[Review] ASUS ExpertBook B1400, Laptop Kerja yang Tahan Lama

Pandemi mendorong proses digitalisasi secara masif, termasuk mengubah dalam pekerjaan dan pembelajaran. Permintaan laptop meningkat signifikan untuk memenuhi kebutuhan bekerja dari rumah (WFH) dan sistem pembelajaran hybrid.

Inovasi teknologi yang tersemat di laptop juga turut berkembang. Seperti yang kita ketahui, bentuk laptop semakin ringkas dengan masa pakai baterai panjang untuk menunjang mobilitas yang tinggi, tenaganya lebih powerful dengan rangkaian fitur cerdas, dan jenisnya beragam untuk menangani kebutuhan pengguna yang berbeda-beda.

Kali ini DailySocial Gadget telah kedatangan laptop bisnis ExpertBook B1 series terbaru dari ASUS, yakni ExpertBook B1400. Laptop 14 inci untuk memenuhi kebutuhan bisnis para pelaku UMKM, startup, hingga sekolah dan dapat diandalkan sebagai laptop operasional. Lantas apa yang ditawarkan oleh ASUS ExpertBook B1400? Berikut review selengkapnya.

Keamanan Berlapis

Review-ASUS-ExpertBook-B1400-3

Kenapa harus memilih laptop bisnis? Salah satu alasan utamanya karena sistem keamanan yang mumpuni. Dengan rancangan yang lebih tangguh agar data di dalamnya tidak mudah rusak dan dilengkapi berbagai lapisan keamanan seperti enkripsi hingga kemampuan sentralisasi manajemen unit yang dapat dikontrol oleh tim manajemen IT.

Lapisan keamanan pertama terdapat di pembaca sidik jari (fingerprint) yang sudah terintegrasi dengan Windows Hello di tombol power. Berkat fitur tersebut, pengguna dapat masuk ke dalam sistem operasi Windows 10 tanpa harus repot-repot mengetikkan password, kinerjanya lumayan responsif dengan catatan jari bersih dan tidak basah.

Review-ASUS-ExpertBook-B1400-4

Privasi juga sangat diperhitungkan oleh ASUS pada ExpertBook B1400. Laptop ini telah dilengkapi dengan fitur privacy shield pada kameranya, sehingga privasi penggunanya tetap terjaga. Fitur ini diaktifkan secara manual oleh pengguna sehingga tidak dapat diretas oleh siapapun.

Menambah lapisan keamanannya, ExpertBook B1400 dilengkapi dengan Trusted Platform Module (TPM) 2.0, yaitu sebuah chip khusus untuk kebutuhan enkripsi data di dalam laptop. Chip ini memungkinkan data selalu aman melalui fitur enkripsi, bahkan tidak dapat diakses meski SSD atau HDD yang ada di dalamnya dipindahkan ke perangkat lain.

Konektivitas Lengkap

Review-ASUS-ExpertBook-B1400-5

Selain sistem keamanan yang unggul, sebagai laptop bisnis ExpertBook B1400 dilengkapi dengan berbagai opsi konektivitas port I/O yang sangat lengkap. Di sebelah kanan bodi terdapat slot Kensington Lock untuk mengikat/mengunci laptop sehingga terhindar dari kehilangan karena pencurian. Kemudian ada port LAN gigabit RJ-45, satu port USB 2.0 Type-A, combo audio jack 3,5 mm, dan microSD card reader. Sementara, di sisi kiri terdapat port DCIN untuk mengisi daya, Thunderbolt 4, VGA D-Sub, HDMI, dan dua port USB 3.2 Gen 2 Type-A.

Review-ASUS-ExpertBook-B1400-6

Port Thunderbolt 4 yang hadir dengan interface USB Type-C ini tak hanya hadir sebagai fasilitas transfer data berkecepatan tinggi hingga 40 Gbps, tetapi juga dapat digunakan sebagai display output hingga dua monitor 4K, serta fasilitas pengisian daya cepat melalui fitur USB Power Delivery. Sedangkan menurut ASUS, port VGA D-Sub masih dibutuhkan karena banyak perusahaan dan pelaku bisnis yang menggunakan perangkat lama yang masih memanfaatkan fasilitas konektivitas melalui port VGA D-Sub.

Untuk koneksi nirkabelnya, ExpertBook B1400 memiliki Bluetooth 5.1 dan WiFi 6 (802.11 ax) yang menawarkan kecepatan hingga 2,4 Gbps. Dilengkapi teknologi WiFi Master dengan fitur WiFi SmartConnect dan WiFi Stabilizer yang memungkinkan laptop dapat terkoneksi dengan router yang memiliki kualitas sinyal paling baik secara otomatis, jangkauannya lebih luas, serta dapat mengingat hotspot seluler yang Anda sambungkan dan memprioritaskan koneksi ke sana saat terdeteksi.

AI Noise-Canceling Audio

Bagi yang bekerja dari rumah dan di mana saja sambil menjalankan bisnis sambil bepergian, konferensi video telah menjadi kegiatan rutin. Agar komunikasi jarak jauh berjalan lancar, ASUS membekalinya dengan AI noise-canceling audio yakni ClearVoice Mic dan ClearVoice Speaker.

Fitur ini dapat ditemukan di aplikasi MyASUS, yang memastikan bahwa pengguna dapat mendengar dan didengar dengan jelas dalam skenario apa pun. Pada ClearVoice Mic terdapat empat mode, yaitu normal, basic, single presenter, dan multi-presenter. Kemudian ClearVoice Speaker akan menyaring semua kebisingan sekitar kecuali suara manusia.

Di mode single presenter, teknologi AI noise cancelation akan menyaring berbagai kebisingan di latar belakang dan hanya memperjelas suara orang di depan laptop. Sementara, mode multi-presenter memungkinkan sistem menangkap sinyal suara dari beberapa orang sekaligus yang berada di depan laptop dan disampaikan pada volume yang sama.

Desain Elegan

Kesan profesional langsung terasa ketika saya unboxing, laptop ini tampil sangat serius dalam balutan warna Star Black yang terinspirasi dari alam semesta dengan bintang-bintang di langit malam. ASUS menggabungkan elemen arsitektur ke dalam desain ExpertBook B1400 dengan tepi khas pada sudutnya untuk memberikan tampilan unik yang elegan.

Perangkat ini memiliki dimensi yang ringkas, 323,4×215,65 mm dengan ketebalan 19,2 mm dan bobot 1,45 kg. Kontruksinya tangguh dengan struktur khusus yang telah teruji tahan terhadap guncangan dan benturan. Ia mengadopsi desain struktural multilayer, cover bagian atas terbuat dari aluminum alloy dan sepotong baja yang dipasang di antara bagian C dan D untuk meningkatkan kekuatannya.

Laptop ini juga memiliki HDD protection package dengan bracket dan sponge untuk mengurangi getaran hard drive. Serta, telah mengantongi sertifikasi lolos uji ketahanan berstandar militer AS MIL-STD 810H, sehingga laptop ini dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama.

