Nokia 5.1 Plus Diluncurkan dan Sasar Pasar Millenial

Nokia (HMD) selama ini mengandalkan penggunaan sistem operasi pure Android pada perangkatnya. Menurut Nokia, hal tersebut akan membuat para pengguna merasakan performa dari sistem operasi Android tersebut. Oleh karena itu, Nokia sampai saat ini masih memasukkan lini smartphone mereka ke dalam inisiasi Android One.

Salah satu smartphone yang masuk ke dalam inisiasi Android One adalah Nokia 5.1 Plus. Smartphone tersebut pun diluncurkan pada Ke:Kini Ruang Bersama di Cikini Jakarta pada tanggal 30 Januari 2019. Sama seperti semua perangkat Android yang dimiliki oleh Nokia, Nokia 5.1 Plus juga menggunakan pure Android.

Nokia 5.1 Plus - Launch

Nokia 5.1 Plus saat ini menyasar pada kelompok millenials. Hal tersebut dikarenakan kelompok ini lebih mengerti dalam penggunaan smartphone dibandingkan dengan mereka yang lebih tua. Nokia juga melakukan pendekatan dengan komunitas-komunitas milenials sehingga lebih teredukasi untuk menggunakan pure Android.

Pada smartphone yang satu ini, Nokia memilih untuk menggunakan SoC buatan Mediatek dengan P60. Untuk spesifikasi lengkapnya adalah sebagai berikut:

SoC Mediatek Helio P60 MT6771
CPU 4×1.8 GHz Cortex-A73 + 4×1.8 GHz Cortex-A53
GPU Mali G72 MP3
RAM / Internal Storage 3/32 GB
Layar 6.3″ 2340 x 1080 IPS 19:9
Baterai 3060 mAh
Sistem Operasi Android Oreo 8.1

Kamera juga menjadi bagian yang ditonjolkan pada Nokia 5.1 Plus. Kamera utamanya menggunakan 13 MP + 5 MP yang diklaim dapat membuat bokeh dengan sangat baik. Untuk kamera depannya menggunakan resolusi 8 MP.

Nokia 5.1 Plus

HMD selaku pemegang lisensi Nokia juga mengatakan bahwa saat ini sistem operasi Android Pie 9.0 sudah tersedia untuk 5.1 Plus. Oleh karena itu, para pemilik smartphone ini sudah dapat melakukan update OTA. Dengan melakukan pembaruan ke Android Pie, tentu saja feature seperti Adaptive Battery sudah dapat dirasakan oleh para penggunanya.

Nokia menjual smartphone ini dengan harga Rp. 2.599.000. Mereka pun mengatakan bahwa perangkat ini sudah beredar di pasaran sebelum acara peluncuran dilakukan.

Lebih baik dari Snapdragon yang sekelas

Acara peluncuran ini juga menghadirkan seorang nara sumber, yaitu Lucky Sebastian. Lucky menjabarkan bahwa biasanya konsumen akan tidak suka terhadap sebuah perangkat yang menggunakan SoC Mediatek. Oleh karena itu, Lucky pun melakukan perbandingan dengan menggunakan berbagai aplikasi benchmarking.

Nokia 5.1 Plus - Lucky

Untuk SoC yang sekelas, Lucky memilih Snapdragon 636 yang kurang lebih memiliki spesifikasi yang sama. Saat dibandingkan, ternyata Mediatek P60 memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan Snapdragon 636. Keunggulan tersebut ada pada sisi grafis dan multi proses dari CPU.

Hal ini tentu membuat Mediatek P60 yang digunakan pada Nokia 5.1 Plus unggul dibandingkan dengan perangkat Snapdragon 636 yang ada di pasaran saat ini. Dengan menggunakan Android Pie, fasilitas Adaptive Battery terbukti membuat daya hidup perangkat lebih lama lagi.

LG Memperkenalkan G7 One dan G7 Fit dengan Program Android One

Masih ingat seri Nexus dari Google? Perangkat ini mengusung spesifikasi cukup tinggi dengan harga relatif terjangkau dan menjalankan Android stock atau murni dengan update OS ke versi terbaru Android lebih cepat.

