Wolfpack Bergabung dengan NXL, Dapat Dukungan dari BNI

Tim Apex Legends, Wolfpack Arctic, resmi menjadi bagian dari NXL. Bersamaan dengan itu, mereka juga mengumumkan kerja sama NXL Wolfpack dengan BNI. Kerja sama ini akan berlangsung selama satu tahun. Melalui kerja sama ini, BNI akan mendukung berbagai kegiatan Wolfpack. Selain itu, logo BNI juga akan disematkan dalam jersey para pemain NXL Wolfpack.

Sebelum ini, tim Wolfpack telah memenangkan berbagai kompetisi, seperti GLL Masters Spring dan GLL Community Cup. Tak hanya itu, mereka juga berhasil memenangkan FFL Season 5 – Japan Tournament serta Apex Legends Global Series (ALGS) Championship 2021 – APAC South. Dari ALGS Championship, Wolfpack berhasil membawa pulang hadiah sebesar US$177,3 ribu atau sekitar Rp2,5 miliar.

Pemilik Wolfpack, Mike yang juga dikenal dengan nama “KeboOraurus”, mengungkap bahwa dia membentuk Wolfpack pada pertengahan 2020. Ketika itu, dia menyadari bahwa tim Thailand dan Australia cenderung mendominasi skena Apex Legends di Asia Pasifik selatan. Namun, dia merasa, pemain Apex Legends Indonesia juga tidak kalah jago. Dia kemudian memutuskan untuk membuat tim. Untuk itu, dia mencari pemain-pemain yang memang jago dari komunitas.

“Saya saring, saya pilih beberapa orang. Saya dukung mereka,” ujar Mike. “Target kita satu: bawa nama Indonesia ke tier atas.”

Prestasi NXL Wolfpack di Apex Legends selama ini. | Sumber: NXL

Setelah bergabung dengan NXL dan mendapatkan dukungan dari BNI, Wolfpack punya berbagai program yang hendak mereka realisasikan. Salah satunya, mereka akan mengadakan siaran langsung dari para pemain ketika mereka bertanding. Selain itu, mereka juga akan mengadakan coaching clinic. Ketiga pemain profesional Wolfpack sendiri yang akan langsung turun tangan sebagai pengajar dalam pelatihan tersebut. Dan coaching clinic itu bisa dihadiri dengan gratis. Tak hanya itu, Wolfpack juga akan membuat konten yang menampilkan berbagai kejadian behind the scene.

Richard Permana, CEO NXL Esports menjelaskan alasannya untuk mengakuisisi Wolfpack. Dia mengungkap, sebelum memutuskan untuk menggandeng Wolfpack, dia mengamati seberapa serius tim tersebut. Dia bahkan sempat berkunjung ke gaming house dari Wolfpack.

Keseriusan tim Wolfpack terlihat dari prestasi mereka, ungkap Richard. Bahkan tanpa mendapatkan dukungan dari siapapun, Wolfpack berhasil menjuarai ALGS 2021 untuk kawasan APAC South. Padahal, ALGS merupakan kompetisi “tertinggi” dari Apex Legends yang diadakan langsung dari Electronic Arts sebagai publisher dari Apex Legends. Lebih lanjut Richard mengungkap, visi dari Wolfpack sama dengan NXL, yaitu ingin agar tim Indonesia bisa unjuk gigi di skena Apex Legends, baik di tingkat regional maupun internasional.

NXL Mobile Esports Cup, Bentuk Komitmen NXL Kembangkan Esports Indonesia

Menyikapi perkembangan esports yang pesat belakangan, NXL baru-baru ini menggelar sebuah kompetisi untuk menyaring bakat-bakat baru di dunia esports. Kompetisi tersebut bernama NXL Mobile Esports Cup 2019, yang digelar pada akhir pekan lalu, Minggu, 17 Maret 2019.

NXL Mobile Esports Cup 2019 mempertandingkan dua cabang game, yaitu Mobile Legends dan PUBG Mobile. Mempertandingkan dua game yang memang sedang populer belakangan, turnamen tersebut berhasil menarik antusiasme para gamers. Tercatat, lebih dari 1000 orang lebih mendaftar untuk turut serta dalam kompetisi ini.

Sumber: Dokumentasi Resmi NXL
Sumber: Dokumentasi Resmi NXL

Setelah pertandingan sengit, ada tim VINS keluar sebagai jawara dari kategori Mobile Legends. Sementara dari kategori PUBG Mobile ada tim WAW yang keluar sebagai juara. Masing-masing juara mendapatkan hadiah uang tunai sebesar Rp25 juta. Lalu untuk peringkat kedua dan ketiga, mereka masing-masing menerima hadiah sebesar Rp15 juta dan Rp10 juta.

Melihat antusiasme dari para pemain dengan kompetisi ini, Richard Permana selaku CEO NXL pun turut berkomentar. “Turnamen yang dibuka untuk umum itu, diharapkan bisa memunculkan tim ataupun nama-nama baru di esports. Harapannya mereka nantinya bisa menjadi calon-calon atlet esports di masa mendatang.”

