OPPO Reno4 dan OPPO Watch Resmi Diluncurkan di Indonesia

Setelah menjalani teaser demi teaser, OPPO Reno4 akhirnya resmi diluncurkan bersamaan dengan OPPO Watch. Spesifikasi kedua perangkat ini sudah saya bahas secara cukup lengkap, dan di artikel ini saya akan berfokus di harga dan ketersediaan, beserta fitur-fitur unggulannya.

Langsung saja, OPPO Reno4 bakal dipasarkan secara luas mulai 15 Agustus, akan tetapi program pre-order-nya telah dibuka sejak 6 Agustus dan akan berakhir pada tanggal 14 Agustus 2020. Harganya dipatok Rp 4.999.000, dan tentu saja konsumen yang melakukan pre-order bakal mendapatkan sejumlah bonus seperti headset Bluetooth OASE LP02, smart bracelet, smartphone stand dengan nilai total 1 juta rupiah, ditambah lagi bonus kuota Telkomsel TAU hingga sebesar 30 GB.

Konsumen yang tertarik bisa melakukan pemesanan melalui Lazada maupun secara offline melalui beberapa cabang OPPO Store. Semalam, OPPO sebenarnya juga sempat menggelar flash sale Reno4 di Lazada, dan 100 unitnya habis terjual dalam waktu 3 menit. Maklum, karena selain bonus-bonus di atas, flash sale-nya turut menyertakan sebuah speaker Bluetooth.

Untuk OPPO Watch, OPPO juga telah menerima pre-order melalui Lazada maupun jaringan toko fisiknya mulai 6 – 14 Agustus. OPPO membanderol varian 46 mm-nya seharga Rp 4.499.000, sedangkan varian 41 mm-nya seharga Rp 3.499.000. Selama masa pre-order, konsumen yang memesan berhak mendapatkan cashback sebesar 200 ribu rupiah beserta sebuah strap edisi terbatas senilai 699 ribu rupiah.

Fitur-fitur unggulan OPPO Reno4 dan OPPO Watch

Kalau dipikir-pikir, banderol Rp 5 juta untuk Reno4 tadi bisa dibilang cukup bersaing, apalagi mengingat Reno3 sebelumnya dijual sedikit lebih mahal. Sekadar mengingatkan, Reno4 sendiri hadir membawa sederet penyempurnaan dibanding pendahulunya. Dari segi desain saja, Reno4 sudah jauh lebih menarik berkat bodi yang lebih tipis dan ringan, sekaligus dua pilihan warna yang memiliki keunikannya masing-masing.

Empat kamera belakangnya juga lebih kapabel berkat sederet fitur pendukung macam AI Color Portrait Mode, Monochrome Video, Night Flare Portrait, 960 fps Smart Slow Motion, dan Ultra Steady Video 3.0 yang sekarang bisa diaktifkan juga untuk kamera selfie-nya.

Unik buat Reno4 adalah AON Smart Sensor, sensor tambahan di samping kamera depannya yang menawarkan empat fitur menarik: Smart Spying Prevention, Smart AirControl, Smart Rotation, dan Smart Always-on Display. Seefektif apa fitur-fitur ini tentu masih harus menunggu ulasan lengkapnya.

Perihal performa, Reno4 didukung oleh chipset Qualcomm Snapdragon 720G, RAM 8 GB, dan penyimpanan internal 128 GB (plus slot microSD). Baterainya tercatat memiliki kapasitas 4.015 mAh, dan sudah mendukung 30W VOOC Flash Charge 4.0 sehingga dapat terisi penuh dalam waktu 57 menit saja.

Melengkapi semua itu adalah versi terbaru ColorOS 7.2 yang membawa sejumlah pembaruan. Mulai dari yang tidak kelihatan secara kasat mata seperti AI App Preloading dan Anti-Fragmentation Engine, sampai yang sepele namun sangat berguna seperti Quick Return Bubble, Icon Pull Down Gesture, dan fitur-fitur eksperimental lain yang terdapat dalam OPPO Lab.