Google memang telah memutuskan mematikan seri Nexus dan menggantinya dengan smartphone high-end seri Pixel. Meski begitu, Anda masih bisa merasakan pengalaman menggunakan Android stock lewat program Android One.

Smartphone Android One terbaru datang dari LG, mereka telah mengumumkan versi terjangkau dari flagship LG G7 ThinQ yaitu G7 One dengan program Android One dan juga G7 Fit dengan Android normal. Keduanya akan dipamerkan pada ajang IFA di Berlin yang diselenggarakan pada 31 August – 5 September 2018.

Desain dan Layar

LG-G7-One-01
LG G7 One
LG-G7-Fit-01
LG G7 Fit

Tampak depan, baik G7 One dan G7 Fit memang mewarisi desain G7 ThinQ dengan notch di ujung layar. Body-nya juga dilengkapi sertifikasi IP68 dan MIL-STD-810G.

Dengan layar IPS ukuran 6,1 inci, resolusi 1440×3120 piksel, dalam rasio 19.5:9. Layarnya juga sudah mendukung teknologi Dolby Vision/HDR10, memiliki baterai berkapasitas 3.000 mAh, dan teknologi audio Quad DAC serta speaker DTS: X Surround Sound.

Kemampuan Kamera

LG-G7-One-02
LG G7 One

Untuk pengambilan gambar, G7 One sedikit lebih unggul dibanding G7 Fit. Dengan kamera utama bersensor berukuran 1/3.1 inci, lensa 31mm dengan resolusi 16-megapixel, ukuran pixel 1.0µm. dan aperture f/1.6. Dibantu, teknologi PDAF dan laser AF.

LG-G7-Fit-02
LG G7 Fit

Sementara, G7 Fit memiliki kamera utama 16-megapixel dengan lensa 28mm, aperture f/2.2, serta teknologi PDAF dan laser AF. Untuk kamera depan, keduanya mengandalkan kamera 8-megapixel dengan lensa 26mm, dan aperture f/1.9.

Hardware dan Software

LG-G7-Fit
LG G7 Fit

LG G7 One menjalankan program Android One dengan sistem operasi Android 8.1 Oreo versi stock yang minim bloatware. Kalau diamati, penggunaan Android stock memang semakin diminati konsumen ya dibanding dengan UI yang diberikan oleh produsen smartphone itu sendiri.

Karena menjalankan program Android One, G7 One juga dipastikan akan mendapatkan update ke Android 9.0 Pie lebih cepat ya dibanding saudaranya.

Untuk dapur pacunya, G7 One ditenagai chipset Snapdragon 835. Sementara, G7 Fit menggunakan chipset versi lebih lama yakni Snapdragon 821. Keduanya, dibekali RAM 4GB dan memori internal 32GB yang bisa ditambah hingga 512GB via microSD.

LG G7 One nantinya akan tersedia dalam pilihan warna moroccan blue dan aurora black. Sedangkan, LG G7 Fit tersedia dalam warna aurora black dan platinum grey. Harga dan ketersediaannya akan diumumkan LG di ajang IFA 2018.

Sumber: GSMArena

Inilah Tanggal Peluncuran Smartphone Hologram RED Hydrogen One

Saat ini, Huawei P20 Pro merupakan smartphone dengan kemampuan fotografi terbaik versi DxOMark dengan skor rata-rata 109 poin – foto 114 poin dan video 98 poin.

Saya juga sangat menantikan kejutan dari Samsung Galaxy Note 9 yang akan diluncurkan besok yakni tanggal 9 Agustus, peningkatan kamera seperti apa ya yang akan diusung. Sebagai informasi, Samsung Galaxy S9 Plus meraih skor rata-rata 99 poin di DxOMark – foto 104 poin dan video 91 poin.

inilah-tanggal-peluncuran-smartphone-hologram-red-hydrogen-one

Tapi buat Anda yang sering merekam video dengan smartphone, tentunya sangat penasaran dengan RED Hydrogen One. Smartphone yang sedang dikembangkan oleh Red Digital, perusahaan pembuat kamera digital cinematography yang menjadi andalan studio-studio Hollywood.

