Tanpa Perlu Modal Besar, Berikut Langkah untuk Menjadi Distributor Pulsa!

Dalam era digital ini, kebutuhan akan pulsa menjadi semakin penting seiring dengan meningkatnya penggunaan smartphone. Pulsa tidak hanya digunakan untuk berkomunikasi, tetapi juga untuk mengakses internet, melakukan transaksi online, dan berbagai aktivitas digital lainnya.

Dengan permintaan yang terus meningkat, menjadi distributor pulsa dapat menjadi peluang bisnis yang menjanjikan.

Prospek Berjualan Pulsa

Prospek berjualan pulsa bisa sangat menjanjikan seiring dengan pertumbuhan penggunaan smartphone dan internet yang meluas. Permintaan yang terus meningkat menciptakan peluang bisnis stabil, diperkuat oleh pasar yang luas di berbagai lapisan masyarakat. Keuntungan tambahan dapat diperoleh melalui diversifikasi produk, seperti penawaran paket data dan voucher game.

Cara Menjadi Distributor Pulsa

Untuk menjadi distributor pulsa, langkah-langkahnya pun cukup sederhana:

  • Pilih salah satu mitra yang telah direkomendasikan atau sesuai dengan preferensi Anda.
  • Daftar sebagai mitra distributor pada platform yang Anda pilih. Ikuti prosedur pendaftaran yang diberikan.
  • Lakukan verifikasi identitas (jika dibutuhkan) sesuai dengan petunjuk dari mitra distributor yang Anda pilih.
  • Setelah terdaftar, top up saldo untuk memulai transaksi penjualan pulsa.

Mitra untuk Menjual Pulsa

Berikut beberapa rekomendasi mitra untuk Anda bisa menjadi distributor pulsa.

BukuWarung

BukuWarung menjadi mitra potensial bagi calon distributor pulsa yang ingin memulai usaha secara digital. Prosedur pendaftaran mudah dengan mengunduh aplikasi BukuWarung dan melakukan registrasi. Untuk menjual pulsa, Anda dapat masuk ke menu Pembayaran dan memilih tab Jualan Pulsa.

Salah satu keunggulan BukuWarung adalah variasi metode pembayaran yang diberikan kepada para mitra. Dengan adanya Virtual Account dari bank-bank ternama seperti BCA, BNI, Permata, dan Mandiri, serta opsi E-Wallet melalui OVO, Dana, LinkAja, dan ShopeePay, pelanggan memiliki fleksibilitas dalam melakukan pembayaran. Ini memberikan keuntungan bagi Anda karena dapat menjangkau lebih banyak pelanggan dengan metode pembayaran yang mereka pilih.

Mitra Tokopedia

Mitra Tokopedia menyajikan solusi praktis untuk distributor pulsa. Dengan melakukan proses jual-beli pulsa secara mandiri, prosesnya menjadi sangat efisien. Langkah-langkahnya pun cukup sederhana: masuk ke akun mitra, pilih menu pulsa, masukkan nomor tujuan, pilih nominal pulsa, lalu lakukan pembayaran.

Kelebihan lainnya adalah adanya fitur bukti transaksi via WhatsApp atau SMS. Ini memudahkan Anda untuk memberikan bukti pembelian kepada pelanggan untuk meningkatkan kepercayaan.

KonterGo

KonterGo adalah aplikasi konter pulsa online yang menyederhanakan proses pembelian isi ulang pulsa, paket data, token PLN, voucher game, dan pembayaran tagihan PPOB. Sistem online otomatis 24 jam memungkinkan transaksi kapan saja dan di mana saja.

Kemudahan, kecepatan, dan keamanan menjadi ciri khas KonterGo. Dengan menawarkan harga yang kompetitif, platform ini menjadi opsi menarik bagi distributor pulsa yang ingin memperluas jangkauan bisnisnya.

Anda dapat memilih mitra yang paling sesuai dengan kebutuhan dan strategi bisnis Anda untuk meraih keberhasilan dalam industri yang terus berkembang ini.

Langkah Praktis Memanfaatkan Fitur Pembukuan dan Pengaturan Harga Jual di Aplikasi Mitra Tokopedia

Dalam dunia bisnis yang semakin kompetitif, mengoptimalkan operasional dan hasil bisnis adalah salah satu kunci kesuksesan. Untungnya, dengan perkembangan teknologi, banyak aplikasi bisnis modern yang menawarkan beragam fitur yang dapat membantu pengusaha memaksimalkan efisiensi dan produktivitas mereka.

Salah satu aplikasi tersebut adalah Mitra Tokopedia. Aplikasi Mitra Tokopedia menawarkan fitur pembukuan dan pengaturan harga jual yang dapat membantu pengusaha mengoptimalkan operasional dan hasil bisnis mereka.

Dalam artikel ini, kami akan memaparkan fitur pembukuan dan pengaturan harga jual pada Aplikasi Mitra Tokopedia. Artikel ini akan memberikan wawasan berharga tentang fitur pembukuan dan penentuan harga jual di Aplikasi Mitra Tokopedia yang dapat membantu Anda mencapai tujuan bisnis yang lebih besar di pasar online yang semakin kompetitif. Jadi, simak artikelnya sampai habis, ya!

Cara Mengatur Harga Jual di Aplikasi Mitra Tokopedia

  • Buka Aplikasi Mitra Tokopedia. Pastikan Anda sudah login ke akun Mitra Tokopedia Anda, lalu klik Atur Harga Jual pada menu Alat Bantu Jualan

  • Pilih produk yang akan dilakukan pengaturan harga jual

  • Mitra Tokopedia akan menampilkan daftar harga produk dan harga beli dari setiap produk, Anda dapat mengatur dan menentukan harga jual setiap produk dengan cara klik Atur Harga Jual di samping setiap produk.