Beralih ke OPPO Watch, beberapa fitur andalannya, seperti yang sudah dibocorkan sebelumnya, mencakup AI Outfit-Matching yang akan meracikkan watch face sesuai dengan gaya busana penggunanya, dukungan VOOC flash charging yang bisa mengisi penuh baterai dalam waktu 75 menit, sampai kemampuan tracking yang komplet, apalagi mengingat perangkat dengan sistem operasi Wear OS ini tentu sudah mengusung integrasi platform Google Fit.

Desain premium tentu juga menjadi salah satu nilai jual utama OPPO Watch, dan itu langsung terpancarkan lewat layarnya yang nyaris tanpa bezel. Layarnya sendiri merupakan panel AMOLED beresolusi tinggi yang sudah dilapisi kaca Gorilla Glass 3 demi memberikan proteksi ekstra.

Jelang Peluncuran Resminya, Spesifikasi Lengkap OPPO Reno4 dan OPPO Watch Disingkap

OPPO Reno4 akan diluncurkan secara resmi pada tanggal 6 Agustus nanti. Desainnya sudah sempat kita bahas secara cukup mendalam, demikian pula kemampuan fotografi dan videografinya, tidak ketinggalan juga sejumlah keunggulannya dari segi hardware dan software.

Lewat artikel ini, saya bermaksud untuk merangkum semuanya, serta menambahkan beberapa info yang mungkin terlewatkan sebelumnya. Namun sebelum timbul kesalahpahaman, OPPO hingga kini belum memberikan informasi soal harga jualnya di Indonesia. Jadi kalau untuk harganya, kita masih harus sabar menunggu beberapa hari lagi.

OPPO sendiri bilang bahwa target pasar Reno4 adalah kalangan muda-mudi (20 – 30 tahun) dengan upper middle income, jadi mungkin untuk sekarang kita bisa mengira-ngira sendiri banderolnya seberapa.

Dari segi desain, kita sudah tahu bahwa Reno4 boleh dibilang bakal menjadi Reno yang paling trendi. Ia paling tipis (7,7 mm) dan paling ringan (165 gram) dari semua seri Reno selama ini, dan dua pilihan warna yang tersedia mempunyai daya tariknya sendiri-sendiri; Galactic Blue dengan tekstur matte yang tetap kelihatan mengkilap, Space Black dengan monogram ala brandbrand fashion.

Namun seperti yang sudah menjadi ciri khas seri Reno sejak generasi pertamanya, fitur fotografi dan videografi-lah yang selalu menjadi suguhan utama. Reno 10x Zoom mengandalkan, well, 10x hybrid zoom. Lalu Reno2 hadir memperkenalkan fitur Ultra Steady Video, disusul oleh Reno3 dengan 108MP Ultra Clear Image.

Untuk Reno4, beberapa fitur pendahulunya seperti Ultra Dark Mode dan Ultra Clear Image itu tadi tentu tetap tersedia, sedangkan yang lain seperti Ultra Steady Video malah semakin disempurnakan (yang kini kompatibel dengan kamera depan sekaligus). Fitur-fitur barunya sendiri meliputi AI Color Portrait, Monochrome Video, 960 fps Smart Slow-Motion, dan Night Flare Portrait, yang semuanya sempat saya bahas berdasarkan pengalaman para kreator konten.

Spesifikasi kameranya sendiri adalah sebagai berikut: kamera utama 48 megapixel f/1.7, kamera ultra-wide 8 megapixel f/2.2, kamera macro 2 megapixel, dan kamera monokrom 2 megapixel yang lensanya kecil sendiri di ujung kanan atas. Beralih ke depan, kita akan melihat layar AMOLED 6,4 inci beresolusi FHD+ (1080p), dan lubang kamera berbentuk kapsulnya itu dihuni oleh kamera selfie 32 megapixel dan kamera ekstra yang bertindak sebagai sensor khusus bernama AON Smart Sensor.

Komponen ini menawarkan empat fitur yang berbeda: Smart Spying Prevention, Smart Air Control, Smart Rotation, dan Smart Always On. Beberapa fungsinya sudah sempat dijelaskan oleh rekan saya Lukman, namun satu yang paling mencuri perhatian saya adalah Smart Rotation.

