Analogue Nt Mini Kembali Diproduksi, Kesempatan Terakhir Bagi Para Penggemar NES Sejati

Masih ingat dengan Analogue Nt Mini, reinkarnasi modern dari console klasik Nintendo (NES)? Banderol harganya yang mencapai angka $450 mungkin membuat banyak orang geleng-geleng kepala, tapi peminatnya ternyata cukup banyak hingga akhirnya pengembangnya berniat memproduksinya kembali.

Menariknya, yang diproduksi rupanya bukan perangkat yang sama persis dengan yang Analogue rilis di tahun 2016. Perangkat ini merupakan produk baru bernama Analogue Nt Mini v2, atau lebih kerennya, Nt Mini Noir, dikarenakan warna gunmetal yang membalut rangka anodized aluminium-nya.

Analogue Nt Mini v2

Selain visual yang lebih menarik (bahkan logo perusahaannya pun ikut direvisi), Nt Mini v2 disebut mengemas slot kaset NES yang lebih bagus, serta menjanjikan tampilan software (UI) yang lebih sempurna. Selebihnya, perangkat ini identik dengan sebelumnya, dan deretan port di belakangnya pun tidak ada yang diubah.

Output videonya meliputi RGB, component, S-Video, composite, dan HDMI, yang berarti konsumen dapat memainkan gamegame lawas NES di resolusi 1080p secara “pixel perfect” dan tanpa emulasi. Paket penjualannya juga mencakup controller wireless baru 8BitDo N30 2.4G.

Analogue Nt Mini v2

Sayang sekali Nt Mini v2 justru dibanderol lebih mahal lagi daripada versi sebelumnya, tepatnya seharga $500. Analogue juga akan memproduksinya dalam jumlah terbatas, dan konsumen yang melakukan pre-order diperkirakan baru akan menerima barangnya pada bulan Juli.

Terlepas dari itu, ini merupakan kesempatan terakhir untuk mendapatkan Nt Mini, khususnya bagi mereka yang tidak kebagian stok versi pertamanya. $500 memang terdengar kelewat mahal untuk sebuah console 8-bit, tapi mereka yang sengaja menyimpan koleksi kaset NES-nya dengan baik mungkin akan berpendapat berbeda.

Sumber: Kotaku.

 

8BitDo Luncurkan Mouse Wireless yang Terinspirasi Controller Nintendo

Mendengar nama 8BitDo sekarang, otak saya otomatis langsung memikirkan periferal bernuansa retro. Kreasi terbaru mereka semakin memantapkan anggapan tersebut. Perkenalkan 8BitDo N30, yang mungkin adalah satu-satunya mouse yang terinspirasi dari controller NES.

Mulai dari warnanya, siku-siku tajamnya, sampai tombol-tombolnya, semuanya sengaja dibuat menyerupai controller console lawas tersebut. Otak di balik rancangan yang sangat unik ini adalah desainer asal Swedia bernama Daniel Jansson. Sepuluh tahun semenjak ia menyingkap konsep mouse ini pertama kali, 8BitDo akhirnya mengajaknya berkolaborasi demi merealisasikannya.

Saya yakin ada banyak pertanyaan yang muncul di benak kita saat pertama melihat mouse ini. Saya sendiri langsung bertanya dalam hati: “Bagaimana cara scrolling halaman menggunakan mouse ini?” Secara cerdas, 8BitDo dan Daniel telah menyematkan panel 3D Touch di antara sepasang tombol merahnya, dan bagian itulah yang akan menerjemahkan input scrolling.

8BitDo N30 Wireless Mouse

Pertanyaan selanjutnya mungkin adalah seputar tombol D-Pad yang berada di sisi kiri mouse. Fungsinya ternyata mirip seperti fungsi default dua tombol ekstra di sisi gaming mouse pada umumnya, yakni untuk back dan forward, sedangkan dua sisanya untuk menggantikan tombol “Page Up” dan “Page Down” di keyboard.

Terakhir, sebagian dari kita mungkin bertanya-tanya di mana kabelnya. Tanpa harus terkejut, perangkat ini mengemas konektivitas wireless via bantuan dongle. Ini juga berarti baterainya tidak rechargeable, akan tetapi satu baterai AA diperkirakan cukup untuk menenagainya selama 100 – 120 jam pemakaian.

