Melihat Potensi PlugoPOS Sebagai Sistem Kasir untuk UMKM

Dalam dunia bisnis yang terus berkembang, efisiensi dalam sistem kasir, baik untuk bisnis offline maupun online, menjadi kunci untuk mengoptimalkan operasi dan memperbaiki pengalaman pelanggan.

Sistem kasir yang efisien memungkinkan penjual untuk mengelola transaksi dengan cepat, akurat, dan tanpa hambatan. Dalam konteks bisnis offline, kemudahan dalam sistem kasir mempercepat proses checkout. Sementara itu, dalam bisnis online, sistem kasir yang sederhana dan jelas dapat mendorong kelancaran pembayaran dan pengiriman.

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa sistem kasir yang efisien sangatlah penting dalam dunia bisnis. Untuk mempermudah pengalaman pemilik bisnis, Plugo memiliki fitur Point of Sales dalam produknya yang diberi nama PlugoPOS.

PlugoPOS menyediakan layanan yang serupa dengan sistem kasir dengan kemampuan untuk membantu penjual dalam mencatat transaksi retail secara efisien. Dari penginputan pesanan hingga penerimaan pembayaran dan pencetakan faktur, PlugoPOS memberikan fitur yang mempermudah proses tersebut. Selain digunakan untuk toko fisik, fitur POS juga dapat diaplikasikan untuk bisnis online, memberikan fleksibilitas yang lebih besar bagi penggunanya.

Keuntungan menggunakan PlugoPOS

Menggunakan fitur PlugoPOS memberikan sejumlah keuntungan yang signifikan. Mulai dari variasi metode pembayaran yang dapat dipilih, termasuk tunai, cashless seperti QRIS, OVO, dan transfer bank, hingga kemampuan untuk mengunggah produk secara massal ke dalam sistem.

Dengan menggunakan barcode, pencatatan produk menjadi lebih efisien, sementara sistem ini juga secara otomatis mencatat stok barang yang masuk dan keluar. Kemudahan dalam menambahkan produk baru ke dalam inventaris serta laporan keuangan yang terintegrasi, semuanya menjadi fitur yang mempermudah pengelolaan bisnis secara keseluruhan.

Panduan menggunakan PlugoPOS

Untuk menggunakan PlugoPOS, pengguna perlu mengunjungi tautan https://pos.plugo.world/ atau mengklik ikon yang terletak di dekat teks “PlugoStore” pada bagian pojok kiri halaman, kemudian pilih opsi PlugoPOS.

Setelah masuk ke halaman PlugoPOS, pengguna dapat menerapkan langkah-langkah berikut ini:

  • Untuk mencari atau menambahkan produk yang dipilih oleh pembeli, penjual dapat menemukan produk yang diinginkan dengan beberapa cara, antara lain yaitu:
    1. Tekan tombol pencarian produk yang terletak di sudut kanan atas halaman, lalu ketik nama produk yang Anda cari.
    2. Tekan tombol barcode jika ingin melakukan pencarian produk menggunakan kode barcode.
    3. Ketika melakukan pencarian produk melalui pemindaian barcode, pastikan produk tersebut sudah memiliki kode yang sudah ditambahkan dalam halaman detail produk sebelumnya. Selama proses ini, penjual dapat memindai barcode produk dengan mengarahkannya ke layar kamera pada perangkat HP atau laptop.
  • Setelah menemukan produk, isikan jumlah produk yang ingin dibeli oleh pelanggan dengan mengeklik ikon tambah (+).

  • Sebelum menyelesaikan pesanan, penjual memiliki opsi untuk menambahkan diskon khusus bagi pelanggan dan mengeklik “Tambahkan Pelanggan” untuk menyimpan informasi pelanggan.
  • Setelah memilih metode pembayaran, penjual dapat memilih dari berbagai opsi yang tersedia seperti tunai, QRIS, OVO, transfer bank, dan EDC. Setelah itu, klik “Lanjut”.
  • Setelah pesanan berhasil dibuat dan pelanggan melakukan pembayaran, halaman PlugoPOS akan menampilkan tampilan seperti berikut ini:

 

  • Penjual dapat mencetak faktur atau struk pembelian atau mengirimkan bukti pembayaran ke alamat email pelanggan.
  • Penjual dapat mencetak faktur pesanan menggunakan printer thermal. Pastikan printer thermal terhubung dengan perangkat yang digunakan.
  • Alternatif lainnya untuk memberikan faktur atau bukti transaksi kepada pelanggan adalah dengan mengirimkannya melalui email yang aktif. Penjual cukup memasukkan alamat email pelanggan dan mengeklik “Kirim Invoice”.

Dalam menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat, memanfaatkan inovasi seperti PlugoPOS menjadi langkah penting bagi pemilik usaha untuk meningkatkan efisiensi operasional dan memperbaiki pengalaman pelanggan.

Dengan fitur-fitur yang lengkap dan intuitif, PlugoPOS memberikan solusi terbaik bagi penjual baik dalam bisnis offline maupun online. Dengan demikian, penggunaan PlugoPOS bukan hanya sekadar investasi, tetapi juga langkah strategis untuk meraih kesuksesan dalam dunia bisnis yang dinamis dan terus berubah.

Mengenal Platform Digitalisasi Ritel YOBO

Aktivitas offline kembali merebak selepas pandemi. Setelah peritel “dipaksa” masuk ke platform online demi menjangkau konsumen, kini mereka dapat bernapas lega kembali mengaktifkan gerai-gerainya untuk berinteraksi langsung. Walau begitu, peritel ini masih banyak yang belum bisa memahami konsumennya dan cara menariknya mau berkunjung ke gerai.

Steven Kim (CEO) bersama Jaeyoun Doh (CTO) menangkap kekosongan tersebut dengan merintis YOBO, platform perdagangan dan pembayaran (commerce and payment platform) yang memanfaatkan teknologi untuk mengumpulkan data, memberikan pengalaman konsumen yang lebih baik, dan mendorong pertumbuhan bisnis. Solusi tersebut berbasis digital, tidak memerlukan aplikasi yang harus diunduh oleh konsumen ataupun peritel.

“Kami membantu mereka membawa bisnisnya ke online, mendapatkan data konsumen seperti: siapa konsumen VIP-nya? Siapa yang paling rutin berkunjung? Data tersebut kami proses dari EDC yang sudah terhubung dengan reward untuk diberikan ke konsumen,” terang Co-founder YOBO Steven Kim saat ditemui DailySocial.id.

YOBO merupakan kepanjangan dari Your Own Business Online, diracik oleh Kim bersama Doh dan tim pada saat pandemi tengah berlangsung. Produk YOBO itu sendiri sudah live sejak pertengahan Juni 2023, dimanfaatkan sejumlah peritel yang tersebar di mal-mal seantero Jakarta.

Kim sebelumnya merupakan pendiri Qraved, pernah menduduki posisi penting di Rocket Internet SEA dan Zalora. Sementara perusahaan Doh sebelumnya adalah Itemku yang diakuisisi oleh Bukalapak pada Mei 2021.

Produk YOBO

Kim menjelaskan, produk YOBO adalah platform reward berbasis nomor handphone di EDC. Dari mesin EDC yang digunakan peritel, akan dikumpulkan data pelanggan saat pembayaran terjadi. Data tersebut diolah untuk mendapatkan insight yang dapat digunakan untuk meracik strategi promosi berikutnya.