Fitur ini pada dasarnya memungkinkan perangkat untuk menyesuaikan sendiri orientasi layar dengan wajah. Jadi meski perangkat sedang kita pakai selagi tidur miring, orientasi layar akan tetap dikunci supaya tidak berubah menjadi landscape. Barulah saat ponsel kita miringkan selagi berdiri, orientasi layarnya berubah jadi landscape seperti yang sudah seharusnya.

Fitur-fitur pintar semacam ini tentu tak akan lengkap tanpa sederet penyempurnaan yang ditawarkan ColorOS 7.2. Salah satu fitur ColorOS 7.2 yang paling menarik kalau menurut saya adalah Quick Return Bubble, yang sejatinya dirancang untuk mereka yang gemar bermain game – sekali lagi tentu ini disesuaikan dengan target market Reno4.

Berkat Quick Return Bubble, proses menunggu (matchmaking) di game seperti PUBG, Mobile Legends, maupun Arena of Valor bisa dibuat jadi lebih tidak membosankan. Pasalnya, selama menunggu, tampilan game dapat kita perkecil hingga membentuk semacam bulatan kecil di samping layar, lalu kita bisa memanfaatkan waktu menunggu tersebut untuk membalas pesan maupun membuka aplikasi-aplikasi lainnya. Saat match sudah siap, tentu saja pengguna bakal menerima notifikasi.

Fitur lain, seperti AI App Preloading misalnya, dirancang untuk semakin memuluskan pengalaman penggunaan. Namun selain via software, tentu saja peningkatan performa itu juga datang dari sisi hardware. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, Reno4 datang membawa chipset Qualcomm Snapdragon 720G yang punya performa CPU sekaligus GPU lebih baik bahkan dari milik Reno3 Pro sekalipun. Melengkapi chipset baru tersebut adalah RAM LPDDR4x berkapasitas 8 GB dan storage internal 128 GB (plus slot microSD).

Yang bertambah gegas pun bukan cuma kinerjanya, tapi juga proses pengisian dayanya. Reno4 datang membawa dukungan VOOC Flash Charge 4.0 dengan output maksimum 30W, dan pada prakteknya ia cuma memerlukan waktu 20 menit untuk mengisi 50% baterainya yang berkapasitas total 4.015 mAh, atau 57 menit hingga benar-benar penuh. Sebagai perbandingan, Reno3 dengan VOOC 3.0 (20W) memerlukan 1 jam lebih sedikit untuk charging sampai penuh.

Sekali lagi, info selengkapnya mengenai Reno4 baru bisa kita pelajari lebih lanjut pada tanggal 6 Agustus mendatang. Selain Reno4, OPPO Indonesia juga akan memanfaatkan kesempatan tersebut untuk meluncurkan smartwatch perdananya, OPPO Watch.

Spesifikasi OPPO Watch

Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, OPPO Watch akan hadir dalam dua varian ukuran: 41 mm dan 46 mm. Varian 41 mm-nya ini mengemas layar 1,6 inci beresolusi 320 x 360 pixel, sedangkan varian 46 mm-nya dengan layar 1,91 inci beresolusi 402 x 476 pixel. Panel yang digunakan pada keduanya sama-sama AMOLED, dan OPPO juga telah melapisi keduanya dengan kaca Gorilla Glass 3.

Layar dengan bezel yang amat tipis ini kelihatan premium, dan kesan itu semakin disempurnakan oleh sasis perangkat yang terbuat dari aluminium. Khusus varian 41 mm, ada dua pilihan warna yang tersedia, yaitu hitam dan rose gold, sedangkan varian 46 mm hanya tersedia dalam balutan warna hitam saja. Masih seputar fisiknya, satu perbedaan kecil lainnya adalah perihal ketahanan air; varian 41 mm tahan hingga kedalaman 30 meter, sedangkan varian 46 mm hingga 50 meter.

Seperti halnya Reno4, OPPO Watch yang dirilis di Indonesia mempunyai spesifikasi yang agak berbeda jika dibandingkan dengan yang dipasarkan di Tiongkok. Yang paling utama adalah chipset yang digunakan, yakni Qualcomm Snapdragon Wear 3100, dibantu oleh Ambiq Apollo3 yang bertindak sebagai co-processor untuk menjalankan tugas-tugas ringan saat perangkat berada dalam mode Power Saver, serta RAM 1 GB dan storage 8 GB.

