NGO: Pengertian, Tugas, Jenis dan Contohnya

Pernahkah kamu mendengar suatu kampanye tentang lingkungan, pemberdayaan masyarakat miskin atau sejenisnya?

Kampanye tersebut merupakan salah satu kegiatan yang biasanya dibentuk oleh NGO atau Non Governmental Organization. Di Indonesia sendiri, NGO lebih sering dikenal sebagai LSM yang biasanya memiliki fokus pada bidang sosial maupun lingkungan.

Lantas, apa yang sebenarnya dimaksud dengan NGO dan apa saja peran serta jenis-jenisnya?

Pengertian NGO

NGO atau Non-Governmental Organization adalah organisasi nirlaba yang berkepentingan dalam bidang sosial dan lingkungan. Dalam hal ini, World Bank mendefinisikan NGO sebagai organisasi swasta yang menjalankan kegiatan untuk meringankan penderitaan, mengentaskan kemiskinan, memelihara lingkungan hidup, dan melakukan kegiatan sosial serta pengembangan masyarakat lainnya.

Meski bersifat non-profit, NGO juga dapat dianggap sebagai sebuah organisasi yang hampir sama dengan sebuah perusahaan pada umumnya. Perbedaannya ada pada karyawannya yang merupakan relawan sukarela.

Umumnya, NGO bergerak di luar campur tangan pemerintah, sehingga mereka berani mengkritisi berbagai kebijakan pemerintah maupun pihak swasta yang dianggap merugikan bagi masyarakat. Di Indonesia sendiri, NGO juga lebih dikenal dengan sebutan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).

Tugas dan Peran NGO

Umumnya, NGO memiliki peran utama untuk memperjuangkan kesejahteraan hidup masyarakat terutama masyarakat marjinal. Tak hanya itu saja, berikut adalah beberapa tugas dan NGO bagi masyarakat.

1. Sebagai Aspirator bagi Kelompok Masyarakat Tertentu

NGO memiliki peran sebagai aspirator yang bertugas untuk menyapaikan pesan antara masyarakat dengan pemerintah. Dalam hal ini, biasanya NGO akan menyuarakan aspirasi masyarakat, terutama jika ada kebijakan atau program pemerintah yang dianggap merugikan bagi masyarakat.

2. Pengembangan dan Pembangunan Kehidupan Masyarakat

NGO memiliki tujuan utama untuk mengembangkan kehidupan masyarakat. Oleh sebab itu, NGO memiliki peran penting dalam pembangunan kehidupan masyarakat agar lebih baik.

3. Bantuan Teknis dan Monitoring

NGO juga berperan dalam melakukan pelatihan dan bantuan teknis untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dalam hal ini, mereka juga berupaya untuk melakukan motorng dan evaluasi secara efektif agar tujuannya tepat sasaran.

4. Mendorong Munculnya Inovasi

NGO berperan untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan yang bersifat inovatif. Tujuannya agar inovasi tersebut dapat mendorong kemajuan dan kesejahteraan bagi masyarakat.

Jenis-Jenis NGO

1. Charitable Orientation

NGO jenis ini bertujuan untuk membantu masyarakat miskin dan tidak mampu untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Bantuan yang diberikan umumnya berupa distribusi makanan, pakaian, obat-obatan, penyediaan tempat tinggal yang layak, pendidikan, dan lain sebagainya.

2. Service Orientation

NGO jenis ini memiliki tujuan yang berkaitan dengan berbagai pelayanan yang dapat dinikmati oleh masyarakat. Misalnya, dengan pelayanan kesehatan, program Keluarga Berencana, atau pemerataan pendidikan.

3. Participatory Orientation

Sementara NGO jenis ini menekankan keterlibatan masyarakat lokal untuk mencapai keberhasilan proyeknya. Bentuk programnya dapat berupa pengumpulan sumbangan dalam berbagai hal, mulai dari uang tunai, peralatan, tanah, bahan, hingga tenaga kerja.

4. Empowering Orientation

NGO jenis ini memiliki tujuan utama untuk memfasilitasi masyarakat dalam meningkatkan wawasan dan pemahaman mengenai bidang sosial, politik, maupun ekonomi yang dapat memengaruhi kehidupan mereka.

Contoh NGO

Indonesia Corruption Watch (ICW)

ICW adalah sebuah lembaga yang memiliki fokus pada pengawasan berbagai tindakan yang berkaitan dengan korupsi di Indonesia. ICW juga aktif dalam melakukan pemberdayaan kepada masyarakat untuk melibatkan diri dalam memerangi tindak pidana korupsi.

Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI)

YLBHI memiliki fokus pada berbagai kegiatan yang berkaitan dengan bidang hukum. Dalam hal ini, YLBHI akan menyediakan bantuan hukum bagi masyarakat yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan perkara hukum atau menjadi korban dari tindakan kriminal.

