Carsome Closes Series E Funding Worth of 4.1 Trillion Rupiah (UPDATED)

The car marketplace platform, Carsome, announced a $290 million Series E funding round 4.1 trillion Rupiah. This round brough the company’s valuation to approximately $1.7 billion, awarding them as one of the largest automotive e-commerce platforms in Southeast Asia.

The round was led by several investors, including the Qatar Investment Authority (QIA), 65 Equity Partners and the Seatown Private Capital Master Fund. Participating also the Mediatek, Sunway, Gokongwei Group, YTL Group, and Taiwan Mobile. QIA was previously rumored to have led Traveloka‘s latest fundraising.

Carsome plans to use the fresh funds to accelerate investments in people, products, technology, data capabilities, infrastructure and regional expansion of its “Carsome Certified” retail brand across their key markets of Malaysia, Indonesia and Thailand.

Earlier in September 2021, Carsome has announced a $170 million series D2 round. Simultaneously, the company also announced a credit (debt funding) worth $30 million to strengthen the car financing business. Then, the company’s valuation increased to $1.3 billion.

Business in Indonesia

Carsome has been operating in Indonesia since 2017 with a consumer-to-business (C2B) business model. They buy used cars from the community, then auction the vehicles off to dealers in its network. However, its business model has developed into C2B2C, instead of purchasing only, they selling used cars directly to consumers.

The online-to-offline approach combines the capabilities of web-based services with experience center outlets spread across various cities. Carsome Indonesia’s Country Head Delly Nugraha said, “We found big opportunity after expanding our business to the B2C segment. As a very retailed segment, in an effort to expand and improve our business, we will start expanding into strategic areas in the future.”

In mid-2021, Carsome has acquired a majority stake in PT Universal Collection to expand its business in car and motorcycle auction services. This resulting in Delly’s appointment as the President Director of PT Universal Collection. This corporate action allows Carsome to expand its network reach, access to finance and leasing providers, and potentially enter the motorcycle market.

Market competition

Carsome’s main competitor in the regional market is Carro. The company was previously announced a $360 million series C funding in mid-2021 led by SoftBank Vision Fund 2, followed by several investors including East Ventures. With the latest funding, both Carro and Carsome have reached the unicorn status.

The ongoing strategy is identical, with the C2B2C model, Carro has the Carro Automall service for its O2O approach. In Indonesia, Carro has taken series of strategic actions, including the Jualo acquisition in 2020 and becoming a shareholder in Allo Bank in early 2022.

As both players rely on web services to reach its final consumers, here’s the traffic comparison graph of the two services for the Indonesian market:

Traffic comparison between Carsome and Carro in Indonesia / Similar Web

In Indonesia, there are also some other players, OLX Autos (formerly BeliMobilGue) which has now been integrated with OLX’s services. The platform focused more on buying cars from consumers — although some of the products that have been inspected are starting to be sold through OLX and other online marketplace channels.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Carsome Umumkan Penutupan Pendanaan Seri E Senilai 4,1 Triliun Rupiah (UPDATED)

Pengembang platform car marketplace Carsome mengumumkan telah menutup putaran pendanaan seri E mereka senilai $290 juta 4,1 triliun Rupiah. Perolehan ini meningkatkan valuasi perusahaan menjadi sekitar $1,7 miliar, memantapkan mereka menjadi salah satu platform e-commerce otomotif terbesar di Asia Tenggara.

Putaran ini dipimpin sejumlah investor, meliputi Qatar Investment Authority (QIA), 65 Equity Partners, dan Seatown Private Capital Master Fund. Turut terlibat di dalamnya Mediatek, Sunway, Gokongwei Group, YTL Group, dan Taiwan Mobile. QIA sebelumnya juga dirumorkan memimpin putaran pendanaan terakhir yang digalang oleh Traveloka.

Carsome berencana menggunakan dana segar untuk mempercepat investasi pada sumber daya manusia, produk, teknologi, kemampuan data, infrastruktur, dan perluasan regional merek ritelnya “Carsome Certified” di seluruh pasar utama mereka di Malaysia, Indonesia, dan Thailand.

Sebelumnya pada September 2021 lalu Carsome mengumumkan telah mendapatkan pendanaan baru dalam putaran seri D2 senilai  $170 juta. Bersamaan dengan itu, perusahaan juga mengumumkan perolehan kredit (debt funding) senilai $30 juta untuk memperkuat bisnis pembiayaan mobil. Kala itu valuasi perusahaan terdongkrak menjadi $1,3 miliar.

Bisnis di Indonesia

Carsome hadir di Indonesia sejak 2017 dengan model bisnis consumer-to-business (C2B). Mereka membeli mobil bekas dari masyarakat, kemudian melelangnya ke diler-diler yang ada di jaringannya. Namun demikian, kini model bisnis mereka berkembang menjadi C2B2C, tidak hanya membeli, mereka kini turut menjual mobil bekas langsung ke konsumen.

Pendekatan yang dilakukan dengan online-to-offline, memadukan kapabilitas layanan berbasis web dengan gerai experience center yang tersebar di berbagai kota. Country Head Carsome Indonesia Delly Nugraha mengatakan, “Setelah mengembangkan bisnis ke segmen B2C, ternyata kita melihat peluang besar. Ke depannya, karena B2C merupakan segmen yang sangat retail, dalam upaya memperluas dan meningkatkan bisnis, kita akan mulai ekspansi ke daerah strategis.”

Pada pertengahan 2021 lalu, Carsome juga melakukan akuisisi saham mayoritas terhadap PT Universal Collection untuk memperluas bisnis di biang jasa lelang mobil dan motor. Sebagai hasil kesepakatan ini, Delly turut ditunjuk sebagai Presiden Direktur PT Universal Collection. Aksi korporasi ini memungkinkan Carsome untuk memperluas jangkauan jaringan, akses ke penyedia keuangan dan leasing, serta berpotensi memasuki pasar sepeda motor.

Kompetisi pasar

Kompetitor utama Carsome di pasar regional adalah Carro. Terakhir Carro mengumumkan pendanaan C pada pertengahan tahun 2021 senilai $360 juta dipimpin oleh SoftBank Vision Fund 2, diikuti sejumlah investor termasuk East Ventures. Dengan pendanaan terakhirnya, baik Carro ataupun Carsome sudah mencapai tonggak unicorn.

Strategi yang digulirkan pun identik sama, mengusung model C2B2C, Carro juga memiliki layanan Carro Automall untuk melangsungkan pendekatan O2O. Di Indonesia, sejumlah aksi strategis turut dilakukan Carro, termasuk melakukan akuisisi Jualo pada tahun 2020 dan masuk menjadi pemegang saham di Allo Bank pada awal 2022 ini.

Karena kedua pemain tersebut mengandalkan layanan web untuk menjangkau konsumen akhirnya, berikut ini perbandingan trafik situs kedua layanan untuk pasar di Indonesia:

Perbandingan trafik situs Carsome dan Carro di Indonesia / Similar Web

Di Indonesia sebenarnya juga ada pemain lainnya yakni OLX Autos (sebelumnya BeliMobilGue) yang kini sudah terintegrasi dengan layanan milik OLX. Fokus utamanya lebih ke pembelian mobil dari konsumen — kendati saat ini beberapa produk hasil inspeksinya juga mulai dijual melalui OLX dan kanal online marketplace lainnya.

*Update: Kami melakukan revisi atas kesalahan penulisan “Jualo” di artikel, sebelumnya “Jubelio”. Jualo diakuisisi Carro pada tahun 2020: simak beritanya di sini.

[Review] Xiaomi 11T: Kencang dengan Dimensity 1200 dan Kamera Apik

Pada tahun 2021, Xiaomi banyak sekali mengeluarkan perangkat flagship dari seri 11-nya di Indonesia. Mulai dari Mi 11, Mi 11 Lite, sampai ke Xiaomi 11T Pro dan Xiaomi 11T. Yup, tahun 2021 Xiaomi mengubah semua smartphone Mi menjadi Xiaomi untuk branding yang menurut mereka lebih baik. Dailysocial tahun ini kedapatan unit review dari Xiaomi dengan Xiaomi 11T non Pro.

Xiaomi mengeluarkan 2 varian di kelas T seri 11, yaitu Xiaomi 11T dan Xiaomi 11T Pro. Perbedaan mendasar keduanya adalah Xiaomi 11T Pro menggunakan SoC Snapdragon 888 dan Xiaomi 11T menggunakan Mediatek Dimensity 1200. Oleh karena bukan kelas Pro, Xiaomi 11T tidak dipersenjatai dengan kemampuan Dolby Vision, pengisian baterai cepat 120 watt, suara Harman Kardon, serta perekaman 8K seperti yang ada pada Xiaomi 11T Pro.