YOBO

Berbeda dengan program reward yang dihadirkan oleh peritel, umumnya konsumen perlu mengunduh aplikasi reward dan memberi tahu kasir nomor pelanggan mereka untuk mengumpulkan poin yangloy dapat ditukar kemudian hari. Namun, cara tersebut belum tentu sukses karena tingkat churn yang tinggi. Unduhan hanya akan tinggi ketika terjadi promosi saja. Belum lagi investasi yang harus dikeluarkan bisnis untuk pengembangan aplikasi dan meracik promosi tergolong tidak murah.

Oleh karenanya, alur konsumen saat bertransaksi di tenant yang sudah memakai solusi YOBO sedikit berbeda. Perusahaan bekerja sama langsung dengan pengelola mal tersebut, sebelum mengajak tenant-tenantnya mengadopsi solusi YOBO.

Nantinya di dalam mal akan tersedia banner/spanduk berisi promosi dari tenant, sekaligus kode QR yang dapat dipindai pengunjung. Ketika dipindai, pengunjung akan dibawa ke situs mal tersebut dan diminta untuk memasukkan nama dan nomor handphone sebelum menerima informasi lainnya yang dikirim melalui WhatsApp.

Setelah sukses, secara otomatis konsumen akan menerima pesan dari WhatsApp, informasi mengenai direktori mal, melihat penjualan dan promosi berlangsung, hingga acara yang sedang berlangsung di mal.

“Karena banyak pengunjung yang saat masuk ke mal itu tidak tahu mau ke mana, promosi apa saja yang dapat mereka terima, dan benefit lainnya. Jadi kami ini tanpa aplikasi, pengalaman baru ini bagus untuk pengunjung karena semua informasi dikirim ke WhatsApp, yang mana mereka lebih sering buka WhatsApp daripada aplikasi lain untuk dapat informasi.”

DailySocial.id pun turut serta merasakan pengalaman saat berkunjung ke Ashta, SCBD Jakarta. Setelah memindai banner promosi yang berisi kode QR, terdapat promosi gratis minum yang disediakan oleh Saturdays, salah satu peritel yang sudah bermitra dengan YOBO.

Begitu sampai di gerai, pelayan memberi tahu persyaratan yang harus dilakukan untuk penukaran promo tersebut, yakni cukup dengan belanja salah satu menu makanan di sana. Mesin EDC milik Saturdays akan meminta nomor handphone konsumen sebelum kode QRIS muncul untuk pembayarannya.

“Dari mal dan tenant sekarang sudah punya satu konsumen baru, yang dapat dikirim pesan lagi berisi promosi lainnya untuk mengajak konsumen tersebut kembali datang.”

Kim juga memastikan keamanan data pengunjung tidak akan disebar ke pihak lainnya, hanya pengelola mal dan tenant sajalah yang dapat mengaksesnya.

YOBO

Tidak hanya kemudahan di atas, YOBO juga akan memberikan akses dasbor CRM kepada bisnis untuk monitor basis data  konsumen, serta memberikan rekomendasi promosi apa yang tepat, disertai dengan pesan yang terpersonalisasi dan terukur.

“Banyak bisnis yang ingin punya solusi manajemen data, manajemen konsumen, business intelligence, project management, ads analysis. Tapi ini semua mahal karena harus rekrut orang, belum lagi ada risiko hasilnya tidak sepadan.”

Strategi monetisasi

Pendekatan YOBO ini terinspirasi dari kesuksesan Square, startup asal Amerika Serikat. Di sana, sejak Covid-19 pertumbuhan bisnis pembayaran dan teknologi bisnis untuk sektor F&B dan ritel telah berkembang pesat. Square sendiri adalah perusahaan pembayaran yang menyediakan produk POS.

Berbeda dengan Indonesia, para pemain POS kebanyakan menjual solusinya dengan berlangganan untuk memanfaatkan mesinnya dan benefit lainnya. Alhasil, ada biaya tetap yang harus dikeluarkan peritel, sementara tidak ada jaminan penjualan tetap tinggi setiap waktu.

“Sementara banyak bisnis yang belum memikirkan bagaimana strategi promosinya, sebab selama ini pemain e-wallet, seperti Gopay yang kasih cashback. Sementara sekarang mereka sudah tidak berikan promosi besar-besaran lagi. Bagaimana mereka bisa tahu siapa konsumen VIP, benefit apa yang perlu diberikan agar sering datang, itu tidak pernah terpikirkan.”

Oleh karena itu, monetitasi yang diambil YOBO hanya berasal dari biaya layanan sebesar 2,9% untuk setiap transaksi yang sukses terjadi di tenant. Ongkos tersebut terbilang lebih terjangkau daripada peritel harus mengadopsi banyak solusi dan merekrut orang baru.

Terlebih itu, peritel pun tidak harus menggunakan mesin EDC khusus dari YOBO, walau perusahaan bekerja sama dengan salah satu pemain POS lokal sebagai penyedianya. Perusahaan memilih untuk agnostik, alias solusinya bisa terhubung dengan berbagai penyedia POS, baik yang sudah digital (iSeller, Majoo, ESB, Moka) maupun konvensional, seperti Quinos, Raptor, dan Micros.

“YOBO adalah perusaahaan dengan pergerakan uang yang tinggi dan selalu meningkat tiap bulannya karena punya unit economics yang jelas. Semua pendapatan kami di dapat dari setiap transaksi yang sukses. Jadi tenant hanya membayar kami dari transaksi yang sukses, tanpa ada biaya upfront untuk berlangganannya.”

Sisi agnostik lainnya juga berlaku untuk target pengguna YOBO, tidak hanya untuk bisnis kuliner saja, tapi juga dari vertikal lainnya, yakni fesyen, skincare, supermarket, salon, gym, hingga otomotif.

Rencana selanjutnya

Kim memastikan saat ini perusahaan masih memfokuskan diri pada peritel offline dengan menjaring sebanyak-banyaknya pengelola mal menjadi penggunanya. Ditargerkan setidaknya dapat menambah 50 mal lagi sepanjang tahun ini. Adapun sekarang, perusahaan sudah bekerja sama dengan Asri Group, pengelola mal Ashta, MOI, PIK Avenue, Hub Life, dan Grand Galaxy Park.

Selanjutnya dari Pakuwon Group, pengelola Kota Kasablanka dan Gandaria City, serta Lippo Group, pengelola Spark Senayan dan Lippo Mall Puri. Rencananya mal-mal lainnya yang dikelola grup besar ini akan dijaring hingga nantinya YOBO dapat beroperasi di seluruh Indonesia.

Beberapa peritel yang sudah memanfaatkan solusi YOBO, di antaranya berasal dari Boga Group, Saturdays, Goobne, Social Affair, Baker Man, Xi Bo Ba, dan masih banyak lagi.

Untuk mewujudkan rencana tersebut, saat ini YOBO sedang menggalang pendanaan tahap awal. Adapun saat ini YOBO sudah mengantongi pendanaan pra-awal dari sejumlah investor dan angel investor, salah satunya DS/X Ventures.

“Kami mencari investor strategis yang kuat di pengalamannya dan punya jaringan yang kuat di dunia ritel offline agar selaras dengan bisnis kami saat ini.”