Perbedaan besar selanjutnya tentu adalah sistem operasi yang dijalankan. OPPO Watch versi Indonesia sepenuhnya menjalankan Wear OS demi memaksimalkan kompatibilitasnya, dan itu berarti ia juga mendukung tracking lebih dari 90 macam aktivitas fisik via Google Fit.

Tanpa perlu terkejut, OPPO Watch juga hadir dengan dukungan VOOC flash charging versinya sendiri, yang diklaim hanya membutuhkan waktu 75 menit saja untuk mengisi baterai perangkat hingga penuh. Kalau sedang buru-buru, charging selama 15 menit diyakini sudah bisa memberikan daya yang cukup untuk penggunaan selama sekitar 18 jam.

Lalu berapa harganya? Lagi-lagi kita harus menunggu sampai peluncuran resminya tidak lama lagi.

Kemampuan Fotografi dan Videografi OPPO Reno4 di Mata Kreator Konten

Sejak generasi pertamanya, seri OPPO Reno selalu mengedepankan fitur fotografi dan videografi. Prinsip yang sama terus OPPO pertahankan sampai Reno4. Meski spesifikasi lengkap versi yang akan dijual di Indonesia belum diumumkan, OPPO tidak segan memamerkan beberapa keunggulannya perihal foto dan video.

Seperti yang kita tahu, spesifikasi dan angka-angka tidak akan bisa menggambarkan secara penuh kapabilitas fotografi dan videografi suatu perangkat. Fitur-fitur pendukung berbasis artificial intelligence juga tidak kalah penting di era computational photography seperti sekarang, dan tentu saja yang paling krusial adalah hasil akhirnya.

Pada Reno4, salah satu fitur kamera unggulannya adalah AI Color Portrait Mode. Kalau pada Portrait Mode biasa subjek foto akan diisolasi dan latar belakangnya dibuat blur, di sini warna background juga akan dibuat monokrom, sehingga subjek bisa kelihatan lebih menonjol lagi pada hasil akhir fotonya.

Yang amat istimewa adalah bagaimana fitur ini juga dapat kita terapkan selama pengambilan video. Hasil akhirnya bisa Anda nilai sendiri dari video Daniel Schiffer di bawah ini, yang di YouTube cukup dikenal akan koleksi video B-roll sinematiknya.

Seperti yang Daniel jelaskan, memisahkan warna subjek dan background seperti ini sebenarnya bisa saja dilakukan dalam tahap penyuntingan video, akan tetapi prosesnya tidak mudah dan memakan waktu. Reno4 dan AI Color Portrait Mode di sisi lain menawarkan proses yang instan, dan itu sejalan dengan konsep praktis yang ditawarkan kamera smartphone.

Daniel tidak lupa menyinggung soal kemampuan Reno4 merekam video slow motion 960 fps. Awalnya dia ragu hasilnya bisa bagus, apalagi mengingat resolusinya terbatas di 720p saja kalau ingin mengaktifkan mode ini. Namun ternyata, hasilnya tetap sangat usable untuk menyisipkan momen-momen dramatis. Bahkan di saat matahari mulai terbenam pun, hasilnya tetap terlihat cukup jernih dan tidak langsung banjir noise.

Fitur Ultra Steady Video 3.0 juga terbukti efektif meredam guncangan selama video direkam. Dalam beberapa kesempatan, Daniel bahkan sempat merekam sembari berjalan mundur, akan tetapi videonya tetap terlihat mulus meski ia sama sekali tidak menggunakan gimbal.

Masih seputar video, Reno4 juga hadir membawa fitur Monochrome Video. Jadi ketimbang memisahkan warna subjek dan background, fungsi fitur ini adalah untuk menyoroti warna-warna tertentu saja. Jadi misalnya pengguna ingin menonjolkan warna merah, maka semua warna lain yang ada di dalam frame akan dijadikan hitam-putih. Selain di video Daniel Schiffer tadi, demonstrasinya juga bisa kita lihat pada video Mango Street di bawah.

Mango Street sendiri lumayan naik popularitasnya salah satunya karena mereka membuat sejumlah tips fotografi selama masa WFH. Maka dari itu, mereka tidak lupa mendemonstrasikan salah satu fitur fotografi paling mutakhir milik Reno4, yakni Night Flare Portrait.

