Apresiasi atas Kontribusi UMKM, Grab Gelar Hajatan UMKM 2023

Grab dan OVO menyelenggarakan Hajatan UMKM 2023, yang didukung oleh Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) RI. Gelaran ini merupakan bentuk penghargaan atas pencapaian dan sumbangsih UMKM yang tergabung dalam platform Grab dan Ovo.

Dalam rilis pers yang diterima oleh Dailysocial, platform Grab dan OVO telah menerima keanggotaan dari lebih dari 500 ribu UMKM baru dalam satu tahun terakhir, membuka kesempatan kerja bagi 1 juta individu. Acara yang diadakan di Fresh Market, Bintaro, Tangerang Selatan ini merupakan bagian dari serangkaian kegiatan yang menuju ke Hari UMKM Nasional pada 12 Agustus mendatang.

“UMKM memiliki posisi dan peran strategis dalam perekonomian Indonesia dengan kontribusi PDB Indonesia sebesar 61% dan menyerap tenaga kerja sebesar 97%,” jelas Menteri Koperasi dan UKM Republik Indonesia, Teten Masduki, yang tampak antusias mengikuti sesi makan kuliner khas Nusantara.

Dalam acara Hajatan UMKM 2023 tersebut, Grab memberikan kesempatan kepada pelaku UMKM dari kota-kota seperti Jabodetabek, Bandung, Solo, Yogyakarta, Surabaya, dan Medan untuk menampilkan produk andalan mereka.

Berdasarkan informasi dari Kemenkop UKM RI, sekitar 22 juta UMKM telah melakukan onboarding, dan pada tahun 2023, targetnya adalah 24 juta UMKM yang terintegrasi dalam ekosistem digital.

Menanggapi capaian tersebut, Country Managing Director Grab Indonesia, Neneng Goenadi, menyatakan, “Grab dan OVO #PercayaUMKM Indonesia dan terus dukung pemerintah untuk capai target digitalisasi 30 juta UMKM pada 2024. Berbagai inisiatif akan terus dilanjutkan untuk memfasilitasi UMKM dalam mengembangkan usaha, seperti program pelatihan digital di aplikasi GrabMerchant, dan portal informasi satu pintu melalui akun Instagram @GrabMerchantID.”

Tidak hanya pelaku UMKM di bidang kuliner, Grab dan OVO juga terus mendorong digitalisasi pedagang pasar. “Ribuan pedagang pasar telah bergabung dengan Grab melalui GrabMart Pasar di 26 kota di seluruh Indonesia,” tutup Neneng Goenadi.

Acara ini tidak hanya menampilkan bazar dan pameran dari UMKM, tetapi juga menawarkan pertunjukan kesenian, zona permainan untuk keluarga, serta sesi kegiatan olahraga.

Cara Top Up OVO, Cepat, Mudah dan Anti Ribet

OVO adalah salah satu aplikasi dompet digital yang populer di Indonesia. Aplikasi ini membantu pengguna untuk melakukan transaksi pembayaran secara mudah dan cepat hanya dengan menggunakan smartphone mereka.

Aplikasi ini dapat digunakan untuk melakukan berbagai macam transaksi, seperti pembayaran tagihan, pembelian pulsa, pembayaran di merchant yang bekerja sama dengan OVO, dan lain-lain.

Untuk menggunakan OVO, pengguna harus melakukan registrasi terlebih dahulu dengan mengunduh aplikasi OVO dari Google Play Store atau App Store.

Top Up OVO

Tidak hanya mengunduh saja, pengguna harus mengisi data diri dan nomor telepon yang valid untuk melakukan verifikasi.

Setelah itu, pengguna dapat melakukan top up saldo OVO melalui beberapa metode, seperti kartu debit, ATM, internet/mobile banking, gerai minimarket, dan lain-lain.

Berikut ini adalah cara untuk melakukan top up OVO.

Melalui Mobile Banking

Berikut adalah langkah-langkah top up saldo Gopay menggunakan metode mobile banking. Contoh berikut ini merupakan contoh dari penggunaan Bank BNI.

  1. Buka aplikasi Mobile Banking BNI, lalu pilih menu “E-Wallet”.
E-Wallet BNI
E-Wallet BNI
  • Pilih “OVO” sebagai jenis E-Wallet yang akan ditransfer.
  • E-Wallet OVO
    E-Wallet OVO
  • Masukkan nomor OVO yang terdaftar pada akun OVO, lalu masukkan jumlah top up yang diinginkan. Jika sudah, klik “Lanjut”
  • Periksa kembali informasi yang telah dimasukkan, pastikan semua data sudah benar. Jika sudah benar, pilih “Lanjut” untuk menyelesaikan proses top up.
  • Validasi OVO
    Validasi OVO

    Setelah proses top up selesai, saldo OVO kamu akan bertambah sesuai dengan jumlah yang telah kamu transfer melalui Mobile Banking BNI.