Memang menjadi atlet esports di zaman sekarang terbilang lebih menjanjikan dibandingkan di zaman dahulu. Salah satu alasannya adalah, esports yang kini telah menjadi cabang olahraga resmi di SEA Games. Sebelumnya esports juga sudah menjadi cabang eksibisi di Asian Games 2018. Hal tersebut juga menjadi faktor lain, yang meningkatkan kepercayaan khalayak terhadap karir sebagai pemain esports.

Sumber: Dokumentasi Resmi NXL
Sumber: Dokumentasi Resmi NXL

Gelaran ini juga semakin lengkap dengan kehadiran Charles Honoris, anggota Komisi I DPR. Melihat semaraknya gelaran NXL Mobile Esports, Charles juga turut memberikan komentarnya. “Tentunya harapan saya, atlet Esports Indonesia bisa bersaing bukan hanya di tingkat nasional, tetapi juga di tingkat internasional. Kalau nanti sampai dipertandingkan di Asian Games berikutnya (Hangzhou 2022), dan kalau jadi di Olimpiade, saya rasa ada kesempatan yang baik bagi atlet-atlet Indonesia untuk bisa mengharumkan nama bangsa melalui Esports.”

Kompetisi ini juga digelar sebagai bentuk komitmen NXL dalam mengembangkan esports di Indonesia. Maka dari itu, turnamen ini juga jadi ajang untuk memperkenalkan NXL Esports Center. Fasilitas latihan esports milik NXL tersebut nantinya akan di The Breeze, BSD City. Fasilitas ini dibangun, agar para gamers bisa belajar dan menguji kemampuan untuk menjadi atlet esports yang sesungguhnya.

Sumber: Dokumentasi Resmi NXL
Sumber: Dokumentasi Resmi NXL

“Kami melihat BSD City sebagai wadah komunitas digital dan creative. NXL tidak ingin ketinggalan dan akan memulai Esports Training Centre di The Breeze, BSD City. Nantinya di sana kami akan memberikan pelatihan bagi gamers yang ingin menjadi lebih baik. Tidak hanya hard skill, namun juga soft skill, ada edukasi yang akan kami berikan dalam pelatihan.” Ucap Richard Permana terkait persiapan program latihan di NXL Esports Center.

Kehadiran NXL Esports Center tentu menjadi angin segar bagi gamers di Indonesia. Memang setelah esports kini melesat dengan cukup jauh, hal yang harus dipikirkan selanjutnya adalah soal regenerasi, soal keberlanjutan ekosistem esports. Harapannya adalah, kehadiran training center seperti ini nantinya bisa menjadi wadah pengembangan bakat bermain game, dan bisa memunculkan bibit baru di dunia esports.

Marlo Ernesto, Putra dari Presenter Terkenal Terpilih Jadi Sniper-nya Tim NXL

Berkat prestasi-prestasi yang didulang para gamer profesional lokal, semakin banyak orang awam menyadari bahwa gaming bukanlah industri sepele. Kini ada banyak tim terkenal di tiap ‘cabang olahraga’, namun kita tidak boleh melupakan jasa para pionir yang telah membangun pilar eSport di tanah air. Apalagi, beberapa dari mereka hingga kini masih terus berkiprah di sana.

Akhir minggu lalu, saya mendapatkan kabar gembira dari tim yang memulai sepak terjangnya sejak era Counter-Strike lebih dari satu dekade silam, NXL. Sang kapten sekaligus CEO menghubungi saya langsung dan mengabarkan bahwa timnya telah diperkuat oleh satu anggota baru yang istimewa. Ia adalah putra seorang presenter televisi terkenal Andy F. Noya.

Marlo Randy Ernesto Noya, lebih dikenal dengan nama Marlo Ernesto, ialah anak ketiga dari pembawa acara Kick Andy itu. Marlo lahir di tahun 1996, dan kabarnya mulai terjun ke gaming sejak usia delapan tahun, dan tidak lama, ia segera tertarik pada eSport. Marlo mengaku, saat itu ia mengikuti kakaknya bermain Stargate Online dan Ragnarok Online di iCafe. Marlo juga punya banyak pengalaman sebagai YouTuber, ranah yang ia tekuni dari tahun 2011.

Langkah Marlo menggeluti Counter-Strike: Global Offensive dilakukan empat tahun silam. Meski boleh dibilag tidak terlalu lama, dalam masa ‘pengawasan’, Richard mengaku melihat mahirnya Marlo dalam bermain serta memecahkan situasi-situasi sulit. Akhirnya NXL memutuskan buat merekrut Marlo sebagai personel baru mereka, mengontraknya selama setahun.

Di NXL, Marlo (dengan nickname Ernesto di dalam permainan) memperkuat tim sebagai penembak jitu. Richard berharap agar kemampuan Marlo terus berkembang sehingga ia dapat menjadi ‘sniper yang melegenda di dunia Counter-Strike dan menjelma jadi peman serbabisa di kawasan Asia Pasifik’.