Dimensi yang ringkas diperoleh berkat penggunaan NanoEdge Display dengan bezel tipis 6,4 mm di sisi samping dan 12,5 mm di atas dengan screen-to-body ratio mencapai 84%, namun bagian bezel tersebut masih terbuat dari plastik. Layar 14 incinya beresolusi FHD dalam aspek rasio 16:9 dan sudah tersertifikasi low-blue light emmission dari TÜV Rheinland dengan tingkat radiasi cahaya biru yang rendah dan aman untuk mata dalam penggunaan jangka panjang.

ASUS menggunakan engsel ErgoLift yang memiringkan keyboard ke posisi mengetik yang lebih nyaman dan layarnya dapat dibuka hingga 180 derajat untuk memudahkan kolaborasi maupun berbagi tampilan. Walaupun ringkas, ExpertBook B1400 memiliki keyboard berukuran penuh dengan tuts yang memiliki lebar pitch 19,05 mm yang meningkatkan akurasi pengetikan. Keyboard-nya sudah spill-resistant yang dapat mencegah kerusakan saat tak sengaja tertumpah minuman.

Review-ASUS-ExpertBook-B1400-10

Ukuran touchpad ExpertBook B1400 lebih besar dari laptop rata-rata dan halus saat disentuh karena memiliki lapisan kaca. Serta, telah mendukung Windows 10 multi-touch dan multi-gesture dengan gerakan hingga 4 jari yang memudahkan saat beralih aplikasi atau layar.

Tentu saja, fitur NumberPad 2.0 menjadi daya tarik lain. Keypad numerik dengan LED-illuminated yang terintegrasi pada touchpad ini menawarkan kemudahan input data. Untuk mengaktifkan atau menonaktifkannya cukup sentuh sensor di kanan atas touchpad dan sentuh ikon di kiri atas untuk memilih salah satu dari dua tingkat kecerahan. Anda juga dapat mengakses aplikasi kalkulator dengan cepat, caranya usap dari ikon kiri atas ke segala arah pada NumberPad.

Review-ASUS-ExpertBook-B1400-11

Hardware & Performa

Untuk menangani kebutuhan bisnis dan penggunaan sehari-hari, ExpertBook B1400 ditenagai prosesor Intel Core generasi ke-11, tersedia mulai dari Intel Core i3-1115G4, i5-1135G7, dan hingga i7-1165G7. Unit review ASUS ExpertBook B1400 yang saya uji merupakan varian Intel Core i5-1135G7 yang membawa konfigurasi 6 core dan 12 thread dengan thermal design power 28 Watt.

Ditopang RAM 8GB DDR4 yang masih single-channel, namun disediakan satu slot SO-DIMM DDR4 untuk melakukan upgrade. Olah grafisnya mengandalkan integrated graphics baru Intel Iris Xe, dan discrete graphics NVIDIA GeForce MX330.

Untuk penyimpanan, ExpertBook B1400 dilengkapi dengan sistem dual-storage yang menggabungkan kecepatan SSD dan kapasitas penyimpanan data yang luas HDD. Meliputi slot PCIe 3.0 NVMe M.2 yang mendukung hingga 1 TB M.2 SSD dan slot STD 2.5” SATA HDD dengan kapasitas maksimum 2 TB.

ASUS merancang ExpertBook B1400 agar mudah di-maintenance. Tim IT dapat mengakses berbagai komponen utama seperti memori RAM dan penyimpanan tanpa perlu membuka seluruh bagian laptop. Dengan demikian, proses maintenance dapat berjalan lebih cepat sehingga menghemat waktu dan tenaga.

Fitur baru ASUS Intelligent Performance Technology (AIPT) juga tersedia di laptop ini, teknologi ini mengkombinasikan sistem pendingin dan berbagai sensor untuk mengoptimalkan performa atau daya tahan baterai. AIPT memungkinkan prosesor berjalan hingga TDP 30W secara terus menerus guna memenuhi kebutuhan komputasi yang lebih berat.

Selain mode performance, terdapat juga mode balanced untuk tugas sehari-hari yang butuh performa konsisten dan tetap irit daya. Serta, mode whisper yang akan membatasi putaran kipas, cocok untuk keperluan ringan yang tidak memerlukan daya komputasi besar seperti browsing, menonton video, dan membuat laporan. Untuk berpindah antar mode, pengguna cukup menekan kombinasi tombol Fn + F atau lewat aplikasi MyASUS di pengaturan hardware.

Verdict

Kalau dibandingkan dengan laptop mainstream, laptop binis ASUS ExpertBook B1400 memang menawarkan berbagai kelebihan. Terutama aspek keamanan yang lebih kuat termasuk desain tangguh sehingga dapat digunakan sebagai laptop operasional dalam jangka waktu yang lama dan memiliki konektivitas port I/O yang sangat lengkap.

Sebagai laptop bisnis, komponen di dalam ExpertBook B1400 juga dapat dikonfigurasi lebih lanjut untuk memenuhi persyaratan kinerja, keamanan, dan budget. Laptop ini hadir dalam berbagai varian dan dibanderol dengan harga yang terjangkau mulai dari Rp9.703.000 untuk memenuhi berbagai kebutuhan bisnis yang berbeda.

Sparks

  • Desain elegan dengan kontruksi tangguh
  • Sistem keamanan berlapis
  • Konektivitas sangat lengkap termasuk port Thunderbolt 4
  • Ditenagai prosesor Intel Core generasi ke-11

Slacks

  • Bodi cukup ringkas, namun masih agak tebal dan berat daripada laptop mainstream terbaru ASUS seperti seri VivoBook

 

MSI Luncurkan Dua Laptop Bisnis Baru, Summit E13 Flip Evo dan Summit E16 Flip

Sungguh menarik melihat perkembangan pasar laptop. Brand yang tadinya berfokus di segmen bisnis kini mendulang sukses di ranah gaming, Lenovo contohnya. Sebaliknya, merek yang akarnya terbentuk di industri gaming justru kini ikut mencicipi peruntungan di ranah laptop bisnis, lihat saja MSI.

MSI sebenarnya sudah memperkenalkan seri laptop bisnisnya sejak tahun lalu, namun untuk tahun 2021 ini, mereka sudah menyiapkan dua model anyar yang cukup menarik, yaitu Summit E13 Flip Evo dan Summit E16 Flip. Keduanya lagi-lagi mempertahankan gaya desain yang minimalis serta elegan, dengan rangka yang terbuat dari bahan aluminium utuh yang dibentuk dengan teknik CNC machining. Satu tebalnya 14,9 mm (E13), satu lagi 16,85 mm (E16).

Seperti yang bisa ditebak dari namanya, Summit E13 Flip Evo hadir membawa layar sentuh IPS 13,4 inci beresolusi FHD+, sedangkan Summit E16 Flip dengan layar sentuh IPS 16 inci beresolusi QHD+. Keduanya sama-sama mengandalkan engsel 360 derajat dan aspect ratio 16:10 yang memiliki porsi vertikal lebih banyak daripada 16:9. MSI turut menyediakan aksesori stylus yang bisa ditempelkan secara magnetis ke bagian samping laptop.