Pengembangan RED Hydrogen One memang telah memakan waktu yang sangat lama ya, tadinya dijadwalkan diumumkan pada bulan Agustus. Lalu, kapan dirilis?

Pendiri RED – Jim Jannard, menegaskan bahwa RED Hydrogen One akan dirilis dan bisa dipesan secara pre-order pada tanggal 9 Oktober 2018 untuk varian aluminum black. Sedangkan, varian titanium baru akan tersedia tahun depan.

Sementara, RED Hydrogen One yang dipesan secara kontrak dengan AT&T, Verizon, dan Telcel di Meksiko harus menunggu hingga tanggal 2 November 2018 dengan harga US$1.295 atau sekitar Rp18,6 jutaan.

inilah-tanggal-peluncuran-smartphone-hologram-red-hydrogen-one

Bagi yang benar-benar tak sabar menunggu, RED Digital menyediakan edisi “extremely limited” melalui program Houdini yang diperuntukkan untuk para developer. Unit yang disediakan sangat terbatas, bisa didapatkan antara tanggal 31 Agustus dan 11 September.

Karena bukan merupakan versi final dan masih menjalankan pre-release firmware/software, kemungkinan masih ditemui bug dan masalah lain. Salah satu ketentuan mengikuti program Houdini adalah tidak dibolehkan membuat posting, mengungkap bug atau masalah secara online di RED Hydrogen One.

Red Hydrogen One sendiri kemungkinan akan mengusung layar hologram berukuran 5,7 inci dan dilengkapi empat buah kamera yang mampu menangkap gambar dalam format 4-View. Serta, dukungan teknologi augmented reality, virtual reality, dan mixed reality.

Sumber: PhoneArena 

Headset MR Magic Leap One Akan Mulai Didistribusikan Pertengahan Tahun ini

Kerja keras yang dilakukan Magic Leap sejak 2010 akhirnya dipamerkan di akhir tahun lalu. Melalui One, perusahaan asal Florida itu mencoba mengombinasikan teknologi augmented reality dengan computer vision, melalui pemanfaatan medan cahaya digital sebagai metode untuk ‘menempat-kan’ gambar komputer tiga dimensi di objek-objek dunia sesungguhnya.

Dan di acara presentasi live stream kemarin, Magic Leap mengabarkan agenda buat mulai mengapalkan perangkat Magic Leap One di tahun ini. Dalam menyuguhkannya, Magic Leap mengikuti langkah perusahaan-perusahaan pencipta HMD populer seperti Oculus VR dan HTC untuk melepas versi pengembangannya terlebih dulu sebelum memasarkan produk secara lebih luas.

Buat sekarang, Magic Leap masih belum mengabarkan kapan tepatnya One versi ‘Creator Edition’ dilepas. Produsen hanya bilang akan mendistribusikannya di ‘musim panas 2018’ yang artinya bisa jadi dilakukan di bulan ini. Magic Leap juga masih malu-malu untuk menyingkap spesifikasi HMD. Yang jelas, penampilan One dengan dua lensa bundarnya mirip seperti kacamata di kisah sci-fi cyberpunk.

Dalam live stream, perusahaan akhirnya mengungkap sejumlah hardware yang digunakan untuk meracik One. HMD mixed reality itu mengusung Nvidia Tegra X2 – versi lebih canggih dari prosesor yang mengotaki Nintendo Switch. Dan melalui demonstrasi tech ‘Dodge’, Magic Leap memperlihatkan bagaimana One mampu membaca posisi tangan dan mengenal gesture – misalnya melakukan gerakan mencubit atau menaruh/memindahkan suatu objek digital.

Premis tersebut cukup menarik, namun hingga kini Magic Leap One masih belum didemonstrasikan secara langsung, jadi sulit mengestimasi kapabiltas hardware serta bagian optiknya dalam pemakaian di dunia nyata.

