Acer Luncurkan Tiga Monitor Gaming 4K Baru, Dua di Antaranya dengan Mini LED

Acer meluncurkan sederet perangkat gaming baru di CES 2022, mulai dari laptop, komputer desktop, sampai monitor. Di segmen monitor, Acer menghadirkan tiga penawaran yang cukup menarik buat para gamer.

Tiga monitor gaming yang dimaksud adalah Predator X32 dan Predator X32 FP, serta Predator CG48. Ketiganya sama-sama merupakan monitor 4K, jadi segmentasinya jelas masuk kelas high-end.

Acer Predator X32 dan Predator X32 FP

Dua monitor ini cukup istimewa karena memadukan panel IPS 32 inci beresolusi 4K dengan teknologi Mini LED. Buat yang tidak tahu, Mini LED memungkinkan sebuah monitor untuk mengemas jauh lebih banyak local dimming zone, sehingga pada akhirnya mampu menyajikan kontras yang lebih baik sekaligus warna yang lebih kaya.

Dalam kasus ini, baik Predator X32 maupun X32 FP sama-sama mengemas 576 dimming zone, dengan tingkat kecerahan maksimum hingga 1.000 nit dan sudah memenuhi sertifikasi DisplayHDR 1000. Soal warna, keduanya menjanjikan akurasi Delta E<2 dan cakupan 99% AdobeRGB.

Mengenai perbedaannya, Predator X32 hadir membawa dukungan Nvidia G-Sync Ultimate, sementara Predator X32 FP dengan AMD FreeSync Premium Pro. Predator X32 juga mendukung teknologi Nvidia Reflex untuk memonitor dan mengurangi latensi sistem, cocok buat yang gemar memainkan game-game kompetitif.

Predator X32 FP di sisi lain datang mengusung port HDMI 2.1, sebuah fitur yang krusial bagi para gamer konsol. Acer juga mengklaim bahwa Predator X32 FP merupakan monitor 4K tercepat yang ada saat ini, dengan refresh rate 165 Hz dan waktu respon 1 milidetik.

Terkait ketersediaannya, Acer bakal memasarkan Predator X32 pada kuartal ketiga 2022 dengan harga mulai $1.999, sementara Predator X32 FP bakal meluncur lebih dulu di kuartal kedua 2022 dengan banderol mulai $1.799.

Acer Predator CG48

Dengan bentang diagonal 48 inci, perangkat ini mungkin lebih pantas disebut sebagai TV ketimbang monitor. Kendati demikian, fitur-fitur yang dibawanya tidak kalah dari monitor high-end, di antaranya refresh rate maksimum 138 Hz, waktu respon 0,1 milidetik (GtG), dan dukungan AMD FreeSync Premium Pro.

Pemilik konsol next-gen yang tengah mengincar monitor atau TV baru bisa melihat Predator CG48 sebagai salah satu opsi yang ideal berkat dukungan teknologi variable refresh rate (VRR) serta keberadaan port HDMI 2.1. Panel yang digunakan sendiri adalah OLED dengan resolusi 4K dan cakupan warna 98% DCI-P3.

Dari segi konektivitas, Predator CG48 turut dilengkapi DisplayPort 1.4, empat port USB 3.2, dan satu port USB-C. Di Amerika Serikat, monitor ini rencananya akan dijual pada kuartal ketiga 2022 dengan harga mulai $2.499.

Sumber: Acer.

Monitor 27 Inci Beresolusi 1440p Bakal Jadi Standar Baru Esport Menurut Nvidia

Monitor gaming terbaik adalah yang bisa memenuhi preferensi bermain penggunanya secara tepat. Percuma Anda menggunakan monitor 4K 60 Hz kalau yang dimainkan setiap saat adalah game-game kompetitif seperti Valorant atau Apex Legends. Sebaliknya, menggunakan monitor 1080p 360 Hz untuk memainkan Red Dead Redemption 2 akan terasa seperti buang-buang uang.

Kesimpulan sederhananya, gamer kompetitif lebih mementingkan kemulusan permainan berkat refresh rate yang tinggi, sementara gamer non-kompetitif lebih memprioritaskan kualitas visual yang terbaik. Itulah mengapa di saat monitor-monitor 1440p dan bahkan 4K sudah menjadi mainstream, monitor 1080p masih menjadi kepercayaan di ranah esport.

Namun berhubung performa prosesor dan kartu grafis selalu meningkat dari generasi ke generasi, Nvidia menilai sudah waktunya standar resolusi monitor esport naik kelas dari 1080p menjadi 1440p. Nvidia mencontohkan bahwa kombinasi prosesor Intel Core i9-12900K dan kartu grafis GeForce RTX 3080 kini sanggup menjalankan beberapa judul game esport di lebih dari 360 fps pada resolusi 1440p secara konsisten.

27 inci dengan resolusi 1440p, serta refresh rate hingga 360 Hz, itulah spesifikasi yang Nvidia harapkan bisa menjadi standar baru untuk monitor esport ke depannya. Sepintas ini mungkin terdengar seperti trik murahan yang Nvidia galakkan untuk membujuk konsumen agar mereka mau membeli kartu grafis yang lebih high-end, akan tetapi Nvidia mengklaim ada manfaat dari sisi kompetitif yang bisa didapat oleh pengguna.

