Logis Adalah: Pengertian, Ciri-ciri, dan Cara Berpikir Logis

Saat ini, kemampuan berpikir logis menjadi penting dalam berbagai bidang kehidupan. Untuk mempermudah pemahaman terhadap suatu materi, kemampuan ini perlu diasah secara terus menerus. Oleh karena itu, setiap orang dituntut untuk memiliki kemampuan berpikir logis. Namun, apa sebenarnya syarat-syarat yang diperlukan untuk dapat berpikir logis? 

Pengertian Logis

Pengertian logis merujuk pada hal yang berkaitan dengan logika, yaitu ilmu atau metode berpikir yang digunakan untuk menganalisis dan menarik kesimpulan secara rasional. Logika merupakan suatu sistem pemikiran yang mengatur cara kita berpikir, memahami argumen-argumen, dan menyusun penalaran yang konsisten.

Dalam konteks umum, pengertian logis dapat merujuk pada kemampuan seseorang dalam menggunakan prinsip-prinsip logika untuk berpikir secara jernih dan terstruktur. Hal ini melibatkan kemampuan dalam mengenali pola-pola argumentasi yang benar, mengidentifikasi kesalahan logika atau bias pemikiran, serta melakukan analisis kritis terhadap informasi yang diterima.

Secara lebih teknis, di bidang matematika dan filsafat, pengertian logis merujuk pada studi formal tentang pemikiran rasional dan inferensi. Di sini, konsep-konsep seperti proposisi (pernyataan), predikat (sifat), hubungan implikasi antara pernyataan-pernyataan tersebut menjadi fokus kajian.

Dalam rangka mencapai kebenaran atau validitas dari sebuah argumen atau pendapat tertentu, penggunaan prinsip-prinsip logis sangat penting agar penalaran kita tetap koheren dan tidak bertentangan dengan aturan-aturan dasar dari ilmu logika itu sendiri.

Jadi intinya adalah bahwa pengertian logis melibatkan penerapan prinsip-prinsip serta metode-metode berpikir rasional dan sistematis untuk mencapai penalaran yang benar, konsisten, dan valid.

Ciri-ciri Logis

Ciri-ciri logis adalah karakteristik atau tanda-tanda yang terkait dengan pemikiran dan penalaran yang berbasis pada prinsip-prinsip logika. Berikut ini beberapa ciri-ciri logis:

  1. Konsistensi: Pemikiran yang logis harus konsisten, artinya tidak ada kontradiksi antara pernyataan-pernyataan yang dibuat dalam argumen atau penalaran.
  1. Relevansi: Pemikiran logis harus relevan dengan topik atau masalah yang sedang dibahas. Setiap pernyataan atau langkah-langkah penalarannya harus memiliki hubungan langsung dengan tujuan argumentasi tersebut.
  1. Kejelasan: Argumen yang logis harus jelas dan dapat dipahami oleh pembaca atau pendengar. Definisi kata-kata, penggunaan istilah, dan urutan pemikiran harus mudah diikuti tanpa ambiguitas.
  1. Rasionalitas: Logika didasarkan pada rasionalitas, yaitu kemampuan untuk berpikir secara objektif, menggunakan bukti-bukti dan alasan-alasan objektif dalam membuat kesimpulan.
  1. Deduktif Itas: Penalaran deduktif merupakan salah satu bentuk pemikiran logis di mana kesimpulan ditarik dari premis-premisnya secara pasti sesuai aturan-aturan formal dalam ilmu logika.
  1. Kohesivitas: Argumentasi yang baik mempertahankan koherensi antara setiap langkah-langkah penalarannya sehingga membentuk sebuah rangkaian argumen utuh.
  1. Validitas: Argumen yang valid adalah argumen di mana jika premis-premis nya benar, maka kesimpulannya juga harus benar.
  1. Objektivitas: Pemikiran logis berusaha untuk menjadi objektif dan tidak dipengaruhi oleh emosi atau prasangka pribadi.
  1. Akurasi: Pemikiran logis cenderung mengutamakan keakuratan dalam menyajikan fakta, alasan, dan bukti-bukti yang mendukung argumen tersebut.
  1. Sistematika: Pemikiran logis ditata secara sistematis dengan urutan langkah-langkah penalaran yang teratur dan jelas.

Ciri-ciri di atas adalah beberapa hal yang dapat membedakan pemikiran logis dari pemikiran yang kurang rasional atau berdasarkan asumsi-asumsi tanpa dasar logika.

Cara Berpikir Logis

Cara berpikir logis adalah suatu proses pemikiran yang menggunakan prinsip-prinsip logika untuk menganalisis informasi, menghubungkan gagasan-gagasan secara rasional, dan mencapai kesimpulan yang konsisten. Berikut adalah beberapa langkah dalam cara berpikir logis:

  1. Identifikasi masalah atau pertanyaan: Tetapkan dengan jelas masalah atau pertanyaan yang ingin Anda pecahkan atau jawab.
  1. Kumpulkan data dan informasi relevan: Dapatkan fakta-fakta dan informasi terkait dengan masalah tersebut. Pastikan sumbernya dapat dipercaya.
  1. Analisis data dan informasi: Evaluasi setiap elemen data secara hati-hati, identifikasi pola-pola, hubungan sebab-akibat, dan implikasi dari informasi tersebut.
  1. Gunakan prinsip-prinsip logika: Terapkan prinsip-prinsip dasar logika seperti deduksi (merumuskan kesimpulan dari premis umum), induksi (mencari generalisasi berdasarkan pengamatan spesifik), analogi (menyamakan situasi serupa untuk membuat inferensi), dll.
  1. Buat argumen valid: Bentuklah argumen yang kuat dengan membangun alur pikiran yang koheren dari premis ke kesimpulan tanpa adanya cacat penalaran.
  1. Uji kebenaran argumen: Tinjau ulang argumen Anda untuk mengevaluasi apakah mereka konsisten dengan fakta-fakta yang ada dan jika tidak ada bias atau asumsi tidak beralasan di dalamnya.
  1. Tarik kesimpulan: Setelah melalui proses analisis dan penalaran yang logis, buatlah kesimpulan berdasarkan argumen yang telah Anda bangun.
  1. Evaluasi hasil: Tinjau kembali kesimpulan Anda untuk memastikan bahwa mereka masuk akal dan sesuai dengan tujuan awal serta data yang ada.

Penting untuk diingat bahwa cara berpikir logis adalah tentang menggunakan alasan rasional dan prinsip-prinsip logika dalam pemikiran kita. Ini membantu kita menghindari bias atau kesimpulan tidak beralasan, sehingga membuat keputusan yang lebih terinformasi dan solusi yang lebih efektif.

Semoga informasi ini bermanfaat untuk kamu!