Pemilik Akun Gratisan Dropbox Bakal Segera Kedatangan Fitur Password Manager

Tahun lalu, Dropbox meluncurkan fitur password manager yang dapat digunakan oleh para pelanggan berbayarnya. Kabar baiknya, fitur ini juga akan tersedia bagi para pemilik akun gratisan Dropbox (Basic) mulai awal April mendatang.

Satu hal yang perlu dicatat adalah, versi gratisannya itu hanya bisa menyimpan total 50 kata sandi pada tiga perangkat yang berbeda. Kalau memerlukan lebih dan ingin menghapus batasan tersebut, pengguna mau tidak mau harus meng-ugprade akun gratisannya ke Dropbox Plus atau Dropbox Professional.

50 mungkin kedengarannya banyak, akan tetapi pada praktiknya Anda mungkin punya lebih dari 50 akun digital di era yang didominasi oleh layanan streaming dan subscription seperti sekarang. Terlepas dari itu, adanya opsi gratisan ini tentu membuat Dropbox Passwords jadi bisa menjangkau lebih banyak konsumen lagi.

Kalau melihat timing peluncurannya, sepertinya Dropbox ingin memanfaatkan momentum yang ada berkat perubahan kebijakan yang diterapkan oleh salah satu layanan password manager yang paling populer, yaitu LastPass. Februari lalu, LastPass mengumumkan bahwa versi gratisannya hanya bisa digunakan di satu jenis perangkat saja (desktop atau mobile), dan kebijakan ini sudah berlaku per 16 Maret 2021 kemarin.

Versi gratisan Dropbox Passwords di sisi lain mendukung sinkronisasi otomatis antara tiga perangkat yang berbeda, semisal PC desktop, laptop, dan smartphone. Tentu saja ini bisa menjadi alternatif yang menarik bagi konsumen LastPass yang sedang mencari password manager gratisan lain karena perubahan kebijakan tadi, terutama apabila mereka juga sudah menggunakan Dropbox sebagai medium penyimpanan berbasis cloud selama ini.

Ke depannya, Dropbox juga berniat menambahkan fitur password sharing sehingga para pengguna dapat saling berbagi kata sandi secara aman. Untuk sebuah layanan yang menawarkan family plan, tentu saja fitur semacam ini sangatlah relevan.

Sumber: Engadget dan Dropbox.

Aplikasi Microsoft Authenticator Kini Dilengkapi Fitur Password Manager

Di titik ini, saya yakin sebagian besar dari kita sudah cukup familier dengan yang namanya password manager. Aplikasi semacam ini sangat berguna dalam membantu mengamankan berbagai akun digital kita secara mudah, sebab yang perlu kita ingat-ingat hanyalah satu kata sandi utama (master password) saja.

Tidak seperti beberapa tahun yang lalu, pilihan aplikasi password manager sekarang sudah sangat melimpah. Bahkan layanan populer seperti Dropbox pun kini punya password manager-nya sendiri. Yang terbaru, Anda bisa memanfaatkan password manager dari Microsoft.

Password manager ini datang dalam wujud sebuah fitur baru untuk aplikasi Microsoft Authenticator di iOS maupun Android Jadi selain untuk keperluan two factor authentication, aplikasi tersebut sekarang juga dapat dipakai untuk menyimpan beragam kata sandi dari akun-akun digital Anda.

Untuk menggunakannya, Anda perlu memiliki akun Microsoft. Setelahnya, Anda dapat langsung menggunakan aplikasi Microsoft Authenticator untuk mengisi informasi akun sekaligus kata sandinya (autofill) di beragam aplikasi maupun situs secara otomatis. Jangan lupa jadikan Microsoft Authenticator sebagai opsi default untuk autofill. Berikut langkah-langkahnya:

  • iOS: Buka Settings –> Cari “Autofill Passwords” –> Klik “Autofill Passwords” –> Pilih “Authenticator”
  • Android: Buka Settings –> Cari “Autofill” –> Pilih “Auto-fill service” –> Klik “Auto-fill service” di halaman berikutnya –> Pilih “Authenticator”

Dari situ Authenticator akan mencantumkan kata sandi yang telah Anda simpan secara otomatis. Lalu ketika Anda mengunjungi situs yang informasi akun beserta kata sandinya belum tersimpan, Authenticator bakal menawarkan diri untuk menyimpannya.