Berdasarkan riset internalnya, Nvidia bilang monitor 27 inci 1440p dapat membantu meningkatkan akurasi bidikan hingga 3% dibanding jika menggunakan monitor 24 inci 1080p, sebab target yang pengguna lihat lebih besar sekaligus lebih detail. 3% mungkin kedengarannya sepele bagi sebagian besar orang, tapi Nvidia percaya ini bisa berdampak besar buat para gamer kompetitif.

Selain resolusi, kekayaan warna juga menjadi faktor yang tak kalah penting dalam konteks gaming kompetitif. Itulah mengapa monitor-monitor esport baru ini juga akan mengemas fitur bernama Esports Vibrance, yang dapat diaktifkan kapan saja untuk meningkatkan intensitas warna secara optimal.

Fitur Reflex Analyzer kini juga bisa dikonfigurasikan secara otomatis pada monitor-monitor esport baru ini. Jadi cukup dengan menyambungkan mouse yang kompatibel ke monitor dan menekan tombol Alt + R, maka pengguna dapat langsung memonitor latensi sistem secara real-time.

Yang mungkin jadi pertanyaan adalah, setelah terbiasa menggunakan monitor 1080p selama bertahun-tahun, bisakah pengguna beradaptasi dengan ukuran dan resolusi baru ini? Untuk mengatasinya, Nvidia punya siasat dalam bentuk fitur Dual-Format. Saat fitur ini diaktifkan, tampilan layar otomatis mengecil menjadi 25 inci (jadi seperti punya bezel yang amat tebal), dan resolusinya pun turun menjadi 1080p. Jadi kalau memang masih kesulitan beradaptasi, pengguna tidak perlu repot mengganti monitor.

Tanpa perlu menunggu lama, sejauh ini sudah ada empat produsen monitor yang berpartisipasi untuk mewujudkan visi baru Nvidia ini. Mereka adalah Asus, AOC, MSI, dan ViewSonic. Tiga di antaranya bahkan turut mengadopsi teknologi Mini-LED yang menjanjikan tingkat kontras yang lebih superior.

Kapan kita bisa membeli monitor-monitor esport baru ini? Nvidia cuma bilang dalam waktu dekat, dan sejauh ini baru ViewSonic saja yang mengumumkan bahwa monitornya akan meluncur pada kuartal ketiga tahun 2022 ini. Harga jualnya pun masih belum diketahui, namun saya menduga pasti lebih mahal dari Rp14,5 juta (harga monitor 24 inci 1080p 360 Hz bikinan Asus).

Sumber: Nvidia via Engadget.

CES 2022: Alienware Umumkan Empat Laptop dan Tiga Periferal Gaming Baru

Kita sudah melihat deretan prosesor laptop baru dari AMD sekaligus Intel. Bersamaan dengan itu, ada antrean panjang laptop-laptop baru yang menanti untuk diluncurkan. Spesifik di kategori laptop gaming, ada Alienware yang menyingkap empat model anyar.

Satu di antaranya adalah model yang sepenuhnya baru, bukan penyegaran dari generasi sebelumnya. Selain laptop, Alienware juga memperkenalkan sejumlah periferal baru, mulai dari monitor sampai mouse. Berikut rangkuman produk-produk baru yang Alienware perkenalkan di CES 2022.

Alienware x14, Alienware x15 R2, dan Alienware x17 R2

Alienware x14 / Alienware

Alienware X-Series adalah lini laptop gaming anyar yang diperkenalkan tahun lalu. Lewat seri ini, Alienware pada dasarnya ingin membuktikan ke dunia bahwa mereka juga bisa menciptakan laptop gaming berbodi tipis tanpa harus berkompromi terlalu banyak perihal performa. Awalnya cuma ada dua model (x15 dan x17), keluarga X-Series kini ketambahan anggota baru, yakni Alienware x14.

Alienware mengklaim x14 sebagai laptop gaming berlayar 14 inci yang paling tipis di dunia, dengan tebal sasis cuma 14,5 mm saat ditutup. Ini akan terdengar semakin mengesankan setelah mengetahui spesifikasi lengkapnya. Terkait baterai misalnya, x14 mengemas modul berkapasitas 80 Wh, paling besar di antara laptop-laptop gaming 14 inci lain kalau kata Alienware. Bodinya paling tipis, tapi baterainya paling masif. Good job, Alienware!

Dibanding kedua kakaknya yang lebih besar, x14 juga unik karena memanfaatkan port USB-C untuk charging (pertama kalinya buat Alienware). Dukungan teknologi G-Sync dan Nvidia Advanced Optimus turut tersedia. Yang terakhir ini punya fungsi supaya perangkat bisa menggunakan kartu grafis diskret dan kartu grafis terintegrasi secara bergantian, sehingga pada akhirnya efisiensi dayanya bisa lebih dimaksimalkan.

Soal performa, konfigurasi termahalnya dibekali prosesor Intel Core i7-12900H dan GPU Nvidia GeForce RTX 3060 dengan TGP (total graphics power) sebesar 85 W. x14 mendukung RAM DDR5 dengan kecepatan maksimum 5.200 MHz, tapi tanpa opsi ekspansi karena modulnya disolder. Untuk storage, x14 punya satu slot SSD NVMe yang bisa dijejali dengan kapasitas maksimum 2 TB.

Rencananya, Alienware juga bakal menawarkan varian yang mengemas kartu grafis Intel Arc, akan tetapi detail lengkapnya masih belum diketahui. Satu hal yang pasti, x14 juga mengadopsi sistem pendingin Cryo-Tech seperti kedua kakaknya, lengkap dengan thermal compound eksklusif Element 31 rancangan Alienware sendiri.