Kim juga membuka kemungkinan untuk menyasar peritel dari kalangan UMKM.  Walau belum bisa ditentukan kapan waktunya, menurutnya potensi yang ditawarkan dari segmen bisnis ini juga menjanjikan. Segmen ini umumnya punya tantangan berbeda karena kebanyakan masih berfokus pada peningkatan bisnis, belum pada retensi konsumen.

“Jadi dengan pendekatan top down, ketika ini sukses, pola pikir para UKM akan berubah. Jika mereka melihat grup besar seperti Boga Group sudah pakai, maka mereka akan terpengaruh.”

Masa depan Qraved

Terkait Qraved, Kim menuturkan pandemi “sukses” menghantam bisnis Qraved sebagai platform direktori kuliner karena monetisasinya mengandalkan pemasangan iklan oleh pebisnis. Tak hanya Qraved yang kesulitan, bahkan Zomato menutup bisnisnya di Indonesia.

Namun bukan begitu platform seperti ini tidak lagi relevan dengan perkembangan terkini, hanya lebih sulit untuk bertahan karena sebagian besar bisnis tidak punya budget pemasaran yang berlebih.

Saat ini, startupnya tersebut sedang masa jeda (paused), bukan berarti bakal tutup. Lantaran sebagian besar sumber daya diarahkan untuk pengembangan YOBO, dengan jumlah tim saat ini sekitar 15 orang. Kendati begitu ia belum bisa memastikan kapan setidaknya Qraved bisa dihidupkan kembali.

“Mungkin kuartal empat ini atau tahun depan, yang pasti kami akan hidupkan kembali. Sejujurnya belum tahu juga nanti akan tetap sebagai discovery platform atau bukan. Yang kami lihat sejauh ini kami banyak terima permintaan dari konsumen kapan akan update, sebab saat ini pilihan terakhir untuk discovery makanan itu dari Google Maps saja, sementara Zomato sudah tutup di sini.”

Sebagai catatan, Qraved sudah beroperasi sejak 2013. Saat itu, pesaing terbesarnya adalah Zomato dan pemain lokal, PergiKuliner. Sama dengan Qraved, Zomato juga hadir di Indonesia pada 2013.

Disclosure: DS/X Ventures merupakan bagian dari grup DailySocial.id

Flip Rilis Fitur “Minta Uang” untuk Permudah Permintaan Transfer

Aplikasi transfer uang Flip meluncurkan fitur baru “Minta Uang” untuk permudah menerima uang dari pengguna lainnya dan melakukan pemantauan atas penerimaan transfer uang tersebut. Fitur ini sudah mulai digulirkan ke seluruh pengguna sejak bulan ini.

VP Product & Design Flip Sourabh Gupta menjelaskan, saat ini salah satu kendala yang kerap kali dirasakan pengguna adalah harus membagikan nomor rekening secara manual yang dapat menyebabkan salah kirim. Oleh karena itu, Flip menyediakan langkah efisien untuk para pengguna dalam memantau penerimaan transfer melalui fitur “Minta Uang”.

Sebenarnya fitur ini juga mirip dengan Payment Link yang dimiliki sejumlah payment gateway seperti Midtrans. Pengguna bisa meng-generate sebuah tautan khusus yang memberikan kepada pengguna lain opsi untuk melakukan pembayaran secara lebih terstruktur. Ini banyak dimanfaatkan oleh pelaku UMKM, khususnya yang fokus jualannya di social commerce. Fitur serupa juga dimiliki fintech lain seperti Durianpay dan Xendit.

“Kami menyadari bahwa terdapat berbagai kendala yang dihadapi pengguna dalam melakukan transfer uang. Sebagai perusahaan yang mengutamakan pelanggan (customer centric), Flip berinovasi meluncurkan fitur Minta Uang demi mempersingkat serta permudah proses transfer uang hanya dengan satu tautan (link),” ucapnya dalam keterangan resmi, Kamis (13/10).

Melalui satu tautan atau link, pengguna dapat membagikan nomor rekening, memantau, dan menerima uang masuk ke rekening tanpa khawatir salah transfer. Selain itu, dalam fitur ini pengguna dapat memantau penerimaan transfer uang melalui menu Riwayat Transaksi Minta Uang.

Alur menggunakan fitur ini, dari menu utama, klik menu ‘Minta’, kemudian klik ‘Tambah Rekeningmu’ dan pilih bank yang digunakan untuk menerima uang. Pastikan nomor rekening sesuai, kemudian ‘Simpan Rekening’. Pengguna bisa memilih tautan yang diinginkan, kemudian salin tautan untuk dibagikan ke pengguna Flip lainnya.

Pengguna yang menerima tautan tersebut dapat langsung memasukkan nominal uang yang hendak ditransfer tanpa perlu memasukkan nomor rekening lagi. Uang akan langsung masuk ke rekening pengguna apabila sudah melakukan transfer.

Head of Marketing Flip Andri Rahmad Wijaya menambahkan, hadirnya fitur Minta Uang ini relevan dengan berbagai gaya hidup masyarakat dalam melakukan transaksi uang sehari-hari. Misalnya, untuk mengumpulkan uang arisan, donasi, patungan, dan tagihan setelah makan bersama.

“Bersosialisasi merupakan gaya hidup yang melekat pada masyarakat Indonesia. Tak jarang, di dalam sosialisasi tersebut dibutuhkan berbagai transaksi keuangan, misalnya arisan, pengumpulan donasi, dan lain-lain. Fitur Minta Uang ini dapat memudahkan pengumpulan uang, hanya dengan membagikan satu link kepada kelompok sosial sesama pengguna Flip,” kata Andri.

Pencapaian Flip

Pada paruh pertama ini, pengguna individu Flip tembus ke angka 10 juta orang. Jumlah pengguna individu ini meningkat jika dibandingkan dengan semester II tahun 2021, yakni lebih dari 7 juta pengguna. Meski tidak dirinci lebih spesifik, solusi transfer antarbank dan top-up e-wallet tanpa biaya admin milik Flip diklaim telah membantu para pengguna berhemat hingga ratusan miliar Rupiah.

Perusahaan juga me-rebrand layanan B2B-nya menjadi Flip for Business dari sebelumnya bernama Big Flip. Perubahan identitas ini sekaligus untuk memperkuat ekosistem solusi B2B demi mendukung produktivitas perusahaan-perusahaan melalui layanan transfer uang dan transfer internasional untuk kebutuhan bisnis.

Total tim Flip disebutkan telah mencapai lebih dari 400 orang yang bekerja secara WFA di Indonesia maupun di luar negeri.

Application Information Will Show Up Here

Perkuat Lini Bisnis, Flip Kenalkan Layanan “Flip for Business”

Flip, startup penyedia platform pembayaran dan transfer dana antarbank, mengumumkan rebranding lini B2B “Big Flip” menjadi “Flip for Business”. Perubahan turut didukung dengan penguatan solusi automasi transaksi keuangan, mencakup transfer uang, penerimaan pembayaran, dan transfer internasional.

Sejatinya lini B2B ini sudah dirilis sejak Maret 2017. Saat itu, Big Flip masih fokus membantu bisnis melakukan operasional bisnis, seperti penggajian, pembayaran ke mitra bisnis, maupun refund ke konsumer. Seiring berkembangnya waktu, kebutuhan konsumen B2B makin banyak, maka Flip perlu melakukan berbagai pengembangan lebih lanjut.

