PMPL SEA Finals 2020: Yoodoo Gank Juara, Bigetron RA Runner-Up

Setelah PMPL ID 2020 Season 1 usai dan dimenangkan Bigetron RA, kini pertandingan berlanjut ke fase berikutnya, yaitu PMPL SEA Finals 2020. Diselenggarakan akhir pekan lalu pada tanggal 1-3 Mei 2020, tim Yoodoo Gank asal Malaysia berhasil keluar sebagai pemenang dengan perolehan sebanyak 284 poin.

Indonesia diwakili oleh 3 tim dalam turnamen PUBG Mobile tingkat Asia Tenggara ini. Bigetron RA menjadi wakil Indonesia paling cemerlang, mendapat peringkat 2 setelah melalui pertarungan jatuh bangun. Sementara, 2 wakil lainnya mendapatkan peringkat yang kurang memuaskan. MORPH harus puas finish di peringkat 6, dan ONIC di peringkat 16.

Sumber: PUBG Mobile ID
Sumber: PUBG Mobile ID

Selama 3 hari pertandingan, para peserta bertanding layaknya maraton. Total ada 15 ronde mereka jalani selama 3 hari, dengan 5 ronde pertandingan setiap harinya. Yoodoo Gank selaku tim juara memang bermain dengan ciamik dalam kompetisi ini. Tercatat, selama 15 ronde, mereka berhasil mengamankan 5 Chicken Dinner. Bukan main-main, Chicken Dinner mereka juga selalu disertai dengan jumlah kill dua digit.

Sementara itu Bigetron RA sebenarnya mengalami performa yang kurang baik, walau tetap konsisten. Berkali-kali mereka berusaha keras untuk mendapatkan peringkat atas, namun mereka dihentikan sang rival yang sama-sama berada di peringkat top 4, yaitu King of Gamers Club dan RRQ Athena.

Alhasil mereka harus puas konsisten di top 10 saja selama 2 hari pertandingan. Puncak performa mereka ada di hari ketiga, ketika Ryzen dan kawan-kawan akhirnya pecah telor, dapatkan Chicken Dinner. Bukan main-main, Chicken Dinner tersebut didapatkan dengan 22 kill, jumlah kill terbanyak dalam satu ronde selama PMPL SEA Finals 2020 berlangsung.

Menariknya RRQ Athena yang merupakan juara dunia PUBG Mobile di tahun 2018, malah harus rela terhenti di PMPL SEA Finals 2020, dan tidak melaju ke babak berikutnya. Ini karena mereka finish di peringkat 4, sementara hanya ada dua tim saja yang berhak atas kesempatan melaju ke PUBG Mobile World League 2020: East Region.

Dengan ini, maka berikut juara PMPL SEA Finals 2020, dan enam tim dari Asia Tenggara yang melaju ke PMWL 2020: East Region.

Sumber: PUBG Mobile ID
Sumber: PUBG Mobile ID

Hasil PMPL SEA 2020

  • CHAMPION – Yoodoo Gank – US$30.000 (sekitar Rp440 juta) – Melaju ke PMWL East mengambil slot PMPL SEA Finals 2020
  • Second Place – Bigetron RA – US$20.000 (sekitar Rp293 juta) – Melaju ke PMWL East mengambil slot juara PMPL ID 2020 Season 1
  • Third Place – King of Gamers Club – US$15.000 (sekitar Rp220 juta) Melaju ke PMWL East mengambil slot PMPL SEA Finals 2020

Wakil SEA untuk PWML 2020: East Region

  • ILLUMINATE The Murder – Slot Juara PMPL Thailand
  • BOX Gaming – Slot Juara PMPL Vietnam
  • Team Secret – Slot Juara PMPL MYSG

Enam tim tersebut akan bertanding bersama dengan 10 tim lainnya yang berasal dari South Asia, Korea, Jepang, Pakistan, dan satu tim asal Mongolia yang datang dari babak PMCO Wildcard.

Selamat untuk Bigetron RA! Selamat untuk Yoodoo Gank telah menjadi juara! Semoga Bigetron RA bisa memberikan yang terbaik di pertandingan tingkat dunia, semoga tim Asia Tenggara juga bisa memberikan yang terbaik di PMWL 2020: East Region!