    Melalui Indomaret/Alfamart

    Kamu dapat dengan mudah menambah saldo OVO tanpa harus menggunakan kartu kredit atau melakukan transfer melalui aplikasi Mobile Banking. Berikut ini adalah caranya:

    1. Buka aplikasi OVO, lalu pilih menu “Top Up” pada halaman pertama.
    Top Up OVO
    Top Up OVO
  • Pilih metode “Indomaret”
  • Metode Indomaret OVO
    Metode Indomaret OVO
  • Isi nominal top up yang kamu inginkan.
  • Nominal OVO
    Nominal OVO
  • Kamu akan mendapatkan sebuah kode untuk top up.
  • Konfirmasi Indomaret OVO
    Konfirmasi Indomaret OVO
  • Kunjungi gerai Indomaret terdekat.
  • Beritahu kasir bahwa kamu ingin melakukan top up saldo OVO.
  • Berikan kode yang telah diberikan OVO.
  • Kasir akan memproses top up saldo OVO kamu dan meminta untuk melakukan pembayaran.
  • Lakukan pembayaran sesuai dengan jumlah top up yang telah kamu berikan kepada kasir.
  • Cek saldo OVO melalui aplikasi untuk memastikan bahwa saldo telah bertambah.

    Demikianlah cara untuk top up saldo OVO, semoga bermanfaat.

    Cara Bergabung menjadi OVO Merchant, Simak Panduannya Berikut ini!

    OVO merupakan salah satu dompet digital yang bisa digunakan oleh individu maupun pelaku bisnis untuk memudahkan transaksi.

    Dengan meningkatnya pengguna sistem pembayaran cashless, maka OVO bisa menjadi alternatif bagi pelaku bisnis. OVO juga menawarkan layanan OVO merchant bagi pelaku bisnis yang ini bergabung menjadi mitra OVO. Dengan begitu, pelaku bisnis memiliki kesempatan untuk meningkatkan transaksi dan pendapatannya, serta mengatur finansial bisnis dengan lebih rapi.

    OVO merchant merupakan salah satu layanan OVO yang memberi kesempatan para pedagang untuk tergabung sebagai merchant melalui serangkaian prosedur pendaftaran sehingga bisa bertransaksi menggunakan seluruh fitur OVO. Dengan bergabung sebagai merchant, pelaku bisnis akan mendapat kemudahan transaksi atas produk yang mereka jual. Selain tu, merchant juga akan mendapatkan catatan transaksi secara rutin dan bisa menarik uang hasl transaksi ke rekening bank yang telah mereka daftarkan.

    Cara Daftar OVO Merchant

    OVO menyajikan opsi pendaftaran yang dapat dipilih oleh pelaku bisnis, diantaranya pendaftaran langsung melalui selase officer dan pendaftaran online melalui plarform yang disediakan. Simak beberapa data yang perlu Anda eprsiapkan sebelum melakukan pendaftaran menjadi merchant berikut:

    • Identitas pemilik usaha berupa nama, kontak yang akan didaftarkan, dan alamat email.
    • Identitas usaha, berupa nama toko/gerai, bidang usaha, jenis usaha, dan alamat lengkap toko/gerai.
    • Data pendukung. Berupa proposal pengajuan kerjasama (format PDF) dan SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan).

    Kumpulkan semua data tersebut kemudian kirimkan ke email [email protected] untuk melakukan pendaftaran merchant. Dengan mendaftar sebagai OVO merchant, Anda juga secara langsung dapat bergabung menjadi mitra Grab Food atau Grab Mart.

    Apa yang harus dilakukan setelah pendaftaran?

    Tunggu tim OVO meninjau data pendaftaran yang Anda ajukan apakah akan disetujui atau tidak. Tim OVO akan menyampaikan hasil pendaftaran melalui SMS ke kontak yang Anda cantumkan pada proses pendaftaran, maka dari itu pastikan kontak yang Anda daftarkan adalah kontak aktif dan valid.

    Apabila pendaftaran Anda diseujui, selanjutnya Anda akan diminta untuk memberikan persetujuan atas Terms and Conditions sebagai OVO Merchant sebelum melakukan transaksi menggunakan OVO. Setelah aktif, Anda dapat menerima transaksi pembayaran dari pelanggan melalui OVO cash maupun OVO points.

    Apabila Anda memiliki keluhan atau kendala pendaftaran, Anda dapat menghubungi call center OVO di 1500167 atau melalui email [email protected].

    Panduan Mitra GrabKios Pemula: Cara Jualan Pulsa dan Paket Data dengan GrabKios

    Menjual pulsa dan paket data merupakan salah satu opsi terbaik untuk Anda yang ingin mendapatkan penghasilan tambahan dengan mudah, terutama di era digital seperti sekarang. Mengapa? Karena pulsa dan paket data menjadi kebutuhan banyak orang dan cara jual pulsa di era digital kini semakin mudah dengan GrabKios.

    Selain mudah, berjualan pulsa dan paket data juga tidak membutuhkan modal yang besar namun tetap bisa menghasilkan keuntungan yang cukup besar. Lalu, bagaimana cara berjualan pulsa dengan GrabKios? Lihat panduan selengkapnya pada artikel ini.

    Cara Jual Pulsa dengan GrabKios

    GrabKios merupakan aplikasi dari Grab yang menawarkan akses produk digital, seperti pulsa dan paket data, yang murah sehingga penggunanya (Mitra GrabKios) dapat memperoleh penghasilan tambahan dari situ. Apabila Anda tertarik meraih keuntungan dengan berjualan pulsa di GrabKios, ini caranya:

    Buat Akun Mitra GrabKios

    Tahap pertama untuk mulai jual pulsa dengan GrabKios adalah membuat akun Mitra GrabKios. Untuk membuat akun Mitra GrabKios, Anda perlu menyiapkan nomor HP aktif dan menggunakan ponsel Android karena aplikasi GrabKios saat ini hanya tersedia di Play Store.