Buat yang jiwa retronya tergerak, 8BitDo N30 Wireless Mouse saat ini sudah bisa dibeli seharga $25.

Sumber: The Verge.

Duck Season Adalah Duck Hunt Versi VR untuk HTC Vive

Anda yang dibesarkan oleh console NES pastinya ingat betul akan Duck Hunt, game yang menempatkan Anda sebagai seorang pemburu bebek bersenjatakan senapan, ditemani oleh seekor anjing yang hobi sekali tertawa. Kabar gembira, game tersebut sedang digarap ulang untuk HTC Vive. Yup, Anda tak salah baca: Duck Hunt versi virtual reality!

Reinkarnasinya ini dikerjakan oleh developer Stress Level Zero, dengan judul Duck Season. Tujuan sang developer tidak lain dari menyuguhkan nuansa nostalgia dengan sentuhan modern yang terasa immersive, meskipun mereka tak punya afiliasi resmi dengan Nintendo.

Duck Season

Nuansa retro itu direpresentasikan oleh sang anjing yang kembali mendampingi pemain dengan senyuman demi senyumannya. Namun ternyata Stress Level Zero telah membubuhkan plot twist: jangan tertipu oleh wajah tanpa dosanya, anjing tersebut di sini ternyata adalah pembunuh berantai. Jadi jangan sesekali salah tembak kalau Anda tak mau menjadi korban kebrutalannya.

Melengkapi nostalgia tersebut adalah controller berbentuk pistol NES Zapper yang telah dimodifikasi menggunakan Vive Tracker. Gameplay utamanya hampir tidak berubah dan tetap menguji ketangkasan pemain dalam membidik, namun jalan ceritanya memiliki tujuh ending yang berbeda dan sebuah subplot rahasia yang hanya bisa dibuka dengan mengikuti sejumlah petunjuk tersembunyi.

Duck Season

Menurut sang developer, Duck Season akan tersedia buat HTC Vive dalam waktu sangat dekat. Selagi menanti kehadirannya, silakan tonton video teaser beserta demonstasi gameplay-nya di bawah ini.

Sumber: Engadget.

Apakah Fans Wajib Memiliki Nintendo NES Classic Edition? Simak Opini Para Reviewer

Kabar baik dan buruk mewarnai perjalanan Nintendo di bulan November. Belum lama kita mendengar konfirmasi dari perusahaan hiburan Jepang itu bahwa mereka menghentikan produksi Wii U. Berita gembiranya, penjualan NES Classic Edition ternyata sangat laris, jauh di atas estimasi. Kini stoknya kosong dan Nintendo berjanji akan menyediakannya lagi di musim liburan nanti.

Nostalgia adalah bahan bakar utama yang Nintendo gunakan dalam memasarkan NES Classic Edition, yaitu versi miniatur sekaligus penjelmaan modern dari console 8-bit yang dirilis di tahun 80-an. Sejauh ini, NES Classic Edition mendapatkan respons positif dari para pengulas.

Versi mini NES ini mendapatkan nilai empat dari lima bintang dari TechRadar. Reviewer menjelaskan, console tersebut betul-betul menekankan konsep retro secara autentik sehingga ia menyuguhkan pesona klasik meski ada beberapa elemen yang menyebabkan kurang nyamannya penggunaan. Contohnya, Anda harus menekan tombol fisik tiap kali ingin keluar dari permainan. TechRadar juga menyayangkan pendeknya kabel controller dan keterbatasan koleksi game.

IGN memuji keputusan Nintendo dalam memilih 30 permainan legendaris untuk dibundel bersama NES Classic karena judul-judul itu benar-benar merepresentasikan gaming di zaman itu. Menurut mereka, console ini merupakan kendaraan bagi pemain veteran buat mengunjungi kembali game-game lawas sekaligus memperkenalkannya pada konsumen generasi baru. Tapi, lagi-lagi pendeknya kabel jadi kendala karena membatasi keleluasaan menikmati permainan.

Menurut Engadget, NES Classic Edition memberikan Anda aspek terbaik dan terburuk dari retro gaming. Hanya dengan membayarkan uang US$ 60, Anda bisa merasakan lagi serunya bermain game di masa kecil. Penampilannya betul-betul menyerupai console lawas kesayangan Anda, dan kini dapat tersambung ke TV high-end. Namun keluhan mereka sama seperti media lain: pendeknya kabel gamepad, tidak bisa menambah game, lalu sistem tidak kompatibel ke aksesori lama.