Keluarga laptop Alienware X-Series / Alienware

Di samping x14, Alienware turut memperkenalkan x15 R2 dan x17 R2, versi refresh dari tahun kemarin dengan pembaruan yang tergolong minor. Yang paling utama tentu saja adalah opsi prosesor 12th Gen Intel, serta dukungan memory DDR5 dengan kecepatan hingga 6.400 MHz.

Ketiga laptop ini dijadwalkan meluncur ke pasaran di bulan-bulan pertama tahun 2022 ini. Untuk harganya, x14 dibanderol mulai $1.799, x15 R2 mulai $2.199, dan x17 R2 mulai $2.299.

Alienware m17 R5 dan Alienware m15 R7

Alienware m17 R5 AMD / Alienware

Bagi yang tidak mementingkan mobilitas dan menuntut performa paling mentok, ada Alienware m17 R5 yang diklaim sebagai laptop AMD Advantage berlayar 17 inci paling perkasa saat ini. Branding AMD Advantage mengindikasikan bahwa ia mengandalkan prosesor sekaligus kartu grafis bikinan AMD, yang berarti pengguna bakal memiliki akses ke fitur-fitur eksklusif seperti AMD Smart Access Memory, AMD SmartShift Max, maupun AMD SmartAccess Graphics.

Pada konfigurasi tertingginya, m17 R5 ditenagai prosesor Ryzen 9 6980HX dan GPU Radeon RX 6850M XT 12 GB dengan TGP 175 W — dua-duanya menduduki kasta tertinggi lini prosesor dan kartu grafis laptop terbaru AMD. Seperti sebelumnya, Alienware turut menawarkan mechanical keyboard besutan Cherry MX sebagai fitur opsional untuk m17 R5.

Alienware m15 R7 / Alienware

Lanjut ke m15 R7, ini merupakan penerus langsung dari laptop yang Alienware luncurkan di Indonesia pada bulan September lalu. Pembaruannya tidak begitu banyak, dan pada dasarnya hanya melibatkan pilihan prosesor terbaru AMD dan Intel.

Perihal ketersediaan, Alienware m17 R5 akan dijual pada musim semi 2022 dengan harga mulai $1.599, demikian pula m15 R7 versi AMD dengan banderol mulai $1.499. Sementara itu, m15 R7 versi Intel akan lebih dulu meluncur ke pasaran dalam waktu dekat dengan harga mulai $2.099.

Monitor Quantum Dot OLED, headset dan mouse wireless

Alienware 34 Curved QD-OLED Gaming Monitor / Alienware

Di sektor periferal, Alienware punya kejutan dalam bentuk monitor Quantum Dot OLED (QD-OLED) pertama di dunia. Dibandingkan panel OLED tradisional, panel QD-OLED menjanjikan cakupan warna yang lebih luas, keseragaman warna yang lebih baik, dan tingkat kecerahan yang lebih tinggi. Spesifiknya, monitor ini menjanjikan cakupan warna 99,3% DCI-P3 dengan akurasi Delta E<2, serta tingkat kecerahan maksimum 1.000 nit.

Panel tersebut dikemas dalam bentuk melengkung dengan kurvatur 1800R dan bentang diagonal 34 inci. Resolusinya berada di angka 3440 x 1400 (aspect ratio 21:9), sedangkan refresh rate maksimumnya adalah 175 Hz. Alienware juga mengklaim waktu respon serendah 0,1 milidetik GtG, dan perangkat juga sudah lulus sertifikasi Nvidia G-Sync Ultimate.

Alienware Tri-Mode Wireless Gaming Headset / Alienware

Beralih ke headset-nya, perangkat ini cukup unik dibanding headset gaming nirkabel pada umumnya karena satu hal: ia dibekali active noise cancellation (ANC), fitur yang lebih mudah kita jumpai pada segmen headphone wireless dan TWS ketimbang headset gaming. Kenapa harus ada ANC? Karena produk ini sebenarnya juga siap digunakan sebagai headphone Bluetooth biasa ketika diperlukan.

Dalam sekali pengisian, baterainya diyakini cukup untuk 55 jam pemakaian. Alienware pun tidak lupa menyematkan teknologi fast charging; pengisian selama 15 menit saja sudah bisa memberikan daya yang cukup untuk penggunaan selama 6 jam.

Alienware Tri-Mode Wireless Gaming Mouse / Alienware

Terakhir, ada mouse gaming nirkabel berdesain ambidextrous yang dibekali spesifikasi kelas atas, utamanya sensor dengan sensitivitas maksimum 26.000 DPI. Seperti headset-nya, Alienware juga memakai penamaan “Tri-Mode” untuk mouse terbarunya, dan itu merujuk pada tiga mode konektivitas yang ditawarkan: wireless 2,4 GHz via bantuan dongle USB, Bluetooth, dan kabel.

Dalam sekali charge, mouse seberat 89 gram ini dipercaya mampu beroperasi hingga 140 jam nonstop. Itu kalau menggunakan sambungan wireless standar. Kalau memakai Bluetooth, daya tahan baterainya tentu bisa jauh lebih awet lagi.

Di Amerika Serikat, trio periferal baru ini akan segera dipasarkan sebelum musim semi tiba. Headset-nya dihargai $200, sedangkan mouse-nya dihargai $150. Untuk monitornya, Alienware sejauh ini masih enggan merincikan harganya.

Sumber: Alienware.