Satu hal yang sangat mencuri perhatian saya adalah perbedaan tampilan keyboard pada kedua model. Bukan sekadar berbeda layout, akan tetapi tampilan font pada tiap-tiap tombol juga berbeda; E13 kelihatan elegan sebagaimana mestinya, sedangkan E16 masih kelihatan mirip seperti milik laptop gaming. Saya curiga hal ini ada kaitannya dengan spesifikasi yang diusung oleh masing-masing model.

Keduanya memang sama-sama ditenagai oleh prosesor Intel generasi ke-11, akan tetapi cuma E16 saja yang dapat dikonfigurasikan dengan kartu grafis RTX 30 Series, yang tentu saja sangat bisa diandalkan untuk gaming seandainya dibutuhkan. Sebaliknya, E13 cuma memiliki opsi Intel Iris Xe, meski itu pun sudah tergolong cukup kapabel untuk ukuran chip grafis terintegrasi. Baterainya sendiri diklaim tahan sampai sekitar 20 jam pemakaian.

Guna semakin memaksimalkan performanya, MSI tak lupa membekali keduanya dengan SSD PCIe Gen 4. Lalu seandainya membutuhkan kapasitas penyimpanan ekstra, ada slot kartu microSD yang bisa dipekerjakan. Urusan konektivitas, kedua laptop sama-sama mengemas chip Wi-Fi 6E serta port Thunderbolt 4.

Sayangnya sejauh ini MSI masih bungkam soal harga dan ketersediaannya. Selain stylus, MSI nantinya juga akan menawarkan aksesori lain berupa USB-C Docking Station guna menyulap perangkat menjadi semacam workstation dengan konektivitas yang lengkap.

Sumber: SlashGear dan MSI.

Dell Juga Merilis Laptop Latitude 9420, Pertama dengan Teknologi Intel Visual Sensing

Dell telah mengumumkan banyak produk baru menjelang CES 2021 yang akan digelar secara virtual pada 11-14 Januari mendatang. Termasuk monitor dan laptop yang dirancang untuk membantu bekerja lebih cerdas, kolaborasi lebih mudah, dan memberi fleksibilitas lebih besar saat bekerja di rumah.

Rangkaian monitor Dell terbaru dibahas di sini dan Dell dipastikan akan memperbarui lini laptop Latitude 9000, 7000, dan 5000 series. Salah satunya ialah Dell Latitude 9420, laptop bisnis ultra-premium berlayar 14 inci.

Guna mendukung aktivitas work from home, Dell Latitude 9420 hadir dengan speakerphone internal mumpuni, empat mikrofon terintegrasi, dan teknologi kamera yang lebih baik yang secara otomatis mengoreksi cahaya dan latar belakang. Sehingga pengguna bisa lebih percaya diri dalam setiap panggilan video.

Untuk menjaga privasi, Dell juga menghadirkan fitur SafeShutter. Umumnya laptop-laptop bisnis memang dilengkapi dengan penutup kamera fisik, namun masih ada resiko di mana pengguna lupa menutupnya setelah melakukan panggilan video. Sementara, fitur SafeShutter pada Dell Latitude 9420 ini menggunakan rana otomatis yang akan memblokir webcam saat tidak digunakan.

dell-juga-merilis-laptop-latitude-9420

Laptop ini akan tersedia dalam dua model form factor, yakni model clamshell atau laptop standar dengan layar beresolusi FHD+. Serta, versi convertible 2-in-1 dengan layar sentuh beresolusi QHD+. Layar tersebut memiliki tingkat kecerahan maksimum 500 nit, mendukung 100% sRGB, dan diproteksi lapisan pelindung Corning Gorilla Glass 6 DX.

Prosesor Intel Core hingga i7 generasi ke-11 akan mentenagai Dell Latitude 9420, didukung konektivitas super cepat macam WiFi 6E atau 5G LTE, dan dua port Thunderbolt 4. Serta, menjadi salah satu yang pertama membawa teknologi Intel Visual Sensing.

Salah satu fungsi teknologi Intel Visual Sensing ialah untuk mendeteksi keberadaan pengguna menggunakan AI, di mana saat pengguna jauh – laptop akan secara otomatis mengunci atau masuk dalam mode sleep. Sebaliknya saat pengguna dekat, dapat membuka kunci layar dengan cepat.

Untuk mengoptimalkan performa, Dell Latitude 9420 juga dilengkapi dengan sistem pendingin baru yang mengandalkan kipas pendingin ganda. Didukung fitur deteksi thermal adaptif yang dapat secara otomatis mengoptimalkan kinerja kipas dengan menyesuaikan gaya penggunaan.

Harga Dell Latitude 9420 dibanderol mulai US$1.949 atau sekitar Rp27,3 jutaan. Bagi yang menginginkan ukuran layar yang lebih besar, Dell juga menyediakan Latitude 7520 dengan layar 15 inci dan menawarkan resolusi 4K UHD. Namun detail laptop ini belum terungkap semuanya.

Sumber: GSMArena

Razer Book 13 Adalah Laptop Non-Gaming dengan Layar 16:10

Kemunculan Razer Pro Click dan Pro Type beberapa bulan lalu menunjukkan ketertarikan produsen periferal gaming untuk menyasar kalangan konsumen yang lebih luas. Tampaknya ini memang sedang menjadi tren. September lalu misalnya, MSI sempat meluncurkan jajaran laptop bisnis, memperlengkap portofolionya yang sebenarnya sudah mencakup laptop untuk kreator konten.

Razer jelas tidak mau kalah. Hari ini mereka memperkenalkan Razer Book 13, sebuah laptop yang difokuskan untuk menunjang produktivitas. Dilihat sepintas, wujudnya nampak seperti Razer Blade Stealth 13 yang sudah dicat ulang dengan warna lain, tapi pada kenyataannya laptop ini punya beberapa perbedaan yang membuatnya lebih ideal untuk bekerja ketimbang bermain game.

Perbedaan yang paling utama terletak pada layarnya. Razer Book 13 mengemas panel 13,4 inci dengan aspect ratio 16:10, membuatnya sedikit lebih tinggi daripada yang aspect ratio-nya 16:9 – 1920 x 1200 pixel dibanding 1920 x 1080 pixel – sehingga bisa memuat lebih banyak konten dalam satu tampilan.

Di sini lagi-lagi kita bisa melihat bagaimana Razer mengikuti tren terkini, sebab Dell XPS 13 generasi terbaru yang diungkap September lalu juga menggunakan aspect ratio yang sama. Selain full-HD, terdapat juga varian Book 13 yang mengusung layar sentuh beresolusi 4K. Pada varian touchscreen ini, Razer tak lupa menambatkan kaca Gorilla Glass 6, lengkap beserta lapisan anti-reflektif.

Secara fisik, Book 13 juga sedikit lebih ringkas daripada Blade Stealth, dengan dimensi 295,6 x 198,5 x 15,2 mm dan bobot cuma 1,4 kg. Mengapit keyboard-nya adalah sepasang speaker yang mendukung teknologi THX Spatial Audio. Keyboard-nya sendiri sudah dilengkapi pencahayaan RGB, sesuatu yang mungkin tidak akan pernah dilupakan oleh Razer.

