Samsung Resmi Hadirkan Rangkaian Produk Bespoke Home Appliances di Indonesia

Samsung mengumumkan ekspansi jajaran perangkat Bespoke Home Appliances ke pasar global pada bulan Mei kemarin, dan sekarang sebagian besar produknya sudah mendarat secara resmi di Indonesia.

Untuk pasar tanah air, lineup Samsung Bespoke Home Appliances terdiri dari Bespoke Refrigerator, Bespoke Microwave, Bespoke Air Purifier, Bespoke ShoeDresser, dan Bespoke Jet. Tiga yang sudah tersedia mulai hari ini adalah kulkas, microwave, dan pemurni udara, sedangkan lemari sepatu dan vacuum cleaner-nya dijadwalkan menyusul dalam waktu dekat.

Untuk kulkasnya, Samsung menawarkan total empat model yang berbeda: dua model Multidoor, satu model Bottom Mount Freezer (BMF), dan satu model 1-Door. Sebagai bagian dari keluarga Bespoke, semuanya tentu hadir dalam beragam pilihan warna sekaligus finish yang bisa dicocokkan dengan preferensi masing-masing pengguna.

Proses kustomisasinya pun dapat dilakukan secara online menggunakan Bespoke Simulator di situs Samsung. Namun yang lebih penting lagi adalah, opsi kustomisasinya tidak harus berhenti ketika kulkas sudah tiba di rumah, sebab konsumen masih bisa membeli panel-panel tambahan melalui situs Samsung. Jadi seandainya ingin mengganti desain ruangan, tampilan kulkas Bespoke pun juga dapat terus menyesuaikan.

Berhubung premis utama yang ditawarkan lineup Bespoke adalah kustomisasi, saya pun penasaran apakah Samsung punya rencana untuk bekerja sama langsung dengan produsen furniture maupun desainer interior kenamaan. Michael Adisuhanto, Head of Home Appliances Business Samsung Electronics Indonesia, membenarkan bahwa di negara-negara lain, Samsung ada bekerja sama dengan desainer-desainer lokal untuk produk Bespoke. Samsung Indonesia sendiri juga terbuka untuk melangsungkan kolaborasi serupa.

Modularitas dan fitur-fitur lini perangkat Bespoke

Mix-and-match dengan kitchen set baru satu dari keunggulan yang ditawarkan lini perangkat Bespoke. Keunggulan lainnya adalah perkara modularitas. Idenya adalah supaya perangkat dapat mengikuti life stages masing-masing pengguna. Contohnya, ketika pengguna masih berstatus single, ia bisa membeli kulkas Bespoke model satu pintu. Lalu saat sudah menikah dan memerlukan tempat penyimpanan ekstra, tinggal tambah unit lain untuk dijadikan model multi-door.

Dalam acara virtual yang dihelat via Zoom, Samsung bahkan sempat mendemonstrasikan bagaimana kulkas Bespoke dapat dijejer hingga empat panel secara seamless. Samsung tidak lupa menunjukkan bagaimana perangkat-perangkat Bespoke ini dapat tampil harmonis di tiga ruangan dengan gaya interior yang berbeda-beda.

Selain kulkas, produk Bespoke lain yang juga menganut prinsip modular adalah pemurni udaranya. Idealnya, perangkat ini cocok untuk digunakan pada ruangan dengan luas maksimum 47 m². Namun berhubung modular, Bespoke Air Purifier juga dapat ditumpuk sehingga dapat mengakomodasi ruangan yang memiliki luas lebih dari 47 m². “Lebih hemat tempat sekaligus lebih estetik,” ucap Michael dalam sesi tanya jawab.

Lanjut mengenai fitur, ada satu fitur kulkas Bespoke yang paling mencuri perhatian saya. Namanya Flex Freezer, dan fungsinya adalah untuk mengubah satu unit kulkas menjadi freezer, ataupun sebaliknya. Jadi untuk pengguna yang baru memiliki seorang bayi, pilih saja mode freezer untuk menyimpan ASIP, lalu ketika anaknya sudah bertambah besar, kembalikan ke mode kulkas biasa untuk menyimpan bahan-bahan makanan segar untuk MPASI.