CNET mempunyai pendapat serupa IGN. 30 permainan 8-bit yang dibundel dalam NES Classic merupakan senjata pamungkas produk ini, diperkuat oleh elemen desain dan kenyamanan unit controller-nya. Ia ditunjang oleh konektivitas modern (di antaranya micro-USB dan HDMI), kemudian tiap permainan didukung fitur save. Namun seperti media lain, CNET mengeluhkan tidak adanya cara buat menambah permainan serta absennya fitur wireless di unit gamepad.

Bagi Digital Trends, NES Classic Edition adalah sebuah cara mudah dan murah dalam menikmati permainan-permainan jadul Nintendo. Buat menguatkan kesan itu, device dibekali filter CRT – berfungsi menambahkan efek garis-garis dan mengaburkan ujung objek pixelated, agar seolah-olah permainan berjalan di TV tua. Pendeknya kabel controller dan ketiadaan tombol home serta power di gamepad ialah kekurangan utamanya. Lalu reviewer juga menemukan adanya penurunan frame rate dan screen-tearing di sejumlah game.

Rata-rata reviewer memberikan NES Classic Edition nilai empat dari lima bintang.

Nintendo Beberkan Fitur-Fitur NES Classic Edition

Seperti yang kita tahu, Nintendo telah mengumumkan NES Classic Edition yang merupakan versi mini dari game console paling legendaris sepanjang masa. Meski sepintas penampilannya tidak berubah, versi baru ini menyimpan sejumlah fitur yang tak dimiliki versi orisinilnya.

Yang pertama adalah fitur bertajuk Suspend Point, yang pada dasarnya merupakan fitur save game. Masing-masing game dari total 30 yang tersedia dilengkapi empat slot penyimpanan, sehingga pengguna bisa melanjutkan progress terakhirnya tanpa perlu mengulang dari awal seperti di zaman NES orisinil dulu.

Tampilan fitur Suspend Point pada launcher NES Classic Edition / Nintendo
Tampilan fitur Suspend Point pada launcher NES Classic Edition / Nintendo

30 game tersebut tersimpan dalam memory internal NES Classic Edition, dan pengguna sama sekali tidak memiliki opsi untuk menambahnya. Nintendo menyematkan semacam launcher yang bisa disortir berdasarkan alfabet atau yang terakhir dimainkan. Dalam setiap game, terdapat QR code yang bisa dipindai guna menampilkan lembar panduan orisinilnya.

Fitur yang kedua adalah tiga mode display yang berbeda. Mode yang pertama dijuluki “Pixel Perfect”, menampilkan game dalam format persegi secara tajam sehingga tampak optimal di televisi zaman sekarang. Mode yang kedua berfungsi serupa, tapi dalam aspect ratio 4:3 yang sama persis seperti NES orisinil.

Tiga mode display yang bisa dipilih dalam NES Classic Edition / Nintendo
Tiga mode display yang bisa dipilih dalam NES Classic Edition / Nintendo

Mode yang terakhir merupakan sebuah filter CRT, dimana perangkat akan mencoba menyimulasikan efek monitor CRT, menimbulkan kesan bahwa pengguna sedang bermain menggunakan TV lawas. Yup, tidak ada cara lain untuk bernostalgia secara sungguh-sungguh yang lebih efektif dari ini.

Bagi yang sudah tidak sabar, NES Classic Edition akan dipasarkan mulai tanggal 11 November 2016 seharga $60. Paket penjualan mencakup satu controller dan kabel HDMI, controller tambahan bisa dibeli secara terpisah seharga $10.

Sumber: The Verge.

Analogue Nt Mini Siap Saingi NES Classic Edition dengan Bodi Aluminium dan Slot Cartridge

Bulan lalu, Nintendo mengumumkan bahwa mereka siap merilis kembali console kebanggaannya yang dikenal dengan nama NES. Bedanya, NES generasi baru ini datang dalam wujud mini dan konektor HDMI. Sepintas dua aspek modern ini terdengar menarik, tapi sayang ada satu atribut penting yang hilang.

