Bang & Olufsen Beovision Harmony Adalah TV OLED yang Dapat Menjadi ‘Tontonan’ Sejak Sebelum Dinyalakan

Januari lalu, LG meresmikan salah satu TV teruniknya, Signature OLED R9. Unik karena pada saat TV tersebut tidak dinyalakan, wujudnya tidak lebih dari sebatas balok, dengan sebilah panel OLED yang tergulung dengan rapi di dalamnya. Barulah ketika dinyalakan, panel layar itu muncul secara perlahan.

Mekanisme seperti itu tentunya tak akan berpengaruh pada kualitas TV-nya, akan tetapi berhubung TV hampir selalu diletakkan di ruang utama suatu kediaman, setidaknya ia bisa membuat para tamu yang berkunjung terkagum-kagum. Kalau tujuan pamer ini yang Anda cari, ada alternatif lain yang tak kalah menarik dari Bang & Olufsen.

Namanya Beovision Harmony, dan ia turut mengandalkan mekanisme unik yang siap dijadikan tontonan sesaat. Saat TV mati, tampak sepasang speaker besar menutupi sebagian besar layarnya. Lalu ketika dinyalakan, TV-nya akan terangkat, dan di saat yang sama speaker-nya berputar dari vertikal menjadi horizontal.

Beberapa detik proses TV menyala itu pastinya akan menjadi tontonan, dan mengingatkan kita akan seekor kupu-kupu yang mengepakkan sayapnya secara perlahan. Lagi-lagi itu tak ada pengaruhnya sama sekali terhadap kualitas TV, namun setidaknya pemiliknya punya sesuatu yang dapat dipamerkan ke hadapan para tamu yang berkunjung.

Bang & Olufsen Beovision Harmony

TV-nya sendiri menggunakan panel OLED 77 inci yang sama seperti LG C9, bahkan sistem operasinya pun juga mengandalkan platform webOS 4.5. Itu berarti akses ke sederet layanan streaming telah tersedia, demikian pula dukungan AirPlay 2 maupun Chromecast yang sudah terintegrasi langsung.

Berbekal speaker sebesar itu – serta nama besar B&O – sudah pasti kinerja audionya tidak mengecewakan. Audio surround 7.1 dapat ia atasi, dan kalau pemiliknya memang begitu tajir, TV dapat disambungkan ke delapan speaker Beolab sekaligus.

Ya, TV ini jelas bukan untuk sembarang orang, sebab banderol harganya mencapai angka 18.500 euro saat dipasarkan mulai musim gugur nanti. Dengan dana sebesar itu, Anda bisa mendapatkan dua unit TV OLED besutan LG dengan kualitas gambar yang sama persis, minus performa audio kelas hi-fi dan tentu saja pertunjukan sayap kupu-kupu itu tadi.

Sumber: The Verge.

LG Lengkapi Deretan TV Barunya dengan Prosesor Baru dan Integrasi Alexa

Persis setahun yang lalu di event CES, LG memamerkan TV OLED dengan ukuran 88 inci dan resolusi 8K. Kini di CES 2019, TV tersebut akhirnya resmi menjadi produk yang dapat segera dibeli oleh konsumen, dengan nomor model Z9.

Realisasinya dimungkinkan berkat penggunaan prosesor baru α9 Gen 2, yang tentunya juga dilengkapi kemampuan untuk meng-upscale konten non-8K selagi masih mempertahankan ketajaman gambarnya. Lebih lanjut, prosesor ini juga diklaim mampu mengoptimalkan parameter gambar sekaligus suara secara otomatis berdasarkan sumber konten yang terdeteksi.

88 inci dan 8K terlalu berlebihan? Kabar baiknya, prosesor yang sama rupanya juga LG sematkan ke semua TV baru mereka di tahun 2019 ini, baik seri OLED (W9, E9 dan C9) maupun seri LCD, yang kini telah diganti namanya menjadi NanoCell guna menekankan teknologi yang LG gunakan.

Seperti sebelumnya, lini TV baru LG ini juga dilengkapi integrasi ThinQ AI maupun Google Assistant. Namun LG rupanya masih belum puas. Tahun ini, mereka menambahkan integrasi Alexa pada semua TV barunya, bahkan di Magic Remote-nya pun kini ada satu tombol khusus untuk mengakses layanan Amazon Prime Video secara instan.

Terakhir, yang paling sepele namun tetap krusial, semua TV OLED LG beserta sejumlah model TV NanoCell-nya telah dilengkapi input HDMI 2.1, yang berarti semuanya mampu memutar konten ber-frame rate tinggi (120 fps) dengan baik, dan ini amat ideal bagi para penggemar tayangan olahraga.

Sumber: LG.