CES 2022: Samsung Umumkan Trio Monitor Premium Baru, Masing-Masing dengan Target Pasar Berbeda

Ajang CES yang digelar setiap tahun di kota Las Vegas kerap menjadi panggung demonstrasi teknologi display terbaru, dan tradisi tersebut terus dipertahankan hingga tahun ini. Dari kubu Samsung, mereka menyingkap tiga monitor premium baru, masing-masing dengan target pasar yang berbeda.

Samsung Odyssey Neo G8 32″ (G85NB)

Menurut Samsung, ini merupakan monitor pertama yang mengemas panel 4K dengan kurvatur 1000R, refresh rate 240 Hz, dan waktu respon 1 milidetik (GtG). Seperti yang sudah bisa ditebak dari spesifikasi panelnya tersebut, monitor ini ditujukan untuk gamer yang memiliki PC berspesifikasi sultan.

Kata “Neo” pada namanya menandakan bahwa jenis panel yang digunakan adalah Quantum Mini LED. Jenis panel ini menjanjikan tingkat kontras dan reproduksi warna yang jauh lebih superior ketimbang panel LED tradisional. Pasalnya, ukuran LED backlight individualnya jauh lebih kecil, sehingga pada akhirnya bisa dikelompokkan menjadi lebih banyak local dimming zone.

Dengan layar 32 inci dan aspect ratio standar 16:9, Odyssey Neo G8 bisa menjadi alternatif yang lebih ‘normal’ ketimbang Odyssey Neo G9 yang masuk kategori ultrawide. Secara estetika, kedua monitor mengadopsi gaya desain yang cukup mirip, mengindikasikan kalau keduanya memang duduk di kelas yang sama tingginya. Sejauh ini belum ada informasi mengenai harga jual Odyssey Neo G8. Namun sebagai referensi, Odyssey Neo G9 dibanderol $2.500.

Samsung Smart Monitor M8 32″ (M80B)

Meneruskan jejak Smart Monitor M7, monitor ini hadir dengan sejumlah pembaruan yang menjadikannya jauh lebih cerdas ketimbang pendahulunya, salah satunya integrasi fungsionalitas IoT. Jadi selain mengusung karakteristik smart TV, Smart Monitor M8 juga bisa berperan sebagai smart home hub untuk perangkat-perangkat IoT yang tergabung dalam ekosistem SmartThings.

Tidak kalah menarik adalah aksesori berupa webcam yang dapat dilepas-pasang secara magnetis, sehingga pengguna juga bisa memakai Smart Monitor M8 untuk video call, lagi-lagi tanpa harus terhubung ke PC. Kepada The Verge, Samsung juga mengklaim bahwa monitor ini bisa dipakai untuk cloud gaming, meski sejauh ini belum ada kejelasan soal platform cloud gaming yang didukung.

Lebih jelasnya akan diungkap mendekati hari peluncurannya nanti, demikian pula info soal harga jual resminya.

Samsung High Resolution Monitor S8 (S80PB)

Tersedia dalam ukuran 27 inci dan 32 inci, model yang satu ini ditujukan bagi para profesional dan kreator yang benar-benar membutuhkan display dengan akurasi warna terbaik. Selain menawarkan color gamut 98% DCI-P3 dan sertifikasi DisplayHDR 600, monitor ini juga sudah memenuhi standar verifikasi Glare Free yang ditetapkan oleh Underwriter Laboratories. Dengan kata lain, meski tidak dilengkapi monitor hood, refleksi yang tampak di layar dipastikan bakal tetap minimal.

Samsung tidak lupa menyematkan port USB-C yang mendukung charging 90 W beserta port LAN sehingga pengguna bisa mewujudkan setup bekerja yang minimalis, tanpa harus banyak bergantung dengan aksesori docking station dan sejenisnya.

Sumber: Samsung.

ViewSonic Luncurkan Monitor Gaming Portabel untuk Pengguna PC, Konsol, dan Mobile Sekaligus

Pasar gaming modern terdiri dari setidaknya tiga platform utama: PC, konsol, dan mobile. Masing-masing boleh memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri-sendiri, akan tetapi yang pasti ketiganya sama-sama memprioritaskan tren refresh rate tinggi.

Monitor gaming dengan refresh rate yang tinggi memang bukanlah hal baru, akan tetapi belum banyak yang bisa memenuhi kebutuhan tiga platform gaming itu tadi secara bersamaan. Salah satu yang terbaru adalah ViewSonic VX1755, sebuah monitor portabel yang secara spesifik dirancang untuk memberikan pengalaman gaming yang baik, tidak peduli jenis perangkat apa yang konsumen gunakan.

Berbekal panel IPS 17,2 inci dengan resolusi 1920 x 1080 dan refresh rate 144 Hz, VX1755 menjanjikan pengalaman bermain yang mulus, apalagi ditambah dukungan waktu respon 4 milidetik dan teknologi AMD FreeSync Premium untuk mengeliminasi problem-problem seperti screen tearing maupun stuttering.

ViewSonic turut mengintegrasikan sepasang speaker, sehingga bisa menggantikan speaker bawaan ponsel seandainya dirasa kurang bertenaga. Bagi yang ingin menggunakan headphone pada ponsel yang tidak dibekali jack audio 3,5 mm, mereka bisa memanfaatkan colokan milik monitor ini.

Bicara soal colokan, VX1755 dibekali port Mini HDMI dan sepasang port USB-C. Kedua port USB-nya itu sama-sama mendukung distribusi daya dua arah: laptop yang terhubung bisa menyuplai daya ke monitor, atau monitornya yang mengisi ulang laptop dengan dibantu power bank USB-C atau dicolokkan langsung ke stopkontak.

