Cara Mudah Menghitung Laba Bersih dengan Microsoft Excel

Laba bersih menjadi salah satu ukuran keberhasilan suatu perusahaan dan menjadi fokus utama dalam laporan keuangan. Laba bersih mencerminkan sejauh mana perusahaan dapat menghasilkan keuntungan setelah mengurangkan semua biaya operasional dan pajak.

Penghitungan laba bersih merupakan langkah penting dalam menganalisis kesehatan keuangan suatu perusahaan. Laba bersih atau net income adalah selisih antara pendapatan total dan biaya total selama periode tertentu.

Kini, penghitungan laba bersih tidak perlu dilakukan secara manual lagi. Anda dapat memanfaatkan Microsoft Excel untuk menghitungnya dengan lebih cepat. Artikel ini akan memberi panduan untuk Anda menghitung laba bersih menggunakan Microsoft Excel. Namun, sebelum itu, kita pahami terlebih dahulu apa itu laba bersih.

Definisi Laba Bersih

Laba bersih adalah sisa keuntungan yang diperoleh suatu perusahaan setelah mengurangkan semua biaya dan pajak dari pendapatan total. Ini mencakup semua penghasilan dan pengeluaran perusahaan, termasuk penjualan produk atau jasa, biaya produksi, biaya operasional, serta beban pajak.

Dikutip dari Accountingtools, pengukuran laba bersih merupakan salah satu indikator utama profitabilitas perusahaan, bersama dengan margin kotor dan pendapatan sebelum pajak.

Rumus menghitung Laba Bersih= Total Laba Kotor – Total Biaya

Cara Menghitung Laba Bersih dengan Microsoft Excel

  • Buka Microsoft Excel di perangkat Anda
  • Catat total laba kotor dan semua biaya pengeluaran, termasuk biaya sewa, biaya operasional, biaya marketing, pajak, dll sesuai pengeluaran bisnis Anda.
  • Sebelum menghitung laba bersih, jumlahkan terlebih dahulu total biaya pengeluaran.

  • Untuk menghitung laba bersih, silakan ketik =sel laba kotor – total biaya pengeluaran lalu klik Enter. Dalam contoh ini maka =C8-C16 dimana C8 menunjukkan total laba kotor, sementara C16 menunjukkan total biaya pengeluaran.

  • Klik Enter dan nilai laba bersih akan terhitung.

Laba bersih bukan hanya sekadar angka dalam laporan keuangan, namun juga mencerminkan kesehatan dan keberlanjutan suatu perusahaan. Dalam dunia bisnis yang dinamis, memahami faktor-faktor yang memengaruhi laba bersih adalah kunci untuk mengelola keuangan perusahaan dengan bijaksana dan memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan.

Menggunakan Microsoft Excel untuk menghitung laba bersih dapat menghemat waktu dan memastikan akurasi perhitungan keuangan perusahaan Anda. Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat mengelola data keuangan dengan lebih efisien dan membuat keputusan bisnis yang lebih tepat berdasarkan laba bersih yang terperinci.

Cara Menghitung Laba Bersih Perusahaan dengan Mudah

Salah satu ukuran keberhasilan suatu perusahaan adalah mengetahui laba bersihnya. Pendapatan bersih mewakili uang yang tersisa setelah membayar biaya. Ini juga biasa disebut laba bersih.

Profitabilitas bersih adalah indikator penting untuk mengukur bisnis e-commerce dan ritel, karena peningkatan pendapatan tidak selalu berarti peningkatan profitabilitas. DailySocial.id akan menjelaskan kepadamu lewat artikel ini mengenai laba bersih sampai cara menghitung laba bersih perusahaan.

Apa yang Dimaksud dengan Laba Bersih?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia versi online, laba bersih adalah “selisih antara total pendapatan dan total pengeluaran dalam jangka waktu tertentu”. Sedangkan Bank Indonesia mendefinisikan laba bersih sebagai laba yang diperoleh dalam tahun buku berjalan setelah dikurangi taksiran kewajiban perpajakan (laba bersih).

Laba bersih adalah laba perusahaan setelah dikurangi semua biaya dari pendapatan kotor. Surplus tahunan merupakan parameter yang selalu digunakan untuk menilai earning power perusahaan karena memperhitungkan semua biaya yang dikeluarkan. Investor, pemberi pinjaman, dan pesaing dapat menggunakan informasi ini untuk menentukan seberapa baik kinerja perusahaan. Laba bersih merupakan faktor yang tidak dapat diabaikan bahkan saat merumuskan rencana atau strategi bisnis yang sudah berjalan.

Pengeluaran yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam menjalankan usahanya meliputi barang yang dibeli, biaya tenaga kerja, biaya utilitas, sewa, dan biaya lain yang terkait dengan menjalankan perusahaan. Laba bersih negatif berarti perusahaan mengalami kerugian selama periode tersebut. Laba bersih diakui dalam laporan laba rugi perusahaan pada akhir periode pembukuan.