Marlo sendiri punya keinginan untuk membantu NXL mencapai target-targetnya, salah satunya ialah untuk mendukung mereka kembali menjadi tim eSport nomor satu di nusantara serta berkesempatan mewakilkan Indonesia di ajang-ajang internasional. Target jarak dekatnya tentu saja adalah ‘memenangkan setiap turnamen yang NXL ikuti’.

“Saya sangat berterima kasih pada Tuhan karena sudah diberikan kesempatan seperti ini dan juga saya ingin berterima kasih kepada orang-orang terdekat yang selalu mendukung saya,” tutur Marlo. “Saya sangat bahagia akhirnya dapat bermain CS:GO di level lebih tinggi bersama NXL – tim impian saya sejak awal terjun ke Counter-Strike. Saya berharap, kedatangan saya di NXL dapat membawa kemenangan bagi tim.”

Belum lama, tim NXL juga terpilih jadi brand ambassador baru MSI. Dan mewakilkan DailySocial, saya mengucapkan selamat pada NXL atas pencapaian-pencapaian penting ini. Semoga sukses selalu.

Marlo Ernesto

Update: Ada sedikit modifikasi pada judul, dimaksudkan agar lebih informatif.

Ayo Dukung Tim NXL Berlaga di Kejuaraan PGL CS:GO Minor Jumat Besok

PGL adalah salah satu liga esport tertua, didirikan hampir dua dekade silam. CS:GO sendiri telah menjadi judul permainan utama di sana, meneruskan game-game kompetitif legendaris seperti Quake sampai StarCraft. Mungkin Anda sudah tahu, event PGL CS:GO Minor Championship segera dilangsungkan tidak lama lagi, dan tim favorit kita akan turut bertanding di kejuaraan itu.

PGL CS:GO Minor Championship Asia kali ini diikuti oleh delapan tim internasional – enam telah lolos babak kualifikasi, dan dua merupakan tim undangan. Kabar gembiranya, nama familier turut muncul di daftar peserta: NXL. Para jawara Counter-Strike asuhan kapten Richard Permana itu rencananya akan bertanding melawan tim-tim papan atas dunia; memperebutkan hadiah total US$ 50 ribu.

Kompetisi LAN tersebut akan dilaksanakan di Pinewood Iskandar Studios, berlokasi di Johor Bahru, Malaysia pada tanggal 28 sampai 31 Oktober 2016. PGL CS:GO Minor Championship Asia dibagi dalam dua grup, masing-masing berisi empat tim, mereka bertempur buat memperoleh posisi top 2. Tiap wilayah mempunyai jumlah slot berbeda: China satu slot, Asia Timur satu slot, India dan Timur Tengah satu slot, Oceania satu slot, dan Asia Tenggara dua slot.

Memang belum ada informasi rincian bracket di situs PGLePsports, namun via akun sosial media NXL dan update langsung dari Richard, para veteran Counter-Strike: Global Offensive tanah air ini akan berduel menghadapi satu dari dua tim undangan, yakni Tyloo dari Tiongkok. Tyloo sudah memupuk reputasi sejak generasi Counter-Strike terdahulu, dan belakangan sukses memenangkan tiga kompetisi secara berturut-turut.

Tim NXL mengajak Anda untuk menyaksikan match secara live, bisa diakses lewat channel  Twitch resmi PGL, pada pukul 9:30 pagi, hari Jumat tanggal 28 Oktober. Persaingannya akan sangat ketat karena panitia hanya mengambil tim dengan skor terbaik di satu babak (best of one).

NXL PGL

Di bawah ini ialah daftar lengkap tim peserta PGL CS:GO Minor Championship:

  • Tyloo (China, undangan)
  • LA Renegades (Amerika/Australia, undangan)
  • Vici Gaming (China, lolos kualifikasi)
  • Athletico (Australia, lolos kualifikasi)
  • MVP (Korea Selatan, lolos kualifikasi)
  • MVP Karnal (Malaysia, lolos kualifikasi)
  • Bot (Timur Tengah, lolos kualifikasi)
  • NXL (Indonesia, lolos kualifikasi)

Selain mendapatkan porsi terbanyak dari pool prize senilai US$ 50 ribu, dua tim terbaik akan mendapatkan kesempatan untuk mengikuti kualifikasi offline event selanjutnya, PGL CS:GO Major.

Update: ada kesalahan penulisan asal tim Bot, sebelumnya tertulis Brazil.

NXL Beri Update Soal Perjalanan Mereka ke Turnamen di Shanghai

Sebulan telah berlalu sejak kita mendengar kabar mengenai kiprah tim NXL di Zowie Extremesland Asia 2016 yang terhalang kendala pembuatan visa. Jika mengikuti perkembangannya via sosial media mereka, Anda pasti sudah mendengar berita gembira. Para jawara CS:GO ini akhirnya bisa berangkat ke Shanghai untuk mengikuti babak selanjutnya di perhelatan tersebut.