Dalam konferensi pers virtual yang diselenggarakan hari ini (22/2), Head of Marketing Flip Andri Rahmad Wijaya mengatakan, rebranding ini tidak sebatas simbolis, tapi membawa semangat bagi perusahaan dalam memperkuat ekosistem solusi B2B. Pasalnya, solusi berkaitan keuangan ini tidak hanya dibutuhkan oleh perusahaan teknologi saja, tapi juga perusahaan yang proses bisnisnya masih konvensional sekalipun.

“Kami percaya Flip dapat menjadi solusi andal karena kami memberikan solusi yang seamless yang dapat membantu mitra bisnis meningkatkan pengalaman untuk pelanggannya jadi jauh lebih efektif. Bahkan diklaim solusi ini empat kali jauh lebih cepat dari solusi konvensional,” ujarnya.

Flip for Business kini ditenagai dengan teknologi mutakhir, seperti dashboard for no-code solution, API for seamless integration, fitur lanjutan seperti verifikasi dan idempotency key. Ada tiga fitur unggulan yang ditawarkan, yakni Money Transfer memungkinkan mitra dapat mengirim dana hingga 20 ribu akun bank dalam beberapa klik.

Kemudian, Accept Payment yang menyediakan pembayaran bagi konsumen perusahaan klien yang mulus dan dapat diterima secara real-time. Terakhir, International Transfer yang mampu menghemat biaya transfer hingga 50% ke lima negara. Dalam mendukung fitur tersebut, perusahaan menyediakan layanan pelanggan 24/7, fleksibilitas dalam limit, opsi top-up, dan transaksi di luar jam kantor.

Efisiensi sistem pembayaran bisnis

Mengutip dari perusahaan riset global Censuswide dan platform automasi pembayaran global Tipalti menemukan bahwa rata-rata 520 jam kerja per tahun tim keuangan terbuang untuk pekerjaan-pekerjaan yang dapat dengan mudah diotomatisasi melalui teknologi, seperti pembayaran dan verifikasi.

Temuan ini beresonansi dengan survei CFO Indicator Survey 2021 yang dipublikasikan Workday. Riset ini menyimpulkan bahwa 17% waktu dari tim keuangan di perusahaan dimanfaatkan untuk aktivitas strategis dan 50% dari waktu pekerja keuangan dihabiskan untuk pemrosesan transaksi.

VP Enterprise Growth & Business Development Flip Henri Halim menuturkan, sebelum menggunakan Flip para pemilik usaha mengaku terbebani oleh proses manual untuk transaksi keuangan rutin atau berulang yang memakan waktu, biaya transfer yang mahal, dan besarnya volume transaksi yang gagal akibat kesalahan-kesalahan kecil, dan perangkat transaksi bisnis yang sulit diintegrasikan dan dikustomisasi.

“Waktu dan tenaga yang tersita untuk pemrosesan transaksi keuangan tumbuh seperti kanker dalam tubuh perusahaan. Tanpa kita sadari, semakin besar perusahaan, semakin besar pula produktivitas yang terbuang. Flip menjawab masalah ini dengan menghadirkan solusi automasi transaksi yang efisien dan andal melalui Flip for Business,” kata dia.

Meski tidak diterangkan secara spesifik perkembangan bisnisnya, Henri menyampaikan solusi B2B tumbuh signifikan dan telah dimanfaatkan oleh banyak perusahaan, baik itu dari perusahaan teknologi maupun non-teknologi. Makanya, ke depannya perusahaan akan lebih aktif menggaet lebih banyak pengguna bisnis dari multi sektor.

“Kita ingin bantu bisnis dari semua kalangan karena kebutuhan transfer ini enggak terlepas dari bisnis [sektor] mana pun. Bisnis yang masih konvensional bisa kita berikan dasbor untuk bantu efisiensi, sementara perusahaan teknologi akan tetap kita targetkan karena kita bisa support dengan API.”

Monetisasi Flip B2B

Dalam melakukan monetisasi, ada dua hal yang perusahaan lakukan. Henri menjelaskan, pada dasarnya Flip for Business itu melihat bagaimana Flip membantu B2B melakukan transfer. Selama dari transfer tersebut, Flip bisa menyimpan dari sisi Flip sebagai sumber dana, untuk push melakukan transfer tersebut.

“Dari situ merupakan satu perjalanan monetisasi. Kedua, dari sisi platform. Setelah perjalanan monetisasi terjadi saat transfer, platform kami adalah sebuah wadah monetisasi karena membantu me-streamline semua proses-proses dan rekonsiliasi tersebut. Kedua perjalanan monetisasi tersebut kami gabungkan untuk bagaimana Flip dapat mengembangkan bisnis dari Flip for Business.”

Potensi transaksi digital

Pemain terdekat Flip, OY! juga memiliki lini B2B OY! Bisnis yang menyasar pemilik usaha dari skala kecil hingga enterprise. Solusi yang disediakan juga tak jauh berbeda yang berfungsi membantu bisnis menerima pembayaran dari pelanggan dan pengiriman uang ke ribuan rekening sekaligus (disbursement).

Potensi transaksi digital terus meningkat. Menurut data Bank Indonesia, nilai transaksi digital banking pada tahun lalu mencapai Rp39.841 triliun atau tumbuh 45,64% secara yoy. Angka tersebut diproyeksikan akan tumbuh 24,83% menjadi Rp49.733 triliun pada tahun ini.

Nilai transaksi uang elektronik tercatat tumbuh 49,06% mencapai Rp305 triliun pada 2021 dan diproyeksikan meningkat 17,13%. Bank sentral menyatakan, transaksi ekonomi dan keuangan digital selama 2021 berkembang pesat seiring meningkatnya akseptasi dan preferensi masyarakat dalam berbelanja online, perluasan dan kemudahan sistem pembayaran digital, serta akselerasi digital banking.

Tren tersebut akan terus berlanjut seiring upaya bank sentral dalam mendorong akselerasi digitalisasi sistem pembayaran untuk mendorong pemulihan ekonomi, dalam bentuk perluasan penggunaan QRIS, akseptasi BI-FAST, dan masih banyak lagi.

Application Information Will Show Up Here

Aplikasi BukuGaji Business, Cara Modern bagi UMKM untuk Mengelola Karyawan

Mengelola karyawan berarti termasuk mengatur jadwal, absensi, hingga pembayaran karyawan. Kini terdapat cara baru untuk melakukan hal-hal tersebut dengan lebih mudah, yakni dengan aplikasi BukuGaji Business.

Pada artikel ini akan dibahas secara lengkap mengenai aplikasi BukuGaji Business dan bagaimana aplikasi ini dapat membantu bisnis kecil dan menengah Anda dalam me-manage karyawan.

Apa Itu Aplikasi BukuGaji Business?

 

Aplikasi BukuGaji

 

BukuGaji Business adalah aplikasi pengelolaan karyawan termasuk pengelolaan absen, jadwal, perhitungan gaji, hingga ke proses pembayaran gaji karyawan untuk pengusaha, khususnya UMKM.