Untuk spesifikasinya, Book 13 ditenagai oleh prosesor Intel generasi ke-11, dengan Core i7-1165G7 pada varian termahalnya. Ketimbang mengandalkan GPU terpisah untuk mengolah grafik, Book 13 memercayakan urusan itu sepenuhnya pada GPU terintegrasi Intel Iris Xe, yang sendirinya jauh lebih perkasa daripada chip grafis bawaan prosesor generasi sebelumnya.

Melengkapi spesifikasinya adalah RAM hingga 16 GB dan SSD sampai 512 GB. Baterainya tercatat punya kapasitas 55 Wh, dan Razer memastikan bahwa Book 13 sudah memenuhi sertifikasi Intel Evo, yang berarti baterainya bisa tahan sampai setidaknya 9 jam pemakaian (untuk varian dengan layar full HD), serta bisa terisi ulang lebih cepat dari biasanya.

Penggunaan prosesor Intel generasi ke-11 berarti kedua port USB-C yang terdapat pada Book 13 adalah port Thunderbolt 4. Razer pun tak lupa menyertakan port USB-A 3.2 Gen 2, port HDMI 2.0, serta slot kartu microSD. Secara internal, Book 13 hadir membawa dukungan Wi-Fi 6 dan Bluetooth 5.1.

Razer Book 13 saat ini sudah dijual dengan harga mulai $1.200. Varian termahalnya yang mengemas layar sentuh 4K dan prosesor Core i7 tadi dihargai $2.000.

Sumber: Razer.

Lenovo ThinkPad X1 Nano Adalah Laptop Premium dengan Bobot Kurang dari 1 Kg

Lenovo hari ini memperkenalkan sejumlah laptop baru. Namun dari semua perangkat anyar yang diumumkan, setidaknya ada dua model yang menurut saya sangat mencuri perhatian, yaitu ThinkPad X1 Nano dan ThinkBook 15 Gen 2.

Kita mulai dari ThinkPad X1 Nano lebih dulu, yang diproyeksikan sebagai laptop bisnis kelas flagship. Embel-embel “Nano” pada namanya mengindikasikan bahwa fisik laptop ini lebih ringkas daripada mayoritas perangkat lain di kelasnya. Benar saja; tebal bodi X1 Nano hanya 13,87 mm, dan bobotnya malah cuma berada di kisaran 907 gram.

Lebih istimewa lagi, Lenovo rupanya masih bisa menjejalkan komponen-komponen premium di sasis sekecil itu. X1 Nano ditenagai oleh prosesor Intel Core i7 generasi ke-11, lengkap beserta chip grafis terintegrasi Intel Iris Xe yang terbukti sangat cekatan, bahkan untuk urusan gaming sekalipun.

Melengkapi spesifikasinya adalah RAM LPDDR4x 16 GB dan SSD PCIe 1 TB pada konfigurasi termahalnya. X1 Nano tercatat memiliki baterai berkapasitas 48 Wh, dan Lenovo mengklaim daya tahannya bisa mencapai angka 17 jam.

Bodi enteng rupanya bukan satu-satunya highlight dari X1 Nano. Ia juga merupakan ThinkPad modern pertama yang mengemas layar dengan aspect ratio 16:10 ketimbang 16:9. Tentu saja kita perlu berterima kasih pada Microsoft selaku pihak yang memopulerkan tren layar yang meninggi ketimbang melebar, dan belakangan memang mulai banyak pabrikan yang mengadopsi tren ini, Dell salah satunya.

Layarnya sendiri memiliki bentang diagonal 13 inci dengan resolusi 2160 x 1350 pixel, serta telah mendukung teknologi Dolby Vision. Perangkat turut dilengkapi sistem audio Dolby Atmos, serta empat buah mikrofon omnidirectional supaya suara pengguna bisa terdengar jelas di tengah sesi video conference.

Lanjut ke ThinkBook 15 Gen 2, laptop ini bisa dibilang agak nyeleneh hanya karena satu fitur: ia memiliki slot khusus untuk menyimpan TWS. Ya, Anda tidak salah baca. Laptop ini dibundel bersama sebuah TWS, dan kebetulan TWS-nya punya rumah sendiri di laptop-nya. Selama tersimpan, tentu saja baterainya akan di-charge secara otomatis.

Lebih keren lagi, TWS ini akan terhubung secara otomatis ke laptop setiap kali dikeluarkan dari wadahnya yang terintegrasi dengan sasis laptop. Di masa-masa seperti sekarang di mana laptop hampir selalu kita pakai untuk video conference, solusi cerdas semacam ini jelas bakal sangat memudahkan, apalagi mengingat TWS-nya juga mengusung sepasang mikrofon serta mendukung pengoperasian berbasis gesture.

Adanya kompartemen khusus untuk menyimpan TWS sempat membuat saya curiga bahwa bodi laptop ini cukup tebal. Namun ternyata saya salah, sebab tebalnya tidak sampai 19 mm, dan bobotnya juga tidak terlampau berat di angka 1,7 kg.

Terkait spesifikasi, ThinkBook 15 Gen 2 ditawarkan dalam tiga varian yang berbeda. Di posisi teratas, ada ThinkBook 15p i yang ditenagai oleh kombinasi prosesor Intel generasi ke-10 dan kartu grafis Nvidia GTX 1650. Varian ini juga mengemas layar yang telah lulus uji sertifikasi warna dari X-Rite Pantone.

Varian yang kedua adalah ThinkBook 15 Gen 2 i yang dibekali prosesor Intel generasi ke-11, lengkap beserta chip grafis Intel Iris Xe. Terakhir, tersedia pula ThinkBook 15 Gen 2 AMD yang mengusung prosesor AMD Ryzen 4000 Series. Ketiga varian sama-sama mengemas layar 15,6 inci beresolusi 1080p.

Mengenai harga dan ketersediaan, Lenovo ThinkPad X1 Nano rencananya akan dijual dengan harga mulai $1.399 pada kuartal keempat tahun ini juga. ThinkBook 15 Gen 2 di sisi lain akan segera dipasarkan dengan harga awal $549.

ThinkPad X1 Fold sudah mulai dijual

Dalam kesempatan yang sama, Lenovo turut mengumumkan bahwa mereka pada akhirnya sudah mulai memasarkan ThinkPad X1 Fold, laptop spesial dengan layar foldable yang Lenovo perkenalkan pertama kali pada bulan Januari lalu.

Sekadar mengingatkan, X1 Fold sangatlah unik karena Anda tak akan menemukan keyboard di laptop ini. Sebagai gantinya, seluruh permukaan sisi dalamnya didominasi oleh layar OLED 13,3 inci yang fleksibel. Bayangkan saja Samsung Galaxy Fold, tapi dengan dimensi yang jauh lebih besar.