Juga menarik adalah integrasi dengan ekosistem SmartThings. Dua fitur yang sempat Samsung demonstrasikan adalah mengatur suhu tiap-tiap kompartemen kulkas dari smartphone, dan menerima notifikasi ketika ada pintu kulkas yang lupa ditutup rapat.

Harga dan ketersediaan

 

Samsung Bespoke Refrigerator saat ini telah dijual dengan harga Rp16.499.000 untuk tipe Bottom Mount Freezer atau 1-Door, dan Rp32.999.000 untuk tipe Multidoor. Untuk semua model, Samsung memberikan masa garansi hingga 10 tahun untuk komponen digital inverter compressor-nya.

Dalam masa penjualan perdana (25 Agustus – 7 September 2021), konsumen yang membeli Bespoke Refrigerator tipe apapun di Samsung.com berkesempatan mendapatkan bonus senilai hingga 10 jutaan rupiah berupa paket custom panel depan kulkas dan hadiah langsung perangkat Nespresso Coffee Machine.

Untuk Bespoke Microwave, Samsung mematok harga Rp2.199.000, sedangkan produk lainnya dikabarkan segera menyusul.

LG Studio Virtual Designer Bantu Anda Mendesain Dapur Impian

Selama bertahun-tahun, LG telah menawarkan deretan perabot dapur yang komplet, mulai dari kulkas, kompor, oven sampai mesin pencuci piring. Akan tetapi produk terbarunya malah bukan berwujud mesin sama sekali, melainkan sebuah web app untuk membantu konsumen mengumpulkan inspirasi terkait rencananya merenovasi dapur di kediaman masing-masing.

Namanya LG Studio Virtual Designer, dan ia bisa diakses langsung dari browser komputer tanpa memerlukan plugin tambahan. Sesuai namanya, Anda bisa melihat desain dapur secara virtual dalam situs ini, menyesuaikan beberapa bagiannya dengan selera Anda, dan yang terpenting, menyaksikan bagaimana perabot-perabot dapur dari lini LG Studio bisa berpadu secara harmonis.

Pertama-tama, Anda diminta memilih terlebih dulu tipe warna perabot yang diinginkan, apakah stainless steel biasa atau yang berwarna hitam. Selanjutnya, Anda juga harus menentukan apakah kompornya ingin ditanam atau berdiri sendiri.

Langkah kedua adalah memilih gaya desain dapur yang diinginkan; apakah itu klasik, kontemporer atau yang disebut dengan istilah modern farmhouse. Gambar yang Anda lihat di atas adalah tipe modern farmhouse dengan kompor tertanam dan perabot berwarna serba hitam.

Terlihat bagus? Wajar saja, mengingat yang merancang adalah seorang desainer kenamaan, Nate Berkus. Pun begitu, Anda masih dibebaskan untuk melakukan kustomisasi lebih lanjut, seperti memilih tipe tekstur dan warna kabinet, tembok, lantai maupun mejanya.

Selesai dengan semua itu, Anda tinggal mengunduh gambarnya dan berharap desainer pilihan Anda bisa memenuhinya. Opsi sharing ke media sosial juga tersedia, krusial mengingat tujuan LG sebenarnya adalah menjadikannya sebagai panggung demonstrasi dari lini perabot dapur kelas high-end mereka.

Di luar sana memang ada beberapa software serupa, namun setidaknya penawaran LG ini bisa dimanfaatkan tanpa mengeluarkan biaya sepeser pun. Saya pribadi berharap ke depannya LG bisa menambahkan variasi desain sekaligus model-model perabot yang bisa dipilih.

Sumber: Digital Trends.

Zera Food Recycler Sulap Sampah Dapur Menjadi Pupuk dalam Kurun Waktu 24 Jam

Dapur biasanya menjadi salah satu ruangan dalam rumah dengan sampah yang paling menumpuk. Kalau kita cukup telaten, sampah-sampah yang mayoritas sisa bahan makanan tersebut sebenarnya bisa diolah menjadi pupuk kompos. Sayang sebagian besar dari kita tidak punya cukup waktu untuk memperhatikan hal semacam itu.

