Apa Itu BI Fast? Pengertian, Manfaat, Tujuan, dan Daftar Banknya

Di zaman sekarang, banyak orang melakukan transaksi perbankan, mulai dari menarik uang di ATM, membayar tagihan, hingga transfer dari ponsel. Dunia perbankan terus melakukan berbagai inovasi untuk membuat transaksi lebih mudah bagi masyarakat. Salah satunya adalah kehadiran BI Fast dan realtime online, yang sering dianggap sebagai satu dan sama. Bank Indonesia (BI) akhirnya mengumumkan BI Fast secara resmi pada akhir 2021. Sejak adanya layanan ini, masyarakat lebih sering menggunakan transaksi online real-time. Baik BI Fast maupun real-time online dapat dianggap sebanding dan mendukung transaksi yang efektif dan aman. 

Apa Itu BI Fast?

Menurut situs web Bank Indonesia, BI-FAST, juga dikenal sebagai BI Fast, adalah infrastruktur sistem pembayaran ritel nasional yang memungkinkan pembayaran ritel dilakukan secara instan, aman, dan efisien. Infrastruktur BI Fast dibuat oleh Bank Indonesia untuk memenuhi permintaan masyarakat akan layanan transfer dana yang lebih cepat, tepat, dan tersedia setiap saat.

BI Fast, yang resmi diluncurkan pada 21 Desember 2021, sudah memiliki 106 anggota yang terdiri dari bank swasta dan daerah. Pada dasarnya, BI Fast adalah modernisasi dari Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI), yang tidak dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Secara bertahap, layanan SKNBI akan dialihkan ke BI Fast.

Manfaat BI Fast

  • Transaksi dapat dilakukan kapan saja selama 24 jam sehari.
  • Melayani berbagai metode pembayaran secara menyeluruh
  • Seluruh keamanan transaksi, termasuk deteksi penipuan dan Anti-Money Laundering (AML) serta Countering Financing of Terrorism (CFT).
  • Alamat proxy sebagai pengganti nomor rekening membuat transaksi lebih mudah. Klien dapat menggunakan nomor HP atau alamat email sebagai alamat proxy.

Tujuan BI Fast

Infrastruktur BI Fast berfungsi untuk berbagai tujuan, seperti:

  • Mendukung penggabungan sistem pembayaran nasional dan integrasi ekonomi keuangan digital dari ujung ke ujung.
  • Sebagai organisasi yang digerakkan oleh bangsa, PBI Penyelenggara Infrastruktur Sistem Pembayaran (PIP) dan PBI Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) mengikuti prinsip Peraturan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (PBI) yang CEMUMUAH: cepat, murah, mudah, aman, dan andal.
  • selaras dengan kebijakan moneter dan stabilitas sistem keuangan Bank Indonesia.

Daftar Bank yang Menggunakan Fitur BI Fast

Batch 1

  • Bank BCA Syariah
  • Bank Central Asia
  • Bank CIMB Niaga
  • Bank CIMB Niaga UUS
  • Bank Citibank NA
  • Bank Danamon Indonesia
  • Bank Danamon Indonesia UUS
  • Bank DBS Indonesia
  • Bank Mandiri
  • Bank Mega
  • Bank Negara Indonesia
  • Bank OCBC NISP
  • Bank Permata
  • Bank Permata UUS
  • Bank Rakyat Indonesia
  • Bank Sinarmas
  • Bank Syariah Indonesia
  • Bank Tabungan Negara
  • Bank Tabungan Negara UUS
  • Bank UOB Indonesia
  • Bank Woori Saudara Indonesia 1906

Batch 2

  • Allo Bank Indonesia
  • Bank Digital BCA
  • Bank Ganesha
  • Bank HSBC Indonesia
  • Bank Ina Perdana
  • Bank KEB Hana Indonesia
  • Bank Mandiri TAspen
  • Bank Maspion Indonesia
  • Bank Mestika Dharma
  • Bank Multi Arta Sentosa
  • Bank Nationalnobu
  • Bank Pos Indonesia
  • Bank Pembangunan Daerah Bali
  • Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten
  • Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah
  • Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah USS
  • Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur
  • Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur UUS
  • Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur
  • Bank Pembangunan Daerah Papua
  • Bank Sahabat Sampoerna
  • Bank Sinarmas UUS
  • Kustodian Sentral Efek Indonesia

Batch 3

  • Bank Artha Graha Internasional
  • Bank Bumi Arta
  • Bank DKI
  • Bank DKI UUS
  • Bank Jago
  • Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Syariah
  • Bank Pembangunan Daerah Riau Kepri
  • Bank Raya Indonesia

Batch 4

  • Bank BTPN
  • Bank Capital Indonesia
  • Bank CTBC
  • Bank ICBC Indonesia
  • Bank Index Selindo
  • Bank Jago UUS
  • Bank Jasa Jakarta
  • Bank Mayapada
  • Bank Mayora
  • Bank Muamalat
  • Bank Nagari UUS
  • Bank Neo Commerce
  • Bank Pembangunan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta
  • Bank Pembangunan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta UUS
  • Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Barat
  • Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Barat UUS
  • Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Selatan
  • Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Selatan UUS
  • Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat
  • Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan Bangka Belitung
  • Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan Bangka Belitung UUS
  • Bank Seabank
  • Maybank Indonesia
  • Maybank Indonesia UUS
  • MNC

Batch 5

  • Standard Chartered Bank
  • MUFG Bank
  • BPD Jambi
  • BPD Jambi UUS
  • BPD Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat
  • BPD Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat UUS
  • BPD Sumatera Utara
  • BPD Sumatera Utara UUS
  • BPD Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara
  • BPD Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara UUS
  • Bank Aceh Syariah
  • BPD Bengkulu
  • BPD Kalimantan Tengah
  • BPD Sulawesi Utara dan Gorontalo
  • BPD Sulawesi Tenggara
  • BPD Maluku dan Maluku Utara
  • BPD Banten
  • BPD Nusa Tenggara Barat Syariah 
  • Bank Mega Syariah
  • Bank OCBC NISP UUS (mulai 19 Desember 2022) 
  • Bank BTPN Syariah
  • Bank Aladin Syariah 
  • Bank QNB Indonesia
  • Bank Victoria Internasional
  • Bank Resona Perdania
  • Bank IBK Indonesia Konstruksi
  • Bank China
  • Bank Tiongkok
  • Bank America NA

Demikianlah tadi informasi mengenai BI Fast. Sekarang kamu sudah paham kan dengan alat pembayaran yang satu ini?

