Inflasi: Pengertian, Artinya Menurut Para Ahli, Penyebab, Dampak, dan Contohnya

Dalam ilmu ekonomi, inflasi adalah proses naiknya harga-harga, seringkali dan secara konsisten dikaitkan dengan mekanisme pasar, dan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain konsumsi masyarakat yang meningkat, ekses likuiditas pasar yang merangsang konsumsi, atau bahkan spekulasi. Distribusi barang lancar.

Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses terus menerus dari penurunan nilai mata uang. Lihat penjelasan yang lebih komprehensif tentang topik ini pada artikel di bawah!

Pengertian Inflasi

Inflasi adalah penurunan nilai uang (kertas) secara drastis akibat volume dan kecepatan pergerakan uang (kertas) yang besar sehingga menyebabkan harga barang naik. Sementara itu, dalam buku Ekonomi Moneter Indonesia karya Aji Supriyanto, inflasi mengacu pada kenaikan harga-harga secara umum dalam suatu perekonomian yang terjadi secara terus menerus.

Definisi lain dari Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan bahwa inflasi adalah keadaan perekonomian suatu negara dimana harga dan jasa cenderung naik dalam jangka panjang akibat ketidakseimbangan aliran uang dan barang.

Pengertian Inflasi Menurut Para Ahli

1. A. P. Lahnerinflasi

Menurut Lahnerinflasi mengungkapkan bahwa Inflasi yaitu suatu keadaan yang di mana sudah terjadinya kelebihan dari suatu permintaan atas barang-barang di dalam suatu perekonomian dengan cara menyeluruh.

2. Marcus

Menurut Marcus mengungkapkan bahwa Inflasi yaitu sebuah nilai pada saat tingkat dari suatu harga barang atau pun jasa umumnya yang sedang mengalami kenaikan.

3. Mc. Eachern

Inflasi ialah suatu keadaan yang di mana kenaikan secara terus-menerus di dalam rata-rata tingkat suatu harga. jika tingkat harga itu berfluktuasi, maksudnya dengan keadaan pada bulan ini naik bila pada bulan depannya lagi turun, bila pada saat setiap kenaikan kerja itu bukanlah termasuk dalam suatu inflasi.

4. Dwi Eko Waluyo

Menurut Dwi Eko Waluyo mengungkapkan bahwa Inflasi yaitu salah satu bentuk dari penyakit-penyakit ekonomi yang sering terjadi dan dialami hampir di semua negara. Kecenderungan dari kenaikan suatu harga-harga pada umumnya dan terjadi secara terus-menerus.

5. Rahardja

Menurut Rahardja mengungkapkan bahwa Inflasi ialah suatu kecenderungan atas harga yang berguna untuk meningkat secara terus-menerus pada umumnya. Ketika harga barang sedang mengalami kenaikan hampir sebagian besar dari harga barang pada umumnya itulah yang disebut dengan sebagai Pengertian Inflasi.

Penyebab Inflasi

• Meningkatnya Biaya Produksi

Hal ini terjadi dalam jangka waktu tertentu dan terus menerus. Secara umum, sumber inflasi akibat kenaikan biaya produksi adalah tekanan kenaikan biaya produksi. Inflasi ini dapat terjadi di negara-negara yang perekonomiannya sedang tumbuh dan berkembang.

• Tingginya Permintaan

Jika permintaan akan suatu barang atau jasa meningkat, hal ini menyebabkan berkurangnya penawaran faktor produksi dan barang. Sekarang barang dan jasa ini terbatas atau tidak ada substitusi atau penggantinya. Ketidakseimbangan ini menyebabkan harga barang dan jasa naik.

• Kekacauan Ekonomi dan Politik

Ketika suatu negara dalam kondisi tidak aman, harga komoditas di negara tersebut cenderung tinggi. Hal ini juga terjadi di Indonesia. Lebih tepatnya, ini terjadi pada tahun 1998. Saat itu, inflasi di Indonesia mencapai 70 persen. Padahal inflasi biasanya antara tiga sampai empat persen.

• Utang Negara

Ketika utang suatu negara bertambah, pemerintah biasanya memiliki dua pilihan. Pertama, negara dapat menuntut pajak. Kedua pemerintah mencetak lebih banyak uang untuk melunasi utang negara.

Ketika pajak naik, perusahaan akan bereaksi. Yakni menaikkan harga. Hal itu dilakukan untuk mengkompensasi kenaikan tarif pajak perusahaan. Jika pemerintah memilih opsi lain, maka akan mempengaruhi peredaran uang di masyarakat. Hal ini menyebabkan kenaikan harga dan devaluasi mata uang.

• Jumlah uang beredar meningkat

Teori ini disajikan oleh kaum klasik. Mereka mengatakan bahwa ada korelasi antara jumlah uang yang beredar dan harga komoditas. Ketika barang tetap ada tetapi jumlah uang beredar lebih banyak, harga menjadi mahal. Jika ini terjadi terus menerus, kita berbicara tentang inflasi.