Langsung dari Shanghai, kapten tim sekaligus CEO NXL Richard Permana memberi update soal perjalanan mereka hingga bisa sampai di sana, setelah paspor Albert ‘FrostMisty’ Giovanni tertahan selama berminggu-minggu di kedutaan China terkait ‘masalah keamanan’ acara G20. Richard menyampaikan, jalan keluar dapat mereka peroleh berkat bantuan dari pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri dan MPR.

Ketika mengetahui masalah ini, tim BenQ selaku penyelenggara turnamen memberikan deadline ke NXL. Nasib baik tampaknya memihak para atlet esport, dan selepas penantian panjang, urusan visa pun beres. Tapi ada problem lain menanti mereka: ujian skripsi Hansel ‘BnTeT’ Ferdinand di UPH bentrok dengan jadwal kepulangan tim. Alhasil, banyak pihak harus dilibatkan demi memperoleh izin reschedule – orang tua, rekan satu grup ujian, kepala jurusan, wakil kepala jurusan, pihak IeSPA sampai BenQ.

NXL baru saja menyelesaikan pertandingan melawan Renegades sebagai perwakilan Amerika-Australia. Sayang sekali tim kesayangan kita ini harus mengakui keunggulan Renegades, setelah sebelumnya berhasil menumbangkan tim Jepang, Rascal Jester.

NXL

Richard sempat bilang bahwa Renegades merupakan lawan berat, tim kelas dunia. Dan selain Renegades, sang team leader NXL menjelaskan ada banyak lawan lain yang sama sekali tidak boleh disepelekan, contohnya tim-tim asal Tiongkok, rival sesama negara Asia Tenggara, serta The Mongolz. Meski sempat terjatuh, fans tak perlu khawatir, NXL masih punya satu kesempatan lagi untuk kembali berjuang – kali ini akan berduel dengan tim EHOME.

Seusai Zowie Extremesland Asia CS:GO 2016, jangan dikira NXL punya banyak waktu untuk bersantai-santai. Yang terjadi malah sebaliknya. Mereka hanya diberi satu setengah minggu buat bersiap-siap menghadapi e-Sports World Championship yang diselenggarakan International e-Sports Federation di Auditorium Ancol, Jakarta.

Kendala-kendala yang belakangan menghambat kiprah NXL di laga internasional memang Richard akui menggangu konsentrasi kawan-kawannya. Salah satu contohnya, mereka sempat kalah dan turun ke posisi lower bracket dalam babak kualifikasi IeSF World Championship. Untung saja NXL bisa membalikkan keadaan.

“Hal ini mungkin mendandai galaunya NXL saat itu, apalagi dengan berbagai situasi yang harus dijalani dan dihadapi bersama-sama,” tutur Richard Permana.

Catatan: DailySocial ialah media partner tim NXL.

Perjalanan NXL ke Grand Final Extremesland Terancam Gagal Karena Perubahan Aturan Mendadak

Keberhasilan NXL menjuarai kualifikasi Zowie Extremesland Asia CS:GO 2016 memberikan kesempatan bagi jawara eSport lokal ini untuk mewakili Indonesia dalam sesi grand final yang akan dilangsungkan di Shanghai bulan September besok. Sayang sekali, belum lama ini terdengar kabar kurang baik yang mengancam perjalanan NXL menuju laga internasional tersebut.

Lewat sosial media, minggu lalu NXL mengabarkan bahwa dua anggota mereka yakni Albert Gionvanni dan pemain cadangan Steven, kesulitan mendapatkan visa karena permohonan mereka di-cancel. Jika Albert dan Steven tak bisa berangkat, seluruh tim NXL kemungkinan akan gagal tanding di final. Perlu Anda tahu, pembatalan visa berbeda dari penolakan, sebab dengan begitu mereka baru diizinkan terbang di bulan Oktober, saat kompetisi sudah selesai.

Penyebabnya sangat sepele, dan melihat krusialnya event ini bagi NXL, sangat membuat mereka frustasi: visa tertahan karena peraturan baru terkait akan dilaksanakannya pertemuan G20 di Tiongkok bulan September 2016 serta alasan ‘masalah keamanan’. Regulasi tersebut berlaku secara sementara (mulai 10 Agustus sampai G20 rampung), penjabarannya ialah sebagai berikut:

  • Pemohon harus menyertakan paspor lama mereka.
  • Pemohon yang paspornya kosong tidak akan mendapatkan visa.
  • Paspor yang mempunyai visa Arab tidak akan diberi visa Tiongkok.
  • Pemohon yang tidak mempunyai paspor lama tidak akan memperoleh visa.

Peraturan tersebut menjadi kendala bagi dua anggota tim NXL. Albert tidak punya paspor lama karena paspor miliknya sekarang merupakan paspor pertama dan satu-satunya. Sedangkan Steven menggunakan paspor anak-anak dan sama sekali belum mendapatkan visa karena ia memang belum pernah pergi ke luar negeri. Petugas Kedutaan China ‘khawatir’, Steven menyimpan paspor lain.