Kredit Aksep Adalah: Pengertian, Proses Kerja, Metode Penarikan, dan Pembatasan Penarikannya

Sebagai konsumen dalam industri perbankan, Anda pasti mengenal apa itu kredit atau pinjaman. Kredit aksep adalah salah satu dari banyak jenis kredit yang ditawarkan bank.

Kredit atau pinjaman biasanya dibagi menjadi bagian aktif dan pasif. Salah satu produk bank yang bersifat aktif adalah kredit aksep. Mungkin ada beberapa orang yang belum memahami definisi kredit aksep dan contohnya. Untuk mendapatkan informasi selengkapnya, lihat artikel selanjutnya!

Apa Itu Kredit Aksep?

Secara umum, kredit adalah pinjam yang diberikan oleh bank untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Salah satu jenis kredit yang paling umum adalah kredit aksep, yang termasuk dalam jenis aktif. Produk ini biasanya ditujukan untuk bisnis kecil dan kebutuhan nasabah lainnya.

Kredit aksep adalah jenis pembayaran berupa wesel yang dijamin oleh bank dari pemilik rekening individu. Perusahaan biasanya menggunakan kredit aksep untuk melakukan transaksi besar karena dianggap cukup aman. Di sisi lain, kredit aksep juga berfungsi sebagai warkat utang jangka pendek.

Bank memberikan pinjaman dalam bentuk kredit aksep berdasarkan nilai wesel yang dikeluarkan oleh nasabah. Setelah wesel diperjualbelikan oleh pihak terkait, uang tersebut diberikan kepada bank sebagai jaminan. Setelah proses ini selesai, bank akan memberikan kartu kredit kepada nasabah.

Proses Kerja Kredit Aksep

Kredit aksep dilakukan berdasarkan jumlah pinjaman yang diberikan bank kepada pelanggan yang berhak atas wesel.

Pihak terkait akan menjual dokumen wesel yang telah dikeluarkan kepada para nasabah terdaftar sebagai pinjaman bank. Setelah itu, pelanggan harus mengembalikan dokumen pengiriman barang yang telah disetujui kepada importir.

Bergantung pada permintaan masyarakat, transfer uang akan terjadi antar negara atau antara daerah. Klien kemudian akan menerima kartu kredit dari bank tanpa harus membawa uang tunai. Klien akan menerima jaminan berupa surat berharga selain kartu kredit.

Dengan mempertimbangkan proses kerja di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan aksep bank adalah untuk membantu kedua belah pihak mencapai tujuan masing-masing. Ini pasti akan berdampak pada ekonomi, baik debitur, masyarakat, maupun kreditur.

Penarikan Kredit Aksep melalui Metode Revolving

Kredit aksep adalah jenis pembayaran jangka pendek yang dijamin oleh bank. Oleh karena itu, jika bank terkait memberikan pemberitahuan terlebih dahulu, proses penarikan kredit akan berjalan dengan lancar. Untuk penarikan kredit, Tanda Terima Uang Nasabah (TTUN) adalah media yang digunakan.

Salah satu jenis produk bank yang menggunakan sistem revolving adalah pinjaman berbasis kredit aksep. Karena jenis pinjaman ini berjangka pendek, kamu akan dikenai bunga efektif selama sekitar enam hingga dua belas bulan sekali. Kredit Anda hanya dapat bertahan selama dua belas bulan.

Pembatasan Penarikan Kredit Aksep

Apa yang dimaksud dengan kredit aksep dan bagaimana provisi digunakan? Secara sederhana dan tepat, provinsi yang akan diberikan untuk prosedur penggunaan aksep bank minimal 1%, dengan sistem pembebanan yang ditetapkan untuk provinsi tersebut.

Selain itu, metode pelunasan aksep sangat sederhana karena seluruh pihak baki debet menggunakan kredit yang diberikan saat jatuh tempo untuk membayar. Berikut ini adalah batasan penarik kredit untuk aksep bank: 

  1. Pembatasan minimal untuk penarikan kredit aksep bank sebesar Rp.25.000.000.
  1. Pembatasan penarikan kredit tertinggi: Maksimal yang dapat digunakan oleh aksep bank untuk penarikan kredit adalah plafon kredit yang besar yang telah disetujui. 
  1. Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan kredit bank berkisar antara dua hari dan maksimal tiga hari, tergantung pada jangka waktu kredit yang telah ditentukan. 

Oleh karena itu demikianlah informasi menarik tentang penjelasan rinci dan akurat tentang apa itu kredit aksep dan bagaimana proses kreditnya bekerja sehingga kamu dapat memaksimalkan manfaatnya. Semoga informasi ini membuat masyarakat lebih mudah memilih. 

Kredit Pasif Adalah: Pengertian, Ciri-ciri, Jenis, dan Manajemennya

Kredit pasif adalah pinjaman yang diberikan oleh dana masyarakat atau nasabah yang tidak bergerak. Jenis kredit ini tidak sama dengan kredit aktif, yang biasanya digunakan untuk keperluan harian.

Ada beberapa jenis produk kredit pasif yang perlu kamu ketahui setelah membaca penjelasan di atas. Baca ulasan lengkap tentang apa itu kredit pasif dan contohnya di artikel berikut ini!

Apa Itu Kredit Pasif?

Istilah “kredit pasif” digunakan untuk menggambarkan tingkat pembayaran pinjaman seseorang yang belum dibayar sepenuhnya. Dengan kata lain, itu mengacu pada jumlah uang yang masih terutang kepada bank atau institusi keuangan lainnya. Dalam situasi ini, kata “pasif” mengacu pada kewajiban untuk membayar kembali pinjaman tersebut.

Pemberi pinjaman memiliki “kredit aktif”, atau aset yang menghasilkan pendapatan, sedangkan peminjam memiliki “kredit pasif”.

Ciri-ciri Kredit Pasif

Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri kredit pasif:

  1. Kewajiban Pembayaran: Jika peminjam memiliki kredit pasif, mereka harus membayar kembali pinjaman.
  1. Bunga: Selama jangka waktu pinjaman, kredit pasif sering menghasilkan bunga.
  1. Jadwal Pembayaran: Peminjam memiliki kewajiban untuk mematuhi jadwal pembayaran yang ditetapkan oleh kredit pasif. Pelunasan: Kredit pasif berakhir ketika pinjaman lunas.

