Riset Menilai Situs Mobile di Asia Tenggara, Bhinneka dan Traveloka Masuk di Peringkat Atas

Google bersama Accenture Interactive mengeluarkan laporan riset bertajuk “Masters of Mobile Southeast Asia Regional Report 2018”, menilai beberapa situs mobile di Asia Tenggara. Dari Indonesia, Traveloka dan Bhinneka masuk dalam lima besar terbaik di kategorinya.

Riset tersebut meneliti lebih dari 140 situs mobile yang terbagi menjadi 3 sektor, yakni layanan Financial Services, Retail and Commerce, dan Travel. Poin yang dinilai meliputi halaman produk, desain situs, kecepatan, kemudahan navigasi, dan beberapa aspek lainnya

Bhinneka masuk ke dalam lima besar situs mobile terbaik untuk kategori Retail and Commerce, tepatnya berada di peringkat kedua, di bawah Qoo10. Sementara untuk kategori travel, Traveloka mendapat peringkat terbaik.
Laporan Situs Mobile Indonesia - Google

Dari penilaian yang dilakukan, rata-rata penyedia layanan dari Indonesia mendapat nilai baik untuk halaman produk (nilai 83%) dan desain situs (nilai 85%). Tetapi tidak dengan kecepatan aksesnya (nilai 64%).

Menghasilkan situs mobile yang baik

Di tengah tren penggunaan aplikasi mobile untuk akses layanan melalui smartphone, Google masih percaya bahwa situs mobile masih menjadi salah satu pendukung akses pengguna.

Google dalam laporannya juga memberikan beberapa masukkan mengenai bagaimana membangun situs mobile yang baik. Terutama untuk mengantisipasi masalah kecepatan akses.

Tips dari Google untuk meningkatkan kecepatan
Beberapa saran dari Google ialah melakukan kompresi gambar dan teks. Termasuk pemilihan format, kualitas, dan ukuran yang tepat untuk masing-masing komponen.

Saran lainnya untuk bisa mendongkrak kecepatan akses situs mobile adalah mengidentifikasi dan memperbaiki bottlenecks yang ada di backend sistem. Solusi ini berkaitan dengan pemilihan dan pengelolaan infrastruktur, termasuk kecakapan monitoring untuk mengetahui permasalahan yang ada.

Google juga memberikan tips untuk mengoptimalkan desain dan pengalaman yang baik untuk situs mobile. Seperti memudahkan proses pencarian dengan error correction dan menghadirkan nomor telepon yang bisa langsung di-tap untuk menelpon. Terlihat sederhana tapi berpengaruh bagi pengalaman pengguna.

Pertimbangan Memilih Progressive Web Apps Ketimbang Merilis Aplikasi

Mendirikan perusahaan teknologi yang mengandalkan internet sebagai lahan bisnis utamanya, sering dihadapkan pada pemikiran perlu atau tidaknya merilis aplikasi. Akan tetapi melihat kondisi sekarang ini, tiap perusahaan umumnya sudah meluncurkan aplikasi masing-masing.

Kondisi tersebut, membuat tingkat churn yang sangat tinggi. Tingkat keberlangsungan suatu aplikasi dalam smartphone pengguna semakin kecil untuk diunduh, bila manfaatnya tidak begitu terasa bagi mereka. Apalagi kalau tampilannya UI/UX-nya kurang menarik. Kekurangan lainnya, biaya pemeliharaan aplikasi tidaklah murah.

Berbagai kekurangan ini menjadi dilema bagi perusahaan apakah perlu ikut terjun ke arus tersebut atau tetap idealis mengandalkan mobile web saja. Salah satu solusi yang ditawarkan untuk pengembang adalah memanfaatkan teknologi Progressive Web Apps (PWA) yang diluncurkan Google sejak tahun lalu.

Strategic Partner Manager Google APAC Rica Handayani menerangkan aplikasi memang dirancang untuk meningkatkan engagement, tapi bila melihat daya jangkaunya kurang baik karena butuh jaringan 3G ke atas. Kondisi sebaliknya ditunjukkan oleh mobile web. Dari segi jangkauan sangat luas, namun tingkat engagement-nya kurang baik.

