GENEXYZ Kantongi Pendanaan Awal Senilai 14 Miliar Rupiah Dipimpin East Ventures

Kreator platform teknologi meta-humans dan agregator virtual influencer, GENEXYZ, mengantongi pendanaan tahap awal yang dipimpin oleh East Ventures senilai $1 juta (lebih dari Rp14 miliar). Turut berpartisipasi investor terdahulu Future Creative Network, dan beberapa investor lainnya, seperti EMTEK, MDI Ventures, Trinity Optima, dan Massive Music.

Rencananya, dana segar yang didapat akan digunakan untuk ekspansi bisnis di ranah regional, menjangkau target pasar Asia Tenggara. Selain itu, perusahaan juga akan mengembangkan teknologi yang lebih interaktif dan efektif dalam jaringannya dengan komunitas yang relevan dan memaksimalkan dampaknya pada klien.

Didirikan pada 2022, GENEXYZ menawarkan platform berbasis teknologi yang dapat menghadirkan meta-humans dan agregrator virtual influencer masa kini. Hal ini memungkinkan klien mendapatkan data interaksi yang terukur, serta memastikan terjadinya interaksi yang tepercaya antara brand dan audiens. Hal ini memungkinkan interaksi yang dapat terus dikembangkan (scalable).

Co-Founder dan CEO GENEXYZ Belinda Luis menegaskan, “kami menciptakan seluruh produk virtual influencer secara in-house dengan sumber daya teknologi dan talenta terbaik, dan kami akan terus memperluas kaliber dari tim GENEXYZ di berbagai disiplin industri sekaligus memperkuat komunitas, channel distribusi, dan ekosistem yang ada.”

Investment Professional East Ventures Gavin Adrian menyambut baik GENEXYZ ke dalam keluarga East Ventures. Inovasi futuristik yang dihadirkan perusahaan dipercaya berpotensi bagi brand dalam menangkap peluang interaksi yang besar. “Kami percaya bahwa GENEXYZ hadir untuk merevolusi solusi pemasaran dan menciptakan berbagai dampak baik bagi masyarakat Indonesia,” tegasnya.

Dalam meningkatkan skala bisnis B2B dan B2C, GENEXYZ juga didukung dengan ekosistem jaringan yang kuat di ranah teknologi. Teranyar, perusahaan juga telah menginvasi segmen D2C lewat kolaborasi Lavcaca dan Eatlah.

Lavcaca merupakan produk GENEXYZ yang memiliki karakter khas yang hobi menyanyi lagu dangdut dan mencintai kuliner lokal. Selain itu, IP baru yang belum lama diluncurkan adalah karakter laki-laki dengan keunikan dan kecerdasan yang berwarna, dapat diandalkan untuk berbagai kebutuhan brand,  serta didukung dengan teknologi canggih dan  .

Ragam produk dan karakter yang diciptakan GENEXYZ sejalan dengan fokusnya untuk mengembangkan misi meta human di skala global. Dalam perjalanan bisnisnya, perusahaan juga telah bekerja sama dengan sejumlah brand ternama seperti Bango, Tokopedia, Tiket.com, Ismaya Group, Nivea, Pepsodent, dan Ujung-Ujungnya Dangdut (UUD).

Virtual influencer di Indonesia

Teknologi selalu menawarkan inovasi baru di setiap industri yang disentuhnya. Salah satunya adalah memungkinkan industri pemasaran yang tidak hanya berpusat pada iklan televisi, radio atau koran. Kanal pemasaran kini telah berevolusi menjadi bentuk yang lebih personal dan interaktif. Salah satunya adalah virtual influencer.

Virtual influencer adalah karakter yang dihasilkan komputer atau avatar bertenaga AI yang popularitasnya kian menanjak di platform media sosial. Selayaknya influencer pada umumnya, mereka dapat digunakan untuk memasarkan brand, produk, dan layanan, serta meningkatkan kesadaran brand dan interaksi di media sosial.

Ukuran pasar untuk virtual influencer sendiri dapat bervariasi tergantung pada faktor-faktor seperti jumlah virtual influencer yang aktif, tingkat keterlibatan mereka dengan pengikut, serta brand dan bisnis yang berkolaborasi dengan mereka.

Menurut Territory Influence, pasar virtual influencer saat ini bernilai $4,6 miliar dan diproyeksikan naik sebesar 26% pada 2025. Dilansir dari Forbes, survei virtual influencer pada 2022 yang dilakukan oleh Influencer Marketing Factory menunjukkan sebanyak 58% responden mengikuti setidaknya satu virtual influencer. Sebanyak 35% konsumen telah membeli produk yang dipromosikan oleh virtual influencer.

Daya tarik virtual influencer terletak pada kemampuan unik mereka untuk melayani audiens yang lebih muda dan paham teknologi serta minat brand yang semakin meningkat terhadap pemasaran influencer dan iklan digital. Dengan popularitas dan penerimaan yang meningkat pesat, virtual influencer digadang-gadang sebagai kekuatan baru yang siap mengubah industri ini.