Jenis Kredit Pasif

Di sini, kamu harus mengetahui beberapa jenis pinjaman pasif. Setidaknya empat jenis yang paling umum adalah tabungan, giro, deposito, dan deposito on call. Untuk informasi lebih lanjut, lihat di bawah ini.

  1. Tabungan (Simpanan)

Tabungan adalah jenis simpanan yang dapat disetor dan ditarik kapan saja, tidak seperti Deposito Berjangka. Saat ini, bank juga menawarkan fasilitas berupa mesin ATM yang tersedia sepanjang hari untuk memberikan layanan yang praktis dan efektif, memungkinkan nasabah untuk melakukan penarikan uang kapan saja mereka mau.

  1. Giro

Giro adalah simpanan uang nasabah yang dapat diambil melalui bilyet Giro. Selain itu, karena telah diakui oleh pemerintah, juga dapat digunakan sebagai alat pembayaran. Surat perintah untuk mengembalikan dana antar rekening disebut giro.

  1. Deposito Berjangka

Selanjutnya, ada Deposito Berjangka. Deposito ini sama dengan simpanan biasa, hanya saja waktu penarikan mereka berbeda. Jadi, dana deposito ini tidak bisa ditarik kapan saja, hanya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

  1. Deposito On Call

Untuk Deposito On Call, jangka waktu pencairan minimal adalah 7 hari, dan paling lama tidak lebih dari 1 bulan. Deposito ini dibuat atas nama individu atau kelompok dengan dana minimal Rp 50.000.000, tetapi ketentuan ini bervariasi dari bank yang bersangkutan. Kemudian, bank dan nasabah juga dapat bernegosiasi tentang besaran bunganya.

  1. Loan Deposit

Selanjutnya ada loan deposit. Loan deposit adalah dana yang dipinjamkan ke bank lain daripada nasabah; dana ini dititipkan kepada bank lain dan dapat diambil kapan saja.

  1. Sertifikat Deposito

Sertifikat deposito adalah jenis pinjaman pasif berikutnya. Meskipun sekilas mirip, dasar-dasarnya berbeda. Salah satu bentuk utang yang diberikan bank kepada investor adalah sertifikat deposito. Untuk menukarkan pinjaman uang tersebut dengan jangka waktu yang ditetapkan, bank akan memberikan bunga tinggi kepada investor.

  1. Deposit Automatic Roll Over

Terakhir, ada Deposit Rollover Auto. Tujuan dari deposit ini adalah untuk meningkatkan jumlah deposit di luar negeri. Anda yang tinggal atau bekerja di luar negeri akan cocok dengan jenis ini. Deposit ini akan otomatis diperpanjang sesuai kesepakatan ketika jatuh tempo.

Manajemen Kredit Pasif

Dalam hal kredit pasif, hal yang penting untuk dipahami dan diurus dengan baik adalah manajemen kredit. Ini adalah proses mengelola dan mengelola kredit untuk memastikan bahwa kita mampu melunasi pinjaman tepat waktu dan menghindari masalah keuangan. Berikut ini adalah beberapa saran untuk menjalankan kredit pasif dengan benar:

Pahami Syarat dan Ketentuan: Sebelum meminjam, pastikan kita memahami suku bunga, jangka waktu pinjaman, dan penalti jika tidak membayar.

Jadwal Pembayaran: Pastikan untuk mematuhi jadwal pembayaran yang telah ditentukan. Terlambat membayar dapat menyebabkan biaya tambahan dan bahkan merusak reputasi kredit kita dalam banyak kasus.

Rencana Pelunasan: Buatlah rencana pelunasan yang realistis yang memperhitungkan penghasilan dan pengeluaran serta kebutuhan hidup lainnya.

Diversifikasi Kredit: Untuk mengurangi risiko, cobalah diversifikasi kredit. Jangan terlalu bergantung pada satu jenis kredit.

Semoga artikel ini meningkatkan pengetahuan kamu tentang dunia perbankan, terutama mengenai kredit pasif.

Bilyet Giro: Pengertian, Sifat, Syarat, dan Pihak yang Membuatnya

Peran bank sangat berguna untuk mengatur kehidupan ekonomi masyarakat dan negara. Adanya bank yang memberikan jasa perbankan dalam penghimpunan dan transfer dana untuk memenuhi misinya yaitu memajukan kesejahteraan masyarakat.

Kegiatan perbankan dalam menghimpun dana meliputi tabungan, deposito, limit deposit dan giro. Kemudian menyalurkannya dalam bentuk pinjaman bank atau kredit seperti pinjaman modal usaha.

Jika berbicara tentang layanan perbankan, istilah tabungan, deposito, dan kredit sepertinya sudah tidak asing lagi bagi Anda. Tapi apa itu transfer bank? Apakah kamu memahami penggunaan transfer bank?

Pengertian bilyet giro adalah instruksi nasabah kepada wali amanat untuk mentransfer sejumlah uang tertentu dari rekening nasabah ke rekening penerima. Pada artikel ini, mari kita bahas mengenai bilyet giro lebih lanjut.

Pengertian Bilyet Giro

Apa itu bilyet giro? Secara umum, bilyet giro adalah perintah dari nasabah kepada bank untuk meminta transfer. Selain itu, istilah Bilyet Giro berarti cara pembayaran atau bisa juga disebut sebagai alat pembayaran giro. Tujuan dari pesanan ini adalah untuk mentransfer sejumlah uang dari rekening pelanggan ke rekening penerima.

Disebut sebagai transfer bank, pelanggan memelihara rekening giro di bank dan melakukan pemesanan. Meskipun penerima adalah pemegang rekening yang namanya disebutkan dalam bill of lading untuk menerima uang dari penarik.

Dalam hal ini, bilyet giro dapat berlaku selama 70 hari setelah invoice dikirim. Artinya, masa berlaku voucher deposit dihitung setelah periode tersebut, jika diperlukan. Artinya, invoice tersebut akan hilang dan pelanggan harus mengirimkannya kembali.

