Panasonic Shoe Deodorizer Siap Hilangkan Aroma Tak Sedap pada Sepatu

Zaman masih sekolah di awal tahun 2000-an, saya rela bersepatu ke sekolah tanpa kaus kaki demi tampil lebih keren, meskipun itu berarti saya harus sembunyi-sembunyi dari para guru. Bukan cuma itu, masih ada satu konsekuensi lain yang harus saya hadapi: sepatu saya jadi lebih cepat bau, dan Anda semua tahu betapa busuknya bau kaki yang menempel di dalaman sepatu.

Banyak teknik saya terapkan untuk menghilangkan baunya, termasuk salah satu yang paling saya suka adalah memasukkan bubuk kopi dan mendiamkannya semalaman. Namun belasan tahun telah berlalu, dan teknologi kini mencoba mengambil alih teknik-teknik kuno yang kurang efisien itu.

Gambar yang Anda lihat di atas itu adalah Panasonic Shoe Deodorizer (MS-DS100). Bagian bawahnya itu bisa Anda buka sampai kelihatan sepasang kaki kecil, lalu jejalkan ke dalam sepatu dan diamkan selama lima sampai tujuh jam untuk menghilangkan aroma tidak sedap pada sepatu (bahkan high heels milik kaum hawa pun juga bisa ditangani).

Panasonic Shoe Deodorizer (MS-DS100)

Apakah alat ini menyemprotkan bubuk kopi ke dalam sepatu? Tentu saja tidak. Panasonic lagi-lagi menggunakan teknologi partikel ion “nanoe”, yang bertugas menembus material sepatu lalu menguraikan bau dengan bantuan radikal hidroksil (OH). Teknologi ini sebenarnya juga sudah cukup umum digunakan pada AC mobil-mobil baru.

Yang sedikit berbeda di sini adalah penggunaan versi yang telah disempurnakan, yakni “nanoe X”, yang diklaim bisa menghasilkan 10 kali lebih banyak radikal hidroksil, sehingga kinerjanya menghilangkan bau bisa lebih efektif. Sebelum ini, Panasonic telah menerapkan teknologi yang sama pada Deodorizing Hanger yang dirilis tahun lalu.

Durasi lima sampai tujuh jam tadi merujuk pada mode pengoperasiannya, apakah “Normal” atau “Long”. Panasonic bilang bahwa perangkat juga dapat menerima suplai daya dari power bank apabila tidak ada colokan listrik di sekitar pengguna. Saat sedang tidak dipakai, sepasang kakinya tadi bisa dicopot untuk dibilas dengan air.

Panasonic berencana menjual produk ini mulai 20 September mendatang, tapi khusus untuk pasar Jepang dan dengan kuota produksi 1.000 unit per bulan. Sayang banderol harganya belum diungkap. Sepertinya saya masih harus betah dengan teknik bubuk kopi untuk sementara waktu.

Sumber: Panasonic dan The Verge.

June Adalah Oven Pintar Bertenaga AI dan Jeroan ala Smartphone

Sekitar dua tahun yang lalu, sebuah oven pintar bernama June hadir dengan ide yang tak lazim: memanfaatkan artificial intelligence (AI) untuk memasak berbagai bahan makanan dengan tingkat kematangan yang sempurna, tanpa campur tangan terlalu banyak dari manusia. Nyaris semua klaim pengembangnya dapat June lakukan dengan baik, tapi masalah utamanya cuma satu: harganya nyaris $1.500.

Harga itu jelas kelewat mahal, dan dalam kurun waktu dua tahun ini, pengembangnya sudah banyak belajar. Mereka pun memperkenalkan June Oven generasi kedua. Kelebihannya, hampir semua yang bisa dilakukan pendahulunya tersedia di sini, namun konsumen hanya perlu menebus sebesar $600 ‘saja’.

2nd generation June Oven

Ya, $600 memang masih termasuk mahal untuk sebuah oven, namun pada kenyataannya memang belum ada oven lain yang secanggih June. Sistem kecerdasan buatan masih menjadi salah satu fitur unggulan di generasi keduanya ini, demikian pula jeroan ala smartphone, spesifiknya chip Nvidia Tegra K1 dengan prosesor quad-core 2,3 GHz.

Tidak, oven ini tidak bisa Anda pakai bermain Clash of Clans selagi menunggu masakan di dalamnya matang meskipun ia mengemas layar sentuh 5 inci. Layar sentuh itu berguna untuk mengoperasikan oven, dan pada generasi keduanya ini sudah tidak ada lagi kenop stainless steel di bawah layar demi menekan ongkos produksi sekaligus harga jualnya.

Juga absen adalah kemampuan menimbang June generasi pertama. Menurut penjelasan CEO-nya, Matt Van Horn, fitur ini rupanya tidak banyak dipakai oleh konsumen June. Menghapuskannya sekali lagi membantu June untuk semakin menekan harga jual oven pintar generasi keduanya ini.