Semua itu dikemas dalam rangka yang ringkas, dengan tebal cuma 17 mm dan bobot sekitar 1 kg. Di bagian belakangnya, terdapat kickstand terintegrasi yang dapat diatur tingkat kemiringannya, serta yang mendukung orientasi landscape maupun portrait. Selain untuk gaming, VX1755 tentu juga dapat dijadikan layar kedua untuk laptop atau tablet sehingga dapat membantu menunjang produktivitas, dan pada akhirnya tetap relevan di luar jam bermain.

Di Amerika Serikat, ViewSonic VX1755 saat ini telah dipasarkan dengan harga resmi $299, atau kurang lebih sekitar 4,3 jutaan rupiah. Sejauh ini belum ada informasi apakah produknya juga akan tersedia di pasar tanah air.

Sumber: Business Wire.

Pandemi Atau Tidak, Pasar PC dan Monitor Gaming Akan Terus Menguat Selama Beberapa Tahun ke Depan

Pandemi COVID-19 dan tuntutan untuk terus berdiam diri di rumah berdampak langsung pada pesatnya pertumbuhan pasar perangkat gaming. Lalu saat semuanya nanti sudah kembali normal, apakah itu berarti pasar gaming bakal mengalami penurunan?

Tidak. Menurut para analis IDC, pasar gaming sebenarnya sudah menguat sejak beberapa tahun sebelum pandemi, dan pandemi sejatinya hanya semakin mengakselerasi pertumbuhannya. Itulah mengapa IDC juga optimistis bahwa pasar gaming, khususnya PC dan monitor gaming, akan terus bertumbuh selama beberapa tahun ke depan.

Laju pertumbuhannya bahkan diprediksi lebih cepat daripada pasar PC dan monitor secara menyeluruh. Untuk pasar PC gaming, yang mencakup desktop sekaligus laptop, IDC mengestimasikan peningkatan jumlah pengapalan barang dari 41,3 juta di tahun 2020 menjadi 52,3 juta di tahun 2025.

Untuk pasar monitor gaming, jumlahnya akan naik dari 14,2 juta unit menjadi 26,4 juta unit dalam rentang periode yang sama. Dari situ kita pun tidak perlu heran kenapa produsen seperti Corsair akhirnya memutuskan untuk ikut terjun ke segmen ini dengan mengumumkan monitor gaming perdananya, Xeneon 32QHD165. Potensi pasarnya memang amat menjanjikan.

Pasar PC gaming belum lama ini juga dimeriahkan oleh kolaborasi IKEA dan ROG dalam menyediakan koleksi furnitur gaming. Lalu di pasar lokal, kita sudah melihat bagaimana tingginya permintaan pasar gaming pada akhirnya berhasil meyakinkan Alienware untuk kembali menjejakkan kakinya secara resmi di Indonesia setelah sempat menghilang selama sekitar lima tahun.

Menariknya, semua ini terjadi selagi krisis kelangkaan chip global terus berkelanjutan. Jadi di saat permintaan akan hardware gaming terus meningkat, stok barang-barangnya justru menipis, atau bahkan tidak ada sama sekali. Kalaupun ada, harganya sering kali melambung jauh di atas harga aslinya.

Laporan terbaru IDC juga memprediksi kenaikan harga jual rata-rata PC gaming dari $925 di tahun 2020 menjadi $1.007 di tahun 2025. Untuk monitor gaming, harga jual rata-ratanya malah diprediksi bakal turun dari $339 menjadi $309 di tahun 2025. Kalau digabung, nilai pasar PC gaming dan monitor gaming diperkirakan bakal menembus angka $60 miliar di tahun 2025.

Sumber: IDC dan PC Gamer. Gambar header: Resul Kaya via Unsplash.

Hybrid.co.id hadir juga di berbagai media sosial. Temukan konten yang menarik di Instagram atau follow akun Twitter kami. Jangan lupa juga untuk Likes Fanpage Facebook Hybrid.

Corsair Luncurkan Monitor Gaming Perdananya, Xeneon 32QHD165

Berawal dari berdagang memory, Corsair kini memiliki portofolio produk yang mencakup seabrek kategori sekaligus. Namun selama 27 tahun mereka berdiri, Corsair belum pernah sekali pun memproduksi monitornya sendiri. Well, itu berakhir hari ini.

Gambar di atas adalah Xeneon 32QHD165, monitor pertama Corsair yang dipersembahkan buat para gamer. Dari namanya saja, Corsair sudah menunjukkan impresi pertama yang bagus. Seperti yang kita tahu, kebanyakan monitor memang mempunyai nama yang luar biasa acak.

Monitor ini tidak demikian. Penamaannya seperti sudah dipikirkan dengan matang, dan saya pun dapat langsung menebak spesifikasinya dari namanya: ukuran 32 inci, resolusi QHD (2560 x 1440), refresh rate 165 Hz.

Jenis panel yang digunakan adalah Fast IPS, dengan waktu respon 1 milidetik (MPRT) dan dukungan teknologi Quantum Dot untuk menyajikan warna secara akurat. Teknisnya, Xeneon 32QHD165 menjanjikan color gamut 100% sRGB, 100% Adobe RGB, dan 98% DCI-P3.

Tingkat kecerahan maksimumnya berada di angka 400 nit, dan ia pun telah mengantongi sertifikasi DisplayHDR 400 dari VESA. Buat yang membutuhkan, monitor ini sudah sepenuhnya mendukung teknologi AMD FreeSync Premium dan Nvidia G-Sync.