Lazada Dikabarkan Dapat Dana Tambahan Rp12,6 Triliun dari Alibaba

Setelah memperoleh dana segar $353 juta (sekitar Rp5,2 triliun) pada April lalu, Lazada dikabarkan kembali mendapat dana tambahan sebesar $845 juta (sekitar Rp12,6 triliun) dari Alibaba.

Dilansir dari Bloomberg, informasi ini dimuat dalam laporan yang dikirimkan perusahaan ke regulator di Singapura pada Rabu (19/7). Pendanaan tersebut akan digunakan untuk memperkuat bisnis e-commerce Lazada di Asia Tenggara.

Dengan investasi terbaru ini, Alibaba telah menyuntik hingga miliaran dolar AS ke Lazada. Sejak didirikan pada 2012, Lazada Group tercatat telah mengumpulkan dana ratusan juta dolar AS dari berbagai investor, termasuk beberapa perusahaan teknologi terbesar di dunia.

Lazada diakuisisi Alibaba senilai $1 miliar pada 2016. Pada 2017, perusahaan mengantongi $1,1 miliar pada putaran pendanaan yang dipimpin oleh Alibaba dan Temasek dengan total pendanaan yang telah dikumpulkan mencapai lebih dari $3 miliar.

Pada 2022, Alibaba mengumumkan pemisahan (spin-off) Lazada menjadi entitas terpisah. Keputusan ini didorong oleh beberapa faktor kunci, termasuk menjadi lebih independen dan fokus. Alibaba berupaya mendorong Lazada lebih banyak otonomi dan kemandirian dalam mengejar jalur pertumbuhan di pasar Asia Tenggara.

Strategi pemisahan Lazada juga memungkinkan mereka memperkuat bisnis di Asia Tenggara dan mengonsolidasikan posisinya sebagai pemain utama dalam lanskap e-commerce global. Langkah ini juga dianggap mampu membuat Lazada untuk bersaing lebih baik dengan pesaing regional.

Perkuat posisi di Asia Tenggara

Alibaba kembali memberikan pendanaan kepada Lazada agar bisa mengungguli pemain yang menguasai pasar di Asia Tenggara saat ini, yaitu Sea Group melalui Shopee. Posisi Lazada di pasar e-commerce Indonesia dihadapkan pada sejumlah faktor, termasuk kompetitor, lokalitas yang terbatas, dan pengalaman pengguna yang kurang menarik.

Keberhasilan Shopee dan Tokopedia di Indonesia dapat dikaitkan pendekatan mereka yang berfokus pada penjual, dan strategi pemasaran yang efektif. Untuk mendapatkan kembali momentum dan meningkatkan posisinya di pasar Indonesia, dinilai perlu mengutamakan upaya lokalitas, meningkatkan pengalaman belanja secara online, dukungan kepada penjual dan layanan pemenuhan pesanan.

Memanfaatkan afiliasinya dengan Alibaba Group, Lazada juga dinilai masih bisa meraih pangsa pasar yang signifikan dan bersaing lebih efektif melawan Shopee dan Tokopedia.

Application Information Will Show Up Here

Honest Dapat Investasi Strategis dari Perusahaan Pembiayaan Jepang “Orico”

Honest Financial Technologies International (Honest Bank) mendapat investasi strategis dari Orico, perusahaan pembiayaan konsumen asal Jepang, dilansir dari Nikkei Asia. Melalui investasi ini, Orico akan memulai debutnya di Indonesia dengan meluncurkan kartu kredit virtual. Berdasarkan data yang dilaporkan ke Venture Cap, nominal yang disuntik senilai USD$2 juta atau Rp30 miliar.

Dikenal sebagai Orient Corp., Orico adalah grup perusahaan yang memiliki rekam jejak pada layanan keuangan koperasi. Pertama kali diluncurkan di Hiroshima pada 1954. Adapun, produk kartu kredit virtual Orico dan Honest ditargetkan meluncur pada tahun ini.

Operasionalnya akan melibatkan kecerdasan buatan untuk melakukan pemeriksaan kredit, mengonfirmasi identitas pemegang kartu dengan video chat, dan mencegah penipuan. Pengguna bisa mendapatkan kartu dalam waktu tiga menit, tanpa harus membayar biaya tahunan. Selain itu, akan segera hadir layanan pembayaran kode QR yang ditautkan pada kartu.

Sebagai informasi, Honest Bank adalah startup digital dan open banking asal Singapura yang didirikan oleh Peter Panas dan Will Ongkowidjaja (Founding Partner Alpha JWC Ventures) pada 2019. Honest Bank telah mendapat investasi dari sejumlah investor, termasuk XYZ Capital, Village Global ,Insignia, Global Founder Capital (GFC), Alpha JWC Ventures, Digital Horizon, hingga Alumni Ventures.

Untuk debut di pasar Indonesia, Honest Bank mengakuisisi mayoritas saham PT Sahabat Finansial Keluarga (SFK), perusahaan pembiayaan milik PermataBank, dan rebranding menjadi PT Honest Financial Technologies. Pada Maret 2023, PT Honest Financial Technologies memperkenalkan kartu kredit tanpa nomor (numberless) yang dapat digunakan melalui smartphone.