Seperti namanya, fungsi utama aplikasi ini adalah untuk memudahkan Anda sebagai pemilik usaha dalam menggaji karyawan. Namun, pada beberapa kasus, biasanya gaji karyawan juga dipengaruhi oleh absensi. Sehingga, Anda juga bisa menemui fitur-fitur terkait absensi, jadwal, hingga slip gaji di aplikasi ini.

Dengan fitur-fitur yang dihadirkan, aplikasi BukuGaji ini sangat cocok bagi Anda pemilik usaha kecil dan menengah yang berencana atau telah merekrut karyawan dengan jumlah kecil.

Anda bisa menggunakan aplikasi ini sebagai sistem pengelolaan karyawan toko Anda dimana Anda bisa menandai absensi karyawan setiap harinya, melihat perhitungan gaji secara otomatis, dan membayar karyawan secara mudah dan cepat.

Cara kerja atau penggunaan aplikasi ini pun tidak sulit. Anda bisa memulainya dengan mengunduh aplikasi BukuGaji Business terlebih dahulu di Play Store. Kemudian, lakukan registrasi akun. Setelah itu, Anda sudah dapat mengakses semua fitur yang ada di BukuGaji secara gratis.

Fitur-Fitur Aplikasi BukuGaji Business

Di atas, Anda telah mengetahui informasi mengenai apa itu BukuGaji Business serta fungsinya untuk UMKM. Sekarang saatnya Anda mengetahui fitur-fitur BukuGaji yang memberikan kemudahan pengelolaan karyawan untuk Anda.

Salary

 

Aplikasi BukuGaji

 

Fitur BukuGaji pertama yang akan dibahas adalah fitur Salary. Dengan fitur Salary, Anda bisa memasukkan informasi terkait gaji setiap karyawan Anda. Anda juga bisa mengatur apakah gaji karyawan tersebut dihitung bulanan, harian, atau per jam sekalipun.

Lalu, Anda juga bisa mengatur waktu pembayaran gaji. Apakah Anda ingin membayarnya di akhir bulan, awal bulan, atau tanggal spesifik lain yang bisa Anda tulis sendiri.

Attendance

 

Aplikasi BukuGaji

 

Fitur selanjutnya adalah fitur Attendance. Pada fitur ini, Anda dapat menandai absensi karyawan setiap harinya. Anda juga bisa mengatur apabila terdapat pengurangan gaji karyawan untuk setiap karyawan yang tidak hadir atau terlambat datang.

BukuGaji Pay

 

aplikasi bukugaji

 

BukuGaji Pay adalah fitur payment atau pembayaran gaji karyawan secara bersamaan. Fitur ini hadir atas kerjasama BukuGaji Business dengan payment gateway Xendit. Dengan adanya BukuGaji Pay, Anda tidak perlu menghabiskan banyak waktu untuk transfer ke rekening karyawan Anda satu per satu ketika saatnya gajian. Anda bisa melakukan pembayaran massal yang aman dengan BukuGaji Pay.

Itu dia informasi mengenai aplikasi BukuGaji Business yang menjadi cara modern bagi UMKM untuk mengelola karyawan dengan mudah. Apabila Anda tertarik dengan aplikasi ini, Anda bisa langsung mengunduhnya secara gratis di PlayStore. Bagi Anda pengguna iOS, Anda masih perlu bersabar karena saat ini aplikasi ini belum tersedia di AppStore.

Video Introduction oleh BukuGaji

Apa Perbedaan antara Duitku dan Xendit?

Duitku dan Xendit adalah dua perusahaan penyedia sistem pembayaran online (payment gateway). Keduanya tentu memiliki perbedaan. Perbedaan Duitku dan Xendit terletak pada produk yang mereka miliki, metode pembayaran, dan tentunya biaya transaksi.

Perbedaan Duitku dan Xendit

 

 

perbedaan duitku dan xendit

 

Meski fokus kedua perusahaan teknologi ini sama, yaitu layanan payment gateway, namun tentu ada beberapa hal yang membuat keduanya berbeda. Perbedaan ini mungkin bisa menjadi pertimbangan Anda dalam memilih layanan payment gateway yang sesuai dengan kebutuhan.

Produk dan Layanan

Dalam segi produk yang dimiliki, Duitku dan Xendit memiliki perbedaan yang mencolok. Selain Payment Gateway, Duitku juga menyediakan produk Disbursement, yaitu layanan kirim uang secara bersamaan dengan cepat dan mudah.

 

perbedaan duitku dan xendit

 

Sedangkan Xendit memiliki pilihan produk yang cukup beragam. Untuk pembayaran, Xendit memiliki lima layanan, antara lain Pembayaran Online (xenpayments), Checkout (xeninvoice), Transfer otomatis (xendisburse), Transfer Massal (xenbatch), dan Kirim Refund (xenpayout).

 

perbedaan duitku dan xendit

 

Kemudian, Xendit juga memiliki layanan manajemen toko dan operasional bisnis, seperti layanan Jualan Online, Aplikasi Mobile, Payment Link, dan Integrasi, serta Manajemen Risiko (xenshield), Platform Payments (xenplatform), dan Pendanaan (xencapital).

Pilihan Metode Pembayaran

 

perbedaan duitku dan xendit

 

Perbedaan selanjutnya ada pada pilihan metode pembayaran dari dua produk Duitku dan Xendit yang serupa, yaitu Payment Gateway Duitku dan Xenpayments, serta Disbursement Duitku dan Xendisburse. Berikut ini adalah daftar metode pembayaran yang dimiliki keduanya:

Payment Gateway Duitku:

  • Credit Cards: Visa, MasterCard, JCB
  • Virtual Accounts (transfer bank): ATM Bersama, Bank Artha Graha, Bank Sampoerna, BCA, BNI, CIMB Niaga, Bank Mandiri, Maybank, PermataBank.
  • Gerai Retail: Indomaret, Alfamart, Pegadaian, Pos Indonesia
  • E-Wallet: OVO, ShopeePay, LinkAja
  • QRIS: ShopeePay, LinkAja
  • Direct Debit: –
  • Cardless Credit: IndoDana

Xenpayments:

  • Credit Cards:Visa, MasterCard, American Express, JCB
  • Virtual Accounts (transfer bank): BCA, BRI, BNI, PermataBank, Bank Mandiri
  • Gerai Retail: Alfamart, Alfa Express, Alfamidi, Indomaret, Dan+Dan
  • E-Wallet: ShopeePay, Dana, OVO, LinkAja
  • QRIS: Dana, OVO, LinkAja, GoPay, BCA, CIMB Niaga, ShopeePay
  • Direct Debit: BRI
  • Cardless Credits: Kredivo, Akulaku

Disbursement Duitku:

  • Transfer bank: 140+ bank
  • Virtual Account: BCA, BRI, BNI, Mandiri
  • E-Wallet: GoPay, OVO, Dana, ShopeePay, LinkAja

Xendisburse:

  • Transfer bank: 140+ bank
  • Virtual Account: BCA, BRI, BNI, Mandiri, PermataBank, CIMB Niaga, Bank BTPN, NobuBank
  • E-Wallet: GoPay, OVO, Dana, ShopeePay, LinkAja

Biaya Transaksi

Selain dari segi produk dan pilihan metode pembayaran, Duitku dan Xendit juga memiliki perbedaan dalam hal biaya transaksi. Jika Anda berencana untuk menggunakan jasa dari salah satu perusahaan penyedia Payment Gateway ini, maka penting untuk Anda mengetahui hal ini.