Sejauh ini fitur password manager pada Microsoft Authenticator ini masih berstatus beta, akan tetapi kita sudah bisa menggunakannya pada perangkat yang menjalankan minimal sistem operasi iOS 12 atau Android 6. Sinkronisasi antar perangkat juga didukung, yang berarti Anda bisa menggunakan password manager ini di PC atau laptop via browser Microsoft Edge maupun Google Chrome (dengan bantuan extension).

Sumber: XDA Developers.

Dropbox Sedang Uji Aplikasi Password Manager Bikinannya Sendiri

Selama bertahun-tahun, Dropbox telah menjadi tempat orang-orang menyimpan foto, video, dokumen, dan beraneka ragam file lain. Dalam waktu dekat, Dropbox sepertinya juga bakal menjadi tempat untuk menyimpan kata sandi alias password.

Secara diam-diam, pelopor layanan cloud storage itu meluncurkan aplikasi baru bernama Dropbox Passwords ke Google Play Store. Aplikasinya sejauh ini masih berstatus beta, dan meski siapapun bisa mengunduhnya, yang bisa menggunakannya hanyalah yang sudah menerima link undangan.

Seperti halnya layanan password manager lain, Dropbox Passwords mampu menciptakan password acak untuk setiap akun yang pengguna cantumkan, lalu menyinkronisasikannya secara otomatis supaya ‘brankas password-nya’ ini dapat diakses dari beberapa perangkat sekaligus (pengguna cukup mengingat-ingat satu password utama untuk ‘membuka brankasnya’ saja). Semua kata sandinya diproteksi dengan teknik enkripsi zero-knowledge.

Supaya memudahkan, Dropbox Passwords juga menawarkan integrasi dengan aplikasi lain dengan memanfaatkan fitur autofill bawaan Android. One-click sign in, demikian istilah kerennya, yang berarti pengguna tidak perlu menyalin kata sandi dari Dropbox Passwords setiap kali hendak login ke layanan tertentu.

Kapan pastinya Dropbox Passwords bakal tersedia untuk publik masih belum diketahui. Dugaan saya, Dropbox Passwords nantinya akan ditawarkan secara cuma-cuma, akan tetapi ada fasilitas ekstra bagi yang membayar biaya berlangganan (atau jika pengguna sudah berlangganan Dropbox Plus).

Sumber: Android Police.

Mozilla Luncurkan Password Manager untuk iOS dan Aplikasi Pembuat Catatan untuk Android

Mozilla memulai program Firefox Test Pilot di tahun 2016 untuk bereksperimen dengan beragam fitur demi menyempurnakan browser besutannya. Berhubung Mozilla kini juga semakin serius mengerjakan Firefox versi mobile, cakupan program ini pun akhirnya juga diperluas, dan sekarang konsumen sudah bisa menikmati dua buah eksperimen perdananya untuk perangkat mobile.

Yang pertama adalah aplikasi iOS bernama Firefox Lockbox. Seperti bisa diduga dari namanya, ia merupakan sebuah aplikasi password manager macam LastPass maupun 1Password. Bedanya, Lockbox yang terkesan simpel ini dikhususkan bagi pengguna setia Firefox versi desktop yang menyimpan deretan kata sandi berbagai akunnya pada browser tersebut.

Memanfaatkan akun Firefox, deretan kata sandi yang tersimpan di Firefox desktop dapat dibawa dan diteruskan secara otomatis ke Lockbox. Enkripsi 256-bit diterapkan demi menjaga keamanan, dan aplikasi Lockbox sendiri dapat diproteksi menggunakan Touch ID maupun Face ID.

Notes by Firefox / Mozilla
Notes by Firefox / Mozilla

Eksperimen yang kedua adalah aplikasi bernama Notes untuk perangkat Android. Ya, ini tak lebih dari sebatas aplikasi untuk membuat dan menyimpan catatan-catatan kecil, tapi sekali lagi, faedahnya bisa terasa berlipat ganda jika Anda menggunakan browser Firefox di laptop atau komputer.

Pasalnya, semua konten dalam Notes akan tersinkronisasi antar perangkat, selamanya semuanya terhubung dengan satu akun Firefox yang sama. Catat di ponsel, lalu buka kembali di laptop, demikian pula sebaliknya. Sekali lagi, ini semua bukanlah ide baru yang orisinil, tapi setidaknya bisa menarik perhatian mereka yang betul-betul setia terhadap ekosistem Firefox.

Sumber: Mozilla.