Namun lain ceritanya kalau kita punya perabot bernama Zera Food Recycler ini. Sesuai namanya, ia berfungsi untuk mengolah sisa bahan makanan menjadi pupuk, tapi istimewanya semua ini bisa dilakukan dalam kurun waktu 24 jam, dan yang paling penting, tanpa Anda perlu melakukan apa-apa.

Ukuran perangkat ini memang cukup besar, tapi desainnya tampak elegan dan tingginya setara meja dapur pada umumnya sehingga pengguna bisa lebih mudah membuang sampah ke dalam biliknya. Perlu dicatat, pengguna dianjurkan untuk tidak membuang sisa bahan makanan berupa tulang-belulang karena pisau milik Zera tidak cukup kuat untuk memotong-motongnya.

Pupuk hasil olahan akan disimpan dalam kontainer khusus yang bisa dilepas dengan mudah / Whirlpool
Pupuk hasil olahan akan disimpan dalam kontainer khusus yang bisa dilepas dengan mudah / Whirlpool

Cara kerjanya sendiri sangat sederhana, dimana sebelum mulai membuang sampah Anda hanya diminta untuk memasangkan filter karbon untuk mengurangi bau tak sedap, serta bahan aditif yang terbuat dari sabut kelapa dan baking soda. Komponen terakhir ini berguna untuk mempercepat proses penguraian sampah bahan makanan tersebut.

Sesudahnya, Anda tinggal memperlakukan Zera seperti keranjang sampah biasa. Perpaduan oksigen, kelembapan, panas dan alat pengaduk pada akhirnya akan menyulap sisa-sisa bahan makanan yang terkumpul tersebut menjadi pupuk.

Zera dikembangkan oleh W Labs, divisi khusus produsen perabot rumah ternama Whirlpool yang mendedikasikan waktunya untuk mengembangkan perabot rumahan yang unik. Zera Food Recycler rencananya akan dipasarkan tahun ini juga seharga $1.199. Bagi yang ingin memilikinya lebih cepat sekaligus mendapat potongan harga, Zera juga ditawarkan via situs crowdfunding Indiegogo – sayang sejauh ini cuma untuk pasar AS saja.

Sumber: Engadget dan Whirlpool.

June Oven Andalkan AI untuk Menjadi Perabot Terpandai di Dapur Anda

Memasak itu penuh dengan ketidakpastian. Saat memanggang satu ayam utuh misalnya, Anda hanya bisa mengandalkan feeling dan pengalaman untuk mengetahui apakah bagian dalamnya sudah benar-benar matang dengan pas atau belum.

Mereka yang belum pernah memanggang ayam sebelumnya jelas akan kesulitan. Namun ini tak perlu terjadi seandainya ada perabot yang sanggup mengenali apa yang hendak dimasak dan memastikan semuanya berjalan sesuai rencana, bahkan tanpa campur tangan terlalu banyak dari sang koki amatir.

Dimensi June Oven tergolong ringkas, tapi bisa memuat satu ayam utuh di dalamnya / June
Dimensi June Oven tergolong ringkas, tapi bisa memuat satu ayam utuh di dalamnya / June

Demikian kira-kira premis di balik June Oven. Wujudnya sepintas mirip seperti oven pada umumnya, akan tetapi pengembangnya telah menyematkan sederet teknologi canggih guna menjadikannya sebagai perabot terpandai di dapur.

Salah satu teknologi yang dimaksud adalah AI alias artificial intelligence atau kecerdasan buatan. Tujuannya adalah supaya oven bisa mengenali apa yang hendak dimasak, lalu merekomendasikan teknik yang tepat guna mendapatkan hasil terbaik dari bahan makanan tersebut.

Untuk bisa mengenali bahan makanan, dibutuhkan indera penglihatan. June Oven dibekali sebuah kamera HD yang menggantung di bagian atas interiornya. Dipadukan dengan AI, kamera ini bahkan bisa tahu ketika Anda menempatkan roti bagel menghadap ke atas atau bawah, sehingga Anda tidak mungkin salah menggosongkan sisinya.

June Oven bisa dikendalikan via ponsel atau kenop dan layar sentuhnya sendiri / June
June Oven bisa dikendalikan via ponsel atau kenop dan layar sentuhnya sendiri / June

Kamera ini juga bisa dimanfaatkan untuk memantau masakan via ponsel dengan bantuan aplikasi pendamping June. App ini berperan sebagai pusat kendali June, tapi pengguna juga bisa memanfaatkan kenop dan layar sentuh HD di sisi depan June.