  • Masukkan nominal harga jual yang diinginkan, lalu klik Simpan

  • Lakukan langkah berulang untuk mengatur harga jual semua produk. Jika suatu saat Anda ingin mengubah dan mengatur ulang harga jual, Anda dapat melakukannya dengan langkah ini dan klik ikon pensil untuk mengubah harga jual

Cara Menggunakan Fitur Pembukuan di Aplikasi Mitra Tokopedia

  • Masuk ke akun Mitra Tokopedia Anda, lalu klik Pembukuan di menu Alat Bantu Jualan

  • Untuk menggunakan fitur ini, pastikan Anda telah mengatur harga jual terlebih dahulu di fitur Atur Harga Jual. Jika belum diatur, maka pemasukan tidak akan terhitung.
  • Jangan lupa untuk mengatur biaya layanan dengan cara klik ikon pensil dan masukkan harga layanan yang diinginkan.
  • Menu Pembukuan akan menampilkan detail catatan dan transaksi dari pelanggan. Anda dapat mengecek riwayat transaksi ini dengan periode tertentu sesuai yang diinginkan. Dengan fitur ini, pemasukan dan pengeluaran bisnis Anda akan tercatat secara otomatis.

Dengan fitur pembukuan dan pengaturan harga jual yang disediakan oleh aplikasi Mitra Tokopedia, Anda memiliki alat yang kuat untuk mengoptimalkan bisnis Anda. Anda dapat mengelola pembukuan dengan lebih efisien, memantau laba dan arus kas, menganalisis kinerja penjualan, hingga mengidentifikasi peluang pertumbuhan. Sementara itu, kemampuan untuk menyesuaikan harga jual secara dinamis memungkinkan Anda mengikuti tren pasar, menarik pelanggan, dan meningkatkan keuntungan.

Dengan memanfaatkan fitur-fitur ini secara optimal, Anda dapat membawa bisnis Anda ke tingkat yang lebih tinggi, meningkatkan daya saing, dan potensi meraih keberhasilan yang lebih besar.

Cara Mudah Berjualan Pulsa dan Paket Data Menggunakan Aplikasi Mitra Tokopedia

Memiliki peluang usaha baru yang menjanjikan adalah impian setiap orang yang ingin meningkatkan penghasilan. Salah satu peluang tersebut adalah dengan berjualan pulsa dan paket data melalui Aplikasi Mitra Tokopedia.

Mitra Tokopedia adalah aplikasi yang dirancang khusus untuk mitra (pemilik toko, warung, maupun individu) yang ingin memulai usaha dan mendapat penghasilan dengan berjualan berbagai produk digital. Pilihan produk digital yang dapat dijual diantaranya; pulsa, paket data, voucher game, token listrik PLN, top up e-wallet, dan berbagai jenis pembayaran tagihan lainnya.

Dengan masyarakat yang semakin bergantung pada telekomunikasi, permintaan akan pulsa dan paket data pun semakin meningkat. Melalui Aplikasi Mitra Tokopedia, para pebisnis dapat memanfaatkan platform tersebut untuk berjualan produk digital, salah satunya pulsa dan paket data.

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi  cara untuk memanfaatkan peluang ini untuk mendapatkan penghasilan dengan berjualan pulsa dan paket data melalui Aplikasi Mitra Tokopedia beserta tips untuk mengoptimalkannya. Sebelum memulai panduan, pastikan Anda sudah mengunduh dan membuat akun di Aplikasi Mitra Tokopedia. Pastikan juga Anda memiliki saldo yang cukup untuk mulai bertransaksi.

Cara Berjualan Pulsa di Aplikasi Mitra Tokopedia

  • Buka Aplikasi Mitra Tokopedia dan login ke akun Mitra Tokopedia Anda
  • Klik Pulsa pada menu produk digital

  • Masukkan nomor HP pelanggan yang akan diisi pulsa

  • Pilih nominal pulsa yang akan dibeli, lalu klik Pilih Pembayaran

  • Pilih metode pembayaran yang akan digunakan, lalu klik Lanjutkan

  • Klik Bayar untuk menyelesaikan transaksi

Cara Berjualan Paket Data di Aplikasi Mitra Tokopedia

  • Masuk ke Aplikasi Mitra Tokopedia, lalu klik Paket Data pada menu produk digital
  • Masukkan nomor HP pelanggan. Pilih jenis paket data yang akan dibeli, lalu klik Pilih Pembayaran untuk melanjutkan transaksi

  • Pilih metode pembayaran yang akan digunakan, lalu klik Lanjutkan

  • Klik Bayar untuk menyelesaikan transaksi pembelian paket data

Tips Menentukan Harga Jual Pulsa dan Paket Data

Meskipun kehadiran Aplikasi Mitra Tokopedia membuka peluang besar bagi mereka yang ingin mendapat penghasilan, namun mencari penghasilan tambahan di era modern tentu memiliki tantangan tersendiri. Tantangan tersebut sangatlah beragam, mulai dari kompetitor hingga harga jual.