Yayasan Konservasi Laut (YKL)

YKL merupakan lembaga yang dibentuk di Makassar, Sulawesi Selatan, yang memiliki fokus dalam menjaga konservasu di kawasan pesisir, laut, serta pulau-pulau kecil. Tak hanya itu, mereka juga memiliki program untuk memberdayakan kehidupan masyarakat lokal.

Nah, itulah penjelasan mengenai non-governmental organization atau NGO yang telah dirangkum oleh Daily Social. Semoga bermanfaat!

NGO Adalah: Definisi, Jenis, serta Perannya dalam Sistem Sosial

Apakah kamu salah satu orang yang baru mendengar istilah NGO. Kalaupun tidak, apakah kamu  mengira bahwa LSM adalah organisasi nasional dan internasional dengan kepentingan sosial dan politik tertentu.

Dalam konteks ini, mari kita bahas lebih dalam tentang arti NGO yang sebenarnya, mulai dari hubungannya dengan pemerintah, perannya dalam kaitannya dengan lingkungan dan masyarakat, serta sumber pendanaannya.

Definisi NGO

Non-Governmental Organization  atau NGO adalah organisasi nirlaba yang memiliki kepentingan sosial dan lingkungan. Seperti namanya, yang juga dikenal dengan lembaga swadaya masyarakat ini beroperasi secara mandiri tanpa ada intervensi dari pemerintah pusat maupun daerah.

Karena NGO adalah perusahaan nirlaba, mereka cenderung lebih kolaboratif daripada komersial. NGO sebenarnya menggunakan banyak istilah.

Namun yang jelas, lembaga yang tergolong NGO adalah lembaga yang tidak ada hubungan atau pengaturannya dengan pemerintahan dan juga lebih cenderung bersifat nirlaba dan lebih mementingkan kepentingan masyarakat dan lingkungan terlebih dahulu.

Lembaga lain yang tergolong NGO adalah organisasi non-keagamaan dan non-militer.

Selain itu, perlu dicatat bahwa NGO sangat bergantung pada kegiatan sukarelawan yang tidak dibayar. Itu sebabnya masih ada beberapa perusahaan NGO yang menawarkan posisi untuk karyawan dan pekerja lepas.

Selain itu, World Bank mengklasifikasikan NGO menjadi dua bagian, yakni Operational NGO dan juga Advocacy NGO.

NGO Operational

Tujuan utama dari dibentuknya jenis NGO ini adalah untuk merancang dan juga menerapkan proyek pengembangan. Mereka akan memanfaatkan berbagai sumber daya untuk bisa menjalankan proyek dan juga programnya. Proses tersebut biasanya memerlukan organisasi yang kompleks.

Jenis NGO operasional ini lantas terbagi menjadi tiga kelompok besar, yaitu organisasi yang berbasis masyarakat, organisasi nasional, dan juga organisasi internasional.

Sepanjang tahun 1970 an hingga 1980 an, ada banyak sekali contoh kolaborasi yang dilakukan world bank dengan NGO yang melibatkan NGO internasional. Tapi, tren tersebut kini sudah berubah dan berbalik.

NGO Advokasi

NGO Advokasi dibuat untuk memertahankan dan juga memelihara suatu masalah khusus dan bergerak untuk memengaruhi kebijakan dan juga tindakan pemerintah atas masalah tersebut.

Organisasi ini juga akan berusaha keras untuk meningkatkan kesadaran dan kuga pengetahuan masyarakat dengan melakukan lobi, kegiatan pers, dan berbagai aktivitas lainnya.

Pada dasarnya, mereka akan bekerja melalui advokasi atau suatu isu yang tidak mengimplementasikan suatu program. Nantinya, kelompok ini akan menjalankan fungsinya yang hampir sama dengan kelompok operasional, tapi tetap dengan tingkatan dan juga komposisi yang beragam.

Jenis-Jenis Lembaga NGO

Berbeda dengan perusahaan lainnya, NGO adalah suatu lembaga yang memiliki berbagai macam orientasi. Dikutip dari laman Gdrc, NGO terbagi menjadi 4 jenis, yakni.

Charitable Orientation 

Charitable orientation NGO adalah suatu jenis NGO yang kegiatannya lebih diarahkan untuk memenuhi keperluan masyarakat miskin.

Service Orientation

Service Orientation NGO adalah jenis NGO yang lebih berbasis pada layanan masyarakat, seperti pendidikan, layanan kesehatan, dan perencanaan keluarga.

Participatory Orientation

Jenis NGO ini memiliki ciri-ciri sebagai proyek swadaya yang mana memiliki keterlibatan dari masyarakat, seperti proyek menyumbangkan uang, tanah, materi, peralatan, dan juga tenaga kerja.