Xiaomi 11T juga memiliki kamera yang ada pada Xiaomi 11T Pro, yaitu dengan ISOCELL HM2 dengan resolusi 108 MP. Hal ini membuat keduanya akan memiliki sedikit perbedaan pada saat pengambilan gambar, seperti yang diklaim oleh Xiaomi Indonesia. Selain itu, konfigurasi kameranya juga sama antara keduanya.

Untuk lengkapnya, berikut adalah spesifikasi lengkap dari Xiaomi 11T yang saya dapatkan

SoC Mediatek Dimensity 1200
CPU 1 x 3.0 GHz Cortex-A78 + 3 x 2.6 GHz Cortex-A78 + 4 x 2.0 GHz Cortex-A55
GPU Mali-G77 MC9
RAM 8  GB LPDDR5
Internal 256 GB UFS 3.1
Layar 6.67 inci 2400×1080 AMOLED 120 Hz GG Victus
Dimensi 164.1 x 76.9 x 8.8 mm
Bobot 203 gram
Baterai 5000 mAh 67 watt
Kamera 108 MP / 12 MP utama, 8 MP ultrawide, 5 MP Telemakro, 16 MP Selfie
OS Android 11 MIUI 12.5

Hasil dari CPU-Z, AIDA64, serta Sensor Box dapat dilihat sebagai berikut:

Satu hal yang juga membuat Xiaomi 11T lebih unggul dari saudaranya adalah kemampuan Mediatek Dimensity seri 1000 yang sudah mendukung codec AV1 secara hardware. Codec AV1 sendiri akan dipakai oleh Google secara keseluruhan agar streaming video menjadi lebih hemat. Netflix juga sudah mulai menggunakan AV1 untuk beberapa perangkat. Dan saat ini, Google Duo serta Youtube sudah mendukung AV1.

Unboxing

Seperti inilah isi dari paket penjualan smartphone Xiaomi 11T. Didalamnya hanya akan ditemukan kabel USB-C, charger, serta back case. Xiaomi menyertakan charger 67 watt untuk mengisi baterai pada smartphone ini.

Desain

Sangat sulit untuk membedakan antara Xiaomi 11T dan 11T Pro jika disejajarkan keduanya. Pada bagian belakangnya yang menggunakan bahan kaca ini juga memiliki desain yang mirip antar keduanya. Xiaomi mendesainnya dengan motif yang mirip dengan garis-garis pada permukaan aluminium. Kebetulan, saya mendapatkan perangkat dengan warna yang dinamakan Meteorite Black sehingga terlihat cukup mirip seperti metal.

Layar Xiaomi 11T memiliki resolusi 2400×1080 pada layar dengan dimensi 6.67 inci. Panel yang digunakan adalah AMOLED yang memiliki 1 miliar warna dengan refresh rate 120 Hz dan mendukung HDR10+. Xiaomi juga sudah menggunakan kaca terkuat saat ini dari Gorilla Glass dengan versi Victus. walaupun begitu, saya sangat menyarankan untuk menggunakan lapisan pelindung tambahan agar layar tersebut lebih aman dari goresan.

Xiaomi menempatkan kamera pada sisi kiri atas yang saat ini selalu digabungkan pada satu blok kotak. Xiaomi mendesain 3 kamera yang ada pada bagian belakangnya dengan 2 bulatan besar dan 1 bulatan kecil yang diletakkan ditengah. Xiaomi sendiri mengaku bahwa desain ini terinspirasi dari bentuk roll film pada sebuah kamera lama. Di sebelah kamera tersebut terdapat sensor fokus infra merah serta LED untuk flash.

Pada sebelah kanannya, terdapat tombol volume naik dan turun serta power yang juga sekaligus sebagai sensor sidik jari. Untuk bagian bawahnya, dapat ditemukan slot SIM, microphone, USB-C, serta speaker kanan. Di bagian atasnya hanya terdapat sensor infra merah serta speaker kiri. Pada perangkat ini, tidak ditemukan apa-apa pada bagian kirinya.

Xiaomi 11T sudah menggunakan sistem operasi Android 11 yang sudah terpasang MIUI 12.5 Enhanced. Versi MIUI yang saya gunakan saat ini adalah 12.5.3.0 (RKWIDXM) yang sudah memiliki fitur Memory extension. Xiaomi sendiri mengalokasikan 3 GB dari penyimpanan internalnya untuk dijadikan memori virtual. Hal ini tentu saja akan membuat RAM 8 GB yang ada menjadi jauh lebih lowong saat membuka banyak aplikasi, seperti memiliki RAM sebesar 11 GB.

Jaringan

Xiaomi 11T menggunakan chipset Dimensity 1200 yang memang ditujukan untuk perangkat flagship. Oleh karena itu, perangkat ini sudah menggunakan modem yang sudah mendukung teknologi terkini, seperti Carrier Aggregation untuk 4G maupun 5G. Modem yang digunakan oleh Dimensity 1200 juga sudah mendukung semua jaringan yang ada saat ini.

Smartphone ini sudah mendukung bandwidth 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 12, 13, 17, 18, 19, 20, 26, 28, 32, 38, 40, 41, 42, dan 66 untuk jaringan 4G. Sedangkan untuk jaringan 5G, Xiaomi 11T sudah mendukung bandwidth n1, n3, n5, n7, n8, n20, n28, n38, n40, n41, n66, n77, dan n78. Smartphone ini juga sudah mendukung jaringan 5G semua operator. Namun sayang, karena keterbatasan keadaan saya belum berhasil menguji jaringan 5G-nya

Dimensity 1200 mendukung fungsi Smart 5G Power Saving. Teknologi ini secara cerdas akan mengidentifikasi kekuatan sinyal di sekitarnya dan beralih antara 4G dan 5G tanpa jeda waktu peralihan. Hal tersebut akan menghasilkan konsumsi daya yang 30% lebih rendah dibandingkan dengan smartphone tanpa fitur Smart 5G.

Kamera: Bagus! tapi ….

Kamera masih merupakan salah satu poin penting untuk menentukan keputusan seseorang untuk membeli sebuah smartphone. Untuk memperindah gambarnya, Xiaomi membenamkan sensor 108 MP dari Samsung dengan ISOCELL HM2 1/1.52″. Dengan menggunakan teknologi filter Nonapixel, sensor ini menggabungkan 9 piksel 0,7 µm menjadi sebuah piksel sebesar 2.1 µm.

Pada saat dalam kondisi cahaya yang terang, hasil kameranya memang terlihat sangat bagus. Hasilnya memiliki dynamic range yang baik, tingkat ketajaman yang bagus, serta mampu menangkap detail yang pas. Akan tetapi, beberapa kali kamera ini menangkap gambar dengan detail yang washed out serta warna yang sedikit oversaturated. Saya menyarankan Anda untuk mengambil gambar 2x agar mendapatkan hasil yang bagus

Kamera wideangle yang menggunakan sensor Sony IMX355 ini memiliki resolusi 8 MP. Sensor kamera ini berhasil menghasilkan sebuah gambar lebar yang bagus dengan detail yang apik serta warna yang baik pula. Namun didalam ruangan yang cahayanya cukup rendah, saya menyarankan untuk menggunakan mode malam agar lebih baik hasilnya.

Kamera makro pada smartphone ini menggunakan sensor Samsung S5K5E9 dengan resolusi 5 MP. Hasilnya memang tidak terlalu tajam, namun dapat menghasilkan warna yang bagus. Kamera ini bahkan bisa membuat latar belakang bokeh yang sangat baik bila dibandingkan dengan kamera makro pada smartphone lainnya yang masih 2 MP.

Di bagian depannya terpasang kamera yang menggunakan sensor OmniVision OV16A1 dengan resolusi 16 MP quad bayer. Terus terang, saya menyukai hasil kamera ini karena memiliki tingkat ketajaman yang pas dengan warna yang baik saat dicetak pada kertas foto. Semuanya cukup terlihat natural pada saat kondisi cahaya yang cukup. Pada saat kondisi cahayanya kurang, saya menyarankan untuk menyalakan fungsi flash-nya agar menjaga tingkat ketajamannya yang menurun.

Pengujian

Xiaomi 11T menggunakan chipset 5G terbaru dan tertinggi dari Mediatek yang ada hingga tulisan ini diterbitkan, yaitu Dimensity 1200. Chipset ini sendiri menggunakan arsitektur 3 cluster DynamiQ dari ARM dengan Cortex A78 berkecepatan 3 GHz pada Ultra cluster, 3 inti CPU Cortex A78 berkecepatan 2.6 GHz pada Super cluster, dan paca cluster efisiensi menggunakan 4 inti Cortex A55 berkecepatan 2 GHz. GPU yang digunakan adalah ARM Mali-G77 MC9.

Saya menggunakan smartphone ini sebenarnya sudah cukup lama, sekitar 1,5 bulan. Hal tersebut memang dilakukan untuk mendapatkan firmware kedua yang sudah pasti lebih bebas dari bug. Ternyata, firmware tersebut datang di akhir bulan Desember 2021 dan tidak membawa peningkatan kinerja pada Dimensity 1200-nya. Walaupun begitu, kinerja yang ada sudah jauh dari mumpuni untuk menjalankan game serta untuk digunakan sehari-hari.