Laba bersih mewakili uang yang didapatkan dari bisnis setelah membayar biayanya. Oleh karena itu laba bersih yang dilaporkan merupakan indikator sebenarnya dari perkembangan perusahaan. Kedua, fungsi laba bersih berbeda dengan pencatatan pendapatan atau pertumbuhan penjualan. Beberapa perusahaan melaporkan penjualan yang lebih tinggi, tetapi laba bersih sebenarnya lebih rendah. Artinya profitabilitas perusahaan kurang baik.

Pengusaha harus berusaha untuk membuat laba bersih tertentu. Konsistensi ini menunjukkan bahwa bisnis berkembang secara berkelanjutan dan berpotensi untuk terus berkembang di masa mendatang. Laba bersih adalah bagaimana perusahaan menabung untuk kebutuhan masa depan, melunasi hutang, melakukan investasi, memproduksi produk baru, merekrut karyawan baru, dan membayar keuntungan kepada investor, dan banyak hal lainnya.

Fungsi dari Laba

Laba bersih menunjukkan laba terbaru mu atau berapa banyak uang yang Kamu miliki di penghujung hari.

Tujuan dari setiap toko online yang sukses adalah menghasilkan laba bersih yang konsisten setiap bulan. Ini menunjukkan bahwa perusahaan Kamu tumbuh secara berkelanjutan atau berkelanjutan. Sekali lagi, pertumbuhan ini diharapkan di masa depan.

Perusahaan yang berkembang dapat menyimpan laba bersihnya untuk biaya masa depan dan membayar utangnya. Selain itu, dapat digunakan untuk berinvestasi dalam proyek, produk, atau karyawan baru, atau untuk mendistribusikan kepada investor.

Faktor Biaya Apa Saja yang Bisa Mempengaruhi Laba Bersih?

Laba bersih termasuk biaya tetap dan variabel. Biaya variabel disebut juga biaya produksi. Diproduksi atau dijual sebagai akibat langsung dari pembuatan atau pembelian produk, dan dapat berubah berdasarkan jumlah produk yang dikeluarkan. Dimulai dengan awal produksi, termasuk pengemasan, pengiriman, mesin yang digunakan untuk membuat produk, dan upah orang yang membuat produk.

Selain itu, terdapat penyusutan peralatan yang digunakan untuk memproduksi produk dan utilitas ruangan tempat produk diproduksi. Sangat mudah bagi pemilik bisnis e-commerce yang tidak memproduksi produknya sendiri. Biaya variabel termasuk jumlah yang Kamu bayarkan untuk membeli produk yang Kamu jual.

Seperti yang Kamu ketahui, biaya tetap lebih stabil dan cenderung tidak berubah secara signifikan dari waktu ke waktu. Ini termasuk biaya kantor, gaji karyawan yang tidak terlibat dalam produksi produk, pajak, dan sebagainya. Sejauh menyangkut biaya pemasaran, manfaat dan sewa, ini juga harus diperhitungkan.

Cara Menghitung Laba Bersih Perusahaan

Menghitung laba bersih adalah tugas akuntan perusahaan. Untuk mendapatkan angka yang akurat, akuntan harus berhati-hati saat menyusun pembukuannya. Perangkat lunak akuntansi yang terintegrasi dengan platform manajemen pengeluaranmu akan membantu Kamu menghitung pendapatan bersih mu.

Rumus untuk menghitung laba bersih adalah total pendapatan dikurangi total biaya. Namun untuk mendapatkan total pendapatan dan total pengeluaran, kita perlu melewati beberapa perhitungan. Pertama, lihat total penjualan. Kurangi harga pokok penjualan, biaya operasional, biaya non-operasional, dan pajak. Kemudian tambahkan keuntungan non-jual. Rinciannya:

Total penjualan

– Harga pokok penjualan

= Laba kotor

– Biaya operasional

= Laba operasional

– Biaya non-operasional

= Laba kotor minus pengeluaran

+ Laba non-operasional

= Laba sebelum pajak

– Pajak

= Laba bersih

Untuk lebih memahami rumus laba bersih, mari kita lihat studi kasus berikut!

Laba kotor toko baju shinta tahun 2020 adalah Rp 35.000.000. Laba kotornya tidak dikurangi dengan biaya lain seperti; Pajak (Rp 3.500.000), biaya operasional usaha (Rp 4.200.000), total pinjaman bank 1 tahun (Rp 12.000.000). Dengan demikian, laba bersih toko kue susi 2020 adalah: 

Rp35.000.000 – (3.500.000 + Rp 4.200.000 + Rp12.000.000) = Rp15.300.000 

Dengan demikian, laba bersih Toko Pakaian Shinta pada tahun 2020 adalah Rp 15.300.000.

Sebagai alternatif, untuk menghitung margin laba bersih, bagi laba bersih dengan pendapatan kotor dan kalikan dengan 100 menggunakan rumus berikut:

Margin Laba Bersih = (Laba Bersih / Total Penjualan) x 100

Pertimbangkan studi kasus berikut untuk melihat bagaimana rumus diterapkan. 