Di Indonesia, Honest beroperasi dengan dua lisensi usaha, yakni sebagai penyelenggara jasa pembayaran dari Bank Indonesia (BI) dan perusahaan pembiayaan yang diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Dalam wawancara terakhir bersama DailySocial.id, Direktur Utama Honest Dharu Estiningrum mengungkap kartu kredit menjadi entry point yang tepat karena melayani dua aspek penting dalam kehidupan masyarakat, yakni sebagai instrumen pembayaran dan pinjaman. Di samping itu, kartu kredit juga menawarkan fleksibilitas penuh kepada konsumen dalam pembayaran tagihan.

“Kalau hanya pembayaran, kami tidak dapat membantu konsumen [membangun] credit history. Kami membangun disiplin pada pengguna kami supaya mereka bisa siap dengan produk pinjaman selanjutnya. Untuk bisa naik ke jenjang kehidupan yang lebih baik, mereka membutuhkan financial services dari lembaga jasa keuangan formal. Maka itu, pendekatan kami berbeda,” kata Dharu.

Pasar kartu kredit

Di Indonesia, tren penggunaan kartu kredit disebut mengalami fluktuasi dalam  beberapa tahun terakhir. Penetrasi pengguna kartu kredit di Indonesia hanya 6%, terendah dibandingkan beberapa negara Asia Tenggara lainnya. Bank Indonesia (BI) mencatat, jumlah kartu kredit yang beredar di Indonesia mencapai 16,58 juta unit pada Juni 2022.

Transaksi kartu kredit selama masa Covid-19 juga berkurang, tetapi nilai transaksinya terpantau meningkat. BI mencatat nilai transaksi kartu kredit di Indonesia sebesar Rp34,37 triliun pada Maret 2023. Jumlahnya naik 10,18% dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month) yang sebesar Rp31,20 triliun.

Dalam meningkatkan transaksi melalui kartu kredit, BI telah menerbitkan beberapa kebijakan. Pertama, mengurangi batas maksimum suku bunga kartu kredit dari 2% menjadi 1,75% per bulan, berlaku mulai Juli 2021. Kemudian, memperpanjang masa berlaku kebijakan nilai denda keterlambatan pembayaran kartu kredit sebesar 1% atau maksimal Rp100.000,00 dari semula 31 Desember 2022 menjadi 30 Juni 2023.

Sebagian besar pemegang kartu kredit Indonesia disebut memiliki pendapatan tahunan melebihi 500 juta, yang dianggap berpenghasilan tinggi. Sementara kelas menengah yang memiliki akses yang lebih sedikit untuk kartu kredit, pembayaran kode QR telah menjadi alternatif yang populer. Konsep berbelanja menggunakan paylater juga tengah naik daun.

East Ventures Pimpin Investasi ke Startup Mikrobioma Asal Singapura AMILI

East Ventures memimpin investasi ke AMILI, startup asal Singapura yang diklaim sebagai pengobatan presisi mikrobioma usus pertama dan satu-satunya di Asia Tenggara. Tidak disebutkan nominal pendanaan yang diberikan.

Dalam keterangan resminya, investasi ini disebut akan memperkuat modal AMILI usai mengantongi pendanaan seri A pada Juni 2022. Rencananya, AMILI akan memperluas operasional bisnisnya ke Indonesia dengan fokus utama menangani masalah kesehatan usus yang disesuaikan dengan kondisi pasar Indonesia.

AMILI didirikan pada 2019 oleh Dr. Jeremy Lim (CEO), Drs. David Ong, dan Jonathan Lee. Ketiganya tercatat pernah memimpin transplantasi mikrobioma usus di National University Hospital pada 2014 sekaligus yang pertama di kawasan Asia Tenggara.

“Pendanaan ini memungkinkan para dokter dan profesional kesehatan lain untuk menghadirkan manfaat bagi para pasien melalui mikrobioma. Selain obat-obatan, mikrobioma berperan penting pada teknologi pangan dan pertanian. Kami harap dapat menghadirkan inovasi di sektor ini, khususnya berkontribusi pada penciptaan makanan yang menunjang kesehatan serta mengatasi stunting dan malnutrisi,” kata Co-Founder dan CEO AMILI Dr. Jeremy Lim.

Co-Founder dan Managing Partner East Ventures Willson Cuaca juga menambahkan bahwa investasi ini dapat memajukan pengobatan presisi serta kesehatan dan nutrisi dengan memanfaatkan potensi mikrobioma usus. “Dengan melakukan studi lokal dan memahami seluk-beluk mikrobioma usus Asia, kita dapat menemukan wawasan dan mengembangkan intervensi kesehatan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan tantangan populasi Asia.”

Hal ini karena masyarakat di Asia memiliki karakteristik unik mikrobioma usus yang sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor lokal dan regional, seperti pola makan, gaya hidup, dan lingkungan. Maka itu, penelitian, penemuan, dan penerapan penting dilakukan secara lokal di kawasan ini.

Sebelumnya, East Ventures juga memberikan investasi ke Nusantics sejak 2020, startup asal Indonesia yang mendorong penelitian mikrobioma. Nusantics saat ini disebut sebagai startup pengembang teknologi genom pertama dan satu-satunya di Indonesia.