1Password Kini Bisa Mengecek Apakah Kata Sandi Anda Pernah Bocor atau Tidak

Meracik kata sandi yang kompleks tapi gampang diingat bukanlah pekerjaan mudah. Itulah mengapa belakangan layanan password manager macam LastPass dan 1Password terus bertambah populer. Salah satu fitur yang paling bermanfaat adalah password generator, yang akan membuatkan kata sandi secara acak.

Ini penting mengingat ada cukup banyak kasus kebocoran informasi yang menimpa beragam layanan, bahkan yang setenar Dropbox sekalipun. Begitu banyaknya kasus-kasus seperti ini, seorang ahli cybersecurity bernama Troy Hunt berhasil membuat database berisikan lebih dari 500 juta kata sandi yang pernah dibocorkan.

Supaya konsumen lebih mudah mengakses database-nya, Troy membuatkan interface berbasis web yang ia juluki dengan istilah Pwned Passwords. Cukup masukkan kata sandi Anda, maka situsnya akan mengecek apakah kata sandi tersebut pernah muncul sebagai salah satu dari jutaan kata sandi yang sempat terbocorkan.

Pwned Password integration in 1Password

Cara yang lebih mudah lagi adalah kalau Anda merupakan pengguna 1Password. Pengembangnya, AgileBits, memutuskan untuk mengintegrasikan layanan Pwned Passwords ke dalam 1Password, sehingga pengguna bisa langsung mengecek apakah kata sandinya pernah bocor atau tidak.

Dengan mengklik satu tombol “Check Password”, aplikasi akan langsung merujuk pada database yang dibangun Troy Hunt itu tadi. Sebelum Anda khawatir, AgileBits memastikan bahwa tidak ada kata sandi yang dikirimkan ke server guna mengecek status kebocorannya.

Andai hasil pengecekannya menunjukkan kata sandi Anda pernah bocor, ini bukan berarti seluruh dunia langsung tahu password yang Anda gunakan pada suatu akun. Bisa jadi ada orang lain yang menggunakan kata sandi yang sama, lalu orang tersebut menjadi salah satu korban dari kasus kebocoran informasi itu tadi. Demi berjaga-jaga, lebih baik buat password baru saja kalau yang lama pernah bocor.

Sumber: AgileBits.

RememBear, Aplikasi Password Manager Garapan Penyedia Layanan VPN Populer, TunnelBear

Sekarang ini stok aplikasi password manager yang tersedia buat konsumen bisa dibilang cukup melimpah jika dibandingkan lima tahun yang lalu. Tiga yang paling populer adalah LastPass, DashLane dan 1Password. Bagi yang masih mencari alternatif lain, kini muncul aplikasi serupa dari tim TunnelBear.

TunnelBear, bagi yang tidak tahu, adalah layanan VPN (virtual private network) yang telah beroperasi sejak tahun 2011. Selama berkiprah, mereka sudah menggaet hampir 20 juta pengguna, dan kerap muncul sebagai salah satu opsi pilihan dari daftar layanan VPN terbaik yang beredar di Internet.

Sebagai penyedia layanan VPN, tujuan utama TunnelBear adalah memastikan jejak penggunanya di internet aman dari endusan para hacker, dan mereka tahu bahwa hal ini sulit dicapai tanpa proteksi kata sandi yang kuat atas segudang akun yang pengguna miliki di jagat internet.

Maka dari itu, mereka memutuskan untuk mengembangkan aplikasi password manager-nya sendiri. Masih menggunakan seekor beruang sebagai maskotnya, layanan ini pun diberi nama yang cukup catchy, yakni RememBear.

RememBear

Fitur yang ditawarkan tidak jauh berbeda dari aplikasi password manager lain, mencakup enkripsi 256-bit dan kemampuan mengisi kolom login maupun info kartu kredit dan pembayaran lainnya secara otomatis berdasarkan data yang tersimpan. RememBear turut menawarkan fitur password generator yang akan membuatkan kata sandi yang kompleks secara otomatis.

Seperti halnya LastPass dan yang lain, pengguna RememBear hanya perlu mengingat-ingat satu password utama saja untuk bisa mengakses data yang tersimpan dalam RememBear. Tampilan aplikasinya terkesan user-friendly, sama seperti yang Anda dapati dengan TunnelBear sendiri.

Tentu saja, agar suatu password manager bisa bekerja dengan efektif, dibutuhkan kompatibilitas cross-platform. Selain di Windows dan macOS, RememBear juga tersedia di iOS dan Android. Extension untuk Chrome juga tersedia, sedangkan browser lainnya (Firefox dan Safari) dipastikan bakal menyusul.

