Indofood Mantapkan Langkah Dukung Esports Indonesia

Indofood (PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk) kembali memeriahkan pameran Jakarta Fair Kemayoran (JFK) yang digelar mulai tanggal 22 Mei-30 Juni 2019. Keikutsertaan mereka, yang kali ini bertajuk “Satukan Rasa di Rumah Indofood”, menandai bahwa Indofood tidak pernah absen dalam 10 tahun terakhir untuk memeriahkan pameran terbesar se-Asia Tenggara ini.

Selain menggelar Rumah Indofood, mereka juga menggelar Area Gaming Corner ‘Good Luck Have Fun (GLHF Corner) sebagai wujud manifestasi dukungan Indofood melalui brand Pop Mie terhadap perkembangan esports Indonesia.

Gaming Corner ini tidak hanya bisa digunakan untuk menonton tapi juga bermain bersama dengan para pemain profesional EVOS Esports (16 Juni 2019) dan RRQ (23 Juni 2019).

“Kami melihat saat ini esports semakin digemari oleh masyarakat Indonesia dari berbagai kalangan. Oleh karena itu, Pop Mie menjadikan esports sebuah wadah untuk menyatukan rasa kebersamaan melalui Rumah Indofood di JFK 2019, yang diharapkan mampu menciptakan keseruan saat bermain serta menjadi teman makan andalan yang mudah dikonsumsi serta dikonsumsi.” Ujar Vemri Junaidi, Senior Brand Manager Pop Mie di rilis yang kami terima.

Dokumentasi: Hybrid
Dokumentasi: Hybrid

Saat Meet&Greet dan Mabar bersama RRQ (23 Juni 2019), Vemri juga sempat berbincang seputar Indofood dan esports bersama dengan Andrian Pauline (CEO RRQ) dan Febrianto Genta Prakarsa (Pro Player PUBGM dari RRQ).

Saat berbincang, muncul sebuah pertanyaan, apakah Pop Mie juga akan mendukung atau menjalin kerja sama dengan tim-tim lain selain RRQ dan EVOS? Vemri pun menjawab bahwa mungkin saja akan ada tim-tim lain yang akan didukung, selama hal tersebut dapat mendukung ekosistem esports Indonesia.

Selain itu, mengingat saat ini Pop Mie dan Indofood sudah menjadi sponsor tim dan event (ESL National Championship dan Clash of Nations), saya pun menanyakan apa perbedaannya mendukung 2 aspek esports yang berbeda tadi. Vemri pun menjawab, “mendukung tim adalah soal branding, bagaimana Pop Mie selalu eksis di kalangan anak muda. Sedangkan untuk event, yang mereka cari di sana adalah soal engagement. Jadi, memang berbeda kebutuhannya.”

Dokumentasi: Indofood
Dokumentasi: Indofood

Berbicara soal event, saya pun menggali lebih jauh tentang pemilihan game-nya antara PC atau mobile. Menurut Vemri, pemilihan game-nya memang lebih baik disesuaikan dengan pasar Indonesia yang lebih dominan di platform mobile.

Jadi, kira-kira tim mana lagi yang menyusul RRQ dan EVOS digandeng Pop Mie? Bagaimana dengan event esports dengan dukungan Indofood yang selanjutnya?

Ingin Jangkau Lebih Banyak Khalayak Muda, Pop Mie Sponsori RRQ dan EVOS

Hingar bingar esports di Indonesia kini sepertinya sedang berada di puncaknya. Ragam dukungan datang dari beragam instansi secara bertubi-tubi, baik itu swasta maupun pemerintahan. Dukungan tersebut datang dengan embel-embel sesuatu yang selalu disebut sebagai “usaha untuk mengembangkan ekosistem esports“.

Pemerintahan datang membawa ragam kompetisi yang disponsori mereka sendiri. Lalu dari sisi swasta ada ragam brand non-endemik yang berbondong-bondong datang mensponsori tim esports. Salah satu contoh terbaru ada Pop Mie, yang tak mau kalah dengan Dua Kelinci, turut sponsori RRQ dan EVOS.

Suasana konfrensi pers yang diadakan di Indofood Tower, Sudirman Plaza. Dokumentasi Hybrid - Akbar Priono
Suasana konfrensi pers yang diadakan di Indofood Tower, Sudirman Plaza. Dokumentasi Hybrid – Akbar Priono

Memang, esports belakangan terlihat semakin seksi di mata para sponsor. Hal tersebut bisa Anda simpulkan dari beberapa peristiwa seperti: proyeksi Newzoo terhadap bisnis esports yang dikatakan mencapai valuasi sebesar US$1,1 Milliar di tahun 2019 dan meningkatnya jumlah penonton tayangan esports, terutama prediksi yang mengatakan bahwa penonton perempuan akan meningkat signifikan dalam 2 tahun.

Dalam konteks Indonesia, lembaga riset konsumen Newzoo mengungkap sebuah data menarik. Menurut data tersebut, Indonesia menduduki peringkat ke-17 dari 100 daftar negara dengan pendapatan sektor gaming terbesar. Jumlah kontribusi pendapatan sektor gaming Indonesia sendiri adalah US$1,084 juta, kalau mengutip dari data tersebut.

Ternyata alasan investasi Pop Mie di dunia esports senada dengan Dua Kelinci, yaitu karena segmentasi produk mereka yang mirip dengan demografi penonton program esports. Vemri Veradi Junaidi selaku Senior Brand Manager Pop Mie mengatakan bahwa target market Pop Mie adalah mereka yang berusia 18-35 tahun yang, menurutnya, kurang lebih mirip dengan demografi khalayak esports.

Dokumentasi Hybrid - Akbar Priono
Dokumentasi Hybrid – Akbar Priono

Lucunya, ada keadaan menarik seputar investasi terhadap ekosistem esports selama beberapa pekan belakangan. Pop Mie yang notabene bersaing dengan Dua Kelinci, sama-sama brand Food & Beverages, ternyata sama-sama mensponsori esports, bahkan sama-sama mensponsori organisasi EVOS dan RRQ.

Terkait hal tersebut Vemri ternyata bersedia untuk memberikan komentar saat saya wawancara dalam gelaran konferensi pers tersebut. “Kami justru senang melihat banyaknya ada rekan sejawat kami sesama brand food & beverages yang turut investasi di ekosistem esports. Kami jadi merasa punya kawan dalam mencapai sebuah tujuan besar yaitu memajukan esports di Indonesia,” jawab Vemri.

EVOS adalah bagian dari ekosistem esports, tapi ekosistem esports bukan hanya organisasi klub seperti EVOS. Dokumentasi Hybrid - Akbar Priono
EVOS adalah bagian dari ekosistem esports, tapi isi ekosistem esports bukan hanya organisasi klub seperti EVOS. Dokumentasi Hybrid – Akbar Priono

Lagi-lagi RRQ dan EVOS jadi tujuan sponsorship brand non-endemik kelas berat. Senada dengan Dua Kelinci, alasan Popmie mensponsori mereka adalah karena RRQ dan EVOS merupakan top brand dalam industri esports. Apakah akan ada tim lain yang juga disponsori Pop Mie? Vemri sayangnya tidak bisa memberi informasi lebih lanjut.