Console sebesar telapak tangan tersebut tidak lagi menggunakan cartridge atau kaset. Memang sudah ada 30 judul game yang ditawarkan, akan tetapi saya yakin tidak sedikit pengguna yang kangen dengan sensasi memasang dan mencabut cartridge NES seperti di era keemasannya.

Beruntung ada perusahaan yang mendedikasikan waktunya demi mengobati rasa kangen penggemar sejati NES. Perusahaan tersebut adalah Analogue, yang beberapa bulan lalu merilis NES berbahan aluminium dan berlapis emas murni. Melihat kehadiran NES Classic Edition yang berwujud imut-imut tersebut, mereka pun memperkenalkan Analogue Nt Mini.

Analogue Nt Mini juga kompatibel dengan sederet aksesori yang tersedia untuk NES / Analogue
Analogue Nt Mini juga kompatibel dengan sederet aksesori yang tersedia untuk NES / Analogue

Perangkat ini pada dasarnya sama seperti Analogue Nt versi standar yang diluncurkan dua tahun lalu, namun dalam ukuran 20 persen lebih kecil dan harga lebih terjangkau. Casing-nya dibentuk dari aluminium utuh, dan dimensinya hanya sedikit lebih besar dari telapak tangan.

Karena mengemas slot cartridge, Nt Mini siap memutar sekitar 2.000 judul game yang tersedia untuk NES. Selain output RGB, Nt Mini juga mengandalkan HDMI dengan dukungan resolusi 1080p, sehingga setiap pixel-nya akan terlihat sangat jelas di mata.

Analogue juga akan membundel Nt Mini dengan controller nirkabel 8Bitdo NES30 dan Retro Receiver, yang memungkinkan pengguna untuk memakai controller PS4 atau bahkan Wiimote. Semuanya dilepas seharga $450 dan akan mulai dipasarkan pada bulan Januari 2017.

Sumber: Polygon dan Analogue.

Nintendo Siap Rilis Kembali Console NES, Kali Ini Dalam Wujud Miniatur

Di tengah kehebohan Pokémon Go dan penantian NX, Nintendo menyingkap sebuah kejutan tidak terduga yang tampaknya sengaja dibuat untuk membawa gamer sepuh mengarungi waktu dan kembali ke era keemasan gaming, serta memanjakan para retro-gamer. Perusahaan Jepang ini kabarnya berniat merilis console paling legendaris mereka ke konsumen modern.

Lewat situs resmi dan sosial media, Nintendo mengumumkan rencana untuk melepas NES Classic Edition demi menghidangkan ‘keseruan game retro dari masa lalu’. Device dibuat sebagai versi minatur dari Nintendo Entertainment System, yaitu console terlaris di masanya yang berhasil merevitalisasi industri gaming Amerika Serikat setelah kejadian video game crash di tahun 1983.

NES Classic Edition memiliki wujud yang kecil, selebar telapak tangan Anda, tetapi masih mengusung penampilan ala NES klasik: tubuh dengan dua warna abu-abu dan bumbu hitam, font khas berwarna merah, dan juga ada tobol power serta reset. Unit controller klasik juga disediakan buat menyempurnakan pengalaman retro gaming. Lupakan gamepad-gamepad ergonomis: controller bertubuh balok dengan D-pad dan sepasang action button telah hadir kembali.

NES Classic Edition 1
NES Classic Edition dan NES Classic Controller.

Menariknya, NES Classic Controller tidak hanya kompatibel ke NES Classic Edition. Gamepad bisa dipakai untuk menikmati permainan-permainan NES Virtual Console di Wii ataupun Wii U, cukup dengan menyambungkannya ke Wii Remote. Layaknya Nintendo Entertainment System lawas, perangkat ini sengaja didesain buat dimainkan dua orang gamer.

Selain console, bundel NES Classic Edition berisi satu NES Classic Controller, kabel HDMI dan power, serta sudah diisi oleh 30 judul permainan. Di bawah ini daftar lengkapnya:

  • Balloon Fight
  • Bubble Bobble
  • Castlevania
  • Castlevania II: Simon’s Quest
  • Donkey Kong
  • Donkey Kong Jr.
  • Double Dragon II: The Revenge
  • Dr. Mario
  • Excitebike
  • Final Fantasy
  • Galaga
  • Ghosts’n Goblins
  • Gradius
  • Ice Climber
  • Kid Icarus
  • Kirby’s Adventure
  • Mario Bros.
  • MEGA MAN 2
  • Metroid
  • Ninja Gaiden
  • Pac-Man
  • Punch-Out!! Featuring Mr. Dream
  • StarTropics
  • Super C
  • Super Mario Bros.
  • Super Mario Bros. 2
  • Super Mario Bros. 3
  • Tecmo Bowl
  • The Legend of Zelda
  • Zelda II: The Adventure of Link