Perusahaan A dan Perusahaan B memiliki margin laba bersih masing-masing sebesar 15% dan 18%. Kedua perusahaan tersebut masing-masing mencapai omzet sebesar Rp 150.000.000.

Berapa laba bersih yang dihasilkan oleh masing-masing perusahaan?

Langkah 1: Tuliskan rumusnya terlebih dahulu

Laba Bersih = Laba Bersih / Penjualan

Laba Bersih = Laba Bersih x Penjualan

Langkah 2: Hitung laba bersih untuk setiap bisnis

Perusahaan A:

Laba Bersih = Laba Bersih x Penjualan = 15% x Rp 150.000.000 = Rp 22.500.000.

Perusahaan B:

Laba Bersih = Laba Bersih x Penjualan = 18% x Rp 150.000.000 = Rp 27.000.000.

Dengan hadirnya artikel ini semoga bisa membantumu dalam menghitung laba bersih perusahaan mu dan bermanfaat untuk keuntungan di masa depan. 

Apa itu ROE dan Bagaimana Rumus Menghitungnya?

Setelah mengetahui apa itu ROI, seharusnya kamu sudah tidak asing lagi dengan ROE atau return of equity. Biasanya ROE ini digunakan untuk menunjukkan kepada investor seberapa efisiennya bisnis yang kita jalani.

Selain ROE, ada juga yang disebut sebagai ROA yaitu return of assets. Mungkin kamu masih bingung apa sih perbedaan ROE dan ROA? Lalu, apa itu ROE (return of equality)?

Yuk, simak penjelasan berikut!

Apa itu Return of Equity?

ROE atau return of equity adalah jenis return perusahaan yang mencerminkan kinerja perusahaan yang sedang kamu jalani. Namun, berbeda dengan jenis return lainnya, ROE akan berisi data perolehan laba bersih dengan modal yang sudah ditetapkan.

Pada ilmu ekonomi, return of equity adalah sebuah ukuran untuk membandingkan pendapatan bersih perusahaan dengan jumlah total modal investor. 

Sementara dalam istilah saham ROE memiliki definisi sebagai jumlah pendapatan bisnis bersih per dana investor yang masuk.

Dikutip dari Investopedia, ROE disebut juga sebagai pengembalian aset bersih karena ekuitas pemegang saham dengan aset perusahaan dikurangi dengan utang. Selain itu ROE juga dianggap sebagai ukuran profitabilitas perusahaan dan seberapa efisiennya dalam menghasilkan keuntungan.

Definisi ROE menurut para ahli

Hery (2015: 230) 

ROE adalah rasio yang digunakan untuk mengukur keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan laba bagi para pemegang saham. ROE dianggap sebagai representasi dari kekayaan pemegang saham atau nilai perusahaan. 

Kasmir (2014:202) 

Return On Equity adalah perbandingan antara laba bersih dengan modal (modal inti) perusahaan. Rasio ini menunjukkan tingkat persentase yang dapat dihasilkan ROE sangat penting bagi para pemegang saham dan calon investor, karena ROE yang tinggi berarti pula dan kenaikan ROE akan menyebabkan kenaikan saham. 

Fahmi (2012:99) 

Berpendapat bahwa “Rasio laba bersih setelah pajak terhadap modal sendiri digunakan untuk mengukur tingkat hasil pengembalian dari investasi para pemegang saham”.

Ryan (2016: 113)

Untuk mengukur rate of return (tingkat imbalan hasil) ekuitas, para analis sekuritas dan pemegang saham umumnya sangat memperhatikan rasio ini, semakin tinggi ROE yang dihasilkan perusahaan, maka semakin tinggi harga sahamnya

Kegunaan ROE dalam bisnis

ROE ini memiliki banyak manfaat atau kegunaan terutama untuk investor, apa saja kegunaan ROE? Berikut ringkasannya!

1. Sebagai ukuran profitabilitas perusahaan

Sebelum melakukan investasi, biasanya para investor akan melihat seberapa tinggi perusahaan tersebut menghasilkan profit. Sehingga dengan adanya return of equity , investor visa melihat dan mengambil keputusan terkait investasi saham dengan lebih mudha.

2. Menggambarkan perusahaan setiap tahunnya

Perusahaan yang memiliki ROE stabil dan terus berkembang adalah perusahaan yang ideal. Hal ini juga bisa menjadi salah satu poin bagi investor untuk melihat profil bisnis perusahaan di waktu yang akan datang apakah bisa terus berkembang dan terus mendatangkan profit atau justru akan merosot. 

3. Sebagai dasar tolak ukur keuntungan bisnis di masa yang akan datang

ROE juga sering digunakan sebagai tolak ukur untuk memprediksi prospek bisnis di masa yang akan datang. Mungkin kamu bertanya-tanya ROE yang bagus untuk saham atau ROE yang bagus berapa persen? Nah, apabila perusahaan kamu memiliki ROE minimal 1.0 atau lebih, maka bisa diprediksi kemungkinan tingkat ROE selanjutnya akan meningkat dan apabila hasil ROE mendekati angka 0 artinya perusahaan tersebut tidak bisa mengelola modal secara efisien untuk menghasilkan pendapatan.