Saat masakan sudah matang, June akan berhenti dengan sendirinya dan mengirim notifikasi ke ponsel, tablet atau smartwatch sekaligus. Semuanya bisa dipercayakan kepada June selagi Anda menghidangkan jamuan pembuka kepada para tamu.

Tidak seperti oven tradisional, pre-heating tidak termasuk dalam kamus June. Ia dibekali elemen pemanas berbahan serat karbon yang diklaim dapat mencapai suhu optimal tiga kali lebih cepat dari biasanya. Menemani komponen tersebut adalah sepasang kipas konveksi adaptif yang tak hanya bertugas mempercepat proses memasak, tapi juga memastikan panas tersebar secara merata.

Interior June Oven terinsulasi supaya panasnya tidak terasa sampai di luar / June
Interior June Oven terinsulasi supaya panasnya tidak terasa sampai di luar / June

Fitur pendukung June yang lain mencakup termometer dan timbangan digital terintegrasi. Semua ini dikemas dalam sasis stainless steel yang ringkas namun sanggup mengakomodasi volume cukup besar, misalnya satu ayam utuh tadi.

Satu-satunya kelemahan June Oven adalah harganya. $1.495 merupakan banderol yang sangat tinggi untuk sebuah perabot dapur yang bukan kulkas atau kompor meski pengembangnya menawarkan garansi uang kembali selama 100 hari. June saat ini sudah menerima pre-order, tapi sayang baru untuk konsumen di AS saja.

Panasonic Luncurkan Oven Induksi Mungil Seukuran Microwave

Oven induksi yang kita tahu selama ini biasanya punya ukuran besar, tidak seperti kompor induksi yang banyak ditawarkan dalam wujud portable. Namun Panasonic berencana mengubah anggapan tersebut lewat prototipe perangkat terbarunya, Panasonic Countertop Induction Oven.

Istilah “Countertop” menandakan bahwa perangkat ini bisa diletakkan di atas meja dapur layaknya sebuah microwave, dan ukurannya pun tidak jauh berbeda dari microwave atau toaster oven pada umumnya. Terlepas dari itu, ia tetap merupakan sebuah oven induksi yang punya banyak kelebihan dibanding oven biasa.

Sekadar mengingatkan, teknologi induksi sama sekali tidak melibatkan api. Kompor maupun oven induksi mengandalkan manipulasi medan magnet untuk menciptakan energi panas, berbeda dari teknologi pemanas elektrik biasa yang menciptakan panas melalui koil berhambatan.

Alhasil, kompor maupun oven induksi seringkali tidak perlu dipanaskan terlebih dulu sebelum dipakai memasak. Hal ini berujung pada konsumsi energi listrik yang lebih efisien, dan tentu saja proses memasak yang lebih cepat. Inilah yang diunggulkan oleh Countertop Induction Oven besutan Panasonic, dengan bonus ukuran yang jauh lebih mungil ketimbang oven induksi yang sudah ada di pasaran saat ini.

Pengguna bisa memakainya untuk mengolah berbagai jenis masakan, utamanya untuk panggangan. Pelat dasarnya mempunyai zona panas yang berbeda, dimana yang terpanas adalah bagian tengahnya. Lebih lanjut, Panasonic turut membekalinya dengan mode pengaturan yang spesifik untuk jenis makanan tertentu.

Panasonic rencananya akan mulai memasarkan perangkat ini pada bulan Oktober mendatang. Harganya diperkirakan mencapai $600. Sepintas memang terdengar mahal, akan tetapi perlu diingat bahwa ia merupakan oven induksi terkecil yang bisa kita jumpai dalam waktu dekat, yang pastinya akan sangat ideal untuk penghuni apartemen yang selalu mempertimbangkan masalah ukuran.

Sumber: Engadget dan CNET.

Smarter Hadirkan Tiga Perangkat Dapur Berkonektivitas

Tak hanya perangkat wearable atau drone saja yang bisa mengundang perhatian di ajang CES 2016 minggu kemarin, tetapi juga perabot dapur berkonektivitas. Perusahaan asal Inggris yang bergerak di bidang ini, Smarter, memperkenalkan tiga perangkat sederhana yang diharapkan bisa meng-upgrade dapur Anda.

