website atau aplikasi yang hendak dibangun.

Wireframing biasanya terdiri atas header website atau aplikasi, navigasi, footer, dan lainnya. Wireframe juga biasanya hanya berwarna hitam putih tanpa logo maupun gambar dan dibuat secara manual menggunakan tangan.

Tujuan dibuatnya wireframe adalah agar proses pembuatan UI dapat lebih terfokus dan terarah, sehingga desainer hanya tinggal mengaplikasikan tata letak elemen-elemen visual serta konten yang ingin disampaikan.

Kegunaan Wireframing

Sebelumnya, telah dijelaskan bahwa tujuan utama wireframing adalah untuk merepresentasikan sebuah desain pada website atau aplikasi sebelum diaplikasikan lebih lanjut. Dari penjelasan tersebut, dapat diketahui bahwa kegunaan wireframing adalah, sebagai berikut:

Untuk Menghemat Waktu

Wireframing memiliki kegunaan untuk menghemat waktu yang dibutuhkan untuk membuat UI. Pasalnya, dengan wireframing, kamu akan lebih mudah dalam mengubah ataupun menyesuaikan desain.

Tentunya proses penyesuaian desain akan jauh lebih sulit ketika programmer sudah mulai mengerjakan coding. Oleh sebab itu, wireframing sebaiknya dibuat sebelum desain telah disepakati.

Memberikan Gambaran Awal

Wireframing juga berguna untuk memberikan gambaran awal mengenai suatu desain yang ingin digunakan. Dengan wireframing, programmer juga bisa mulai memikirkan pengembangan website atau aplikasinya sejak awal.

Memudahkan dalam Mengimplementasikan Desain

Pengembangan website atau aplikasi juga akan lebih terstruktur dengan wireframing. Sebab, konsep dasar telah diketahui, sehingga hanya perlu menambahkan beberapa komponen untuk menyesuaikannya.

Memudahkan Koordinasi

Penggunaan wireframe juga memudahkan koordinasi dalam pengembangan website maupun aplikasi. Sebab, seluruh proses pengerjaan website mengacu pada kerangka dasar yang telah disepakati. Jika memerlukan tambahan atau perbaikan pun dapat diselesaikan dengan cara diskusi.

Elemen-Elemen Wireframing

Wireframe website atau aplikasi memiliki beberapa elemen yang perlu diperhatikan, antara lain:

Layout Utama

Layout adalah komponen utama dalam wireframe. Komponen ini berbentuk sketsa yang berbentuk kotak-kotak yang telah diatur sesuai dengan tata letak halaman website. Komponen ini juga memuat beberapa bagian lainnya, seperti header, navigasi, body, hingga letak sidebar.

Interface

Interface adalah elemen yang berkaitan dengan media interaksi antara tampilan website dengan pengunjungnya. Elemen ini biasanya berisi beberapa informasi penunjang, seperti button, link, judul, font size, logo, dan lain sebagainya.

Navigasi

Navigasi adalah elemen yang berguna untuk memudahkan pengunjung dalam menjelajahi website atau aplikasi. Navigasi dapat berupa menu, tanda panah, atau ikon lainnya.

Informasi

Informasi merupakan konten utama yang ingin disampaikan kepada audiens atau pengunjung website. Elemen ini berguna untuk meningkatkan kenyamanan pengunjung website atau aplikasi. Elemen tersebut dapat berupa input, thumbnail, link, paragraf, dan lain sebagainya.

Komponen Tambahan

Komponen tambahan adalah berbagai komponen yang ditambahkan ke dalam wireframe sesuai jenis dan kebutuhan website.

Nah, itulah penjelasan mengenai wireframing yang telah dirangkum oleh Daily Social untukmu. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa wireframing adalah tahap paling awal dalam membuat desain website atau aplikasi yang bertujuan untuk memberikan gambaran awal pada desain tersebut.