Anggap saja fitur ini sebagai Portrait Mode khusus malam hari, sebab seperti yang bisa kita lihat pada video di atas, foto-foto yang diambil ketika matahari mulai terbenam kelihatan menawan berkat efek bokeh yang sangat memuaskan, terutama pada bagian-bagian kelap-kelip lampunya.

Kalau dulu smartphone kesulitan mengambil foto yang terang dan jernih di malam hari, sekarang Reno4 malah bisa menghasilkan foto portrait yang tajam dan memukau meski kondisi pencahayaan di sekitar subjek sudah masuk kategori minimal. Semua ini sudah terdengar mengesankan, padahal kita belum tahu persis spesifikasi dan fitur lengkap Reno4 seperti apa.

Disclosure: Artikel ini adalah advertorial yang didukung oleh OPPO.

Selain Unggul di Fotografi, OPPO Reno4 Juga Bakal Jago Buat Rekam Video

Tak lama lagi, OPPO akan meluncurkan Reno4 ke Indonesia. Setelah beberapa hari lalu OPPO menampakkan wujud Reno4, di mana ketebalannya lebih tipis dan lebih ringan dari Reno3, serta dibalut dalam warna stylish Galactic Blue dan Space Black.

Kali ini, Aryo Meidianto A., PR Manager OPPO Indonesia bersama fotografer kenamaan Rio Motret yang juga merupakan Brand Ambassador OPPO Indonesia. Mereka berdua membeberkan sejumlah fitur kamera utama yang baru milik Reno4.

selain-unggul-di-fotografi-oppo-reno4-juga-bakal-jago-buat-rekam-video-2

Pertama ialah AI Color Portrait Mode, sesuai namanya fitur ini dirancang untuk foto portrait yaitu foto yang menggunakan wajah seseorang sebagai objek fotonya. Hasilnya memang tampak lebih estetis, subjek akan terisolasi atau lebih menonjol dengan background hitam putih, sementara karakter manusia dalam foto tetap berwarna.

Untuk mendapatkan hasil yang optimal, Rio Motret memberi tips menggunakan AI Color Portrait Mode di Reno4. Sang model sebaiknya menggunakan baju dengan warna yang colorful sehingga menampilkan warna yang sangat jelas dan kontras.

Lalu, fitur ini bisa bekerja pada jarak tertentu. Jadi, kita bisa membantu sistem kamera menemukan subjek dengan mendekatkan kamera dan setelah terdeteksi kita bisa mundur. Selain untuk fungsi foto, yang menarik adalah AI Color Portrait juga tersedia untuk perekaman video, serta tersedia pada kamera depan maupun belakang.

Selanjutnya ialah Monochrome Video, fitur ini hanya bisa digunakan untuk video menggunakan kamera belakang. Di mana hasil videonya akan menjadi hitam putih dan hanya warna RGB saja yang dipertahankan yaitu merah, hijau, dan biru dari dari objek di dalam video.

Berikutnya, Reno4 juga membawa fitur Night Flare Portrait yang memungkinkan kita memperoleh foto portrait di malam hari atau kondisi minim pencahayaan. Agar efeknya bisa optimal, pastikan background-nya sarat dengan kelap-kelip lampu misalnya di perkotaan dan hasilnya subjek foto akan tetap lebih cerah dengan bokeh dari cahaya lampu malam yang cantik.

Dengan Reno4 dan fitur 960fps Smart Slow Motion, kita juga bisa merekam video slow motion hingga 960 fps, tapi hanya berlaku di resolusi 720p dan bila di resolusi 1080p kita mendapatkan 480fps. Sangat seru untuk merekam aksi dan hasilnya memang sangat dramatis, tapi pastikan kondisi pencahayaannya memadai agar tidak muncul noise.

Selain itu, pada Reno4 Mode Ultra Steady akan tersedia di kamera depan untuk pertama kalinya. Sebab, kamera depan Reno4 dilengkapi dengan algoritma Electronic Image Stabilization (EIS). Buat yang demen merekam video untuk media sosial atau platform YouTube, Ultra Steady Video 3.0 akan sangat membantu mendapatkan rekaman yang stabil.