Empowering Orientation

NGO jenis ini lebih fokus pada pengembangan pemahaman yang lebih jelas terkait faktor sosial, ekonomi, dan politik yang memengaruhi kehidupan masyarakat.

Empowering orientation NGO juga akan meningkatkan kesadaran masyarakat terkait kemampuan mereka untuk bisa mengendalikan hidup melalui cara yang baik dengan adanya pemberdayaan.

NGO pun digolongkan kembali berdasarkan tingkat operasionalnya masing-masing. Dibawah ini adalah 4 jenis NGO pasca digolongkan berdasarkan level operasinya.

Community-based Organizations (CBOs)

Jenis NGO ini ada dan berkembang atas inisiatif berbagai komunitas seperti organisasi perempuan, organisasi lingkungan, klub olahraga, organisasi pendidikan, dll.

Sebenarnya, ada banyak jenis CBO, beberapa di antaranya didukung oleh NGO nasional dan internasional atau organisasi bilateral nasional dan internasional. Selebihnya menyatakan diri sebagai lembaga independen tanpa bantuan pihak lain.

Citywide Organizations

Citywide Organizations NGO adalah salah satu lembaga penyedia bantuan untuk setiap komunitas yang berada pada suatu kota. Namun, layanan mereka akan lebih fokus pada golongan masyarakat miskin yang ada pada komunitas tersebut.

NGO Nasional

NGO nasional adalah berbagai organisasi yang memiliki cakupan yang luas di dalam negeri, seperti Palang Merah Indonesia (PMI) atau lembaga layanan profesional lainnya.

Bahkan, beberapa NGO mempunyai cabang di beberapa negara dan memegang tanggung jawab dalam membantu NGO tersebut.

NGO internasional

NGO internasional lebih fokus dalam membantu semua komunitas yang ada di seluruh dunia dan memberikan wawasan pada berbagai NGO yang lebih kecil dari mereka.

Mereka memiliki orientasi yang beragam, tapi mereka sudah terpaku pada keperluan kesetaraan politik dan juga sosial di seluruh dunia. Contoh sederhana dari NGO internasional adalah Greenpeace dan WWF.

Peran NGO untuk Masyarakat

Selain itu, NGO juga memiliki enam peran penting lainnya, yaitu:

Pengembangan dan Pembangunan Infrastruktur

NGO mempunyai peran penting dalam membangun rumah, menyediakan infrastruktur sumur atau toilet umum, dll.

Mendukung Inovasi, Ujicoba dan Proyek Percontohan

NGO memiliki keunggulan baik dalam perencanaan maupun pelaksanaan proyek-proyek inovatif dan dapat secara eksplisit menyatakan jadwal mereka untuk mendukung pelaksanaan proyek-proyek tersebut.

Selain itu, NGO juga dapat bekerja dalam proyek percontohan proyek-proyek besar pemerintah karena mereka dapat bertindak lebih cepat daripada pemerintah sendiri yang memiliki proses birokrasi yang rumit secara internal.

Memfasilitasi Komunikasi

NGO juga bisa berperan sebagai penghubung, baik dari masyarakat ke pemerintah maupun sebaliknya. Komunikasi dari masyarakat kepada pemerintah meliputi informasi tentang apa yang dirasakan, dipikirkan dan juga dilakukan oleh masyarakat.

Pada saat yang sama, komunikasi pemerintah dengan publik mencakup berbagi informasi tentang rencana dan proyek pemerintah.

Selain itu, NGO juga dapat mentransfer informasi secara horizontal dengan membentuk jaringan organisasi lain yang bekerja di bidang yang sama.

Bantuan Teknis dan Pelatihan

Suatu institusi pelatihan dan lembaga NGO bisa menyusun dan memberikan pelatihan serta bantuan teknis lain untuk organisasi masyarakat dan juga pemerintah.

Penelitian, Monitoring dan Evaluasi

Monitoring dan evaluasi yang efektif pada sifat partisipatif pada suatu proyek akan membuahkan hasil yang baik untuk masyarakat dan juga staf proyek.

Advokasi untuk dan dengan Masyarakat Miskin

NgO juga dapat bertindak sebagai juru bicara dan perwakilan masyarakat miskin untuk mempengaruhi kebijakan dan program pemerintah.

Hal ini dapat dilakukan dengan beberapa cara, seperti demonstrasi, partisipasi dalam forum publik untuk perumusan kebijakan pemerintah, proyek percontohan, publikasi penelitian masyarakat miskin dan studi kasus.

Oleh karena itu, dalam hal ini NGO dapat berperan sebagai advokat bagi masyarakat miskin dalam pelaksanaan program pemerintah, mulai dari membentuk opini dan mengkritisi rekan dan penasihat hingga mempromosikan proyek percontohan dan bertindak sebagai fasilitator.