Smarter Fridge Cam

Perangkat yang pertama ini merupakan sebuah kamera yang Anda pasangkan di dalam lemari es. Ya, di dalam, karena tugasnya menjadi pengawas dari seluruh bahan makanan yang tersimpan di dalamnya. Bukan mengawasinya dari maling, melainkan dari Anda sendiri.

Smarter Fridge Cam

Smarter beranggapan bahwa, saat kita berbelanja di supermarket misalnya, seringkali kita lupa bahan makanan apa yang stoknya menipis di dalam lemari es. Dengan Smarter Fridge Cam, pengguna tinggal membuka aplikasi di smartphone, lalu melihat keadaan di dalam lemari es secara real-time. Stok buah tinggal sedikit? Waktunya untuk beli lagi.

Smarter Mats

Perangkat yang kedua ini hanya berupa tatakan untuk botol, gelas dan sebagainya. Tentu saja bukan sembarang tatakan, melainkan yang telah ditanami sejumlah sensor untuk mengukur bobot dari botol susu atau botol saus sambal yang Anda letakkan di atasnya.

Smarter Mats

Jadi pada saat isi botol-botol tersebut tinggal sedikit, aplikasinya akan memberikan notifikasi sehingga Anda bisa segera berkunjung ke supermarket terdekat untuk membeli bahan yang baru.

Smarter Detect

Perangkat yang terakhir ini fungsinya lebih luas, merupakan sebuah sensor yang bisa ditambatkan ke berbagai perabot dapur seperti oven, lemari es sampai mesin cuci sekalipun. Fungsinya? Memberi tahu pengguna semisal oven sudah mencapai suhu yang diinginkan, pintu lemari es lupa ditutup, atau ketika mesin cuci sudah selesai bertugas.

Smarter Detect

Konsep yang ditawarkan pada dasarnya mirip seperti LG SmartThinQ Sensor. Intinya, berkat Smarter Detect, perabot elektronik tradisional bisa sedikit menyesuaikan diri dengan era Internet of Things.

Sejauh ini Smarter belum mengungkapkan banderol harga dari masing-masing perangkat baru yang mereka perkenalkan, sedangkan jadwal pemasarannya diperkirakan akan dimulai pada musim panas mendatang. Kalau cuma berupa sensor seperti Smarter Mats dan Detect, mungkin harganya tidak terlalu mahal. Yang kemungkinan bisa sampai ratusan dolar adalah Smarter Fridge Cam.

Sumber: Wareable. Sumber gambar: Smarter.

Grundig VUX Ingin Mengubah Cara Kita Mengoperasikan Perabot Dapur

Dewasa ini, saya kira tidak banyak dari kita yang mengenal Grundig. Saya pribadi mengenalnya sebagai produsen TV, dimana TV 14 incinya cukup setia mendampingi saya bermain Super Nintendo di zaman saya masih bersekolah di bangku SD. Continue reading Grundig VUX Ingin Mengubah Cara Kita Mengoperasikan Perabot Dapur

Blendtec Connect Food Prep System Ingin Mengotomatisasi Dapur Anda

Dalam membangun sebuah rumah pintar, otomatisasi merupakan kunci utama yang harus diprioritaskan. Tidak cuma di ruang tamu atau ruang keluarga, dapur juga memerlukan sistem otomatisasi yang efektif. Continue reading Blendtec Connect Food Prep System Ingin Mengotomatisasi Dapur Anda

Tak Cuma Menggerus Bahan Makanan, Blender 3 Squares Soup3rb Juga Bisa Memasak

Selain kompor, ada satu perangkat lain yang pastinya bisa ditemui di dapur hampir semua rumah: blender, dan saya yakin semua sudah tahu apa fungsinya. Namun pabrikan home appliance asal Kalifornia, 3 Squares, menolak anggapan bahwa blender hanya berfungsi untuk menghaluskan bahan makanan dan mencampur adonan. Continue reading Tak Cuma Menggerus Bahan Makanan, Blender 3 Squares Soup3rb Juga Bisa Memasak