Lau berapa standar ROE menurut Bank Indonesia? Menurut standar BI, return of equity yang baik adalah bisa mencapai angka 12%.

4. Faktor utama perusahaan dalam mengelola aset

Kegunaan ROE yang terakhir adalah sebagai tolak ukur perusahaan dalam mengelola modal, seperti yang disebutkan di atas apabila nilai ROE di bawah 0 atau ROE minus artinya perusahaan tersebut tidak mampu menghasilkan profit sesuai ekspektasi, bahkan jika sudah mendapatkan investasi dari investor sekalipun.

Perbedaan ROE dan ROA

Seperti yang kamu ketahui sebelumnya ROE digunakan sebagai tolak ukur perusahaan dalam mengelola modal menjadi pendapatan. Hal ini tentunya berbeda dengan ROA atau return of assets.

ROA adalah sebuah metrik yang diukur dari nilai aset yang dimiliki sebuah perusahaan. Jadi secara tidak langsung, ROA digunakan untuk mengukur seberapa efisien perusahaan dalam mengelola aset untuk bisa menghasilkan profit atau keuntungan dalam bentuk persentase.

Faktor yang mempengaruhi ROE

Tidak hanya modal saja yang bisa mempengaruhi nilai ROE, ada beberapa faktor yang mempengaruhinya yaitu:

Laba bersih

Laba bersih juga sering digunakan sebagai dasar ukuran ROE, biasanya unsur-unsur yang memiliki hubungan dengan pengukuran laba adalah penghasilan atau beban.

Ekuitas

Ekuitas sering ditemui dalam laporan keuangan neraca yang merupakan jumlah modal hak kepemilikan seseorang atas aset perusahaan. Jenis ekuitas yang sering ditemui adalah modal yang diterima, saham, dividen, dan laba ditahan.

Utang

Utang juga memiliki pengaruh terhadap nilai ROE, karena semakin tinggi utang perusahaan biasanya ROE yang dihasilkan juga akan semakin kecil.

Rasio likuiditas

Faktor terakhir yang mempengaruhi ROE adalah likuiditas berupa piutang yang diberikan perusahaan kepada pihak lain, apabila likuiditas ini tidak lancar juga bisa menyebabkan nilai ROE berpengaruh buruk.

Rumus menghitung ROE

Untuk menghitung ROE kamu bisa menggunakan rumusnya sebagai berikut:

Rumus ROE = Pendapatan Bersih : Modal 

Atau juga bisa menggunakan rumus seperti berikut,

Rumus ROE = (Omzet – Biaya) : Modal

Contoh soal ROE dan penyelesaiannya

Pada tahun 2020, PT. ABC mendapatkan penghasilan bersih sebesar Rp300 juta, dan memiliki modal pribadi Rp450 juta. Maka ROE PT. ABC adalah?

Rumus ROE  

= Rp300 juta : Rp450 juta

=  0,75

Artinya ROE PT. ABC adalah 0,75, dan angka ini masih tergolong kecil karena masih di bawah angka 1 dan PT.ABC belum bisa melakukan balik modal pada tahun tersebut.

Itulah definisi dan cara menghitung ROE (return of equity) yang wajib kamu ketahui, apalagi jika kamu juga merupakan pelaku usaha. 

Apa itu ROI, Rumus, dan Contohnya Dalam Marketing?

Bagi seorang pelaku usaha salah satu tujuan perusahaan yang selalu ingin dituju adalah keuntungan dari adanya investasi, mungkin kamu yang saat ini sebagai tim keuangan, pemasaran, atau pelaku usaha sekalipun sudah tidak asing dengan sebutan ROI ata singkatan dari return on investment.

ROI menjadi satu hal yang penting yang harus dipahami oleh pelaku usaha karena ROI nantinya akan menjadi tolak ukur atau penilaian keuntungan sebuah perusahaan.

Di artikel ini DailySocial akan menjelaskan apa itu ROI dan contoh perhitungannya.

Yuk, simak penjelasan berikut!

Apa itu ROI?

Return on investment atau ROI adalah tindakan untuk menghasilkan sebuah rasio untung dan rugi investasi yang dihasilkan dari pemasaran digital.  Atau bisa juga sebuah rasio yang digunakan untuk mengevaluasi efisiensi investasi yang dilakukan oleh perusahaan.

Jadi secara umum ROI adalah profit yang didapatkan dari jumlah aset investasi perusahaan.

Sehingga dengan adanya perhitungan ROI nantinya akan membantu untuk menganalisis ulang rencana investasi suatu aset. 

Perhitungan ROI juga biasanya dibutuhkan oleh investor yang akan melakukan investasi pada sebuah perusahaan, nantinya ROI akan dijadikan sebuah bahan referensi sekaligus evaluasi untuk mengambil keputusan investasi secara tepat.

ROI juga nantinya akan menghasilkan dua kemungkinan yaitu nilai positif dan negatif, apabila ROI mendapatkan nilai positif maka investasi bisa dijalankan, tetapi apabila ROI menunjukkan angka negatif maka investasi harus segera dicabut.