Hasil rekamannya bisa langsung diedit di Reno4 menggunakan aplikasi edit video bawaan. Namanya SOLOOP Video Editor yang menawarkan kemudahan mengedit video untuk di-posting ke media sosial, banyak template dan musik yang bisa dipilih.

Itulah sejumlah fitur baru utama atau yang mendapatkan update pada smartphone terbaru OPPO Reno4, sebetulnya masih banyak fitur fotografi lain yang dibawanya.  Kita tunggu saja, peluncuran resmi OPPO Reno4 di Indonesia.

 

Melihat Lebih Dekat Desain OPPO Reno4

Peluncuran OPPO Reno4 di Indonesia sudah hampir di depan mata. Hari ini, OPPO untuk pertama kalinya mengungkap penampakan Reno4 di hadapan awak media, menjelaskan secara detail arahan desain yang mereka ambil selama mengembangkan perangkat tersebut.

Setidaknya ada tiga poin terpenting yang ingin OPPO angkat melalui Reno4: bodi yang ramping, warna yang trendi, dan layar high-end. Kita mulai dari poin yang pertama dulu. Reno4 hadir dengan tebal cuma 7,7 milimeter dan bobot 165 gram, menjadikannya sebagai yang paling tipis dan paling ringan dari semua seri Reno selama ini. Sebagai perbandingan, Reno3 sebelumnya punya tebal 7,9 milimeter dan bobot 170 gram.

Optimalisasi dimensi perangkat yang OPPO lakukan mencakup beberapa aspek, seperti misalnya penggunaan lembaran baja yang tahan panas sehingga ketebalannya bisa menyusut 0,15 mm. Selain itu, seri Reno4 juga memiliki komponen tertentu pada mainboard untuk mengurangi ketebalan perangkat sampai sebesar 0,3 mm. Terakhir, Reno4 juga mengemas Hidden Fingerprint Unlock yang memiliki ketebalan hanya 0,27 mm, yang sepertinya bakal diposisikan di balik layarnya.

Dalam presentasinya, Aryo Meidianto selaku PR Manager OPPO Indonesia juga sempat menyinggung bagaimana Reno4 terasa begitu nyaman digenggam menggunakan satu tangan. Bukan cuma karena bodinya sangat tipis dan ringan, tapi juga karena bagian samping kiri dan kanan punggungnya yang melandai.

Bicara soal punggung, tibalah kita pada poin yang kedua. Reno4 hadir dalam dua varian warna yang unik di balik kaca Gorilla Glass 3 yang melapisinya. Warna pertamanya adalah Galactic Blue dengan motif gradasi yang terinspirasi pancaran berlian, mengindikasikan target pasar utama Reno4, yaitu kalangan muda berpendapatan tinggi.

Keistimewaan varian warna ini terletak pada tekstur matte-nya yang tetap kelihatan berkilau saat terkena cahaya, menyajikan nuansa yang lebih premium selagi masih mempertahankan sisi ergonomisnya. OPPO mengaku harus menerapkan teknik khusus yang mereka juluki “Reno Glow” untuk bisa mendapatkan efek ini, dan ini merupakan pertama kalinya di seri Reno.

Varian warna selanjutnya adalah Space Black. Hitam di Reno4 rupanya agak tidak umum, sebab ia juga dapat memantulkan kilauan-kilauan kecil saat terkena biasan cahaya. Tidak seperti varian Galactic Blue yang motif gradasinya dari tengah ke luar, di varian Space Black gradasinya dari atas ke bawah, dan di porsi bawahnya ini OPPO turut menyematkan monogram logonya yang berulang-ulang.

Inspirasinya sudah jelas, yakni brand fashion, dan ini sengaja OPPO rancang demi memperkuat kesan bahwa Reno4 bukan sebatas smartphone untuk kebutuhan sehari-hari saja, melainkan juga bagian dari fashion sang empunya. Kebetulan logo baru OPPO yang didesain oleh Pentagram cukup luwes untuk diperlakukan seperti ini.