Selain presentasi, Magic Leap juga mengumumkan bahwa mereka menunjuk perusahaan telekomunikasi Amerika AT&T sebagai mitra strategisnya. Dengan kerja sama tersebut, AT&T memperoleh kesempatan buat memasarkan Magic Leap One secara eksklusif serta mempersilakan calon konsumen untuk mencoba headset mixed reality tersebut di gerainya – di kota Atlanta, Boston, Los Angeles dan San Francisco.

Di rilis pers AT&T, CEO Magic Leap Rony Abovitz menyampaikan bahwa alasan yang mendorong mereka melakukan kolaborasi bersama AT&T ialah demi memperluas jaringan berkecepatan tinggi, pemanfaatan edge computing, dan memperdalam integrasi dengan konten-konten kreatif. AT&T dapat membantu dari segi jangkauan jaringan, lalu Magic Leap berperan menjadi penyedia platformspatial computing‘.

Walaupun harga produk juga belum dikonfirmasi, dalam konferensi Recode Code Media bulan Februari silam, produsen sempat bilang mereka akan membanderol Magic Leap One dengan harga setara tablet atau smartphone kelas high-end.

Via The Verge.

Setelah Dikembangkan Selama Bertahun-Tahun, Headset AR Magic Leap One Resmi Disingkap

Proyek pengembangan perangkat augmented reality sudah dimulai oleh Magic Leap bertahun-tahun silam. Setelah didirikan di 2010, startup ini akhirnya merilis hasil rekaman device-nya di 2015, sukses meyakinkan Google dan Alibaba untuk jadi investor, serta sempat bermitra dengan Lucasfilm. Dan di penghujung 2017, Magic Leap akhirnya resmi memperkenalkan Magic Leap One.

Magic Leap One ialah headset augmented reality dengan visi untuk menyulam dunia nyata dan alam virtual. Ketika wearable sejenis biasanya belum ditunjang resolusi tinggi serta masih belum sempurna dalam mengintegrasikan kedua tipe objek, One diklaim mampu menciptakan objek digital senyata mungkin. Cara kerjanya sendiri mirip Microsoft HoloLens, namun desain dan teknologi di belakangnya cukup berbeda.

Magic Leap One 1

Ketika HoloLens terlihat seperti visor sci-fi tahun 80-an, headset ‘Lightwear’ Magic Leap One mempunyai penampilan ala kacamata cyberpunk, dengan dua lensa bundar serta rangakaian kamera sebagai bagian dari teknologi pemetaan lingkungan dan pelacakan. HMD tersambung ke unit komputer Lightpack mungil yang menyimpan otak dari perangkat ini, serta controller motion ber-touchpad.

Magic Leap One 2

Fitur bernama Digital Lightfield merupakan jantung dari Magic Leap One. Ia adalah teknologi yang bertanggung jawab mencampur cahaya natural ke objek digital sehingga seolah-olah mereka merupakan bagian dari alam yang sama. Dengan memastikan otak kita memproses objek virtual layaknya benda sungguhan, One jadi lebih nyaman digunakan di waktu lama. Sistem pemetaan di One juga sangat canggih, sanggup menciptakan replika lingkungan serta mampu mendeteksi lokasi dinding pembatas secara tepat.

Magic Leap One 3

Cara kerjanya seperti ini: bayangkan Anda menaruh televisi virtual di ruang keluarga, lalu pergi ke kamar tamu. Saat Anda kembali ke ruang itu, TV tersebut tetap ada di sana – posisinya tidak berubah ataupun bergeser. Kabarnya, chip yang ada di dalam Lightpack sangat bertenaga, setara laptop high-end. Prosesor tersebut siap menunjang pembuatan model 3D hingga menangani permainan shooter.

Magic Leap juga tak lupa membekali One dengan sistem audio mutakhir yang sanggup mensimulasikan suara di dunia nyata, termasuk aspek arah dan jarak dari sumber bunyi.