Bermain Game

Mediatek Dimensity 1200 merupakan SoC tertinggi yang dimiliki oleh Mediatek saat ini. Dengan spesifikasi yang sangat tinggi untuk sebuah smartphone Android, tentu saja mampu menjalankan semua aplikasi yang ada pada Google Play Store, termasuk Game. Pada pengujian kali ini, saya (sudah pasti) menggunakan game Genshin Impact yang sangat memakan resource dari sebuah smartphone serta Pokemon Unite.

Oleh karena chipset-nya ditujukan untuk perangkat flagship, tentu saja saya langsung memasang profile Highest pada Genshin Impact. Limit framerate juga dinaikkan ke 60 fps agar bisa mendapatkan hasil yang lebih akurat. Dan hasilnya, Xiaomi 11T rata-rata bisa menjalankan game ini dengan framerate 44 fps. Hasil seperti ini tentu saja akan membuat pengguna nyaman untuk bermain.

Dua game selanjutnya adalah Pokemon Unite dan PUBG: New State. Sayang memang, sampai saat ini PUBG: New State belum mendukung Developer Options sehingga perhitungan framerate hanya bisa melalui aplikasi Game Turbo bawaan Xiaomi. Hasilnya, kedua game ini dapat berjalan pada 60 fps dengan stabil.

Untuk mengukur framerate, saya menggunakan aplikasi GameBench yang akurat dalam menghitung frame per detiknya

Bekerja dan hiburan

Seperti biasa, sebuah smartphone tentu saja tidak melulu hanya dipakai untuk bermain game. Dalam kegiatan sehari-hari, perangkat ini tidak luput dari pemakaian untuk bekerja dan juga hiburan. Aplikasi sosial media seperti Facebook, Tiktok, Twitter, Instagram, Zoom, dan Whatsapp serta aplikasi editor Filmora Go saya gunakan pada perangkat ini. Selain itu, tentu saja Trello dan Slack juga dipakai untuk bekerja.

Untuk menonton video, saya menggunakan VLC dan mencoba untuk menjalankan video 1080p H.265 yang ternyata lancar hingga habis. Oleh karena Xiaomi 11T menggunakan Dimensity 1200, Youtube yang ada pada perangkat ini sudah menggunakan codec AV1 secara hardware sehingga lebih menghemat bandwidth. Saat dijalankan pada 1080p, tidak ada lag yang dirasakan sehingga nyaman digunakan.

Benchmarking

Xiaomi 11T menggunakan cip baru dari Mediatek dengan Dimensity 1200. Untuk hal ini, saya kembali menghadirkan Dimensity 1100, Snapdragon 870, serta Snapdragon 888. Hal ini hanya untuk membandingkan kinerja sistemnya secara keseluruhan.

Walaupun Dimensity 1200 bukan yang paling kencang, namun bukan berarti Xiaomi 11T pelan. Hasil yang ada memang sudah di atas rata-rata perangkat mainstream yang sudah diluncurkan hingga hari ini. Tentunya, hasil ini sejalan dengan pengalaman saya dalam memakainya sehari-hari.

Uji baterai: 5000 mAh

Untuk menguji baterai dengan kapasitas 5000 mAh memang membutuhkan 1 hari khusus untuk menjalankannya. Namun, aplikasi yang ada saat ini belum bisa merepresentasikan pemakaian sehari-hari. Sebuah pengujian menunjukkan bahwa pemakaian smartphone tidak didominasi untuk bermain game, namun untuk hiburan seperti menonton video dan mendengarkan musik serta sosial media.

Saya mengambil patokan dengan menggunakan sebuah file MP4 yang memakai resolusi 1920 x 1080 yang diulang sampai baterai habis. Xiaomi 11T dapat bertahan hingga 20 jam 12 menit. Setelah habis, saya langsung mengisi kembali baterainya dengan menggunakan charger bawaan 67 watt. Hasilnya, baterai akan terisi penuh dalam waktu kurang dari 45 menit.

Verdict

Untuk merasakan sebuah perangkat flagship, tentu saja orang harus mengeluarkan uang yang tidak sedikit. Hal tersebut memang akan membuat orang tidak akan bisa merasakan lancarnya perangkat Flagship. Masalah tersebut dipecahkan oleh Xiaomi dengan mengeluarkan perangkat bernama Xiaomi 11T.

Smartphone ini menghasilkan kinerja yang sangat baik. Dengan menggunakan Mediatek Dimensity 1200, semua game dan aplikasi dapat berjalan dengan kencang tanpa masalah. Kinerja tersebut pun disokong dengan baterai 5000 mAh yang mampu bertahan lebih dari sehari. Apalagi, RAM yang sudah besar ini terbantu dengan Memory extension sebesar 3 GB yang membuatnya lebih lancar lagi untuk multitasking.

Setiap gambar yang diambil dari kamera Xiaomi 11T hasilnya akan bagus. Kamera 108 MP yang menghasilkan foto 12 MP tersebut mampu menggantikan kamera pocket untuk mengambil momen sehari-hari. Feature video yang ada juga membuat pengguna bisa mengeksplor bakat terpendam untuk menjadi sutradara. Sayang saja, kamera telephoto atau zoom absen pada perangkat ini.

Xiaomi menjual smartphone Xiaomi 11T dengan harga Rp. 5,999,000. Dengan harga tersebut akan terlihat terjangkau karena Xiaomi 11T hadir dengan fitur yang ada pada sebuah perangkat flagship. Harga tersebut juga jauh lebih menarik jika dibandingkan dengan kakaknya, Xiaomi 11T Pro. Dengan kinerja dan fitur berbanding harga terjangkau yang diberikan membuat smartphone menjadi salah satu yang menarik untuk dimiliki oleh mereka yang menginginkan perangkat flagship yang murah.

Sparks

  • Hasil foto Xiaomi 11T yang bagus pada setiap kameranya
  • Daya tahan baterai yang baik serta pengisiannya yang cepat
  • Kinerja yang kencang untuk bermain dan bekerja
  • Layar OLED yang nyaman di mata dan warnanya yang bagus
  • Responsif saat bernavigasi
  • Harganya terjangkau untuk sebuah flagship
  • Mendukung AV1 pada Youtube tanpa lag

Slacks

  • Tanpa Dolby vision dan 8K Recording seperti seri Pro
  • Absennya lensa zoom dan OIS
  • Minim game yang mendukung 120 Hz di Xiaomi 11T

10 Smartphone Berspesifikasi Tinggi untuk Gaming dengan Grafis Rata Kanan

Bermain game mobile dengan pengaturan grafis rata kanan menuntut performa hardware yang tinggi. Kabar bagusnya, smartphone dengan spesifikasi tinggi tidak harus mahal.

Saya telah merangkum sepuluh smartphone terbaru berspesifikasi tinggi keluaran 2021 yang ideal untuk bermain game dengan kualitas grafis maksimum. Mereka merupakan smartphone kelas menengah ke atas, dengan harga di bawah sepuluh juta.

1. Samsung Galaxy A52s 5G 8GB/256GB Rp6.499.000

Mari mulai dari Samsung, pada pertengahan bulan September lalu perusahaan asal Korea Selatan itu merilis Galaxy A52s 5G di Indonesia. Sesuai namanya, perangkat ini mendukung konektivitas 5G dan ditenagai chipset premium Snapdragon 7 series dari Qualcomm yakni Snapdragon 778G.

Untuk mendukung kemampuan gaming, SoC 6nm ini meminjam dua fitur Snapdragon Elite Gaming yang terdapat pada Snapdragon 888. Pertama Variable Rate Shading (VRS) yang dapat menenukan bagian grafik mana yang perlu dipertajam dan mana yang tidak memerlukan banyak detail. Kedua Game Quick Touch yang meningkatkan respons sentuhan.

Dari segi layar dan baterai, Galaxy A52s 5G mengemas panel Super AMOLED 6,5 inci FHD+ dengan refresh rate 120 Hz. Baterai yang tersemat berkapasitas 4.500mAh dan didukung oleh fast charging 25W.

2. Samsung Galaxy M52 5G 8GB/128GB Rp4.999.000

Beralih ke Galaxy M52 5G, smartphone yang berjalan di atas One UI 3.1 berbasis Android 11 ini juga ditenagai chipset Snapdragon 778G. SoC ini membawa CPU octa-core yang terdiri dari 4x Kryo 670 2.4 GHz, 4x Kryo 670 1.9 GHz, dan GPU Adreno 642L, serta didukung RAM 8GB dan penyimpanan internal 128GB.

Sebagai seri M, kapasitas baterainya dikasih lebih besar yakni 5.000 mAh dengan fast charging 25W. Aktivitas gaming bakal dimanjakan oleh layar Super AMOLED 6,7 inci FHD+ dengan refresh rate 120 Hz.

