Keyboard dan Mouse Nirkabel Terbaru Logitech Diciptakan untuk Penggemar Emoji

Seberapa penting emoji dalam keseharian Anda? Cukup penting sampai-sampai Anda masih menggunakannya selagi bertukar pesan via komputer atau laptop? Kalau demikian, maka keyboard anyar dari Logitech ini cocok buat Anda.

Dinamai Logitech Pop Keys, ia datang bersama total delapan keycap emoji — empat di antaranya sudah terpasang. Pengguna bebas memprogram tombol-tombol tersebut dengan emoji favoritnya melalui software Logitech Options di Windows atau macOS, atau menggantinya dengan fungsi yang lain kalau memang tidak sebegitu bergantungnya dengan emoji.

Secara estetika, Pop Keys mengadopsi gaya retro khas mesin tik seperti yang ditawarkan Logitech K380. Bedanya, Pop Keys merupakan sebuah mechanical keyboard, dengan tactile switch yang diklaim tahan sampai 50 juta kali klik. Jadi kalau Anda suka dengan gaya desain milik K380 tapi tidak nyaman dengan switch membran, Pop Keys bisa jadi alternatif yang menarik.

Menemani Pop Keys adalah Pop Mouse yang tak kalah jenaka desainnya. Emoji lagi-lagi menjadi tema utama di sini, dengan tombol di bawah scroll wheel yang dapat diklik untuk membuka menu emoji. Namun tentu saja, Anda bisa menggantinya dengan fungsi yang lain jika membutuhkan, semisal untuk mute mikrofon atau untuk mengambil screenshot.

Scroll wheel-nya sendiri cukup pintar dan mampu beradaptasi dengan cara pengguna menggulirkan. Kalau pelan, maka putarannya bertahap dan presisi. Kalau digulirkan secara cepat, maka putarannya pun jadi cepat dan los. Cara kerjanya mirip seperti scroll wheel milik MX Master 3 dan MX Anywhere 3.

Baik Pop Keys maupun Pop Mouse sama-sama memakai Bluetooth 5.1 sebagai koneksinya, akan tetapi Logitech turut menyertakan dongle USB Logi Bolt pada paket penjualannya bagi yang membutuhkan koneksi yang lebih stabil sekaligus lebih aman.

Terkait daya tahan baterainya, Pop Keys diyakini mampu bertahan hingga 3 tahun pemakaian menggunakan tiga baterai AAA. Pop Mouse pun tidak kalah fenomenal; sanggup beroperasi sampai 2 tahun hanya dengan mengandalkan satu baterai AA saja.

Di Amerika Serikat, Logitech Pop Keys saat ini telah dipasarkan seharga $100, sementara Pop Mouse dibanderol $40. Keduanya hadir dalam tiga kombinasi warna: Blast, Daydream, dan Heartbreaker. Untuk melengkapi, Logitech turut menawarkan Desk Mat seharga $20.

Sumber: Logitech.

Keyboard Nirkabel Logitech MX Keys Mini Ideal untuk Meja Kerja yang Sempit

Logitech punya keyboard nirkabel baru. Namanya MX Keys Mini, dan ia merupakan versi mungil dari keyboard Logitech MX Keys yang dirilis dua tahun silam.

Seperti yang bisa kita lihat, dimensi yang lebih ringkas itu Logitech wujudkan dengan mengeliminasi bagian numpad yang umumnya terdapat di sisi kanan. Empat tombol panahnya dimampatkan ke bawah Shift kanan, sementara tombol Del dipindah ke atas Backspace.

Sisanya — yang jarang digunakan oleh sebagian besar konsumen seperti tombol Insert, Home, End, Page Up, dan Page Down — sepenuhnya sirna. Dengan panjang bodi hanya 29,6 cm, keyboard ini ideal untuk pengguna yang punya meja kerja berukuran kecil.

Menariknya, Logitech justru menambahkan tiga tombol yang mungkin jauh lebih berguna bagi banyak orang, yaitu tombol mute/unmute mikrofon, tombol emoji, dan tombol untuk mengaktifkan fitur dictation di perangkat yang terhubung.

Selain dapat disambungkan ke perangkat Windows maupun macOS, MX Keys Mini juga kompatibel dengan perangkat Linux, Chrome OS, iOS, iPadOS, dan Android. Perlu dicatat, MX Keys Mini mengandalkan koneksi Bluetooth, dan ia tidak bisa digunakan bersama receiver USB milik periferal nirkabel Logitech pada umumnya.