Beralih ke poin yang ketiga sekaligus terakhir, layar Reno4 tak lagi ‘dinodai’ oleh notch. Sepasang kamera depannya berada persis di ujung kiri atas layaknya Reno3 Pro sebelumnya. Dual punch-hole display seperti ini pastinya terlihat jauh lebih premium, dan OPPO pun tak lupa memproteksinya dengan kaca Gorilla Glass 5.

Layarnya sendiri merupakan panel AMOLED 6,5 inci dengan sertifikasi Eye Care Display dari SGS. Resolusi dan refresh rate layarnya ini belum bisa dikonfirmasi, sama halnya dengan spesifikasi lengkap Reno4 yang belum dibeberkan mengingat perangkat lunak yang digunakan saat ini masih belum dalam tahap final. Kita nantikan saja pengumuman selanjutnya dari OPPO Indonesia, yang semestinya tidak akan lama dari sekarang.

Peluncuran OPPO Reno4 di Indonesia Tinggal Hitungan Minggu

Kedatangan OPPO Reno4 ke Indonesia sudah di depan mata. Melalui sebuah siaran pers, OPPO Indonesia mengonfirmasi langsung bahwa Reno4 telah mengantongi sertifikasi resmi dari Ditjen Postel sekaligus memenuhi syarat TKDN dari Kementrian Perindustrian, yang berarti perangkat tersebut dapat segera dipasarkan di Indonesia.

Sesegera apa? Mungkin dalam hitungan minggu kalau kata Aryo Meidianto selaku PR Manager OPPO Indonesia. “Perangkat ini hadir dengan membawa keunggulan pada sisi perekaman video dan fitur kamera terbaru yang akan menarik minat konsumen. Tentunya, OPPO Reno4 akan hadir dengan spesifikasi perangkat keras terbaik di kelasnya. Namun perlu dicatat, spesifikasi perangkat Reno4 yang beredar di Indonesia akan berbeda dengan yang ada di Tiongkok,” terang Aryo dalam siaran pers.

Catatan tambahan itu tentunya merujuk pada peluncuran resmi Reno4 di Tiongkok pada tanggal 6 Juni lalu. Namun seperti halnya Reno3 sebelumnya, spesifikasi perangkatnya ternyata tidak sama dengan yang dipasarkan di Tiongkok. Menurut OPPO, perbedaan spesifikasi ini didasarkan pada kebutuhan konsumen yang didapat dari survei pengguna di masing-masing wilayah.

Sekadar mengingatkan, Reno4 versi Tiongkok hadir mengusung chipset Qualcomm Snapdragon 765G yang mendukung jaringan 5G secara default. 5G, seperti yang kita tahu, masih belum diimplementasikan di sini, sehingga pemakaian chipset tersebut memang belum bisa maksimal dari sisi dukungan netwok 5G. Namun sayang sejauh ini belum ada bocoran mengenai spesifikasi Reno4 yang akan meluncur di tanah air.

Kendati demikian, beberapa fiturnya sudah bisa kita prediksi dan pastikan. Salah satu di antaranya tentu saja adalah kehadiran teknologi pengisian ulang cepat VOOC seperti para pendahulunya. VOOC yang mana yang akan dipakai masih misterius, apalagi mengingat OPPO belakangan sudah memperkenalkan dua teknologi VOOC terbarunya, yakni 30W VOOC Flash Charge 4.0 dan 65W SuperVOOC 2.0.

Lalu kalau melihat sepak terjang seri Reno selama ini, desain yang berkarakter sudah pasti bakal menjadi salah satu hal yang diunggulkannya di samping kemampuan fotografi dan videografi yang jempolan. Maklum, target pasar seri Reno memang adalah kalangan anak muda yang selalu update terhadap tren terkini, serta rutin berinteraksi di media sosial melalui konten foto dan video.

Terakhir, ada kemungkinan harga jual Reno4 di Indonesia bisa lebih murah daripada harganya di Tiongkok. Alasannya karena absennya dukungan 5G itu tadi. Di Tiongkok, Reno4 dijual seharga 2.999 yuan atau setara dengan Rp 6 jutaan. Reno3 di Indonesia sebelumnya dibanderol Rp 5 jutaan, yang berarti kemungkinan harga jual Reno4 di tanah air akan berada di tengah-tengahnya.

Disclosure: Artikel ini adalah advertorial yang didukung oleh OPPO.