Jumlah maksimum uang yang ditransfer melalui transfer bank adalah Rp 500 juta. Di sisi lain, keamanan lebih terjamin dengan bisnis pos ini dibandingkan dengan klien dengan surat cek.

Hal ini dikarenakan proses transfer bank harus dibatalkan dan diterima langsung oleh nasabah atau penerima. Jika terjadi kesalahan dalam transaksi ini, maka dapat langsung diblokir. Bahkan, efek transfer bank dibatalkan secara otomatis.

Sifat Bilyet Giro

Seperti alat pembayaran lainnya, bilyet giro juga memiliki fitur khusus yang menjadikannya alat pembayaran non tunai yang paling aman. Beberapa sifat dari bilyet giro adalah:

• Memiliki masa berlaku yang sudah disetujui.

• Tidak dapat membayar tunai secara langsung.

• Pembayaran dilakukan pada tanggal jatuh tempo.

• Bilyet Giro dapat diakhiri secara sepihak dengan penarikan atau oleh nasabah.

Syarat Bilyet Giro

Berdasarkan Bank Indonesia (PBI) No. 18/41/PBI/2016 tentang Bilyet Giro, ada beberapa syarat yang harus diperhatikan saat melakukan pembatalan (nasabah menyerahkan rekening transfer) antara lain:

• Bilyet giro tidak tergolong ke dalam surat berharga.

• Penarik bilyet giro harus memenuhi syarat formal bilyet giro.

• Penarik bilyet giro wajib memiliki dana yang cukup.

• Penarik bilyet giro wajib menginformasikan kepada bank apabila bilyet giro ingin dibatalkan atau diblokir.

Pihak yang Membuat Bilyet Giro

Penerbit bilyet giro adalah Bank Tertarik , sehingga beberapa pihak terlibat dalam penerbitan bilyet giro jika diperlukan.

• Bank Tertarik, maksudnya bank tempat nasabah penarik menyimpan dananya.

• Penarik atau nasabah yang menyimpan uang di suatu bank dan meminta menerbitkan bilyet giro.

• Penerima yaitu pemilik nomor rekening yang ditunjuk Penarik untuk menerima pembayaran sejumlah dana.

Demikianlah rangkuman mengenai bilyet giro dari pengertian sampai fungsinya. Semoga artikel ini membantumu menjawab kebingungan kamu tentang bilyet giro.

Musyarakah: Pengertian, Manfaat, Jenis, Rukun, dan Syaratnya

Apa itu Musyarakah? Kamu pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah ini jika sudah mengenal sistem perbankan syariah sejak lama. Penjelasan tentang apa itu musyarakah dapat dipahami sebagai salah satu akad perbankan syariah. Bank syariah menawarkan produk perbankan kepada nasabahnya.

Yang membedakan perbankan syariah dengan perbankan pada umumnya adalah semua produk perbankan syariah sesuai dengan syariah atau prinsip syariah. Lantas apa itu Musyarakah, salah satu dari 9 akad perbankan syariah? Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), beberapa akad perbankan syariah antara lain Wadiah, Mudharabah, Musyarakah, Murabahah, Salam, Istisna’, Ijarah, Ijarah Muntakiyah Bit Tamlik dan Qardh.

Artikel ini membahas berbagai hal tentang apa itu Musyarakah. Silahkan simak hingga tuntas!

Apa Itu Musyarakah?

Musyarakah yang dikeluarkan oleh OJK, yaitu Musyarakah, adalah definisi produk keuangan perbankan syariah berdasarkan prinsip bagi hasil dalam bentuk pengumpulan modal para pihak dengan tujuan untuk memiliki dan kemudian mengelola aset, perusahaan, atau proyek tertentu. Didasarkan penarikan dan pembagian keuntungan sesuai dengan bagi hasil yang disepakati dalam akad.

Musyarakah atau Syirkah dapat diartikan sebagai kesepakatan kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Dalam bisnis, tujuannya adalah untuk mendapat untung dari usaha patungan.

Lebih spesifiknya Musyarakah adalah ketika dua pihak atau lebih (termasuk bank dan lembaga keuangan serta nasabahnya) dapat menghimpun modal dan kemudian menggabungkan korporasi sebagai badan hukum. Masing-masing pihak yang ikut serta dalam kegiatan musyarakah memiliki bagian proporsional sesuai dengan penyertaan modal yang dilakukannya dan berhak mengendalikan perseroan sesuai dengan sahamnya masing-masing (hak suara).

Dalam dunia perbankan, musyarakah adalah akad kerjasama antara bank dengan nasabahnya dalam pembiayaan usaha, dengan ketentuan membagi keuntungan dan resiko sesuai kesepakatan.

Jenis Musyarakah

Dalam penerapannya, Musyarakah dibagi lagi menjadi empat jenis. Jenis-jenis musyarakah yang dijelaskan dalam “Perbankan Syariah dari Teori ke Praktek” oleh Muhammad Syafi’i Antonio adalah sebagai berikut.

1. Syirkah Al-inan

Syirkah al-Inan adalah akad antara dua orang atau lebih. Setiap pihak menyumbangkan sebagian dari total dana dan berpartisipasi dalam pekerjaan.

Kedua belah pihak berbagi keuntungan dan kerugian sesuai kesepakatan. Namun, bagian kedua belah pihak, baik dalam keuangan, pekerjaan, maupun bagi hasil, tidak harus sama dan identik menurut kesepakatan mereka.

2. Syirka Mufawadah

Jenis musyarakah ini merupakan kesepakatan kerjasama antara dua orang atau lebih. Masing-masing pihak menyumbangkan sebagian dari total dana dan berpartisipasi dalam pekerjaan. Dengan demikian kedua belah pihak berbagi keuntungan dan kerugian sama.

3. Syirkah A’maal

Syirkah A’maal adalah perjanjian kerja sama antara dua orang yang seprofesi, di mana pekerjaan diterima bersama dan manfaat pekerjaan dibagi. Misalnya, kolaborasi dua arsitek dalam proyek pembangunan gedung perkantoran.

4. Syirkah Wujuh

Jenis Musyarakah selanjutnya adalah Syirkah Wujuh. Syirkah wujuh adalah akad antara dua orang atau lebih yang bereputasi baik dan berwenang yang ahli di bidangnya. Praktisi Syirkah Wujuh membeli barang dari toko secara kredit kemudian menjual barang tersebut secara tunai. Selain itu, keuntungan dan kerugian dibagi berdasarkan jaminan yang diberikan oleh masing-masing mitra kepada pemasok.