    Verifikasi Akun Mitra GrabKios

    Setelah mendaftar akun Mitra GrabKios, langkah selanjutnya adalah verifikasi. Dalam proses verifikasi, Anda akan diminta untuk mengisi beberapa data, seperti data diri (foto KTP), verifikasi wajah (foto diri memegang KTP), dan data usaha/pekerjaan.

    Aktivasi OVO Cash

    Untuk memudahkan transaksi di GrabKios, Anda dapat mengaktifkan OVO Cash setelah berhasil membuat dan verifikasi akun Mitra GrabKios. Apabila Anda telah memiliki akun OVO sebelumnya, Anda hanya perlu menghubungkannya ke GrabKios dengan memasukkan kode OTP yang dikirimkan.

    Top-Up Saldo OVO Cash

    Sebelum mulai berjualan, pastikan saldo OVO Cash Anda telah terisi. Jika belum terisi, lakukan top-up saldo OVO agar proses transaksi Anda di GrabKios lebih mudah.

    Promosi Produk Pulsa dan Paket Data

    Setelah semua siap, langkah terakhir adalah promosi produk pulsa dan paket data kepada kerabat dan rekan melalui media-media promosi. Anda dapat membuat poster promosi produk dan mengunggahnya ke status WhatsApp, feed dan story Instagram, serta media promosi lainnya.

    Demikian panduan cara jual pulsa dengan GrabKios. Hanya dengan 5 langkah di atas, Anda dapat mulai meraih keuntungan bersama GrabKios.

    Selain GrabKios, masih banyak juga aplikasi jualan pulsa serupa untuk membantu Anda mewujudkan ide bisnis satu ini. Selamat mencoba!

    Indonesia Miliki 12 Gelar Startup Unicorn di Tahun 2021, Anggota Baru Muncul di Penghujung Tahun

    Penghujung tahun 2021 memberikan kejutan kepada para pelaku dan startup enthusiast. Bagaimana tidak, berbagai startup telah dinobatkan sebagai unicorn di tahun ini. Berdasarkan data dari DailySocial.id Annual Report 2021, tercatat total sebanyak 11 startup Indonesia telah menjadi Unicorn di tahun 2021. Jumlah ini bertambah dua kali lipat dari tahun sebelumnya. Dari laporan Startup Report 2020, pada tahun 2020 saja, Indonesia hanya memiliki 5 startup unicorn, yaitu Tokopedia, Gojek, Traveloka, Bukalapak dan OVO. Namun, tujuh startup Indonesia saat ini telah mengisi deretan startup unicorn pada tahun 2021.

    Unicorn sendiri merupakan level ke-4 dari tingkatan bisnis startup. Dalam tingkatan level Unicorn, nilai valuasi yang digunakan sebagai indikator adalah senilai USD$ 1 miliar – USD$ 10 miliar atau jika dirupiahkan adalah sebesar 10,47 triliun.

    Beberapa startup yang telah menjadi unicorn di tahun 2021, merupakan startup pada level centaur di tahun sebelumnya. Berikut 11 startup Indonesia yang telah mencapai unicorn:

    1. GoTo

    GoTo merupakan startup merger antara Gojek dan Tokopedia. PT GoTo Gojek Tokopedia didirikan pada 17 Mei 2021 dengan fokus industri teknologi informasi. GoTo mengombinasikan layanan e-commerce, on-demand, dan layanan keuangan ke dalam satu ekosistem.

    November tahun ini, Grup GoTo mengumumkan penutupan pertama penggalangan dana pra-IPO lebih dari $1,3 miliar (lebih dari 18,5 triliun Rupiah) dari berbagai investor.

    2. Traveloka

    Traveloka sendiri telah menyandang status unicorn pada tahun 2017, ketika mengantongi investasi sebesar USD350 juta dari Expedia. Berdiri sejak tahun 2012, Traveloka telah mengembangkan berbagai produk, hingga menjadi startup non fintech pertama yang menerapkan paylater “beli sekarang, bayar nanti”.

    3. Bukalapak

    Bukalapak merupakan salah satu perusahaan e-commerce Indonesia yang didirikan pada tahun 2010 lalu. Bukalapak berhasil menjadi unicorn pada tahun yang sama dengan Traveloka, dengan valuasi mencapai USD 1 miliar atau sekitar Rp 14 triliun.

    Tahun 2021, Bukalapak dikabarkan memperoleh pendanaan sebesar $234 juta (lebih dari 3,4 triliun Rupiah) dalam putaran pendanaan Seri G yang dipimpin oleh Microsoft, GIC sovereign wealth fund Singapura, dan EMTEK.

    4. OVO

    Tahun 2019, OVO berhasil menjadi startup unicorn. Finance Asia menyebut valuasi OVO saat dinobatkan menjadi unicorn sudah mencapai $2,9 miliar (lebih dari 40 triliun Rupiah).

    Sebagai perusahaan yang memimpin industri pembayaran digital bersama GoPay, OVO jelas memproses perputaran dana yang sangat besar yang mencapai triliunan Rupiah per tahunnya.

    5. JD.id

    Awal tahun 2020 lalu, JD.id telah mencapai valuasi perusahaan lebih dari US$1 miliar dan menambah jajaran startup unicorn saat itu. JD.id merupakan salah satu e-commerce yang ada di Indonesia dan merupakan bagian dari JD.com yang berkantor pusat di Beijing China.

    6. Blibli.com

    Blibli.com merupakan satu-satunya e-commerce yang meraih status unicorn pada tahun ini. Per Agustus 2021, blibli.com telah mencapai valuasi sebesar 1 miliar dollar AS. Berdiri pada tahun 2010, butuh waktu sekitar 11 tahun bagi blibli.com untuk mencapai level ke-4 pada tingkatan bisnis startup ini.