Payment Gateway Duitku:

  • Credit Cards: 2,9% + Rp.2.500/transaksi
  • Virtual Accounts (transfer bank): Rp.1.500,-/transaksi (Artha Graha & Sampoerna), Rp.4.000/transaksi (Mandiri), Rp.5.000/transaksi (BCA), dan Rp.3.000/transaksi (lainnya).
  • Gerai Retail: MDR + Rp.1.000/transaksi (Indomaret), Rp.5.000/transaksi (lainnya).
  • E-Wallet: 1,5%/transaksi (ShopeePay), 1,65% – 3%/transaksi (OVO), 1,65% – Rp.3.300/transaksi (LinkAja).
  • QRIS: 0,7%/transaksi (ShopeePay), dan 0,77%/transaksi (LinkAja)
  • Cardless Credit: 1%/transaksi

Xenpayments:

  • Credit Cards: 2,90% +Rp.2.000/transaksi
  • Virtual Accounts (transfer bank): Rp.4.500/transaksi
  • Gerai Retail: Rp.5.000/transaksi
  • E-Wallet: 1,50%/transaksi
  • QRIS: 0,70%/transaksi
  • Direct Debit: 1,90%/transaksi
  • Cardless Credits: 2,30%/transaksi (Kredivo) dan 1,70%/transaksi (Akulaku).

Disbursement Duitku:

  • Online Transfer: Rp.5.000/transaksi

Xendisburse:

  • Transfer bank: Rp.5.000/transaksi
  • Virtual Account: Rp.5.000/transaksi
  • E-Wallet: Rp.5.000/transaksi

Demikian informasi mengenai perbedaan antara Duitku dan Xendit dari segi produk, metode pembayaran, dan juga biaya. Semoga informasi di atas dapat memudahkan Anda untuk memilih layanan Payment Gateway mana yang cocok untuk Anda.

Ketahui Syarat dan Cara Daftar QRIS, Bisa Terima Pembayaran dari Ovo, Dana dan Gopay

Pembayaran dengan aplikasi dompet digital mungkin lebih sering digunakan saat ini karena cenderung dan praktis, selain itu ada berbagai kemudahan pembayaran hanya dalam sekali tekan saja. Salah satu aplikasi pembayaran yang mudah digunakan adalah QRIS, namun sayangnya banyak yang belum mengetahui cara dan persyaratan mendaftarkan diri melalui QRIS, berikut ini akan dijelaskan syarat dan cara daftar QRIS:

Syarat dan Cara Daftar QRIS

Sebelum Anda mendaftarkan diri di QRIS, Anda haruslah mengetahui tujuan dari Anda membuat Akun adalah untuk apa, apa hanya untuk kepentingan pribadi, atau untuk badan usaha Anda. Hal ini harus Anda lakukan karena terdapat perbedaan dari masing-masing syarat yang diajukan tergantung dengan tujuan Anda mendaftarkan diri. Berikut ini syarat-syarat pendaftaran QRIS sesuai dengan kategori:

Syarat Pendaftaran QRIS untuk Badan Usaha

  • Anda harus memiliki KTP pemilik usaha.
  • Nomor Kartu Keluarga sesuai dengan KTP yang ingin Anda daftarkan.
  • Scan Akta perusahaan Nama Badan Usaha
  • Scan foto NPWP perusahaan Anda
  • Scan Surat Kuasa Asli 

Syarat Pendaftaran Individu

  • Scan KTP Anda
  • Nomor kartu keluarga yang sesuai dengan KTP Anda.

Cara Daftar QRIS

  • Bukalah browser Anda
  • Kunjungi website QRIS atau buka aplikasi QRIS dalam perangkat Anda.

syarat dan cara daftar QRIS

  • Tekanlah daftar QRIS pada layar Anda.

  • Isilah identitas sampai Anda benar-benar menyelesaikannya.syarat dan cara daftar QRIS
  • lalu tekan lanjut setelah Anda menyelesaikan registrasi.syarat dan cara daftar QRIS
  • Tunggulah hingga data Anda sehingga mendapatkan verifikasi.
  • Setelah data Anda benar maka data Anda akan langsung didaftarkan melalui PT.Penyelesaian Transaksi Elektronik Nasional.
  • Setelah QRIS Anda keluar maka kode QR juga akan bisa Anda lihat dan maka dari itu kode QR Anda segera bisa digunakan.

Setiap layanan tentu saja memiliki cara daftar dan persyaratan yang berbeda, QRIS salah satunya, Anda bisa menggunakan QRIS setelah mengikuti cara pendaftaran dan syarat yang berlaku. Segera permudah transaksi online bisnis Anda menggunakan QRIS!

5 Aplikasi Pembayaran Pendukung Bisnis dari Skala Kecil Hingga Mapan

Dalam menjalankan bisnis, tentu banyak rintangan yang Anda harus pikirkan sebagai pemilik suatu usaha, salah satunya adalah dengan menggunakan berbagai aplikasi untuk mempermudah proses pembayaran bisnis Anda agar banyak pembeli yang merasa terbantu dengan kemudahan transaksi, berikut ini adalah layanan aplikasi pembayaran pendukung bisnis yang bisa Anda gunakan untuk mengelola bisnis Anda. 

Dalam proses mempermudah bisnis Anda, memilih layanan aplikasi pembayaran tidak boleh dilakukan sembarangan, ada berbagai sistem pembayaran yang bisa digunakan untuk memastikan transaksi bisnis  Anda dilakukan dengan mudah dan aman, berikut ini layanan aplikasi pembayaran yang bisa digunakan:

Firstpay

aplikasi pembayaran pendukung bisnis

Firstpay bisa dibilang sebagai salah satu layanan penyedia pembayaran digital yang dilakukan dengan mudah dan cepat, dengan layanan ini bisa membantu pemilik toko online untuk mengatur pembayarannya menjadi sistem On-Stop dimana metode ini mencakup transfer antar bank, kartu kredit bahkan juga e-money.

Anda juga bisa mengikuti kemauan dan kebutuhan dari pembeli untuk menyesuaikan dengan transaksi yang diinginkannya. Keuntungan dari menggunakan aplikasi ini adalah Anda tidak akan dibebani biaya pemasangan dan hal ini tentu saja mengurangi kemungkinan Anda untuk mengeluarkan uang lebih karena transfer beda bank.  

TrueMoney

aplikasi pembayaran pendukung bisnis

TrueMoney adalah layanan yang bisa digunakan dari tahun 2015 di Indonesia, pembayaran menggunakan TrueMoney bisa dilakukan dengan layanan yang lebih inovatif dimana Anda bisa menggunakan aplikasi TrueMoney melalui smartphone bahkan juga website TrueMoney itu sendiri.

Tak perlu risau pula karena TrueMoney mendapatkan izin untuk beroperasi dan terjamin keamanannya karena sudah mendapatkan lisensi dari Bank Indonesia. TrueMoney mungkin salah satu pilihan karena pelayanannya yang lebih inovatif.

iPaymu 

aplikasi pembayaran pendukung bisnis

Sudah didirikan dari tahun 2012, pengguna iPaymu sudah banyak digunakan oleh masyarakat untuk bisa membantu proses transaksi penjualan di bisnis Anda, dengan pembayaran berbasi QR Code juga bisa membantu Anda untuk melakukan pembayaran dengan cepat dan terjaga keamanannya meskipun transaksi ini dilakukan secara Online.