Rukun Musyarakah

Menurut Standar Kontrak Perjanjian Musyarakah, rukun dan syarat sah akad Musyarakah mencakup:

• subjek akad (aqid)

• proyek atau usaha (masyru’)

• modal (ra’sul mal),

• kesepakatan (sighatul akad)

• nisbah bagi hasil (nishbatu ribhin)

Syarat Musyarakah

1. Sesuatu yang berkaitan dengan segala bentuk musyarakah, baik harta benda maupun lainnya. Dalam hal ini ada dua syarat, yaitu:

• Yang berkenan mengenai properti harus dapat diterima sebagai perwakilan

• Yang berkenan mengenai laba, yaitu pembagian laba harus jelas dan diketahui kedua belah pihak, misalnya separuh, ketiga, dst.

2. Sesuatu yang berkaitan dengan musyarakah mal (kekayaan), dalam hal ini ada hal-hal yang harus dipenuhi yaitu:

• Modal yang tunduk pada perjanjian Musyarakah berasal dari pembayaran (nuqud) seperti junaih, riyal dan rupiah

• Apa yang dijadikan modal (modal) ada pada saat akad musyarakah dibuat, terlepas dari apakah jumlahnya sama atau berbeda.

3. Sesuatu yang terkait dengan bisnis Mufawadah diperlukan:

• Modal (pokok harta) Mufawadhah Syirkah harus sama,

• Bagi bersyikah ahli dalam kafalah

• Syirkah umum diperlukan dari mereka yang menjadi subjek kontrak yaitu dalam segala jenis pembelian, penjualan atau bisnis.

Nah, itulah rangkuman mengenai musyarakah. Jadi, sekarang kamu sudah paham donk apa itu musyarakah, bukan?

Daya Tarik Konsep Beli Sekarang Bayar Nanti Memicu Pergerakan Perbankan di Indonesia

“Beli sekarang, bayar nanti” (BNPL) menjadi salah satu jenis produk fintech yang paling populer di Indonesia saat ini. Seperti namanya, BNPL memungkinkan pelanggan untuk melakukan pembelian dan melakukan pembayaran sebagian dari waktu ke waktu hingga lunas. BNPL kian mendapat momentum di Indonesia selama dua tahun terakhir sebagai bagian dari sektor e-commerce dan fintech yang semakin matang. Pemain utama di sektor ini antara lain Kredivo, Akulaku, Traveloka PayLater, GoPay, Ovo, dan ShopeePay.

Tahun lalu, 55% pengguna e-commerce baru memilih untuk menggunakan opsi BNPL ketika mereka melakukan pembelian di platform e-commerce, menurut survei oleh Kredivo dan Katadata Insights Center. Survei tersebut diambil dari 10 juta transaksi di enam platform e-commerce yang dilakukan antara Januari dan Desember 2020. Secara keseluruhan, 41% konsumen mengatakan mereka menggunakan BNPL untuk mengendalikan arus kas bulanan mereka.

Tak mau kalah, berbagai lembaga keuangan konvensional memasuki segmen ini dengan menggandeng penyedia fintech dan BNPL. Misalnya, Traveloka bersanding dengan pemberi pinjaman milik negara BRI dan Mandiri masing-masing pada tahun 2019 dan 2020, untuk penawaran BNPL mereka.

Sementara itu, BNI telah bermitra dengan Traveloka dan Shopee PayLater. Pada bulan September, BNI dan Traveloka meluncurkan “nomor kartu virtual” yang memungkinkan pengguna Traveloka PayLater untuk melakukan transaksi di platform e-commerce di luar ekosistem platform pemesanan perjalanan.

Beberapa bank sedang mengembangkan produk BNPL mereka sendiri. Bank Mandiri dikabarkan berencana untuk meluncurkan produk BNPL pada kuartal keempat tahun 2021, dengan batas saldo hingga Rp 5 juta (USD 350). Layanan pembanding CIMB Niaga diharapkan akan diluncurkan tahun depan, sementara BCA dikabarkan sedang mengkaji kemungkinan untuk mengeluarkan produk serupa.

“Hal ini adalah perkembangan alami dari industri teknologi. Seiring dengan semakin matangnya adopsi teknologi dan pasar, para pemain lama akan mulai mengikuti dan menciptakan produk mereka sendiri,” Kenneth Li, partner di MDI Ventures mengatakan kepada KrASIA.

BNPL bukanlah konsep baru. Sama halnya dengan produk pembiayaan cicilan yang sudah ada. Namun, BNPL telah mendapatkan momentum karena kemudahan yang dibawa oleh integrasi berbasis aplikasi dengan platform e-commerce.

Meskipun aplikasi kartu kredit mungkin memerlukan waktu berhari-hari atau berminggu-minggu untuk disetujui, pengguna dapat mengajukan permohonan untuk akun BNPL dan menerima pemberitahuan aktivasi dalam waktu 24 jam, menjadikannya pilihan yang lebih disukai oleh banyak generasi muda.

“Penetrasi kartu kredit di Indonesia sangat rendah, sekitar 5%. Lalu, sejak pandemi dimulai, produksi kartu kredit melambat. Hal ini menunjukkan peluang bagi BNPL untuk menyalip kartu kredit dalam hal penetrasi, terutama karena sifat produk yang scalable,” sebut Kenneth.

Dalam hal penyaluran pinjaman pribadi jangka pendek seperti BNPL, bank yang sudah mapan memiliki beberapa keunggulan. Bank memiliki neraca yang lebih dalam yang membedakan mereka dari startup fintech yang sudah meraih pendanaan selangit. Hal ini memberi bank sarana untuk menawarkan batas yang lebih tinggi daripada penyedia fintech mandiri. Bank juga memiliki basis konsumen dan pedagang besar yang mungkin lebih bersedia untuk mengadopsi layanan baru, terutama jika mereka digabungkan dengan fitur yang ada. Produk BNPL baru yang dikembangkan oleh bank mendiversifikasi penawaran mereka, memberikan lembaga cara baru untuk menjangkau pelanggan yang tidak memiliki kartu kredit, seperti pemilik UMKM.