    7. Tiket.com

    Menyusul pesaingnya, Traveloka, Tiket.com akhirnya menjadi unicorn pada awal tahun 2021.

    Tiket.com sendiri didirikan tahun 2011 dan diakuisisi Djarum Group melalui Blibli pada tahun 2017. Saat ini keduanya tetap berjalan dengan entitas legal (PT) terpisah, sehingga memungkinkan jika Tiket.com melangsungkan IPO terlebih dulu.

    8. J&T Express

    Awal tahun 2021, J&T Express telah menjadi unicorn dengan valuasi sebesar mencapai 7,8 miliar dollar AS atau setara Rp 113,5 Triliun. J&T Express menduduki posisi kedua sebagai startup unicorn Indonesia dengan nilai valuasi terbesar setelah Gojek.

    J&T Express menjadi mitra pengiriman logistik dari sejumlah e-commerce besar, termasuk, Tokopedia, Bukalapak, Blibli, Shopee, dan JD.id.

    9. Kredivo

    Kredivo merupakan startup yang berada di bawah naungan PT FinAccel Teknologi Indonesia dan berdiri pada Desember 2015. Kredivo memiliki performa serta pertumbuhan yang pesat hanya dalam waktu kurang dari 6 tahun sejak didirikan sehingga menarik perhatian para investor.

    Sama dengan blibli.com, Kredivo menjadi unicorn pada pertengahan tahun 2021 ini.

    10. Xendit

    September 2021, Xendit mengumumkan perolehan pendanaan seri C senilai $150 juta atau setara 2,1 triliun Rupiah. Putaran ini sekaligus mengokohkan valuasi perusahaan di atas $1 miliar dan menjadikan Xendit sebagai startup “unicorn” selanjutnya di Indonesia.

    Sebelumnya Xendit telah menutup putaran pendanaan seri B senilai $64,6 juta pada Maret 2021 lalu dipimpin Accel. Dengan perolehan baru ini, secara total mereka telah mengumpulkan dana Rp3,4 triliun ($238 juta) sejak ronde awal di tahun 2015.

    11. Ajaib

    Sama seperti namanya, Ajaib berhasil menjadi startup unicorn hanya dalam waktu 2,5 tahun. Ajaib menyandang gelar unicorn setelah menutup putaran seri B sebesar $153 juta (lebih dari 2,1 triliun Rupiah) yang dipimpin oleh DST Global. Pendanaan ini membawa jumlah total yang dikumpulkan Ajaib menjadi $243 juta. Ajaib sendiri telah memiliki 1 juta investor ritel saham, sejak pertama kali berdiri dua setengah tahun lalu.

     

    Menutup tahun 2021 ini, sebuah kejutan muncul dari salah satu startup dengan dasar bisnisnya adalah kedai kopi, yaitu Kopi Kenangan. Desember 2021, Kopi Kenangan jadi “Unicorn New Retail” Pertama di Indonesia.

    Kopi Kenangan mengumumkan telah menutup putaran pertama untuk pendanaan seri C senilai $96 juta atau setara 1,3 triliun Rupiah. Dengan tambahan dana investasi ini, perusahaan turut mengumumkan bahwa telah mencapai tonggak “unicorn” atau bervaluasi lebih dari $1 miliar. Dengan ini, Kopi Kenangan menambah deretan startup unicorn Indonesia.

    Tidak hanya telah menjadi unicorn, beberapa startup lainnya juga sudah menjadi centaur di tahun ini. Untuk mengetahui informasi lainnya mengenai startup sepanjang 2021 ini, kunjungi DailySocial.id Annual Report 2021!

    ***

    Disclosure : Artikel ini ditulis oleh Masni Rahmawatti. S

    OVO Jadi Opsi Pembayaran di Google Play; Hadirkan Fitur Tarik Tunai di Jaringan ATM BCA

    Aplikasi e-money OVO kini bisa digunakan untuk melakukan pembayaran atau pembelian item di Google Play. Pengguna kini dapat menemui opsi “Add OVO” di bagian metode pembayaran. Sebelumnya e-money lokal lain yang juga sudah masuk ke ekosistem Google Play adalah Gopay (sejak 2019), DANA (2021), ShopeePay (2021), dan DOKU (2021).

    Mereka berbondong-bondong hadir sebagai layanan pembayaran di Google Play bukan tanpa alasan. Perputaran uang di sana sangat besar, jika membuka di laporan keuangan Alphabet Inc. per Q3 2021 ini Google Services (termasuk di dalamnya Google Play) menghasilkan revenue $59,8 miliar.

    Terlebih di era esports seperti saat ini, komoditas aset digital dalam game juga menjadi salah satu barang paling banyak ditransaksikan. Menurut data Sensor Tower, tahun ini Moonton telah menghasilkan $69,2 juta transaksi hanya dari Mobile Legend di Indonesia.

    Di samping itu, e-money menjadi sistem pembayaran alternatif di tengah kecilnya penetrasi kartu debit/kredit di Indonesia [yang digunakan untuk pembayaran di layanan digital]. Di samping itu, sebenarnya Google juga sudah bekerja sama dengan operator telekomunikasi lokal sejak lama untuk memungkinkan pengguna melakukan pembayaran aplikasi lewat skema potong pulsa.