“Kami ingin memberikan kesempatan bagi para fans di semua kalangan usia untuk menjajal kembali console orisinil Nintendo dan merasakan lagi pengalaman jatuh cinta pada Nintendo,” kata Reggie Fils-Aime selaku presiden Nintendo Amerika dalam pengumuman NES Classic Edition.

NES Classic Edition rencananya akan tersedia mulai tanggal 11 November 2016, ditawarkan seharga cuma US$ 60. Anda juga bisa membeli NES Classic Controller secara terpisah, seharga US$ 10. Perlu diketahui, sistem ini tidak bisa tersambung ke internet dan tidak mendukung storage tambahan.

Via Gamespot. Sumber: Nintendo.com.

3DNES Emulator Sulap Tampilan Game Nintendo Menjadi Tiga Dimensi

Meski produksinya telah dihentikan sejak tahun 1995, kebesaran nama Nintendo Entertainment System (NES) sebagai salah satu game console terpopuler sepanjang masa masih membekas hingga saat ini. Hal ini turut diperkuat dengan adanya software emulator yang memungkinkan kita untuk memainkan game NES di berbagai perangkat, mulai dari komputer sampai ponsel Android.

Namun belum lama ini seorang developer dengan alias “geod” mencoba menawarkan cara baru untuk menikmati game NES. Dirinya menciptakan sebuah emulator bernama 3DNES. Seperti yang bisa ditebak dari namanya, 3DNES bisa dibilang ajaib karena dapat mengubah tampilan game 8-bit tersebut menjadi tiga dimensi.

Mulai dari Super Mario Bros, Dr. Mario, Duck Hunt sampai Castlevania, gamegame legendaris ini bisa dimainkan menggunakan 3DNES seolah-olah grafiknya tiga dimensi. Pun demikian, cara bermain dari masing-masing game masih sama persis seperti aslinya. 3DNES hanya mencoba memberikan perspektif baru bagi para penikmat game klasik.

Tampilan game Super Mario Bros dalam 3DNES / geod
Tampilan game Super Mario Bros dalam 3DNES / geod

Untuk bisa menikmati game NES dalam tampilan 3D, pengguna hanya memerlukan emulator 3DNES itu sendiri tanpa software tambahan lain. Tentunya pengguna juga membutuhkan file game-nya yang bisa didapat dari berbagai situs, seperti misalnya Emuparadise.

3DNES saat ini sudah bisa dinikmati secara cuma-cuma oleh pengguna PC atau laptop – atau dengan memberikan donasi sukarela – dengan mengunduhnya langsung dari situs sang pengembang. Anda bisa mengatur konfigurasi grafik maupun input kontrol sebelum mulai bermain.

Sumber: WindowsClan.

Berkat Retro Receiver, Anda Bisa Main Nintendo dengan Gamepad Nirkabel

Oleh kalangan gamer, istilah nostalgia seringkali diasosiasikan dengan Nintendo. Console 8-bit bernama lengkap Nintendo Entertainment System (NES) – atau Family Computer (Famicom) di Jepang – itu memang sudah tidak diproduksi lagi, tapi saya yakin masih banyak orang yang menyimpan dan memainkannya sesekali, saya sendiri salah satunya.

Bagi yang masih memiliki dan memainkan NES, kini ada penawaran menarik dari 8Bitdo dan Analogue – yang belum lama ini merilis NES generasi modern berlapis emas. Keduanya mengembangkan Retro Receiver, sebuah dongle untuk NES yang memungkinkan Anda bermain menggunakan controller atau gamepad nirkabel.

Satu Retro Receiver bisa menghubungkan empat gamepad sekaligus / Analogue
Satu Retro Receiver bisa menghubungkan empat gamepad sekaligus / Analogue

Ujung dongle ini sama persis seperti milik gamepad NES orisinil. Ia dilengkapi konektivitas Bluetooth, dan satu dongle saja bisa menghubungkan empat gamepad nirkabel sekaligus.