Versi final X1 Fold mengandalkan prosesor Intel dengan arsitektur Lakefield, lengkap beserta RAM LPDDR4x 8 GB dan SSD NVMe 1 TB pada varian termahalnya. Yang cukup membuat saya terkesan adalah, Lenovo berhasil membenamkan itu semua ke dalam sasis dengan bobot hanya 999 gram.

Lenovo mematok harga mulai $2.499 untuk X1 Fold. Cukup mahal mengingat harga ini belum termasuk aksesori opsional seperti keyboard Bluetooth yang dapat dilipat, stylus serta easel stand.

Sumber: Lenovo dan Windows Central.

Laptop Layar Ganda Lenovo ThinkBook Plus Kini Telah Tersedia di Indonesia

Setelah mejeng pertama kali di ajang CES pada bulan Januari kemarin, Lenovo ThinkBook Plus akhirnya mendarat secara resmi di Indonesia. Laptop bisnis yang satu ini unik karena, seperti yang bisa kita lihat, ada layar tambahan pada cover penutupnya.

Layar ekstra ini merupakan touchscreen berukuran 10,8 inci dengan resolusi full-HD. Namun yang membuatnya semakin unik adalah, panel yang digunakan bukan panel LCD biasa, melainkan panel e-ink yang umum dipakai di perangkat e-reader. Warna yang ditampilkan memang cuma hitam-putih, akan tetapi layar e-ink dari dulu dikenal sangat irit daya, dan hal itu tetap berlaku di sini.

Bagi yang rutin membuka file PDF setiap harinya, laptop ini bakal sangat cocok buat mereka. Daripada membuka dokumen di layar utama, kenapa tidak membukanya di layar depan saja yang memang dirancang untuk membaca. Selagi mengulas dokumen, pengguna juga bisa mencorat-coret langsung di atasnya menggunakan stylus Lenovo Precision Pen yang termasuk dalam paket penjualan.

Ketimbang mengandalkan baterai rechargeable, stylus ini justru menerima asupan dayanya dari satu baterai AAAA. Lenovo percaya ini jauh lebih praktis daripada harus mengisi ulang stylus-nya secara berkala, apalagi mengingat satu baterai AAAA itu diyakini bisa menenagai perangkat sampai sekitar 400 hari.

Anotasi dokumen baru satu dari sederet kegunaan layar depan ini, sebab tentu saja pengguna juga dapat memanfaatkannya untuk membuat catatan, atau malah menumpahkan kreativitasnya dalam bentuk gambar. Fungsi-fungsi lain seperti mengecek kalender maupun notifikasi email juga dapat dilakukan lewat layar depannya, dan yang terpenting, semua ini bisa dilakukan tanpa harus membuka laptop terlebih dulu (selama perangkat memang dalam keadaan menyala/standby).

Buat yang khawatir kemudahan seperti ini bakal disalahgunakan oleh orang lain, Anda bisa tenang mengetahui bahwa ThinkBook Plus telah dilengkapi sensor sidik jari yang terintegrasi pada tombol power sebagai mode otentikasinya. Terkait ketahanan fisik, Lenovo memastikan layar depannya ini cukup tangguh berkat lapisan kaca Gorilla Glass yang memproteksi.

Kalaupun kita mengabaikan layar depannya sejenak, ThinkBook Plus tetap merupakan sebuah laptop bisnis yang memikat. Spesifikasinya cukup mumpuni dengan mengandalkan prosesor quad-core Intel Core i7-10510U, RAM DDR4 16 GB, SSD tipe NVMe berkapasitas 512 GB, dan baterai sebesar 45 Wh. Layar utamanya sendiri merupakan panel IPS 13,3 inci dengan resolusi 1080p.

Di tanah air, Lenovo ThinkBook Plus saat ini sudah bisa dibeli seharga Rp23.900.000. Buat 50 pembeli pertama, Lenovo juga akan menyertakan headset noise-cancelling ThinkPad X1 senilai Rp2,6 juta, plus layanan garansi Premier Support selama 3 tahun.

ASUS Hadirkan ExpertBook B9450, Laptop Bisnis Premium Dengan Project Athena

Pandemi covid-19 sempat melemahkan angka penjualan laptop ASUS. Namun setelah banyak perusahaan menerapkan bekerja dari rumah (WFH), kebutuhan akan laptop justru meningkat dan demand-nya kembali pulih.

Banyaknya batasan di tengah pandemi ini, tren pembelian laptop pun bergeser lewat platform online. Begitu menurut Head of Public Relations and e-Marketing ASUS Indonesia, Muhammad Firman.

Untuk memenuhi kebutuhan work from home ini, ASUS telah memperkenalkan laptop bisnis premium keluarga ExpertBook series. Adalah ExpertBook B9450 (B9) yang dirancang sebagai laptop buat kerja dan sudah memenuhi standar Project Athena dari Intel guna menyuguhkan premium user experience.

Project Athena merupakan sebuah inisiatif dari Intel untuk menghadirkan standar baru di dunia komputasi mobile. Laptop yang merupakan bagian dari Project Athena harus memenuhi standar kualifikasi khusus, mulai dari fitur, performa, responsivitas, hingga daya tahan baterai. Tujuannya adalah menghadirkan laptop dengan standar mobilitas tinggi.

Ada banyak fitur unggulan yang ditawarkan ExpertBook B9. Mulai dari battery life yang sampai 24 jam, US military grade, performa powerful dengan prosesor 10th Gen Intel Core, sistem pendingin canggih, konektivitas modern, premium user experience, dirancang untuk video converence, dan fitur keamanan kelas enterprise.

ASUS ExpertBook B9450 hadir dengan dua varian prosesor 10th Gen Intel Core. Varian yang menggunakan Intel Core i5-10210U hadir untuk pengguna dengan kebutuhan standar, sementara pengguna yang membutuhkan performa lebih dapat memilih ExpertBook B9450 yang mengusung prosesor Intel Core i7-10510U.

Selain didukung prosesor 10th Gen Intel Core, ExpertBook B9450 juga didukung oleh memori berkapasitas besar yaitu hingga 16GB yang mendukung fitur dual channel. Serta dua buah media penyimpanan menggunakan NVMe PCIe x4 SSD dengan kapasitas hingga 2TB. ASUS ExpertBook B9450 hadir dengan harga mulai dari Rp27.499.000 dan telah dapat didapatkan melalui channel online, BliBliBhinneka, dan  Tokopedia.

Desain Ringkas

asus-hadirkan-expertbook-b9450-4

Laptop ini mengusung layar 14 inci beresolusi 1920×1080 piksel dengan NanoEdge Display dan memiliki screen-to-body ratio hingga 94%. Ukuran bezelnya hanya 32,0×20,3cm dan ketebalan hanya 1,49cm.

