Lensa Wide Angle atau Makro? Yang Perlu Diketahui Sebelum Membeli Lensa Laowa

Bicara soal lensa Laowa dari Venus Optics, namanya dikenal luas di kalangan fotografer landscape dan makro sebagai pembuat lensa wide angle atau sudut lebar dan makro yang berkualitas. Dilihat dari portofolio produknya, sangat jelas Venus Optics tidak menargetkan fotografer di level pemula melainkan enthusiast dan profesional.

Sebab lensa-lensa Laowa tidak memiliki fitur autofocus, kontrol fokus dilakukan secara manual. Lalu, meski merupakan produsen lensa pihak ketiga dan berasal dari Tiongkok, harga lensa Laowa tidaklah murah. Namun kualitas optiknya sangat baik, build quality lensanya solid terbuat dari logam, ukurannya compact, dan tetap relatif lebih terjangkau bila dibanding lensa dari pihak pertama.

Tiga fokus utama Venus Optics ialah merancang lensa untuk keperluan landscape, makro, dan cinema. Mereka membuat untuk sistem kamera mirrorless maupun DSLR, untuk berbagai sensor meliputi Micro Four Thirds (MFT), APS-C, full frame, medium format, serta dengan dukungan mounting berbeda termasuk Sony E-Mount, Fujifilm X-Mount, Canon RF, Nikon Z, dan juga L-Mount.

Lantas, apa keunggulan lensa Laowa besutan Venus Optics ini?

Lensa Wide Angle Minim Distorsi

Laowa 15mm F4.5 Zero-D Shift
Laowa 15mm F4.5 Zero-D Shift

Salah satu tantangan memotret dengan lensa wide angle ialah timbulnya efek distorsi perpekstif yang membuat foto terlihat kurang proporsional. Namun sebagai spesialis pembuat lensa sudut lebar, Venus Optics memiliki teknologi khusus untuk meminimalkan distorsi yang disebut Zero-Distortion.

Lini lensa Zero-D Laowa dapat menghasilkan foto sudut lebar yang lebih natural. Beberapa lensa Laowa terbaru dengan teknologi tersebut antara lain Laowa 10mm F2 Zero-D MFT yang menawarkan focal length setara 20mm di full frame, Laowa 15mm F4.5 Zero-D Shift (full frame), dan Laowa 14mm F4 FF RL Zero-D (full frame).

Karakteristik lain lensa wide angle ialah mampu menciptakan efek kelainan bentuk yang menarik apabila memotret dari jarak dekat, yang dapat dimanfaatkan untuk menonjolkan bentuk subjek atau menambah kedalaman foto landscape. Kuncinya perhatian posisi dan sudut pemotretan, karena sedikit pergeseran dapat mengubah perspektif foto.

Lensa Macro dengan Rasio Pembesaran Maksimum 2:1

Laowa 65mm F2.8 2x Ultra Macro APO
Laowa 65mm F2.8 2x Ultra Macro APO

Kepiawaian Venus Optics dalam membuat lensa makro juga tak perlu diragukan lagi. Definisi klasik lensa makro adalah lensa harus mempunyai rasio pembesaran maksimum setidaknya 1:1, namun lensa Laowa menawarkan rasio reproduksi 2x lipat.

Artinya subjek dapat direproduksi dalam ukuran 2x lebih besar pada sensor gambar kamera, misalnya memotret objek 10mm dapat diproyeksikan ke dalam sensor sebagai foto 20mm. Beberapa lensa terbarunya antara lain Laowa 50mm F2.8 2X Ultra Macro APO untuk MFT, Laowa 65mm F2.8 2x Ultra Macro APO untuk APS-C, dan Laowa 100mm F2.8 2X Ultra Macro APO untuk full frame.

Semakin panjang focal length, kita akan mendapatkan jarak kerja yang lebih jauh sehingga tidak perlu sangat dekat dengan objek. Namun yang unik, Venus Optics juga menawarkan lensa makro sudut lebar seperti Laowa 24mm F14 2x Macro Probe, Laowa 25mm F2.8 2.5-5X Ultra Macro, dan Laowa 15mm F4 1:1 Macro.

Lensa makro sudut lebar memberikan kedalaman bidang yang relatif lebih dalam, lebih mudah mendapatkan ketajaman yang merata. Adapaun tantangan memotret dengan lensa makro ialah pada saat digunakan pada jarak pendek, lensa memiliki kedalaman bidang sempit. Artinya, harus difokuskan dengan sangat hati-hati untuk mendapatkan detail yang diinginkan.

Smartphone Spesialis Wefie Berlensa 135 Derajat Infinix Tiba di Indonesia, Seperti Apa Kemampuannya?