Bigetron RA Juara PMPL ID 2020 Season 1, Berhak Melaju ke PMWL 2020

Setelah satu bulan pertandingan babak Regular Season, PMPL ID 2020 Season 1 kini akhirnya sudah mencapai puncak. Pada gelaran Grand Final yang diadakan pada tanggal 3-5 April 2020 lalu, Bigetron RA berhasil memuncaki klasemen, dan menjuarai PMPL ID 2020 Season 1. Namun demikian, perjuangan Bigetron RA, MORPH Team, dan ONIC Esports tidak mudah untuk bisa mendapatkan top 3, dan merengkuh kesempatan mewakili Indonesia di PMPL SEA Finals 2020 nanti.

PMPL ID 2020 Season 1 memang berjalan dengan sengit. Selama babak regular season, penonton seakan diajak menonton aksi tanpa henti saat pertandingan liga yang berjalan selama satu bulan itu. Week 1 para tim debut mendobrak permainan, week 2 Bigetron RA baru terbangkit dan mulai mendominasi permainan, week 3 pertandingan papan tengah jadi memanas sementara Bigetron RA tidak terhentikan, yang lalu ditutup dengan week 4 yang jadi pertarungan penuh peluh antara 5 tim untuk memperebutkan slot 16 besar menuju ke babak Grand Finals.

Sumber: Instagram @pubgmobile.esports.id
Sumber: Instagram @pubgmobile.esports.id

Begitu juga pertandingan babak Grand final, yang menyajikan pertandingan sengit dengan sajian kompetisi tingkat tinggi. Hari pertama The Pillars Slayer mengamuk dan memuncaki klasemen. Dengan total perolehan sebesar 79 poin, 2 Chicken Dinner dan 29 kill. Tetapi The Pillars Slayer tidak bisa hidup tenang karena Bigetron RA mengikuti tepat di belakangnya.

Hari kedua Bigetron RA membayar lunas performa melempem yang mereka alami pada hari sebelumnya. Mereka mendapat 2 Chicken Dinner sehingga mereka kini memperoleh 146 poin dengan 52 kill.

Kini gantian, The Pillars yang mengintil di belakangnya, ditambah setidaknya 6 tim lainnya yang juga siap menyergap mereka ketika lengah.

Lalu pada hari ketiga, kejutan datang dari ONIC Esports yang memanfaatkan momen-momen krusial, membuat peringkat 3 diperebutkan dengan panas. The Pillars Slayer yang beberapa kali lengah pada akhirnya tertendang dari posisi top 3, sehingga harapan mereka pun pupus untuk dapat melaju ke PMPL SEA Finals 2020. ONIC Esports menusuk, dan mengamankan peringkat 3.

Sementara itu di sisi lain, permainan solid dari Zuxxy, Luxxy, Ryzen dan Microboy menundukkan MORPH Team yang berkali-kali menantang keras sang Red Aliens. Alhasil Jeixy dan kawan-kawan harus puas berada di peringkat 2, sementara Bigetron RA melenggang membawa trofi PMPL ID 2020 Season 1. Dengan ini berikut top 3 PMPL ID 2020 Season 1:

  1. Bigetron RA – 233 poin/4 Chicken Dinner/87 Kill – US$20.000 (sekitar Rp330,5 juta) – Berhak melaju ke PMWL 2020 dan PMPL SEA Finals 2020
  2. MORPH Team – 192 poin/2 Chicken Dinner/73 Kill – US$14.000 (sekitar Rp231 juta) – Berhak melaju ke PMPL SEA Finals 2020
  3. ONIC Esports – 173poin/2 Chicken Dinner/75 Kill – US$7.0000 (sekitar Rp115 juta) – Berhak melaju ke PMPL SEA Finals 2020

“Selamat kepada Tim Bigetron Red Aliens yang berhasil menjadi juara PUBG Mobile Pro League 2020. Kami punya harapan tinggi atas kualitas talenta yang sangat baik dari perwakilan Indonesia. Hal ini menjadi bukti semakin kuatnya perkembangan industri maupun talenta esports di Indonesia.” ucap Gaga Li, Direktur Esports PUBG Mobile untuk Asia Tenggara.