3. OPPO Reno6 5G 8GB/128GB Rp7.499.000

OPPO menghadirkan tiga model Reno6 series di Indonesia, Reno6 5G berada di tengah antara Reno6 (versi 4G dengan Snapdragon 720G) dan Reno6 Pro 5G dengan Snapdragon 870 tetapi dijual di atas sepuluh juta. Jadi, saya ambil opsi di tengah dengan MediaTek Dimensity 900.

SoC ini sudah dibangun dengan proses fabrikasi 6nm. Di dalamnya termasuk CPU octa-core yang terdiri dari 2x Cortex-A78 2.4 GHz, 6x Cortex-A55 2.0 GHz, dan GPU Mali-G68 MC4. Kinerjanya ditopang RAM 8GB dan penyimpanan internal 128GB, ditambah RAM virtual ekstra 5GB dengan RAM Expansion.

Untuk menampilkan konten gaming, Reno6 5G mengandalkan panel AMOLED 6,43 inci FHD+ dengan refresh rate 90 Hz dan touch sampling rate 180 Hz. Kapasitas baterainya 4.300 mAh dengan teknologi 65W SuperVOOC 2.0 yang dapat mengisi daya hingga 100% hanya dalam waktu 28 menit.

4. vivo V21 5G 8GB/128GB Rp5.799.000 (Harga promo Rp4.999.000)

Lanjut ke vivo V21 5G, perangkat ini ditenagai chipset 5G kelas atas dari MediaTek yakni Dimensity 800U. SoC ini dibangun dengan proses fabrikasi 7nm dan ditopang RAM 8GB dengan penyimpanan 128GB, pengguna dapat merasakan total RAM 11GB dengan 3GB extended RAM.

Hal yang cukup mengejutkan ialah harganya. Pada vivo official store di Tokopedia, vivo V21 5G mendapat potongan harga yang cukup signifikan dari Rp5.799.000 menjadi Rp4.999.000. Untuk meningkatkan pengalaman gaming, vivo menggunakan panel AMOLED 6,44 inci FHD+ dengan refresh rate 90 Hz. Baterainya 4.000 mAh yang didukung 33W FlashCharge yang menjanjikan pengisian ulang hingga 63% dalam waktu 30 menit.

5. Huawei nova 9 8GB/256GB Rp7.599.000

Huawei merilis nova 9 pada tanggal 8 Desember lalu dan menjadi satu-satunya smartphone Huawei yang dirilis di Indonesia tahun ini. Perlu dicatat, nova 9 hadir dengan EMUI 12 tanpa GMS, pengguna bisa memperbaruinya ke sistem operasi Huawei terbaru yakni HarmonyOS 2.0 yang lebih terintegrasi dengan perangkat Huawei lainnya.

Kekuatan dapur pacunya sama seperti Galaxy A52s 5G dan Galaxy M52 5G, yakni mengandalkan chipset Snapdragon 778G. Bedanya nova 9 tidak mendukung konektivitas 5G. Ke bagian muka, Huawei menggunakan panel OLED dengan 1 miliar warna, membentang 6,57 inci FHD+ dengan tepian melengkung. Sudah didukung refresh rate 120 Hz dan multi-point touch dengan sampling rate 300 Hz. Kapasitas baterainya 4.300 mAh dengan 66W Huawei SuperCharge yang dapat mengisi penuh hanya 38 menit dan 18 menit untuk mencapai 60%.

6. Xiaomi 11T dan 11T Pro 8GB/256GB Mulai Rp5.999.000

Penawaran terbaru dari Xiaomi adalah Mi 11T dan 11T Pro, kedua smartphone Android 11 dengan sentuhan MIUI 12.5 ini membawa layar AMOLED flat DotDisplay 6,67 inci FHD+ dan punya refresh rate 120 Hz dengan touch sampling rate 480 Hz yang berarti sudah sangat optimal untuk gaming. Bedanya khusus Xiaomi 11T Pro, layarnya mendapatkan grade tertinggi A+ dari DisplayMate.

Perbedaan lainnya terletak pada dapur pacu, Xiaomi 11T yang dijual dengan harga Rp5.999.000 menggunakan chipset MediaTek Dimensity 1200-Ultra. Sementara, Xiaomi 11T Pro yang ditenagai chipset Qualcomm Snapdragon 888 dibanderol mulai Rp6.999.000 untuk varian 8GB/256GB dan Rp7.499.000 untuk 12GB/256GB.

Meski kapasitas baterainya sama-sama 5000 mAh, versi standarnya didukung charging 67W, sedangkan Xiaomi 11T Pro sudah dibekali teknologi Xiaomi HyperCharge 120W.

7. Xiaomi Poco X3 GT 8GB/256GB Rp4.599.000

Hadir di Indonesia pada bulan Agustus, Poco X3 GT menargetkan anak muda yang mencari smartphone dengan performa dan harga ekstrem yang sangat cocok untuk gaming. Ia ditenagai chipset MediaTek Dimensity 1100 yang dibuat dengan pemrosesan 6nm, didukung RAM 8GB dan opsi penyimpanan 128GB atau 256GB.

Performa gaming Poco X3 GT didukung layar IPS 6,6 FHD+ dengan dynamic refresh rate dari 30 Hz sampai 120 Hz dan touch sampling rate 240 Hz. Poco turut membekalinya dengan LiquidCool Technology 2.0 untuk menjaga temperatur smartphone tetap dingin terutama saat bermain game durasi panjang. Baterai 5.000 mAh juga telah didukung pengisian cepat 67W.

8. realme GT Neo 2 12GB/256GB Rp6.499.000

Beralih ke realme GT Neo 2 yang dirilis di Indonesia pada November lalu, perangkat ini sengaja dihadirkan untuk mereka doyan bermain game. Ia ditenagai chipset Qualcomm Snapdragon 870 dengan RAM mencapai 12GB, bahkan bisa ditambah lagi sebanyak 7GB secara virtual sehingga total RAM yang dimiliki menjadi 19GB.

Bagian layar, realme GT Neo 2 sudah menggunakan panel E4 AMOLED 6,62 inci FHD+ dengan refresh rate 120 Hz dan touch sampling rate 600 Hz. Untuk mendongkrak performa gaming, realme melengkapinya dengan Mode GT 2.0 yang telah ditingkatkan, dibekali sistem pendingin Stainless Steel Vapour Cooling Plus, dan baterai 5.000 mAh dengan pengisian cepat SuperDart Charge 65W.

9. realme GT Master Edition 8GB/128GB Rp4.999.000

realme GT Master Edition adalah smartphone resmi yang digunakan di liga profesional untuk PUBG Mobile (PMPL ID) yang digelar oleh Tencent. Hal ini berarti performa gaming-nya tak perlu diragukan lagi.

Perangkat ini menempati segmen menengah ke atas dengan bekal chipset Snapdragon 778G, ditopang RAM 8GB, dan penyimpanan internal 128GB. Ia mengusung layar AMOLED 6,43 inci FHD+ dengan refresh rate 120 Hz dan baterai 4.300 mAh dengan SuperDart charger 65W.

10. ASUS Zenfone 8 8GB/128GB Rp7.999.000

Terakhir tetapi tak kalah menarik adalah ASUS Zenfone 8, buat mereka yang mencari smartphone dengan spesifikasi gahar buat gaming dalam bodi mini. Dapur pacunya mengandalkan Snapdragon 888 yang dapat ngebut kencang dengan RAM 8GB dan penyimpanan internal 128GB.

Zenfone 8 mengusung panel AMOLED berukuran hanya 5,9 inci FHD+, untuk gaming ASUS pun memberikan dukungan refresh rate 120 Hz, response time 1 ms, dan touch sampling rate 240 Hz. Baterainya 4.000 mAh dan dilengkapi fast charging 30W yang dapat mengisi penuh dalam 1 jam 20 menit.

Itulah 10 smartphone terbaru dengan spesifikasi tinggi yang mampu menjalankan game dengan pengaturan grafis rata kanan, mulai dari Samsung hingga ASUS dengan harga dibawah sepuluh juta. Sebelumnya saya juga telah membuat daftar smartphone gaming 2021 yang bisa dibeli di Indonesia.

[Review] Realme 8i: Smartphone 120 Hz dengan Harga Terjangkau

Di penghujung tahun 2021, realme kembali memiliki sebuah perangkat yang memiliki harga terjangkau. Perangkat yang satu ini memiliki sebuah fitur yang mungkin sebelumnya tidak pernah terpikirkan bisa dimiliki pada harga di bawah 2,5 juta. Perangkat yang dimaksud adalah realme 8i dengan varian 4/64 GB.

Perangkat dengan varian yang satu ini pun datang ke meja pengujian tim Dailysocial. Sayangnya, fitur yang diberikan oleh realme pada versi 4/64 GB cukup berbeda dengan yang ada pada varian atasnya. Hal tersebut termasuk DRE atau Dynamic RAM Expansion yang bisa membantu RAM dalam menyimpan segala cache yang terjadi selama pemakaian. Padahal, penggunaan RAM 4 GB tentu saja membutuhkan ruang lebih agar pemakaian bisa menjadi lebih lancar.