Dari aspek daya tahan baterai, ASUS menyediakan ExpertBook B9459 ini dalam dua varian. Pertama dengan bobot 870 gram yang dibekali 2-Cell 33Wh yang menyuguhkan ketahanan 12 jam. Lalu, yang varian kedua yang bobotnya 995 gram dengan 4-Cell 66Whr yang memberikan ketahanan sampai 24 jam.

asus-hadirkan-expertbook-b9450-5

Daya tahan baterai yang panjang pada ExpertBook B9450 merupakan perpaduan dari berbagai teknologi, mulai dari prosesor hingga layar dengan teknologi Panel Self Refresh (PSR). ASUS memaksimalkan setiap ruang di ExpertBook B9450 agar dapat diisi oleh baterai.

Adapun bobot yang ringan tersebut diperoleh karena ASUS menggunakan bahan magnesium lithium yang lebih ringan dari magnesium aluminium dan aluminium alloy dengan tingkat kepadatan 1,51 gram/cm3. Keseluruhan proses pembuatannya melalui 21 tahap manufaktur sehingga menghasilkan body yang kokoh dan juga presisi.

asus-hadirkan-expertbook-b9450-6

Ketangguhan body-nya pun teruji karena ExpertBook B9450 telah menerima sertifikasi lolos uji ketahanan bersatandar militer AS (MIL-STD 810G). Sebanyak 21 jenis pengujian ekstrem telah dijalani oleh unit ExpertBook B9450, seperti uji durabilitas engsel, port, keyboard, uji tekanan ekstrem pada bagian layar, uji jatuh dari ketinggian tertentu, uji getaran, hingga uji penggunaan di ketinggian dan suhu ekstrem.

Kemanan Kelas Enterprise

asus-hadirkan-expertbook-b9450-3

Sebagai laptop bisnis, ExpertBook B9450 hadir dengan serangakain fitur keamanan kelas enterprise untuk memastikan seluruh data bisnis terlindungi. Mulai dari keamanan privasi pengguna, ada dua opsi login menggunakan sistem biometrik yaitu fingerprint sensor dan facial recognition dengan dukungan Windows Hello.

“Di era informasi seperti saat ini, data merupakan aset paling berharga. Perlindungan terhadap data merupakan hal yang absolut dalam bisnis. Sebagai laptop bisnis, ExpertBook B9450 telah dilengkapi dengan sederet fitur pengamanan data. Fitur tersebut tidak hanya mengamankan data dari kecelakaan tetapi juga dari interfensi eksternal, membuat ExpertBook B9450 andal untuk segala kegiatan bisnis,” ujar Jimmy Lin, ASUS Regional Director Southeast Asia.

Soal keamanan data, ExpertBook B9450 memiliki fitur yang memungkinkan pengguna mengunci BIOS dan SSD-nya menggunakan sistem proteksi password. Punya USB Storage Block yang memungkinkan pengguna tidak dapat menghubungkan USB flash disk atau penyimpanan eksternal lainnya tanpa izin dari administrator. Serta, Secure File Shredder yang memungkinkan pengguna untuk menghancurkan file digital hingga tidak dapat dipulihkan menggunakan metode apapun.

Konektivitas Lengkap

Fitur konektivitas laptop ini super lengkap, termasuk opsi konektivitas menggunakan interface USB Type-C, legacy port seperti USB Type-A dan HDMI. Konektivitas melalui ethernet (LAN) juga dapat dilakukan menggunakan adapter khusus melalui port Micro HDMI.

Juga telah dilengkapi dengan dua port Thunderbolt 3 yang hadir menggunakan interface USB Type-C untuk melakukan transfer data dan sebagai 4K display output serta fasilitas pengisian daya. Untuk konektivitas nirkabel, laptop ini dibekali modul Wi-Fi 6 (802.11ax) yang merupakan teknologi Wi-Fi terbaru yang akan menggantikan Wi-Fi 5 (802.11ac).

Selain itu, ExpertBook B9450 telah dilengkapi dengan chip mac address permanen sehingga laptop ini telah mendukung penggunaan dalam skala enterprise di mana setiap laptop perusahaan harus memiliki physical address agar mudah di-manage dan dikenali.

 

[Review] ASUS ExpertBook P3540, Laptop Bisnis Branding Baru ASUSPro

Beberapa bulan lalu, ASUS merombak branding lini ASUSPro menjadi Expert Series dan produk laptopnya dinamai dengan ExpertBook. Sama seperti ASUSPro, Expert Series juga merupakan produk enterprise yang dirancang untuk memenuhi standar bisnis.

Kali ini, Dailysocial telah kedatangan salah satu laptop baru dari Expert Series yakni ExpertBook P3540. Laptop berlayar 15,6 inci ini menawarkan daya tahan baterai 16 jam, fitur-fitur apa lagi yang ditawarkan laptop bisnis ini? Berikut review ASUS ExpertBook P3540 selengkapnya.

Desain

Setelah beberapa waktu lalu me-review ZenBook Duo dengan inovasi dual-screen, melihat tampilan ExpertBook P3540 ini menjadi tampak sangat konvensional. Padahal Expert Series ini juga mengedepankan aspek desain dengan tema Business in Sytle. Meski begitu, balutan warna abu-abu klasiknya berhasil menyajikan kesan elegan dan profesional.

Hadir dengan dimensi 357x236x19,4 cm dan bobot 1,7 kg, volume body laptop ini memang tidak kecil. Meski sebetulnya untuk ukuran laptop 15,6 inci bisa dikatakan sangat padat.

Bagian terbaiknya, ASUS masih bisa menyematkan rangkaian konektivitas penting. Di sebelah kanan misalnya, terdapat slot pengaman untuk penggunaan kunci Kensington, port USB 3.1 Gen 1 Type-A, port USB 3.1 Gen 1 Type-C, SD card reader, dan COMBO audio jack 3,5mm.

Sementara di sebelah kiri, terdapat adapter AC untuk mengisi daya, VGA, HDMI, port USB 3.1 Gen 1 Type-A, LAN, dan port USB 3.1 Gen 1 Type-C. Opsi konektivitas yang sangat lengkap ini dapat dipergunakan untuk transfer data dan menghubungkan laptop dengan perangkat lain seperti monitor atau proyektor dengan mudah.

Selain itu, body yang tangguh dengan sertifikasi standar militer US MIL-STD810G juga menjadi keandalan ExpertBook P3540. Memastikan mampu bertahan dalam kerasnya kehidupan bisnis, baik itu terbentur dan terguncang, serta insiden-insiden tak sengaja lainnya.

Keyboard-nya sendiri bergaya chiclet dengan key travel 1,5mm, lengkap dengan keypad numerik untuk entri data dengan cepat, namun tanpa adanya penerangan keyboard (backlit).

Mekanisme engsel ErgoLift juga turut hadir, meski hanya sedikit mengangkat body utama. Tuts-nya empuk saat ditekan dan jarak antar tuts yang lebih besar membuat aktivitas mengetik cepat cukup memadai.

Layar

Belakangan ini saya menggunakan ZenBook Classic 13 sebagai daily driver dan begitu mencoba ExpertBook P3540, panel NanoEdge display 15,6 incinya terlihat sangat lapang – nyaman digunakan untuk bekerja harian.

Panel 60Hz miliknya didukung resolusi FHD (1920×1080 piksel), dibekali teknologi anti-glare dengan tingkat color gamut 45% NTSC, dan punya bezel samping yang tipis.