Seperti penjelasan sebelumnya, ROI juga bisa dihasilkan dari pemasaran digital atau sebuah campaign.

Pengertian ROI menurut para ahli

Setelah mengetahui definisi ROI atau return on investment secara teori, kamu juga bisa mengetahui definisi ROI dari para ahli ekonomi seperti berikut:

Kasmir (2015) 

Rumus ROI digunakan sebagai rasio pengembalian atau hasil (return) atas aktiva yang digunakan suatu pihak dalam perusahaan. Sementara, ROI adalah skala pengukur efektivitas manajemen suatu transaksi investasi.

Syamsudin (2011) 

ROI atau Return on Investment adalah skala perbandingan antara laba bersih setelah pajak dengan total aktiva.

Rahardjo (2009) 

ROI adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan dalam investasi yang mereka lakukan.

Rumus menghitung ROI

ROI merupakan hasil keuntungan atau profit yang dihasilkan dari investasi sebuah perusahaan, sehingga bisa disebut juga sebagai rasio laba bersih terhadap biaya. Rumus ROI adalah sebagai berikut.

ROI = (Pendapatan Investasi – Biaya Investasi) / Biaya Investasi x 100%

Contoh perhitungan ROI:

Apabila kamu melakukan investasi sebesar Rp15 juta dan menghasilkan penjualan sebesar Rp20 juta, artinya laba yang diperoleh adalah Rp5 juta.

Maka untuk menghitung ROI atau return on investment-nya adalah dengan menggunakan rumus di atas:

ROI = (Rp 20 juta – Rp15 juta) / Rp15 juta x 100%

ROI = 33,3%

Sehingga return on investment yang akan kamu dapatkan berjumlah 33,3%

Faktor yang mempengaruhi ROI

Tinggi atau rendahnya ROI yang dihasilkan dari sebuah investasi tentunya disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya adalah:

1. Profit Margin

Yaitu sebuah keuntungan operasional yang dinyatakan dalam bentuk persen dan jumlah penjualan bersih. Profit margin ini nantinya akan mengukur tingkat keuntungan perusahaan yang akan dihubungkan dengan penjualannya.

2. Turnover

Turnover biasanya akan berasal dari aset operasional atau juga tingkat perputaran aktiva yang digunakan untuk biaya operasional yaitu kecepatan berputarnya suatu aset operasional dalam periode tertentu.

Dengan adanya ROI, pelaku usaha juga bisa melihat seberapa efisiennya sebuah perusahaan untuk memanfaatkan aktiva guna kegiatan operasional dan juga dapat digunakan untuk melihat ukuran profitabilitas perusahaan.

Manfaat analisis ROI

Tentunya selain sebagai bahan evaluasi dan referensi dalam investasi, analisis ROI juga memiliki beberapa manfaat untuk perusahaan yaitu:

  1. Analisis ROI dapat digunakan untuk sebagai pembanding penggunaan modal pada perusahaan sejenis.
  2. Analisis ROI juga digunakan untuk mengukur alokasi biaya dan modal dari masing-masing divisi.
  3. Digunakan untuk mengukur profitabilitas produk yang dihasilkan perusahaan.
  4. Analisis ROI bisa digunakan sebagai bahan referensi untuk mengambil keputusan apabila perusahaan melakukan ekspansi.
  5. ROI digunakan untuk perencanaan keuangan dan manajemen perusahaan.

Return on Investment dalam pemasaran

Tidak hanya dalam dunia keuangan saja, istilah ROI juga sering digunakan dalam pemasaran atau marketing. ROI marketing adalah tindakan untuk menghasilkan sebuah rasio untung dan rugi investasi yang dihasilkan dari pemasaran digital.

Contoh ROI dalam marketing bisa dilihat dari penggunaan strategi pemasaran, karena pemasaran digital juga bisa digunakan sebagai bentuk investasi perusahaan. Ada beberapa jenis pemasaran digital yang bisa digunakan sebagai investasi dan menghasilkan ROI di antaranya campaign marketing, social media marketing, dan email marketing.

Bahkan, penggunaan email marketing sebagai strategi pemasaran perusahaan bisa lebih menguntungkan dibandingkan social media marketing.

Direct Marketing Association (DMA) menyebutkan bila ROI email marketing menghasilkan return $40 untuk setiap $1 yang dibelanjakan. Bahkan, channel marketing lainnya tidak bisa menyentuh angka return ini.

Jika, ditanya ROI yang bagus berapa persen maka jawabannya adalah penggunaan email marketing bisa meningkatkan ROI atau return on investment sampai 3800% apabila segmentasi dan personilasinya dilakukan secara maksimal dan tepat.

Disclosure: Artikel ini bekerja sama dengan MTARGET.

Menghitung Rasio Profitabilitas: Jenis, Manfaat, dan Contoh

Laba, keuntungan, atau profit mungkin bukan istilah asing yang sering kamu temukan dalam proses keuangan sebuah usaha. Nah, selain istilah laba, keuntungan, atau profit, ternyata ada satu istilah yang memiliki makna hampir sama di antara ketiganya yaitu rasio profitabilitas.