Proses transaksi dengan iPaymu juga bisa digunakan secara online dan memastikan praktik pembayaran online untuk bisnis Anda terjamin keamanannya dari kasus cybercrime. Hal yang menjadikan aplikasi juga sangat diminati adalah iPaymu telah bekerjasama dengan banyak bank untuk memudahkan pelanggan melakukan transaksi dengan bisnis Anda.

Finpay

aplikasi pembayaran pendukung bisnis

Finpay bisa disebut juga sebagai kasir Online, dengan menggunakan Finpay ini akan membantu Anda dalam melakukan berbagai untuk segala macam transaksi, Anda juga bisa memanfaatkan Finpay untuk membayar berbagai tagihan maupun menerima hasil dari penjualan bisnis Anda tanpa dikenai biaya transaksi apapun, maka wajar saja apabila aplikasi ini cenderung digandrungi banyak pihak dalam melakukan pembayaran untuk usahanya.

Dana Bisnis

aplikasi pembayaran pendukung bisnis

Aplikasi satu ini mungkin sering terdengar karena sering digunakan oleh banyak masyarakat Indonesia, salah satunya adalah dengan melakukan transaksi secara mudah dan memperoleh laporannya, menggunakan Dana bisnis akan membantu Anda dalam transaksi cepat karena hanya menggunakan Url yang disediakan oleh toko online Anda, dan pelanggan hanya tinggal membayarkannya.

Menggunakan aplikasi ini juga mampu membantu Anda untuk bisa menarik saldo dari hasil penjualan Anda dengan mudah dan cepat ke rekening yang Anda inginkan.

Itulah beberapa aplikasi pembayaran yang bisa memudahkan Anda dalam melakukan transaksi secara lebih cepat dan mudah dimanapun dan kapanpun, dengan meningkatkan fasilitas pembayaran di toko online  dan bisnis Anda, hal ini juga bisa berdampak pada proses mudahnya pelanggan untuk membeli barang dagangan Anda. Yuk segera pakai!

Gambar Header Pixabay

Indepay Hadir Tawarkan Pengalaman ala “Social Commerce” di Layanan Fintech

Pandemi Covid-19 telah mendorong perubahan signifikan pada perilaku masyarakat, dari yang bersifat konvensional menjadi serba digital. Bank Indonesia encatat, nilai transaksi dengan uang elektronik mencapai Rp 25,4 triliun pada Juli 2021. Jumlah itu meningkat 5% dari bulan sebelumnya yang sebesar Rp 24,1 triliun.

Sementara itu, sistem pembayaran Indonesia disebut masih berada dalam tahap awal pengembangan, 80% rekening bank yang ada belum sepenuhnya terdigitalisasi. Melihat isu tersebut, Indepay hadir menawarkan platform transfer terbuka yang dirancang untuk mendorong transformasi industri pembayaran digital menggunakan teknologi transfer antar pengguna secara real-time.

“Kami sedang membangun platform transaksi berbasis Open API dengan mendekatkan bank kepada konsumen untuk mendorong transformasi lanskap pembayaran digital dengan transfer account-to-account secara real-time,” tulis Co-Founder & CEO Indepay Rajib Saha.

Didirikan pada Juli 2020, Indepay memiliki fokus untuk merevolusi sektor finansial di Asia Tenggara. Perusahaan disebut telah memiliki ekosistem mitra yang berkembang yang dibangun di sekitar bank anggota yang membuat transfer baik sebagai konsumen dan bisnis menjadi efisien, dengan biaya rendah dan mengarahkan pada kemungkinan yang tak terbatas.

Secara intrinsik, platform ini memetakan nomor ponsel dengan rekening bank pelanggan sebagai identitas pembayaran unik untuk pengalaman transfer akun-ke-akun yang lebih cepat & aman yang disebut Pay-ID. Sistem ini akan memberdayakan pengguna untuk membangun reputasi digital dan membantu menjaga keamanan dan kontrol berbasis persetujuan atas data keuangan mereka.

Layanan berbasis open finance di Indonesia memang sedang marak dikembangkan. Isunya sama, karena kebutuhan konsumen atas akses ke layanan keuangan yang lebih mulus. Ayoconnect, Xendit, Finantier, Brick adalah beberapa nama startup yang bermain di ranah tersebut; termasuk salah satunya menyuguhkan API untuk transfer atau penerimaan dana.

Target berikutnya

Dalam jangka waktu tiga tahun ke depan, perusahaan menargetkan untuk mendigitalkan setidaknya 100 juta nasabah Indonesia dan memfasilitasi 1 miliar transaksi per bulan. Saat ini, kantor Indepay berlokasi di Jakarta, Singapura dan Gurgaon, namun timnya mengaku saat ini hanya fokus dengan market di Indonesia. Ke depannya, perusahaan berencana untuk ekspansi ke negara lainnya di Asia Tenggara, dan juga India.

Dari sisi pendanaan eksternal, saat ini Indepay telah didukung oleh BEENEXT dan T8 Capital Partners. Tanpa menjabarkan detail pendanaan, Rajib menyebutkan bahwa timnya masih dalam proses untuk menutup putaran ini dengan tambahan dana dari beberapa investor lainnya.

Founder & CEO BEENEXT Teruhide Sato mengatakan, “Kami telah berinvestasi di berbagai startup fintech di seluruh dunia, dan kami mencermati bahwa kehadiran transfer antarbank digital semakin mendorong pertumbuhan ekonomi digital di setiap negara. Karena itulah, kami bekerja sama dengan Indepay untuk membangun platform transfer terbuka di Indonesia, yang menghubungkan semua pelaku usaha sektor finansial, mulai dari Bank, perusahaan Payment Gateway, Operator Switching dan Settlement, untuk menawarkan pengalaman transfer dana yang sangat terjangkau dan praktis.”

Platform transfer terbuka Indepay memosisikan diri sebagai opsi pembayaran digital dengan pengalaman social commerce yang interaktif untuk memfasilitasi urusan transfer, pembayaran, dan penerimaan pesanan dengan lebih cepat. Upaya ini diharapkan akan membuka kesempatan baru bagi startup, perusahaan fintech, brand, pelaku UMKM, dan penjual mikro untuk bersama-sama mewujudkan konsep masyarakat cashless.

Fokus jangkau pelaku usaha online

Pada tanggal 17 September 2021, Indepay resmi meluncurkan aplikasi tara.app”. Menggunakan platform transfer Indepay, tara.app merupakan fasilitas perdagangan interaktif sosial (social interactive commerce), yang ditujukan untuk para pelaku bisnis D2C, seperti brands, pedagang mikro, warung, dan pengecer.

Rajib Saha turut mengungkapkan, “Biaya pembayaran dan biaya transfer yang tinggi adalah hambatan utama dalam pengembangan ekosistem startup di Indonesia. tara.app bekerja sama dengan tim Indepay di Jakarta akan menjadi disruptor dalam industri ini. Integrasi yang kami miliki dengan berbagai bank dan lembaga keuangan akan membuka berbagai kesempatan yang menarik untuk Indonesia.”