PSX_20191226_144653

Selain kelengkapan konektivitas, kelebihan ExpertBook P3540 ialah engsel lay-180°, di mana layarnya ini bisa dimiringkan hingga 180 derajat yang memudahkan kita untuk berbagi layar.

Sebagai laptop untuk keperluan bisnis, ExpertBook P3540 ini memiliki sistem keamanan berlapis. Dari slot pengaman untuk penggunaan kunci Kensington, pelindung privasi webcam – bisa ditutup webcamnya.

Lalu, chip keamanan TPM 2.0 yang secara aman menyimpan informasi otentikasi seperti password atau kunci enkripsi yang digunakan oleh software untuk melindungi data dan transaksi penting.

Serta fingerprint sensor dengan teknologi Windows Hello yang letaknya persis di sebelah kanan touchpad. Jadi, setiap kali masuk tidak perlu mengetik password yang rumit – hanya perlu satu sentuhan jari.

Hardware

PSX_20191226_144740

Unit ExpertBook P3540 yang saya review ditenagai oleh prosesor Intel Core i7-8565U generasi ke-8. Dengan kartu grafis discrete Nvidia GeForce MX110 dengan 2GB VRAM, penyimpanan berbasis hard drive SATA 1TB 5400RPM 2.5″, dan RAM 8GB.

Tiap karyawan tentunya memiliki kebutuhan yang berbeda-beda tergantung dari tugas dan posisinya. Laptop ini pun hadir dalam opsi konfigurasi lain, seperti prosesor Intel Core i3-8145U dan Intel Core i5-8265U. Opsi penyimpanan SSD hingga 512GB dan RAM mencapai 24GB.

Seiring dengan terjadinya transformasi di lingkungan kantor, para profesional mulai dituntut untuk bisa bekerja secara fleksibel – termasuk di luar kantor. Laptop ini punya kapasitas baterai 70Wh yang diklaim mampu bertahan hingga 16 jam sekali pengisian daya – membuat Anda tetap produktif lebih lama saat jauh dari colokan listrik.

Verdict

Laptop ini memadukan antara kinerja dan mobilitas untuk pengguna bisnis. Layar 15,6 incinya sangat nyaman digunakan untuk bekerja, performanya memadai untuk menangani kehidupan bisnis saat ini yang serba cepat, dan daya tahan baterai panjang membuat Anda tetap produktif kapan pun di mana pun.

Unit ExpertBook P3540 yang saya review ini dibanderol Rp13.399.000 dengan garansi dua tahun. Jasa after-sales tak cuma mencakup hardware, tapi software serta solusi.

Sebagai produk bisnis, konsumen tidak bisa langsung menemukannya di toko atau e-commerce. Sebaliknya, bila perusahaan Anda tertarik dengan laptop ExpertBook Series, bisa memesannya melalui form berikut.

Sparks

  • Konektivitas terbilang sangat lengkap
  • Engsel layar bisa dimiringkan hingga 180 derajat
  • Daya tahan baterai lama

Slacks

  • Body bongsor, meski untuk ukuran 15,6 inci sangat padat
  • Spesifikasi nanggung, belum menggunakan SSD

HP Elite Dragonfly Adalah Laptop Kelas Bisnis yang Menyamar Sebagai Ultrabook Berpenampilan Modis

Laptop kelas bisnis umumnya jarang yang menggunggulkan aspek estetika. Selama fitur dan spesifikasinya cukup untuk menunjang kebutuhan bekerja, konsumen seharusnya sudah cukup puas. Namun anggapan semacam itu rupanya tidak mencegah HP merancang laptop bisnis yang menawan.

Dinamai HP Elite Dragonfly, ia merupakan laptop convertible dengan layar yang bisa dilipat 360 derajat. Penampilannya mungkin belum semenawan Spectre x360, tapi tetap sangat berkelas untuk ukuran laptop kelas bisnis. Bukan cuma itu, ia rupanya juga amat portable.

HP Elite Dragonfly

Laptop dengan sasis berbahan magnesium ini memiliki bobot total hanya 990 gram, sedangkan tebal bodinya berkisar 1,61 cm. Ringan pun tidak harus berarti ringkih; Elite Dragonfly diklaim sudah memenuhi pengujian ketahanan berstandar militer. HP bahkan sudah menambatkan kaca Gorilla Glass 5 sebagai pelapis terluar layarnya.

Layarnya sendiri merupakan panel sentuh berukuran 13,3 inci, dengan pilihan resolusi 1080p atau 4K. Yang cukup istimewa, HP juga bakal memasarkan varian yang panel layarnya dilengkapi teknologi Low Power Display racikan Intel, yang disebut hanya memerlukan asupan daya sebesar 1 W, sehingga pada akhirnya baterai perangkat jadi bisa tahan lebih lama.

HP Elite Dragonfly

Benar saja, dipadukan dengan baterai berkapasitas 56,2 Wh, Elite Dragonfly diyakini mampu beroperasi sampai 24,5 jam nonstop dalam sekali pengisian. Angka pastinya tentu saja bergantung pada konfigurasi spesifikasi yang dipilih konsumen, dan baterai 56,2 Wh itu pun juga termasuk salah satu komponen opsional yang HP tawarkan – kapasitas baterai default-nya cuma 38 Wh.

Pilihan prosesor yang tersedia sendiri mencakup Core i3, Core i5, atau Core i7, semuanya prosesor seri U dari generasi ke-8 Intel (Whiskey Lake). RAM LPDDR3 berkapasitas 16 GB turut menemani, demikian pula pilihan SSD berkapasitas dari 128 GB sampai 2 TB.

HP Elite Dragonfly

Urusan konektivitas, Elite Dragonfly tidak mengecewakan terlepas dari wujudnya yang ringkas. Selain satu port USB-A dan HDMI, terdapat sepasang port USB-C (satu di antaranya merupakan port Thunderbolt 3). Wi-Fi 6 dan Bluetooth 5 merupakan standar, sedangkan modem 4G LTE dijadikan penawaran opsional bagi yang membutuhkan.

Sesuai tradisi HP, laptop ini turut dibekali speaker berlabel Bang & Olufsen. Tepat di ujung kanan bawah keyboard-nya, terdapat sensor sidik jari terintegrasi. Lalu di atas layarnya, ada webcam 720p yang dilengkapi cover fisik, cocok untuk konsumen yang sangat mementingkan privasi.

Pemasaran HP Elite Dragonfly dijadwalkan berlangsung mulai 25 Oktober mendatang. Di Amerika Serikat, harganya dibanderol mulai $1.549 untuk konfigurasi terendahnya.

Sumber: AnandTech.

Asus Luncurkan Deretan Laptop Kelas Bisnis Anyar di Bawah Nama ExpertBook

AsusPro ialah seri perangkat komersial yang Asus rancang untuk memenuhi standar bisnis. Jangkauan produknya sangat luas, mencakup PC desktop, all-in-one, komputer mini, laptop hingga periferal seperti proyektor. Ada tiga prinsip yang produsen asal Taiwan itu kedepankan dalam meracik AsusPro, yaitu kualitas, reliabilitas dan fleksibilitas demi mendukung produktivitas. Dan demi inovasi, mereka juga tak segan buat melakukan perombakan.