Menentukan harga jual yang tepat dalam bisnis pulsa dan paket data merupakan langkah krusial untuk kesuksesan usaha Anda. Dengan menetapkan harga jual yang kompetitif, Anda dapat memaksimalkan potensi penghasilan yang didapatkan. Berikut beberapa tips yang dapat dilakukan:

  • Lihat daftar rekomendasi harga jual yang disediakan di Aplikasi Mitra Tokopedia
  • Lakukan riset pasar yang komprehensif untuk memahami harga jual yang umum digunakan oleh pesaing dan tren pasar saat ini
  • Tetapkan margin keuntungan yang wajar, realistis, dan jangan terlalu rakus untuk mendapatkan keuntungan yang tinggi sehingga mengorbankan daya saing Anda
  • Terlibatlah dengan pelanggan Anda dan perhatikan feedback dari mereka untuk memahami preferensi pelanggan terkait harga dan layanan

Dengan peluang usaha baru berjualan pulsa dan paket data melalui Aplikasi Mitra Tokopedia, Anda memiliki kesempatan untuk meningkatkan penghasilan Anda. Selamat mencoba!

Jelajahi Produk dan Fitur Unggulan Aplikasi Mitra Tokopedia

Dalam era digital yang terus berkembang, bisnis online produk digital seperti pulsa, paket data, voucher game, dan layanan serupa telah menjadi ladang subur bagi para pengusaha. Dengan adanya kemajuan teknologi dan peningkatan penggunaan internet di masyarakat, permintaan terhadap produk digital semakin tinggi. Salah satu aplikasi yang menyediakan layanan penjualan produk digital adalah Mitra Tokopedia.

Mitra Tokopedia adalah sebuah aplikasi revolusioner yang dirancang khusus untuk para mitra (pemilik toko, warung, dan individu) yang ingin memperluas jangkauan bisnis mereka. Dengan fitur unggulan seperti Grosir online, Mitra Tokopedia memberikan peluang bagi pengguna untuk meningkatkan pendapatan melalui penjualan produk digital dan produk bisnis.

Aplikasi Mitra Tokopedia telah menjadi salah satu platform terkemuka bagi para pengusaha online untuk mengembangkan bisnis mereka. Mitra Tokopedia menawarkan berbagai produk dan solusi yang dapat membantu pengusaha meraih kesuksesan mereka.

Dalam artikel ini, kami akan mengenalkan produk dan fitur yang ditawarkan oleh aplikasi Mitra Tokopedia. Jadi, mari kita eksplorasi produk dan fitur dari Mitra Tokopedia dan bagaimana Anda dapat memanfaatkannya untuk memperluas bisnis Anda.

Produk di Aplikasi Mitra Tokopedia

Produk Digital

Mitra Tokopedia menyediakan berbagai produk digital yang dapat dijual kembali oleh para mitra, diantaranya; pembelian pulsa, paket data, token listrik PLN, voucher game, e-money, pengisian dompet digital LinkAja, GoPay, OVO, saldo dompet Gojek, dan pembayaran E-Samsat, pasca bayar, BPJS, Angsuran Kredit, internet & TV kabel, PDAM, pajak PBB, Telkom & Speedy, gas PGN, biaya pendidikan, tagihan Tokopedia, donasi, dan E-invoicing. Mitra dapat menentukan harga jual dari semua produk tersebut sesuai keinginan mitra.

Produk Bisnis

Produk bisnis adalah barang yang dapat Anda jual kembali dimana posisi Anda sebagai reseller atau dropshipper. Berbagai kategori produk tersedia di Aplikasi Mitra tokopedia, diantaranya; elektronik, buku, barang dapur, fashion, film & musik, gaming, make-up, skincare, mainan, barang olahraga, otomotif, perlengkapan pertukangan, perlengkapan rumah tangga, hingga perlengkapan hewan.

Fitur di Aplikasi Mitra Tokopedia

Catatan Utang

Fitur Catatan Utang berfungsi untuk mencatat berbagai utang dari pelanggan sekaligus menjadi reminder agar pelanggan membayar utang. Dengan fitur ini, catatan pembukuan keuangan Anda menjadi lebih rapi dan Anda tidak perlu merasa bingung serta tidak enak hati untuk menagih utang kepada pelanggan.

Pembukuan

Sebelum menggunakan fitur ini, Anda perlu menetapkan harga jual terlebih dahulu. Pada menu ini akan muncul detail catatan dan detail  transaksi.

Pengaturan Harga Jual

Menu ini memungkinkan Anda untuk mengatur harga jual. Sebelum mengatur harga jual milik Anda, pastikan Anda mengecek  rekomendasi harga jual yang disediakan oleh Mitra Tokopedia terlebih dahulu. Rekomendasi tersebut bisa menjadi acuan bagi Anda untuk menentukan harga jual yang kompetitif atau tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah.

Anda dapat mengatur harga jual dari semua produk, mulai dari pulsa, paket data, hingga voucher game.

Riwayat Transaksi

Fitur ini memudahkan Anda untuk melihat daftar transaksi, baik yang masih dalam proses hingga yang sudah selesai dilakukan. Dengan begitu, Anda dapat mengetahui besaran penjualan tiap bulan dan laba yang didapatkan.

Mitra Tokopedia dengan produk dan fitur yang inovatif telah membuka peluang besar bagi para individu untuk memulai bisnis mereka dan mendapatkan penghasilan. Dari fitur Grosir online yang mempermudah belanja kebutuhan toko atau warung hingga solusi penjualan produk digital dapat dimanfaatkan oleh para mitra.

Dengan mengenali dan memanfaatkan produk serta fitur yang telah dibahas, Anda dapat memulai bisnis dan mendapat penghasilan tambahan. Jadi, jangan ragu untuk mulai berbisnis, ya!