Meski demikian, ia kompatibel dengan dongle Logi Bolt (dijual terpisah) yang diperkenalkan baru-baru ini, yang menjanjikan keamanan sekaligus stabilitas koneksi yang lebih baik daripada dongle USB tradisional.

MX Keys Mini bukanlah sebuah mechanical keyboard. Pun begitu, Logitech tetap menjanjikan pengalaman mengetik yang nyaman berkat bentuk permukaan tombol yang cekung. Varian default-nya hadir membawa layout ganda (Windows dan macOS), akan tetapi Logitech juga menawarkan varian khusus Mac dengan layout yang sesuai.

Seperti kakaknya, MX Keys Mini turut dibekali sistem backlight pintar yang akan menyala secara otomatis ketika pengguna mulai memakainya, lalu mati dengan sendirinya ketika pengguna meninggalkan meja. Tingkat kecerahannya juga bisa menyesuaikan dengan kondisi pencahayaan di dalam ruangan secara otomatis.

Dalam sekali pengisian, baterai MX Keys Mini diklaim cukup untuk 10 hari pemakaian. Kalau backlight-nya dimatikan, perangkat malah diyakini mampu beroperasi sampai lima bulan lamanya sebelum akhirnya perlu diisi ulang.

Di Amerika Serikat, Logitech MX Keys Mini saat ini telah dipasarkan seharga $100, sama persis seperti MX Keys versi full-size. Konsumen bisa memilih di antara tiga opsi warna yang berbeda (rose, pale gray, dan graphite), akan tetapi versi Mac-nya cuma tersedia dalam satu warna saja.

Sumber: Logitech.

Mechanical Keyboard Epomaker NT68 Dirancang untuk Menggantikan Keyboard Bawaan Laptop

Sejumlah laptop gaming terbaru Alienware dapat dikonfigurasikan dengan mechanical keyboard spesial bikinan Cherry MX. Sebagian orang bakal melihat ini sebagai diskriminasi, sebab kalangan non-gamer pemilik MacBook pun sebenarnya juga pantas menggunakan mechanical keyboard. Sayangnya Apple tidak ada kontrak kerja sama dengan Cherry MX.

Alternatifnya, kita tentu bisa membeli mechanical keyboard yang wireless dan berukuran ringkas, namun itu berarti keyboard bawaan MacBook bakal sia-sia dan menganggur begitu saja. Kalau menurut produsen mechanical keyboard Epomaker, lebih baik keyboard bawaan itu ditutupi saja. Ditutupi dengan apa? Dengan mechanical keyboard tentu saja.

Kira-kira begitulah gagasan utama di balik produk bernama Epomaker NT68 ini. Secara mendasar, ia merupakan sebuah mechanical keyboard dengan layout 65% (tanpa F-row dan numpad) dan konektivitas Bluetooth. Namun yang membuatnya unik adalah bagaimana ia dirancang untuk diletakkan di atas keyboard bawaan MacBook ataupun laptoplaptop lain, sehingga penggunanya bisa mengetik dengan nyaman selagi laptop masih berada di atas pangkuannya.

Definisi nyaman itu tentu diwujudkan lewat mechanical switch di balik setiap tombolnya. Epomaker menawarkan sejumlah pilihan switch, namun konsumen tak perlu khawatir seandainya semua yang ditawarkan itu tidak sesuai dengan seleranya. Pasalnya, keyboard ini sudah mengadopsi rancangan hot-swappable, yang berarti masing-masing switch-nya bisa dilepas dan dipasang kembali tanpa bantuan solder sama sekali.

Epomaker NT68 mengandalkan konektivitas Bluetooth 5.1, dan ia bisa terhubung ke tiga perangkat secara bersamaan. Fitur multi-connection ini penting karena Epomaker NT68 hadir bersama sebuah case yang dapat merangkap peran sebagai stand untuk tablet dan smartphone.

Untuk baterainya, Epomaker mengklaim daya tahan sekitar 20 sampai 80 jam kalau lampu RGB-nya terus menyala. Kalau dimatikan, daya tahannya bisa mencapai 2 sampai 5 minggu tergantung pemakaian. Charging-nya mengandalkan kabel USB-C, dan ia pun juga dapat dihubungkan ke perangkat menggunakan kabel yang sama.