Mengenal AMILI dan mikrobioma

Dengan perkembangan dan penemuan ilmiah terbaru, mikrobioma usus diyakini dapat menjadi garis depan bagi kesehatan manusia berikutnya. Selain itu, penggunaan mikrobioma usus memungkinkan perawatan kesehatan yang dapat dipersonalisasi.

Mikrobioma usus diketahui terdiri dari triliunan bakteri, virus, dan jamur yang hidup di saluran pencernaan dan memainkan peran kunci dalam hampir setiap aspek kesehatan manusia, termasuk pencernaan, fungsi kekebalan tubuh, kesehatan mental, dan pencegahan penyakit.

Saat ini, AMILI menawarkan layanan sequencing mikrobioma usus untuk membantu tenaga kesehatan profesional meningkatkan pengobatan pasien dan formulasi probiotik yang dirancang khusus untuk konsumen Asia.

Ada tiga aset inti yang dimiliki AMILI, yaitu basis data mikrobioma multi-etnis Asia, bank mikrobioma dengan sampel yang disimpan untuk analisis metagenomik dan metabolomik, serta perangkat alat analisis, jaringan informatika, dan mesin pencari AMILI PRIME. Aset-aset ini memungkinkan AMILI untuk mendorong penelitian kesehatan usus dan solusi inovatif.

AMILI menyebut sebagai satu-satunya bank transplantasi mikrobioma di Asia Tenggara. Tahun lalu, AMILI juga mengembangkan bubuk prebiotik berkelanjutan dengan mendaur ulang batang kangkung yang tidak terpakai. 

JumpStart Raih Pendanaan Seri B Dipimpin Cool Japan Fund dan Living Lab Ventures

Startup pengembang coffee vending machine JumpStart meraih pendanaan seri B dengan nominal yang dirahasiakan, dipimpin oleh Cool Japan Fund (CJF) dan Living Lab Ventures. Sebelumnya, JumpStart memperoleh pendanaan seri A dari GDP Venture pada 2018.

Dalam keterangan resminya, CEO JumpStart Brian Imawan mengatakan, pihaknya akan menambah jumlah dan variasi mesin penjual otomatis serta memperbarui teknologi sehingga dapat meningkatkan loyalitas pengguna. Pihaknya siap ekspansi ke beberapa kota besar lain, seperti Pulau Jawa dan Bali, pada pertengahan tahun ini.

“JumpStart ingin mewujudkan misinya untuk memberikan pengalaman belanja yang lebih menarik bagi konsumen. Melakukan perekrutan tim yang berkualitas juga menjadi fokus kami dalam mengembangkan bisnis JumpStart yang lebih kompetitif di pasar Indonesia,” tutur Brian.

Sementara, PR Representative Cool Japan Fund Hashimoto menambahkan, investasi ini dapat mendukung upaya perusahaan untuk memperluas penjualan barang dari produsen Jepang, seperti makanan ringan dan minuman, di Indonesia.

“Kami akan mendukung upaya untuk mengomunikasikan daya tarik produk makanan dan minuman Jepang bekerja sama dengan perusahaan terkait. Investasi ini juga bertujuan untuk memperkuat hubungan bisnis antara Jepang dan Indonesia, serta memberikan manfaat bagi kedua negara untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di kedua negara.”

CJF menilai makanan dan minuman Jepang sangat populer di Indonesia, terlihat dari banyaknya restoran Jepang. Makanan manis Jepang juga banyak diminati turis Indonesia di sana. Di saat yang sama, pasokan makanan Jepang di Indonesia sangat terbatas sehingga sulit didapatkan dengan harga terjangkau.

Ekspansi luar negeri

Lebih lanjut, JumpStart juga sekaligus mengumumkan rencananya untuk ekspansi ke luar negeri pada 2025. Lewat ekspansi ini, JumpStart akan memulai bisnis sebagai pemasar smart coffee machine yang dapat menyajikan lebih dari 20 menu kopi dan non-kopi, seperti cokelat dan teh matcha.

Diketahui, JumpStart merupakan pengembang teknologi mesin pemasaran otomatis. Di 2017, JumpStart menyediakan 500 mesin, dan saat ini sudah mencapai 2000 mesin. Pihaknya juga memproduksi label kopi sendiri yang kini tersedia dalam 25 macam pilihan kopi.

Jajaran manajemen JumpStart

Tak cuma kopi, JumpStart juga mulai menghadirkan vending machine untuk produk makanan ringan, obat-obatan, kosmetik, fesyen, hingga makanan hewan. Pihaknya mengklaim telah membukukan EBITDA positif dengan pertumbuhan pendapatan lebih dari 400% di sepanjang 2022. Pertumbuhan kinerja positif tersebut dikarenakan permintaan pasar yang tinggi pasca-pandemi.

“Bersama dengan tim engineer dan tim kreatif internal, kami sudah menyiapkan beberapa terobosan baru dengan membuat beberapa mesin terkini yang menarik termasuk produk private label di dalamnya yang kami percaya akan lebih mempermudah dan memberikan suatu pengalaman baru untuk para pelanggan kami.” Tutup Brian.

UENA Raih Pendanaan Baru Dipimpin oleh East Ventures dan Trihill Capital

Startup F&B online hiperlokal UENA kembali meraih pendanaan baru, dipimpin oleh East Ventures dan Trihill Capital dengan nominal yang dirahasiakan. Putaran ini diklaim semakin memperkuat balance sheet UENA setelah memperoleh pendanaan tahap awal pada September lalu.

