Tertarik Mendaftarkan Merek Dagang Anda? Begini Syarat dan Prosedurnya

Jika Anda ingin bisnis berjalan dengan lancar, maka mendaftarkan merek dagang Anda ke DJHKI atau Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual merupakan kewajiban yang mutlak. Hal ini karena dengan mendaftarkan merek dagang, Anda akan memiliki bukti yang sah atas merek yang didaftarkan.

Selain itu, hal ini berguna untuk mencegah orang lain memakai Merek yang sama dengan milik Anda. Merek sendiri adalah salah salah satu jenis Hak Kekayaan Intelektual atau yang biasa disebut dengan HAKI.

Apa itu HAKI?

source: yourtrademarkattorney.com

Hak Kekayaan Intelektual atau yang biasa disebut dengan HAKI adalah hak yang didapatkan dari hasil olah pikir manusia untuk dapat menghasilkan suatu produk, jasa, atau proses yang berguna untuk masyarakat.

HAKI dapat  menjamin bahwa seorang penemu/pencipta dapat memperoleh hak-haknya secara eksklusif baik secara materiel maupun imateriel atas karya yang dihasilkan. HKI mengacu pada dua hal secara umum, yaitu hak cipta dan hak milik industri.

Apa Saja Syarat Pendaftaran Merek?

Jangan Salah Pilih Klasifikasi Pendaftaran Merek Agar Tidak Ditolak DJKI x landscape
source: smartlegal.id

Dilansir langsung oleh website resmi DJHKI, berikut persyaratan yang dibutuhkan untuk mendaftarkan merek dagang Anda:

  1. Mengajukan permohonan ke DJ HKI/Kanwil secara tertulis dalam Bahasa Indonesia dengan melampirkan :

    1. Foto copy KTP yang dilegalisir. Bagi pemohon yang berasal dari luar negeri sesuai dengan ketentuan undang-undang harus memilih tempat kedudukan di Indonesia, biasanya dipilih pada alamat kuasa hukumnya;
    2. Foto copy akte pendirian badan hukum yang telah disahkan oleh notaris apabila permohonan diajukan atas nama badan hukum;
    3. Foto copy peraturan pemilikan bersama apabila permohonan diajukan atas nama lebih dari satu orang (merek kolektif);
    4. Surat kuasa khusus apabila permohonan pendaftaran dikuasakan;
    5. Tanda pembayaran biaya permohonan;
    6. 25 helai etiket merek (ukuran max 9×9 cm, min. 2×2 cm);
    7. surat pernyataan bahwa merek yang dimintakan pendaftaran adalah miliknya.
  2. Mengisi formulir permohonan yang memuat :

    1. Tanggal, bulan, dan tahun surat permohonan;
    2. Nama, alamat lengkap dan kewarganegaraan pemohon;
    3. Nama dan alamat lengkap kuasa apabila permohonan diajukan melalui kuasa; dan;
    4. Nama negara dan tanggal penerimaan permohonan yang pertama kali dalam hal permohonan diajukan dangan hak prioritas
  3. Membayar biaya permohonan pendaftaran merek.

Bagaimana Prosedur Pendaftarannya?

1. Registrasi akun merek.dgip.go.id

2. Klik tambah untuk membuat permohonan baru

 

3. Pesan kode biling dengan mengisi tipe, jenis, dan pilihan kelas

4. Lakukan pembayaran sesuai tagihan pada aplikasi SIMPAKI

5. Isi seluruh formulir yang tersedia, unggah data dukung yang dibutuhkan

6. Jika dirasa semua sudah disi dengan benar, klik selesai

 

Bagaimana, mudah bukan? Selain pendaftaran merek, situs merek.dgip.go.id juga memberikan pelayanan lainnya. Mulai dari perpanjangan merek hingga pengajuan keberatan atas permohonan merek.