Ide kamera ganda yang dipionirkan oleh HTC lewat M8 belakangan kembali menjadi tren di kalangan produsen smartphone. Anda mungkin sudah menyaksikan sendiri rentetan  pendaratan  handset dual camera di Indonesia belum lama ini, dan kali ini giliran Infinix yang melakukannya lewat smartphone spesialis selfie ‘berjamaah’ dengan konsep avant-garde.

Infinix S2 Pro 15

Di tanggal 3 Mei kemarin, perusahaan asal Hong Kong itu resmi meluncurkan Infinix S2 Pro di tanah air, sebuah smartphone yang didesain buat menyaingi produk selfie populer dari Vivo dan Oppo. Kamera depan S2 Pro dibekali dua sensor terpisah, namun kemahirannya bukan untuk menciptakan foto bokeh ataupun monokromatis, S2 Pro malah menjagokan lensa wide-angle-nya.

Infinix S2 Pro 17

Berdasarkan penjelasan tim Infinix, S2 Pro dihadirkan ke Indonesia untuk memenuhi permintaan konsumen terhadap device penunjang swafoto yang memadai. Potensi pasarnya memang sangat besar, kabarnya ada 93 juta foto selfie diambil dan diunggah ke internet tiap hari. Kendalanya, kebanyakan dari hasil jepretan tersebut kurang memuaskan – latar belakang atau bahkan wajah teman Anda jadi terpotong. Solusi Infinix ialah melalui pemakaian lensa 135 derajat, yaitu lensa terluas di kamera smartphone yang tersedia saat ini.

Infinix S2 Pro 16

Seperti smartphone berkamera ganda lain, Infinix S2 Pro mencoba mensimulasi cara manusia melihat. Mata kita mampu mendeteksi ruang yang luas dan selalu berupaya buat menangkap objek sebanyak mungkin (field of view horisontal 114 derajat, 60-70 derjat vertikal). Berkat lensa wide-angle di kamera depan, Anda tak perlu repot-repot lagi menggunakan monopod ataupun remote shutter Bluetooth demi mendapatkan jepretan terbaik.

Infinix S2 Pro 24

Untuk menyajikan selfie dan wefie, Infinix S2 Pro mengusung perpaduan dari sensor 13-megapixel dan 8-megapixel 135 derajat fixed focus. Misi dari setting ini adalah buat merangkul objek foto sebanyak-banyaknya, baik Anda, kawan-kawan dan juga background. Menurut Infinix, detail background sangatlah penting karena biasanya pengguna melakukan self portrait di lokasi-lokasi yang sebetulnya ingin mereka pamerkan.

Infinix S2 Pro 20

Infinix S2 Pro 21

Masing-masing sensor di kamera depan mampu mengabadikan momen di resolusi 4160x3120p dan 3264x2448p. Saya belum mendapatkan info lengkap mengenai identitas sensor, namun ada probabilitas salah satu sensor yang dipakai di kamera depan bukanlah Sony CMOS. Infinix juga tampaknya tidak menggunakan kombinasi dari sensor RGB dan monokromatis.

Infinix S2 Pro 19

Di sesi hands-on, saya tidak melihat keberadaan flash di sisi depan, tapi penggunaan dua sensor sangat membantu pemotretan di ruang temaram. Dan karena penggunaan lensa wide-angle, Anda harus memaklumi jika hasil gambar sedikit terdistorsi, di mana garis-garis lurus jadi terlihat melengkung. Untuk sementara, tim Infinix belum bisa memberi keterangan mengenai apakah mereka telah membekali S2 Pro dengan algoritma khusus buat meminimalisir efek distorsi.

Infinix S2 Pro 12

Untuk kamera belakang, Infnix mengandalkan setup standar kategori mid-range: sensor 13-megapixel yang dibantu flash dual tone. Jika didukung pencahayaan memadai, kamera tersebut mampu menyuguhkan detail tinggi dan mereproduksi warna secara optimal, sangat pas jika Anda hobi meng-upload foto ke sosial media. Dan dengan sedikit utak-atik, Anda bahkan bisa menciptakan foto close-up dan bokeh menawan.

Infinix S2 Pro 3

Infinix S2 Pro 11

Infinix S2 Pro menghidangkan layar TFT 2.5D seluas 5,2-inci dengan resolusi 1280x720p. Device mengusung tubuh berkonstruksi unibody, dan uniknya, rancangan S2 Pro mengingatkan saya pada Xiaomi Redmi Note 4. Di sisi punggung, produsen menjejerkan modul lensa, LED dan sensor sidik jari yang bisa mudah dicapai oleh jari tengah dan telunjuk. Area pinggir sisi punggung sengaja dibuat melengkung untuk memberikan kesan ramping.

Infinix S2 Pro 14

Infinix S2 Pro 6

S2 Pro mempunyai dimensi 148,9×72,1x8mm dan berat 147-gram. Tubuhnya tersusun atas perpaduan material logam (sekitar 80 persen bagian punggung) dan plastik.