    Sebagai e-money pertama yang mengintegrasikan sistem pembayaran ke Google Play, Gopay telah mengalami peningkatan transaksi secara pesat di tahun lalu. Dari data internal Gojek sepanjang Maret-Mei 2020 memperlihatkan Gopay banyak dipakai untuk pembelian kupon game dengan kenaikan 3x lipat. Aplikasi Free Fire, Mobile Legends, dan PUBG Mobile menjadi yang terfavorit berdasarkan jumlah pembayaran.

    Hadirkan opsi tarik tunai di ATM BCA

    Hari ini (16/12) OVO juga meluncurkan fitur tarik tunai OVO Cash yang dapat dilakukan di 17 ribu jaringan ATM milik Bank Central Asia (BCA) seluruh Indonesia. Sebelumnya Gopay juga melakukan integrasi yang sama, memungkinkan penggunanya untuk melakukan penarikan tunai saldo melalui jaringan ATM BCA.

    Presdir OVO Karaniya Dharmasaputra memaparkan bahwa sinergi ini berangkat dari kesamaan visi kedua perusahaan untuk memperluas layanan keuangan modern, aman serta inklusif bagi seluruh masyarakat Indonesia.

    Pengguna OVO dapat menarik saldo dengan jumlah minimal penarikan sebesar 50 ribu Rupiah dan maksimal 10 juta Rupiah per hari. Fitur ini dapat digunakan setiap hari oleh pengguna OVO dan akan dikenakan biaya admin sebesar 5 ribu Rupiah untuk setiap penarikan.

    Hadirnya fitur ini diperkuat dengan analisa dari Boston Consulting Group yang menyebutkan bahwa layanan pembayaran digital seperti OVO digunakan sebanyak 26 persen golongan masyarakat yang tidak memiliki rekening bank (unbanked) dan 14 persen golongan masyarakat yang memiliki rekening bank tetapi masih menghadapi keterbatasan akses (underbanked), sebagai alat pembayaran yang nyaman, aman dan mampu mendukung kegiatan sehari-hari mereka.

    Tingkatkan integrasi dengan bank

    Sebelumnya, awal Desember 2021 ini OVO juga baru meresmikan kerja samanya dengan BRI untuk meluncurkan kartu kredit co-brand OVO U Card. Perluasan ekosistem melalui kemitraan strategis memang tengah menjadi langkah penting yang digencarkan semua pelaku industri fintech. Terlebih perbankan juga mulai menempatkan posisinya sebagai enabler, untuk memberdayakan pemain seperti OVO dengan layanan yang lebih luas – melalui Bank as a Services atau embedded finance.

    Model kerja sama ini menjadi simbiosis mutualisme. Dari sisi platform, benefit yang didapatkan jelas pada perluasan akses layanan finansial. Sementara bagi bank, memungkinkan mereka untuk meningkatkan transaksi dari segmen pengguna baru yang mungkin sebelumnya tidak terlayani. Di samping itu konsep data sharing di level backend juga akan meningkatkan kapabilitas analisis dan skoring yang dimiliki masing-masing platform, sehingga dapat memberikan pelayanan yang lebih personalized kepada nasabah dan calon nasabah.

    Application Information Will Show Up Here

    MPC Jadi Identitas Baru PT Multipolar, Pertajam Fokus Investasi ke Industri Digital

    PT Multipolar Tbk (MLPL), perusahaan yang memiliki fokus investasi pada sektor teknologi, ritel, finansial, serta digital milik Grup Lippo mengumumkan identitas barunya “MPC” serta transformasi strategi perusahaan untuk pertajam fokus ke ekonomi digital. Proses transformasi ini juga merupakan bentuk peningkatan komitmen perusahaan dalam mendukung dan mempercepat pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia.

    Menurut laporan “e-Conomy SEA 2021” yang disusun oleh Google, Temasek, dan Bain & Co, nilai ekonomi digital Indonesia diprediksi akan mencapai $70 miliar di tahun 2021. Laporan yang sama juga memprediksi ekonomi digital Indonesia akan terus tumbuh hingga mencapai nilai $330 milar pada tahun 2030, menjadikan Indonesia salah satu pusat ekonomi digital terbesar di dunia.

    Adrian Suherman selaku Group CEO MPC mengungkapkan bahwa transformasi ke sektor teknologi sebenarnya telah dimulai perusahaan sejak tahun 2015 melalui investasi strategis di berbagai startup teknologi seperti OVO, Sociolla, dan Ruangguru melalui berbagai tahap pendanaan, baik secara langsung maupun melalui Venturra, salah satu perusahaan portofolio MPC.

    Selama beberapa tahun terakhir Multipolar telah berinvestasi dan menjalankan portofolio bisnis digital di Indonesia dan Asia Tenggara melalui Venturra Capital. Salah satu portfolio mereka adalah Carro, marketplace mobil bekas yang pada tahun ini resmi mendapatkan status unicorn — Venturra memimpin pendanaan Seri A mereka. Hingga saat ini, MPC telah berinvestasi pada lebih dari 50 perusahaan teknologi di Indonesia.

    “Transformasi MPC juga semakin mempertegas kepercayaan dan komitmen perusahaan untuk dapat merangkul lebih banyak startup lokal maupun regional yang memiliki kapasitas untuk memberdayakan dan membawa manfaat nyata bagi lebih banyak masyarakat Indonesia,” tambah Adrian.

    Strategi dan target investasi

    Dalam konferensi yang diadakan secara virtual, Adrian turut menjabarkan empat pilar utama yang digunakan perusahaan untuk mewujudkan visi perusahaan dalam memberdayakan lebih banyak perusahaan teknologi masa depan.