NXL sudah mencoba memberikan penjelasan pada petugas consulate general, tapi tidak menghasilkan jalan keluar. Probabilitas selanjutnya adalah visa keempat anggota tim akan ditangguhkan dan baru bisa diperoleh di bulan Oktober. Kabar gembiranya, IeSPA mendukung penuh agenda NXL buat berangkat ke final di Shanghai dan telah mengeluarkan surat permohonan pengajuan rekomendasi pada Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga RI.

Tentu saja kita berharap semua masalah ini bisa segera teratasi, memberikan NXL kesempatan untuk bertanding di grand final Extremesland Asia CS:GO 2016.

Ada kabar bahwa perubahan regulasi mendadak karena konferensi G20 juga menyusahkan para pemohon visa beasiswa, dan juga menyebabkan ratusan pabrik di Tiongkok tutup.

Kondisi Ekosistem eSport di Indonesia Menurut Pandangan Tim NXL

Penetrasi eSport di tanah air yang terbilang cepat merupakan dampak dari beberapa aspek: lebih banyak orang kini memahami potensi gaming, pemerintah mulai mengakuinya, dan makin banyak gamer lokal mengerti cara menakar kualitas permainan video. Namun rasanya belum lengkap jika kita belum meminta pendapat dari salah satu pemain berpengalaman di ranah itu.

Belum lama, saya mendapatkan kesempatan untuk berbincang-bincang bersama founder sekaligus kapten tim NXL, Richard Permana terkait kondisi eSport di Indonesia. Ayo disimak.

NXL 6

Menurut Anda, apakah ekosistem eSport di negara ini sudah ideal? Dan melihat kecemasan orang tua, apakah dunia pro-gaming bisa dijadikan karier?

Bagi kebanyakan tim tentu belum ideal. Hanya mereka yang benar-benar berani berjuang serius yang dapat menikmati hasilnya, itu pun mungkin belum seberapa.

Tapi beberapa judul permainan seperti League of Legends dan PointBlank terbukti sangat menjanjikan karena Garena berkomitmen penuh untuk memajukan eSport. Dalam kasus ini, eSports bisa dijadikan karier mereka karena game-game tersebut merupakan judul global dan didukung publisher-nya.

Di permainan yang saya geluti, yaitu CS:GO, ekosistemnya belum cukup memuaskan. Di sini, ia minim turnamen online dan belum banyak konten lokal. Jumlah penonton live-stream pun belum optimal.

NXL 5

Bagaimana perbedaan keadaan eSport ketika Anda pertama terjun di dalamnya dengan kondisi saat ini? Sudah adakah perkembangan signifikan?

Tentu saja ada perbedaan. Buat sekarang, tersedianya jejaring sosial sangat membantu, terutama untuk berinteraksi dan bertukar informasi dengan para fans. Pemerintah sendiri hadir dalam sebuah wadah bernama IeSPA, dan pelan-pelan dukungan mereka bisa kami rasakan. Oh, bulan Oktober nanti kebetulan akan ada event World Championship di Ancol.

NXL 4

Selain dukungan sponsor, sebetulnya apa yang paling dibutuhkan tim eSport lokal saat ini?

Dalam game yang kami geluti, Counter-Strike: Global Offensive, komunitas merasa rindu pada event-event besar rutin setiap bulan, juga pertandingan level menengah atau kecil setiap dua minggu, dan sebagainya. Kalaupun event sudah ada, kita butuh penonton untuk memuaskan sponsor acara tersebut, bukan hanya fokus pada peserta pertandingan.

Kehadiran pemerintah melalui IeSPA sudah sangat kami syukuri, dan kami tidak mau menaruh harapan terlalu tinggi. Saya rasa saat ini masih banyak hal penting yang perlu pemerintah benahi selain eSport, kecuali mereka serius untuk terjun langsung dalam pengembangan industri ini.

NXL 3

Untuk Anda sendiri, seperti apa keadaan paling ideal yang dapat membuat eSport berkembang subur di Indonesia?

Mungkin di setiap kota besar, pemerintah menyediakan bangunan khusus untuk eSports, di mana di dalamnya komunitas bisa bebas berlatih tanding secara rutin dan profesional. Kami sendiri melihat kebutuhan akan perlengkapan turnamen berstandar high-end, contohnya PC berspesifikasi mumpuni, monitor dengan refresh rate tinggi, dukungan caster dan lokasi yang menarik, serta tersedianya ‘coaching clinic‘ buat membantu para pemain baru.

NXL 2

Apakah Anda tidak merasa khawatir jerih payah tim NXL akan terlupakan oleh pemerintah di masa yang akan datang?

Ketika kami berlatih, bertanding dan menjadi juara di luar negeri, kami selalu bentangkan bendera Merah Putih. Kami semua sudah tahu dan sepakat, besar peluang kami tidak akan mendapatkan penghargaan dalam bentuk apapun. Jujur saja kami tidak berharap apa-apa, perjuangan ini murni untuk sumbangsih bagi negeri dan tim, keluarga, sponsor, serta memberikan contoh yang baik buat fans dan komunitas eSport Indonesia.