Untuk input-nya, Xeneon 32QHD165 mengemas sepasang port HDMI 2.0, sebuah port DisplayPort 1.4, port USB 3.1 Type-C beserta Type-A masing-masing dua buah, dan jack audio 3,5 mm. Pada sisi belakang stand-nya, terdapat sejumlah pengait untuk membantu merapikan kabel.

Stand berbahan aluminium ini tak hanya memiliki rancangan yang tampak keren, tetapi juga mendukung pengaturan tinggi monitor, tidak ketinggalan juga tilt dan swivel. Alternatifnya, tersedia pula mount VESA 100 x 100 mm bagi yang hendak menggunakan bracket.

Bagi konsumen yang sudah menggunakan produk-produk Corsair maupun Elgato, monitor ini bakal punya nilai tambah tersendiri berkat kompatibilitasnya dengan software Corsair iCUE maupun Elgato Stream Deck. Jadi ketimbang mengakses pengaturan via tombol-tombol fisik di belakang monitor, pengguna bisa mengaksesnya dengan lebih mudah via software.

Bukan cuma itu, bagian atas stand-nya turut dilengkapi dudukan tripod standar 1/4 inci, sehingga pengguna bisa menempatkan lampu, mikrofon, atau kamera langsung di atas monitor.

Jika menimbang spesifikasi dan fiturnya, Corsair Xeneon 32QHD165 semestinya duduk di kelas monitor gaming premium. Dugaan tersebut tidak meleset; di Amerika Serikat, monitor ini dijual seharga $800, atau kurang lebih sekitar 11,4 jutaan rupiah. Namun sejauh ini masih belum ada informasi mengenai ketersediaannya di Indonesia.

Sumber: Corsair.


Hybrid.co.id hadir juga di berbagai media sosial. Temukan konten yang menarik di Instagram atau follow akun Twitter kami. Jangan lupa juga untuk Likes Fanpage Facebook Hybrid.

Dengan Layar Curved Plus Ultrawide, BenQ MOBIUZ EX3415R Adalah Monitor yang Tepat untuk Immersive Gaming

Monitor dengan layar curved umumnya dipilih demi mendapatkan sensasi immersive yang lebih baik ketimbang menggunakan monitor dengan layar flat. Pada praktiknya, sensasi immersive ini akan terasa lebih maksimal lagi apabila bidang pandang kita benar-benar tertutupi semuanya oleh visual game. Untuk itu, kita butuh monitor dengan layar ultrawide.

Salah satu monitor gaming dengan layar curved plus ultrawide yang bisa dilirik adalah BenQ MOBIUZ EX3415R. Monitor ini mengemas panel IPS 34 inci dengan kurvatur 1900R dan aspect ratio 21:9, menjanjikan pemandangan panorama yang apik di setiap sesi gaming.

Dipadukan dengan resolusi QHD (3440 x 1440), refresh rate 144 Hz, dan tingkat kecerahan maksimum 400 nit, kualitas visual yang disajikan tentu bakal sangat prima. Waktu respon 1 milidetik (MPRT) dan dukungan AMD FreeSync Premium juga akan memastikan gameplay selalu berlangsung mulus.

BenQ tak lupa menaruh perhatian khusus perihal reproduksi warna. Secara teknis, EX3415R tercatat memiliki color gamut 98% DCI-P3, dan ia juga telah mengantongi sertifikasi DisplayHDR 400. Di saat yang sama, ia turut mengemas teknologi HDRi yang dapat mengemulasikan efek HDR pada konten non-HDR.

Namun yang namanya immersion tidak akan lengkap kalau hanya mengandalkan aspek visual saja. Audio pun turut memegang peranan penting, dan di sini BenQ telah membekali EX3415R dengan sistem audio mutakhir rancangan divisi audionya, treVolo.

Sistem tersebut terdiri dari dua speaker 2 watt dan satu woofer 5 watt. Chip DSP (digital signal processor) pun turut disematkan sehingga pengguna dapat memilih mode suara berdasarkan jenis kontennya; apakah pengguna sedang bermain game FPS, game balapan, atau malah menonton film.

Dari segi konektivitas, EX3415R hadir membawa dua port HDMI 2.0, satu port DisplayPort 1.4, dan dua port USB 3.0. Ergonomic stand-nya tidak cuma mendukung tilt, melainkan juga swivel dan pengaturan ketinggian.

Di Indonesia, BenQ saat ini sudah membuka pre-order MOBIUZ EX3415R dengan harga Rp21.900.000. Anda bisa mengunjungi tautan ini untuk mempelajarinya lebih lanjut.

Disclosure: Artikel ini adalah advertorial yang didukung oleh BenQ.

7 Monitor Gaming Terbaik untuk Gamer Kasual Maupun Kompetitif

Sebagai periferal komputer yang masih relevan di era modern, monitor kini dapat dibagi berdasarkan target pasarnya: gaming atau non-gaming. Namun kalau mau kita kerucutkan lagi, monitor gaming pun sebenarnya masih bisa kita bagi lagi menjadi gaming kasual dan gaming kompetitif. Sama-sama gaming, tapi kebutuhannya berbeda.

Untuk gaming kasual, yang diincar biasanya adalah fitur-fitur untuk memperindah kualitas visual macam HDR maupun dukungan fitur adaptive sync (AMD FreeSync atau Nvidia G-Sync) yang lengkap. Untuk gaming kompetitif, entah yang masih amatiran atau sudah masuk level esports, yang dicari biasanya adalah refresh rate setinggi mungkin dan motion blur seminimal mungkin.