Biasanya istilah rasio profitabilitas digunakan dalam ilmu akuntansi, mungkin bagi kamu yang baru terjun ke dunia keuangan belum terlalu familiar dengan istilah rasio profitabilitas,

Namun, jangan khawatir karena DailySocial akan membagikan ringkasan terkait rasio profitabilitas. Yuk, cari tahu lebih dalam tentang rasio profitabilitas sekarang juga!

Apa itu rasio profitabilitas?

Dikutip dari laman investopedia, rasio profitabilitas adalah ukuran metrik keuangan yang digunakan untuk menilai kemampuan sebuah bisnis untuk menghasilkan pendapatan yang relatif terhadap aktivitas dana operasional, neraca aset, ekuitas pemegang saham dari waktu ke waktu menggunakan data dari periode yang ditentukan.

Rasio profitabilitas juga biasanya digunakan oleh analisis keuangan dan investor sebagai bahan evaluasi, karena investor biasanya akan mencari perusahaan yang memiliki rasio tinggi. Sebab dengan tingginya sebuah laba, arus kas, atau pendapatan sebuah perusahaan artinya kinerja keuangannya juga berjalan dengan baik.

Pengertian rasio profitabilitas menurut para ahli

Para ahli atau pakar juga sudah memiliki definisi khusus untuk rasio profitabilitas, di antaranya adalah:

Susan Irawati (2006)

Rasio keuntungan atau profitability ratios adalah rasio yang digunakan untuk mengukur efisiensi penggunaan aktiva perusahaan atau merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu (biasanya semesteran, triwulanan dan lain-lain) untuk melihat kemampuan perusahaan dalam beroperasi secara efisien.

Agus Sartono (2010)

Rasio profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri.

Kasmir (2011)

Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan.

Manfaat rasio profitabilitas

Setelah mengetahui definisi rasio profitabilitas, maka kamu juga wajib tahu apa saja manfaat dan fungsi dari rasio profitabilitas selain sebagai bahan evaluasi untuk investor.

  1. Sebagai bahan evaluasi perusahaan terkait keuangan dari waktu ke waktu, untuk melihat perkembangan laba perusahaan.
  2. Digunakan investor sebagai bahan penilaian perusahaan.
  3. Untuk mengetahui seberapa besar laba atau keuntungan yang didapatkan oleh perusahaan dalam periode tertentu.
  4. Bisa juga sebagai bentuk pembanding keuangan terutama laporan laba dengan periode sebelumnya.
  5. Untuk mengetahui berapa jumlah laba bersih setelah dikurangi pajak dan modal.
  6. Sebagai bahan untuk menilai produktivitas perusahaan melalui pengelolaan dana untuk modal.
  7. Sebagai pengukur untuk mengetahui laba kotor atas penjualan bersih.
  8. Mengukur laba bersih yang dihasilkan dari dana total aset dan ekuitas.
  9. Menjadi tolak ukur dalam penilaian yang akan dilakukan bank terhadap perusahaan.
  10. Menjadi tolak ukur penilaian bagi trader  saham, untuk melihat apakah saham perusahaan kamu layak dibeli atau tidak.

Jenis-jenis rasio profitabilitas dan cara menghitungnya

Rasio profitabilitas memiliki berbagai jenis dan tentunya setiap jenisnya juga memiliki rasio profitabilitas rumus yang berbeda. Berikut jenis-jenis rasio profitabilitas dalam keuangan perusahaan:

1. Rasio Pengembalian Aset

Rasio pengembalian aset atau return on assets ratio adalah rasio profitabilitas untuk menilai persentase laba yang dihasilkan oleh perusahaan terkait total aset agar efisien. Sebuah perusahaan yang bisa mengelola asetnya dengan baik dapat dilihat dari rasio pengembalian aset.

Rumus rasio pengembalian aset:

ROA = Laba Bersih : Total Aset

Contoh sebuah perusahaan memiliki laba bersih sebesar Rp150 juta dengan total aset Rp50 juta. Maka, ROA perusahaan ini adalah:

ROA = 150 juta : 50 juta = 3%

2. Rasio Pengembalian Penjualan

Rasio pengembalian penjualan atau return on sales ratio adalah rasio profitabilitas yang menampilkan laba perusahaan setelah dikurangi upah pekerja, bahan baku, sebelum dikurangi bunga atau pajak.

 Rumus rasio pengembalian penjualan atau ROS adalah:

ROS = (Laba sebelum pajak dan bunga : Penjualan) x 100%

Contoh perhitungan ROS adalah sebagai berikut:

PT ABC menghasilkan keuntungan sebelum pajak sebesar Rp200 juta dengan penjualan sebesar Rp2 miliar.

ROS = (Rp200 juta : Rp2 miliar) x 100% = 0,1%

3. Margin laba bersih

Margin laba bersih atau juga net profit margin adalah rasio profitabilitas yang digunakan untuk menghitung persentase laba bersih sebelum dikurangi pajak terhadap pendapatan yang diperoleh dari hasil penjualan. Margin laba bersih juga terkadang disebut sebagai profit margin ratio.