Cara Praktis Melakukan Pencatatan dan Penarikan Utang di Aplikasi Mitra Tokopedia

Pencatatan dan penarikan utang merupakan aspek penting dalam pengelolaan keuangan bisnis. Dalam era digital, aplikasi Mitra Tokopedia menyediakan fitur yang memudahkan para pelaku usaha untuk mengatur utang secara efisien.

Dalam artikel ini, kami akan membahas panduan lengkap tentang bagaimana melakukan pencatatan dan penarikan utang di Aplikasi Mitra Tokopedia. Dengan mengikuti langkah-langkah praktis yang kami sajikan, Anda dapat mengoptimalkan pengelolaan keuangan bisnis Anda dan meningkatkan pertumbuhan usaha.

Panduan Melakukan Pencatatan Utang

  • Buka Aplikasi Mitra Tokopedia. Pastikan Anda sudah login ke akun Mitra Tokopedia Anda, lalu pilih menu Catatan Utang

  • Klik Catat Utang Baru

  • Lengkapi detail pencatatan utang

Masukkan nama pelanggan yang mempunyai utang, masukkan nominal utang, dan beri catatan detail terkait utang tersebut. Periksa kembali catatan utang, jika sudah benar silakan klik Simpan Catatan.

Jika pelanggan tersebut baru pertama kali melakukan utang dan belum pernah ada catatan sebelumnya, Anda bisa menekan Tambah Utang Pelanggan Baru untuk memasukkan nama pelanggan dan informasi kontak pelanggan untuk kebutuhan penagihan.

  • Anda akan mendapatkan notifikasi pencatatan berhasil dan catatan utang akan masuk dalam pembukuan utang.

Panduan Menggunakan Fitur Pengingat untuk Menarik Utang

  • Masuk ke akun Mitra Tokopedia Anda, lalu klik Catatan Utang
  • Pilih nama pelanggan yang akan diingatkan untuk melakukan pembayaran utang

  • Klik Ingatkan Bayar

  • Pilih media yang akan digunakan untuk mengirim pesan pengingat utang. Anda dapat memilih WhatsApp, SMS, Email, atau berbagai pilihan lainnya yang tersedia. Tentunya, media yang dipilih harus sesuai dengan kontak pelanggan yang Anda cantumkan dalam daftar pelanggan.

Fitur pengingat utang ini membuat Anda tidak perlu lagi merasa tidak enak hati dan bingung bagaimana cara yang tepat untuk menagih utang. Dengan menguasai panduan lengkap tentang pencatatan dan penarikan utang di Aplikasi Mitra Tokopedia, Anda kini memiliki keunggulan dalam mengelola keuangan bisnis secara efisien.

Dalam era digital yang semakin berkembang, pemanfaatan fitur-fitur modern seperti yang ditawarkan oleh Mitra Tokopedia menjadi salah satu kunci sukses bagi para pengusaha. Dengan memanfaatkan fasilitas pencatatan dan penarikan utang yang mudah dan aman, Anda dapat memantau dan mengendalikan utang dengan lebih baik, serta meraih keberhasilan yang lebih besar dalam bisnis Anda. Jadi, Anda bisa mencoba untuk menerapkan panduan ini untuk meningkatkan kinerja keuangan bisnis Anda melalui Aplikasi Mitra Tokopedia. Selamat mencoba!

Buka Peluang Bisnis Baru dengan Aplikasi Mitra Tokopedia

Saat ini, dunia bisnis semakin berkembang pesat dan teknologi menjadi salah satu kunci suksesnya. Jika Anda mencari peluang bisnis baru yang menjanjikan, Aplikasi Mitra Tokopedia adalah salah satu solusinya. Dengan aplikasi ini, Anda bisa mendapat penghasilan tambahan dan memperluas jangkauan bisnis secara digital.

Mengenal Aplikasi Mitra Tokopedia

Aplikasi Mitra Tokopedia adalah aplikasi yang dirancang khusus untuk pemilik toko, warung, dan individu yang ingin meningkatkan pendapatan mereka melalui penjualan produk digital. Dengan Aplikasi Mitra Tokopedia, Anda dapat menjual berbagai produk digital dengan mudah, seperti voucher, pulsa, paket data, dan berbagai produk lainnya.

Salah satu kemudahan yang ditawarkan Mitra Tokopedia adalah fitur pencatatan utang, pembukuan, dan pengaturan harga jual. Anda dapat memantau dan mengatur inventaris produk, memperbarui harga, serta melacak penjualan dan pendapatan secara real-time. Selain itu, fitur Grosir Online yang tersedia dalam aplikasi memudahkan Anda dalam membeli kebutuhan toko atau warung dengan harga yang lebih kompetitif.

Proses pendaftaran sebagai mitra Tokopedia pun sangat mudah. Anda hanya perlu mengunduh aplikasi Mitra Tokopedia dari Play Store atau App Store, kemudian mengikuti langkah-langkah pendaftaran yang tertera di aplikasi. Anda dapat menyimak panduan pendaftaran Mitra Tokopedia berikut ini.

Cara Daftar Aplikasi Mitra Tokopedia

  • Install Aplikasi Mitra Tokopedia melalui Playstote atau App store Anda
  • Buka aplikasi yang sudah terinstal, lalu klik Masuk

  • Silakan melakukan pendaftaran dengan nomor HP atau email yang masih aktif, lalu klik Selanjutnya. Pada contoh ini, penulis memilih pendaftaran dengan nomor HP.

  • Pilih metode verifikasi. Aplikasi Mitra Tokopedia menyediakan dua pilihan metode verifikasi, yaitu verifikasi via SMS dan via WhatsApp.