Selama masa public beta-nya sekarang, semua fitur RememBear bisa dinikmati secara cuma-cuma, akan tetapi ke depannya bakal diterapkan sistem berlangganan, kurang lebih seperti yang diadopsi oleh TunnelBear.

Application Information Will Show Up Here

Sumber: VentureBeat dan TunnelBear.

Aplikasi 1Password di Semua Platform Kini Bisa Didapat dengan Berlangganan $3 per Bulan

Tidak lama setelah 1Password Families diluncurkan, banyak pihak yang memuji keputusan AgileBits dalam membuat aplikasi pengelola password tersebut semakin terjangkau. Bagaimana tidak, $5 per bulan untuk 5 orang merupakan penawaran yang sangat menarik, apalagi sudah mencakup aplikasi 1Password di semua platform.

Berkaca pada keputusan tersebut, AgileBits kini memberikan penawaran yang tidak kalah menarik untuk pengguna individual: semua aplikasi 1Password di seluruh platform, baik desktop maupun mobile, bisa dinikmati hanya dengan membayar biaya $3 per bulan. Yup, 1Password kini berganti model bisnis menjadi layanan berlangganan.

Di samping paket berlangganan baru, pengguna juga akan dimanjakan dengan sejumlah fitur yang diadaptasikan dari 1Password Families dan Teams. Beberapa di antaranya adalah sinkronisasi data antar perangkat secara otomatis, akses data lewat situs 1Password.com dan fitur history untuk mengembalikan data lama atau yang tidak sengaja terhapus.

Lebih lanjut, sebagai tambahan proteksi, 1Password kini juga mengemas fitur Account Key yang terenkripsi. Dipadukan dengan Master Password, keduanya merupakan jaminan supaya tak ada seorang pun yang bisa mengakses brankas kata sandi pengguna.

Jika itu semua masih belum cukup meyakinkan Anda untuk mencoba 1Password, mungkin ini bisa: kalau Anda mendaftar sebelum 21 September, Anda bisa menggunakan 1Password selama 6 bulan tanpa dipungut biaya apapun. Akhirnya tertarik? Silakan langsung mendaftar di situs resmi 1Password.

Sumber: AgileBits Blog.

Extension LastPass Kini Tersedia untuk Browser Microsoft Edge

Kabar gembira bagi Anda pengguna browser Microsoft Edge di Windows 10. Setelah extension AdBlock dan AdBlock Plus tersedia untuk pengguna yang tergabung dalam program Windows Insider bulan kemarin, kini giliran extension pengolah kata sandi LastPass yang muncul di Windows Store.

Extension LastPass ini memungkinkan pengguna untuk mengakses ‘brankas’ password miliknya dengan cepat saat browsing menggunakan Microsoft Edge. Jadi ketika hendak login ke suatu situs yang kata sandinya tersimpan dalam vault LastPass, extension akan otomatis mengisi kata sandi tersebut demi kenyamanan pengguna.

Sama halnya ketika pengguna sedang mendaftar akun baru di suatu situs atau layanan, extension LastPass akan mencoba membantu dengan memberikan rekomendasi kata sandi yang kompleks dan sulit dibobol. Setelahnya, data username dan password baru tersebut akan langsung disimpan ke dalam vault untuk digunakan kembali di lain kesempatan.

Fitur lain dari extension LastPass adalah notifikasi ketika terdeteksi ada password yang sama di dalam vault, lalu menyediakan opsi untuk membuat kata sandi baru secara acak. Anda tak perlu khawatir kelupaan kata sandi tersebut, sebab Anda hanya perlu mengingat satu password saja untuk membuka vault LastPass.

Sama seperti AdBlock, extension LastPass sejauh ini baru bisa dinikmati oleh pengguna yang tergabung dalam program Windows Insider dengan mengunduhnya di Windows Store. LastPass sendiri berjanji akan menyediakan extension Microsoft Edge ini buat semua pengguna ke depannya – pastinya tidak lewat dari tahun 2016.

Sumber: LastPass Blog.

Aplikasi Pengolah Kata Sandi 1Password Bakal Tersedia di Microsoft HoloLens

Sejak awal mengumumkan HoloLens, Microsoft menjelaskan bahwa perangkat mixed reality tersebut tidak hanya ditujukan untuk keperluan hiburan saja seperti VR yang sejauh ini fokusnya ada pada gaming. Perpaduan AR dan VR yang diusung HoloLens membuatnya ideal untuk diaplikasikan dalam berbagai konteks, termasuk halnya dalam dunia kerja.