Artikel ini bermaksud untuk memberikan referensi bagi yang hendak membeli monitor gaming di pasar tanah air. Berhubung kita mempunyai bujet dan spesifikasi PC yang berbeda, saya sengaja mengelompokkan pilihannya berdasarkan subkategori seperti “kasual 1080p”, “kasual 4K”, “kompetitif 240 Hz”, dan seterusnya.

Kasual 1080p, alias monitor gaming kelas bujet terbaik

Kalau sebatas mencari monitor untuk bermain di resolusi 1080p 60 fps, jujur Anda tidak perlu mengumpulkan referensi banyak-banyak, sebab monitor non-gaming pun saja sebenarnya sudah cukup untuk itu. Namun kalau Anda punya bujet di kisaran 3,1 jutaan rupiah, maka AOC 24G2 bisa jadi pilihan yang tepat.

Monitor ini mengemas panel IPS 23,8 inci dengan resolusi 1920 x 1080, refresh rate 144 Hz, dan waktu respon 1 milidetik (MPRT). Ia mendukung FreeSync Premium, tapi kehadiran DisplayPort berarti Anda juga dapat mencobanya dengan G-Sync meski tidak ada sertifikasi resmi dari Nvidia.

Namun yang paling saya suka darinya adalah, ergonomic stand-nya benar-benar ergonomis, apalagi mengingat bagian ini memang paling sering dikompromikan di kisaran harganya. Jadi selain bisa di-tilt, monitor ini juga bisa swivel, bisa diatur ketinggiannya, ataupun diputar orientasinya dari landscape ke portrait.

Link pembelian: AOC 24G2

Monitor terbaik untuk gaming kasual di resolusi 1440p

Bagi yang memiliki kartu grafis di atas kelas mainstream, tidak ada salahnya mengincar monitor 1440p. Dan bagi yang cukup beruntung sempat meminang RTX 3070, tidak ada salahnya juga mencari monitor yang sepenuhnya kompatibel dengan G-Sync. Berdasarkan pertimbangan tersebut, pilihannya pun jatuh pada ViewSonic Elite XG270Q

Monitor ini mengusung panel IPS 27 inci dengan resolusi 2560 x 1440, refresh rate 165 Hz, dan waktu respon 1 milidetik (GTG). Panelnya memiliki color gamut 95% DCI-P3, serta telah mengantongi sertifikasi DisplayHDR 400. Kompatibilitasnya dengan G-Sync pun dijamin tanpa masalah karena sudah diuji langsung oleh Nvidia sendiri.

Harganya? Rp8.199.000.

Link pembelian: ViewSonic Elite XG270Q

Monitor terbaik untuk gaming di resolusi 4K

 

Tidak peduli stoknya langka atau tidak, eksistensi kartu grafis seperti RTX 3080, RTX 3090, maupun RX 6800 XT dan RX 6900 XT pada akhirnya membuat 4K gaming jadi kenyataan. Namun agar dapat menikmatinya dengan maksimal, Anda butuh dukungan monitor yang tepat. Salah satu opsi terbaik yang tersedia di pasaran saat ini adalah LG UltraGear 27GN950-B, yang bisa dibeli seharga Rp11.990.000.

Perangkat ini mengemas panel Nano IPS 27 inci dengan resolusi 3840 x 2160, refresh rate 144 Hz, dan waktu respon 1 milidetik (GTG). Dengan color gamut 98% DCI-P3 dan sertifikasi DisplayHDR 600, kualitas visual yang disajikan tentu bakal sangat prima. Bagi yang membutuhkan G-Sync, Anda tak perlu khawatir mengingat monitor ini memang telah tercantum di situs Nvidia.

Link pembelian: LG UltraGear 27GN950-B

Monitor 240 Hz terbaik untuk gaming kompetitif

 

Monitor gaming besutan Zowie (BenQ) kerap menjadi pilihan di banyak turnamen esports profesional. Tentu ada alasan kuat yang mendasarinya, dan salah satunya adalah teknologi DyAc+ (Dynamic Accuracy Plus) yang BenQ implementasikan.

Secara mendasar, DyAc+ merupakan sebuah teknik motion blur reduction (MBR). Saya tidak perlu menjelaskan terlalu teknis karena artikelnya bakal kepanjangan, tapi yang pasti DyAc+ sangatlah efektif dalam hal meminimalkan motion blur, dan Anda bisa menonton sendiri demonstrasinya di YouTube. Saking efektifnya, monitor dengan DyAc+ kerap disebut memiliki motion clarity setara monitor CRT.

Salah satu monitor yang dibekali DyAc+ adalah BenQ Zowie XL2546K. Ia mengemas panel TN 24,5 inci dengan resolusi 1080p dan refresh rate 240 Hz. Jujur spesifikasinya di atas kertas terkesan tidak menarik, apalagi kalau melihat harganya yang mencapai angka Rp9.603.000. Namun saya kira memang tidak ada orang yang membeli monitor ini karena spesifikasinya. Yang diincar murni adalah teknologi DyAc+ itu tadi.

Link pembelian: BenQ Zowie XL2546K

Monitor 360 Hz terbaik untuk gaming kompetitif

Memainkan CS:GO dengan frame rate yang konstan berada di kisaran 360 fps itu sangat mungkin dilakukan di tahun 2021 ini. Yang jadi pertanyaan adalah, apakah monitor Anda cukup kencang untuk menampilkan frame sebanyak itu setiap detiknya?