Tentunya Anda membutuhkan gamepad nirkabel Anda sendiri, dan 8Bitdo selama ini sudah menawarkan berbagai model, dari yang persis seperti gamepad NES orisinil, sampai yang dilengkapi stick analog maupun panel arcade beserta joystick-nya.

Retro Receiver juga kompatibel dengan controller milik console next-gen, PS4 misalnya / Analogue
Retro Receiver juga kompatibel dengan controller milik console next-gen, PS4 misalnya / Analogue

Namun yang lebih menarik lagi, ternyata Retro Receiver ini juga kompatibel dengan gamepad milik console next-gen; baik itu controller PS3, PS4 atau Wiimote sekalipun. Semua tombol ekstra yang ada pada controller akan dianggap sebagai tombol turbo secara otomatis.

Saat ini Retro Receiver sudah dipasarkan seharga $20 per unit. Kalau Anda masih punya NES dan gamepad PS3 atau PS4 yang menganggur, tidak ada salahnya menggaet produk ini.

Sumber: TheNextWeb.

Analogue Mengajak Anda Mengenang Era Keemasan Nintendo Dengan NES Bersepuh Emas Murni

Dirilis di tahun 1980-an, Nintendo Entertainment System atau Famicom merupakan console terlaris di masanya. NES membantu merevitalisasi industri game di Amerika Serikat setelah video game crash tahun 1983. Melaluinya, Nintendo memperkenalkan model bisnis modern yang hingga sekarang masih digunakan, yaitu dengan menyertakan developer third-party.

30 tahun lebih semenjak Nintendo melepasnya, NES kembali ditawarkan untuk publik. Namun target konsumennya kini bukanlah gamer biasa karena console ini mengusung tubuh berlapis emas 24-karat. Persembahan bagi kolektor dan penggemar ‘garis keras’ tersebut dibuat oleh produsen hardware Analogue, dan kabarnya, mereka hanya menciptakan 10 buah unit.

Analogue NES Gold 04

Analogue menjelaskan, Nintendo Entertainment System bertubuh emas ini sengaja disiapkan untuk memeringati ulang tahun seri Legend of Zelda ke 30, turut dibundel cartridge permainan berwarna emas. Komponen-komponen luarnya terbuat dari aluminium, dilapisi emas murni, dan dipoles manual menggunakan tangan. Bagian dalamya tidak kalah mewah, tiap unit memanfaatkan baseplate transparan sehingga Anda bisa melihat jeroannya.

Namun selain penampilan bersepuh emas, sebetulnya hardware NES edisi terbatas ciptaan Analogue itu tak berbeda dari Analogue Nt standar. Body terbuat dari aluminium 6061 solid, dan produsen menjamin mereka betul-betul memerhatikan kualitas dan tidak ada sistem video game yang dapat menyamainya dari sisi mutu.

Analogue NES Gold 02

Berbeda dari sistem emulasi dan produk ‘knock-off‘ yang saat ini membanjiri pasar, Analogue Nt juga memanfaatkan komponen asli NES, yaitu CPU serta PPU Ricoh 2A03 dan Ricoh 2C02. Produsen menjelaskan, dengan begini konsumen bisa merasakan pengalaman menikmati Nintendo Entertainment System sejati layaknya desain orisinil Nintendo. “Bebas dari segala kompromi,” begitu kata tim penciptanya.

Analogue memastikan tidak ada kendala pada console, misalnya lampu yang berkedap-kedip serta keterbatasan wilayah. Port-port Analogue Nt identik dengan hardware NES, juga mempunyai port ekspansi asli Famicom. Artinya, console retro itu kompatibel ke beragam aksesori dan controller klasik, dari mulai NES Zapper sampai Famicom Disk System.

Analogue NES Gold 03

Layaknya NES, Analogue Nt menghasilkan sinyal output analog: RGB, Component, S-Video, dan Composite. Anda juga bisa menambahkan upgrade HDMI sehingga dapat disambungkan ke televisi HD, dengan resolusi yang didongkrak ke 1080p atau 720p.

Analogue Nt dijajakan di harga US$ 500 (sold out), sedangkan versi gold-plated-nya dibanderol sepuluh kali lipat lebih mahal, ‘hanya’ US$ 5.000.

Sumber: Analogue.co.