Infinix S2 Pro 5

Infinix S2 Pro 4

Di bagian muka, Anda dapat segera melihat rangkaian lensa kamera depan dan tiga tombol navigasi kapasitif yang diwakilkan oleh tiga titik di bawah layar. Selanjutnya, tombol volume diposisikan di kiri dan tombol power di kanan, di dekat di dekat tray kartu SIM. Port USB berada di bawah, di tengah rangkaian lubang speaker dan mic.

Infinix S2 Pro

Infinix S2 Pro 1

Smartphone diotaki oleh chip MediaTek MT6735, berisi prosesor octa-core Corex A53 1,3GHz dan GPU Mali T720 MP3, dibantu RAM 3GB dan ROM 32GB. Memori internal bisa diekspansi dengan membubuhkan kartu microSD, maksimal 128GB. Sebagai sumber tenaga S2 Pro, Infinix memanfaatkan unit baterai 3.000mAh. Device beroperasi di platform Android 6.0 Marshmallow.

Infinix S2 Pro 2

Infinix S2 Pro 10

Infinix berencana untuk menjual S2 Pro secara eksklusif di Lazada. Gerbang pre-order akan dibuka pada tanggal 8 hingga 16 Mei 2017, dan Anda bisa memilikinya cukup dengan mengeluarkan uang sebesar Rp 2,45 juta saja. Tersedia pilihan warna hitam, biru ‘topaz’, emas ‘champagne‘, dan pink.

Infinix S2 Pro 25

Infinix S2 Pro 18

Infinix S2 Pro 8

Mengambil Foto Close-Up Ialah Spesialisasi Kamera Lomo’Instant Automat Glass Magellan

Kehadiran teknologi digital memang merevolusi ranah fotografi, namun tak berarti orang berhenti menggunakan kamera instan. Ia kini menjadi perangkat niche, dan di tahun 2014, Lomography mengenalkan rival dari Fujifilm Instax, yaitu lineup kamera bernama Lomo’Instant. Introduksi tersebut ternyata sukses, via Kickstarter, Lomography berhasil mengumpulkan modal US$ 1 juta lebih.

Dan di bulan Maret ini, Lomographische AG menyingkap Lomo’Instant Automat Glass Magellan, sebuah kamera instan yang membuat foto-foto khas lomography jadi lebih unik lagi. Alasannya? Lomo’Instant Automat Glass Magellan merupakan kamera pertama di kelasnya yang dilengkapi lensa wide-angle dipadu level aperture paling luas. Lewat setup ini, sang produsen menjanjikan hasil jepretan ‘tajam dan berani’.

Lomo'Instant Automat Glass Magellan 2

Lomo’Instant Automat Glass Magellan mengusung desain kotak ala kamera-kamera instan klasik dengan tubuh berwarna hitam, di mana Anda disuguhkan optical viewfinder dan flash build-in. Di balik penampilan ‘jadul’ tersebut, kamera menyimpan banyak fitur modern: dari mulai mode automatic sampai tutup lensa yang dapat berperan sebagai remote control infrared shutter.

Lomo'Instant Automat Glass Magellan 1

Bagian lensa adalah elemen yang membuat Lomo’Instant Automat Glass Magellan berbeda dari kamera instan ataupun lomography lain. Dengan aperture lebar di f/4.5, ia sangat andal untuk mengambil gambar di kondisi kurang cahaya, bahkan tanpa bantuan flash. Automat Glass Magellan juga sanggup menangani skenario-skenario foto close-up di jarak terdekat 30-sentimeter tanpa kehilangan detail – cocok buat potret wajah.

Lomo'Instant Automat Glass Magellan 3

Selanjutnya, Lomography turut melengkapi lensa 38mm di Lomo’Instant Automat Glass Magellan dengan coating multi-layer, dimaksudkan untuk meminimalisir pantulan dan membantu mempertajam hasil foto. Saat setting otomatis diaktifkan, kamera mampu menyesuaikan tingkat aperture, shutter speed dan output flash secara pintar agar Anda memperoleh gambar terbaik.

Lomo'Instant Automat Glass Magellan 4

Selain itu, Lomo’Instant Automat Glass Magellan turut dibekali berbagai macam ‘fitur kreatif’. Anda bisa bereksperimen dengan Splitzer, Close-Up Lens Attachments, mode bulb (maksimal 30 detik), mode multiple exposure, sampai filter flash Color Gel. Kamera juga dapat dipasang ke tripod, dan Anda dipersilakan menggunakan remote control shutter buat mengambil gambar dari jauh.

Agar bisa bekerja, Lomo’Instant Automat Glass Magellan membutuhkan dua buah baterai CR2, dan mencetak gambar di film Fujifilm Instax Mini (tidak dibundel dalam paket penjualan).

Lomo’Instant Automat Glass Magellan sudah bisa Anda pesan di situs Lomography, dijual seharga US$ 190, rencananya akan tersedia mulai pertengahan bulan April 2017.