Belum diketahui kapan Epomaker NT68 bakal dijual secara luas dan berapa harganya. Namun yang pasti produk ini bukan satu-satunya opsi pengganti keyboard laptop yang tersedia di pasaran. Alternatifnya juga ada NuPhy NuType F1 yang mengusung konsep serupa, namun dengan layout yang sedikit berbeda dan tanpa mekanisme hot-swap.

Sumber: The Verge.

Keyboard Wireless Terbaru Logitech Diciptakan Khusus untuk Smart TV

Yang namanya smart TV jelas jauh lebih kapabel ketimbang televisi biasa. Namun coba Anda perhatikan remote control-nya: hampir semua mengusung desain minimalis, dan terkadang ini jadi sedikit menyulitkan pengoperasian, terutama saat hendak menginput teks.

Andai ada sebuah keyboard yang dirancang khusus untuk smart TV, yang juga bisa dipakai untuk mengontrol TV secara menyeluruh di samping menginput teks. Well, itulah yang sedang Anda lihat. Dari namanya saja, Logitech K600 TV, sudah ketahuan apa fungsi utamanya.

Logitech K600 TV

Tidak seperti keyboard biasa, K600 TV mengemas sebuah touchpad terintegrasi di sisi kanannya, lengkap beserta D-Pad empat arah layaknya di controller game console. Baris paling atasnya dihuni sederet tombol multimedia (play, pause, dll), dan di sisi kirinya masih ada lagi sejumlah tombol shortcut ekstra untuk melakukan pencarian, kembali ke home screen, dan lain sebagainya.

Membeli keyboard hanya untuk TV mungkin terdengar seperti pemborosan buat Anda. Well, bagaimanapun juga K600 TV masih merupakan sebuah keyboard Bluetooth, dan Anda bebas menggunakannya bersama PC maupun perangkat mobile. Logitech pun telah melengkapinya dengan fitur Easy-Switch sehingga pengguna dapat berganti perangkat dengan mengklik tombol saja.

Logitech K600 TV

Jangkauan Bluetooth-nya bisa sampai 15 meter, sedangkan baterainya bisa tahan sampai sekitar 12 bulan. Charging sama sekali tidak diperlukan di sini, sebab K600 TV menggunakan sepasang baterai AAA.

Di Amerika Serikat, Logitech K600 TV saat ini telah dipasarkan seharga $70. TV yang kompatibel hanya dari Samsung (Tizen), LG (webOS), dan Sony (Android TV), yang dibuat pada tahun 2016 ke atas.

Sumber: Logitech.

Bundel Spesial Resident Evil 2 Versi Remake Datang Bersama Keyboard Bluetooth Antik

Salah satu bintang panggung E3 2018 kemarin adalah Resident Evil 2, remake dari game berjudul sama yang dirilis 20 tahun silam. Capcom pun tidak mau setengah-setengah dalam mengerjakannya. Mereka menggabungkan elemen-elemen unggulan dari seri Resident Evil mereka selama ini, contohnya engine memukau RE 7 serta perspektif kamera RE 5 dan 6.

Tak hanya tahap pengerjaan yang diseriusi Capcom, tahap promosinya pun juga. Di kampung halamannya, Capcom belum lama lini merilis bundel khusus RE 2 Premium Edition. Di dalamnya, terdapat satu benda yang tidak umum, yakni sebuah keyboard Bluetooth.

Namun seperti yang bisa Anda lihat, ini bukan sembarang keyboard Bluetooth. Nuansa RE 2 tampak cukup melekat di perangkat ini, dan Capcom bilang bahwa desainnya terinspirasi dari mesin ketik Lexington yang ada pada game, yang berfungsi untuk menyimpan progress (save game) asalkan pemain memiliki gulungan pitanya (ink ribbon).

Pada kenyataannya, perangkat ini merupakan modifikasi dari keyboard bernama Qwerkywriter S yang memang terinspirasi mesin ketik lawas dan dibanderol $249. Spesifikasinya pun sama, dan kabar baiknya, aspek ini cukup bisa diunggulkan, terbukti dari penggunaan switch mekanis Cherry MX Blue pada masing-masing tombolnya.

Tampilan mesin ketik Lexington dalam game yang dijadikan inspirasi / Capcom
Tampilan mesin ketik Lexington dalam game yang dijadikan inspirasi / Capcom

Gimmick lain yang siap membuat konsumen tersenyum di antaranya adalah kenop di sisi kiri dan kanan atas perangkat yang berfungsi untuk mengatur volume dan scrolling halaman, serta tuas di kiri atas yang bisa dijadikan alternatif tombol Enter. Bagian atasnya pun juga bisa dipakai untuk menyangga smartphone atau tablet yang terhubung.