Magic Leap One yang produsen perkenalkan merupakan versi development buat para kreator. Untuk mendukungnya, Magic Leap juga akan menyediakan platform ‘Creator Portal’ tahun depan – berisi SDK, dokumentasi dan panduan. Untuk sekarang, produsen masih belum menginformasikan kapan tepatnya One akan tersedia dan berapa harganya.

Via The Verge. Sumber: Magic Leap.

Liva X2 Pimpin Pendaratan Produk Mini PC Baru ECS di Indonesia

Indonesia adalah pasar menantang bagi produsen IT. Di satu sisi, tingginya jumlah penduduk menyimpan potensi besar, tapi di sisi lain, muncul pertanyaan soal apakah produk yang ditawarkan benar-benar diinginkan konsumen. Namun bagi ECS, Indonesia ialah tempat spesial. Buktinya, di tahun 2015 ini mereka telah melangsungkan dua kali event peluncuran.

Produsen dari Taipei itu menjelaskan, peracikan mini PC baru mereka didorong semangat untuk mengubah pandangan orang terhadap komputer personal. Dan pada tanggal 25 November 2015, Elitegroup Computer Systems resmi membawa tiga komputer baru di keluarga Liva, dipimpin oleh model X2. Liva tergolong istimewa. Umumnya, device diperkenankan ‘masuk’ dalam golongan mini PC jika memiliki volume kurang dari lima liter. Sedangkan volume Liva hanya berkisar antara 0,4 sampai 1 liter.

Liva X2 13

Dua mini PC lain yang menemani X2 adalah Core dan One. X2 merupakan penerus langsung dari model Liva X, diperkenalkan pada bulan April silam. Variasi penampilan tak cuma diambil sebagai ‘bumbu desain’. Pada dasarnya, ketiga device disiapkan buat kategori konsumen berbeda. Bahkan dari penerangan marketing manager May Chuang, ECS seakan-akan membangi produk berdasarkan jenis kelamin target konsumen.

Liva X2 02

Apa maksudnya? Anda akan paham begitu melihat wujud Liva X2. ECS telah membuang jauh-jauh kesan konservatif sang pendahulu. Sekilas, X2 lebih mirip kotak sabun antik ketimbang mini PC, dengan dimensi 156x83x51mm. Unit demo di acara itu didominasi warna putih, ditambah frame perak membingkai sisi samping teratas, lalu logo Liva ditempatkan dalam cekungan oval. Kesan feminin sangat kental di sana (di Taiwan, ECS sempat menawarkan paket bundel X2 bersama body lotion).

Liva X2 03

Liva X2 07

ECS terlihat sangat mengutamakan desain walaupun sebetulnya, X2 ialah model entry-level. Kabar baiknya, ia dijamin tidak akan kalah saing dengan mini PC kompetitor. Produsen membenamkan system-on-chip Intel Brasswell, dipadu RAM 2/4GB dan penyimpanan eMMC 32/64GB – bisa diekspansi via kartu microSD. X2 sengaja diramu untuk mendukung bermacam-macam fungsi, dari mulai olah data di rumah, sekolah dan kantor; sampai pusat hiburan multimedia di ruang keluarga.

Liva X2 05

X2 memang distingtif, namun buat saya, Liva Core-lah yang memiliki rancangan terbaik – mengusung unsur industrial dan bumbu futuristis. Saat aktif, LED di logo Liva akan menyala, dan Anda bisa langsung melihat struktur heatsink via lapisan transparan di atas. Material logam kelabu membalut sisi samping Core, sangat serasi ketika dikombinasikan dengan warna hitam. Dimensinya lebih kecil lagi dari X2, yaitu 136x84x38mm.