    Pertama, perusahaan akan tetap fokus pada pendanaan startup tahap awal serta tahap lanjut. Dalam beberapa tahun ke depan, pasar modal Indonesia diprediksi akan didominasi oleh perusahaan teknologi. “Kami juga akan berpartisipasi dalam pra-IPO dan IPO market oleh perusahaan teknologi Indonesia,” tambahnya.

    Selain itu, perusahaan juga berada di jalur yang tepat untuk membantu digitalisasi perusahaan-perusahaan portfolio, serta meningkatkan peran sebagai mitra lokal pilihan bagi perusahaan teknologi berskala global. Dalam kesempatan ini, MPC turut mengumumkan dua joint venture dengan dua perusahaan global ternama.

    Bersama Ping An, menghadirkan layanan p2p lending Ringan yang menyediakan pinjaman dana cepat (cash loan). Lalu bersama Luno memperkenalkan platform transaksi aset kripto bagi masyarakat Indonesia.

    Memasuki penghujung tahun 2021, MPC turut membagikan rencana investasi perusahaan ke depannya. Perseroan seperti diketahui tengah menggenjot investasi baru di area futuristik. Dengan berbagai macam sektor yang berpotensi besar untuk tumbuh di tahun 2022, perusahaan mengarahkan fokus pada empat sektor utama, yaitu retail, teknologi, kesehatan dan digital bank.

    Dalam mengevaluasi, membangun, mengembangkan, dan mendanai berbagai perusahaan yang bergerak di bidang teknologi, MPC juga ditopang oleh dewan direksi berpengalaman luas. Selain Adrian Suherman, turut berperan beberapa nama yang tidak asing di dunia investasi seperti Rudy Ramawy, Fendi Santoso, Jerry Goei, dan Agus Arismunandar yang sebelumnya menjabat berbagai posisi kepemimpinan di perusahaan seperti Google Indonesia, Northstar Group, A.T. Kearney, OVO, dan Accenture.

    Sebagai entitas yang juga telah terdaftar di bursa IDX, Multipolar dikenal memiliki lima kategori bisnis. Pertama, ritel konsumen yang terdiri dari PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA), PT Matahari Department Store Tbk (LPPF), Timezone, Books & Beyond. Kedua, telekomunikasi terdiri dari PT Link Net Tbk (LINK), PT First Media Tbk (KBLV), PT Graha Teknologi Nusantara (GTN).

    Ketiga, jasa keuangan terdiri dari PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU), Ciptadana, dan Sharestar Indonesia. Keempat, media, digital, dan teknologi terdiri dari PT Multipolar Technology Tbk (MLPT), VisioNet, Berita Satu Media Holdings, MBiz, Venturra, dDV, dan OVO. Kelima, industri terdiri dari Champion, PT Walsin Lippo Industries, dan NPI Mall Management.

    OVO and BRI Announces “OVO U Card” Co-Brand Credit Card

    OVO becomes the latest company to announce credit card co-branding with banks. Bank BRI is selected as the partner to present the “OVO U Card”. This credit card targets the younger generation and digital natives to gain easy access to digital transactions.

    Based on the research by Brilio.net in collaboration with JakPat Mobile Survey, around 59% the majority of Indonesian young people, especially the upper middle class, prefer cashless transactions, including credit cards. In fact, 63% of young people are fond of their needs of credit card, although some stated the uneasy access. In addition, BCG survey result shows that credit card penetration in Indonesia is relatively low at around 6%.

    “The launching of OVO U Card emphasizes the closer synergy between fintech and the banking industry to drive economic growth, especially for millennials as the major population, including OVO users of which 63% are millennials. The services in the OVO application are becoming more complete with the seamless integration between OVO and BRI which allows users to fully manage OVO U Card transactions in the OVO application,” OVO’s President Director, Karaniya Dharmasaputra said in an official statement, Monday (6/12).

    OVO U Card is designed as a product that is easy to access and manage, for installment schedules, available programs from BRI and the OVO and Grab ecosystems, and the transaction history. Cardholders can also enjoy additional rewards and benefits from the two ecosystems, more convenient access for various services and offers from popular merchants, and free annual fees.

    Currently, the OVO U Card is only available for selected users with good transaction history on the OVO app. Due to convenience, the submission and verification process are done through the OVO app within a maximum of 1 working day. Users can easily convert transactions into 0% installments for up to 12 months. Also, the Mastercard network can be used for abroad transactions.

    For the record, Grab was previously collaborated with Bank Danamon. The offers provided are more or less the same, for example, auto upgrade membership status to Grab Platinum and get GrabCar booking priority, convert transactions into installments of up to 36 months, and so on.

    BRI also cooperates with Traveloka in providing Traveloka PayLater. Bank Mandiri, on the other hand, partners with Shopee and Traveloka. Also, BCA with Blibli and Tiket.com.

    Credit card is getting more accessible

    In the past, credit cards were considered premium items as they could only be owned by “privileged” customers. This is reasonable as banks are responsible for distributing loans sourced from public funds.

    The situation results in stagnant growth from year to year. Based on Bank Indonesia’s data in May 2021, the value of credit card transactions was recorded at Rp. 19.7 trillion. This amount decreased slightly by 1.6% compared to the previous month of Rp20 trillion. Despite the decline, the total volume of transactions with credit cards increased, the number increased by 0.9% from 23.3 million transactions in April 2021 to 23.5 million transactions in May 2021.