Disampaikan dalam keterangan resminya, UENA akan memanfaatkan pendanaan ini untuk mengembangkan lokasi guna meningkatkan jumlah pengguna dan pelanggan. UENA didirikan oleh Alvin Arief (CEO) dan Roy Yohanes (COO) dan meluncur pada Agustus 2022.

Co-Founder dan CEO Alvin Arief mengaku telah mendapat validasi dari pasar. Hal ini ditunjukkan dari mayoritas transaksi berasal dari pesanan berulang, dan pelanggan loyalnya meningkat setiap bulan. “Meski baru beroperasi kurang dari satu tahun, beberapa toko awal telah mencapai tahap break-even dan memiliki tingkat payback yang sehat,” tuturnya.

UENA telah membuka tujuh lokasi dapur di Jakarta dan telah melayani lebih dari 300 ribu porsi. Setiap lokasi dapur melayani radius hiperlokal 1-1,5km dan menangani pengantaran secara internal untuk meminimalisasi biaya dan waktu. Perusahaan mengaku tidak bergantung pada layanan pesan-antar ojek online karena lebih dari 80% pesanan datang secara langsung.

Nilai pasar makanan sehari-hari di Indonesia ditaksir sebesar US$90 miliar per tahun. Dalam segmen ini, hampir seluruhnya dilayani oleh pedagang kaki lima yang masih sangat terfregmentasi. Hal ini kerap menimbulkan kerugian bagi konsumen terutama dari sisi kualitas, konsistensi, dan harga.

UENA menawarkan layanan makanan berkualitas dengan harga yang terjangkau menggunakan format cloud kitchen. Konsep ini dinilai efisien serta memanfaatkan teknologi dan skala ekonomi untuk meningkatkan kualitas dan menekan harga pada saat yang bersamaan.

VP of Investments Trihill Capital V. Ian Sulaiman mengungkapkan bahwa mayoritas penduduk Indonesia merupakan kalangan menengah yang diperkirakan merepresentasikan 45% dari total populasi. Pada umumnya mereka menghadapi kesulitan dalam mendapatkan makanan yang berkualitas baik dengan harga terjangkau, terutama ketika dihadapkan dengan kondisi di lapangan dengan pilihan makanan yang kurang aman dan higienis.

“Kami mendukung upaya UENA untuk meningkatkan pilihan makanan sehari-hari dari sisi harga akses, dan kualitas untuk kalangan kelas menengah penduduk Indonesia,” ungkapnya.

Pendanaan food tech

Kemajuan teknologi saat ini telah menghadirkan banyak inovasi dalam dunia bisnis, termasuk di bidang F&B atau kuliner. Cloud kitchen merupakan salah satu tren yang marak digeluti oleh pelaku usaha kuliner. Konsepnya adalah mengoperasikan dapur yang berfokus ke layanan pengiriman makanan saja.

Selain menawarkan inovasi baru, layanan ini juga disebut dapat membantu pelaku UMKM dalam mengembangkan usaha kulinernya. Banyak investor yang juga sudah melirik startup yang bergerak di bidang F&B atau kuliner yang dapat juga dikategorikan sebagai foodtech.

Di tahun 2022, setidaknya terdapat lima startup foodtech yang menerima pendanaan dari investor ternama. Salah satunya adalah startup multi–brand Hangry yang mendapatkan pendanaan sebesar Rp316 miliar untuk menjalankan rencana ekspansi. Selain itu ada Mangkokku, bisnis F&B yang dikelola oleh anak Presiden Jokowi ini berhasil meraih pendanaan seri A Rp101 miliar.

Memasuki tahun 2023, startup F&B Haus juga berhasil merampungkan pendanaan seri B2 mereka seltelah mengantongi putaran seri B1 pada Juni 2022. Diluncurkan tahun 2018 lalu sebagai startup F&B di segmen produk new tea & boba, Haus! saat ini telah memiliki sekitar 229 toko dan akan menambah sekitar 1.300 toko baru

BRIK Konfirmasi Tutup Pendanaan Pra Seri A Senilai 168 Miliar Rupiah

Startup konstruksi BRIK telah menutup putaran pendanaan pra seri A dengan nominal sebesar $11,5 juta (sekitar 168 miliar Rupiah). Hal ini telah dikonfirmasi oleh manajemen perusahaan menyusul pemberitaan terakhir terkait penggalangan dana mereka pada Desember 2022 silam.

Kepada DailySocial.id, pihak BRIK menyebut investor terdahulu, seperti Accel dan AC Ventures, kembali berpartisipasi dalam putaran ini. Kemudian, B Capital, Alter Global, Living Lab Ventures, perusahaan konstruksi asal Singapura Woh Hup, salah satu konglomerat lokal, dan beberapa angel investor yang mayoritas berasal dari India, juga ikut berinvestasi.

Sebelumnya, BRIK telah menerima pendanaan tahap awal senilai $4 juta atau Rp59,5 miliar pada Juli 2022, dipimpin oleh AC Ventures dengan keterlibatan Accel, Infra.Market, Alto Partners, BizOnGo, dan sejumlah angel investor.