Maka dari itu, jenis aplikasi yang dikembangkan untuk HoloLens pun lebih bervariasi ketimbang VR headset macam Oculus Rift dan HTC Vive. Salah satu developer ternama yang sudah siap memamerkan preview aplikasinya untuk HoloLens adalah AgileBits, yang merupakan tim di balik aplikasi pengolah kata sandi populer 1Password.

Lewat Twitter, mereka menunjukkan bagaimana nantinya pengguna bisa memakai 1Password di HoloLens. Seperti yang sudah kita lihat dari beberapa demonstrasi HoloLens, perangkat ini juga cocok digunakan untuk menjelajahi web sekaligus menggunakan berbagai layanan berbasis internet. Hal ini pun membuat kehadiran aplikasi macam 1Password jadi relevan.

1Password untuk HoloLens

Fungsi 1Password untuk HoloLens sama seperti aplikasinya di mobile dan desktop, yaitu menyimpan seluruh kata sandi maupun informasi sensitif pengguna lainnya dalam ‘brankas’ virtual terenkripsi. Pengguna hanya membutuhkan satu kata sandi utama saja untuk membuka brankas tersebut, lalu mengakses kata sandi untuk berbagai layanan dengan mudah.

Sejauh ini pihak AgileBits belum mengungkapkan kapan pastinya 1Password untuk HoloLens akan tersedia. HoloLens sendiri sampai saat ini baru bisa dinikmati oleh kalangan developer saja.

Sumber: WinBeta.

1Password Families Tawarkan Kemudahan Mengelola Sandi 5 Akun Seharga $5 Per Bulan

Hanya beberapa bulan setelah merilis 1Password for Teams, developer AgileBits kembali memberikan penawaran menarik lewat 1Password Families. Aplikasi pengelola kata sandi yang populer ini tak lagi ditujukan buat perorangan maupun perusahaan saja, tetapi juga keluarga rumahan.

1Password Families pada dasarnya merupakan layanan berlangganan untuk lima akun sekaligus. Jadi hanya dengan membayar $5 per bulan, lima anggota keluarga bisa bersama-sama menggunakan 1Password untuk mengelola kata sandi di perangkatnya masing-masing.

Masing-masing anggota keluarga yang tergabung bebas mengunduh aplikasi 1Password yang tersedia di Mac, Windows, iOS dan Android secara cuma-cuma. Mereka juga akan mendapat akses ke ‘brankas’ password-nya (vault) masing-masing, lalu ada juga kapasitas penyimpanan 1 GB yang bisa dipakai bersama untuk saling berbagi dokumen penting.

1Password Families

Selain vault pribadi, pengguna juga bebas membuat shared vault yang bisa diakses oleh seluruh anggota keluarga. Terdapat opsi untuk mengatur siapa saja yang punya akses penuh – dapat melihat, menambahkan dan mengubah password – dan siapa saja yang cuma bisa melihat isi vault tersebut.

Shared vault ini akan tersinkronisasi secara otomatis di masing-masing perangkat milik anggota keluarga yang tergabung. Jadi semisal Anda baru saja mengganti password akun Netflix yang dipakai bersama-sama, password barunya juga akan ter-update secara otomatis di perangkat anggota keluarga lainnya.

Secara keseluruhan, 1Password Families amat menarik dari segi harga. Bayangkan saja, hanya dengan membayar $5 per bulan, lima orang sekaligus bisa mengunduh aplikasi Mac dan Windows-nya secara cuma-cuma. Padahal masing-masing aplikasi ini dihargai $50 kalau Anda tidak berlangganan 1Password Families.

Untuk menarik minat konsumen, AgileBits pun akan menggratiskan bulan pertama 1Password Families. Lebih lanjut, kalau Anda mendaftar sebelum 21 Maret 2016, Anda akan mendapat gratis dua bulan ekstra, peningkatan kapasitas penyimpanan dokumen menjadi 2 GB dan opsi untuk menambahkan dua anggota keluarga ekstra, sehingga totalnya menjadi 7 anggota keluarga.

Untuk mencoba 1Password Families, silakan mendaftar di situsnya langsung. Sekali lagi, bulan pertamanya gratis.

Sumber: AgileBits Blog.