2nd generation June Oven

Selebihnya, June generasi kedua masih mirip seperti sebelumnya. Di samping chip Nvidia itu tadi, kamera HD yang terdapat di biliknya juga masih ada, yang tetap berfungsi sebagai ‘mata’ buat June. Biliknya sendiri yang berkapasitas 28 liter dan dibuat dari bahan stainless steel kini diklaim lebih mudah dibersihkan.

Kemampuan memasaknya pun tidak berubah, masih mengandalkan elemen pemanas serat karbon yang bisa naik suhunya lebih cepat, sehingga tahap pre-heating sama sekali tidak diperlukan. Selama memasak, pengguna bisa menanyakan sisa waktu yang June perlukan kepada Alexa via smart speaker Amazon Echo. Jumlah preset memasaknya pun telah bertambah dari yang sebelumnya cuma 25 menjadi 100 jenis masakan. June rupanya banyak belajar dari masukan konsumen selama dua tahun ini.

2nd generation June Oven

Via software update, oven pintar ini bisa ditingkatkan fungsionalitasnya, sama seperti mobil Tesla. Contohnya, pada generasi pertamanya, June kerap menjumpai kesulitan memasak bacon, sebab preset yang tersedia untuk bahan ini cuma ada satu saja. Berdasarkan masukan konsumen, June kini memiliki 64 preset yang berbeda hanya untuk bacon saja.

Jumlah preset yang begitu banyak ini diperlukan sebab faktor yang berpengaruh dalam memasak bacon pun juga banyak; semisal jumlah potongannya, menggunakan lapisan aluminium foil atau tidak, dan lain sebagainya. Selanjutnya, demi memudahkan, AI milik June secara proaktif akan memilih preset yang diperlukan berdasarkan preferensi konsumen yang dicantumkan.

Ketika semua kecanggihan itu ditimbang, maka $600 tidak akan terasa terlalu mahal, apalagi mengingat fiturnya bisa terus bertambah seiring berjalannya waktu. CEO June bahkan sempat mengutarakan rencana mereka untuk menambahkan fitur yang mampu mengubah fungsi June menjadi rice cooker.

2nd generation June Oven

Sumber: Engadget.

Dari Menggiling Sampai Menyeduh, Spinn Coffee Maker Siap Hidangkan Kopi Ternikmat

Saya bukan fanatik kopi, tapi saya kenal beberapa orang yang hanya mau menyeruput kopi bikinannya sendiri yang digiling, ditakar dan diseduh sesempurna mungkin. Singkat cerita, membuat secangkir kopi yang nikmat itu sulit. Namun setidaknya sekarang ada coffee maker yang bermisi memudahkan semuanya.

Namanya Spinn, dan penampilannya yang berwujud silinder terlihat jauh lebih elegan ketimbang mesin pembuat kopi lain. Tapi tentu saja, penampilan itu tidak terlalu penting, yang penting adalah bagaimana Spinn dapat membuatkan Anda kopi yang sempurna hanya dengan menekan satu tombol saja.

Spinn mengerjakan semuanya tanpa bantuan perangkat lain, mulai dari menggiling biji kopi dengan tingkat kehalusan yang pas, memanaskan air dan menyeduhnya dengan gaya sentrifugal. Kecepatan putarannya pun akan disesuaikan dengan jenis kopi yang diinginkan; pelan untuk kopi biasa, cepat untuk espresso, misalnya.

Spinn dibekali tombol-tombol kapasitif untuk dioperasikan tanpa smartphone / Spinn
Spinn dibekali tombol-tombol kapasitif untuk dioperasikan tanpa smartphone / Spinn

Hal lain yang membuat Spinn menarik adalah caranya mengolah ampas dari kopi yang telah diseduh. Ampas ini benar-benar dikeringkan dan disisihkan ke kontainer khusus, sehingga konsumen bisa dengan mudah membuangnya atau menjadikannya pupuk tanaman.

Spinn bisa dioperasikan tanpa smartphone via tombol-tombol kapasitif yang berada di sisi depannya. Tapi jika Anda mengunduh aplikasi pendampingnya, Anda bisa membuatkan jadwal sehingga Spinn akan menyeduh di saat yang Anda minta – setelah mandi pagi misalnya.

Setelah menyeduh, Spinn akan mengeringkan ampas kopi dan menyisihkannya ke kontainer khusus / Spinn
Selesai menyeduh, Spinn akan mengeringkan ampas kopi dan menyisihkannya ke kontainer khusus / Spinn

Dari aplikasi ini, Anda juga bisa memesan biji kopi secara online. Spinn memang bisa digunakan bersama biji kopi apapun – mau yang Anda panggang sendiri atau yang Anda terima dari layanan berlangganan macam Gordi – tapi keuntungan jika Anda membeli lewat aplikasinya adalah resep-resep kopi yang bisa disajikan dengan biji tersebut akan otomatis dikenali dan Spinn siap membuatkannya seketika itu juga.

Pre-order Spinn Coffee Maker saat ini sudah dibuka dengan harga $299 untuk varian standarnya. Tersedia pula varian Pro yang datang bersama tangki biji kopi lebih besar dan frother susu seharga $599. Di luar masa pre-order, harga retail-nya akan naik 40 persen.

Sumber: Digital Trends dan Spinn.