Dana segar ini akan digunakan untuk memperluas jangkauan bisnis dan menambah lini produk BRIK. Dalam upaya mengembangkan bisnisnya, BRIK juga diketahui berencana untuk mempekerjakan beberapa individu di Singapura, Indonesia, dan India untuk menyediaan produk beton, pracetak dan nonstruktural, agregat berkualitas tinggi, dan bahan kimia konstruksi.

Di samping itu, perusahaan juga mendorong inovasi teknologi untuk dapat menurunkan harga. Hingga saat ini, BRIK telah tersedia di pulau Jawa, Bali, dan Lampung.

Saat ini, BRIK memiliki empat produk unggulan, yaitu beton, cat interior dan waterproofing dari Singapura, bata merah dan hebel brik, juga lem, thinner dan admixtures. Perusahaan segera menambah lini produk baru, seperti kayu untuk konstruksi, dan meningkatkan nilai produk dengan menuju ke green innovation.

Solusi BRIK

BRIK didirikan pada 2022 oleh empat orang founder, dua di antaranya mantan VP SEA Invesment di Jardines dan salah satu co-founder di iDexpress. BRIK merupakan perusahaan agregator bahan baku B2B yang memiliki fokus dalam membangun rumah produk bahan konstruksi.

Dalam operasionalnya, perusahaan memanfaatkan teknologi untuk memecahkan masalah di sektor konstruksi seperti kurangnya transparansi harga, kualitas bahan konstruksi yang tidak sesuai, basis vendor yang terfragmentasi, dan logistik yang tidak efisien. Dengan sistem bisnis ini, BRIK telah melayani klien institusional (B2B) dan juga pelanggan ritel.

BRIK mengembangkan produk konstruksi sendiri dengan kualitas dan karakteristik yang sesuai dengan riset yang telah dilakukan tim. Lewat mekanisme cloud manufacturing, perusahaan merangkul rekanan pemasok bahan bangunan untuk membantu perusahaan memproduksi barang. BRIK memberikan jaminan penjualan lewat kanal yang dimiliki.

Beberapa startup yang menyasar segmen konstruksi di Indonesia sebut saja GoCement yang berupaya mengefisiensikan bisnis konstruksi. Selain itu, ada Proglix yang menghadirkan solusi terpadu penyediaan raw material untuk konsumen infrastruktur dan manufaktur.

Menurut riset GlobalData, ukuran pasar bisnis konstruksi di Indonesia telah mencapai $234,6 miliar atau setara Rp3,591 triliun pada 2021 lalu. Diproyeksikan sektor ini akan mendapati average annual growth rate (AAGR) lebih dari 4% dalam periode 2023-2026 mendatang. Pertumbuhan ini berkorelasi langsung dengan sejumlah metrik perekonomian, termasuk PDB nasional yang pada 2022 berhasil tumbuh 5,31%.

Alibaba Dilaporkan Suntik Dana 5,2 Triliun Rupiah ke Lazada

Alibaba Group kembali menyuntik dana segar ke Lazada sebesar $353 juta atau sekitar 5,2 triliun Rupiah berdasarkan laporan VentureCap. DailySocial.id telah menghubungi pihak Lazada Indonesia untuk mengonfirmasi kabar ini, tetapi belum ada tanggapan.

Sejak didirikan pada 2012, Lazada Group tercatat telah mengumpulkan dana ratusan juta dolar dari berbagai investor, termasuk beberapa perusahaan teknologi terbesar di dunia. Lazada diakuisisi Alibaba senilai $1 miliar pada 2016. Pada 2017, perusahaan mengantongi $1,1 miliar pada putaran pendanaan yang dipimpin oleh Alibaba dan Temasek dengan total pendanaan yang telah dikumpulkan mencapai lebih dari $3 miliar.

Kemudian, Lazada kembali mengantongi dana segar sebesar $1 miliar dari Alibaba di 2018, menjadikan total investasi perusahaan Tiongkok ini di Lazada menjadi lebih dari $4 miliar. Pendanaan ini digunakan untuk mendukung pertumbuhan dan ekspansi Lazada di seluruh Asia Tenggara, dengan fokus  membangun jaringan logistik dan memperluas penawaran produknya.

Pada 2020, Lazada kembali mendapatkan pendanaan lagi sebesar $1,3 miliar dari sekelompok investor termasuk Alibaba, Temasek, dan investor institusional lainnya. Pendanaan ini digunakan untuk mendukung pertumbuhan dan ekspansi Lazada yang berkelanjutan, dengan fokus membangun kemampuan teknologi dan memperluas basis pelanggannya.

Seiring dengan semakin matangnya pasar e-commerce di Asia Tenggara, Lazada membutuhkan modal agar dapat bersaing secara sehat dengan pesaing lainnya yang semakin populer di Asia Tenggara, khususnya Indonesia.

Perkuat posisi di e-commerce

Indonesia adalah pasar yang besar pemain e-commerce dengan populasi lebih dari 270 juta orang dan kelas menengah yang berkembang pesat. Menurut laporan Google, Temasek, dan Bain & Company, pasar e-commerce Indonesia diperkirakan mencapai $82 miliar pada 2025, naik dari $13 miliar pada 2015.