Namun, Kenneth berpendapat, tidak mudah bagi bank konvensional untuk meniru inovasi tekfin. “Bank-bank tradisional dibatasi oleh peraturan dan kepatuhan, belum lagi ambang batas risiko mereka juga lebih rendah daripada pemain BNPL penuh.” Kenneth percaya bahwa bank dan penyedia tekfin dapat hidup berdampingan di sektor ini. Dia memperkirakan akan lebih banyak bank yang bekerja sama atau bahkan mengakuisisi platform fintech untuk menawarkan layanan ini daripada mengembangkan produk mereka sendiri dari awal.

“Daripada mengambil risiko untuk menciptakan dan menerapkan pengeluaran ke dalam model bisnis baru yang mungkin tidak berfungsi, akan lebih bijaksana untuk bermitra dengan pemain yang ada dan memanfaatkan ekosistem yang sudah mapan seperti perusahaan e-commerce yang sudah memiliki jutaan pedagang dan pelanggan,” ujar Kenneth.


Artikel ini pertama kali dirilis oleh KrASIA. Kembali dirilis dalam bahasa Indonesia sebagai bagian dari kerja sama dengan DailySocial

Bagaimana Perilaku Baru Pengguna Aplikasi Fintech saat Pandemi?

Situasi pandemi tidak hanya ikut mendorong percepatan pertumbuhan penggunaan aplikasi di sektor layanan keuangan seperti fintech dan perbankan, masa sulit ini juga disinyalir menjadi salah satu faktor perubahan perilaku pengguna di saat menggunakannya. Layanan keuangan yang beradaptasi untuk dapat dengan mudah diakses melalui platform seluler, turut membuat pengguna memiliki preferensi dan pola pemakaian yang baru.

Lalu, sejauh mana perubahan perilaku ini terjadi saat dilihat secara global? Lewat artikel ini, kami akan membahas perubahan perilaku pengguna aplikasi fintech dan perbankan yang dirangkum dari Adjust’s Mobile Finance Report 2020.

Pengguna Semakin Aktif dalam Menggunakan Aplikasi

Kegiatan yang harus dilakukan secara terbatas di masa pandemi ini membuat pengguna memiliki waktu lebih banyak untuk menggunakan layanan keuangan lewat aplikasi langsung dari rumah. Menurut data Adjust, para pengguna aplikasi pembayaran, perbankan, dan investasi menjadi semakin aktif dalam menggunakan aplikasi tiga puluh hari setelah meng-install aplikasi.. Keaktifan ini dapat menunjukan adanya tingkat rentensi yang semakin baik serta memperlihatkan pengguna tidak hanya menggunakan aplikasi untuk sekali pakai, namun terus aktif menggunakannya selama tiga puluh hari setelah meng-install aplikasi tersebut.

adjust
Rata-rata jumlah sesi harian aplikasi pembayaran

Dari laporan yang sama, keaktifan pengguna ini terjadi di dua tipe pengguna, pengguna yang diakusisi secara organik maupun berbayar meski dengan dinamika tersendiri di setiap jenis aplikasi. Dari perspektif pemasar dan pemilik aplikasi, durasi keaktifan yang cukup panjang ini juga dapat dimanfaatkan untuk mereka melakukan penargetan baru atau juga melibatkan kembali para pengguna yang mulai memperlihatkan penurunan aktivitas di dalam aplikasi. Hal ini dapat dilakukan dengan cara membuat kampanye marketing ataupun penawaran baru, sehingga pengguna lama kembali terdorong untuk melakukan interaksi di aplikasi tersebut.

adjust
Rata-rata jumlah sesi harian aplikasi perbankan

Pengguna Menghabiskan Waktu Lebih Lama di Dalam Aplikasi

Selain terjadi peningkatan secara siginifikan dari segi jumlah sesi dan instalasi aplikasi di kategori layanan keuangan, data Adjust juga memperlihatkan bahwa pengguna menghabiskan lebih banyak waktu saat menggunakan aplikasi layanan keuangan di masa pandemi ini. Sebagai perbandingan, pada semester I tahun 2019, pengguna layanan keuangan rata-rata memiliki 7,7 menit per sesi di dalam aplikasi, sedangkan dalam periode yang sama di tahun 2020, meningkat menjadi 8,35 menit per sesi atau mengalami peningkatan sebesar 8,9% secara global.

Bila telisik lebih dalam, peningkatan ini terjadi secara signifikan pada kuartal kedua 2020, yaitu saat kebijakan lockdown atau pembatasan sosial mulai diberlakukan hampir di seluruh dunia. Negara Rusia menjadi negara dengan pengguna yang menghabiskan waktu paling lama saat menggunakan aplikasi (11,5 menit per sesi), disusul Argentina (11,3 menit per sesi). Selain itu, Ukraina (10,6 menit per sesi) dan Turki (10 menit per sesi) juga memperlihatkan rata-rata penggunaan yang di atas angka rata-rata global.

adjust

Durasi penggunaan aplikasi layanan keuangan per sesi

Menurut Adjust’s Mobile Finance Report 2020, lama waktu yang dihabiskan dalam menggunakan aplikasi ini juga cenderung memiliki korelasi dengan negara dengan proporsi unbanked yang tinggi. Salah satu pendekatan yang bisa dimanfaatkan oleh para pemilik aplikasi layanan keuangan untuk para pengguna baru yang juga baru memiliki bank adalah dengan memberikan pendekatan yang bersifat edukasi. Sehingga dapat mengundang ketertarikan dan penggunaan yang lebih lama untuk mengeksplorasi layanan tersebut.

adjust
Perbandingan durasi penggunaan aplikasi semester I 2019 dengan 2020

Bila dibandingkan dengan waktu penggunaan tahun sebelumnya, Argentina merupakan negara yang mengalami pertumbuhan tertinggi yaitu sebanyak 72%. Negara lain yang juga tercatat mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi adalah Rusia dan Brazil, yaitu sebesar 50%.

Perubahan perilaku pengguna ini dapat menjadi pembelajaran bagi para pemilik layanan fintech untuk memahami kebutuhan pemasaran baru yang disesuaikan dengan kebiasaan baru para penggunannya. Salah satu tantangan yang ditemukan oleh para pengembang aplikasi adalah bagaimana para pengguna dapat terus bertahan menggunakan aplikasi mereka.