Terima kasih Richard!

Catatan: DailySocial ialah media partner tim NXL.

Diary Tim NXL di Laga AGES 2016

Tim CS:GO NXL mempunyai harapan tinggi buat mengukirkan nama mereka sebagai pemenang kompetisi eSport bergengsi di Asia Tenggara, AGES 2016. Selama kiprah mereka di ranah gaming profesional, NXL berhasil menjaga rekor kemenangan mutlak dalam laga LAN. Namun nasib berkata lain, mereka yang telah berlatih begitu keras harus pulang tanpa membawa piala.

Fans mungkin merasa kecewa, tapi tentu saja, tidak ada yang lebih sedih menghadapi pahitnya kekalahan dibanding personel NXL sendiri. Belum lama, saya berkesempatan menghubungi sang team leader Richard Permana untuk mencari tahu perjalanan dan pengalaman mereka selama bertanding di ASEAN Games for eSport 2016.

NXL Article 6 3
Di turnamen LAN, banyak faktor eksternal yang bisa memengaruhi performa permainan.

Seperti yang sudah Anda tahu, turnamen kelas internasional bukan merupakan hal baru bagi tim pemenang ACG Beijing 2013, BenQ League 2014 Malaysia sampai BenQ CS:GO Asia Cup 2015 tersebut. Mereka sudah terbiasa menghadapi ketatnya jadwal, kelelahan, dan kurang tidur. Namun baru di AGES 2016 ini formasi baru NXL diuji keampuhannya. Di sana, kompetisi CS:GO hanya berlangsung dua hari saja.

Tim tiba di Malaysia hari Jumat tanggal 27 Mei pukul lima sore, namun baru sampai di hotel jam 11 malam karena harus menunggu kontingen negara lain. Bus sudah menunggu keesokan paginya, membawa mereka buat melakukan registrasi ulang. Di pertandingan pertama, NXL memperoleh kesempatan untuk berhadapan melawan Signatur Gaming dari Thailand. Richard menjelaskan, mereka ini adalah salah satu tim kuat di kawasan Asia Tenggara.

NXL Article 6 2
Agil Baskoro alias Roseau.

Sayang sekali, Richard mengaku performa mereka kurang optimal. Rasa grogi di awal pertandingan memang wajar, tetapi menyebabkan kesalahan yang berujung pada kekalahan. Richard bilang, “Kami kalah di partai pertama, turun ke lower bracket yang artinya adalah nyawa terakhir.”

Di pertandingan kedua, NXL sukses menyapu bersih tim Malaysia. Skornya mencengangkan: 16 lawan 1 – tak masalah karena jarak level yang terlampau jauh. Tetapi ada kejutan menanti di match selanjutnya: Fortius.

NXL Article 6 1
Para pemain dituntut untuk bisa beradaptasi, termasuk saat diberikan meja yang sempit.

“Dulu saya pernah berkeinginan untuk mengirimkan dua wakil dari Indonesia ke AGES agar tim CS:GO nusantara bisa memperoleh award atau masuk ke delapan besar, supaya mereka bisa membawa pulang hadiah sebagai modal,” kata Richard. “Namun saya sedih harus melihat dua tim Indonesia saling membantai di panggung utama. Kalah di sana mengakibatkan mereka harus pulang, dan itu pun belum masuk delapan besar.”

Fortius juga harus turun ke lower bracket akibat kalah dari MiTH Thailand. Menghadapi Fortius, NXL unggul yaitu 16 melawan 7. Bagi Richard, ini bukanlah kemenangan yang ia harapkan.

NXL Article 6 4
Menjaga rekor tak terkalahkan ialah salah satu beban terberat yang dipikul NXL.

Selanjutnya, NXL tanding dengan Hanoi Vortex. Sejumlah kesalahan masih terjadi, tapi para jawara CS:GO Indonesia ini berhasil menyingkirkan tim asal Vietnam tersebut, memberikan mereka kesempatan untuk berduel kembali melawan Signature Gaming.

Di match kelima di hari Sabtu itu, NXL bertanding lebih baik dan efektif, membuat mereka unggul di awal. Sayang sekali, di saat 14 lawan 14, seorang personel NXL lepas kendali karena terpancing gerakan lawan. Richard menuturkan, “Akibatnya, pengalaman kali ini harus dibayar mahal. Di hari itu, perjalanan kami terhenti.”

NXL Article 6 6
Seluruh anggota NXL dan perwakilan dari IeSPA.

Tapi seperti kata Nelson Mandela, ‘Seorang pemenang adalah pemimpi yang tidak pernah menyerah’, dan Richard serta kawan-kawan tidak mau berlarut-larut memikirkan kekalahan. Kerja keras tanpa henti NXL-lah yang bisa membuat mereka melangkah sejauh ini. NXL tentu sudah melakukan analisis dan evaluasi, mencari tahu apa penyebab mereka kalah. Sebagai awalnya, Richard sudah mulai menerapkan kebijakan serta strategi baru.