Produk kolektor biasanya memang dijual cukup mahal, akan tetapi Capcom sepertinya agak melampaui batas di sini. Mereka mematok harga 99.800 yen (± Rp 13,2 juta, bukan typo) untuk RE 2 Premium Edition, atau 75.000 yen (± Rp 9,9 juta) untuk keyboard-nya saja. Padahal, seperti yang saya bilang tadi, keyboard asli yang menjadi basisnya cuma dibanderol $249.

Resident Evil 2 Premium Edition

Sumber: Kotaku dan Variety.

Pakai Keyboard Microsoft Ini, Anda Tak Perlu Lagi Masukkan Password

Microsoft diam-diam mengumumkan keyboard Bluetooth yang sangat menarik. Dijuluki Microsoft Modern Keyboard, ia merupakan penerus dari Surface Keyboard yang dibundel bersama Surface Studio. Penampilannya tergolong identik, akan tetapi ada satu pembaruan yang sangat penting, yaitu integrasi pemindai sidik jari.

Fingerprint sensor ini Microsoft sembunyikan di balik sebuah tombol di antara tombol Alt dan Ctrl di sebelah kanan yang biasanya dihuni oleh tombol Windows kedua. Memanfaatkan fitur Windows Hello, Anda sejatinya bisa masuk ke Windows ataupun sejumlah website hanya dengan meletakkan jari Anda di atas tombol tersebut, tanpa perlu mencantumkan password sama sekali.

Menariknya, keyboard ini ternyata juga kompatibel dengan perangkat non-Windows, Android atau macOS misalnya, asalkan perangkat dilengkapi konektivitas Bluetooth 4.0. Baru juga dibandingkan pendahulunya adalah opsi untuk menggunakannya dengan kabel, dan pairing pun akan otomatis berlangsung saat ia ditancapkan pertama kali ke perangkat.

Microsoft Modern Keyboard

Seperti yang saya bilang, desainnya hampir tidak berubah dibanding Surface Keyboard. Kerangka keyboard masih terbuat dari aluminium yang terasa kokoh dan berat, bahkan Microsoft mengklaimnya sangat tahan banting. Layout tombol-tombolnya pun juga sama dan masih bergaya chiclet.

Belum ada jadwal pemasaran pasti untuk Microsoft Modern Keyboard selain “segera”. Harganya dipatok $130.

Sumber: Engadget dan The Verge.

Penna Ialah Keyboard Mekanik ala Mesin Ketik Untuk Perangkat Bergerak

Metode kendali dengan layar sentuh memang sangat intuitif dan praktis saat kita berinteraksi dengan perangkat bergerak. Namun tentu saja touchscreen bukanlah solusi buat semua kebutuhan. Mayoritas user umumnya akan memanfaatkan aksesori tambahan ketika mereka dituntut bekerja secara mobile. Dan saat ini, ada banyak pilihan keyboard Bluetooth.

Keyboard wireless untuk smartphone dan tablet tersaji dalam berbagai ukuran, namun umumnya arahan desainnya hampir serupa, yaitu mengusung konsep portable. Developer Elretron asal Kalifornia punya gagasan berbeda: bagaimana jika keyboard Bluetooth difokuskan untuk memberikan pengaalaman terbaik saat mengetik, seperti yang disuguhkan oleh mesin ketik ataupun keyboard mekanik buat PC. Itulah alasan di belakang pembuatan Penna.

Penna adalah keyboard Bluetooth yang dirancang buat dipasangkan ke perangkat bergerak. Penampilannya menyerupai versi kecil mesin ketik, memiliki tuas di sisi kiri, keycap klasik, dan lubang di area depan. Namun bukannya tempat keluar-masuk kertas, lubang tersebut ialah stand untuk menaruh tablet ataupun smartphone. Lalu tuasnya sendiri berfungsi buat mengakses fitur macro – dapat di-setup untuk menuliskan kata-kata yang sering Anda pakai.

Penna 1

Keyboard ini menawarkan layout Amerika, Inggris, Jerman, dan Perancis; dengan enam baris tuts tanpa disertai numpad (tenkeyless). Anda dipersilakan memilih dua tipe keycap, yakni jenis diamond yang akurat serta model retro dengan wujud bundar dan frame chrome – terinspirasi dari papan ketik klasik. Tombol-tombol di sana bisa mudah dilepas dan dipasang tanpa membutuhkan alat khusus.