Untuk itu, pengalaman yang mudah, simple,  dan seamless, serta didukung dengan penawaran yang menarik dari aplikasi dapat membantu mendorong pengguna untuk terus menggunakan aplikasi layanan keuangaan yang disediakan. Bila retensi pengguna lama dapat diatasi, para pemasar dapat fokus terhadap akuisisi pengguna baru untuk terus mengembangkan bisnisnya.

Anda juga dapat mengetahui lebih lanjut terkait perubahan perilaku pada pengguna aplikasi perbankan dan layanan keuangan ini melalui Adjust’s Mobile Finance Report 2020 yang dapat diunduh lewat tautan berikut ini.

Disclosure: Artikel ini adalah konten bersponsor yang didukung oleh Adjust.

Dukungan Perbankan Terhadap Kemajuan Fintech Lending Lewat Solusi Teknologi dan Kolaborasi

Salah satu sektor dalam industri financial technology (fintech) dengan perkembangan yang sangat pesat di Indonesia adalah fintech lending atau pendanaan. Buktinya, sampai saat ini ada 158 fintech lending yang telah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dengan 33 di antaranya telah berlisensi. Menurut laporan riset Fintech Report 2020 yang dirilis oleh DailySocial.id dan didukung oleh PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga), hingga September 2020, terdapat penyaluran pinjaman sebesar Rp128,7 triliun yang melibatkan 29,2 juta rekening peminjam dan 681 ribu rekening investor.

Dukungan dari sektor industri lain, termasuk perbankan juga turut mendorong pertumbuhan ekosistem fintech lending di Indonesia. Salah satunya datang dari CIMB Niaga yang saat ini telah melakukan kolaborasi dengan beberapa pemain fintech lending di Indonesia, antara lain dengan Investree, Koinworks, Kredit Pintar, Uang Teman, Cashwagon, Avantee, dan sebagainya.

Kolaborasi Antara Perbankan dengan Fintech

Pada masa awal kemunculan startup fintech di Indonesia, beberapa pelaku bisnis dalam industri perbankan, terutama generasi yang lebih tua umumnya melihat fintech sebagai ancaman. Apalagi ketika para pemain fintech berhasil mendapatkan traksi yang tinggi, jumlah customer yang banyak, serta transaksi yang luar biasa. Hal ini juga disampaikan oleh Anton Hermawan, Head of Digital Business Development CIMB Niaga dalam salah satu kesempatan wawancara bersama DailySocial.id.

Anton juga mengatakan, saat ini alangkah tidak bijaksananya apabila fintech masih dianggap sebagai ancaman. Sebab fintech juga dapat dipandang sebagai partner, di mana perbankan dapat berkolaborasi dan bekerja secara hand in hand bersama mereka.

“Kami percaya bahwa meskipun fintech bisa melakukan banyak hal di luar bank, tetapi masih ada beberapa hal yang dapat dilakukan lebih baik oleh bank. Makanya, kita dapat bekerja sama dengan fintech untuk saling melengkapi. Terkait sejumlah hal yang mungkin tidak bisa dilakukan oleh bank, kita bekerja sama dengan fintech. Adapun kebutuhan yang harus menggunakan layanan bank, kita berlomba dengan bank-bank lain untuk bekerja sama dengan fintech,” ujarnya.

Dukungan Solusi Berbasis Teknologi dari Perbankan untuk Fintech

Kolaborasi tersebut juga diwujudkan oleh CIMB Niaga dengan menawarkan solusi digital perbankan untuk fintech lending. Salah satunya adalah dengan memberikan layanan end to end mulai dari pembukaan Virtual Account, pembukaan rekening digital (Rekening Dana Lender), hingga penanganan transaksinya sendiri melalui web service Gateway@CIMB.

Berbagai layanan ini juga didukung oleh Application Programming Interface (API) demi memberikan kelancaran proses dan pengalaman yang baik kepada para pengguna akhir maupun fintech lending sebagai mitra.

Pemanfaatan API CIMB Niaga juga mampu memudahkan pembukaan rekening digital secara langsung dari platform fintech lending yang telah menjadi mitra CIMB Niaga, sehingga para pengguna tak perlu datang ke kantor cabang. Implementasi dan integrasi API dalam berbagai produk dan layanan CIMB Niaga pada platform yang dimiliki mitra bisnisnya, termasuk fintech lending dapat meningkatkan efisiensi, mendorong inovasi dan kompetisi yang kondusif, serta mempercepat inklusi keuangan.

Dukungan Pendanaan bagi UMKM lewat Fintech Lending

Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) memiliki peran yang sangat penting bagi roda perekonomian di Indonesia, antara lain mampu menyerap hingga 89,2 persen dari total tenaga kerja, menyediakan hingga 99 persen dari total lapangan kerja, menyumbang 60,34 persen dari total PDB nasional, menyumbang 14,17 persen dari total ekspor, serta menyumbang 58,18 persen dari total investasi.

Oleh karena itu, CIMB Niaga juga berupaya mendorong kemajuan UMKM lewat layanan yang dimilikinya. Selain berbagai solusi dan layanan berbasis API, CIMB Niaga juga menyediakan berbagai penyaluran pinjaman melalui fintech lending. Layanan ini dapat dimanfaatkan oleh UMKM sebagai modal untuk mengembangkan bisnisnya, atau bagi peminjam personal untuk berbagai kebutuhan.

Ekosistem fintech di Indonesia, termasuk fintech lending mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Baik dari sisi pemain, pengguna, hingga aktifnya berbagai sektor industri yang mendukung pertumbuhan tersebut, baik dari segi inovasi dan teknologi, maupun pendanaan yang diberikan. Simak perkembangan ekosistem fintech di Indonesia dalam laporan riset Fintech Report 2020 yang dirilis oleh DailySocial.id dan didukung oleh CIMB Niaga yang dapat diunduh di dly.social/fintechreport2020.

Pembelajaran Penting untuk Startup dalam Menjalankan Kolaborasi Strategis dengan Perbankan

Dewasa ini, seiiring dengan meningkatnya penggunaan platform digital, kolaborasi antara perbankan dengan startup menjadi hal yang lumrah. Integrasi antar platform menghasilkan inovasi baru yang semakin mempermudah masyarakat melakukan transaksi perbankan sesuai kebutuhan di berbagai platform yang tersedia.

