Sepeda Motor Sport Elektrik Buatan Lightning Motorcycle Bisa Tempuh Jarak 800-Kilometer Lebih

Semakin menipisnya cadangan bahan bakar fosil serta mengingkatnya polusi udara terus mendorong para pemain di ranah otomotif untuk menciptakan kendaraan bermesin listrik yang andal serta ramah lingkungan. Dan layaknya alat transportasi roda empat, pengembangan sepeda motor bertenaga powertrain elektrik dengan baterai rechargeable telah lama dilakukan.

Namun seperti kendaraan elektrik lain, sepeda motor juga menyimpan kendala serupa: jarak tempuhnya tidak terlalu jauh, dan proses isi ulang baterainya memakan waktu lama. Hal-hal inilah yang jadi perhatian Richard Hatfield dan tim Lightning Motorcycle. Berkiprah di bidang sepeda motor sport elektrik sejak 2006, kreasi mereka belum lama ini menyelesaikan perjalanan sejauh 800-kilometer lebih dari San Francisco ke Los Angeles hanya dengan satu kali proses charge.

Hal tersebut merupakan sebuah pencapaian besar karena rekor terbaik kendaraan elektrik komersial yang tercatat oleh Environmental Protection Agency (EPA) – baik jenis dua ataupun empat roda – hanya mencapai 507-kilometer, saat ini dipegang oleh Tesla Motors. Hebatnya lagi, bahkan motor berbahan bakar bensin cuma mampu menempuh jarak 515-kilometer.

“Kami mencoba mengikuti jejak Tesla,” tutur Richard Hatfield via Forbes. “Dan dengan merampungkan ekspedisi dari San Francisco ke Los Angeles, kami ingin menunjukkan bahwa kita tidak lagi perlu khawatir pada kapabilitas kendaraan elektrik.”

Agar bisa melakukannya, Lightning Motorcycle meminta bantuan tim Battery Innovation Center untuk menyediakan teknologi baterai tercanggih. BIC ialah organisasi non-profit yang beranggotakan para inovator di industri, universitas-universitas terkemuka dan badan pemerintah; dengan tujuan menciptakan, menguji serta mengkomersialisasi baterai yang aman, berbobot ringan, serta dapat diandalkan.

Berita luar biasa ini bukanlah satu-satunya kisah sukses Lightning Motorcycle. Tiga tahun setelah perusahaan berdiri, sepeda motor mereka berhasil memecahkan rekor kendaraan darat elektrik tercepat. Lalu di tahun 2013, Lightning Motorcylcle memenangkan kompetisi Pikes Peak, sebuah balapan mendaki ketinggian 1,5-kilometer dalam jarak hampir 20-kilometer.

Buat sekarang, Lightning Motorcycle tengah mengembangkan superbike komersial elektrik bernama Lightning LS-218. Desainnya sangat sporty, mengambil daya dari unit baterai 380V, dan mesinnya menghasilkan tenaga sebesar 200-horse power dengan torsi 228-Newton-meter; memungkinkannya mencapai kecepatan maksimal 350km/jam serta sanggup mencapai jarak hingga 290km (tergantung dari pilihan baterai). Sudah bisa dipesan di situs resmi Lightning Motorcycle, produk dijajakan di harga mulai dari US$ 39 ribu.

Sumber: Forbes.

Lilium Kembangkan Pesawat VTOL Pribadi, Mulai Tersedia Awal Tahun 2018?

Ide kendaraan terbang yang bisa digunakan publik dalam keseharian mereka sudah ada sejak puluhan tahun silam. Mengesampingkan faktor keamanan dan izin, sayangnya konsep ini masih sulit diterapkan. Bahkan meskipun ada mobil terbang, ia butuh landasan pacu memadai buat mengudara. Menariknya, tim Lilium Aviation melihat sebuah solusi atas masalah itu: VTOL.

Tim berisi empat orang akademisi dari Technical University of Munich memutuskan bahwa vertical take-off & landing merupakan jalan keluar jika sebuah produsen ingin menciptakan alat transportasi terbang pribadi. Melalui pendekatan tersebut dipadu skema kendali sederhana dan gagasan ramah lingkungan, startup asal Jerman itu yakin Lilium Jet kreasi mereka dapat mulai tersedia untuk konsumen di bulan Januari 2018.

Desain Lilium Jet (berdasarkan gambar render 3D) sangat merepresentasikan kendaraan masa depan – dengan rancangan minimalis, panel kaca mengelilingi kokpit untuk menyuguhkan pandangan panorama bagi pilot, sepasang sayap dan rangkaian fan. Ia dapat menampung dua orang, dibekali sistem fly-by-wire via joystick serta touchscreen interaktif, menggantikan prosedur kendali manual.

Lilium Jet 1
Lilium Jet ditenagai rangkaian mesin fan di tubuhnya.

Proses kontrol dibantu penuh oleh komputer on-board, memudahkan Anda saat lepas landas maupun mendarat, lalu Lilium Jet turut dilengkapi navigasi satelit. Lilium memanfaatkan mesin fan, dipoisisikan di  sayap dan ada dua modul lagi tersembunyi di tubuh Jet, ditenagai oleh baterai 320kW (435-tenaga kuda). Layaknya pesawat terbang, terdapat roda pendaratan retractable, dan Lilium juga berencana untuk menyediakan ruang penyimpanan yang luas.

Dari data developer, Lilium Jet sanggup menopang bobot sampai 600-kilogram (muatan terberat 200kg). Pesawat pribadi ini melesat di kecepatan tempuh 300km/jam dengan kecepatan maksimal 400km/jam, dapat menjangkau jarak 500-kilometer. Pengembangan Lilium Jet didukung oleh European Space Agency, dan mereka berniat menciptakannya sebagai alat transportasi di siang hari dalam kondisi cuaca cerah, diperbolehkan terbang hingga ketinggian 3km.

Lilium Jet
Lilium Jet tetam memerlukan lahan parkir yang luas.

Tapi sebelum Anda terlalu bersemangat dan mulai menabung – meski belum diumumkan, harganya pasti tidak akan murah – Lilium Jet hanya boleh dikendarai oleh mereka yang mempunyai izin penerbangan. Bahkan pilot sekalipun harus menyelesaikan latihan selama 20 jam, kemudian baru diperbolehkan menerbangkan Lilium Jet.

Pesawat VTOL sangat jarang ditemukan di luar fungsi militer (helikopter, V-22 Osprey, keluarga Harrier sampai F-35B Lightning II ), dan seandainya proyek rampung seperti yang dijanjikan, Lilium Jet bisa menjadi kendaraan sipil VTOL resmi pertama di dunia.

Via IBTimes. Sumber Lilium Aviation.