Penna 2

Bagian paling spesial dari Penna terletak pada switch-nya. Ketika produsen keyboard Bluetooth umumnya memakai membran, Elretron memanfaatkan switch mekanik Cherry. Anda dapat memilih switch ‘linear’ seperti Cherry MX Brown dan MX Red, serta Cherry MX Blue dengan sensasi clicky-nya. MX Brown merupakan jenis paling fleksibel, mendukung kegiatan mengetik dan gaming; Red adalah varian paling ringan; sedangkan MX Blue sangat presisi buat mengetik.

Penna tak hanya kompatibel untuk perangkat bergerak. Selain bisa disambungkan ke device Android dan iOS, Anda dapat menggunakannya sebagai periferal input utama di PC. Buat sumber tenaganya, Penna membutuhkan dua buah baterai AA – diklaim mampu menjaganya tetap aktif sampai enam bulan.

Penna tersedia dalam banyak pilihan warna: hitam, putih, baby pink, hijau pastel, serta warna kayu. Selama masa crowdfunding-nya belum berakhir, keyboard tersebut bisa Anda pesan di Kickstarter seharga mulai dari US$ 90 – separuh dari harga retail.

Lofree Adalah Keyboard Mekanik Wireless Berdesain ala Mesin Ketik

Kalau melihat produk yang ada di pasaran, mayoritas keyboard mekanik adalah keyboard gaming. Desain keyboard gaming jelas tidak bisa memenuhi selera semua konsumen, dan jarang sekali terdapat keyboard mekanik yang wireless. Jadi seandainya saya memiliki iMac, opsi terbaik saya tetap Apple Magic Keyboard.

Tidak ada yang salah dari Apple Magic Keyboard. Ia wireless, berukuran ringkas dan cukup nyaman digunakan, namun tidak senyaman keyboard mekanik, terutama di tangan saya yang setiap harinya selalu mengetik. Jadi tidak adakah keyboard mekanik dengan karakteristik seperti Apple Magic Keyboard?

Lofree kompatibel dengan perangkat Windows, Mac, Android maupun iOS / Lofree
Lofree kompatibel dengan perangkat Windows, Mac, Android maupun iOS / Lofree

Ada. Namanya Lofree, dan desainnya bahkan terkesan cukup eksentrik karena mengambil mesin ketik lawas sebagai inspirasinya, lengkap dengan tuts berbentuk bulat. Tapi jangan sekalipun tertipu dengan penampilannya, Lofree murni merupakan keyboard mekanik yang modern.

Switch yang digunakan adalah Gateron Blue, yang diyakini sanggup menghasilkan bunyi klik yang mirip seperti mesin ketik. Layout-nya sengaja disamakan dengan Apple Magic Keyboard, dan pengembangnya tidak lupa menyematkan LED backlight yang bisa diatur intensitas kecerahannya.

Lofree bisa digunakan secara wireless ataupun dengan kabel. Istimewanya, ia bisa menyambung ke tiga perangkat sekaligus via Bluetooth (iMac, laptop Windows dan tablet Android) – ya, Lofree juga kompatibel dengan perangkat Android maupun iOS – dan pengguna tinggal menekan kombinasi tombol numerik untuk berganti antar perangkat.

Baterai Lofree diklaim bisa bertahan selama 15 bulan kalau LED backlight-nya tidak dinyalakan / Lofree
Baterai Lofree diklaim bisa bertahan selama 15 bulan kalau LED backlight-nya tidak dinyalakan / Lofree

Lofree mengemas baterai rechargeable berkapasitas 4.000 mAh. Dalam satu kali charge, daya tahannya diperkirakan bisa mencapai durasi selama 15 bulan, dengan catatan backlight-nya tidak menyala. Fitur auto-sleep juga akan aktif ketika perangkat tidak digunakan setelah beberapa saat guna semakin menghemat baterai.

Buat yang tertarik, Lofree saat ini sedang dipasarkan melalui situs crowdfunding Indiegogo seharga $79, sedangkan harga retail-nya diperkirakan berkisar $99. Terdapat tiga warna yang bisa dipilih: putih, hitam atau turquoise.

Tap Strap Sulap Tangan Anda Menjadi Keyboard Bluetooth

Di tahun 2016 ini, tentunya sebagian besar dari populasi manusia sudah terbiasa mengetik menggunakan layar sentuh. Namun metode seperti itu pastinya kurang efektif saat diterapkan pada perangkat dengan layar berukuran kecil, smartwatch misalnya. Maka dari itu, kita pun beralih ke metode mengetik menggunakan perintah suara.