    Credit card transactions dropped significantly during the pandemic, due to restrictions on community activities. Its values ​​began to improve in late 2020 and March 2021, but have not returned to pre-pandemic levels. On the other hand, electronic money is increasingly being used by the public. The transaction value reached the highest figure of IDR 23.7 trillion in the past year in May 2021.

    In response to this condition, a technology company that collaborated with banks to release credit card products was finally answered. Armed with data on customers who regularly pay and are diligent in transacting, they offer credit cards so that their users can “level up.”

    Application Information Will Show Up Here

    OVO dan BRI Umumkan Co-Brand Kartu Kredit “OVO U Card”

    OVO menjadi perusahaan berikutnya yang mengumumkan co-branding kartu kredit dengan bank. Kali ini Bank BRI menjadi rekanan yang digandeng oleh  dalam menghadirkan “OVO U Card”. Kartu kredit ini menyasar generasi muda dan digital natives untuk memperoleh kemudahan akses bertransaksi secara digital.

    Menurut hasil riset yang diungkap Brilio.net bersama dengan JakPat Mobile Survey, sebanyak 59% mayoritas generasi muda di Indonesia, khususnya kelas menengah ke atas, lebih menyukai transaksi nontunai, termasuk kartu kredit. Bahkan, sebanyak 63% generasi muda menyukai kebutuhan mereka akan kartu kredit, namun sebagian menyatakan bahwa mereka kesulitan dalam mendapatkan akses. Di tambah dari hasil survey BCG menyatakan, bahwa penetrasi kartu kredit di Indonesia tergolong masih rendah dengan kisaran 6%.

    “Peluncuran OVO U Card mempertegas semakin eratnya sinergi antara industri perbankan dan fintech dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, khususnya bagi pengguna milenial yang menjadi mayoritas, termasuk pengguna OVO yang 63% adalah milenial. Layanan dalam aplikasi OVO menjadi semakin lengkap dengan adanya integrasi seamless antara OVO dan BRI yang memungkinkan pengguna untuk mengatur transaksi OVO U Card secara penuh di aplikasi OVO,” ujar Presiden Direktur OVO Karaniya Dharmasaputra dalam keterangan resmi, Senin (6/12).

    OVO U Card dirancang sebagai produk yang mudah diakses dan dikelola, untuk mengatur jadwal cicilan, menelusuri program yang tersedia dari BRI maupun ekosistem OVO dan Grab, dan melihat sejarah transaksi. Pemilik kartu juga dapat menikmati tambahan rewards dan benefit dari dua ekosistem tersebut, akses transaksi lebih nyaman bagi beragam layanan dan penawaran dari berbagai merchant populer, dan bebas biaya tahunan seumur hidup.

    Sejauh ini, kartu kredit OVO U Card baru dapat dinikmati oleh pengguna terpilih yang memiliki riwayat transaksi yang baik di aplikasi OVO. Untuk kemudahan proses pengajuan dan verifikasi, dilakukan melalui aplikasi OVO dalam waktu maksimal 1 hari kerja. Pengguna juga dapat dengan mudah mengubah transaksi menjadi cicilan 0% hingga 12 bulan. Tak hanya itu, dengan jaringan Mastercard, kartu kredit dapat digunakan untuk transaksi di luar negeri.

    Sebagai catatan, sebelumnya Grab juga melakukan kerja sama serupa dengan Bank Danamon. Penawaran yang diberikan juga kurang lebih sama, misalnya auto upgrade status membership di aplikasi Grab menjadi Grab Platinum dan mendapat prioritas booking GrabCar, mengubah transaksi menjadi cicilan hingga 36 bulan, dan sebagainya.

    BRI juga melakukan kerja sama sejenis dengan Traveloka dalam menyediakan Traveloka PayLater. Bank lainnya, Bank Mandiri juga bersama dengan Shopee dan Traveloka. Kemudian, BCA dengan Blibli dan Tiket.com.

    Semakin mudah punya kartu kredit

    Memang dulu kartu kredit adalah barang premium karena hanya bisa dimiliki oleh nasabah “priviledge”. Ini wajar karena bank memang harus bertanggung jawab dalam menyalurkan pinjaman yang bersumber dari dana masyarakat.

    Kondisi tersebut akhirnya membuat pertumbuhan mandeg dari tahun ke tahun. Data dari Bank Indonesia mengungkapkan, pada Mei 2021, nilai transaksi kartu kredit tercatat sebesar Rp19,7 triliun. Jumlah itu turun tipis 1,6% dibandingkan bulan sebelumnya sebesar Rp20 triliun. Meski menurun, total volume transaksi dengan kartu kredit meningkat, jumlahnya naik 0,9% dari 23,3 juta transaksi pada April 2021 menjadi 23,5 juta transaksi pada Mei 2021.

    Transaksi kartu kredit turun signifikan selama pandemi, lantaran adanya pembatasan kegiatan masyarakat. Nilainya mulai membaik pada akhir 2020 dan Maret 2021, tetapi belum kembali ke level sebelum pandemi. Sebaliknya, uang elektronik semakin banyak digunakan masyarakat. Nilai transaksi mencapai angka tertinggi Rp23,7 triliun dalam satu tahun terakhir pada Mei 2021.

    Menanggapi kondisi tersebut akhirnya dijawab oleh perusahaan teknologi yang bekerja sama dengan perbankan untuk merilis produk kartu kredit. Berbekal dengan data nasabah yang teratur membayar dan rajin bertransaksi, menawarkan kartu kredit agar para penggunanya bisa “naik kelas.”