Sumber: Instagram @pubgmobile.esports.id
Sumber: Instagram @pubgmobile.esports.id

“PUBG Mobile ingin dapat turut serta membantu, mengantar, serta menyorot nama Indonesia di kancah esports internasional. Kami juga mengucapkan terima kasih banyak kepada 15 tim lainnya yang telah menyajikan pertandingan PUBG Mobile terbaik kepada para penggemar setia. Kesempatan masih terbuka lebar bagi tim di posisi 1, 2, dan 3 untuk kembali berjuang di PUBG Mobile Southeast Asia Final 2020 Season 1. Persiapkan dan manfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya sebab persaingan tidak semakin mudah melainkan semakin ketat dengan tim-tim terbaik dari seluruh wilayah Asia Tenggara.” tutup Gaga Li.

Dengan kemenangan ini Bigetron RA otomatis mendapat kesempatan bertanding di PUBG Mobile World League 2020. Namun, mereka masih harus tetap turut bertanding di dalam gelaran PMPL SEA Finals untuk menunjukkan kualitasnya sebagai tim terbaik di tingkat regional. Sementara itu MORPH Team dan ONIC Esports juga masih punya kesempatan untuk melaju ke PMWL, namun mereka harus berjuang lebih keras, karena hanya 2 tim saja dari PMPL SEA Finals 2020 yang bisa melaju ke tingkat dunia.

Mari kita dukung dan doakan agar perwakilan Indonesia bisa mendapatkan hasil terbaik di dalam persaingan kancah kompetitif PUBG Mobile, baik regional SEA ataupun tingkat dunia!

5 Tim Esports Baru di Indonesia di Awal Tahun 2020

Ekosistem esports Indonesia berkembang pesat pasca MSC 2017 yang menjadi cikal bakal popularitas ekosistem esports mobile di Indonesia. Sejak saat itu esports di Indonesia pun berkembang mencapai banyak hal baru yang dahulu mungkin belum pernah terpikirkan sebelumnya.

Penyelenggara kompetisi jadi lebih berani mencoba sistem baru di Indonesia, yaitu sistem liga franchise. Walau sempat menjadi polemik, namun liga yang digadang-gadang akan menjadi tren masa depan akhirnya diterima dengan baik dalam kancah lokal, bahkan akhirnya juga dilakukan oleh penyelenggara lainnya.

Tak hanya itu, ekosistem esports Indonesia juga jadi kebanjiran dukungan dari pihak pemerintah. Dukungan tersebut hadir dalam bentuk kompetisi seperti Piala Presiden Esports 2019 dan 2020, dan juga berbagai badan organisasi yang mencoba mengatur perkembangan ekosistem esports indonesia seperti, Asosiasi Video Game Indonesia (AVGI), Federasi Esports Indonesia (FEI), dan yang terakhir adalah Pengurus Besar Esports Indonesia (PBESI) yang dibuat oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).

Dengan geliat perkembangan yang begitu lincah juga cepat, tak heran jika kini banyak pihak juga ingin terjun ke dalam ekosistem esports Indonesia, salah satunya dengan membuat tim esports. Karena itu, meski baru berjalan 3 bulan, setidaknya ada 5 tim esports pendatang baru di Indonesia di 2020. Siapa saja mereka? Inilah daftarnya.

The Pillars

The Pillars digagas oleh salah satu musisi ternama di Indonesia, yaitu Ariel dari Band Noah. Debut pertama dari divisi pertama The Pillars sendiri ada pada ekosistem esports Free Fire. The Pillars Claymore segera berkompetisi di liga kasta utama Free Fire Indonesia, yaitu Free Fire Masters League 2020.

Sayang dalam pertandingan debutnya, The Pillars belum bisa menuai hasil yang maksimal. Mereka harus puas terhenti di peringkat 4 Pot A, kalah cukup jauh dibanding pemuncak klasemen pada grup tersebut, yaitu Rosugo Esports.

Walau baru muncul di tahun 2020, namun menurut cerita, The Pillars ternyata sudah ada sejak dari tahun 2003. The Pillars ketika itu bukanlah tim esports, melainkan hanya guild yang jadi wadah berkomunitas pemain Ragnarok Online. Ariel Noah bahkan mengakui, bahwa dirinya adalah pemain yang tergabung dalam komunitas tersebut, saat dia masih duduk di bangku kelas tiga Sekolah Menengah Atas.