Akan tetapi perintah suara bukanlah satu-satunya alternatif, masih ada solusi lain yang tidak kalah simpel sekaligus efektif digunakan pada semua perangkat dalam berbagai ukuran. Namanya Tap Strap, dan ia merupakan sebuah wearable keyboard yang akan mengubah tangan Anda menjadi sebuah keyboard Bluetooth.

Tap Strap memiliki wujud seperti brass knuckle atau roti kalung, dengan lubang untuk tiap-tiap jari pengguna. Ia terbuat dari material kain yang fleksibel yang telah ditanami sejumlah sensor untuk mendeteksi pergerakan jari-jari penggunanya.

Setelah dikenakan dan di-pair dengan smartphone, tablet atau smartwatch, Tap Strap siap digunakan selama tangan Anda berada pada suatu permukaan. Permukaan tersebut tak harus datar, bahkan paha Anda sendiri pun bisa dijadikan alas mengetik.

Tap Strap terbuat dari material kain yang fleksibel / Tap Systems Inc.
Tap Strap terbuat dari material kain yang fleksibel / Tap Systems Inc.

Cara kerja Tap Strap sebenarnya cukup simpel, dengan catatan pengguna mau mempelajarinya. Tiap-tiap jari mewakili huruf hidup, sedangkan konsonan diwakili oleh kombinasi sejumlah jari. Contohnya: sentuhkan jempol kanan ke paha, maka huruf “A” akan muncul di layar perangkat, sentuhkan jempol dan telunjuk secara bersamaan, maka huruf “N” yang muncul.

Pengguna memang perlu sedikit menghafalkan pola dan kombinasi jari yang diperlukan untuk tiap-tiap huruf. Tap Strap sendiri datang bersama sebuah aplikasi pendamping yang akan mengajari semua ini dengan cara yang menyenangkan, memadukan panduan visual dan musikal.

Untuk sekarang Tap Strap masih dalam fase pengujian bersama sejumlah pengguna terpilih, akan tetapi pengembangnya berharap bisa segera memasarkan Tap Strap ke publik sebelum akhir tahun 2016 ini juga. Sayang sejauh ini masih belum ada yang bisa memperkirakan banderol harganya.

Sumber: The Verge dan PR Newswire.

LG Luncurkan Versi Kedua dari Keyboard Gulungnya, Rolly Keyboard 2

Masih ingat dengan LG Rolly Keyboard, keyboard Bluetooth unik yang bisa digulung? Rupanya produk ini cukup populer di kampung halamannya, hingga akhirnya LG merilis versi keduanya.

LG Rolly Keyboard 2 membawa sejumlah perbaikan dari pendahulunya. Yang paling utama adalah, deret tombolnya kini ada lima baris ketimbang empat, dimana baris kelimanya merupakan deretan tombol angka beserta tombol fungsi seperti Esc dan F1 – F12.

Konsekuensi dari penambahan deret tombol baru ini adalah dimensinya sedikit membesar ketika digulung. Kalau pendahulunya bisa digulung hingga menjadi balok tipis, versi keduanya kini berbentuk segi lima ketika digulung.

LG Rolly Keyboard 2 kini berbentuk pentagon saat digulung / LG
LG Rolly Keyboard 2 kini berbentuk pentagon saat digulung / LG

Penyempurnaan lainnya mencakup peningkatan jumlah maksimum perangkat yang tersambung menjadi tiga sekaligus, dan pengguna hanya perlu menekan satu tombol untuk berganti dari satu perangkat ke yang lain tanpa harus melakukan pairing ulang.

Ia dilengkapi dengan sepasang penyangga kecil yang berfungsi sebagai dock untuk smartphone dengan ukuran layar minimal 4 inci. Tidak ada charger yang menemaninya, satu baterai AAA saja sudah bisa menghidupi Rolly Keyboard selama sekitar 3,5 bulan menurut LG.

Meski terdengar menjanjikan, khususnya buat para pengguna yang hampir setiap saat selalu mobile, sayangnya belum ada keterangan terkait ketersediaan LG Rolly Keyboard 2 di negara lain selain Korea Selatan, dimana LG berencana memasarkannya seharga 129 ribu won, atau sekitar 1,5 juta rupiah.

Sumber: SlashGear.