Realme mengedepankan layarnya yang digunakan refresh rate 120 Hz. Mereka bahkan menyebutnya sebagai smartphone dengan layar 120 Hz pertama dengan harga di bawah 3 juta rupiah, yang berarti juga termurah di Indonesia untuk saat ini. Realme 8i juga menjadi yang pertama di Indonesia yang menggunakan Mediatek Helio G96.

Spesifikasi dari realme 8i yang saya dapatkan bisa dilihat pada tabel berikut

SoC Mediatek Helio G96
CPU 2 x 2.05 GHz Cortex-A76 + 6 x 2.0 GHz Cortex-A55
GPU Mali-G57 MC2
RAM 4  GB LPDDR4x
Internal 64 GB UFS 2.1
Layar 6.6 inci 2412×1080 IPS 120 Hz
Dimensi 164.1 x 75.5 x 8.5 mm
Bobot 194 gram
Baterai 5000 mAh 18 watt
Kamera 50 MP / 12,5 MP utama, 2 MP makro, 2 MP bokeh, 16 MP Selfie
OS Android 11 Realme UI 2

Hasil dari CPU-Z, AIDA64, serta Sensor Box dapat dilihat sebagai berikut:

Sayangnya, dengan menghadirkan 120Hz pada smartphone yang satu ini, membuat realme mengurangi beberapa fitur. Hal tersebut seperti speaker stereo dan NFC. Walaupun begitu, kedua fitur tersebut memang tidak terlalu penting. Seperti NFC yang belum banyak digunakan selain untuk mengisi kartu uang elektronik dan speaker stereo yang bisa disubstitusi dengan menggunakan earphone.

Unboxing

Seperti inilah isi dari paket penjualan smartphone realme 8i. Didalamnya hanya akan ditemukan kabel USB-C, charger, serta back case. Realme menyertakan charger 18 watt untuk mengisi baterai pada smartphone ini.

Desain

Desain belakang dari setiap perangkat realme memang didesain berbeda satu dengan lainnya. Seperti perangkat yang saya dapatkan yang memiliki warna bernama space purple. Realme menggunakan konsep desain mengalir sehingga terlihat seperti galaksi berwarna ungu. Desain ini juga terlihat cukup minimalis tanpa campuran warna lain dengan logo realme yang berada di sebelah kiri bawah.

Kamera terletak pada sebelah kiri atas dari sisi belakang realme 8i. Terdapat 4 bundaran yang terdiri dari kamera utama, makro, depth, serta lampu flash LED. Kamera utama dengan resolusi 50 MP terletak pada sebelah kiri atas diikuti dengan depth sensor pada sebelah kanannya. Di baris bawahnya, terdapa kamera makro yang disertai dengan LED flash.

Layar realme 8i memiliki resolusi 2412 x 1080 pada layar dengan dimensi 6,6 inci dengan model punch hole pada sebelah kiri atas. Smartphone ini menggunakan layar jenis IPS dengan refresh rate 120 Hz yang sayangnya tidak dilindungi dengan lapisan pelindung seperti Gorilla Glass. Walaupun begitu, realme 8i sudah terlapisi dengan lapisan tahan gores sehingga cukup menahan goresan saat berada didalam kantong celana. Terus terang saja, perangkat yang kami dapatkan sudah terkena goresan semenjak dibuka dari paket penjualannya dan untungnya hanya lapisan tersebut yang kena.

Pada sisi sebelah kiri, dapat ditemukan slot SIM serta tombol volume naik dan turun. Untuk sebelah kanannya, terdapat tombol power yang juga sekaligus sebagai sensor sidik jari. Untuk bagian bawahnya, dapat ditemukan port audio 3.5 mm, microphone, USB-C, serta speaker. Tidak ditemukan apa pun pada sisi sebelah atasnya.

Realme 8i sudah menggunakan sistem operasi Android 11 dengan antarmuka realme UI 2.0. Antar muka yang digunakan pada realme 8i masih memiliki app drawer sehingga Anda akan menemukan semua aplikasi di sana. Homescreen-nya juga memiliki beberapa gesture seperti swipe up untuk membuka app drawer dan swipe down untuk membuka fungsi search.

Jaringan

Realme 8i menggunakan chipset Mediatek Helio G96 yang ditujukan untuk para gamer dan pengguna mainstream. Oleh karena itu, perangkat ini sudah menggunakan modem yang sudah mendukung teknologi terkini, seperti Carrier Aggregation untuk 4G. Kategori LTE yang ada pada perangkat ini masuk dalam Cat 13 untuk download.

Kanal LTE yang didukung pada smartphone ini meliputi band 1, 3, 5, 8, 38, 40, dan 41. Tentunya, band yang didukung adalah yang sudah digunakan oleh operator seluler di Indonesia. Selain mendukung Dual 4G, perangkat ini juga sudah mendukung fitur dual VoLTE.

Perangkat ini juga sudah mendukung teknologi WiFi 5 atau yang dikenal dengan 802.11 ac. Hal tersebut tentu membuat realme 8i memiliki koneksi WiFi yang jauh lebih kencang karena menggunakan jaringan 5 GHz. Realme 8i juga sudah mendukung bluetooth versi 5.0.

Kamera

Selain layarnya yang memiliki refresh rate 120 Hz, realme 8i juga mengedepankan kamera utamanya. Perangkat yang satu ini menggunakan sensor ISOCELL JN1 50 MP untuk kamera utamanya. Kamera ini menggunakan teknologi ISOCELL 2 yang mampu menangkap cahaya lebih baik dari pendahulunya. Selain itu, sensor ini juga menggunakan algoritma Tetracell yang menggabungkan 4 piksel menjadi 1 yang menghasilkan gambar dengan resolusi 12,5 MP.

ISOCELL S5KJN1 dengan format 1/2.76″ mampu menangkap gambar dengan baik saat dalam kondisi cahaya yang cukup. Bahkan, mode malam pada realme 8i mampu mengambil gambar dengan bagus pada saat kondisi cahaya redup. Namun, gambar yang dihasilkan sepertinya menjadi tidak terlalu tajam saat fungsi HDR-nya dinyalakan. Walaupun begitu, hal tersebut tidak membuat gambar yang dihasilkan menjadi lebih buruk.

Untuk kamera makro, seperti biasa gambar yang dihasilkan tidak terlalu tajam. Apalagi, kamera ini membutuhkan jarak yang pas sehingga hasilnya tidak blur. Saya sendiri membutuhkan waktu khusus untuk membiasakan diri dengan jarak untuk mengambil foto makro. Berikut adalah contoh gambarnya

Kamera selfie-nya ternyata juga bisa menangkap gambar dengan cukup baik. Sensor SK Hynix Hi-1364Q mampu mengambil gambar dengan tingkat noise yang cukup rendah. Sama dengan kamera utamanya, saat HDR dinyalakan maka tingkat ketajamannya sedikit menurun.

Pengujian

Realme 8i menggunakan chipset 4G terbaru dari Mediatek, yaitu Helio G96. Cip yang satu ini ternyata memiliki spesifikasi CPU yang sama dengan Helio G95, yaitu 2 core Cortex A76 dengan kecepatan 2,05 GHz pada cluster kinerja dan 6 inti prosesor Cortex A55 pada cluster efisiensi berkecepatan 2 GHz. Bedanya, Helio G96 menggunakan GPU yang lebih lambat, yaitu Mali G57 MC2.

Hal tersebut tentu saja membuat saya penasaran dan mencobanya pada 2 skenario yang sering digunakan, yaitu bekerja dan bermain. Kedua skenario tersebut tentu saja menggunakan aplikasi yang ada pada Google Play Store. Untuk menjalankan pengujian ini, saya sudah menggunakannya selama 2 minggu penuh.

Bermain Game

Seri G dari Mediatek memang ditujukan untuk mereka yang gemar bermain game. Apalagi dengan menggunakan Cortex A76 yang memang kencang untuk menjalankan game yang ada pada platform Android. Namun, penggunaan Mali G57 MC2 memang kadang tidak lebih kencang dari G76 MC4 yang digunakan pada Helio G95. Jadi, akan ada beberapa game yang pengalaman bermainnya akan menjadi lebih rendah.

Pada realme 8i, saya hanya menggunakan 2 buah game saja. Hal ini memang cukup berkaitan dengan waktu uji dari perangkat yang satu ini. Genshin Impact yang merupakan sebuah keharusan karena sangat memakan resource dari smartphone pasti digunakan untuk menguji. Pokemon Unite juga digunakan karena mampu diajak bermain pada grafis tinggi dan framerate 60 fps.