“Kita sudah main sedari dulu, cuma memang sekarang dunianya sudah sangat berbeda, industrinya jadi semakin luas. Akhirnya teman-teman yang main Ragnarok hingga mobile games kumpul dan main lagi.” Ucap Ariel kepada Liputan6.com

Tahun 2020, Ariel bersama kawan-kawan lama dari Guild The Pillars tersebut kembali lagi, sampai akhirnya muncul ide untuk mengubah wadah komunitas menjadi tim esports yang lebih profesional. Saat ini The Pillars baru memiliki dua divisi. Selain The Pillars Claymore yang bertanding di skena Free Fire, ada juga The Pillars Slayer yang kini sedang bertanding di skena PUBG Mobile.

The Pillars Slayer bertanding di dalam gelaran PMPL ID 2020 Season 1. Walau mereka sempat meraung keras pada pertandingan pekan pertama, namun entah kenapa permainan mereka meredup pada pekan-pekan berikutnya. Tercatat, The Pillars Slayer sudah mengamankan 5 Chicken Dinner dari 3 pekan pertandingan. Saat ini mereka bertengger di peringkat 15 dalam klasemen keseluruhan, dengan perolehan sebesar 527 poin.

SPCE

Space Esports atau SPCE menjadi tim esports yang dibesut oleh content creator di YouTube dan Instagram, yaitu Edho Zell. SPCE pertama kali diumumkan pada akhir Desember 2019 lalu, Edho Zell menceritakannya saat diwawancara oleh salah satu media esports di Indonesia.

Tidak seperti The Pillars yang memulai debut tim mereka lewat kompetisi kasta utama, Edho Zell terlihat ingin merintis SPCE lewat komunitas terlebih dahulu. Dalam membangun komunitas, SPCE membuka kesempatan sebesar-besarnya kepada siapapun yang ingin mencoba merintis karir di dunia esports.

Ketika membuka kesempatan sebesar-besarnya, SPCE di sini benar-benar terbuka terhadap peluang apapun. Tim rintisan lain biasanya akan memulai dari ekosistem esports yang sudah besar dan cukup matang di Indonesia seperti Free Fire, PUBG Mobile atau mungkin Mobile Legends Bang-Bang. Tetapi SPCE muncul dengan cukup berani, membuka jalan pada skena yang belum atau sedikit terjamah di Indonesia.

Maka dari itu, SPCE kini tak hanya memiliki divisi mobile games saja, tetapi juga memiliki beberapa divisi yang memainkan PC game. Jika melihat dari akun Instagram resmi SPCE, saat ini mereka memiliki 3 divisi, yaitu SCPE Alpha yang bertanding di PUBG Mobile, SPCE Delta yang bertanding di PUBG (PC), dan SPCE Charlie yang merupakan tim Overwatch.

Berstatus sebagai tim debutan, mereka sudah berhasil menuai prestasi. Terakhir kali SPCE Delta turut bertanding dalam gelaran Predator League 2020, dan berhasil mendapatkan posisi Second Runner-Up.

Genesis Dogma

Sumber: Dokumentasi Pribadi Bangpen
Sumber: Dokumentasi Pribadi Bangpen

Tim berlogokan dinosaurus Tyrannosaurus Rex ini juga menjadi tim esports lain dalam daftar yang dirintis oleh sosok selebriti. Adalah Filipus Fendi (Bangpen) sosok content creator gaming yang dikenal di YouTube dan sosok aktris serta presenter, Grace Blessing Marbun, yang menjadi pendiri dari tim Genesis Dogma.

Berdiri sejak akhir Januari 2020 kemarin PUBG Mobile menjadi divisi pertama dari tim Genesis Dogma. Dirintis oleh Bangpen, yang cukup berpengaruh di komunitas PUBG Mobile, tak heran jika roster PUBG Mobile Genesis Dogma cukup berkualitas. Genesis Dogma berisikan El, Danzo, Stussy dan Fallen, pemain-pemain yang sudah cukup punya pengalaman berkompetisi di skena PUBG Mobile lokal.