  • Masukkan kode verifikasi yang Anda terima

  • Tentukan 6 digit PIN Tokopedia Anda

  • Proses pembuatan akun telah selesai. Namun, jangan lupa untuk melengkapi profil akun dengan cara klik Akun.

  • Lengkapi data diri, bio, username, foto KTP, dan data toko (jika Anda memiliki toko).

Keuntungan menggunakan Aplikasi Mitra Tokopedia

Murah

Selain memberikan harga termurah untuk dijual kembali, Anda juga bisa menikmati berbagai potongan langsung dari berbagai produk yang tersedia.

Untung

Keuntungan promo cashback langsung dari pembayaran berbagai macam tagihan seperti PLN, PDAM, Telkom, dan lain sebagainya.

Mudah

Anda dapat menemukan berbagai produk sesuai kebutuhan hanya dalam 1 aplikasi dan dengan layanan bantuan Live Chat 24 jam.

Cepat

Pilihan pengiriman produk bisa menggunakan Same Day Delivery (pemesanan sebelum jam 10:00 pagi) dan Next Day Delivery.

Dengan fitur-fitur yang canggih dan kemudahan penggunaannya, Anda dapat membuka peluang baru, meningkatkan pendapatan, dan menjangkau lebih banyak pelanggan. Jadi, jangan lewatkan peluang ini! Buka bisnis baru Anda dengan Aplikasi Mitra Tokopedia dan tingkatkan pendapatan Anda melalui penjualan berbagai produk di dalamnya.

Tokopedia Pertajam Bisnis Mitra Lewat Produk Digital

Tokopedia mengambil langkah penyesuaian pada lini bisnis Mitra Tokopedia dengan mengeliminasi layanan pembelian produk grosir di aplikasi dan fokus pada produk digital. Perusahaan disebut tengah mengupayakan keberlanjutan bisnis dengan mempertajam fokus menjadi platform yang lebih spesifik demi menghasilkan dampak positif jangka panjang.

Head of Mitra Tokopedia Carlo Yudhistira Praditya mengungkapkan presentase pengguna produk digital seperti pulsa, paket data, game voucher, dan token listrik di aplikasi Mitra Tokopedia jauh lebih tinggi dibandingkan produk grosir, seperti sembako dan produk fisik lainnya.

“Melihat data tersebut, kami memutuskan untuk  menyesuaikan bisnis kami dengan mengeliminasi fitur pembelian produk grosir di aplikasi Mitra Tokopedia, dan memfasilitasi individu dan pemilik usaha untuk menjual 21 jenis produk digital dengan harga kompetitif, sehingga mereka bisa mendapatkan penghasilan lebih,” jelas Carlo.

Sebanyak 21 jenis produk digital terbagi atas tiga kategori, antara lain Pembelian (mencakup 5 produk, seperti pulsa dan voucher game), Dompet Digital (mencakup 3 produk, seperti saldo dan top up GoPay, dan Pembayaran (mencakup 13 produk, seperti tagihan Tokopedia dan PDAM).

“Penyesuaian bisnis Mitra Tokopedia ini sejalan dengan tujuan grup GOTO untuk membangun bisnis yang bertumbuh secara jangka panjang,” tambahnya.

Di samping itu, Mitra Tokopedia juga berupaya membantu masyarakat yang terkendala mengakses produk digital. Masyarakat di lebih dari 700 kota atau kabupaten kini bisa mengakses berbagai produk digital lewat individu atau pemilik usaha (termasuk warung) melalui aplikasi Mitra Tokopedia.

Berdasarkan data Mitra Tokopedia, sejumlah produk digital tercatat mengalami pertumbuhan pesat pada kuartal I 2023, seperti biaya pendidikan, internet dan TV kabel, serta e-samsat. Rata-rata peningkatan transaksi mencapai hampir 4x lipat dibandingkan periode yang sama di 2022.

“Ke depannya Mitra Tokopedia bersama seluruh mitra strategis akan terus fokus membantu pemerataan ekonomi secarar digital di Indonesia. Kami percaya bahwa hal tersebut hanya bisa terwujud jika ada kolaborasi dan inovasi.”

Digitalisasi warung

Mengutip data Euromonitor, tercatat ada sebanyak 3,61 juta bisnis ritel di Indonesia. Angka ini mencakup ekosistem bisnis warung yang sudah ada sejak lama dan sangat dekat dengan orang Indonesia. Menurut survei internal Warung Pintar, sebanyak 9 dari 10 orang Indonesia memenuhi kebutuhan hariannya di warung, mulai dari kebutuhan pokok hingga makanan siap santap.

Kehadiran warung dan toko kelontong ini membawa dampak positif terhadap roda perekonomian nasional, dan sekaligus menjadi fenomena bisnis mikro yang prospektif di Indonesia. Nilai penjualan ritel tradisional bahkan disebut tembus Rp6 triliun setiap harinya. Salah satu cara untuk bisa tetap relevan serta  menjaga dinamika dan keberlangsungan industri ini adalah melalui digitalisasi.

Di Indonesia sendiri, pemerintah juga terus menggulirkan berbagai upaya dan menargetkan setidaknya 30 juta usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk dapat go digital pada 2024Selain itu, program transformasi digital nasional Indonesia juga telah menciptakan sebuah kerangka pembangunan ekonomi dan kebutuhan atas infrastruktur digital.