Genshin Impact hanya bisa dijalankan dengan cukup lancar pada saat game berada pada profile lowest dan diubah ke 60 fps. Rata-rata framerate yang saya dapatkan kali ini adalah sekitar 40 fps. Untuk Pokemon Unite, perangkat ini bisa menjalankan dengan rata-rata framerate 57 fps pada seting grafis tertinggi. Kedua game tentu saja dapat berjalan tanpa masalah.

Untuk mengukur framerate, saya menggunakan aplikasi GameBench yang akurat dalam menghitung frame per detiknya

Bekerja dan hiburan

Untuk kali ini, penggunaan aplikasi yang saya gunakan sehari-hari memang tidak selengkap biasanya. Hanya aplikasi sosial media seperti Facebook, Tiktok, Twitter, Instagram, Zoom, dan Whatsapp serta aplikasi editor Filmora Go saja yang digunakan. Walaupun tidak menggunakan Trello dan Slack pada perangkat ini, namun sepertinya beberapa aplikasi tersebut sudah mewakili sebagian besar yang ada di Google Play.

Saya juga menonton Youtube dengan menggunakan perangkat ini saat ada beberapa peluncuran pada bulan Desember 2021. Dan hasilnya memang tidak ada masalah. Bahkan masalah panas pun tidak muncul pada perangkat yang satu ini. Namun karena speaker-nya hanya satu, saat menonton video ada baiknya menggunakan earphone agar suaranya lebih enak didengar.

Benchmarking

Realme 8i menggunakan cip baru dari Mediatek dengan Helio G96. Tentunya akan banyak yang penasaran bagaimana kinerjanya dibandingkan dengan G95. Untuk itu, saya menghadirkan kembali Helio G95, SD 678, dan SD 720. Berikut adalah hasilnya

Sayangnya, ada beberapa benchmark yang menolak berjalan pada perangkat yang satu ini. Entah apakah karena penggunaan RAM 4 GB atau memang masih ada bug pada perangkat ini. Namun, sebagian benchmark yang saya gunakan seharusnya sudah menggambarkan kinerja perangkat ini secara keseluruhan.

Uji baterai: 5000 mAh

Untuk menguji baterai dengan kapasitas 5000 mAh memang membutuhkan 1 hari khusus untuk menjalankannya. Namun, aplikasi yang ada saat ini belum bisa merepresentasikan pemakaian sehari-hari. Sebuah pengujian menunjukkan bahwa pemakaian smartphone tidak didominasi untuk bermain game, namun untuk hiburan seperti menonton video dan mendengarkan musik serta sosial media.

Saya mengambil patokan dengan menggunakan sebuah file MP4 yang memakai resolusi 1920 x 1080 yang diulang sampai baterai habis. Realme 8i dapat bertahan hingga 13 jam 2 menit. Setelah habis, saya langsung mengisi kembali baterainya dengan menggunakan charger bawaan 18 watt. Hasilnya, baterai akan terisi penuh dalam waktu kurang dari 2,5 jam.

Verdict

Banyaknya teknologi yang ditanamkan pada smartphone dengan harga premium memang membuat semua orang ingin merasakannya. Sayang memang, teknologi layar dengan refresh rate tinggi membuat orang cukup iri karena tidak memiliki dana untuk membelinya. Realme melihat masalah yang satu ini dan berusaha membawa teknologi 120 Hz dengan harga yang lebih terjangkau. Hal tersebut terwujud dengan realme 8i.

Kinerja smartphone yang satu ini memang cukup baik. Dengan menggunakan Mediatek Helio G96 membuatnya menjadi salah satu perangkat yang cukup kencang pada rentang harganya. Kinerja tersebut pun disokong dengan baterai 5000 mAh yang mampu bertahan seharian. Sayangnya, pada perangkat yang saya dapatkan tidak memiliki DRE, yang seharusnya mampu meningkatkan kinerja perangkat yang hanya memiliki RAM 4 GB saja.

Untuk kamera yang dimiliki oleh realme 8i, hasilnya memang benar-benar bagus. Kamera 50 MP yang ada mampu menangkap gambar dengan bagus pada kondisi cahaya yang terang maupun rendah. Sayangnya memang, kamera ultrawide sepertinya bukan pilihan realme untuk dipasangkan pada perangkat yang satu ini. Padahal, kamera tersebut lebih banyak digunakan dibandingkan dengan kamera makro.

Realme 8i dengan konfigurasi RAM 4G dengan penyimpanan internal 64 GB seperti yang saya dapatkan dijual dengan harga Rp. 2.499.000. Tentunya harga ini terlihat cukup murah untuk merasakan layar 120 Hz yang saat ini diketahui memiliki harga yang mahal. Dan dengan kinerja yang cukup baik pada smartphone ini, membuat realme 8i menjadi salah satu perangkat untuk hiburan dan bermain game yang memiliki harga terjangkau.

Sparks

  • Layar nyaman dengan 120 Hz
  • Kamera yang bagus untuk sebuah smartphone dengan harga di bawah 3 juta
  • Kinerja yang cukup baik untuk kebutuhan sehari-hari dan bermain game
  • Daya tahan baterai yang cukup panjang
  • Realme UI 2 yang responsif
  • Desainnya yang cukup menarik perhatian

Slacks

  • RAM 4 GB tidak memiliki DRE yang seharusnya membuat perangkat ini lebih nyaman digunakan
  • Hanya memiliki 1 speaker
  • Tidak memiliki kamera wideangle

MediaTek Pentonic 2000 Adalah Chipset Flagship untuk Smart TV Premium 8K 120Hz Tahun Depan

Sebelumnya MediaTek telah memperkenalkan chipset mobile Dimensity 9000 yang akan menenagai smartphone flagship dan smartphone gaming yang dirilis tahun depan. Salah satu hal yang paling istimewa adalah SoC tersebut dibuat menggunakan proses pabrikasi 4nm milik TSMC, singkatnya performanya lebih kencang dan tetap efisien.

Kini MediaTek juga telah mengumumkan chipset flagship untuk smart TV premium yang dijuluki Pentonic 2000. Ia dibangun di atas inovasi teknologi seperti layar, audio, AI, penyiaran, dan konektivitas.

Pengenalan merek Pentonic ini melanjutkan warisan kami dalam hal terus mendorong batasan-batasan inovasi di pasar smart TV. Chipset Pentonic 2000 baru dirancang dengan semua fitur unggulan yang dinginkan konsumen – mulai dari tampilan dan teknologi audio terbaru hingga kecepatan refresh super cepat, kemampuan AI yang kuat, fitur picture-in-picture streaming, dan masih banyak lagi,” jelas Dr. Mike Chang, Corporate Vice President dan General Manager Divisi Smart Home Business Group di MediaTek.

Pentonic 2000 pun diklaim menjadi chipset smart TV komersial pertama di dunia dalam beberapa aspek. Yang pertama, ia menjadi chipset smart TV pertama yang dibuat menggunakan proses teknologi 7nm TSMC.

Kekuatannya pun dibuktikan dengan dukungan resolusi yang mencapai 8K dengan refresh rate 120Hz. Bahkan dapat mendukung TV 4K 144Hz untuk perangkat keras PC gaming dan konsol generasi kesembilan seperti Sony PlayStation 5 (PS5) dan Microsoft Xbox Series X.

Kedua chipset Pentonic 2000 ini telah mendukung Versatile Video Coding (VVC) untuk konten H.266 yang menawarkan peningkatan efisiensi kompresi. Mendukung AV1 untuk layanan streaming dan semua standar siaran TV global termasuk ATSC 3.0 terbaru.

Pentonic 2000 juga mendukung teknologi pencitraan dan audio terbaru dari Dolby untuk memberikan sinematik terbaik pengalaman dalam Dolby Vision dan Dolby Atmos. Serta, codec seperti HEVC, VP9, dan VS3 juga ada dalam daftar encoding yang didukung secara native.

Fitur lainnya, ia dilengkapi teknologi MEMC (Motion Estimation, Motion Compensation) berbasis AI. Serta, teknologi 8K AI-Super Resolution baru dari MediaTek yang secara cerdas meningkatkan konten beresolusi lebih rendah ke resolusi asli layar dan sekaligus melakukan peningkatan kualitas gambar secara real-time.

Kemudian dengan teknologi Intelligent View, chipset ini mendukung fitur picture-in-picture (PiP) atau picture-by-picture (PbP) yang memungkinkan layar resolusi 8K yang besar menampilkan dinding layar dari sumber media berbeda dalam satu panel. Artinya pengguna dapat membuka beberapa aplikasi dan streaming dari sumber yang berbeda secara bersamaan.

Selain CPU dan GPU yang powerful, chipset ini didukung oleh memory bus yang lebar dan penyimpanan cepat UFS 3.1. MediaTek Wi-Fi 6E dan modem seluler 5G juga dapat ditambahkan oleh produsen perangkat untuk menyediakan konektivitas internet nirkabel tercepat untuk media streaming 8K.