Lazada Group telah mengalami pertumbuhan positif di Indonesia, salah satu pasar utama mereka. Sejak diluncurkan di Indonesia pada 2012, Lazada telah menjadi pemain terkemuka di industri e-commerce dengan penetrasi kuat di daerah perkotaan maupun pedesaan. Salah satu kunci sukses Lazada di Indonesia adalah kemampuannya menjangkau pelanggan di pedesaan.

Indonesia adalah pasar yang sangat terfragmentasi, dengan banyak konsumen yang tinggal di daerah terpencil dengan akses terbatas ke toko tradisional. Lazada tercatat telah mampu memasuki pasar ini dengan menawarkan berbagai macam produk dan menyediakan pengiriman yang andal, bahkan ke daerah yang paling terpencil sekalipun.

Pemain lain yang juga memiliki basis pelanggan besar di Indonesia adalah Shopee. Hingga saat ini, Shopee telah beroperasi di lebih dari 10 negara, termasuk Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam. Shopee menawarkan rangkaian produk yang serupa dengan Lazada, tetapi dengan penekanan lebih besar pada social commerce dan mobile-first technology.

Persaingan antara Lazada dan Shopee diprediksi semakin meningkat sejalan dengan perkembangan pesat e-commerce Asia Tenggara. Kedua perusahaan terus berinvestasi di pemasaran, logistik, dan teknologi untuk tetap menjadi yang terdepan dalam persaingan, sekaligus berinovasi untuk menawarkan pengalaman berbelanja yang baru dan menarik bagi pelanggan mereka.

Platform Bursa Kripto “Mobee” Peroleh Dana Segar Dipimpin 1982 Ventures

Usai mengantongi izin dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), platform bursa kripto Mobee mengumumkan pendanaan baru dipimpin oleh 1982 Ventures. dengan nominal yang dirahasiakan. Turut terlibat investor strategis lainnya dari perusahaan keluarga hingga individual.

Mobee didirikan oleh Andrew Tjahyadikarta dan Jeff Pradana pada 2022. Keduanya memiliki pengalaman dan latar belakang kuat di sektor finansial. Andrew sebelumnya sempat bekerja di JP Morgan dan pernah memimpin Kaja Group. Sementara, Jeff pernah bekerja di Lehman Brothers dan Barclays Capital.

“Kami sangat senang meluncurkan platform exchange baru ini, yang memungkinkan investor Indonesia untuk dengan mudah mengakses berbagai produk investasi tingkat institusional dalam aset dan sekuritas digital,” kata Co-Founder dan CEO Mobee Andrew Tjahyadikarta dalam keterangan resminya.

Mobee menawarkan berbagai produk keuangan bagi investor yang ingin mencari pendapatan pasif. Adapun pengelolaan aset investasi dirancang untuk investor yang lebih aktif, termasuk kripto.

Pihaknya menyebut, izin operasional yang diperoleh dari Bappebti menjadikannya sebagai platform digital exchange pertama di Indonesia yang fokus menyasar segmen investor terkualifikasi, pemilik bisnis keluarga, dan lembaga institusional.

“Mobee mengisi kesenjangan besar di salah satu segmen yang tumbuh paling cepat dalam layanan keuangan di Indonesia. Mobee adalah satu-satunya platform pertukaran kripto berlisensi di Indonesia untuk melayani investor terbesar dan teraktif dengan produk institusional,” kata Founding Managing Partner 1982 Ventures Herston Powers.

Pendanaan baru

Mobee akan menggunakan dana segar ini untuk mengembangkan operasional, meluncurkan produk baru, dan merekrut lebih banyak profesional yang sudah memiliki pengalaman di layanan finansial dan aset digital.

Saat ini Mobee telah menjalin kemitraan dengan sejumlah perusahaan terkemuka di industri aset digital. Bersama dengan tim kripto dan ahli TradFi mereka, Mobee menyediakan produk yang memenuhi standar tertinggi dalam tata kelola, risiko manajemen, kepatuhan, dan pelaksanaan layanan.

Beberapa layanan yang dihadirkan oleh Mobee di antaranya adalah, OTC trading (over-the-counter trading). Dalam perdagangan OTC, pembeli dan penjual menegosiasikan persyaratan transaksi, termasuk harga, kuantitas, dan tanggal penyelesaian, di antara mereka sendiri, tanpa mengandalkan pertukaran terpusat untuk mencocokkan pembeli dan penjual.

“Indonesia akan menjadi satu dari hub kripto utama di global. Kerangka kerja yang telah dibuat oleh regulator memberikan kepercayaan bagi investor untuk meningkatkan eksposur mereka terhadap aset digital. Kami saat ini bekerja dengan mitra utama dalam memberikan produk wealth management yang dapat diandalkan untuk memfasilitasi adopsi lebih lanjut di negara kita,” kata Co-Founder dan CIO Mobee Jeff Pradana.

Berdasarkan data Bappebti pada Februari 2023, total investor kripto di Indonesia mencapai 16,99 juta orang. Kenaikan ini didorong dari nilai transaksi perdagangan aset kripto sebesar Rp13,8 triliun, atau tumbuh 13,7% dari Januari 2023 yang sebesar Rp12,14 triliun.