Walau baru seumur jagung, tapi Genesis Dogma sudah sempat berkompetisi di beberapa turnamen lokal bergengsi. Sempat turut bertanding di DG League 2020, saat ini Genesis Dogma juga sedang bertanding di dalam gelaran liga PUBG Mobile Indonesia kasta satu, yaitu PMPL ID 2020 Season 1.

Namun demikian, performa Genesis Dogma terbilang cukup tertinggal jika dibanding tim-tim lainnya di gelaran PMPL ID 2020 Season 1. Danzo dan kawan harus puas hanya mendapat satu kali Chicken Dinner saja sepanjang 3 pekan pertandingan. Dengan perolehan sebesar 149 poin saja, kondisi mereka saat ini sedang terancam di jurang degradasi, berada di peringkat 21 pada klasemen keseluruhan PMPL ID 2020 Season 1.

MORPH Team

Sumber: Hai
Sumber: Hai

MORPH Team mungkin tidak bisa dibilang sepenuhnya sebagai tim esports pendatang baru. Tim yang dibesut oleh sosok selebriti sosmed, Reza Oktavian (Arap) ini sebenarnya bisa dibilang sebagai reinkarnasi dari tim esports yang ia buat sebelumnya, We Against the World (WAW Esports). Berkolaborasi dengan BUBU.com, MORPH Team diumumkan pada awal Februari 2020 lalu dengan divisi PUBG Mobile sebagai ujung tombak.

Divisi PUBG Mobile MORPH Team berisikan pemain-pemain dengan jam terbang tinggi di berbagai kompetisi lokal. Berisikan 3 pemain ex-WAW Esports, yaitu RensKy, noMrcy, dan Zabrol, tim ini juga kedatangan pemain ex-EVOS Esports yang dahulu berhasil menaklukan Bigetron RA di gelaran PINC 2019, yaitu Jeixy.

Meski usia MORPH Team secara organisasi masih sangat muda, roster berpengalaman yang dihadirkan berhasil membuat tim ini menjadi tim yang kompetitif. Alhasil, mereka segera mendapat gelar juara saat melakukan debut pertamanya dalam turnamen DG League 2020. Tak hanya itu saja, MORPH Team juga diundang untuk bertanding di dalam liga kasta utama skena PUBG Mobile Indonesia, PMPL ID 2020 Season 1.

Pada liga kasta utama PUBG Mobile Indonesia tersebut, MORPH Team sudah menuai hasil yang cukup positif, walau mungkin masih kurang memuaskan. Saat ini Jeixy dan kawan-kawan sudah mengumpulkan 4 Chicken Dinner dari 3 pekan pertandingan dan 604 total poin keseluruhan. Perolehan tersebut membuat mereka bertengger di peringkat 10 dari klasemen PMPL ID 2020 Season 1 keseluruhan.

Walau hanya memiliki divisi PUBG Mobile saja untuk saat ini, namun MORPH Team punya satu keunikan yang menurut saya, membuat tim ini jadi lebih mudah diingat. Hal tersebut adalah bahasa desain yang digunakan untuk seragam serta jaket tim. Menggunakan bahasa desain ala Cyberpunk, penampilan MORPH Team jadi layaknya para Hypebeast yang harga pakaiannya mencapai puluhan juta rupiah, dari baju sampai sepatu.

Team ELVO

Mungkin ini menjadi satu-satunya tim esports pendatang baru dalam daftar yang tidak dirintis oleh sosok selebriti. Tim ini dirintis oleh sekelompok anak muda yang menjalankan bisnis voucher game bernama Elvonesia, yaitu Ibrahim Kamil (Ikamil) dan A. Muiz Farist (Farexcel). Dari sisi manajemen tim, ada sosok yang sudah lama malang melintang di dalam ekosistem game Indonesia, Andrew Tobias, yang dipercayakan menjadi CEO dari Team ELVO.

Kehadiran Andrew Tobias mungkin bisa dibilang jadi salah satu keunikan dari Team ELVO sendiri. Sosok yang sudah lama malang melintang di komunitas game ini mengaku bahwa dirinya ingin keluar dari zona nyaman dengan menjadi CEO Team ELVO. Alhasil, tim ini tampil menjadi seperti apa yang Andrew tahu dan mahir lakukan, tim yang punya komunitas di berbagai game dan hadir di berbagai kota.