Jenis Inflasi

1. Inflasi dapat dibagi menjadi dua kategori berdasarkan asalnya: inflasi yang bersumber dari dalam negeri dan inflasi yang bersumber dari luar negeri. Inflasi terjadi di dalam negeri. Misalnya, harga pangan lebih tinggi karena penerbitan uang kertas baru dan defisit anggaran yang dibiayai oleh kegagalan pasar.

Sedangkan inflasi dari luar negeri adalah inflasi yang disebabkan oleh kenaikan harga barang-barang impor. Hal ini mungkin disebabkan tingginya biaya produksi barang di luar negeri atau kenaikan bea masuk barang. Inflasi juga dapat dibagi lagi menurut besarnya pengaruh harga.

2. Berdasarkan Keparahannya, jika kenaikan harga hanya terkait dengan satu atau dua barang tertentu, ini disebut inflasi tertutup. Namun jika terjadi kenaikan harga secara umum untuk semua barang, hal ini disebut dengan inflasi terbuka (open inflation).

Sebaliknya, ketika serangan inflasi begitu kuat sehingga harga berubah dan naik setiap saat, sehingga masyarakat tidak dapat lagi memegang uang karena nilai uang terus menurun, ini disebut inflasi yang tidak terkendali (hiperinflasi).

3. Inflasi berdasarkan sebabnya, tingkat inflasi dapat bervariasi dari satu negara ke negara lain atau dalam suatu negara pada waktu yang berbeda Demand-Pull Inflation Inflasi ini disebabkan oleh peningkatan permintaan agregat (permintaan agregat) pada kesempatan kerja penuh atau mendekati kesempatan kerja penuh. ukuran

Dalam situasi mendekati kesempatan kerja penuh, peningkatan permintaan total, selain kenaikan harga, dapat meningkatkan output. Inflasi biaya Tidak seperti inflasi permintaan, inflasi biaya biasanya ditandai dengan kenaikan harga dan penurunan output. Jadi inflasi sejalan dengan resesi.

Keadaan ini biasanya terjadi pada saat penawaran total (total supply) menurun akibat kenaikan biaya produksi. Kenaikan biaya produksi ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti:

Perjuangan serikat yang sukses untuk kenaikan upah Dalam industri monopolistik, manajer dapat menggunakan kekuatan pasar mereka untuk mendorong harga (lebih tinggi).

Dampak Inflasi

Efek inflasi biasanya dirasakan oleh masyarakat dengan tingkat pendapatan menengah ke bawah. Ketika harga barang naik, daya beli mereka turun.

Menurut Bank Indonesia, penurunan daya beli ini berdampak jangka panjang, menurunkan pendapatan dan taraf hidup. Itu membuat orang miskin semakin miskin dalam jangka panjang.

Dampak inflasi terhadap ketidakseimbangan pendapatan. Jadi dalam hal ini ada pihak yang dirugikan oleh inflasi, tetapi ada juga pihak yang justru diuntungkan oleh inflasi.

Contoh Inflasi

Contoh inflasi seperti kenaikan harga minyak goreng misalnya, dapat menyebabkan kenaikan inflasi karena efeknya meluas dan diikuti dengan kenaikan harga barang atau jasa lainnya.

Nah, demikianlah informasi mengenai inflasi yang Dailysocial.id telah rangkum. Semoga bermanfaat!

Inflasi: Pengertian, Jenis, Penyebab dan Dampaknya

Akhir-akhir ini, istilah inflasi cukup sering dibicarakan di tengah kondisi ekonomi global yang sedang bergejolak. Secara umum, inflasi ditandai dengan naiknya harga barang maupun jasa. Kenaikan harga barang ini jika dibiarkan tentunya akan menimbulkan dampak lain bagi perekonomian.

Lantas, apa yang dimaksud dengan inflasi serta dampak apa saja yang dapat ditimbulkan? Berikut penjelasan lengkapnya dalam artikel berikut.

Pengertian Inflasi

Menurut Bank Indonesia, inflasi adalah sebagai kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu. Pada dasarnya, kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas (atau mengakibatkan kenaikan harga) pada barang lainnya.

Jadi, inflasi dapat diartikan sebagai naiknya harga barang dan jasa yang terjadi secara terus menerus hingga mengakibatkan kenaikan harga pada jenis barang lainnya. Jika dibiarkan, inflasi juga dapat menyebabkan berbagai hal, salah satunya adalah melemahnya nilai mata uang.

Jenis-Jenis Inflasi

Berdasarkan jenisnya, inflasi dikategorikan menjadi 3, yakni berdasarkan keparahannya, berdasarkan sifatnya, dan berdasarkan asalnya.

1. Jenis Inflasi Berdasarkan Keparahannya

Berdasarkan tingkat keparahannya, inflasi dibagi menjadi 4 jenis, yaitu inflasi ringan, inflasi sedang, inflasi berat dan inflasi sangat berat.

1. Inflasi Ringan

Inflasi ringan tidak terlalu berdampak bagi perekonomian, karena kenaikan harganya masih terjadi secara umum. Kenaikan harga pada inflasi ringan adalah tidak lebih dari 10% per tahun.