Liva X2 04

Liva X2 06

Nama Core sendiri diambil dari pemanfaatan SoC Intel Core M (SY10C). Susunan hardware Liva Core lebih canggih dari X2, meliputi RAM 4GB, penyimpanan SSD M.2 120GB, dan konektivitas lebih luas: Gigabit Ethernet, empat USB 3.0, dua HDMI, dan tentu saja ada Wi-Fi (802.11ac) dan Bluetooth 4.0. Core (dan juga X2) mengusung struktur tanpa fan, membuat keduanya bekerja dengan hening, dan dilengkapi oleh port USB fast charging (5V/2,2A) – sembari dipakai, mereka dapat digunakan mengisi ulang baterai smartphone.

Liva X2 11

Liva One menduduki posisi teratas di keluarga mini PC Elitegroup. Tapi sayangnya ECS tampak mengorbankan aspek rancangan. Wujudnya kalah menarik dibanding X2 dan Core, berbentuk balok pipih berukuran 173x176x33mm. Namun kekurangan pada desain dibayarkan lewat keleluasaan konektivitas. ECS membekalinya dengan HDMI, D-sub, DisplayPort, LAN, 4 buah port USB 3.0 dan satu port USB Type-C.

Liva X2 10

Ketika model X2 masih menggunakan SoC, One selangkah mendekati PC kelas desktop. Motherboard mini-ITX berperan menjadi dasarnya, dan sistem turut ditenagai chip Intel Core (menopang hingga i7), RAM sampai 16GB, penyimpanan berbasis hard drive 2,5-inci dan slot ekspansi SSD maksimal 1TB. Komposisi hardware dengan konektivitas itu memperluas fleksibilitas pemakaian: sebagai PC biasa, medium streaming konten digital, atau embedded system.

Liva X2 09

Khususnya buat X2 dan Core, Elitegroup sudah mendapatkan ide strategi dalam memasarkannya di sini. Rencananya, ECS akan mengadakan kampanye ke institusi-institusi pendidikan lokal di tahun depan, mencoba berbagi wawasan mengenai apa saja keuntungan yang diberikan oleh produk mini PC mereka.

Liva X2 dijajakan antara Rp 3 juta hingga Rp 3,6 juta, tergantung dari jumlah memori dan kehadiran OS Windows (7/8.1/10). Harga Liva Core cukup tinggi, mencapai Rp 8 juta, dan ECS masih enggan memberi tahu harga Liva One.

[Review] OnePlus One

Mantan VP Oppo Pete Lau dan Carl Pei mengambil langkah yang jitu ketika mereka memulai OnePlus. Terlepas dari tanda tanya besar mengenai apakah ia merupakan bagian dari Oppo, device perdana bernama OnePlus One sangat sukses dilihat dari respons media serta penjualan. Target 50.000 di awal berakhir membeludak, melampaui satu juta unit di akhir tahun 2014.
Continue reading [Review] OnePlus One

OnePlus One Sekarang Bisa Dibeli Tanpa Undangan

Sejak pertama kali menawarkan varian OnePlus One ke publik, sang vendor menggunakan sistem undangan sebagai solusi agar mereka tidak kewalahan soal persediaan, mengingat OnePlus merupakan vendor baru.

Continue reading OnePlus One Sekarang Bisa Dibeli Tanpa Undangan

OnePlus One Resmi Sambangi India Dengan Banderol $335

Smartphone OnePlus One, akhirnya resmi mendarat di India dengan banderol Rs. 21,999 atau sekitar $335 per unitnya. Membawa sederet spesifikasi yang mumpuni, OnePlus menggandeng Amazon India untuk memasarkan jagoannya tersebut.

Continue reading OnePlus One Resmi Sambangi India Dengan Banderol $335

Terbentur Isu Keamanan OpenSSL, Peluncuran OnePlus One Kembali Diundur

Rasa kecewa tampaknya harus kembali ditelan oleh calon pembeli smartphone OnePlus One. Setelah beberapa waktu yang lalu gagal membawa pulang perangkat karena batal diluncurkan, kini calon pembeli harus kembali dikecewakan dengan kepastian mundurnya peluncuran smartphone berbasis Cyanogen Mod 11S tersebut.

Continue reading Terbentur Isu Keamanan OpenSSL, Peluncuran OnePlus One Kembali Diundur