Untuk menghitung net profit margin  adalah sebagai berikut:

Net Profit Margin = Laba bersih setelah pajak : Penjualan

Contoh untuk menghitung net profit margin:

Laba bersih setelah pajak adalah Rp750 juta dengan pendapatan penjualan bersih adalah Rp980 juta.

Net profit margin = Rp750 juta : Rp980 juta = 0,76%

4. Margin Laba Kotor

Selain margin laba bersih, margin laba kotor atau gross profit margin juga masuk ke dalam rasio profitabilitas yang digunakan untuk menghitung persentase laba kotor terhadap pendapatan yang telah dihasilkan dari penjualan.

Rumus menghitung margin laba kotor:

Gross profit margin = (Laba kotor : total pendapatan) x 100%

Contoh:

Laba kotor Perusahaan ABC adalah Rp56juta dengan total pendapatan Rp78 juta. Maka gross profit margin perusahaan tersebut adalah:

Gross profit margin = (Rp56 juta : Rp78 juta) x 100% = 71%

5. Rasio Pengembalian Ekuitas

Return on Equity Ratio (ROE) adalah rasio profitabilitas dalam menilai kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba hasil dari investasi pemegang saham yang dibuat dalam bentuk persentase.

Rumus rasio pengembalian ekuitas:

ROE = Laba bersih setelah pajak : Ekuitas pemegang saham

Contoh perhitungan rasio pengembalian ekuitas:

Berdasarkan laporan keuangan Desember 2021, PT ABC memiliki laba bersih setelah pajak sebesar Rp700 juta dengan total ekuitas pemegang saham adalah Rp900 juta. Maka rasio pengembalian ekuitasnya sebagai berikut:

ROE = Rp700 juta : Rp900 juta = 77,7%

6. Pengembalian Modal yang Digunakan

Pengembalian modal yang digunakan atau return on capital employed (ROCE) adalah rasio profitabilitas yang berguna untuk menilai keuntungan perusahaan dari modal yang digunakan dalam bentuk persen.

Rumus pengembalian modal yang digunakan ada dua jenis yaitu:

ROCE = Laba sebelum pajak dan bunga : Modal Kerja

ROCE = Laba sebelum pajak dan bunga : (Total aset – Kewajiban)

7. Earning Per Share (EPS)

Earning per share adalah jenis rasio profitabilitas yang digunakan untuk melakukan penilaian tingkat kemampuan per lembar saham dalam menghasilkan laba untuk perusahaan yang kamu kelola, EPS juga digunakan sebagai indikator keberhasilan sebuah perusahaan.

Rumus EPS adalah sebagai berikut:

EPS = (Laba bersih setelah pajak – Dividen Saham Preferen) : Jumlah saham biasa yang beredar

8. Return on Investment (ROI)

ROI atau return on investment adalah jenis rasio profitabilitas yang penghitungnya dari laba bersih setelah dikurangi pajak terhadap total dana aktiva. Semakin tinggi ROI sebuah perusahan, maka semakin baik kondisi keuangannya.

Rumus ROI adalah sebagai berikut:

ROI = ((Laba atas investasi – investasi awal) : Investasi) x 100%

Contoh perhitungan ROI, sebuah perusahaan melakukan investasi sebesar Rp500 juta dan mendapatkan penjualan sebesar 500 unit. Kemudian, dari penjualan tersebut perusahaan itu mendapatkan keuntungan sebesar Rp650 juta. Diketahui juga keuntungan investasi adalah Rp150 juta dan modal investasi awal adalah Rp500 juta.\

ROI = ((Rp650 juta – Rp500 juta) : Rp500 juta) x 100 = 30%

ROI yang diperoleh adalah 30%.

Nah, itu adalah manfaat, jenis, rumus, dan contoh menghitung rasio profitabilitas. Untuk memantau rasio profitabilitas kamu juga bisa menggunakan software akuntansi online.

Key Performance Index (KPI), Pengukur Kinerja dalam Bisnis

Pengukuran sebuah kinerja dalam bisnis penting untuk dilakukan untuk mengetahui posisi bisnis saat ini dan menentukan strategi ke depannya. Anda bisa melakukan pengukuran kinerja ini dengan menggunakan key performance index (KPI).

Apa itu key performance index? Apa karakteristik yang menunjukkan bahwa sebuah alat ukur itu merupakan key performance index? Simak penjelasannya di bawah ini.

Apa Itu Key Performance Index?

Key performance index atau key performance indicator adalah sebuah matriks atau alat ukur untuk mengukur performa kinerja suatu bisnis atau perusahaan. Hasil dari pengukuran menggunakan KPI dapat membantu menggambarkan efektivitas bisnis dalam mencapai goals.

Sebuah alat ukur dapat dikatakan sebagai key performance index apabila memiliki karakteristik berikut ini:

  • Memiliki target apa yang hendak dicapai.
  • Sering digunakan (regular measurements)
  • Diketahui oleh manajemen.
  • Semua orang dalam perusahaan atau organisasi telah mengerti.
  • Berorientasi pada outcome.
  • Memiliki ambang batas untuk membedakan antara nilai target dan nilai aktual.
  • Memiliki efek yang signifikan dan positif.