Anda juga dapat mengurus pencatatan perubahan nama dan atau alamat sekaligus pencatatan pengalihan hak atas merek di sini. Daftarkan merek dagang Anda sekarang untuk performa bisnis yang lebih baik!

HTC Sedang Kembangkan Perangkat Bernama Vive Cosmos

Setelah begitu banyak orang menjajalnya, headset virtual reality memang bukan lagi menjadi komoditas terpanas di ranah teknologi. Meski demikian, upaya produsen dalam meramu produk VR yang ideal terus dilakukan. Di bulan September lalu, Facebook resmi mengumumkan Oculus Quest, yaitu perangkat berkonsep standalone yang didukung hardware lebih canggih.

Sebagai kompetitor utamanya, HTC juga tak asing lagi dengan penyediaan HUD virtual reality standalone. Setelah disediakan secara terbatas di kawasan Tiongkok, Vive Focus akhirnya mulai dipasarkan secara global di bulan November ini (ditargetkan untuk konsumen enterprise). Tapi manuver HTC di segmen VR belum melambat. Berdasarkan pengajuan merek dagang terkini, tersingkaplah proyek baru yang tengah digarap sang produsen elektronik asal Taiwan itu.

Dilaporkan pertama kali oleh situs berbahasa Belanda Mobielkopen, HTC diketahui mengajukan merek dagang di EUIPO (uropean Union Intellectual Property Office) untuk sebuah perangkat bernama Vive Cosmos. Tidak ada penjelasan langsung mengenai apa itu Cosmos di website EUIPO, namun informasi di sana menyebutkan ‘head-mounted display buat realita simulasi’, ‘eye pieces‘, serta kehadiran ‘controller handheld‘.

Tentu saja, hal yang membuat kita yakin Cosmos adalah perangkat yang berkaitan dengan virtual reality adalah kata Vive di depan namanya. Kini pertanyaannya adalah, apakah Vive Cosmos dikembangkan sebagai penerus dari Vive Pro, mengusung pendekatan ala Vive Focus, atau malah merupakan versi ‘komplit’ dari Focus dengan dukungan sistem kendali 6-degrees of freedom.

Sebagai komparasi, spesifikasi Vive Focus bisa dikatakan hampir setara dengan Oculus Quest. Keduanya menyajikan resolusi 1440x1600p, aspek rasio 9:5, serta dipersenjatai oleh system-on-chip Qualcomm Snapdragon 835. Perbedaannya terletak pada jenis layar dan refresh rate. Quest mengusung OLED, sedangkan Focus menggunakan AMOLED, lalu HMD anyar Facebook itu menghidangkan refresh 72Hz, dan kompetitornya menyuguhkan 75Hz.

Menariknya, info merek dagang Vive Cosmos juga menyebutkan bagaimana Cosmos dapat terhubung ke perangkat bergerak, memungkinkannya mengirim data dan memperkenankan pengguna mengakses konten dari jauh .Hal tersebut mengindikasikan kemampuan Cosmos untuk beroperasi tanpa kabel dan tidak mengunci pengguna di satu tempat.

Belum diketahui kapan HTC akan memperkenalkan Vive Cosmos. Namun melihat dari pengalaman sebelumnya, boleh jadi produsen akan menggunakan CES di bulan Januari besok sebagai tempat penyingkapannya, seperti bagaimana mereka memilih CES 2018 buat mengumumkan headset Vive Pro.

Via VentureBeat.

Sony Sedang Buat Console Handheld Baru?

Selama ini upaya Sony menembus pasar console handheld belum menemui jalan mulus. Di pertengahan 2014, President Shuhei Yoshida mengabarkan bahwa timnya akan melepas lebih sedikit game first-party di Vita sembari menggeser fokus dari lini handheld ke platform PlayStation 4. Tapi ada kemungkinan perjalanan PlayStation Vita masih belum berakhir. Continue reading Sony Sedang Buat Console Handheld Baru?