Dari data yang dihimpun Google, mengakses mobile web paling tidak membutuhkan waktu loading selama 19 detik dalam jaringan 3G. Bila situs delay lebih dari tiga detik, akan berpotensi kehilangan konsumen sebanyak 53%.

PWA memiliki kelebihan dapat dikunjungi secara offline, dapat menerima notifikasi, dan dapat diakses oleh feature phone sekalipun. Sehingga, pertimbangan untuk mengalihkan dari mobile web ke PWA menjadi lebih tepat apalagi ketika perusahaan beroperasi di Indonesia. Mengingat, pengguna smartphone belum sampai ke tingkat pedalaman dan jaringan yang belum merata.

“PWA itu mobile site yang di-upgrade seperti mobile app. Sementara ini pengguna PWA di Indonesia maupun seluruh dunia, secara rerata berasal dari [layanan] e-commerce, travel online, dan news publisher. Industri lainnya, semisal game belum ada yang mengimplementasinya, bahkan di seluruh dunia. Belum ada contoh case study-nya untuk itu,” terang Rica saat menjadi pembicara di gelaran konferensi Seamless Indonesia 2017, Rabu (11/10).

Salah satu perusahaan yang menerapkan PWA adalah Twitter. Di Indonesia, beberapa waktu lalu Twitter telah mengumumkannya ke publik. Rica menerangkan, setelah Twitter mengimplementasinya, berhasil meningkatkan tingkat kunjungan hingga 65%. Jumlah cuitan (tweet) naik 75% dan menarik 1 juta pengguna yang menaruh icon Twitter dalam home screen mereka.

Twitter juga mencatat tingkat konsumsi data dari PWA hanya 0,6 MB. Lebih kecil dibandingkan saat mengakses lewat aplikasi Android sekitar 23 MB atau iOS sebesar 100 MB.

Perusahaan lainnya, OLA, aplikasi ride hailing di India, juga menjadi pengguna PWA. OLA mencatat dapat membukukan lebih dari 1 juta perjalanan setiap harinya dan mengakuisisi lebih banyak pengemudi hingga 600 ribu. Perusahaan juga telah menjangkau lebih banyak kota di India hingga 110 kota.

Setelah mengimplementasi PWA, OLA berhasil masuk ke kota tier 2 dan 3. Dari total booking yang diterima perusahaan setiap harinya, sekitar 20% berasal dari pengguna yang mengakses PWA. Orang-orang tersebut sebelumnya adalah pengguna yang meng-uninstall aplikasi OLA.

“OLA melihat tingkat konversi dari pengguna di kota tier 2 sama besarnya dengan pengguna dari native app. Malah tingkat konversi di kota tier 3 lebih tinggi 30% dari native app.”

PWA kini sudah bisa diakses melalui Opera, Internet Explorer, Samsung Internet Browser, dan Mozilla.

Contoh lainnya adalah perusahaan kosmetik Lancome. Perusahaan tersebut berhasil meningkatkan durasi kunjungan hingga 53% untuk pengunjung dari platform iOS.

Di Indonesia sendiri, beberapa perusahaan yang telah menggunakan PWA di antaranya Tokopedia, Kaskus, Liputan 6, Bukalapak, DailySocial, Viva.co.id, JD.id, Traveloka, Kapan Lagi Networks, Babe, Kompas, Brilio, dan lain sebagainya.

Discolsure: DailySocial adalah media partner Seamless Indonesia 2017

Situs E-Commerce Fashion, Zalora Indonesia Permudah Akses dari Perangkat Bergerak

Zalora Indonesia baru saja merilis fasilitas yang memudahkan akses situs dari perangkat bergerak. Zalora yang merupakan e-commerce fashion ini meluncurkan versi mobile dari situsnya.

Continue reading Situs E-Commerce Fashion, Zalora Indonesia Permudah Akses dari Perangkat Bergerak

Facebook Sediakan Fasilitas ‘Share’ untuk Permudah Berbagi Konten Dari Situs Mobile

Proses berbagi koten dari situs mobile Facebook akan lebih mudah, kini Facebook telah menambahkan tombol berbagi yang memudahkan pengguna untuk berbagi konten.