MediaTek Umumkan Chipset Anyar Dimensity 9000, Bakal Jadi Andalan Smartphone Gaming?

Sudah bukan rahasia kalau gaming menuntut performa perangkat yang tinggi, dan itulah mengapa hampir semua smartphone gaming selalu datang membawa chipset kelas flagship dengan performa terbaik pada masanya. Untuk tahun depan, ada kemungkinan smartphone gaming bakal ditenagai oleh chipset terbaru besutan MediaTek berikut ini.

Dijuluki Dimensity 9000, ia disebut sebagai chipset paling perkasa yang pernah MediaTek buat sejauh ini. Ia dibuat menggunakan proses pabrikasi 4 nm milik TSMC, dan itu pada dasarnya sudah menjadi jaminan atas peningkatan performa sekaligus efisiensi daya yang diusungnya.

Chipset ini mengemas prosesor 8-core dengan konfigurasi 1+3+4: satu core Cortex-X2 dengan kecepatan maksimum 3,05 GHz, tiga core Cortex-A710 dengan kecepatan hingga 2,85 GHz, dan empat sisanya adalah efficiency core Cortex-A510 dengan kecepatan 1,8 GHz. Untuk RAM, Dimensity 9000 mendukung LPDDR5x dengan kecepatan hingga 7.500 Mbps.

Dalam benchmark CPU single-core, MediaTek mengklaim ada peningkatan performa hingga 35% dibanding chipset flagship Android saat ini (asumsinya Snapdragon 888), tapi di saat yang sama konsumsi dayanya juga 37% lebih rendah. Untuk benchmark multi-core, MediaTek malah tidak segan menyebut performanya setara dengan chip A15 milik iPhone 13.

Dari sisi kinerja grafis, Dimensity 9000 mengandalkan GPU Mali-G710 dengan 10-core. Dukungan ray tracing bahkan juga tersedia, meski memang implementasinya masih berbasis software ketimbang hardware. Terlepas dari batasan tersebut, setidaknya ini masih punya potensi untuk meningkatkan kualitas visual pada game.

Di luar konteks gaming, Dimensity 9000 tetap menunjukkan potensi yang sangat besar, misalnya ISP (image signal processor) yang mampu merekam video HDR beresolusi 4K dari tiga kamera sekaligus secara bersamaan. ISP ini juga siap mengakomodasi sensor kamera dengan resolusi maksimum 320 megapiksel.

Dari segi konektivitas, Dimensity 9000 merupakan chipset smartphone pertama yang dibekali Bluetooth 5.3, tidak ketinggalan pula Wi-Fi 6E 2×2. Cukup disayangkan ia belum mendukung 5G mmWave, tapi setidaknya kecepatan maksimumnya di sub-6GHz diklaim sudah bisa mencapai angka 7 Gbps.

Terakhir, untuk pemrosesan AI, MediaTek mengklaim ada peningkatan hingga empat kali lipat dibanding generasi sebelumnya. MediaTek bahkan kinerja AI-nya sekitar 16% lebih gegas ketimbang chip Tensor milik Google Pixel 6 (yang sendirinya sangat membanggakan performa AI).

Menimbang semua itu, jangan heran kalau MediaTek Dimensity 9000 bakal jadi kepercayaan sejumlah smartphone gaming dan smartphone flagship yang dirilis tahun depan. Pun demikian, kita tidak boleh lupa bahwa Qualcomm juga tengah bersiap untuk mengumumkan chipset flagship barunya dalam waktu dekat. Terlepas dari itu, ponsel pertama yang ditenagai MediaTek 9000 kabarnya bakal hadir pada akhir kuartal pertama 2022.

Sumber: GSM Arena dan AnandTech.

Infinix Hot 11S NFC Diluncurkan, Menyasar pada Gamer Entry Level dengan 90Hz

Seperti yang pernah dijanjikan oleh Infinix, mereka akan meluncurkan produk baru setiap bulannya. Pada bulan November 2021 ini, Infinix mengeluarkan sebuah smartphone yang ditujukan untuk pasar entry level. Walaupun untuk pemula, Infinix memberikan spesifikasi yang cukup tinggi pada kelasnya. Smartphone tersebut adalah Infinix Hot 11s NFC.

Infinix Hot 11S NFC adalah smartphone yang membawa spesifikasi gaming mumpuni untuk para penggemar mobile game. Infinix Hot 11S NFC adalah komitmen kami untuk menjadi brand yang selalu meng-empower generasi muda untuk menyalurkan hobi gaming mereka dengan smartphone yang gahar tanpa harus mengeluarkan budget yang besar,” kata Country Marketing Manager Infinix Indonesia, Sergio Ticoalu.

Perangkat yang satu ini menggunakan layar dengan dimensi 6,78 inci beresolusi FHD+ dengan refresh rate 90Hz. Infinix Hot 11S NFC ini juga sudah memiliki daya baterai besar 5.000 mAh dengan 18W Super Charger dan sudah didukung Power Marathon Technology yang akan memberi pengguna ekstra calling time ketika baterai smartphone sudah 5%.

Infinix Hot 11S NFC menggunakan SoC MediaTek Helio G88 Dual-Chip. Infinix mengatakan bahwa mereka menambahkan sebuah chip lagi yang digunakan agar layar yang digunakan bisa memberikan refresh rate 90 Hz. CPU MediaTek Helio G88 mempunyai delapan core yang terbagi menjadi dua yakni CPU Arm Cortex-A75 yang beroperasi hingga 2GHz dan Cortex A55 agar lebih hemat daya. RAM yang terpasang memiliki kapasitas 4-6GB serta penyimpanan internal hingga 128 GB.

Infinix Hot 11S NFC dilengkapi dengan kamera 50MP F1.6 wide aperture sebagai sensor utamanya. Di bagian depan, Infinix Hot 11S NFC juga sudah dilengkapi kamera dengan sensor 8MP. Perangkat ini juga memiliki NFC untuk melakukan pembayaran, terutama untuk kartu uang elektronik. Side fingerprint sensor juga sudah tersedia pada perangkat ini.

Infinix Hot 11S NFC bisa didapatkan pada penjualan perdana flash sale di e-commerce Lazada pada 11 November 2021 mulai pukul 00:00 WIB. Pada flash sale tersebut, varian 128+6GB akan dibanderol dengan harga Rp 2.229.000 sementara varian 64+4GB dibanderol dengan harga Rp 1.949.000.

Apa fungsi dari Dual Chip?

Saat ini, Infinix mengklaim bahwa mereka menggunakan SoC Mediatek Helio G88 Dual Chip. Sepertinya, kata Dual Chip baru hadir pada perangkat Infinix Hot 11s NFC ini. Saya belum menemukan penggunaan dual chip pada perangkat yang menggunakan Helio G88 pada perangkat lain. Sebenarnya apa fungsi dari dual chip tersebut?

Product Manager Infinix, Eric, mengatakan bahwa memang Infinix Hot 11s NFC menggunakan sebuah cip display lagi selain Helio G88. Fungsi cip yang dihadirkan tersebut utamanya adalah untuk membuat layar Infinix Hot 11s NFC untuk bisa menggunakan refresh rate 90 Hz pada resolusi Full HD. Padahal, Mediatek Helio G88 sendiri memang sudah mendukung refresh rate tersebut.

Selain untuk refresh rate, Eric juga mengatakan bahwa cip ini juga akan membantu kamera untuk menangkap gambar lebih bagus, terutama untuk night shot. Selain itu, cip ini juga memungkinkan Hot 11s untuk menggunakan kamera 50 MP buatan Omnivision dan juga NFC. Untuk diketahui, Hot 11s di Indonesia saja yang menggunakan NFC.

Xiaomi Perkenalkan Seri 11T: Gunakan Chip Flagship Snapdragon 888 dan Dimensity 1200

Di penghujung tahun 2021, Xiaomi kembali meluncurkan dua perangkat flagship mereka. Kali ini, yang diperkenalkan oleh Xiaomi adalah seri T. Keduanya adalah Xiaomi 11T dan Xiaomi 11T Pro. Dua perangkat ini merupakan smartphone kembar yang menggunakan SoC berbeda.

“Xiaomi 11T series memiliki desain mutakhir untuk meningkatkan gaya hidup profesional serta mereka yang suka bergaya unik. Keduanya menghadirkan pengalaman flagship secara menyeluruh melalui kamera andal, pengisian daya cepat, layar luar biasa, dan performa luar biasa. Xiaomi 11T series akan menjadi pilihan terbaik bagi Xiaomi Fans untuk menutup tahun 2021,” kata Alvin Tse, Country Director Xiaomi Indonesia.

Seri Xiaomi 11T datang dengan kamera 108 MP pada kamera utamanya. Keduanya juga menggunakan layar 6,67 inci FHD+ yang menggunakan panel AMOLED dengan refresh rate 120 Hz serta memakai Gorilla Glass Victus. Baterai yang digunakan juga memiliki kapasitas 5000 mAh. Keduanya pun juga menggunakan chipset flagship buatan 2 produsen SoC teratas, Qualcomm dan Mediatek.