Terkait digitalisasi warung, Tokopedia juga telah berkolaborasi dengan Kementrian Koperasi dan UKM Republik Indonesia demi mendorong adopsi platform digital untuk pengembangan usaha para pemilik warung. Selain Mitra Tokopedia, platform seperti Gudang Ada, Warung Pintar, Dagangan, dan Ula juga menawarkan solusi digitalisasi warung di Indonesia.

Application Information Will Show Up Here

A total 92 Million Potential Users to Acquire Through Partnership Program

Shopee’s marketplace platform eventually become a part of the Online-to-Offline (O2O) business model by launching Mitra Shopee in Indonesia. Prior to this, two of its competitors have run a similar program, Mitra Bukalapak, and Mitra Tokopedia. The point is, Shopee has developed its own digital wallet, ShopeePay.

In terms of features, the three platforms have quite similar coverage. They developed the app to acquire micro-business players – targeting kiosk – to sell various digital products, such as PPOB vouchers and integrated e-commerce will be responsible for the supply chain.

The well-received digital payment service (digital wallet) is to encourage partnership penetration. It allows transactions – such as electricity tokens – made faster, therefore, to provide a better experience for partners’ business customers.

As the first to debut, Bukalapak claims to have around 1 million partners located all over the country, even in the third-tier areas. Meanwhile, Tokopedia’s AVP of New Retail, Adi Putra shared Mitra Tokopedia has acquired around 400 thousand micro businesses at the end of 2019. Shopee is yet to have data due to its new initiative.

Mitra Bukalapak's map throughout Indonesia / Bukalapak
Mitra Bukalapak’s map throughout Indonesia / Bukalapak

What to explore in the partnership program?

Based on the research titled The Future of Southeast Asia’s Digital Financial Services performed by Google, Temasek and Bain & Company, at least 92 million people in the productive age in Indonesia are still unbankable. It’s quite a large number, more than the total population in other countries in Southeast Asia, excluding the Philippines.

The unbankable is mostly assumed as people who are yet to have access to online services due to incapable to create a bank account to make transactions. The partnership program is basically to distribute offline agents in various cities to become aggregators, facilitating the unbankable to gain access to e-commerce products.

Another scenario, agents will be the distribution point for shipping goods. Some areas, especially remote areas, are difficult to reach by logistic services. A variety of payment services enable micro-businesses managed by agents to offer complete product variants with relatively cheaper prices.

Furthermore, there are three things e-commerce can obtain from this program. First, it helps product distribution by expanding coverage to the unbankable populations. Second, it supports product or brand expansion by having representation in certain areas. The third is, it creates opportunities for more effective distribution chains.

Market competition with other digital players

Obviously, 92 million is not a small number, in fact, it is a huge market potential considering the people are in the productive age. Unfortunately, this is not the competition of only three unicorn e-commerce companies, there are many other digital businesses currently focusing on the O2O market in Indonesia.

Payfazz currently has 450 thousand agents. The financial application makes it easy for SME owners to offer various financial products, including PPOB, bill payments, fund transfers, cash withdrawals, and credit payments. PPOB’s contribution every month nearly reached Rp1 trillion. The Co-Founder & CEO Hendra Kwik said PPOB is a service that contributes a large amount, each month nearly reached Rp1 trillion transaction value.

One of Payfazz agents, also kiosk owners / Payfazz
One of Payfazz agents, also kiosk owners / Payfazz

In addition, there are GrabKios by Kudo, Netzme, Paytren and many other platforms outside the e-commerce ecosystem that offer similar concepts. Not to mention how the popular digital wallet for consumers has also provided a complete feature of full payment – although some are integrated with e-commerce, such as Dana in Bukalapak and Ovo in Tokopedia.

Competition over agents has already begun, with digital business competition strategies that currently exist: price wars. Therefore, the stronger is the winner?

With the development of technology and the expansion of connectivity, the success of O2O is likely to depend on the consumer experience. Discomfort, delays or technical issues may cause a decrease in interest in related services amid strong competition between platforms.

The O2O concept is actually broader than just a partnership. World brands have adopted this approach. Despite the statistics stated 91% of brands failed to bring a digital experience to their retail stores.

Based on the successful case studies such as Amazon or Alibaba in applying O2O, there are several key points. First, make sure the O2O initiative is to facilitate online activities to happen offline. Second, it prioritizes personalized customer experience. Third, always run the business along with technological developments. Some brands are now using AR / VR to help improve product visualization.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Potensi 92 Juta Pelanggan yang Ingin Dijaring Lewat Program Kemitraan

Platform marketplace Shopee akhirnya turut terjun meramaikan model bisnis online-to-offline (O2O) di Indonesia dengan merilis Mitra Shopee. Program serupa sebelumnya sudah dijalankan terlebih dulu oleh dua kompetitornya, melalui Mitra Bukalapak dan Mitra Tokopedia. Kelebihannya, Shopee telah miliki platform digital wallet-nya sendiri, ShopeePay.

Ditinjau dari fitur, ketiganya miliki cakupan yang nyaris serupa. Aplikasi dikembangkan untuk mengajak pemilik bisnis mikro –dengan warung sebagai sasaran utamanya—menjualkan beragam produk digital seperti voucher PPOB dan menjadikan e-commerce terkait sebagai kanal pemasok barang dagangan.

Layanan pembayaran digital (digital wallet) yang diterima baik oleh pengguna turut memacu penetrasi program kemitraan tersebut. Karena memungkinkan setiap transaksi –misalnya pembelian token PLN—dilakukan secara lebih cepat, sehingga memberikan pengalaman yang cukup baik bagi pelanggan bisnis mitra-mitranya.