Kalau jawabannya tidak, maka sudah saatnya Anda upgrade monitor tersebut ke Asus ROG Swift PG259QN. Monitor seharga Rp14.645.000 ini istimewa karena mengemas panel dengan refresh rate sebesar 360 Hz. Tipe panel yang digunakan pun sudah IPS, dengan bentang diagonal 24,5 inci dan resolusi 1080p. Seandainya membutuhkan, monitor ini pun juga sudah sepenuhnya mendukung Nvidia G-Sync.

Link pembelian: Asus ROG Swift PG259QN

Monitor gaming terbaik dengan layar curved

Saya tahu tidak semua orang suka dengan layar curved, dan itulah mengapa saya memilih untuk menyendirikannya. Namun kalau Anda suka, sekalian saja pilih yang paling melengkung yang ada di pasaran saat ini, yaitu Samsung Odyssey G7 32″.

Monitor ini memiliki layar dengan angka kurvatur 1000R, dan tingkat kelengkungannya diklaim setara kontur mata manusia, sehingga mampu menghadirkan sensasi immersive yang lebih mantap ketimbang monitor curved dengan kurvatur 1500R atau 1800R.

Spesifikasi panelnya pun tidak main-main: VA 31,5 inci dengan resolusi 2560 x 1440, refresh rate 240 Hz, dan waktu respon 1 milidetik (GTG). Untuk keperluan gaming kasual, Odyssey G7 32″ juga telah mengantongi sertifikasi DisplayHDR 600, plus sepenuhnya kompatibel dengan G-Sync. Siapkan dana sebesar Rp13.299.000 untuk meminangnya.

Link pembelian: Samsung Odyssey G7 32″

Monitor gaming terbaik dengan layar curved dan ultrawide

Kalau Anda punya dana yang lebih besar sekaligus kartu grafis yang lebih perkasa, maka pilihan yang lebih tepat adalah Samsung Odyssey G9 49″. Jujur belum ada monitor lain dengan bentuk seekstrem ini. Layarnya luar biasa lebar dengan bentang diagonal 49 inci, dan tingkat kelengkungannya pun juga berada di angka 1000R.

Menggunakan monitor ini pada dasarnya sama seperti mendempetkan dua monitor 27 inci, dengan total resolusi sebesar 5120 x 1440. Dari segi refresh rate atau waktu respon, ia identik dengan adiknya tadi (Odyssey G7). Yang lebih superior adalah tingkat kecerahannya, yang mampu mencapai angka 1.000 nit, membuatnya pantas menyandang sertifikasi DisplayHDR 1000 dari VESA.

Tertarik? Siapkan saja bujet sebesar Rp22.999.000.

Link pembelian: Samsung Odyssey G9 49″

Monitor 4K Asus TUF Gaming VG28UQL1A Diciptakan Buat Gamer PC dan Gamer Console

Asus Indonesia mengumumkan kehadiran monitor gaming baru, yaitu TUF Gaming VG28UQL1A. Tidak seperti biasanya, target pasar monitor ini bukan cuma kalangan gamer PC saja, melainkan juga kalangan pengguna PlayStation 5 dan Xbox Series X.

Alasannya simpel: pada sisi belakangnya, kita bisa menjumpai sepasang port HDMI 2.1, dan jenis port tersebut adalah syarat utama yang harus dipenuhi pengguna next-gen console agar dapat menikmati sesi gaming di resolusi native 4K 120 Hz tanpa chroma subsampling (4:4:4).

Teknisnya, monitor ini mengemas panel Fast IPS 28 inci dengan resolusi 3840 x 2160 piksel, refresh rate 144 Hz, dan waktu respon 1 milidetik gray-to-gray (GTG). Selain mendukung teknologi AMD FreeSync Premium dan Asus Extreme Low Motion Blur Sync (ELMB), monitor ini juga kompatibel dengan Nvidia G-Sync.

Bermain di resolusi 4K dengan frame rate di kisaran 144 fps memang bukan kemewahan yang dapat dinikmati oleh semua gamer PC. Namun mereka yang cukup beruntung memiliki model high-end dari lineup Nvidia RTX 30 Series maupun AMD Radeon RX 6000 Series tentu tidak akan kesulitan, apalagi jika dibantu oleh teknologi upscaling macam Nvidia DLSS atau AMD FidelityFX Super Resolution.

Monitor ini memiliki tingkat kecerahan maksimum 450 nit, yang berarti ia sudah mengantongi sertifikasi VESA DisplayHDR 400. Sementara itu, color gamut 90% DCI-P3 menjadi indikasi kuat akan keakuratan warna yang dihasilkan panelnya.

Di samping port HDMI 2.1 tadi, monitor ini juga datang membawa dua port HDMI 2.0, satu port DisplayPort 1.4, dua port USB 3.1, dan jack audio. Ia turut dibekali sepasang speaker yang masing-masing berdaya 2 W, dan di belakangnya pengguna dapat menjumpai dudukan VESA 100 x 100 mm.

Asus TUF Gaming VG28UQL1A sebenarnya sudah diumumkan sejak Januari lalu di ajang CES, akan tetapi barangnya baru akan tersedia di pasaran dalam waktu dekat. Harga resminya sejauh ini masih belum diketahui, akan tetapi listing di Bhinneka.com menunjukkan harga Rp13.390.000 dengan status pre-order.