Diresmikan pada 1 Januari 2020 lalu, saat ini Team ELVO sudah memiliki tiga divisi, yaitu Free Fire, COD Mobile, dan Arena of Valor. Divisi Free Fire menjadi ujung tombak pertama dari Team ELVO. Team ELVO juga menjadi tim berikutnya yang segera mendapat prestasi saat debut pertama mereka. Mengikuti kualifikasi Piala Presiden Esports 2020 Regional Barat, Team ELVO segera menyabet piala dan lolos ke gelaran final Piala Presiden Esports 2020.

Sayang, Team ELVO belum cukup beruntung saat mereka mengikuti liga Free Fire Indonesia kasta utama, yaitu Free Fire Master League Season 1. Bertanding dengan tim-tim ternama, Team ELVO divisi Free Fire harus rela terhempas di peringkat 4 pot B, kewalahan melawan RRQ Hades yang jadi rival satu grup mereka.

Banyaknya kehadiran tim esports di Indonesia tentu akan membuat persaingan, baik prestasi ataupun bisnis, menjadi semakin berat. Namun demikian hal ini menjadi pertanda bahwa ekosistem esports di Indonesia terus bertumbuh besar. Terlebih persaingan menghadirkan inovasi, yang diharapkan membuat ekosistem esports indonesia kian matang di masa depan.

Selain itu, meski tahun 2020 baru berjalan 3 bulan (artikel ini ditulis pada tanggal 30 Maret 2020), sudah ada 5 tim baru yang muncul. Apakah pembuatan tim-tim esports baru ini hanya sekadar latah dari berbagai selebriti? Hanya waktu yang bisa menjawab, apakah ramainya tim-tim esports baru ini memang keputusan yang matang atau latah semata.

Uniknya juga, tidak ada divisi Mobile Legends yang dibentuk oleh 5 tim baru tadi. Padahal, faktanya, Mobile Legends masih jadi salah satu esports paling populer di Indonesia menurut Esports Market Trend 2019 yang dirilis DailySocial. Apakah karena ekosistem esports MLBB yang memang punya tuntutan lebih tinggi dalam keseriusan manajemen dan sengitnya kompetisi, yang terlihat dari MDL dan MPL Indonesia? Atau apakah para pendiri tadi sudah tidak melihat ada peluang bisnis yang menguntungkan dari ekosistem MLBB?

Rekap Week 2 PMPL ID 2020 S1: Bigetron RA Tampil Dominan

Tanpa terasa, PUBG Mobile Pro League Indonesia 2020 Season 1 (PMPL ID 2020 S1) sudah memasuki pekan kedua. Pada pekan lalu pertandingan PMPL ID 2020 S1 berjalan sengit, kini pada pekan kedua Bigetron Red Aliens seakan baru keluar dari kandangnya, mengamuk, dan jadi tak terhentikan. Namun selain dari itu ada juga aksi dan keseruan lain yang tak boleh terlupakan. Berikut rekap Week 2 PMPL ID 2020 S1.

Aerowolf Juarai PMPL ID Season 1 Ladies Tournament

Pada week 2 PMPL ID Season 1 terselip juga Ladies Tournament yang diselenggarakan pada pada pertandingan hari ke-4 dan 5 (14 – 15 Maret 2020). Ladies Tournament diikuti oleh 16 tim undangan yang bertanding 4 map pertandingan setiap harinya. Pertandingan hari pertama terbilang masih cukup kompetitif. Ada tim RRQ Hikari dan VICTIM Ladies berbagi Chicken Dinner di ronde tiga dan empat.

Sumber: Dokumentasi Resmi PMPL ID 2020 Season 1
Sumber: Dokumentasi Resmi PMPL ID 2020 Season 1

Sementara itu pada hari kedua Aerowolf ZOO datang mendominasi pertandingan dengan performa yang cukup solid. Berjibaku seru dengan tim Belletron dan RRQ Hikari, mereka mendapatkan Chicken Dinner di ronde 7. Kemenangan ini memberikan momentum positif sehingga mereka juga mendapatkan Chicken Dinner pada ronde 8.