Dan apapun yang terjadi, saya yakin para pecinta serta pemerhati eSport di Indonesia akan terus mendukung para maestro CS:GO itu dan merasa terhormat bisa diwakilkan NXL di turnamen-turnamen bergengsi dunia.

Edit: Ada kekeliruan penulisan skor saat NXL melawan Fortius, telah diperbaiki.

Catatan: DailySocial ialah media partner tim NXL.

Tips Bermain CS:GO Untuk Pemula Persembahan Tim NXL

Tepat pada hari ini, Jumat 27 Mei, tim Counter-Strike: Global Offensive NXL berangkat ke Kuala Lumpur untuk mengikuti kejuaraan eSport paling bergengsi di Asia Tenggara, AGES 2016. Namun di tengah kesibukan mereka, Richard Permana dan kawan-kawan masih sempat meluangkan waktu merespons permintaan saya buat berbagi tips bermain CS:GO khusus bagi para pemula.

Lima jawara CS:GO dari Indonesia itu dengan senang hati memberi jawabannya, dan di sini kita bisa melihat kira-kira apa aspek paling penting dan mendasar bagi tiap-tiap personel NXL:

 

Vega ‘Soifong’ Tanaka

NXL Article 5 4
NXL Soifong.

Menurut Soifong, sangat krusial bagi kita untuk memilih periferal dan menentukan setting software. Harus ‘pasti dan dikuasai’. Vega menekankan agar pemain tidak menggonta-ganti mouse, tentukan satu tipe yang cocok dan nyaman digunakan.

Selanjutnya, Anda disarankan mempelajari setup kartu grafis, aplikasi/software gaming gear, bagaimana cara menonaktifkan fitur mouse acceleration, serta memahami opsi visual di dalam permainan. Jika semuanya sudah dilakukan, cari level sensitivitas mouse yang enak, atau silakan tiru setting gamer profesional lain.

Albert ‘FrostMisty’ Giovanni

NXL Article 5 3
NXL FrostMisty.

“Jangan lewatkan tutorial,” kata Albert singkat. Jika sudah mengerti, Anda bisa masuk ke tahap ‘mapping‘ ketika bemain secara casual supaya mengetahui dari mana biasanya lawan keluar; kemudian mempelajari tempat planting bom serta cara melindunginya, dan di mana lokasi sempurna untuk menjaganya.

Albert menyampaikan pentingnya belajar menembak: teknik spray buat jarak dekat, serta metode burst dan tapping untuk baku tembak jarak jauh.

Baskoro ‘Roseau’ Dwi Putra

NXL Article 5 1
NXL Roseau.

Baskoro menjelaskan bahwa pertama-tama gamer harus mengatur tingkat sensitivity mouse supaya cocok dengan cara kita bermain, dan sebaiknya jangan mengikuti orang lain karena masing-masing individu berbeda (bertolak belakang dari saran Vega, artinya kedua cara dibenarkan). Setelah itu para pemula sebaiknya berlatih recoil dari masing-masing pistol, senapan serbu, SMG, dan senapan penembak runduk.

Pemahaman akan recoil dapat diasah dengan cara melawan bot di aim-botz atau map latihan yang tersedia di Workshop.

“Sesudah itu, baru jajal deathmatch dan casual, lalu kalau sudah jago banget baru deh mulai kompetitif. Goodluck,” tutur Roseau.

Bagas ‘Banteng’ Gunadi

NXL Article 5 5
NXL Banteng.

Anggota terbaru tim NXL ini menganjurkan agar kita bermain di mode Weapon Course di depan halaman CS:GO terlebih dulu – di bawah pilihan Offline With Bots. Dengannya gamer bisa belajar banyak hal, dari mulai melatih kemampuan tapping, burst, melempar granat, cara memberondong musuh, serta menanam dan menjinakkan C4. Cara berlari, jongkok dan berjalan pelan, semuanya ada disana.

Jika sudah mengerti, tinggal mencoba langsung di mode casual atau deathmatch.

Richard ‘frgd[ibtJ]’ Permana

NXL Article 5 2
NXL frgd[ibtJ].
Dengan jam terbang yang tinggi, saran dari kapten tim NXL ini sedikit berbeda dari rekan-rekannya. Richard menyampaikan, “Jadikan YouTube sebagai perpustakaan Anda, subscribe di channel-channel yang berhubungan dengan permainan. Praktekkan ilmu mereka, tampilkan dalam latihan. Lalu apabila efektif, maka lanjutkan ke dalam tim dan pertandingan.”

Kemudian masukkan lainnya juga tidak kalah penting: jangan malas belajar. Kita harus selalu mau cari tahu dan mengeksplorasi hal-hal yang tidak disukai dalam permainan. Jangan lupa untuk mendengarkan kata-kata komentator dan analisis dari para ahli CS:GO. Cara ini sangat membantu Anda mendapatkan pemahaman-pemahaman baru.