Minggu ini, Asus mengumumkan sebuah perubahan yang mereka terapkan pada lini AsusPro. Ke depannya, produk-produk tersebut diperkenalkan sebagai Expert Series – dan model laptopnya dinamai ExpertBook. Varian ini tampaknya dirancang sebagai ekspansi konsep AsusPro dengan mengedepankan aspek desain. Di acara peluncuran Expert Series, Asus mengangkat tema Business in Sytle.

EB 21

Asus menjelaskan, ketepatan dan kecepatan memang jadi bagian krusial dari perangkat penunjang kerja. Namun seiring dengan terjadinya transformasi di lingkungan kantor, para profesional mulai dituntut untuk bisa bekerja secara fleksibel – termasuk di tempat umum. Itu artinya mereka bukan cuma memerlukan PC-PC berperforma tinggi dan berdesain ringkas, penampilan yang atraktif juga jadi faktor pertimbangan penting.

Ada lima model laptop bisnis yang Asus pamerkan kemarin, empat ialah varian ExpertBook (beberapa masih mengusung branding AsusPro) dan satu lagi merupakan Chromebook. Mereka adalah ExpertBook P3540, ExpertBook P5440, ExpertBook P1440, dan ExpertBook B9940.

EB 19

Produk-produk bisnis tersebut kabarnya telah lulus uji coba standar militer dengan sertifikasi MIL-STD 810G, demi memastikan notebook punya daya tahan tinggi terhadap benturan dan guncangan, serta insiden-insiden tak sengaja lainnya.

 

Akses dan keamanan

Bukan notebook profesional namanya jika tidak ditopang oleh fitur keamanan berlapis. Pertama, ExpertBook memiliki sistem proteksi yang berfungsi untuk menonaktifkan port-port fisik serta fasilitas I/O lain agar laptop terlindung dari upaya pencurian data atau infeksi virus akibat kelalaian saat transfer file. Kedua, produsen turut mencantumkan deretak teknologi esensial seperti Microsoft Trusted Platform Module dan Intel vPro.

EB 20

Di sana, Asus menyediakan fitur ‘pusat kendali’ yang memperkenankan admin IT memantau langsung seluruh perangkat Expert Series (bukan cuma ExpertBook) di perusahaannya. Selain itu, sang produsen tidak melupakan layanan purna jual. Mayoritas anggota keluarga Expert Series didukung oleh garansi ‘kelas bisnis’ yang durasinya melampaui periode garansi standar, mencapai tiga tahun. Jasa after-sales tak cuma mencakup hardware, tapi software serta solusi.

 

ExpertBook P3540

Laptop ini dideskripsikan sebagai tipe padat dan ‘berstamina tinggi’. Desainnya cukup konvensional, memanfaatkan struktur clamshell dengan bingkai layar yang cukup tipis di sisi kanan dan kirinya. Karena tvolume ubuhnya tidak terlalu kecils, Asus bisa membubuhkan rangkaian konektivitas penting, dari mulai USB, LAN, USB type-C, slot kartu SD, port VGA, serta tak lupa pemindai sidik cari di dekat touchpad buat memudahkan log-in.

ExPertBook P3540 menyajikan layar seluas 15,6-inci FHD anti-glare, dan di dalamnya, ia menyimpan prosesor Intel Core generasi kedelapan (ada opsi i3-8146U, i5-8266U, dan i7-8666U), kartu grafis discrete Nvidia GeForce MX110, penyimpanan berbasis hard drive sampai 1TB, dan memori RAM DDR4 hingga 20GB.

 

ExpertBook P5540

Ada tiga hal yang jadi andalan ExpertBook P5440, yaitu sistem penyimpanan ganda, baterai tahan lama (sampai 10 jam) dan bobot yang ringan (hanya 1,23-kilogram). Notebook menyuguhkan layar 14-inci 1080p dengan tingkat kecerahan 300-nits dan engesel putar 180 derajat sehingga panel bisa disejajarkan chassis, lalu pengalaman bekerja di situasi temaram jadi lebih nyaman berkat adanya sistem backlight pada keyboard.

Pernak-pernik konektivitasnya hampir serupa P3540, termasuk sensor fingerprint, minus port VGA. Berbicara hardware, spesifikasi ExpertBook P5540 sedikit berada di bawah saudaranya itu. Asus hanya menyediakan model berprosesor Intel Core i5-8265U 1,65GHz, GPU terintegrasi Intel Graphics 630 dan memori RAM DDR4 4GB. Keunggulannya, laptop dilengkapi SSD PCIe M.2 ganda.

 

ExpertBook P1440

P1440 merupakan varian ExpertBook yang paling terjangkau, namun Asus tidak mengorbankan faktor fleksibilitasnya. Laptop dengan layar 14-inci 1366x768p ini tetap ditunjang port-port penting: tiga buah USB 3.0, satu USB 2.0, HDMI, LAN serta ada pula konektivitas nirkabel berupa Wi-Fi 802.11ac dan Bluetooth 4.1. P1440 juga mempunyai sensor sidik jari, tapi penyajiannya swipe – bukan touch. Laptop diotaki prosesor Intel Core i5-8250U, serta didukung RAM 4GB, penyimpanan HDD 1TB dan GPU integrated Intel UHD Graphics 620.

Dua hal perlu digarisbawahi: Tampaknya tersedia opsi model dengan kartu grafis discrete Nvidia, lalu (mungkin karena diprioritaskan pada keterjangkauan harga) P1440 hanya dilindungi garansi selama dua tahun.

 

ExpertBook B9440

Secara personal, B9440 ialah laptop ExpertBook paling atraktif. Tubuhnya sangat ramping, dan karena penggunaan bezel yang tipis, Asus bisa memampatkan layar 14-inci 1920x1080p 300-nits di tubuh dengan form-factor 13-inci. Yang unik dari desain B9440 adalah, saat panel dibuka, area bawah layar akan mengangkat bagian belakang chassis – membuatnya miring. Hal ini dimaksudkan agar posisi tangan dan jari lebih nyaman ketika Anda mengetik.

ExpertBook B9440 memiliki susunan hardware yang cukup mumpuni, walaupun sejauh ini tidak ada pilihan prosesor Intel i7. Di dalam, Anda akan menemukan CPU Intel Core i5-8265U, GPU UHD Graphics 620, RAM DDR4 16GB, serta medium penyimpanan berbasis SSD M.2 PCIe NVMe seluas 512GB. Untuk konektivitas fisik, Asus mencantumkan port USB type-C Gen-1 dan type-C Gen-2 di sisi pinggirnya.

EB 18

Mengingat mereka semua adalah produk enterprise/komersial, pihak Asus tidak menyingkap detail harga dari masing-masing laptop, namun mereka telah mengonfirmasi bahwa semua ExpertBook sudah tersedia di Indonesia.