Alhasil Aerowolf ZOO berhasil memenangkan PMPL ID 2020 S1 Ladies Tournament dengan gemilang. Aerowolf ZOO selaku pemenang berhak mendapatkan hadiah sebesar US$2060 (sekitar Rp30 juta).

Usaha Keras Para Penantang Sang Raja

Kembali kepada babak Regular Season PMPL ID 2020 S1, pekan ini kita melihat perlawanan keras dari para penantang sang raja, Bigetron Red Aliens. Pada hari pertama contohnya, Alter Ego dan RRQ, keduanya berhasil tampil dengan konsisten dan mendapatkan masing-masing 2 kali Chicken Dinner.

Memang pada hari pertama, yang mempertandingkan grup A dengan B, tidak ada tim Bigetron Red Aliens yang ikut serta. Namun tetap saja, Chicken Dinner tersebut cukup berarti bagi Alter Ego untuk dapat terus mengejar Bigetron RA di puncak klasemen. Tetapi semua berubah ketika Bigetron turut bermain di dalam pertandingan.

Satu yang menarik sebenarnya pada pertandingan hari kedua. Walau Bigetron sudah turut bertanding ketika itu, namun Chicken Dinner berhasil terbagi cukup rata. Tidak ada satupun tim bertanding mendapatkan dua kali Chicken Dinner pada pertandingan hari kedua. Tak hanya itu, NARA Esports yang belakangan masih belum bisa membuktikan diri, bahkan juga berhasil mendapatkan Chicken Dinner keduanya sepanjang pertandingan pada hari itu.

Bigetron Red Aliens Tak Terhentikan

Sayangnya cerita indah bagi tim lain seakan berakhir di hari kedua. Seperti singa yang baru terbangun dari tidurnya, Bigetron Red Aliens mengamuk di hari ketiga. Mempertandingkan grup A dengan C, hampir tak ada yang mampu menghentikan Bigetron RA. Memang, ronde awal, ONIC dan EVOS bisa mendapat Chicken Dinner. Tetapi Bigetron RA hampir saja menyapu bersih 4 Chicken Dinner sekaligus, jika MORPH Team tidak berhasil menghentikan mereka di ronde ke-4.

Sumber: Dokumentasi Resmi PMPL ID 2020 Season 1
Morph, penantang keras Bigetron RA sepanjang pekan ini. Sumber: Dokumentasi Resmi PMPL ID 2020 Season 1

Sementara pada hari kelima, Bigetron RA lagi-lagi mengamuk. Kembali, mereka berhasil mendapatkan hat-trick Chicken Dinner selama 6 ronde pertandingan. MORPH Team lagi-lagi menjadi kontestan terberat sang juara dunia, dan menghalangi Bigetron RA mendapatkan Chicken Dinner pada ronde ke-5.

Setelah pertandingan yang sangat mendominasi di pekan ini, Made Bagus (Luxxy) pun sesumbar. “Kalau ketemu kita, jangan dilawan. Kabur aja.” ucapnya saat diwawancarai di atas panggung. Usai pekan kedua, Bigetron RA melambung tinggi dengan perolehan sebesar 525 poin dan memiliki selisih sebesar 132 poin dengan sang peringkat 2 yaitu BOOM Esports yang mendapatkan 393 poin di akhir pekan ini.

PUBG Mobile Pro League Indonesia 2020 Season 1 merupakan liga PUBG Mobile pertama di Indonesia yang memperebutkan hadiah sebesar US$150.000 (sekitar Rp2,2 miliar). Babak Regular Season akan diselenggarakan mulai dari tanggal 6 hingga 29 Maret 2020 mendatang. 24 tim dari berbagai bagian indonesia akan bertanding memperebutkan slot 16 besar agar dapat bertanding di gelaran puncak PUBG Mobile Pro League Indonesia 2020 yang akan diselenggarakan pada 4-5 April 2020 mendatang. Anda dapat menyaksikan keseruan aksi PMPL ID 2020 S1 pada Official Facebook Page PUBG Mobile Indonesia.