Walaupun begitu, dengan menyandang nama Pro, Xiaomi 11T Pro tentu saja memiliki fitur yang lebih baik dari Xiaomi 11T. Xiaomi 11T Pro mendukung Dolby Vision, pengisian bateari 120 watt, perekaman video 8K, dan lain sebagainya. Akan tetapi, 11T memiliki fitur Dual 5G yang tidak dimiliki oleh 11T Pro.

Untuk spesifikasi dari kedua smartphone dapat dilihat pada tabel berikut ini

Mi 11T Mi 11T Pro
SoC Mediatek Dimensity 1200 Qualcomm Snapdragon 888
CPU 1  x3.0 GHz Cortex-A78 + 3 x 2.6 GHz Cortex-A78 + 4 x 2.0 GHz Cortex-A55 1 x 2.84 GHz Kryo 680 + 3 x 2.42 GHz Kryo 680 + 4 x 1.80 GHz Kryo 680
GPU Mali-G77 MC9 Adreno 660
RAM 8 GB 8 GB dan 12 GB
Storage 256 GB 256 GB
Layar 120Hz 6.67” flat AMOLED DotDisplay 120Hz 6.67” flat AMOLED DotDisplay
Kamera 108MP/12 MP main, 8MP wide, 5MP macro, 16MP selfie 108MP/12 MP main, 8MP wide, 5MP macro, 16MP selfie
Baterai 5000 mAh 67 watt charger 5000 mAh 120 watt charger
OS Android 11 MIUI 12.5 Android 11 MIUI 12.5

Xiaomi menjual kedua perangkat ini dengan cukup terjangkau untuk sebuah perangkat flagship. Xiaomi Mi 11T dijual dengan harga Rp. 5.999.000. Untuk Mi 11T Pro 8/256 GB dijual pada harga Rp. 6.999.000 dan varian 12/256 GB pada harga Rp. 7.499.000. Pre order dilakukan pada tanggal 4-11 November 2021.

Pengiriman dijamin aman?

Saat ini sedang beredar kasus di mana pembelian perangkat Redmi pada sebuah ecommerce berujung pada pengiriman kotak kosong. Entah salah siapa, namun konsumen lah yang dirugikan atas kejadian ini. Hal ini tentu saja menjadi sebuah kekhawatiran apakah pembelian perangkat Xiaomi akan mengulang hal yang sama. Saya pun langsung menanyakan ini kepada Alvin.

Alvin mengatakan bahwa pada Xiaomi Official Store, Xiaomi memberikan kepercayaan operasionalnya kepada Shopee karena model bisnisnya adalah retail. Sayangnya, Xiaomi tidak bisa mengontrol untuk bagian logistiknya. Yang bisa dilakukan oleh Xiaomi pada kasus ini adalah meminta Shopee untuk memulai investigasi dengan partner logistiknya. Pada kasus ini, partner logistiknya adalah J&T.

Saat ini pasokan chipset juga sedang sulit dan oleh karena itu, banyak middlemen yang ingin mengambil keuntungan. Xiaomi meminta Shopee untuk melakukan investigasi apakah ada kecurangan pada jalur distribusinya. Kemungkinan lainnya adalah kadang-kadang ada juga kecurangan yang dilakukan oleh konsumen. Mereka membeli barang, melakukan pembungkusan ulang paketnya, dan mengambil video seakan-akan mereka adalah korbannya.

Walaupun begitu, Xiaomi selalu mengambil langkah untuk selalu percaya kepada para penggunanya atau konsumen, kecuali mereka terbukti salah. Langkah yang diambil saat ini adalah Xiaomi langsung mengembalikan dana konsumen namun masih menekan Shopee untuk melakukan investigasi. Setelah hasilnya keluar, Xiaomi nantinya akan mengeluarkan pernyataan dan menghukum siapa pun yang bersalah.

Realme Luncurkan GT Neo2, Narzo 50A, Narzo 50i, dan Band 2: Flagship Terakhir Tahun 2021

Menjelang akhir tahun, realme kembali meluncurkan beberapa produk yang mengukuhkan posisinya pada kelas atas, menengah, dan pemula. Hal tersebut dibuktikan dengan mengeluarkan 3 buah smartphone terbaru, yaitu realme GT Neo2, Narzo 50A, dan Narzo 50i. Selain itu, realme juga mengeluarkan smartband terbarunya yang bernama realme Band 2.

“Peluncuran Neo Born Disruptor merupakan awal baru dalam seri GT. Kami bermaksud menghadirkan everything in NEO dan menyatukan setiap hal hebat di dunia NEO untuk menginspirasi anak muda agar menjadi tech trendsetter. Hari ini, selain meluncurkan produk trendsetter, kami juga memanjakan anak muda di Indonesia dengan penawaran harga yang agresif, mulai dari Rp 11,000 dan jutaan bonus yang bisa didapatkan di mitra e-commerce pada gelaran realme 11.11 Salebration,” ujar Palson Yi, Marketing Director realme Indonesia.

Realme GT Neo2 merupakan sebuah perangkat smartphone yang menggunakan SoC Snapdragon 870. Dengan SoC bertenaga tersebut, smartphone ini mengukuhkan dirinya sebagai flagship 5G killer. Snapdragon 870 itu pun juga sudah dipasangkan pendingin bernama Stainless Steel Vapor Cooling Plus yang area pendinginannya cukup besar, yaitu 4129mm2 serta Diamond Thermal Gel pada CPU untuk transfer panasnya. Selain itu, RAM yang terpasang berkapasitas 12 GB ditambah dengan Dynamic RAM Expansion (DRE) sebesar 7 GB.

Realme Narzo 50A berfokus untuk menghadirkan smartphone dengan kinerja kuat dengan harga kompetitif. Dengan baterai 6000 mAh, realme Narzo 50A dipasangkan SoC Mediatek Helio G85. Dari sisi kameranya, Narzo 50A juga memiliki sensor dengan resolusi yang besar, yaitu 50 MP. Realme pun menyebut perangkat ini sebagai smartphone dengan pengalaman gaming terbaik di harga Rp 2 jutaan.

Realme Narzo 50i menjadi smartphone dengan harga yang paling murah pada peluncuran kali ini. Smartphone ini ditujukan untuk para pengguna entry level yang mencari smartphone gaming dengan value-for-money. Perangkat ini menggunakan realme UI Go Edition sehingga resource yang dijalankan tidak seberat perangkat non Android Go. Perangkat ini sendiri sudah memiliki baterai 5000 mAh sehingga mampu bertahan selama seharian.

Terakhir adalah realme Band 2 yang membawa beberapa peningkatan dari sang pendahulunya. Realme Band 2 memiliki layar TFT-LCD 1,4 inci dan resolusi 167 x 320 piksel dan memiliki kecerahan hingga 500nits. Smartband ini menggunakan sensor Goodix GH3011 yang akan memantau detak jantung dan SpO2 selama 24 jam. Pada sisi baterai, smartband ini menggunakan kapasitas 204 mAh dan dapat bertahan hingga 12 hari.

Realme GT Neo2 dengan varian 12/256 GB dijual dengan harga Rp 6,499,000. Untuk realme Narzo 50A dengan varian 4/64 GB dijual dengan harga Rp 2,099,000 dan Rp 2,299,000 untuk varian 4/128 GB. Realme Narzo 50i dijual pada harga Rp 1,599,000 dengan konfigurasi 4/64 GB. Untuk realme Band 2 dijual pada harga Rp 499,000.

Masih menggunakan SC9863A pada Narzo 50i?

Realme saat ini selalu saja mengeluarkan perangkat yang menggunakan SoC dari Snapdragon dan Mediatek. Tentu saja kedua chipset tersebut saat ini mendapatkan sambutan yang sangat baik di masyarakat Indonesia. Akan tetapi pada Narzo 50i, realme masih menggunakan sebuah chipset lawas, yaotu Spreadtrum SC9863A. Apa alasan dibalik penggunaan chipset tersebut?

Palson Yi mengatakan bahwa kita harus menyadari pada pasar entry level saat ini, permintaan masih sangat besar. Dan pada pasar ini pula, kelangkaan chipset juga terkena dampak besarnya. Oleh karena itu, tim realme melakukan forecast pada kelangkaan tersebut dan ini adalah strategi dari realme. Hal tersebut juga membuat realme bisa menghadirkan kembali perangkat untuk pasar entry level yang terjangkau.

Kembali lagi untuk SC9863A, karena realme tidak ingin tiba-tiba kehabisan chipset karena permintaan yang tinggi maka dipilih lah SoC tersebut. Hal tersebut juga membuat realme memiliki kondisi yang lebih baik untuk menyediakan perangkat pada pasar tersebut. Palson berharap bahwa kondisinya akan kembali membaik dan pasokan chipset akan tersedia kembali.