2. Inflasi Sedang

Inflasi sedang dapat membahayakan kegiatan perekonomian karena inflasi ini dapat menurunkan kesejahteraan masyarakat yang memiliki penghasilan tetap. Kenaikan harga pada inflasi sedang berkisar antara 10%-30% per tahun.

3. Inflasi Berat

Inflasi berat dapat mengacaukan kondisi perekonomian karena masyarakat tidak ingin menabung lagi di bank dikarenakan bunga bank jauh lebih kecil daripada laju inflasi. Kenaikan harga pada inflasi berat berkisar antara 30%-100% per tahun.

Inflasi Sangat Berat

Inflasi sangat berat adalah inflasi yang sudah sangat sulit dikendalikan karena kenaikan harga pada inflasi ini di atas 100% per tahun.

2. Jenis Inflasi Berdasarkan Sifatnya

Berdasarkan sifatnya, inflasi dibedakan menjadi 3 jenis, yakni inflasi merayap, inflasi menengah, dan inflasi tinggi.

1. Inflasi Merayap (Creeping Inflation)

Inflasi merayap ditandai dengan adanya laju inflasi yang rendah. Jenis inflasi ini berjalan secara lambat dalam presentase yang relatif kecil dalam jangka waktu yang lama.

2. Inflasi Menengah (Galloping Inflation)

Inflasi menengah ditandai dengan adanya kenaikan harga yang cukup tinggi yang terjadi dalam kurun waktu yang relatif cepat. Efek yang dirasakan dari inflasi jenis ini cukup berat, karena kenaikan harga terjadi secara fluktuatif dalam jangka waktu yang singkat.

3. Inflasi Tinggi (Hyper Inflation)

Inflasi tinggi ditandai dengan adanya laju inflasi yang cukup tinggi dan parah. Pada kondisi ini, perputaran uang terjadi secara cepat dan harga barang mengalami kenaikan tinggi. Kondisi ini biasanya terjadi karena pemerintah mengalami defisit anggaran belanja.

3. Jenis Inflasi Berdasarkan Asalnya

Berdasarkan asalnya, jenis inflasi dibagi menjadi 2 jenis, yaitu inflasi yang berasal dari dalam negeri dan inflasi yang berasal dari luar negeri.

1. Inflasi yang Berasal dari Dalam Negeri (Domestic Inflation)

Inflasi yang berasal dari dalam negeri biasanya disebabkan oleh meningkatnya biaya produksi dalam negeri dan meningkatnya permintaan masyarakat terhadap barang, sementara kenaikan penawaran tidak bisa mengimbanginya. Selain itu, inflasi jenis ini juga dapat terjadi akibat defisit anggaran belanja negara yang terjadi secara terus menerus dan gagal panen.

2. Inflasi yang Berasal dari Luar Negeri (Imported Inflation)

Seperti namanya, inflasi ini terjadi karena adanya inflasi dari luar negeri yang berimbas pada naiknya harga barang-barang impor. Biasanya, inflasi jenis ini lebih sering terjadi di negara berkembang yang masih menggantungkan bahan dan alat produksi dari luar negeri.

Penyebab Inflasi

Umumnya, inflasi terjadi karena ketidakseimbangan tingkat permintaan dengan penawaran barang maupun jasa. Menurut laman resmi Kementerian Keuangan, berikut adalah beberapa faktor yang menyebabkan inflasi, antara lain:

  • Permintaan lebih tinggi dari pada penawaran
  • Kenaikan bahan baku maupun biaya produksi
  • Tekanan permintaan dan dorongan ongkos
  • Peredaran uang kartal yang tidak terkendali
  • Kekacauan politik dan ekonomi
  • Tuntutan kenaikan upah

Dampak Inflasi

Dampak yang ditimbulkan oleh inflasi biasanya tergantung pada jenisnya. Semakin berat dan tinggi tingkat inflasi, maka dampak yang dirasakan juga akan semakin besar. Pada dasarnya, inflasi memiliki keterkaitan yang erat dengan kesejahteraan masyarakat di suatu negara.

Kondisi inflasi akan membuat perekonomian suatu negara melemah, sehingga akan berdampak negatif bagi kondisi sosial dan ekonomi masyarakat. Inflasi yang tinggi dapat menurunkan pendapatan riil masyarakat, yang tentunya akan berpengaruh juga terhadap standar hidup masyarakat yang juga akan ikut menurun.

Selain itu, inflasi juga akan menyebabkan ketidakpastian (uncertainty) dalam pengambilan keputusan, baik konsumsi, produksi, maupun investasi yang berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi. Inflasi domestik yang tinggi dibandingkan negara-negara lainnya juga akan membuat nilai tukar mata uang melemah.

Demikian penjelasan mengenai pengertian, jenis-jenis, penyebab dan dampak inflasi. Semoga artikel ini dapat bermanfaat untuk Anda.

Dapatkan Berita dan Artikel lain di Google News