    Application Information Will Show Up Here

    7 Aplikasi Pembayaran UKM Ini Bisa Jadi Solusi untuk Go Digital

    Sebagai seorang pemilik usaha kecil dan menengah, Anda harus mampu menyelesaikan segala kegiatan bisnis Anda secara mandiri. Hal yang tentunya sering mengalami kesulitan untuk Anda lakukan apabila tidak perhatikan khususnya masalah metode pembayaran yang dilakukan oleh pelanggan.

    Tapi tenang akrena berikut ini ada rekomendasi aplikasi pembayaran online yang akan membantu bisnis Anda mendukung berbagai metode pembayaran:

    Rekomendasi Aplikasi Pembayaran Online UKM

    Aplikasi pembayaran adalah sebuah alat yang sebenarnya adalah kumpulan dari dokumen dokumen pendukung antar pengguna untuk sama sama meminta pembayaran. Di dalam kegiatan itu akan ada proses pengiriman dokumen, tenggat waktu bahkan juga identitas kartu data secara elektronik.  Berikut ini rekomendasi aplikasi yang bisa Anda gunakan:

    Google Pay

    Rekomendasi Aplikasi Pembayaran Online UKM

    Google Pay bisa dibilang sebagai salah satu layanan gratis untuk alat pembayaran usaha Anda. Aplikasi ini tentu saja bisa Anda unduh di tablet, smartphone bahkan jam pintar Anda sekalipun dengan kenyaman yang terbaik. Dengan menggunakan aplikasi ini memungkinan Anda untuk mendapatkan keamanan dan kenyamanan transaksi Anda dari mana saja dan kapan saja.

    Dana

     Rekomendasi Aplikasi Pembayaran Online UKM

    Dana bisa dibilang sebagai salah satu dompet digital bagi siapapun yang menggunakannya. Aplikasi ini memudahkan Anda untuk melakukan berbagai transaksi dari mulai membayar hingga juga bagaimana pelanggan membayar biaya pemesanannya. Dengan aplikasi ini Anda hanya harus menggunakan fitur send dana saja, uang Anda bisa langsung terkirim tanpa biaya admin sama sekali. 

    NicePay

    Rekomendasi Aplikasi Pembayaran Online UKM

    Aplikasi pembayaran yang menawarkan all-in-one ini bisa menjadi solusi Anda untuk berbisnis. Digunakan sudah lebih dari 30 tahun, NicePay dipilih karena beragam fitur yang dimilikinya. Aplikasi pembayaran ini memiliki keunggulan dimana Anda tak perlu khawatir mengenai keamanan transaksi di toko online Anda, karena melalui aplikasi ini Anda bisa mendapatkan bantuan selama 24 Jam apabila terjadi error di waktu tertentu, bantuan ini juga bisa Anda dapatkan mudah hanya dengan menghubungi pihak NicePay via Whatsapp dan juga Telepon.

    Winpay

    Rekomendasi Aplikasi Pembayaran Online UKM

    Salah satu pilihan yang Anda bisa coba adalah Winpay. APlikasi pembayaran ini telah dipercaya oleh berbagai penggunanya. Apabila toko online Anda menggunakan platform e-commerce sebagai salah satu tempat jualan, menggunakan Winpay bisa menjadi pilihan yang terbaik karena Winpay sudah terakomodasi dengan berbagai e-commerce.

    Winpay juga menawarkan berbagai metode pembayaran seperti penggunaan dompet digital, transfer maupun juga kartu kredit.

    Duitku

    Rekomendasi Aplikasi Pembayaran Online UKM

    Duitku adalah salah satu aplikasi pembayaran dari Indonesia yang sudah mendapatkan izin dari Bank Indonesia. Biaya transaksi dari Duitku ini cenderung murah karena semua hal sudah dijadikan satu seperti biaya PPN, administrasi dan juga biaya instalasi serta biaya tambahan lainnya.

    Selain itu Duitku juga sudah dipercaya berbagai macam pelaku bisnis hingga pemilik perusahaan dalam melakukan transaksi untuk kegiatan jual-belinya.

    OVO

     Apa itu Aplikasi Pembayaran Online

    Aplikasi pembayaran satu ini adalah aplikasi yang paling banyak digunakan untuk kegiatan keuangan. Dengan aplikasi ini Anda mampu melakukan banyak transaksi hanya dalam sekali tekan saja. Aplikasi ini juga terbukti melakukan pembayaran Anda dengan cepat dan sudah digunakan oleh berbagai pedagang dan mitra bisnis sekalipun. 

    Link Aja

     Apa itu Aplikasi Pembayaran Online

    Link Aja adalah salah satu rekomendasi aplikasi pembayaran online untuk Anda yang ingin membuat segala kegiatan transaksi menjadi lebih mudah. Keunggulan dari aplikasi ini tentu saja selain karena cepat, proses pendaftaran serta registrasi bisnis Anda juga begitu mudah. Anda juga bisa mendapatkan berbagai macam hadiah promo yang menarik.

    Itulah beberapa rekomendasi pembayaran online UKM yang bisa Anda coba untuk memudahkan Anda dalam melakukan transaksi secara cepat dan aman. Tak perlu ragu dalam memilih karena aplikasi diatas tentunya sudah dipercayai oleh banyak penggunaanya dalam melakukan kegiatan transaksi. Jadi tunggu apalagi, segera unduh salah satunya!

    Gambar Header Pixabay