 

Menjadi Juara DG League 2020 Morph Team Akui Banyak Kekurangan

Setelah melalui kualifikasi yang keras, akhir pekan lalu (29 Februari – 1 Maret 2020) menjadi puncak gelaran DG League 2020. Diselenggarakan di Basket Hall Senayan, Grand Final DG League 2020 berjalan dengan sengit. Setelah 8 ronde yang penuh peluh dari semua tim peserta, Morph Team akhirnya keluar sebagai juara DG League 2020 dengan perolehan 136 poin.

Sebelumnya, babak kualifikasi DG League sendiri telah digelar di 120 kota dan 64 kampus di Indonesia. Kualifikasi dibagi ke dalam empat kategori, yaitu Amateur Qualifier, Campus Qualifier, Online Qualifier, dan Pro Qualifier. Antusiasme para peserta terhadap gelaran ini sangat terasa, tercatat ada 6820 tim dengan lebih dari 34.000 pemain bertanding di dalam 2000 pertandingan. Posisi PUBG Mobile sebagai salah satu game esports paling populer di Indonesia, berhasil membuat tayangan DG League 2020 jadi ditonton lebih dari 3,8 juta watch time hours dengan total views mencapai lebih dari 20 juta penonton.

Pada babak Grand Final ada 16 tim bertanding untuk memperebutkan total hadiah sebesar Rp1,6 miliar. Berbagai tim profesional turut bertanding, mulai dari tim seperti AURA Esports, Victim Esports, Dranix Esports, Aerowolf, Morph, dan juga tentunya Bigetron Red Aliens sang juara dunia. Menariknya, performa tim juara dunia malah cenderung melesu di dalam gelaran ini, walau tetap berhasil mendapatkan peringkat kedua dengan perolehan 119 poin.

Sebaliknya, Morph Team yang dipimpin oleh Herli Juliansyah (Jeixy), malah mendominasi pertandingan sejak dari awal ronde. Sepanjang pertandingan, mereka mendapatkan 3 kali Chicken Dinner dengan jumlah kill yang juga bombastis. Menariknya, semua Chicken Dinner yang didapatkan Morph adalah pada ronde yang dimainkan di map Erangel. Hanya saja pada ronde terakhir, mereka harus rela Too Soon karena anomali terjadi pada arah Circle.

Sementara Morph Too Soon, 3 tim di bawahnya sebenarnya sudah membidik untuk dapat menggeser posisi Morph. Apalagi Bigetron RA, yang punya selisih poin cukup tipis dengan Morph Team. Untungnya, pada ronde terakhir Bigetron RA juga cukup kewalahan dengan anomali Circle yang terjadi. Akhirnya Bigetron RA harus rela tersingkir di peringkat 3 dan 6 kill, membuat mereka tidak mampu menyusul skor Morph Team. Dengan ini, maka berikut empat besar DG League 2020.

Foto 3 besar DG League 2020
Sumber: Hybrid – Akbar Priono
  • CHAMPION – Morph Team – 137 poin (Rp 200.000.000)
  • 2nd Place – Bigetron RA – 118 poin (Rp 100.000.000)
  • 3rd Place – RRQ Ryu – 107 poin (Rp 75.000.000)
  • 4th Place – Aura Esports – 104 poin (Rp 50.000.000)

Kemenangan ini mungkin bisa dibilang baru menjadi pemanasan saja bagi Morph Team. Apalagi mengingat kompetisi PUBG Mobile Pro League Indonesia 2020 yang akan hadir pada 6 Maret 2020 mendatang. Menanggapi hal tersebut, Morph Team yang diwakili Ariezky Haridjaya (Takanome), mengaku masih belum puas.

“Harus banyak improve sih menurut gue. Performa kami kali ini masih banyak sekali kekurangan, apalagi untuk skenario terburuk seperti apa yang terjadi saat ronde terakhir DG League barusan. Apalagi untuk map selain Erangel, saya merasa tim kami masih banyak kurangnya.” ucap Takanome.

Selamat untuk Morph Team atas kemenangannya di dalam gelaran DG League 2020! Semoga saja kemenangan ini bisa memberikan semangat positif bagi Morph Team untuk menghadapi PUBG Mobile Pro League Indonesia 2020!