Meluncur paling di antara platform marketplace lain, Bukalapak mengklaim telah miliki sekitar 1 juta mitra yang tersebar di berbagai penjuru Indonesia, sampai di daerah tier-3. Sementara menurut AVP of New Retail Tokopedia Adi Putra, menutup tahun 2019 program Mitra Tokopedia sudah diikuti sekitar 400 ribu pebisnis mikro. Belum ada data untuk inisiatif milik Shopee karena masih tergolong baru.

Mitra Bukalapak
Sebaran Mitra Bukalapak di berbagai penjuru Indonesia / Bukalapak

Apa yang dicari dari program kemitraan?

Berdasarkan hasil riset bertajuk The Future of Southeast Asia’s Digital Financial Services yang dilakukan Google, Temasek dan Bain & Company, sekurangnya 92 juta penduduk berusia dewasa di Indonesia belum tersentuh layanan finansial atau perbankan (unbankable). Jumlah tersebut tentu sangat besar, lebih besar dari total penduduk negara-negara lain di Asia Tenggara kecuali Filipina.

Kalangan unbankable tersebut sebagian besar diasumsikan sebagai orang-orang yang tidak pernah mengakses platform jual beli online, karena pada dasarnya minimal pengguna harus memiliki akun bank untuk bisa bertransaksi di sana. Tujuan program kemitraan adalah mendistribusikan agen-agen penjualan offline yang tersebar di berbagai wilayah untuk menjadi perantara, memberikan kemudahan kepada unbankable agar mudah mendapatkan produk-produk e-commerce.

Skenario lainnya, agen tersebut dijadikan poin distribusi untuk pengiriman barang. Beberapa wilayah, khususnya di daerah pelosok, sulit dijangkau oleh layanan logistik. Beragam layanan pembayaran memungkinkan bisnis mikro yang dikelola agen menawarkan varian produk yang lebih lengkap dengan harga kulak yang relatif lebih murah.

Jadi ada tiga hal yang sebenarnya didapat oleh bisnis e-commerce dari program ini. Pertama, membantu distribusi produk dengan menjangkau populasi unbankable. Kedua, membantu perluasan pemasaran produk atau brand dengan menghadirkan representasi di daerah. Dan yang ketiga, membuka peluang rantai distribusi yang lebih efektif.

Berebut pasar dengan pebisnis digital lain?

Jelas 92 juta bukan angka yang kecil, bahkan itu adalah potensi pasar yang sangat besar mengingat jumlah tersebut datang dari kalangan usia produktif. Sayangnya peluang itu tidak hanya dipersaingkan oleh tiga unicorn e-commerce saja, ada banyak pebisnis digital lain yang kini serius garap basar O2O di Indonesia.

Payfazz saat ini sudah miliki 450 ribu orang agen. Aplikasi keuangan tersebut memudahkan pemilik UKM menawarkan berbagai produk keuangan, termasuk untuk PPOB, pembayaran tagihan, transfer dana, tarik tunai, hingga pembayaran kredit. Kontribusi PPOB saja setiap bulannya hampir menyentuh Rp1 triliun. Menurut Co-Founder & CEO Hendra Kwik, PPOB jadi layanan yang berkontribusi besar, setiap bulannya hampir sentuh nilai transaksi Rp1 triliun.

Agen Payfazz
Salah satu agen Payfazz yang juga merupakan pemilik warung / Payfazz

Selain itu masih ada GrabKios by Kudo, Netzme, Paytren dan banyak platform lain di luar ekosistem e-commerce yang tawarkan konsep serupa. Belum lagi kini aplikasi digital wallet populer untuk kalangan konsumer juga sudah sajikan fitur lengkap pembayaran lengkap – kendati beberapa terintegrasi dengan e-commerce, seperti Dana di Bukalapak dan Ovo di Tokopedia.

Persaingan memperebutkan agen pun sudah mulai terasa, dengan strategi kompetisi bisnis digital yang sering ada: perang harga. Jadi, siapa kuat dia akan menang?

Dengan perkembangan teknologi dan perluasan konektivitas, bisa dibilang keberhasilan O2O sangat bergantung pada pengalaman konsumen yang dijajakan. Ketidaknyamanan, keterlambatan atau isu-isu teknis bisa jadi menyebabkan penurunan minat terhadap layanan terkait di tengah persaingan kuat antarplatform.

Konsep O2O sebenarnya lebih luas dari sekadar kemitraan. Brand produk dunia juga banyak yang mengadaptasi pendekatan ini. Kendati pada faktanya menurut statistik, 91% brand sempat gagal menghadirkan menghadirkan pengalaman digital di toko ritel mereka.

Dari studi kasus kesuksesan para retailer seperti Amazon atau Alibaba dalam mengaplikasikan O2O, ada beberapa poin yang menjadi kunci bisnis. Pertama, pastikan inisiatif O2O memudahkan akitvasi online terjadi secara offline. Kedua, mengedepankan personalisasi pengalaman pelanggan. Dan ketiga, selalu manfaatkan perkembangan teknologi. Beberapa brand kini manfaatkan AR/VR untuk membantu meningkatkan visualisasi produk.

Offline Programs are Getting Tech Players More Customers in Indonesia

In a small 2×2 meter kiosk along Jakarta’s Radio Dalam street, Romana provides digital payment services to her customers by using the GrabKios platform. She offers several services, including phone credit top-ups, OVO credit-top ups, bill payments, and domestic remittance services for customers. The 37-year old has used GrabKios [previously named Kudo] since 2017.