Bagi startup, kolaborasi yang terjalin dengan perbankan dapat dilihat sebagai sebuah potensi yang bisa dipergunakan untuk memperbesar skala bisnis dan meningkatkan kualitas produk yang dimiliki. Selain itu, dengan kolaborasi yang baik, ‘gap’ yang selama ini ada antara perbankan dan startup, dapat dihilangkan.

Lebih lanjut, berikut beberapa keunggulan yang dapat diperoleh startup ketika berkolaborasi dengan perbankan:

Memperluas Jangkauan Pengguna

Kolaborasi yang terjadi antara perbankan dan startup membantu memperluas jangkauan pengguna. Startup dapat meningkatkan jumlah pengguna dan jumlah transaksi pada platformnya melalui nasabah perbankan yang melakukan transaksi. Selain itu jumlah nasabah dan jaringan distribusi perbankan yang besar, membuat startup dapat menghemat tenaga dan fokus menghadirkan invoasi lainnya.

Dari sisi perbankan, adanya kolaborasi digital dengan startup membantu memperluas jangkauan nasabah yang selama ini tidak terjangkau dengan layanan konvensional. Baik startup maupun perbankan, diuntungkan dengan adanya kolaborasi ini.

Menciptakan Variasi Produk atau Layanan Baru

Kolaborasi dan kerjasama yang dilakukan oleh startup dan perbankan tidak hanya sebatas pada transaksi pembiayaan saja. Hal lainnya yang dapat dilakukan adalah menciptakan produk baru dengan cara mengintegrasikan platform yang dimiliki oleh startup dengan perbankan melalui pemanfaatan API. Startup dapat menambahkan layanan perbankan yang dibutuhkan oleh pengguna ke dalam platform yang dimiliki melalui API atau Application Programming Interface. Salah satu contohnya adalah Mandiri API, sebuah platform yang memungkinkan startup dapat bekerjasama dengan salah satu bank terbesar di Indonesia, Bank Mandiri, dengan cara mengintegrasikan produk dan layanan yang dimiliki oleh Bank Mandiri ke dalam platform digital yang dimiliki oleh startup.

Dengan adanya mandiri API ini, nasabah dapat melakukan transaksi langsung di platform milik startup, mulai dari pembayaran melalui direct debit, kemudahan layanan pinjaman online, hingga melakukan top up atau cek saldo uang elektronik langsung di platform yang dimiliki oleh startup tersebut.

Startup juga dapat meningkatkan nilai bisnis yang mereka miliki dengan menghadirkan transaksi perbankan di platform yang mereka miiki. Pada akhirnya, kolaborasi ini akan menguntungkan semua pihak, baik pengguna, perusahaan startup, maupun perbankan.

Meningkatkan Kepuasan Konsumen

Kolaborasi yang dilakukan oleh startup dan perbankan akan semakin mempermudah nasabah dalam memenuhi kebutuhannya. Ini tentunya akan meningkatkan kepuasan pengguna, baik pengguna platform startup secara langsung maupun pengguna jasa perbankan secara umum. Peningkatan kepuasan pengguna platform akan mendorong penambahan jumlah pengguna serta nilai bisnis yang startup miliki, sehingga ke depannya, startup akan semakin mudah untuk mengembangkan bisnis. Bank sebagai pemilik layanan akan terbantu dengan penambahan channel transaksi melalui platform startup.

Teknologi yang dimiliki oleh startup pun tentunya akan meningkatkan efisiensi pelayanan perbankan. sehingga nasabah akan semakin mudah melakukan transaksi finansial. Pada akhirnya, nasabah akan melihat kolaborasi ini sebagai sebuah kemudahan mereka dalam mengakses berbagai macam jasa perbankan.

Disclosure: Artikel ini adalah konten bersponsor yang didukung oleh Bank Mandiri

Microsoft Tawarkan Keamanan Perbankan Berbasis AI, Mampu Deteksi Penipuan Dalam 2 Detik

Pengembangan teknologi kecerdasan buatan sejauh ini telah sampai di level yang tak pernah kita bayangkan sebelumnya. Kita telah melihat banyak perangkat inovatif yang mampu mengerjakan tugas-tugas layaknya manusia, bahkan lebih.

Microsoft sebagai salah satu perusahaan raksasa di bidang teknologi piranti lunak seakan punya kewajiban untuk menghadirkan kecerdasan yang mampu meningkatkan produktivitas pengguna. Bukan menggantikan peran manusia atau sebatas membenamkan kemampuan unik AI ke portofolionya saja.

Menjawab tuntutan itu, Microsoft mencoba menawarkan solusi teknologi AI yang dijabarkan mampu menjadi alat bantu untuk memerangi penipuan internet yang memanfaatkan perangkat mobile.

Kita ketahui bersama, kini perbankan telah melibatkan teknologi untuk menawarkan cara baru dalam bertransaksi mulai mengirim uang, melakukan pembayaran dan lain sebagainya. Seluruh layanan tersebut kini sudah menjangkau perangkat mobile yang di sisi lain menyimpan potensi ancaman, salah satunya penipuan.

 

Dijelaskan oleh Microsoft, model AI yang mereka tawarkan mampu mengendus situasi yang mengarah pada penipuan dalam waktu kurang dari dua detik, memberi waktu ekstra kepada pelanggan untuk mengambil langkah pencegahan. Microsoft mengatakan sebagian besar penipuan ponsel yang diamati dilancarkan melalui “serangan swap SIM”. Cara ini pada dasarnya terjadi ketika nomor ponsel diretas atau dikloning. Walhasil, peretas leluasa untuk memonitor dan mengakses seluruh pesan dan panggilan ke nomor tersebut.

Sejumlah perbankan telah mengadopsi teknologi semacam ini. Namun, model yang ditanamkan ke Azure berbeda, di mana ia mampu secara signifikan memangkas waktu respon dan sebaliknya meningkatkan akurasi deteksi dini. Aktivitas seluler yang masuk sepenuhnya akan diawasi, profil perilaku juga dibangun, dan setiap transaksi akan dievaluasi untuk memastikan bersih dari upaya penipuan serta tindakan yang relevan pasca deteksi juga telah ditentukan. Semua proses rumit itu dilakukan dalam waktu kurang dari 2 detik.

Sumber berita Microsoft dan gambar header ilustrasi Pixabay.