Terimakasih pada Richard, Bagas, Baskoro, Albert dan Vega. Semoga sukses di ASEAN Games for eSport 2016.

Catatan: DailySocial ialah media partner tim NXL.

Apa yang Disiapkan NXL Buat Hadapi AGES 2016?

Minggu lalu, Richard Permana menjelaskan krusialnya ASEAN Games for eSport bagi NXL. Perubahan pada formasi akan menjadi tantangan besar bagi tim CS:GO kebanggaan Indonesia itu dalam menghadapi lawan-lawan beratnya. Untuk artikel kali ini, saya bertanya pada semua anggota NXL: hal-hal apa yang paling mereka butuhkan untuk menghadapi AGES 2016?

Jawabannya lebih baik dari yang saya harapkan. Ternyata persiapan NXL buat menyongsong turnamen besar itu tak hanya soal mengasah kemampuan dan mempersiapkan gaming gear favorit saja.

Vega ‘Soifong’ Tanaka

NXL Article 4 6
NXL Soifong.

Pro gamer dengan spesialisasi pada peran support ini sangat religius. Ia bilang, “Butuh penyertaan Tuhan, itu yang pertama dan paling utama.”

Buat turnamen besar nanti, Vega tidak terlalu menuntut. Menurutnya, periferal gaming SteelSeries yang ia gunakan sehari-hari untuk latihan sejak ‘zaman dahulu kala’ sudah bisa menjadi peralatan tempur ampuh. Selanjutnya saat mendekati pertandingan nanti, ia hanya menginginkan segelas kopi atau minuman energi seperti Red Bull supaya tidak mengantuk dan ada tambahan tenaga dalam menyelesaikan match.

Baskoro ‘Roseau’ Dwi Putra

NXL Article 4 3
NXL Roseau.

Baskoro sendiri sepertinya tak begitu terbebani dengan AGES 2016. Gamer support Counter-Strike: Global Offensive ini berkomentar ringan, “Butuh tidur yang cukup pastinya.”

Di sisi gaming gear, Roseau memilih mousepad SteelSeries QcK karena aksesori ini tidak memakan banyak tempat saat bertanding LAN. Umumnya, space di lokasi kompetisi tidak terlalu luas, selain itu QcK juga mudah dibawa-bawa.

Melengkapi perhatian Baskoro terhadap keringkasan, pecinta AK-47 ini memerlukan earphone SteelSeries Flux. Menurutnya, mereka akan bertanding di mall, dan suara pasti akan sangat berisik.

Albert ‘FrostMisty’ Giovanni

NXL Article 4 5
NXL FrostMisty.

“Bawa topi biar santai, lalu biasanya bawa action figure buat panjangan,” kata Albert sembari tertawa.

Sang ‘backstabber’ NXL ini menjelaskan bahwa sudah pasti akan mengusung gaming gear SteelSeries, lalu Albert juga berharap semoga di turnamen nanti penyelenggara menggunakan monitor BenQ, alasannya adalah karena faktor kebiasaan.

Selanjutnya, yang Albert butuhkan ialah lebih banyak latihan, olahraga dan berdoa. Ia juga mengungkapkan pentingnya dukungan keluarga dan fans agar tim NXL semakin semangat.

Bagas ‘Banteng’ Gunadi

NXL Article 4 4
NXL Banteng.

Bagas menyampaikan, “Saya memerlukan penghangat badan agar tidak kedinginan di turnamen LAN; kemudian butuh makan yang cukup, supaya dapat bermain maksimal dan tidak lemas.”

Ia mengharapkan panitia sudah mempersiapkan PC dengan spesifikasi high-end, memastikan tidak ada lag serta penurunan frame rate sewaktu bermain. Seperti kawan-kawannya, Bagas memilih aksesori dan periferal pendukung besutan SteelSeries.

Mungkin Anda sudah tahu, gamer ber-nickname Banteng ini adalah penggemar figurine. Bagas bilang pada saya bahwa ia ingin ada lebih banyak lagi koleksi action figure di meja tempat ia bermain ‘sebagai jimat keberuntungan’.

Richard ‘frgd[ibtJ]’ Permana

NXL Article 4 2
NXL frgd[ibtJ].
Menargetkan podium utama, leader tim NXL ini tentu saja menanggapi AGES 2016 dengan sangat serius. Richard berencana membawa iPod tuanya untuk mendengarkan lagu-lagu rohani. Ia tampaknya tidak terlalu menuntut soal gaming gear. Senada dengan Baskoro, ia cuma perlu cukup tidur dan mempersiapkan baju ‘heat-tech‘ demi menjaga suhu tubuh tetap hangan.

Tak sedikit orang mendeskripsikan Counter-Strike sebagai penjelmaan permainan catur dalam wujud first-person shooter. Analogi ini menarik, karena Richard bilang ia sudah menginstal aplikasi catur di smartphone, berguna untuk ‘pemanasan otak baik saat menyerang atau bertahan’.

Catatan: DailySocial ialah media partner tim NXL.