Since becoming a GrabKios agent, Romana has been able to complete transactions totaling a maximum of IDR 20 million (USD 1,427) a month, compared to below IDR 10 million a month previously as a phone credit seller before joining GrabKios. Her income is largely derived from selling phone credit, and facilitating bill payments, as well as domestic remittances.

“The profit is not big, it ranges from IDR 500 to IDR 13,500 (USD 0.04 to USD 0.96) per transaction, depending on the service. Compared to other players’ products, GrabKios is much cheaper and easier to use,” Romana said.

She admitted that she did not have a banking account in the past and used to pay via Indomaret, an Indonesian convenience store chain, before she joined GrabKios. However, after becoming an agent, she opened a bank account, which has made it easier for her to perform transactions.

Meanwhile, Rofiatun, a mother of three, joined Tokopedia’s offline agent program Mitra Tokopedia in 2o18. Mitra Tokopedia empowers agents operating small kiosks or mom-and-pop stores by helping them use Tokopedia’s platform to increase their product sales. By becoming an offline agent, Rofiatun has been able to purchase products such as snacks and beverages at slightly lower prices for her kiosk.

“Although the product prices are quite similar or slightly cheaper than those from traditional distributors, I can use the profits for my children’s allowances. This way, I can help my husband who works as a Grab driver, to earn more income. Moreover, I can transfer money to my family, even in small denominations, on my own,” Rofiatun told KrASIA.

People such as Romana and Rofiatun, who belong to the middle-to-low income segment, may not have tapped digital platforms if these services had not directly benefitted their lives.

Indonesia is the largest internet economy and most populous country in Southeast Asia. The country’s internet economy is estimated to be worth USD 40 billion in 2019.

More than half of the country’s total adult population are now using mobile internet. Furthermore, according to the Global Digital 2019 report from We Are Social and Hootsuite, Indonesia is also among the top countries in the world by mobile internet usage. Its users are connected to mobile internet for approximately four hours a day, while the global average is three hours and 13 minutes.

However, few Indonesian users use mobile internet for productivity, the report said.

Empowering kiosk operators to reach more customers

Empowering warungs [mom-and-pop stores] and small kiosks has become a way for e-commerce and tech players to reach more customers, especially those who are from the middle-to-low income segment, and who mostly do all their transactions offline.

“The offline retail portion in Indonesia is still huge. Indonesia retail e-commerce is below 4% of the country’s total retail sales. The remaining 96% is still offline. Hence, we believe an agent network is the most effective model to capture this market,” said Agung Nugroho, chief executive officer and co-founder of GrabKios.

He added that using technology alone makes it impossible to reach middle and low income earners, who are less technologically savvy. Through warungs, the firm expects that technology will penetrate this segment.

Nugroho added that he is doing this because he believes in helping people through financial inclusion.

Kudo [before becoming GrabKios] was a pioneer in empowering traditional retailers since 2014, prior to merging with Grab in 2017. It was founded by Albert Lucius and Agung Nugroho. Today, GrabKios is available in 505 towns and regions, with 2.6 million users across Indonesia.

GrabKios approaches agent candidates through sales or marketing staff, so it is easier to earn the trust of the locals. Nugroho said that there are no specific requirements to become an agent, apart from the fact that candidates should have a warung or kiosk for selling products.

GrabKios equips the warung owner or agent with technology to help the agent’s customers order goods and manage transactions. Moreover, the agent program offers some additional business opportunities, such as airtime top-ups, bill payments, travel tickets, money transfers, and the registration of Grab driver-partners. The company claims that a warung’s revenue increases by as much as 30%–40% after adopting its system.

E-commerce unicorns have joined the fray

Many tech players are entering the middle and low income segment, which has room still to grow. Therefore, other tech companies including e-commerce unicorn players don’t want to miss out on the market.

SoftBank Group-backed Tokopedia and Shinhan Financial Group-backed Bukalapak entered the offline world last year. The platforms named their agent programs ‘Mitra Tokopedia’ and ‘Mitra Bukalapak’, respectively.

Tokopedia’s assistant vice president of new retail Adi Putra said that Mitra Tokopedia complements its existing consumer base, and expects to eventually serve the full range of customers that the platform can reach.

“We hope Mitra Tokopedia bridges the online and offline world for partners spread across various cities in Indonesia while preserving Indonesia’s neighborhood-based culture. Synthesizing both online and offline retail will result in powerful synergy, that will help achieve the mission of democratizing commerce in Indonesia through technology,” Putra told KrASIA.

As of October 2019, there are around 350,000 active Mitra agents for the platform. Putra said that Tokopedia’s 30 digital products will gradually be made available to Mitra Tokopedia partners, thus encouraging traditional retail players to contribute more to Indonesia’s digital economy.

Edward Buckingham, a professor of management and director of engagement at Monash Business School said that engaging with agents is an effective way for tech and e-commerce players to penetrate rural areas.

“The cost of logistics and transactions to reach them [rural areas] is high, but if they partner with local people or get them to become agents, especially those who have good social networks, it will be easier. The agent can become the bridge, and the solution between the informal and formal economies,” Buckingham told reporters on the sidelines of the Fintech Summit in Jakarta, in September.

Furthermore, tech players should be able to successfully prove that their business models are more efficient than that of other players. They also need to provide opportunities to their customers [agents] to use their networks to increase the latter’s standard of living.

However, Buckingham foresees that empowering agents will not be a long-term plan for tech players. He thinks Indonesians will be tech savvier in the near future. Hence, customers will not need agents as the middlemen for connecting with companies. They will eventually reach out to companies directly, hence tech players’ business models need to evolve.


This article first appeared on KrASIA. It’s republished here as part of our partnership.