Continue reading Facebook Sediakan Fasilitas ‘Share’ untuk Permudah Berbagi Konten Dari Situs Mobile

Twitter Introduces New Mobile Site, Leaves Out Lists

Twitter is on a roll. After announcing new mobile apps for iOS and Android, signing a deal with MediaTek to embed Twitter on millions of feature phones, and reworking search, Twitter announced that it has completed work on delivering a new mobile Twitter site which is faster, more compact, leaner, and consistent across platforms. The new version, which resembles the one that’s been available for smartphones for some time now, works across any mobile browser including on feature phones.

Apparently Twitter had been working on the new design for the past nine weeks and tested it on 300 different mobile devices that it has in its offices. The redesign gives the mobile site a look that is consistent with its full site as well as the current apps for iOS and Android. Twitter is intent on delivering the same experience no matter what platform people access it from although it still has some ways to go.

Continue reading Twitter Introduces New Mobile Site, Leaves Out Lists

37signals Luncurkan Basecamp Mobile Untuk Kerja Kolaborasi Lewat Perangkat Bergerak

37signals meluncurkan fasilitas baru bagi para pengguna layanan mereka yaitu akses atas layanan Basecamp dari perangkat bergerak. Basecamp merupakan layanan kerja kolaborasi yang cukup populer, dimana pengguna bisa melakukan kerja kolaborasi secara online.

Basecamp Mobile bisa diakses dari perangkat bergerak dengan peramban webkit seperti: iPhone 3GS, iPhone 4, iPad, Motorola Droid X, Motorola Droid 2, Samsung Galaxy S, HTC Incredible, HTC Evo, Palm Pre 2, BlackBerry Torch, atau perangkat lain dengan iOS 4+, Android 2.1+, webOS 2, or BlackBerry 6.

Continue reading 37signals Luncurkan Basecamp Mobile Untuk Kerja Kolaborasi Lewat Perangkat Bergerak

Filmoo Rilis Mobile Site dan Tambahkan Beberapa Fitur Baru

Filmoo.com, sebuah situs untuk para pecinta dan pelaku film merilis versi mobile untuk situs mereka. Filmoo kini bisa diakses lewat tautan m.filmoo.com. Kevin Osmond dari Filmoo menjelaskan bahwa akses untuk pengguna mobile ini bertujuan untuk memperkaya atau memudahkan akses pengguna terhadap situs dan berbagai layanan yang ditawarkan Filmoo.

Ada dua faktor yang melatar belakangi rilis mobile site dari Filmoo yang dikatakan oleh Kevin, yaitu, “penetrasi mobile internet yang sangat besar di Indonesia (lebih besar dari penetrasi internet itu sendiri), serta Filmoo ingin memberikan akses bagi Filmooers (user/member) atas konten Filmoo dimana saja, kapan saja, dengan mobile device mereka”.

Continue reading Filmoo Rilis Mobile Site dan Tambahkan Beberapa Fitur Baru

Ulang Tahun Pertama Tokopedia: Tinggalkan Versi Beta, Luncurkan Versi Mobile

Tokopedia telah resmi berumur satu tahun, tepat pada tanggal 17 Agustus 2010 kemarin, selain pengumuman ulang tahun ini, lewat blog mereka, Tokopedia juga mengumumkan beberapa perkembangan terbaru atas layanan mereka, termasuk berita tentang rilis Tokopedia versi mobile.

Kini Tokopedia bisa diakses melalui perangkat bergerak, pengguna tinggal menuju ke tokopedia.com dari ponsel mereka maka nantinya pengguna akan diarahkan pada situs mobile dari Tokopedia. Fitur dan layanan yang terdapat di versi mobile ini juga cukup lengkap, seperti memeriksa pesanan masuk bagi penjual, memperbaharui status nomor resi bukti pengiriman, sampai melakukan withdrawal. Bagi pembeli, versi mobile ini akan memudahkan mereka untuk melihat status pemesanan yang telah dilakukan, konfirmasi pembayaran dan penerimaan sampai fasilitas untuk memberikan review serta diskusi produk bisa dilakukan pada versi mobile ini.

Continue reading Ulang Tahun Pertama Tokopedia: Tinggalkan Versi Beta, Luncurkan Versi Mobile