Sebenarnya konsep serupa juga ditawarkan pemain lain. Misalnya Xendit dengan Xendit Business App dan Midtrans dengan layanan Payment Link.

Kehadiran platform teknologi seperti Indepay menjadi semakin krusial untuk mendorong negara berbasis ekonomi UMKM seperti Indonesia dalam melakukan transformasi digital. Beberapa studi dan penelitian terbaru juga menunjukkan penggunaan internet yang kian meluas dan perubahan perilaku pengguna terhadap aktivitas jual-beli online di media sosial. Hal ini menunjukkan peningkatan popularitas kegiatan social interactive commerce atau perdagangan berbasis interaksi online, baik lewat aplikasi pesan singkat maupun media sosial.

Dalam prosesnya, tara.app bekerja dengan memetakan nomor HP pengguna dengan rekening-rekening bank yang mereka miliki sebagai ID Pembayaran Unik (Unique Pay-ID). Pay-ID ini bisa digunakan untuk melakukan transfer instan dan aman ke akun pengguna lain (Account-to-Account Transfer). Selanjutnya, Pay-ID unik tersebut akan membangun reputasi digital pengguna serta membantu mempertahankan standar keamanan, di mana pengguna bisa memiliki kendali berbasis persetujuan (consent) atas data keuangan yang mereka berikan.

Dengan tara.app, pengguna tidak perlu menginstal semua aplikasi bank di ponsel ataupun mengingat beragam kata sandi dan pin untuk masing-masing rekening. ID Pembayaran unik yang terhubung dengan nomor HP mereka memungkinkan proses transfer dengan lebih praktis dan aman, kapan saja dan dimana saja lewat satu pintu.

Di sisi lain, solusi ini juga ditujukan untuk membantu UMKM agar produk mereka lebih mudah ditemukan secara online, serta mendukung UMKM dengan jangkauan jaringan dan partisipasi komunitas yang lebih luas. Langkah ini bertujuan untuk menjembatani jarak antara merchant dan bank melalui digitalisasi, sehingga bisa menciptakan pengalaman perdagangan yang interaktif (interactive commerce) melalui kanal sosial di dalam framework tara.app.

Indepay mengklaim solusinya sebagai salah satu pelopor di Asia Tenggara. Sementara pemain lain berinteraksi dalam jaringan grup, seperti Facebook, Instagram, Google for Business, platform ini menawarkan solusi berbasis web, yang juga dapat diakses dari aplikasi tara untuk penawaran yang lebih baik bagi konsumen.

Application Information Will Show Up Here

Sistem Pembayaran Online Instan CIMB Niaga Optimalkan Pemanfaatan API

Inovasi teknologi dalam industri perbankan dipandang penting untuk mengembangkan layanan yang semakin bermanfaat bagi pengguna. Salah satu wujud inovasi yang dilakukan adalah dengan memanfaatkan pengembangan API (Application Programming Interface), untuk dapat mengintegrasikan layanan perbankan dengan berbagai platform lain demi membuka akses yang lebih luas bagi nasabah.

PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) merupakan bank swasta nasional terbesar kedua di Indonesia yang senantiasa memanfaatkan inovasi teknologi dalam berbagai pengembangan produknya. Produk unggulan CIMB Niaga yang baru saja diluncurkan adalah “direct debit” atau disebut juga OCTO Cash by CIMB Niaga. Inovasi ini memungkinkan nasabah pengguna fintech maupun e-commerce untuk menyelesaikan transaksi pembayaran dengan cepat, mudah, dan aman cukup dari satu aplikasi partner yang telah bermitra dengan CIMB Niaga.

Pemanfaatan API untuk Kembangkan Produk dan Wujudkan Kolaborasi

Pentingnya penggunaan API dalam pengembangan produk dan layanan CIMB Niaga, selaras dengan kebutuhan transaksi nasabah yang kian dinamis. Tak hanya kebutuhan untuk transaksi tarik tunai dan transfer dana lewat bank tertentu, salah satu contoh yang mudah ditemui kini adalah semakin banyaknya nasabah yang menggunakan transaksi keuangan untuk layanan fintech, e-commerce, dan sejenisnya.

Di sini, API dibutuhkan untuk dapat mengintegrasikan layanan perbankan dengan platform eksternal tersebut. Dukungan integrasi layanan yang baik ini membuat nasabah dapat melakukan berbagai transaksi dengan lebih cepat, mudah, nyaman, dan aman. Berbagai kemudahan tersebut juga dapat memberikan nilai lebih bagi nasabah serta mampu menjaga loyalitas nasabah. Sebab, dengan integrasi layanan yang tersedia, para nasabah tak perlu beralih menggunakan layanan perusahaan lain.

Integrasi layanan lewat API juga mampu membuka kesempatan bagi perusahaan perbankan untuk berkolaborasi dengan start-up penyelenggara fintech, e-commerce, dan sebagainya. Kolaborasi antara perusahaan dan start-up merupakan peluang untuk menciptakan berbagai inovasi baru yang saling menguntungkan.

Layanan Direct Debit OCTO Cash dari CIMB Niaga

Salah satu wujud pemanfaatan API yang dilakukan oleh CIMB Niaga adalah layanan pembayaran online debit instan terbaru bernama OCTO Cash by CIMB Niaga.

Lewat layanan ini, nasabah konsumen fintech maupun e-commerce dapat membayar atau bertransaksi menggunakan rekening dengan lebih mudah, cepat, dan aman.

Pemanfaatan API yang dilakukan oleh CIMB Niaga dalam pengembangan produk ini dapat tetap menjaga keamanan nasabah dalam bertransaksi di aplikasi non-bank. Layanan OCTO Cash juga merupakan produk yang mampu melengkapi channel pembayaran digital milik CIMB Niaga yang sudah ada, seperti OCTO Mobile dan OCTO Clicks.

Layanan OCTO Cash juga menyediakan pengalaman pengguna yang ramah dan seamless. Cukup melalui satu kali pendaftaran untuk proses binding rekening di awal, kemudian di setiap transaksinya cukup konfirmasi pembayaran dengan one time password (OTP) yang dikirimkan ke nomor seluler yang terdaftar di Bank, dan transaksi akan sukses terbayar.

OCTO Cash by CIMB Niaga juga dapat digunakan oleh nasabah untuk bertransaksi tarik tunai melalui aplikasi fintech SoCash; berinvestasi reksadana, emas, maupun Surat Berharga Negara (SBN) melalui aplikasi personal finance management (PFM) Fundtastic wealth fintech; maupun berbelanja di e-commerce lewat Elevenia dan Tokopedia yang bekerjasama dengan Payment Gateway PrismaLink, perusahaan penyedia solusi pembayaran yang telah berpengalaman selama satu dekade di Indonesia.

Inovasi dan kolaborasi merupakan kunci untuk dapat mengembangkan layanan dan meningkatkan kepuasan pengguna produk yang ditawarkan. Dengan mengimplementasikan kedua hal tersebut dalam bisnis, langkah peningkatan skalabilitas perusahaan juga dapat dicapai lebih cepat dengan cara yang tepat.

Kunjungi halaman CIMB Niaga API Portal untuk informasi lengkap mengenai sistem API terbuka dari CIMB Niaga.