Menentukan KPI tidak bisa dilakukan dengan sembarangan, melainkan perlu perencanaan yang matang. Salah satu hal yang perlu disiapkan oleh perusahaan sebelum menentukan KPI adalah menetapkan tujuan atau misi yang hendak dicapai, karena hal ini menjadi dasar penentuan KPI.

Kemudian, agar KPI bisa berfungsi dengan optimal, KPI harus ‘SMART’ atau bersifat scientific, measurable, achievable, reliable, dan memiliki time bound.

 

key performance index

 

Jenis-Jenis Key Performance Index

KPI terbagi menjadi dua jenis, yakni KPI Finansial dan KPI non-finansial. Berikut ini adalah contoh dari masing-masing jenis KPI tersebut.

KPI Finansial

KPI jenis ini digunakan untuk mengukur kinerja yang berkaitan dengan keuangan. Contohnya antara lain adalah KPI yang digunakan untuk mengukur laba kotor (gross profit), laba bersih (net profit), margin laba kotor (gross proft margin), margin laba bersih (net profit margin), dan rasio lancar (current ratio).

KPI Non-Finansial

Sebaliknya, KPI non-finansial merupakan KPI yang tidak secara langsung mempengaruhi keuangan, contohnya antara lain:

  • Matriks kepuasan pelanggan
  • Rasio pelanggan berulang terhadap pelanggan baru
  • Pangsa pasar
  • Perputaran tenaga kerja

Demikian informasi mengenai key performance index sebagai alat ukur kinerja dalam bisnis atau organisasi. Jika Anda berencana menetapkan KPI untuk membantu mencapai tujuan bisnis Anda, pastikan KPI tersebut memenuhi kaidah SMART seperti yang telah dijelaskan di atas.

Cara Sederhana Menghitung Laba Bersih Bisnis Kecil dan Menengah

Dalam bisnis, Anda tentu sudah tidak asing lagi dengan istilah laba. Laba terbagi menjadi dua jenis, yaitu laba bersih dan laba kotor. Laba, khususnya laba bersih, memiliki peran yang sangat penting dalam bisnis. Cara menghitung laba bersih berbeda dengan laba kotor. Simak definisi laba bersih di bawah ini sebelum masuk ke pembahasan cara menghitung laba bersih.

Definisi Laba Bersih

Laba bersih atau net profit adalah keuntungan bersih yang didapatkan oleh sebuah bisnis dari hasil penjualan. Kata ‘bersih’ di sini maksudnya adalah nilai keuntungan yang didapat sudah dikurangi dengan beban pengeluaran dan pajak penghasilan.

Laba bersih juga sering disebut dengan keuntungan murni dari penjualan. Nilai dari laba bersih sangat penting bagi sebuah bisnis. Mengapa? Karena laba bersih adalah goal dari setiap bisnis.

Mendapatkan laba bersih, terlebih lagi dengan nilai yang tinggi, merupakan impian dari setiap bisnis. Selain itu, nilai laba bersih juga bisa menjadi indikator penilaian apakah promosi yang dilakukan bisnis berhasil atau tidak.

Perbedaan Laba Bersih dan Laba Kotor

Selain laba bersih, ada juga laba kotor. Laba kotor merupakan kesulurahan pendapatan dari penjualan. Nilai laba kotor ini belum dikurangi dengan semua pengeluaran untuk produksi, promosi, dan lainnya. Sehingga, laba kotor bukanlah keuntungan murni dari sebuah penjualan.

Semakin besar nilai laba kotor tidak menjamin bahwa penjualan menghasilkan keuntungan yang besar. Masih terdapat kemungkinan bahwa besarnya nilai laba kotor juga diiringi dengan besarnya nilai produksi.

Cara Menghitung Laba Bersih

Menghitung laba bersih sebenarnya cukup mudah. Bagian sulit hanyalah saat mengumpulkan data yang dibutuhkan, seperti jumlah total pendapatan dan jumlah pengeluaran.

Dari definisinya, Anda mungkin sudah mengetahui cara menghitung laba bersih. Berikut ini adalah rumus menghitung laba bersih:

 

cara menghitung laba bersih

 

Laba kotor sama dengan total pendapatan yang didapatkan hasil dari penjualan. Sedangkan, beban adalah total pengeluaran untuk penjualan tersebut. Sehingga, secara sederhana, laba bersih bisa didapatkan dengan menghitung total pendapatan – total pengeluaran.

Setelah Anda mengikuti cara menghitung laba bersih di atas, Anda bisa mendapatkan nilai keuntungan murni dari hasil penjualan Anda. Dengan rutin menghitung laba bersih, Anda bisa melihat apakah terdapat kenaikan keuntungan atau tidak. Kemudian, Anda juga bisa meninjau strategi penjualan Anda untuk mendapatkan laba bersih yang lebih besar.