Startup Rantai Pasok “Baskit” Raih Pendanaan Pra-Awal 23 Miliar Rupiah

Startup yang fokus pada digitalisasi rantai pasok, Baskit, mengumumkan pendanaan pra-awal senilai $1,5 juta atau sekitar 22,6 miliar Rupiah. Putaran pendanaan ini dipimpin oleh Forge Ventures, dengan co-investment dari Sketchnote Partners, DS/X Ventures, Prasetia Ventures, dan beberapa angel investor terkemuka global dan regional.

Perusahaan telah mendapat dukungan awal dari investor dan veteran industri ternama, seperti Shafie Samsuddin (Chairman of Petronas, Mantan CEO Transmart dan AEON), Founder dan CEO Modalku Reynold Wijaya, COO Fung Investments Ankit Sethi, jajaran manajemen APAC (Jakob Angele, Pedram Assadi, dan Arun Makhija), Arya Setiadharma, Hugo Barra, dan lainnya.

Baskit didirikan pada pertengahan 2022 oleh Yann Schuermans, Yoonjung Yi, dan Yasser ArafatPerusahaan menyadari bahwa di Indonesia, rantai distribusi tradisional sering kali kurang efektif pada lapisan tengahnnnya, sehingga menghasilkan banyak kendala, termasuk stock-out produk, kurangnya kelengkapan data, serta kerugian karena produk kedaluwarsa.

Baskit meyakini ada peluang efisiensi pada penguatan distributor dan
grosir yang membentuk lapisan-lapisan dengan dukungan komersial serta teknologi. Pihaknya berambisi menjadi mitra teknologi pilihan bagi pelaku bisnis sehingga dapat membuka peluang baru, serta menjangkau dan mempromosikan inklusi keuangan di wilayah rural.

CEO Baskit Yann Schuermans mengungkap, pihaknya berupaya menjadi penyedia rantai pasok terkemuka dengan memelihara ekosistem yang kolaboratif dan mempercepat infrastruktur dan kemitraan. Pihaknya melihat tren penurunan penjualan di e-commerce karena aktivitas offline kembali naik.

Ia juga menyebutkan, situasi new normal memunculkan perubahan perilaku konsumen dan tekanan rantai pasok seperti inflasi. “Dengan dukungan dari platform Baskit, kami dapat memainkan peran dalam memulihkan perdagangan tradisional, dan membuka jalan bagi rantai pasok yang lebih sehat di berbagai sisi,” tambahnya.

Setelah resmi diluncurkan pada November 2022, Baskit mengklaim telah mengalami pertumbuhan bisnis cukup pesat, mencapai dua kali lipat per bulannya. Pihaknya melakukan pendekatan kuat pada wilayah regional dengan fokus pada kota-kota utama dan menjalin kemitraan penting dengan pemilik merek dan distributor untuk melanjutkan rencana ekspansi.

Partner Forge Ventures Tiang Lim Foo menambahkan, ada potensi besar dalam misi Baskit untuk memberdayakan rantai pasok tradisional di Indonesia. “Kami percaya pada visi perusahaan. Pendekatan inovatif Baskit akan mendorong perubahan yang berkelanjutan dan membuka peluang baru bagi semua pemangku kepentingan di ekosistem distribusi.”

Model bisnis dan target

Melalui pendanaan ini, Baskit berencana meningkatkan mutu teknologi, mengembangkan tim praktisi industri, serta memperluas kemitraan. Sejak beroperasi di akhir 2022, Baskit mengaku telah banyak menjangkau pasar di Jawa Barat dan Jabodetabek. Saat ini total karyawan Baskit ada 20 orang.

Baskit juga berkomitmen untuk mendukung digitalisasi rantai distribusi Indonesia. Dalam proses mendukung ribuan pengusaha lokal, Baskit berfokus pada lapisan rantai distribusi serta menciptakan rantai pasok yang lebih efisien dengan visibilitas dan akses pembiayaan yang lebih baik.

Ada tiga solusi utama yang ditawarkan Baskit antara lain fitur untuk meningkatkan penjualan, perangkat digital untuk efisiensi operasional (misal, manajemen inventori dan pembukuan dasar), dan akses untuk modal kerja yang telah disalurkan lewat platform KoinWorks dan segera menambah opsi lewat platform lainnya.

“Dana yang terkumpul akan digunakan untuk memperluas jangkauan geografis kami di Jawa Barat dan Jawa Tengah, sambil mencari pemimpin yang relevan untuk meningkatkan teknologi kami dan menyelesaikan jalur kerja sama merek dan distributor yang ditargetkan pada semester II 2023.” Tutup Yann.

Baskit memosisikan diri sebagai supply chain enabler. Di Indonesia, kebanyakan solusi yang disediakan adalah e-commerce enablertermasuk aCommerce, SIRCLO, dan JetCommerce. Beberapa pemain baru di ranah ini, yaitu Aloshop yang fokus pada omnichannel, dan Plugo yang baru saja meraih pendanaan.

Application Information Will Show Up Here


Disclosure: DS/X Ventures (bagian DailySocial Group) merupakan salah satu investor Baskit